PPH 4 (2) Konstruksi - PPL IAPI 13062022
PPH 4 (2) Konstruksi - PPL IAPI 13062022
Sertifikasi yang menerbitkan = lembaga jasa Pengembangan konstruksi. Tapi kedepannya akan
diubah
konstruksi tidak hanya bangunan, segala sesuatu yang dibangun dari awal ataupun dibongkar itu
termasuk pekerjaan konstruksi
integrasi merupakan dari konsultansi dan pekerjaan. Perencanaan pengadaan dan pembangunan &
perencanaan dan pembangunan
kalau pemberi jasa tidak dapat melunasi, maka dianggap piutang tak tertagih, dan tidak terutang pph
final
diluar konstruksi pakai tarif umum, kalau konstruksi pakai tarif final
gain/loss selisih kurs, masuk perhitungan nilai kontrak yang dikenakan pph final
1. Kelebihan nya di accounting tinggal di adjust. Trus bupot nya pembetulan di tahun 2022
2. Skip
3. Tidak menyalahi, pajak hanya melihat substansi SBU, ada SBU atau tidak. Kalopun ada KLU
tapi tidak ada pekerjaan konstruksi berarti tidak kena pph final. Jadi dilihat ada konstruksi
atau tidak
4. Konstruksi memang ada di pph 23 dan 4(2). 4(2) itu tarif khusus. Pph23 itu tarif umum.
Selama itu merupakan pekerjaan jasa konstruksi (di PP no 9) maka pakai pph final. Kalau
pengguna jasa OP bukan pemotong, maka pemberi jasa setor sendiri
5. Dilihat apakah masuk jasa konstruksi atau tidak
6. Melihat keadaan, semua akan cenderung terkena tarif umum. Tidak berpengaruh, karena
kalau perusahaan asing sudah memenuhi BUT, maka akan diatur oleh
7. Sewa alat berat masuk pph final. Tinggal liat kategori nya, pekerjaan umum atau spesialis.
Sebelum PP ini berlaku, sewa peralatan masih pake pph23, kalau pengguna jasa mau nya
pph23, maka dapat dikreditkan. Tapi seharusnya sewa peralatan masuk pph final
8. Kalau kita memberikan jasa kepada CV,
9. Kalau pure JO, yang memberikan jasa adalah JO nya. Bupot atas nama JO 4(2).
10. Espt tanya ke KPP DJP
11. Perancangan landscape dan interior design masuk jasa konstruksi. Cek ke sub klasifikasi.
12. Liat PSAK 72, menggunakan prosentase penyelesaian. Cost to cost bases & engineering
estimated. Akuntansi pakai akrual. Kalau pajak pakai cash (pada saat pembayaran)
13. Dividen dibagi kepada PT bukan objek. Dividen kepada pemegang saham OP tidak kalau
diinvestasikan. Pakai akrual PSAK 72. Jadi tidak terkait langsung dengan perusahaan
konstruksi
14. Instalasi bangunan tidak memiliki SBU, jelas konstruksi tarif 4%
Vendor belum memiliki SBU, cumin ada keterangan K1 dari LPJK. Dianggap tidak memiliki
SBU.
4(2) karena ada PP no 9 taun 2022
KBLI reparasi kapal, tapi melakukan instalasi yang lain
15. Perusahaan dipotong dari pekerjaan nya. Jadi walaupun punya SBU, tapi tidak melakukan
pekerjaan konstruksi, ya tidak kena pph final.
16. Peralihan tarif nya tergantung kapan pembayaran, kalau dibayar setelah 21feb, berarti pakai
tarif baru
17. Kalau ada perusahaan yang jual alat berat maka masuk jual beli biasa. Tidak kena pph final,
tapi kalau di kontrak menyebutkan jual beli + pekerjaan maka kena pph final.
18. Membangun, membongkar, pemeliharaan, perencaan dan pengawasan (arsitek/ hasil nya
berupa bangunan maupun bangunan sipil) termasuk konstruksi.
Umkm final
Akrual untuk jasa konstruksi repot, jadinya pakai cash basis, dipotong menggunakan cash basis
Nilai tambah bukan karena ada perubahan bentuk, tapi karena ada proses
Kalau ada pp tersendiri, pake pp itu, konstruksi punya pp tersendiri, berarti pake pp no 9 thn 2022
Konstruksi tidak selalu berupa bangunan, cuman survei juga termasuk konstruksi
Anak kecil bukan lah PKP, tapi jika punya objek pajak, maka ikut ke orang tuanya. Kalau mahasiswa
termasuk pkp, karena sudah dewasa. Contohnya gozali nft.
Warung kelontong dapet tanah warisan 10M, terus dijual. Secara subjek dia bukanlah pkp, tetapi
secara objek, dia punya tanah yang dijual 10M, maka wajib pkp. Ini ambigu. Tapi kalau menurut
orang pajak, warung kelontong tersebut wajib pkp.
Apabila KSO tidak melakukan penyerahan apapun, maka dia tidak wajib pkp.
Apabila satu domesik, Indonesia, maka bisa pembeli atau penjual yang menanggung ppn.
Apabila lintas negara, maka asal barang nya yang menanggung ppn.
Origin : Kalau penjual di Indonesia ekspor, maka mahal. Karena menanggung ppn. Yang impor murah
Impor terutang ppn. Karena pakai destination. Pembeli yang menanggung ppn.
Bagi hasil tidak terutang ppn. Kalau cuman ngasih uang itu non ppn. Tapi kalau ada penyerahan bkp,
maka terutang ppn. Ppn hadir kalau ada objek nya.
Tergantung dimana pemanfaatan jasa nya. Contoh jasa konsultan konstruksi untuk perusahaan luar
negeri, walaupun konsultan nya di Indonesia tapi hasil dari konsultasi nya digunakan di luar pabean,
maka termasuk ekspor
Mengapa PP 9/2022 mengacu pada lamp/permen pupr 19/2014? Dan mengapa baru sekarang
mengacunya ke permen pupr 19/2014? Mengapa sejak permen pupr 19/2014 terbit, sewa alat berat
masih termasuk pph23 dan masih bukan termasuk pph 4(2) ?