Anda di halaman 1dari 3

Turunan Fungsi Amaliatun Khasanah, S.

Pd

NILAI STASIONER

Stasioner menurut KBBI bermakna tetap, tidak berubah ( tentang jumlah, nilai, ukuran,
posisi dan sebagainya). Nilai stasioner adalah nilai kritis, dimana fungsi tersebut tidak naik dan
tidak turun. Nilai x yang menyebabkan fungsi f(x) mempunyai nilai stasioner dapat ditentukan
dengan syarat turunan pertama 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0. Nilai f(a) adalah nilai nilai stasioner dari fungsi f(x) di
x = a.
Pengertian titik stasioner adalah titik dimana turunan pertama kurva sama dengan nol.
Secara matematis bisa ditulis (x, f(x)), sehingga titik stasioner untuk x = a adalah (a, f(a)).

y
Perhatikan grafik fungsi y = f(x) disamping
A D
B Pada titik A,B,C dan D dengan absis
berturut-turut x = a, x = b, x = c dan x = d
C menyebabkan f’(x) = 0 maka f(a), f(b), f(c)
dan f(d) merupakan nilai – nilai stasioner.

0 x=a x=b x=c x=d x

Jenis – jenis nilai stasioner


1. Nilai stasioner di titik A.
Pada : x < a diperoleh f’(x) > a + +
0
x = a diperoleh f’(x) = a
x > a diperoleh f’(x) < a a
Fungsi yang mempunyai sifat demikian dikatakan fungsi f(x) mempunyai nilai
stasioner maksimum f(a) pada x = a dan titik (a,f(a)) disebut titik balik maksimum.

2. Nilai stasioner di titik B dan D.

a. Pada : x < b diperoleh f’(x) < 0


- 0 -
x = b diperoleh f’(x) = 0
b
x > b diperoleh f’(x) < 0

Fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(b) pada x = b dan titik (b,f(b)) disebut
titik belok.
Turunan Fungsi Amaliatun Khasanah, S.Pd

b. Pada : x < d diperoleh f’ (x) > 0

x = d diperoleh f’ (x) = d
+ 0 +
x > d diperoleh f’ (x) > d
d

fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(d) pada x = dan titik (d,f(d))

disebut titik belok Pada titik B atau D sering hanya disingkat nilai stasioner belok.

3. Nilai stasioner di titik E

Pada : x < e diperoleh f’(x) < 0


- 0 +
x = e diperoleh f’(x) = 0
e
x > e diperoleh f’(x) > 0

Fungsi ini mempunyai nilai stasioner minimum f(e) pada x = e dan titik (e,f(e))

disebut titik balik minimum.

Langkah-Langkah Menentukan Nilai dan Jenis Stasioner

1. Menentukan turunan fungsi f(x)


2. Menentukan syarat fungsi mempunyai nilai stasioner yaitu 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
3. Menentukan absis stasioner
4. Menentukan nilai-nilai stasioner
5. Mengambil titik uji diantara absis-absis stasioner
6. Menguji titik uji pada 𝑓 ′ (𝑥 ) untuk menentukan tanda-tanda setiap interval
7. Menentukan jenis setiap nilai stasioner

Contoh :

1. Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi f(x) = x2 + 2x

Jawab : f(x) = x2 + 2x

f’(x) = 2x + 2

= 2(x + 1)
Turunan Fungsi Amaliatun Khasanah, S.Pd

Nilai stasioner didapat dari f’(x) = 0

2(x + 1) = 0

x = -1

f(-1) = (-1)2 + 2(-1) = -1

Jadi diperoleh titik stasioner (-1,-1)

𝑥=1
𝑥 −1− -1 −1+
2(𝑥 + 1) - 0 +
𝑓 ′ (𝑥) - 0 +
Bentuk Grafik

Titik Balik Minimum

2. Tentukan titik stasioner dan nilai stasioner dari fungsi 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 2 − 4𝑥 + 2


Jawab :
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 4𝑥 + 2
𝑓 ′ (𝑥 ) = 2𝑥 − 4
Kemudian kita cari nilai x dengan 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
2𝑥 – 4 = 0
2𝑥 = 4
4
𝑥 = 2, 𝑥 = 2
Jadi, 𝑥 = 2 untuk menentukan nilai stasioner masukkan 𝑥 = 2 ke 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 4𝑥 + 2
sehingga menjadi 𝑓(2) = 22 − 4(2) + 2 = −2
Jadi, f(2) = -2 adalah nilai stasioner dan koordinat (2, -2) adalah titik stasioner.

Anda mungkin juga menyukai