Anda di halaman 1dari 16

DIA YANG MENGERTI

ARTI KETIDAKBERHINGGAAN
Riwayat Hidup Si Genius Ramanujan
Diterjemahkan dan disadur
dari buku karya ROBERT KANIGEL
Oleh:

IMANSYAH PUTRA, S.Si, M.Si

Kelompok Studi Filsafat dan Sains Lanjut


Ocu Madani
Bangkinang Kota
2020
i
Sekapur Sirih dari Penerjemah

Kehidupan seorang Ramanujan adalah kehidupan seorang ilmuwan matematika yang


sangat ajaib dan nyaris seperti dongeng. kalaulah tidak ia hidup di awal abad 20 dan
dokumentasi dirinya cukup lengkap, kita yang membaca kisahnya akan mengira sedang
membaca sebuah dongeng, sebuah kisah yang terlalu indah untuk menjadi nyata. Ter-
lalu diluar imajinasi kita. Terlalu fantastis, dan segala sesuatu soal Ramanujan kalau
boleh kita meminjam istilah bang Haji Rhoma Irama adalah “sungguh terlalu”!!.
Beliaulah sosok matematikawan yang mengeluarkan begitu saja teorema-teorema
amat pelik dalam matematika hanya dengan memikirkan begitu saja. Ya ia setiap
sampai kepada sebuah gagasan matematika, hanya menuliskan begitu saja. Sesuatu
yang bagi orang lain harus ditulis berhari-hari dan dicoba-coba coret di kertas, ia hanya
melihat dalam mata pikirnya begitu saja dan menuliskan begitu saja. Kualitas intelek-
tual dan talentanya dalam matematika nyaris seperti “suprahuman”,dengan meminjam
istilah para ilmuwan tersohor yang mengaguminya, ia seolah melihat dengan “kasyaf
mata batin” seluruh struktur matematika platonik, ia melihat demiurge realitas ma-
tematika seperti seorang anak yang bermain di taman buah yang penuh buah-buahan
lalu memetiknya begitu saja di manapun ia suka.
Lama setelah kewafatannya, para jenius matematika masih bergulat membuktikan
berbagai teorema matematika tanpa bukti yang ia tulis begitu saja di dalam buku
agendanya itu dengan tanpa bukti. Beberapa berhasil dibuktikan namun setelah sangat
susah payah dan mengerahkan otak paling tajam dari matematikawan modern. Sampai
hari ini beliau masih sangat dikagumi dan kemampuannya masih merupakan teka teki
besar sains ilmiah.
Menurut pengakuan beliau Tuhan sendiri yang memberi tahunya rumus-rumus he-
bat yang ia temukan itu, bukan hasil buah pikirnya. Sebagai seorang hindu ia sangat
relijius dan akan berkonslutasi spiritual dulu yang banyak dengan tuhannya sebelum
melakukan riset ilmiah. Apa sebenarnya yang telah terjadi dengan seorang Ramanujan,
penerjemah hanya berkata “wallahua’lam” hanya Tuhan sajalah yang tahu apa sebe-
narnya yang terjadi pada dirinya. Karena sungguh pada hakikatnya ilmu pengetahuan,
sains dan teknologi, bukan temuan buah [ikir kita semata, namun hasil petunjukan dan
arahan dari Allah swt, dengan cara bagai mana Dia suka dan dengan siapa yang Dia
suka. Tidak semua soal sains bisa kita fahami dengan kata mengapa, begitu juga
dengan hidup ini bukan?

