LOGIKA

Selasa, Jam 16.00-17.30 WIB

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini mengajak para mahasiswa untuk mengenal dan melakukan latihan-latihan terkait ilmu logika. Mahasiswa akan
mengenali bagian-bagian penting di dalam ilmu logika klasik atau Aristotelian. Selama proses perkuliahan akan dilakukan latihan-
latihan membaca dan menganalisis teks berdasarkan struktur logis dan argumentaisnya. Melalui mata kuliah ini, para mahasiswa
diharapkan mampu menganalisis dinamika argumentasi dan secara perlahan mampu melihat kebenaran dan kesalahan suatu
argumen.

Bahan Referensi
1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur, cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
2. Jacques Maritain, Logic di dalam An Introduction to Philosophy, 3rd impression (London: Sheed and Ward, 1988).
3. Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam and the Philosophy of Science, di dalam Prolegomena to the Metaphysics of Islam,
An Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam, 2nd impression (Kuala Lumpur: ISTAC, 2001).
4. Syed Muhammad Naquib al-Attas, On Justice and the Nature of Man, A Commentary On Surah al-Nisa (4): 38 and Surah al-
Mu’minun (23): 12-14 (Kuala Lumpur: IBFIM-Akademi Kenegaraan, 2015).
5. Syed Muhammad Naquib al-Attas, The Concept of Education in Islam, A Framewok for an Islamic Philosophy of Education
(Kuala Lumpur: ISTAC, 1999).
6. Saiyad Nizamuddin Ahmad, Introduction in Mahdi Ha’iri Yazdi, Universal Science: An Introduction to Islamic Metaphysics,
trans. John Cooper, Ed. and Introduced by Saiyad Nizamuddin Ahmad (Leiden dan Boston: Brill, 2017).
7. Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, al-Qistas al-Mustaqim (Beirut: Dar al-Mashriq, 1986) {A Just Balance, A Translation with
Introduction and Notes by D.P. Brewster (Kashmiri-Bazar-Lahore: Sh. Muhammad Ashraf, 1978)}.
8. Muhammad Nuruddin, Ilmu Mantik, Panduan Mudah dan Lengkap untuk Memahami Kaidah Berpikir (Depok: Keira
Publishing, 2020).

1
Evaluasi
1. Diskusi Kelas (20%)
2. Tugas Latihan (30%)
3. Makalah (50%)
a. 5000-6000 kata, 1.5 spasi

SESI TANGGAL TOPIK MATERI

1 6 Sep Pendahuluan: 1. Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, al-Qistas al-Mustaqim (Beirut: Dar al-
 Pengenalan Mashriq, 1986) {A Just Balance, A Translation with Introduction and
tentang silabus Notes by D.P. Brewster (Kashmiri-Bazar-Lahore: Sh. Muhammad Ashraf,
 Membaca tentang 1978)}.
logika di dalam al-
Qistas al-
Mustaqim
2 13 Sep Hal-Hal Awal yang perlu Wajib
diketahui tentang Ilmu 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
Logika cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
2. Muhammad Nuruddin, Ilmu Mantik, Panduan Mudah dan Lengkap
untuk Memahami Kaidah Berpikir (Depok: Keira Publishing, 2020).
3 20 Sep Hal-Hal Awal yang perlu Wajib
diketahui tentang Ilmu 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
Logika (2) cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
2. Muhammad Nuruddin, Ilmu Mantik, Panduan Mudah dan Lengkap
untuk Memahami Kaidah Berpikir (Depok: Keira Publishing, 2020).
4 27 Sep Membaca penjelasan Wajib
Jacques Maritain tentang 1. Jacques Maritain, Logic di dalam An Introduction to Philosophy, 3rd
logika (1) impression (London: Sheed and Ward, 1988).
5 4 Okt Membaca penjelasan Wajib
Jacques Maritain tentang 1. Jacques Maritain, Logic di dalam An Introduction to Philosophy, 3rd
logika (2) impression (London: Sheed and Ward, 1988).

