Anda di halaman 1dari 7

SIRKULASI MANUSIA

Sistem sirkulasi adalah sistem yang bertindak sebagai transportasi berbagai zat
yang masukdan keluar dalam tubuh.
Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah dan sistem
limfa.

Sistem
Sirkulasi Manusia

Sistem
Sistem Limfa
Peredaran Darah
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
1. Pengertian
Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem kardiovaskular. Sistem ini adalah
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah. Sistem ini juga merupakan
salah satu sistem yang menyusun tubuh manusia.

2. Fungsi Peredaran Darah Manusia


 Mentransportasikan material-material penting ke seluruh tubuh.
 Mengangkut produk-produk sampah keluar dari sel dan dilepaskan atau dikeluarkan
ke luar (lingkungan)
 Mengangkut hormon dari kelenjar endoktrin ke sel-sel atau jaringan yang menjadi
targetnya.
 Mengangkut molekul-molekul yang bersifat buffer untuk menjaga pH darah.
 Mengangkut enzim dari sel-sel sekretori ke berbagai sel tubuh lainnya.
 Mempertahankan suhu tubuh dengan cara mentransportasikan panas dari bagian
dalam tubuh ke permukaan tubuh atau sebaliknya.
 Mentransportasikan antibodi menuju tempat terjadinya infeksi untuk dinetralkan.

3. Penyusun Peredaran Darah Manusia

Penyusun
Peredaran Darah

Pembuluh
Darah Jantung Darah
4. Darah
Darah adalah jaringan ikat yang terspesialisasi sebagai tempat sel-sel darah dengan
matriks cair (plasma darah) dalam bentuk koloid. Darah berperan sebagai komponen
utama dalam proses sirkulasi di dalam tubuh manusia.

a. Fungsi Darah :
 Mentransportasikan material-material penting ke seluruh
tubuh.
 Mengangkut produk-produk sampah keluar dari sel dan
dilepaskan atau dikeluarkan ke luar
(lingkungan)
 Mengangkut hormon dari kelenjar endoktrin ke sel-sel
atau jaringan yang menjadi targetnya.
 Mengangkut molekul-molekul yang bersifat buffer
untuk menjaga pH darah.
 Mengangkut enzim dari sel-sel sekretori ke berbagai sel
tubuh lainnya.
 Mempertahankan suhu tubuh dengan cara
mentransportasikan panas dari bagian dalam tubuh ke
permukaan tubuh atau sebaliknya.
 Mentransportasikan antibodi menuju tempat terjadinya infeksi untuk dinetralkan.

b. Komponen Darah
Darah terdiri atas dua komponen utama, yaitu plasma darah dan sel darah.

1. Plasma Darah
 Plasma darah merupakah bagian darah yang berupa cairan, mengisi
sekitar 55% dari volume darah.
 Di dalam plasma darah, zat-zat terlarut bersama air.
 Fungsi plasma darah adalah mengatur keseimbangan osmosis darah
dalam tubuh, Mengangkut sari-sari makanan, Mengangkut sisa
metabolisme tubuh. Mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi
tubuh.
 Plasma darah adalah bagian cair darah, terdiri dari:
1) Air (sekitar 90%)
2) Protein plasma darah (7%-9% plasma darah), berupa:
- Albumin (55% - 60% dari jumlah protein
plasma), sebagai osmoregulator (menjaga tekanan
osmosis pada koloid darah).
- Globulin (35% protein plasma), terdiri atas :
a) Alfa dan beta globulin, berfungsi sebagai
molekul pembawa lipid, hormon, dan
berbagai substrat lainnya.
b) Gamma globulin (imunoglobulin),
merupakan antibodi yang berfungsi dalam
imunitas tubuh.
- Fibrinogen (4%protein plasma), berfungsi pada
mekanisme pembekuan darah.

3) Bahan campuran kompleks (1% plasma darah), seperti :


 Bahan organik (glukosa, lemak, asam
amino)
 Garam mineral (natrium klorida, garam
kalsium, fosfor)
 Gas darah (oksigen, karbon dioksida, dan
nitrogen)
 Enzim
 Antigen
 Hormon
2. Sel-sel Darah
Sel-sel pada darah merupakan salah satu komponen penyusun darah yang
mengisi sekitar 45% dari volume darah. Darah mengandung tipe sel darah
yang berbeda-beda. Terdapat 3 macam sel darah, yaitu sel darah putih
(leukosit), sel darah merah (eritrosit), keping darah (trombosit). Sel-sel
tersebut dibentuk di sumsum tulang.
a. Sel Darah Merah (eritrosit)
 Sel darah merah merupakan bagian utama dari darah.
 Setiap mm3 darah mengandung 4,5-5 juta sel darah merah.
 Sel darah merah memiliki bentuk seperti cakram dengan
lekukan pada bagian sentralnya (bikonkaf) dan tidak memiliki
inti sel.
 Eritrosit berfungsi dalam mengangkut O2 dari paru-paru ke
seluruh jaringan tubuh dan mengangkut CO2 dari sel tubuh ke
paru-paru.
 Warna merah yang dimiliki oleh eritrosit berasal dari
hemoglobin yang merupakan senyawa protein yang yang
mengandung unsur zat besi (Fe).
 Hemoglobin memiliki daya ikat terhadap oksigen
(oksihemoglobin (HbO2)) dan karbondioksida
(deoksihemoglobin (HbCO2))
 Umur sel darah merah sekitar 3-4 bulan, ketika sel
darah merah mati, maka sel-sel tersebut akan dirombak
di dalam hati dan limpa.

