3BD4 - Genap 2021-2022 - Rancangan Tugas Kep Komunitas
3BD4 - Genap 2021-2022 - Rancangan Tugas Kep Komunitas
1/2020
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA Tanggal Terbit : 31 Januari 2020
RANCANGAN TUGAS
Pertemuan 1. Tanggal 26 Januari 2022: Membuat Telaah isi jurnal dan konsul dengan dosen pengampu sesuai dengan pembagian
2. Tanggal 26 Januari 2022: Membuat makalah Teori dan model dalam keperawatan komunitas
a. Kel 1: Teori Orem
b. Kel 2: Teori Adaptasi Roy
c. Kel 3: Teori Betty Neuman
d. Kel 4: Teori Leininger
e. Kel 5: Model Anderson dan Mc Farlane
f. Kel 6: Model Nola Pender
3. Tanggal 15 Februari 2022: Menyusun skenario roleplay
a. Kel 1: MMD 1
b. Kel 2: MMD II
c. Kel 3: MMD III
d. Kel 4: Posyandu Balita
e. Kel 5: Posyandu Lansia
f. Kel 6: Posbindu PTM
4. Tanggal 16 Februari 2022: Menyusun askep kelompok khusus
1
a. Kel 1: Fokus masalah kesehatan aggregat balita
b. Kel 2: Fokus masalah kesehatan aggregat anak usia sekolah
c. Kel 3: Fokus masalah kesehatan aggregat remaja
d. Kel 4: Fokus masalah kesehatan aggregat usia dewasa
e. Kel 5: Fokus masalah kesehatan aggregat usia produktif
f. Kel 6: Fokus masalah kesehatan aggregat lansia
5. Tanggal 16 Februari 2022: Kuis
6. Tanggal 28 Februari 2022: mengisi kuesioner SMD dan WS
7. Tanggal 1 Maret 2022: mengisi kuesioner PIS PK
8. Tanggal 2 Maret 2022: Roleplay MMD I dan MMD II
9. Tanggal 7 Maret 2022: Roleplay MMD III
10. Tanggal 8 Maret 2022: Presentasi tugas Askep Kelompok Khusus Kelompok 1, 2, dan 3
11. Tanggal 9 Maret 2022: Roleplay Posyandu Balita dan Roleplay Posyandu Lansia
12. Tanggal 14 Maret 2022: Presentasi tugas Askep Kelompok Khusus Kelompok 4, 5, dan 6
13. Tanggal 15 Maret 2022: Roleplay Posbindu PTM
14. Tanggal 16-17 Maret 2022: Praktikum PJB
3
Membuat asuhan keperawatan komunitas/kelompok khusus (sesuai pembagian kasus).
5
1. Mendapatkan 1 topik kegiatan praktik keperawatan komunitas/kelompok khusus untuk disimulasikan dalam bentuk roleplay
2. Mendiskusikan topik yang telah dibagi dan akan disimulasikan
3. Menyusun skenario roleplay dan mengkonsultasikan minimal 1 kali kepada dosen pembimbing
4. Mensimulasikan roleplay dalam kelas secara online melalui zoom meeting/google meeting/webex/big blue button/dst.
Semua tugas dikumpulkan di Solleta dalam bentuk PDF batas akhir tanggal 1 Juni 2022
Mengetahui, Koordinator
Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan MK Keperawatan Komunitas
Siti Lestari, MN. Ros Endah Happy Patriyani, S.Kp., Ns., M. Kep.