2
6 11 Okt Manusia sebagai al- Wajib:
hayawan al-natiq 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
2. Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam and the Philosophy of Science,
di dalam Prolegomena to the Metaphysics of Islam, An Exposition of the
Fundamental Elements of the Worldview of Islam, 2nd impression (Kuala
Lumpur: ISTAC, 2001).
3. Syed Muhammad Naquib al-Attas, On Justice and the Nature of Man, A
Commentary On Surah al-Nisa (4): 38 and Surah al-Mu’minun (23): 12-14
(Kuala Lumpur: IBFIM-Akademi Kenegaraan, 2015).
4. Syed Muhammad Naquib al-Attas, The Concept of Education in Islam, A
Framewok for an Islamic Philosophy of Education (Kuala Lumpur: ISTAC,
1999).
7 18 Okt Manusia sebagai al- Wajib:
hayawan al-natiq(2) 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
2. Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam and the Philosophy of Science,
di dalam Prolegomena to the Metaphysics of Islam, An Exposition of the
Fundamental Elements of the Worldview of Islam, 2nd impression (Kuala
Lumpur: ISTAC, 2001).
3. Syed Muhammad Naquib al-Attas, On Justice and the Nature of Man, A
Commentary On Surah al-Nisa (4): 38 and Surah al-Mu’minun (23): 12-14
(Kuala Lumpur: IBFIM-Akademi Kenegaraan, 2015).
4. Syed Muhammad Naquib al-Attas, The Concept of Education in Islam, A
Framewok for an Islamic Philosophy of Education (Kuala Lumpur: ISTAC,
1999).
8 25 Okt Pengertian, Term, dan Wajib
Klasifikasi 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).

Anjuran:

3
 1. Saiyad Nizamuddin Ahmad, Introduction in Mahdi Ha’iri Yazdi, Universal
Science: An Introduction to Islamic Metaphysics, trans. John Cooper, Ed.
and Introduced by Saiyad Nizamuddin Ahmad (Leiden dan Boston: Brill,
2017).
9 1 Nov Pengertian, Term, dan Wajib
Klasifikasi (2) 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).

Anjuran:
1. Saiyad Nizamuddin Ahmad, Introduction in Mahdi Ha’iri Yazdi, Universal
Science: An Introduction to Islamic Metaphysics, trans. John Cooper, Ed.
and Introduced by Saiyad Nizamuddin Ahmad (Leiden dan Boston: Brill,
2017).
10 8 Nov Definisi: Wajib
 Pengertian 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
Definisi cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Tujuan membuat
Definisi
 Jenis-Jenis Definisi
 Teknik
Mendefinisikan
 Aturan-Aturan
Definisi
11 15 Nov Definisi (2): Wajib
 Pengertian 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
Definisi cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Tujuan membuat
Definisi
 Jenis-Jenis Definisi
 Teknik
Mendefinisikan

4
  Aturan-Aturan
Definisi
12 22 Nov Penalaran Langsung: Wajib:
 Proposisi 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
Kategoris cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Proposisi
Kategoris Standar
dan Non-Standar
 Klasifikasi
Proposisi
Kategoris
 Oposisi atau
Perlawanan
 Luas Term
Predikat
 Ekuivalensi
13 29 Nov Penalaran Langsung: Wajib:
 Proposisi 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
Kategoris cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Proposisi
Kategoris Standar
dan Non-Standar
 Klasifikasi
Proposisi
Kategoris
 Oposisi atau
Perlawanan
 Luas Term
Predikat
 Ekuivalensi
14 6 Des UTS

5
15 13 Des Silogisme Kategoris Wajib
 Silogisme 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
kategoris standar cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Sifat Formal
Argumen Silogistis
 Hukum-Hukum
Silogisme
Kategoris
16 20 Des Silogisme Kategoris (2) Wajib
 Silogisme 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
kategoris standar cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Sifat Formal
Argumen Silogistis
 Hukum-Hukum
Silogisme
Kategoris
17 27 Des Figur dan Modus Wajib:
Silogisme (1): 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
 Figur cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Modus
 Modus-Modus
Sahih dalam
masing-masing
figur
18 3 Jan Figur dan Modus Wajib
Silogisme (2): 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
 Figur cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Modus
 Modus-Modus
Sahih dalam
masing-masing

6
 figur
19 10 Jan Figur dan Modus Wajib
Silogisme (3): 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
 Figur cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Modus
 Modus-Modus
Sahih dalam
masing-masing
figur
20 17 Jan Figur dan Modus Wajib
Silogisme (4): 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
 Figur cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Modus
 Modus-Modus
Sahih dalam
masing-masing
figur
21 24 Jan Figur dan Modus Wajib
Silogisme (5): 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
 Figur cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Modus
 Modus-Modus
Sahih dalam
masing-masing
figur
22 31 Jan Silogisme Hipotetis (1): Wajib
 Proposisi hipotetis 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
 Silogisme cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
kondisional
 Silogisme
disjungtif

7
  Silogisme
konjungtif
23 7 Feb Silogisme Hipotetis (2): Wajib:
 Silogisme 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
kondisional cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Silogisme
disjungtif
 Silogisme
konjungtif
24 14 Feb Silogisme Hipotetis (3): Wajib:
 Silogisme 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
kondisional cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Silogisme
disjungtif
 Silogisme
konjungtif
25 21 Feb Silogisme Hipotetis (4): Wajib:
 Silogisme 1. Y. P. Hayon, Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur,
kondisional cet. Ke-2 (Jakarta: Penerbit ISTN, 2001).
 Silogisme
disjungtif
 Silogisme
konjungtif
26 28 Feb UAS