BIDANG PENUNJANG
MEDIK RS WOODWARD
PALU
TAHUN 2019-2020
2.1 Uraian Tugas , Tanggung Jawab, Wewenang dan Hasil Kerja Kepala Bidang Penunjang Medik
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal,
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu:
A. Kekuatan (strength)
RS Woodward khususnya dalam bidang Penunjang Medik mempunyai beberapa kekuatan
yang bisa digunakan untuk memasarkan produk-produknya. Kekuatan tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Brand Image
Secara luas nama RS Woodward sudah banyak dikenal oleh masyarakat, khususnya
masyarakat kota palu. Hal ini dikarenakan RS Woodward Palu merupakan rumah
sakit pertama yang mempunyai jejaring klinik sampai ke pelosok contohnya Klinik
Gimpu, Klinik Kulawi, Klinik Kantewu dan Klinik Ampera
2) Dukungan Pemerintah
Dalam beberapa hal untuk
3) Jaringan Kerja
Penunjang Medik RS Woodward sudah mempunyai jaringan kerja dengan Lembaga-
lembaga swasta maupun milik Pemerintah di wilayah Kota palu. Lembaga tersebut
antara lain Apotek Siloam, Apotek Cempaka, Kimia Farma, Dinas Kesehatan, RS
Undata, RS Bhayangkara, Prodia, dan Lembaga lain yang berkaitan dengan
penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat serta Rumah Sakit lain yang berada
di wilayah Kota Palu.
B. Kelemahan (weakness)
1) Prosedur pelayanan masih terlalu Panjang
Prosedur pelayanan pasien yang masih terlalu Panjang pada RS Woodward Palu
menjadi salah satu kekurangan yang perlu diperhatikan. Karena masyarakat
menuntut pelayanan yang cepat atas penggunaan jasa yang disediakan RS
Woodward Palu.
2) SDM yang belum mencukupi
Dalam melaksanakan pelayanan bidang Penunjang Medik sangat diperlukan sumber
daya manusia yang sesuai, tetapi RS woodward palu masih sangat sulit
mendapatkan tenaga-tenaga ahli dalam beberapa bidang sehingga terkendala dalam
pelayanan yang sangat terbatas dan ketidaksesuaian SDM dengan bidangnya.
3) Kurangnya Promosi
Kurangnya promosi kepada masyarakat membuat pelayanan penunjang medik
belum banyak diketahui oleh masyarakat. Masyarakat masih sangat awam dengan
istilah-istilah kesehatan yang digunakan oleh RS Woodward Palu.
C. Peluang (opportunity)
1) RS sudah dikenal luas di masyarakat
2) RS melayani peserta JKN/BPJS
3) Komunitas Jemaat Bala Keselamatan banyak
4) Kerjasama dengan Perusahaan/Asuransi
D. Ancaman (treats)
Ancaman disini meliputi factor internal dan factor eksternal. Factor internal yang bisa
menjadi ancaman adalah ketidak mampuan Lembaga dalam memanfaatkan kekuatan dan
peluang yang ada. Sehingga yang terjadi kekuatan dan peluang tersebut dapat berubah
menjadi ancaman besar bagi Lembaga. Sedangkan factor eksternal yang menjadi ancaman
dari RS Woodward Palu ialah adanya Rumah Sakit lain yang telah berdiri maupun yang baru
akan berdiri di Kota Palu. Oleh karena itu, maka RS Woodward Palu harus terus melakukan
antisipasi dan evaluasi serta menetapkan strategi pemasaran agar keberadaan mendapat
posisi di hati masyarakat.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Sebagai bagian dari manajemen kinerja, maka untuk mengetahui kinerja yang seharusnya
terjadi dengan kinerja yang diharapkan perlu dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk menilai sejauh mana tingkat
keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi rumah sakit. Pengukuran
kinerja juga diperlukan untuk membandingkan realisasi dengan target yang telah direncanakan
sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan di Rencana Strategis atau dalam dokumen perjanjian
kerja, agar diperoleh gambaran pencapaian masing-masing indikator.
Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja nantinya harus cukup
menggambarkan posisi kinerja RS Woodward Palu. Dengan demikian tergambar dengan jelas
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi rumah sakit, sehingga dapat
dijadikan salah satu pertimbangan pimpinan dalam mengambil keputusan. Bagi rumah sakit sendiri
capaian kinerja yang telah terukur akan dilakukan evaluasi untuk kemudian ditindaklanjuti dalam
bentuk perbaikan terhadap indikator yang belum tercapai.
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Laboratorium
-
-
- Instalasi Gizi
Pelayanan pemberian Snack Tahun 2018-2019
Pada tahun 2019 total realisasi pendapatan untuk Bidang Penunjang Medik
senilai Rp. 14.712.430.553 dari estimasi anggaran Rp. 17.104.272.000 mengalami
kerugian senilai Rp. 2.391.841.447. Sehingga untuk anggaran tahun 2020
menyesuaikan dengan proyeksi tahun 2019 dengan nilai Rp. 11.041.402.063. Sampai
pada bulan Mei 2020 pendapatan untuk bidang penunjang medik senilai Rp.
5.064.742.483 sehingga masih membutuhkan pendapatan senilai Rp. 5.994.659.580
dalam 7 bulan kedepan.
Berikut proyeksi pendapatan untuk tahun 2020 sampai pada bulan Mei:
-
-
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Laboratorium
-
- X-ray / Roentgen
- EKG
- USG
Secara keseluruhan kinerja bidang penunjang medik RS Woodward Palu berdasarkan pada
pengukuran, evaluasi dan Analisa capaian kinerja yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa RS
Woodward Palu telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab,
Namun demikian, hasil capaian kinerja tersebut tidak terlepas dari hambatan-hambatan
yang dijumpai, baik bersifat internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara
melakukan evaluasi secara berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai, sehingga diketahui
penyebab timbulnya hambatan-hambatan dalam pencapaian kinerja.