1 40DoaPilihandalamAlQuran-bukupertamaRobiansyah

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.
net/publication/348446048
40 Doa Pilihan dalam AlQuran
Book · December 2020
CITATIONS READS
0 12,986
1 author:
Robiansyah Robiansyah
Universitas Mulawarman
27 PUBLICATIONS 6 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Robiansyah Robiansyah on 14 January 2021.
The user has requested enhancement of the downloaded file.

Robiansyah, SE., M.Sc lahir di Muara
Bengkal, Kabupaten Kutai Timur 23 Maret
1979. Pendidikan tinggi S1 ditempuh
di Fakultas Ekonomi Universitas
Mulawarman (2002) dan S2 di Program
Magister Sains FEB UGM (2010).
Sejak tahun 2004 menjadi dosen tetap di Jurusan
Manajemen FEB Unmul. Telah menulis berbagai artikel
ilmiah di jurnal nasional dan rutin berbagi inspirasi
lewat akun facebook Robiansyah Mainpro dan personal
blog tentang manajemen insan produktif: www.
robiansyahmainpro.com.
Sejak kuliah S1 banyak menimba ilmu-ilmu keislaman
lewat organisasi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Pusat
Studi Islam Mahasiswa Unmul dan pernah menjadi Ketua
Umum-nya saat periode kepengurusan tahun 2000-2001.
Penulis dapat dihubungi lewat HP (WA) 081258700399
dan juga email: robiansyah@feb.unmul.ac.id.
Halaman Moeka Publishing

www.halamanmoeka.com
www.halamanmoeka.net
E: halamanmoeka@gmail.com
a
40 Doa Pilihan Dari Al-Quran

Munajat Para Nabi Dan Rasul
a
Robiansyah, SE., M.Sc
ii
40 Doa Pilihan dari Al-Quran

Editor: Tim Halaman Moeka

Desain isi: SixmidArt
Jakarta, Desember 2020

ISBN: 978-602-269-420-5
Halaman Moeka Publishing

Griya Taman Banjarwangi Jl. Manggis IV No.2 RT/RW 07/04
RT 1 RW 7 B6 No. 5 Tanjung Duren Selatan
Banjarwangi, Ciawi Bogor 16720 Grogol Petamburan Jakarta Barat
www.halamanmoeka.net www.halamanmoeka.com
iii

PENGANTAR
B
uku kecil ini lahir karena keperluan pribadi.
Begitu banyak ilmu terserak di berbagai kitab,
susah melacak jika hendak diperlukan. Tampaknya
membuat catatan berupa buku sederhana dapat
membantu agar mudah dibawa kemana-mana. Siap
digunakan kapan saja bila perlu.
Sungguh, sebaik-baik ilmu adalah yang diamalkan.
Penulis berharap buku ini bisa menjadi dorongan
pribadi untuk mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Jika pun bermanfaat bagi orang lain,
semua itu karena karunia dari Allah SWT.
Dengan keterbatasan ilmu dan wawasan, penulis
berharap masukan dan kritik yang membangun
utnuk penyempurnaan buku ini. Semoga ini menjadi
amal jariyah pemberat timbangan kebaikan di
akhirat. Amin.
Samarinda, Desember 2020

iv
Dan Tuhanmu berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang
yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk

neraka Jahannam dalam ke-
adaan hina dina.”
(QS. Al Mu’min/40: 60)
v

Daftar Isi
Pengantar iii
Bagian 1 1
Manusia Terbaik Pun Diuji 1
Doa Terbaik Oleh Manusia Terbaik 3
Bagian 2 7
Meminta Itu Ada Etikanya 7
Mengapa Doa Tidak Dikabulkan? 9
Bagian 3: Doa-Doa Pilihan 11
1. Doa Nabi Adam As 11
2. Doa Nabi Nuh As (1) 12
3. Doa Nabi Nuh (2) 13
6. Doa Nabi Ibrahim As (1) 16
12. Doa Nabi Ibrahim & Ismail As 22
13. Doa Nabi Luth (1) 23
14. Doa Nabi Luth (2) 24
15. Doa Nabi Syuaib As 24
vi
16. Doa Nabi Yusuf As (1) 25