b. Sel Darah Putih (Leukosit)


 Sel darah putih berwarna bening (tidak memiliki warna) dan
pada umumnya berukuran lebih besar daripada sel darah
merah.
 Bentuk sel darah putih tidak tetap dan memiliki inti.
 Sel ini dapat bergerak secara amuboid. Jadi bentuknya
berubah-ubah sesuai dengan pergerakannya.
 Mempunyai kemampuan untuk merembes keluar dari dinding
pembuluh kapiler darah sehingga dapat masuk ke jaringan.
 Sel darah putih memiliki umur sekitar 2 minggu
 Jumlah sel darah putih lebih sedikit dibandingkan dengan sel
darah merah. Jumlah sel darah putih sekitar 4.000-8000 butir
setiap mm3 darah.
 Fungsi utama sel darah putih adalah memakan kuman penyakit
dan benda-benda asing lain yang masuk ke dalam tubuh
(fagosit).
 Sel darah putih yang rusak akibat melawan kuman akan
dikeluarkan bersama-sama dengan kuman yang mati dalam
bentuk nanah (abses).
 Sel darah putih dibedakan menjadi 2 macam, yaitu granulosit
dan agranulosit.
1) Granulosit
Granulosit merupakan sel darah putih yang memiliki sitoplasma berbutir-butir
dan bergranula. Granulosit terbagi menjadi tiga, yaitu eosiofil, basophil, dan
neutrophil.
a) Eosinophil
Berjumlah sekitar 2,5-3% dari leukosit, tampak berwarna merah dan
bersifat asam, berfungsi sebagai fagosit yang lemah dan berperan
dalam pembuangan racun penyebab radang pada jaringan yang cedera.

b) Basophil
Berjumlah sekitar 0,5-1% dari jumlah leukosit. Basophil mengandung
heparin sebagai zat yang berfungsi untuk membantu mecegah
penggumpalan darah intravaskuler, dan histamin yang menyebabkan
basophil tampak berwarna biru pada perwarnaan darah karena
histamin bersifat basa dan untuk meningkatkan aliran darah ke
jaringan yang cedera.
c) Neutrophil
Berjumlah paling banyak diantara sel-sel lainnya (60-70% dari
leukosit). Neutrophil berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif untuk
menyerang dan menghancurkan bakteri, virus, dan agen penyebab
cedera lainnya. Pada saat terjadinya infeksi karena cedera, terjadi
leukositosis atau peningkatan jumlah neutrophil.

2) Agranulosit
Merupakan leukosit yang sitoplasmanya tidak
bergranula. Agranulosit dibedakan menjadi :
a) Monosit
Monosit berukuran paling besar disbanding sel-sel lainnya. Monosit
berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif dan bermigrasi melalui
pembuluh darah menjadi makrofag.

b) Limfosit
Limfosit merupakan sel leukosit
paling banyak kedua setelah
neutrophil, limfosit dibedakan
menjadi 2, yaitu Limfosit T
(limfosit timus) yang berperan
dalam mengenali & melakukan interaksi dengan antigen melalui
protein reseptor di permukaan sel, dan Limfosit B berperan dalam
memproduksi antibodi untuk merespons antigen tertentu.

c. Keping Darah (Trombosit)


 Keping darah
(platelet/trombosit) memiliki
bentuk yang tidak beraturan,
berukuran kecil, tidak berwarna,
dan tidak berinti.
 Trombosit dibuat di dalam sumsum tulang yang berasal dari
sel raksasa yang dinamakan megakariosit.
 Setiap mm3 darah memiliki 200.000-300.000 trombosit.
 Umur trombosit hanya sekitar 8-12 hari saja.
 Trombosit memiliki sifat mudah pecah jika keluar dari
pembuluh darah atau tersentuh benda yang permukaannya
kasar.
 Jika trombosit pecah, maka akan dihasilkan tromboplastin atau
enzim trombokinase yang penting dalam proses pembekuan
darah.

c. Proses Pembekuan Darah (Koagulasi)


Pembekuan darah adalah proses yang penting untuk mencegah pendarahan
berlebihan saat pembuluh darah terluka. Dalam proses pembekuan darah,
trombosit (sejenis sel darah) dan protein dalam plasma (bagian cair darah) bekerja
sama untuk menghentikan pendarahan
dengan membentuk gumpalan di atas
luka. Cara tubuh untuk menghentikan
pembuluh darah yang terluka agar tidak
berdarah disebut dengan hemostasis.
Salah satu bagian terpenting dari
hemostasis adalah pembekuan darah.
Proses koagulasi dapat dilihat pada
gambar berikut

Proses pembekuan darah dimulai ketika terjadi luka dan trombosit pecah.
Trombosit pecah mengeluarkan trombokinase. Dengan batuan ion Ca⁺ dan
vitamin K, trombokinase mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin akan
merangsang pengubahan fibrinogen menjadi fibrin. Benang-benang fibrin akan
membuat luka tertutup.

5. Jantung
6. Pembuluh Darah
7. Proses Terjadinya Peredaran Darah

Anda mungkin juga menyukai