Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MAN 2 KOTA BANDUNG


Jl. Desa Cipadung No. 57 Kelurahan Cipadung Kec. Cibiru Telp. 022-63722262
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelayanan ( 2 X 45)
Topik / Materi : MEDIA SOSIAL (MANFAAT DAN DAMPAKNYA)
Bidang Layanan : Sosial
Strategi Layanan : Klasikal
Aspek Perkembangan/ SKKPD : Landasan Perilaku Etis
Model dan Metode, moda : Ceramah ; Curah Pendapat dan Tanya jawab, penugasan ; Moda
Luring
Media dan Alat : LCD, Slide PPt, Video , LKPD
TUJUAN LAYANAN
Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
(pengetahuan) (sikap) (ketrampilan)
1. Peserta didik dapat memahami 3. Peserta didik dapat 4. Peserta didik dapat
tentang media sosial (medsos) mengidentifkasi dampak mengatasi dampak
2. peserta didik dapat memahami negative dan positif dari negative dari media
fungsi dari media sosial dalam media sosial. sosial
kehidupan
LANGKAH KEGIATAN
a. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa
b. Menanyakan kegiatan sebelumnya,
Kegiatan c. Mengapresiasikan kehadiran .
Awal d. Guru menyampaikan tujuan layanan
e. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan
f. Guru mengadakan ice Breaking untuk memotivasi dan mengkondisikan dinamika kelas.
a. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
c. Peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan “Bijak
Kegiatan menggunakan media sosial”
Inti d. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
e. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi diri dalam berkomunikasi dimedia sosial,
dengan pilihan tipe-tipe cara orang berkomunikasi di media sosial
f. Peserta didik menjawab pertanyaan secara jujur, tentang tipe pengguna dalam media
sosial dan memberikan dampak positif dan negatifnya.
a. Peserta didik menyimpulkan kegiatan bersama peserta didik
Kegiatan b. Peserta didik merefleksi kegiatan
Penutup c. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan atau pertemuan berikutnya
d. Guru menutup layanan, mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam
PENILAIAN
1. Penilaian Proses Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Penilaian Hasil Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain : suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form)
3. Tindak lanjut Melakukan share motivasi tentang bijak dalam bermain media sosial

Bandung, September 2022


Mengetahui
Kepala MAN 2 Kota Bandung Guru BK

Dr. H. Asep Encu, M. Pd Prahastika Marcelen, S. Ud


NIP. 196312111987031002 NIP. -
A. MATERI BIMBINGAN
PENGERTIAN MEDIA SOSIAL (SOCIAL MEDIA)

Media Sosial (Social media) adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Beberapa situs media social yang populer sekarang ini antara lain : Whatsapp, BBM, Facebook,
Youtube, Twitter, Wikipedia, Blog, dll.

Definisi lain dari sosial media juga dijelaskan oleh Antony Mayfield (2008). Menurutnya social
media adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan
menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya,
termasuk virtual worlds .

Media sosial pada era sekarang ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
kehidupan sehari-hari dari hampir semua orang. Lenhart, Smith, Anderson, Duggan, dan Perrin pada
tahun 2015 telah mengidentifikasi bahwa kelompok usia 13-17 tahun merupakan pengguna berat
media sosial, dengan 87% memiliki akses ke komputer, dan 58% ke perangkat tablet/smartphone.
Media sosial telah menjadi ruang dimana kita membentuk dan membangun hubungan, membentuk
identitas diri, mengekspresikan diri, dan belajar tentang dunia di sekitar kita. Namun perlu diingat
kembali bahwa seperti halnya teknologi pada umumnya, penggunaan media sosial tentunya memiliki
pengaruh baik dan buruk pada berbagai aspek kehidupan penggunanya, terutama pada segi
kesehatan mental pengguna. Mengingat pengguna media sosial sebagian besar adalah anak remaja
dan pada usia tersebut merupakan fase yang sangat penting bagi perkembangan emosional dan
psikososial mereka, maka kami membuat ulasan ini dengan tujuan untuk meninjau dan menganalisis
secara sistematis artikel-artikel ilmiah mengenai pengaruh penggunaan media sosial bagi kesehatan
mental anak remaja untuk dijadikan sebagai sumber bagi masyarakat pada umumnya untuk
memahami lebih dalam terkait dampak negatif dari penggunaan media sosial.

Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb.
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan
seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya.
Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat
penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.Padahal dalam masa perkembangannya, di
sekolah remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh
media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh
terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.
FUNGSI MEDIA SOSIAL (SOCIAL MEDIA)

Social media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Social media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial
manusia menggunakan internet dan teknologi web.
2. Social media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran
dari satu institusi media ke banyak audience (“one to many”) menjadi praktik komunikasi dialogis
antar banyak audience (“many to many”).
3. Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia
dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.
Dampak Positif dan Negatif Media Sosial di Kalangan Remaja

Saat ini pengguna media sosial tidak hanya orang dewasa saja, melainkan juga para pelajar.
Dimana satu orang pelajar bisa memiliki lebih dari satu media sosial. Penggunaan media sosial bagi
pelajar memberikan dampak positif maupun negatif. Inilah beberapa dampak positif dan negatif
media sosial bagi pelajar.
DAMPAK POSITIF MEDIA SOSIAL

1. Dapat Mengasah Keterampilan dari Hal-Hal Baru (Istilah Jawa : Melek Teknologi)
Penggunaan media sosial memberikan banyak manfaat untuk pelajar, salah satunya dapat
mengasah ketrampilan dari hal-hal baru yang dilihat dari media sosial. Bisa dibilang media sosial
ini juga berfungsi sebagai metode pembelajaran karena berguna untuk mengasah keterampilan.
Dengan begini maka anak bisa mengetahui cara kerja teknologi dan bagaimana cara
memanfaatkannya. Meski begitu, sebagai orang tua harus tetap mengawasi sang buah hati saat
menggunakan media sosial.

2. Mudah dalam Mendapatkan Informasi


Menggunakan media sosial akan memudahkan penggunanya dalam mendapatkan informasi.
Informasi yang didapatkan tentang berbagai hal, mulai dari informasi tentang mata pelajaran di
sekolah, kesehatan, olahraga dan masih banyak lagi. 

3. Memudahkan dalam Melakukan Belajar Online 

Saat masa pandemi seperti sekarang siswa sangat bergantung kepada smartphone. Bagaimana
tidak, kegiatan tatap muka diganti dengan pembelajaran online. Berkat keberadaan smartphone
dan media sosial kegiatan pembelajaran online bisa dilakukan dengan baik dan lancar.

4. Mendorong Anak dalam Mengekspresikan Diri (Percaya Diri)

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendorong mengekspresikan diri yaitu dengan
menggunakan media sosial. Keberadaan sosial media bisa dimanfaatkan untuk memotivasi
pelajar supaya lebih baik lagi dalam berkomunikasi. Orang tua bisa memperlihatkan video sesuai
usia anak supaya anak banyak belajar mengenai cara bersikap dengan orang yang lebih tua, lebih
mudah dan teman sebaya.

5. Menjalin silaturahmi (bersosialisasi)

Hubungan dengan keluarga, teman, atau siapa pun bisa dikuatkan melalui media sosial. Jika ada
teman yang berulang tahun atau menjuarai lomba tertentu, kita bisa menyelamati melalui media
sosial. Ketika mereka mengalami peristiwa-peristiwa penting lain dalam hidup, kita pun bisa
memberikan dukungan dengan mengetikkan komentar atau sekadar like unggahan tersebut.
Gestur kecil semacam ini menunjukkan bahwa kita peduli pada teman tersebut sehingga
persahabatan dapat terus terjalin.

6. Mengasah skill enterpreneurship

Sudah bukan rahasia bahwa di zaman sekarang semua orang bisa menjadi wirausahawan. Semisal
kita memiliki hobi memasak atau membuat
benda tertentu, produk itu bisa dipasarkan
menggunakan media sosial. Untuk mahasiswa
dan generasi muda, adanya media sosial sangat
membantu proses menjadi pebisnis kecil-kecilan.
Kita bisa memulai bisnis dengan membuka akun
instagram, memasang iklan di facebook, dan
menggunakan jasa paid promote untuk promosi.

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL.

1. Menjadi Pribadi yang Malas (Kecanduan Media


Sosial)
Dampak negatif media sosial bagi pelajar
selanjutnya yaitu anak menjadi malas. Penggunaan media sosial yang berlebihan akan membuat
anak menjadi malas untuk berinteraksi atau berkomunikasi di dunia nyata. Tidak hanya itu saja,
anak juga akan malas belajar dan memilih menghabiskan waktunya untuk membuka media sosial.
Ini dikarenakan media sosial dianggap lebih menyenangkan daripada belajar.

2. Tidak Peduli dengan Lingkungan 

Penggunaan media sosial secara berlebihan akan memberikan dampak negatif seperti anak
menjadi egois karena lebih mementingkan dirinya sendiri. Anak-anak akan lebih cuek dengan
lingkungan sekitarnya sehingga tidak lagi peduli dengan lingkungan. Jika ini terus dibiarkan maka
anak menjadi kurang memiliki rasa empati di dunia nyata.