17. Doa Nabi Yusuf As (2) 26
18. Doa Nabi Ayyub 28
19. Doa Nabi Musa As (1) 29

27. Doa Nabi Yunus 36
28. Doa Nabi Sulaiman (1) 37
29. Doa Nabi Sulaiman (2) 38
30. Doa Nabi Zakaria As (1) 39
33. Doa Nabi Isa As 42
34. Doa Nabi Muhammad Saw (1) 43
Referensi 50
Tentang Penulis 51
1

BAGIAN 1
MANUSIA TERBAIK PUN DIUJI

U
JIAN ADALAH sebuah keniscayaan dalam
hidup manusia. Bahkan manusia terbaik
sekalipun (Nabi dan Rasul AS) diuji oleh
Allah SWT. Dalam firman-Nya, dinyatakan:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan
hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al
Anbiya/21: 35)
Kepada Ibrahim AS, Allah berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya
dengan beberapa kalimat (perintah dan
larangan), lalu Ibrahim menunaikannya....” (QS.
Al Baqarah/2: 124)
Allah telah menguji Nabi Nuh dengan waktu
dakwah yang sangat panjang (950 tahun) namun
dengan jumlah pengikut yang relatif tidak banyak,
bahkan lebih banyak yang membangkang dan
menolak risalah beliau. Demikian juga Allah menguji
nabi-nabi yang lain seperti Nabi Ibrahim beserta
2
anaknya Ismail, Nabi Musa, Nabi Yusuf, Nabi Ayyub,

dan tentu Nabi Muhammad SAW.
Benarnya sabda Rasulullah SAW:

“Manusia yang paling berat ujiannya adalah para
Nabi, kemudian orang-orang sholeh, kemudian
yang paling baik dan yang paling baik berikutnya.”
(HR. Thabrani)
Dalam hadits lain disebutkan:
“Seseorang akan diuji sesuai kadar agamanya;
apabila kuat agamanya maka ditambahlah
ujiannya.” (HR. Ahmad)
Ujian bukanlah untuk merendahkan atau
menghinakan kita. Justru ujian merupakan bentuk
kecintaan Allah pada hambanya, seperti sabda Rasul
SAW:
“Sesungguhnya Allah itu apabila mencintai suatu
kaum, Dia menguji mereka. Barangsiapa ridha
maka baginya kerdhaan dan barangsiapa murka
maka baginya kemurkaan.” (HR. Tirmidzi).
Yakinlah, bahwa ujian tidak pernah diberikan di
luar batas kemampuan manusia. Siswa SD tidak akan
di uji dengan soal siswa SMA apalagi perguruan
tinggi.
Allah SWT menghibur hambanya:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al
Baqarah/2: 286)
3
Ujian memberi pelajaran pada kita untuk kembali

tunduk dan berserah diri pada Sang Maha Kuasa,
Allah SWT mengingatkan:

“Kami tidaklah mengutus seseorang nabi pun
kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya
mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan
kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan
supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.”
(QS. Al A’raf/7: 94)
Kunci utamanya adalah doa. Syaikh Aidh Al Qarni
menasehati kita:
“Apabila bencana menimpamu dan berbagai
urusan menyulitkanmu, maka tekunlah
berzikir kepada-Nya; pujilah nama-Nya;
mohonlah kelapangan-Nya; mintalah rizki
dan pertolongan-Nya; ketuklah pintu-Nya;
tunggulah kelemahlembutan-Nya; nantikanlah
pertolongan-Nya; perbaikilah prasangkamu;
pergunakan seluruh waktumu untuk beribadah
kepada-Nya dengan sebaik-baiknya sampai
engkau bahagia dan beruntung.”
DOA TERBAIK OLEH MANUSIA TERBAIK
S
ebaik-baik doa adalah yang disampaikan oleh
manusia terbaik, yakni para nabi dan rasul pilihan.
Merekalah yang disebutkan dalam firman-Nya:
4
“Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan

kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.
Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki
beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha

Bijaksana lagi Maha Mengetahui,
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan
Ya´qub kepadanya. Kepada keduanya masing-
masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada
Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk,
dan kepada sebahagian dari keturunannya
(Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa
dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik,
dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya
termasuk orang-orang yang shaleh,
dan Ismail, Ilyasa´, Yunus dan Luth. Masing-
masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di
masanya)” (QS. Al An’am/6: 83-86)
Sungguh, banyak keutamaan dan keberkahan yang
Allah SWT limpahkan pada mereka. Syaikh Nashir Al
Juda’i menyebutkan di antara beberapa keberkahan
dan keutamaan para Nabi dan Rasul yaitu:
1. Mereka memiliki akhlak dan riwayat hidup
yang baik. Seperti yang disebutkan oleh Allah:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab/33: 21)
5
Di antara sifat Nabi yang menonjol adalah

amanah, baik dalam ucapan maupun perbuatan.
Dalam banyak ayat ucapan sebagian Rasul ialah:

“Sesungguhnya aku adalah seorang rasul
kepercayaan (yang diutus) kepadamu.”
(QS. Asy Syu’ara’/26: 107, 125, 143, 162,
178; Ad Dukhan/44: 18)
2. Keberkahan doa para Nabi untuk orang lain.
Allah telah mengutus semua Nabi sebagai rahmat
bagi semesta alam. Siapa saja yang beriman
kepada mereka, maka dia akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di akhirat
lantaran keberkahan mengikuti para Nabi tersebut.
Jika kita renungkan pengaruh-pengaruh
dakwah para Nabi dan Rasul kepada ummat
manusia dan hasilnya, maka kita akan mendapati
bahwa dakwah mereka membawa petunjuk dan
cahaya bagi ummat manusia, serta kebaikan
yang sempurna di dunia dan akhirat. Inilah bukti
besarnya keberkahan para Nabi—dengan izin
Allah—dibandingkan orang-orang selain mereka.
3. Kebaikan duniawi yang Allah berlakukan atas
para Nabi.
Di antaranya yaitu selamatnya Nabi Nuh dan
kaumnya dari bencana banjir besar, sehingga
6
Allah berfirman di akhir kisah Nabi Nuh AS sebagai

berikut:
“Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera
dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan
atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-
orang yang bersamamu.” (QS. Hud:48)
7

BAGIAN 2
MEMINTA ITU ADA ETIKANYA
B
erdoa berarti memposisikan diri kita sebagai
hamba yang butuh kepada Allah. Renungkanlah
firman-Nya:
“Hai manusia, kamulah yang berkehendak (perlu)

kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.”
(QS. Al Fathir:15)
Syaikh Sayyid Sabiq menyebutkan beberapa adab
(etika) dalam berdoa:
1. Mencari yang halal. Sungguh tidaklah doa ditolak
melainkan karena makanan yang haram masuk
ke tubuh.
2. Menghadap kiblat. Nabi SAW berdoa dengan
menghadap ke arah kiblat.
8
3. Memperhatikan saat-saat yang tepat dan utama,

seperti: hari Arafah, bulan Ramadan, hari Jum’at,
sepertiga malam terakhir, waktu sahur, ketika
sujud, saat turun hujan anata adzan dan iqamat,

saat mulai pertempuran, ketika ketakutan, atau
bersedih hati.
4. Mengangkat kedua tangan setentang bahu. Kata
Rasul SAW: sungguh Allah malu terhadap hamba-
Nya jika ia menadahkan tangan kepada-Nya, akan
menolaknya dengan tangan hampa.
5. Memulai dengan memuji Allah, memuliakan
dan menyanjung-Nya, mengucapkan shalawat
keapada Nabi SAW.
6. Memusatkan perhatian, menyaakan kerendahan
hati dan ketergantungan kepada Allah Yang Maha
Mulia serta menyederhanakan tinggi suara, antara
bisik-bisik dan jahar.
7. Hendaklah doa itu tidak mengandung dosa atau
memutuskan silaturahim.
8. Tidak menganggap lambat akan dikabulkan
Tuhan. Sabda Nabi SAW: doa seorang hamba
akan dikabulkan selama orang itu tidak gegabah
mengatakan: ”Saya telah berdoa, tapi doa tidak
dikabukan Tuhan.”
9. Berdoa dengan keinginan pasti agar dikabulkan.
10. Memilih kalimat-kalimat yang mencakup makna
yang luas, seperti doa sapu jagat (Robbana atina
fid dunya hasanah.... dst).
9
11. Menghindari yang tidak baik terhadap diri sendiri,

keluarga dan harta benda sendiri. Dikhawatirkan
jika bertepatan dengan suatu saat Allah malah