Bangkinang, Oktober 2020

ii
iii

Imansyah Putra
Daftar Isi

1 Di Kuil Kesunyian: 1887-1903 1


1.1 Gangga Dakshin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

2 Permadani di Anak Benua 2

3 Sejarah sang Foton 3

4 Kilas Balik 4

5 Spin dan Statistik 5

6 Sejarah sang Foton Berlanjut 6

7 Kondensasi Bose 7

Daftar Pustaka 7

iv
Daftar Gambar

1 Chapel King’s College di Cambridge, Inggris (ditambahkan penerjemah


kredit dari wikimedia.org). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

v
Prolog

Pada suatu hari di musim panas tahun 1913, seorang Bengali yang berumur 20 tahun
dari sebuah keluarga yang berada di Calcutta berdiri di Chapel Kings College
yang berada di dalam univeritas abad pertengahan kota Cambridge, Inggris. Sebuah
bangunan yang megah dan proporsional penataannya, yang lebih merupakan sebuah
katedral dari sekedar chapel, bangunan itu adalah karya dari tiga orang raja Inggris
yang dapat dilacak kembali pembangunannya hingga tahun 1446. Cahaya menerobos
melalui panel-panel kaca bergelantungan yang berwarna membentang sepanjang din-
ding selatan. Tiang-tiang yang bergalur mencapai langit-langit atas, lalu melebar ke
atap massif yang terhampar.

Gambar 1: Chapel King’s College di Cambridge, Inggris (ditambahkan penerjemah


kredit dari wikimedia.org).

vi
DAFTAR GAMBAR vii

Prasantha Chanda Mahalanobis sungguh kepincut dengan itu semua. Dalam


pelayarannya yang amat langka dari India itu dengan rencana untuk belajar di Lon-
don, dia telah naik kereta api selama sehari untuk melihat-lihat. Namun sekarang
setelah ketinggalan kereta api terakhir untuk kembali ke London dan tinggal di tem-
pat temannya, dia terus menerus bicara tentang Chapel tersebut serta kemegahannya,
bahwa betapa ia menakjubkan,.betapa....
Barangkali saja, usul seorang temannya, ia lupakan London dan mendaftar saja di
King College. Dan memang saran semacam itulah yang diperlukan oleh Mahalanobi
untuk didengarkan. Keesokan harinya ia jumpai pegawai administratif, dan segera saja
dengan kegembiraan serta takjub, iapun adalah seorang mahasiswa Kolese Kerajaan,
Cambirdge.
Dia telah berada di Cambridge selama enam bulan ketika tutor matematikanya ber-
tanya padanya,”Telahkah kamu berjumpa dengan orang senegaramu yang luarbiasa?”
Mahalanobis belum pernah bertemu lagsung, namun ia telah mendengar tentang-
nya.
Prasantha Chandra Mahalanobis was smitten. Scarcely off the boat from India and
planning to study in London, he had come up on the train for the day to sightsee.
But now, having missed the last train back to London and staying with friends, he
couldn’t stop talking about the chapel and its splendors, how moved he’d been, how
... Perhaps, proposed a friend, he should forget London and come to King’s instead.
That was all Mahalanobis needed to hear. The next day he met with the provost, and
soon, to his astonishment and delight, he was a student at King’s College, Cambridge.
He had been at Cambridge for about six months when his mathematics tutOr asked
him, ”Have you met your wonderful countryman Ramanujan?” He had not yet met
him, but he had heard of him