NIP. 19680507199032001 NIP. 197305181998032002
KASUS PRESENTASI KELOMPOK
Pada saat winshield survey didapatkan data: di beberapa lokasi banyak didapatkan pangkalan ojek,
yang sekaligus menjadi tempat berkumpul laki-laki usia dewasa yang tidak bekerja, mereka tampak
ngobrol, sambil merokok dan minum kopi. Jarak antara RW 20 dengan pasar sangat dekat yaitu 0,5
KM sehingga orang dan kendaraan yang menuju ke pasar harus melewati wilayah RW 20. Di sekitar
pasar banyak terdapat pedagang makanan seperti gorengan, bakso, mie ayam, makanan warteg, gado-
gado dan pedagang es keliling. Jumlah pedagang makanan ini sangat banyak sampai masuk ke dalam
gang-gang kecil yang ada di RW. Tampak banyak ibu-ibu yang membeli makanan jadi tersebut. Para
ibu yang kebanyakan tidak bekerja, bercerita bahwa membeli makanan lebih hemat dibandingkan
memasak, karena jika memasak harus membeli minyak tanah, minyak goreng, serta bahan makanan,
namun ketika telah dimasak kadang-kadang makanan tersebut tidak dimakan oleh anggota keluarga
dengan alasan selera yang beda, kurang sedap, ataupun tidak sempat dimakan. Sehingga menurut ibu
lebih praktis membeli dibandingkan memasak.
Lansia yang berada di RW 20 sebanyak 120 lansia atau 20% dari total penduduk RW 20. Hasil
pengkajian didapatkan data: 87% lansia memiliki riwayat hipertensi; 90% jarang berolahraga; 65%
lansia tidak rutin memeriksakan kesehatannya. Keluarga mengatakan lansia tersebut tidak ke Posyandu
lansia karena jauh dari tempat tinggalnya, tidak ada yang mengantarkan, dan mahal ongkosnya.
Keluarga mengatakan lansia sering makan ikan asin dan minum kopi. Pengetahuan keluarga tentang
hipertensi 57% kurang baik. Keluarga mengatakan sering membeli makanan matang karena praktis
dan lebih murah serta tidak ada waktu untuk memasak.
Sebagian besar remaja yang ada di RW 20 adalah pelajar, namun banyak remaja yang putus sekolah
dengan alasan tidak punya dana yang cukup, malas belajar, serta merasa tidak mampu menerima
pelajaran di sekolah. Remaja ini sehari-hari menonton TV, bergadang sampai malam, memiliki
kebiasaan merokok, banyak diantara mereka yang telah memiliki pacar atau teman dekat. Ada 5-6
orang remaja yang mengatakan pernah melakukan hubungan seksual dengan pacar mereka, dengan
alasan ingin coba-coba, mendapatkan pengalaman baru, ataupun ingin menguji kadar cinta
pasangannya. Mereka menyatakan melakukan hubungan seksual setelah mencoba-coba narkotika.
Terdapat 2 remaja perempuan yang hamil, namun keduanya menggugurkan kandungan dengan alasan
takut dikucilkan masyarakat, malu, dan tidak memiliki dana yang cukup untuk menghidupi bayi
mereka nanti. Terdapat ada 1 remaja putri yang sedang hamil, badannya tampak sangat kurus, masih
menggunakan baju ketat dengan alasan malas makan dan malu terlihat hamil. Remaja tersebut bercerita
bahwa pada saat dinyatakan hamil dia langsung melakukan tindakan obortus dengan oknum petugas
kesehatan, namun usaha tersebut gagal dan remaja ini akhirnya dinikahi pacarnya.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes
Surakarta, didapatkan data bahwa mayoritas anak usia sekolah bersekolah di SD setempat yang ada di
lingkungan RW 20 juga. Hasil pengkajian didapatkan data bahwa di sekitar sekolah juga banyak
ditemukan pedagang makanan di pinggir jalan. Makanan terlihat berwarna sangat menarik, ada juga
7
jenis makanan mie instant yang tidak memiliki izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
anak-anak juga menyantap makanan tersebut tanpa terlihat mencuci tangan. Terlihat banyak anak
sekolah yang berlalu lalang diantara arus kendaraan ramai yang lewat di depan sekolah. Hasil
wawancara dengan orang tua yang memiliki anak usia SD, 80 % anaknya tidak pernah sarapan dengan
buru-buru dan tidak menyukai makanan di rumah, lebih enak jajan. Anak SD juga menyatakan bahwa
orang tua tidak pernah mengontrol jenis jajanan yang dibeli mereka. Hasil wawancara dengan orang
tua yang memiliki anak sekolah SD mengatakan bahwa keluhan kesehatan yang sering dialami anaknya
adalah diare, batuk pilek, demam dan jatuh saat bermain bersama teman-temannya.