3. Sulit atau kurang Berkomunikasi 


Komunikasi yang terjalin di media sosial tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa sehingga
penggunanya bisa menulis apa saja yang diinginkan. Akibatnya akan membuat anak menjadi
semakin sulit membedakan komunikasi di media sosial dan dunia nyata. Kondisi ini akan
mempengaruhi kemampuan komunikasi anak dan keterampilan menulisnya di sekolah  dalam hal
penggunaan ejaan dan tata bahasa.
4. Kurang tidur atau sulit tidur
Kurang tidur menurut suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Youth, penggunaan
media sosial dapat mempengaruhi pola tidur remaja. Remaja memiliki dorongan untuk bangun di
tengah malam guna mengetahui hal-hal yang diunggah oleh teman-temannya.
5. Timbulnya Kecemburuan (Iri Hati)
Iri hati Di media sosial banyak orang yang menampilkan sisi terbaik dari dirinya. Sangat sedikit
yang mau menunjukkan kesusahan atau hal lain yang membuatnya direndahkan. Ketika
seseorang menampilkan dirinya dengan sangat baik di internet, hal itu memberikan kesan seolah
hidupnya lebih menarik dibanding orang lain.
6. Melemahnya sikap sosial
Walaupun dinamakan media sosial namun sejatinya dalam kondisi real media sosial membuat
sebagian orang termasuk pelajar menjadi pribadi yang tidak terlalu memperhatikan lingkungan
sosialnya, mereka sibuk mengakses berbagai media sosial yang dimiliki sehingga berinterkasi
dalam lingkungannya mulai kurang, sehingga ada ungkapan yang mengatakan media sosial
mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat

TIPs MENGATASI MEDIA SOSIAL :


1. Pahami Alasan Penggunaan Media Sosial
Jika kamu membuka media sosial setiap hari, lebih baik tahu alasannya. Apakah untuk mencari
informasi menarik, sebagai hiburan, kebutuhan pekerjaan, komunikasi dengan teman jauh, atau
hanya sekadar melihat kehidupan orang lain. Alasan sangat penting untuk diketahui agar kamu
tidak membuang banyak waktu untuk hal yang kurang diperlukan. Gunakan waktu di media sosial
untuk menunjang kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, atau memperluas jaringan
pertemanan.
2. Matikan Notifikasi Media Sosial
Notifikasi media sosial sengaja diciptakan untuk memberikan kabar terbaru agar seseorang bisa
merespons cepat dan memegang gadget kembali. Oleh karena itu, jika kamu ingin terhindar dari
kecanduan media sosial, nonaktifkan notifikasi media sosial. Caranya adalah cek di fitur
pengaturan, pilih bagian notifikasi, dan pilih aplikasi apa saja yang ingin dinonaktifkan.
3. Hindari Kebiasaan Memegang HP Sebelum Tidur
Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan HP bisa merusak jadwal tidur seseorang. Bahkan
sebanyak 45% orang memilih untuk berselancar di media sosial daripada tidur. Maka dari itu,
penting untuk kamu meletakkan HP di meja atau di sisi lain ruangan. Jika ponsel berada di luar
jangkauan, godaan untuk melihat jadi berkurang. Sebagai gantinya, kamu bisa membangun
kebiasaan lain seperti membaca buku atau menulis kegiatan yang ingin kamu lakukan di esok
harinya.
4. Kurangi Kebiasaan Bermain HP di Pagi Hari
Setelah meletakkan HP di luar jangkauan tempat tidur, bukan berarti seseorang bisa langsung
terhindar untuk bermain media sosial. Saat bangun pagi, banyak orang memiliki respons untuk
mencari keberadaan HP dan melihat media sosial. Apabila banyak konten menarik yang bisa
dilihat, kebanyakan orang akan bertahan di tempat tidur dengan HP di tangan dalam waktu yang
lama. Kebiasaan itu tentu akan mengganggu produktivitas. Untuk menghindarinya, kamu bisa
mengubah kebiasaan dengan berolahraga pagi, membaca atau menonton berita, dan sarapan
tanpa HP.
A. REFLEKSI

Di zaman sekarang, tidak dapat ditampik lagi bahwa kehidupan manusia saat ini sangat
berhubungan dengan media sosial. Media sosial memegang peranan penting di hampir
segala lini masyarakat.Penggunaan Media Sosial hampir tidak pernah lepas dari tangan
seseorang baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua. Kebiasaan ini bisa jadi akan
berdampak dalam kehidupan, baik positif maupun negatif. Bagaimana pengalaman kamu
selama menggunakan media sosial ? Apakah banyak manfaat yang kamu dapatkan dalam
belajar atau beraktivitas atau malah sebaliknya ? Bagaimana cara kamu menyikapinya ?

Anda mungkin juga menyukai