mengabulkan doa buruk tersebut.
12. Mengulang doa sampai tiga kali.
13. Agar mulai dengan diri sendiri, bila berdoa buat
orang lain.
14. Menyapu muka dengan kedua telapak tangan
setelah selesai berdoa, setelah memuji dan
mengagungkan Allah dan setelah mengucapkan
shalawat Nabi.
MENGAPA DOA TIDAK DIKABULKAN?
S
uatu ketika orang-orang sedang berkumpul di
pasar Basrah. Mereka bertanya kepada Ibrahim
bin Adham, seorang ulama tabiin yang zuhud dan
bertaqwa. Mereka berdalil bahwa Allah telah berjanji
akan mengabulkan permohonan hamba yang
berdoa pada-Nya. Namun mengapa doa kami tidak
dikabulkan?
Ibrahim bin Adham menjawab, “Karena hati
kalian telah mati.” Apa yang membuatnya mati?
tanya mereka. Ada sepuluh perkara, kata Ibrahim bin
Adham, yang menyebabkan hati kalian mati:
1. Kalian mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan
hak-Nya.
10
2.
Kalian membaca kitabullah, tetap tidak
melaksanakannya.
3. Kalian mengaku cinta pada Rasulullah, tetapi

kalian tinggalkan sunnahnya.
4. Kalian mengaku memusuhi setan, tapi kalian
mengikutinya.
5. Kalian mengatakan, kami cinta surga, tapi tidak
menyiapkan amal untuk meraihnya.
6. Kalian mengatakan, kami takut neraka, tapi kalian
gadaikan jiwa kalian dengannya.
7. Kalian mengatakan bahwa kematian itu benar,
tetapi kalian tidak mempersiapkannya.
8. Kalian sibuk mengurusi aib saudara kalian, tetapi
kalian buang aib kalian sendiri.
9. Kalian memakan nikmat Tuhan kalian, tetapi tidak
mensyukurinya.
10.
Kalian kuburkan jenazah, tetapi kalian tidak
mengambil pelajaran.
11

BAGIAN 3
DOA-DOA PILIHAN
1. DOA NABI ADAM AS
Robbanaa zholamnaa anfusanaa wa illam

taghfirlanaa warhamnaa lanakuunanna minal
khosiriin.
Artinya:
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi.” (QS. Al A’raf/7: 23)
[Inilah doa yang dibaca oleh Nabi Adam AS beserta
istrinya Hawa ketika memakan buah yang dilarang
Allah di surga. Kemudian Allah menerima taubat Nabi
12
Adam sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al

Baqarah ayat 37.
Sungguh, inilah sebaik-baik doa yang mesti

dipanjatkan seorang muslim ketika ia menyadari
bahwa ia telah berbuat durhaka kepada Tuhannya.]
2. DOA NABI NUH AS (1)
Robbi innii a’udzibika an as’alaka maa laisa lii bihii

‘ilmun. Wa illa taghfirlii wa tarhamnii akun minal
khosiriin.
Artinya:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung
kepada Engkau dari memohon kepada Engkau
sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)
nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun
kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan
kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-
orang yang merugi.” (QS. Hud/11: 47)
[Doa di atas dibaca oleh Nabi Nuh ketika Allah
menegur beliau karena meminta kepada Allah agar
menyelamatkan anaknya dari bencana banjir, namun
ternyata Allah mentakdirkan anaknya Nabi Nuh ikut
13
tenggelam bersama orang-orang yang ingkar pada

ajakan Nabi Nuh.

Allah menegaskan bahwa ikatan aqidah dalam
ketaatan pada Allah lebih utama dari ikatan
kekerabatan.
Doa Nabi Nuh di atas merupakan bentuk
ketundukannya pada pengetahuan Allah yang
melebihi segalanya.
Begitulah seorang mu’min, hendaknya
menyandarkan pada pengetahuan Allah lewat wahyu
dan petunjuk Nabi dalam menilai dan memutuskan
sesuatu.]
3. DOA NABI NUH (2)
Robbi laa tadzar ‘alal ardhi minal kaafiriina

dayyaaraa. Innaka in tadzarhum yudhilluu
‘ibadaka wa laa yaliduu illa faajiran kaffaaraa.
Artinya:
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau
biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir
itu tinggal di atas bumi.”
14
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka

tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan
hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan
melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi

sangat kafir.”
(QS. Nuh/71: 26-27)
[Ketika umat Nabi Nuh telah demikian ingkarnya
terhadap ajaran yang dibawa oleh Nuh AS serta tidak
ada harapan mereka akan mengikuti dan tunduk
kecuali hanya sebagian kecil saja yang beriman, maka
beliau berdoa sebagaimana ayat di atas.
Doa ini ditujukan kepada orang-orang yang tidak
mau beriman pada risalah yang dibawa Nuh AS.
Allah telah mengabulkan doa tersebut dengan
menenggelamkan orang-orang yang ingkar kepada
Nabi-Nya.]
Robbighfirlii wa liwalidayya wa liman dakhola