G. VENKATARAMAN
Bab 1

Di Kuil Kesunyian: 1887-1903

1.1 Gangga Dakshin


Ia selalu mendengar ini sepanjang hidupnya, bunyi pelan namun terukur dari .....TH-
WAP.....THWAP...kain basah yang dihempaskan ke batuan yang menyembul dari air di
sungai Cauvery. Dilahirkan dekat dengan sang sungai, Ramanujan mendengar suara
ini bahkan semenjak ia masih bayi. Setelah ia bertumbuh, ia mendengar suara air sang
sungai Cauvery ketika ia menyauk darinya, atau ketika ia berenang di airnya, bermain
ditebingnya yang berpasir seusai sekolah. Di kemudian hari, ketika kembali ke India
setelah bertahun di luar negeri, sakit demam parah nyaris sekarat, ia akan mendengar
suaru ritmik kecipak sungai itu sekali lagi. Sungai Cauvery adalah penyembuh setia
yang akrab bagi kehidupan Ramanujan. Di beberapa tempat disepanjang lintasannya,
batang-batang palem, dengan pokoknya yang penuh oleh buah, condong merunduk
menuju sungai dengan sudut tajam. Sedangkan yang lainnya, pohon-pohon berdaun
membentuk tudung hijau di atasnya, simpai akarnya yang berpilin-pilin mengular di-
sepanjang tebing sungai. Selama Muson, sungaipun pasang sepuluh, lima belas hingga
dua puluh kaki, terkadang menenggelamkan ternak yang dibiarkan merumput disepan-
jang tepiannya. lalu datanglah musim kering, arus sungai yang bergejolak pun menjadi
kenangan, tepian sungai pun kemudian menjadi pasir terbentang luas, dan sekali lagi
sungai Cauvery tinggal tirisan air halus yang menelusuri saluran terdalam dari dasar
sungai.
Demikianlah selalu di sana. Memperoleh airnya dari pegungan Coorg lima ratus
mil ke arah barat, bercabang lalu bercabang lagi melintasi semenanjung, alirannya
kemudian di salurkan oleh dam-dam dan kanal-kanal yang dibangun 1500 tahun yang
lalu, sungai Cauvery
But always it was there. Drawing its waters from the Coorg Mountains five hundred
miles to the west, branching and rebranching across the peninsula, its flow channeled by
dams and canals some of which went back fifteen hundred years, the Cauvery painted
the surrounding coun-

1
Bab 2

Permadani di Anak Benua

2
Bab 3

Sejarah sang Foton

3
Bab 4

Kilas Balik

4
Bab 5

Spin dan Statistik

5
Bab 6

Sejarah sang Foton Berlanjut

6
Bab 7

Kondensasi Bose

7
Daftar Pustaka

[Quan1] Wolchover, N., Quanta Magazine, United Nations, di akses pada 6 Oktober
2020, http://www.quantamagazine.org

Anda mungkin juga menyukai

  • SKP Il
    SKP Il
    Dokumen8 halaman
    SKP Il
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • SKP Abdul
    SKP Abdul
    Dokumen8 halaman
    SKP Abdul
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • DUPAK IIId MERI SEM 3&4
    DUPAK IIId MERI SEM 3&4
    Dokumen93 halaman
    DUPAK IIId MERI SEM 3&4
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Sagitarius
    Sagitarius
    Dokumen1 halaman
    Sagitarius
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Sumburotasi
    Sumburotasi
    Dokumen2 halaman
    Sumburotasi
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Buku Jembatan Biologi
    Buku Jembatan Biologi
    Dokumen66 halaman
    Buku Jembatan Biologi
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • DUPAK III.d MERI SEM 1 & 2
    DUPAK III.d MERI SEM 1 & 2
    Dokumen90 halaman
    DUPAK III.d MERI SEM 1 & 2
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Biografi Einstein
    Biografi Einstein
    Dokumen74 halaman
    Biografi Einstein
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Fisikadaily
    Fisikadaily
    Dokumen49 halaman
    Fisikadaily
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Model Pengembangan Peminatan
    Model Pengembangan Peminatan
    Dokumen46 halaman
    Model Pengembangan Peminatan
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • US Paket A
    US Paket A
    Dokumen7 halaman
    US Paket A
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Raport SMA
    Raport SMA
    Dokumen12 halaman
    Raport SMA
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Aninbelajarmtk
    Aninbelajarmtk
    Dokumen19 halaman
    Aninbelajarmtk
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Benua Afrika
    Benua Afrika
    Dokumen4 halaman
    Benua Afrika
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Ijso
    Ijso
    Dokumen29 halaman
    Ijso
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Mesinlearning
    Mesinlearning
    Dokumen257 halaman
    Mesinlearning
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Aidit Dua Wajah Dipa Nusantara by Seri Buku TEMPO
    Aidit Dua Wajah Dipa Nusantara by Seri Buku TEMPO
    Dokumen77 halaman
    Aidit Dua Wajah Dipa Nusantara by Seri Buku TEMPO
    Imansyah Putra
    100% (1)
  • Sainsislam
    Sainsislam
    Dokumen11 halaman
    Sainsislam
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • Salam
    Salam
    Dokumen20 halaman
    Salam
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat
  • 79435779
    79435779
    Dokumen193 halaman
    79435779
    Imansyah Putra
    Belum ada peringkat