Hasil pengkajian terhadap kelompok usia dewasa produktif yang ada di RW 20 sebagian besar adalah
buruh pabrik dan pekerja swasta. Hasil pengkajian didapatkan data bahwa jumlah pekerja 50 orang;
jam kerja pekerja rata-rata 8 – 10 jam per hari, belum termasuk lembur, jika banyak pesanan. Dengan
jam kerja yang padat, sebagian besar dari pekerja menyatakan tidak pernah berolah raga dan makan
seadanya sesuai penghasilan mereka yang mereka anggap pas-pas an. Sistem gaji dibayarkan
mingguan. Pekerja mengatakan jarang melakukan rekreasi karena harus berhemat, dikarenakan
sebagain besar pekerja memili tanggungan membayar cicilan minimal sebesar 500 ribu per bulan.
Sebagian besar pekerja menyatakan sering mengeluh pegal-pegal, nyeri otot dan sendi, batuk-batuk
yang hilang timbul bahkan ada pekerja yang mengatakan sering mengalami nyeri dada. Mayoritas
pekerja menyatakan memiliki kebiasaan merokok lebih dari 3 batang per hari. Merokok juga dilakukan
pekerja saat mereka merasa stress. Makanan yang paling disukai kelompok ini adalah makanan
berminyak, bersantan, gulai, dan jeroan termasuk sop kambing dan nasi goreng, yang banyak
ditemukan pedagangnya di sekitar pabrik. Pekerja mengatakan tidak menggunakan masker dan saat
bekerja.
Hasil pengkajian yang dilakukan pada orang tua yang memiliki anak balita, didapatkan data bahwa:
57% ibu mengeluhkan balita susah makan; 5% balita mengalami gizi kurang; 76% ibu tidak rutin
membawa balitanya ke Posyandu dengan alasan jauh dan mahal di ongkos. Hasil wawancara
didapatkan data bahwa orang tua cenderung memilih memberikan makanan pendamping instan atau
membeli makanan matang dikarenakan lebih murah dan tidak repot. Keluhan kesehatan yang
dkeluhkan orang tua terhadap balitanya adalah batuk pilek, demam, diare, dan susah makan.
Penugasan Kelompok:
1. Diskusikan dengan kelompok kasus di atas sesuai dengan pembagian sebagai berikut:
Kelompok 1: Fokus masalah kesehatan aggregat balita
Kelompok 2: Fokus masalah kesehatan aggregat anak usia sekolah
Kelompok 3: Fokus masalah kesehatan aggregat remaja
Kelompok 4: Fokus masalah kesehatan aggregat usia dewasa
Kelompok 5: Fokus masalah kesehatan aggregat usia produktif
Kelompok 6: Fokus masalah kesehatan aggregat lansia
2. Tambahkan data pengkajian kasus tersebut (jika masih diperlukan)
3. Buatlah rencana asuhan keperawatan komunitas sesuai kasus tersebut
4. Hasil diskusi dibuat dalam bentuk makalah dan PPT untuk dipresentasikan.
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok sesuai tanggal yang telah direncanakan di RPS
Lampiran 1
Format Penilaian Telaah Jurnal
Nama mahasiswa :
Topik :
Tanggal pengumpulan :
Tanggal Koreksi :
Dosen Penilai :
TTD Dosen :
9
Lampiran 2:
Format Penilaian Makalah
3. Format penulisan 15
- Cara penulisan (APA style)
- Ejaan, kaidah penulisan
4. Referensi: Jumlah dan jenis referensi 10
(buku wajib dan jurnal terupdate)
5 Ketepatan pengumpulan tugas 5
Total 100
11
Lampiran 4
Format Penilaian Roleplay
13
Mengingatkan tugas MK Keperawatan Keluarga yang harus dikumpulkan maksimal
tanggal 1 Juni 2022 pukul 00.00 WIB
4. Skenario roleplay
a. Kelompok I &V: pengkajian keperawatan keluarga
b. Kelompok II &VI: perencanaan keperawatan keluarga
c. Kelompok III, VII & IX: implementasi keperawatan keluarga
d. Kelompok IV & VIII: evaluasi keperawatan keluarga
15