baitiya mu’minan wa lil mu’mininiina wal
mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa
tabaaraa.
15
Artinya:
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku,

orang yang masuk ke rumahku dengan beriman
dan semua orang yang beriman laki-laki dan
perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan
bagi orang-orang yang zalim itu selain
kebinasaan.” (QS. Nuh/71: 28)
[Doa ini ditujukan kepada orang-orang beriman
yang mengikuti seruan Nabi Nuh AS agar Allah
menyelamatkan mereka dari bencana.
Selain itu, bagi yang zalim justru didoakan untuk
binasa.
Sungguh kita sangat berhajat agar diselamatkan
Allah dalam hidup kita dan berlindung termasuk
orang-orang yang dibinasakan.]
Qoola robbi inna qoumii kadzdzabuun. Faftah

bainii wa bainahum fathan wanajjinii wa man
ma’iya minal mu’miniin.
16
Artinya:
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
telah mendustakan aku,

maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku
dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan
orang-orang yang mukmin besertaku.”
(QS. Asy Syu’ara/26: 117-118)
[Sesungguhnya di antara adab seorang mu’min
adalah ketika menghadapi ujian dalam hidupnya
yaitu segera mengadukan hal tersebut kepada Allah
seraya meminta petunjuk dan mohon diselamatkan
bersama pengikutnya sebagaimana Doa Nabi Nuh
AS pada ayat di atas.]
6. DOA NABI IBRAHIM AS (1)
Robbi hablii minash sholihiin

Artinya:
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang
anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.”
(Ash Shaffat/37: 100)
[Doa Nabi Ibrahim ketika beliau memohon kepada
Allah agar diberi keturunan manakala beliau dengan
istrinya yang pertama Sarah belum memilki anak.
17
Lalu beliau menikahi Hajar, kemudian berdoa agar di

beri keturunan yang sholeh.

Kemudian Allah mengabulkan doa Ibrahim
dengan memberinya Ismail yanga kelak menjadi
seorang Nabi dan Rasul.
Demikianlah kita, mestinya yakin bahwa Allah
adalah yang Maha Pemberi segala kebutuhan
manusia, termasuk anak yang diidam-idamkan.]
Robbij’alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyyatii.

Robbanaa wa taqobbal du’aa. Robbanaghfirlii
waliwalidayya wa lil mu’miniina yauma yaquumul
hisaab.
Artinya:
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku
orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya
Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu
bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada
18
hari terjadinya hisab (hari kiamat).”

(QS. Ibrahim/14: 40-41)
[Seutama-utamanya doa adalah doa mohon dijadikan

orang yang istiqomah dalam taat beribadah kepada
Allah, khususnya ibadah sholat. Demikian pula bagi
keturunan kita. Selain itu, memohonkan ampun
baik untuk diri sendiri, keluarga dan orang mu’min
sekalian, khususnya saat hari perhitungan di akhirat.]
Robbi hablii hukman wa alhiqnii bish sholihiin.

Waj’allii lisaana shidqin fil aakhiriin. Waj’alnii min
warotsatil jannatin na’iim.
Artinya:
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan
masukkanlah aku ke dalam golongan orang-
orang yang saleh,
dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi
orang-orang (yang datang) kemudian,
19
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang

mempusakai surga yang penuh kenikmatan.”

(Asy Syu’ara’/26: 83-85)
[Doa ini dilantunkan Nabi Ibrahim ketika berdialog
dengan ayahnya dan kaumnya yang masih
menyembah berhala-berhala. Beliau bermohon
kepada Allah diberikan hikmah/ilmu dan masuk
golongan yang sholeh.]
Robbanaa ‘alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa

wa ilaikal mashiir. Robbanaa laa taj’alnaa fitnatan
lilladziina kafaruu waghfirlanaa robbanaa innaka
antal ‘aziizul hakiim.
Artinya:
“Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami
bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami
bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami
kembali.”
20
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami

(sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan
ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana.”
(QS. Mumtahanah/60: 4-5)
[Ketika kaum Nabi Ibrahim tidak mau mengikuti ajaran
yang dibawanya, maka Ibrahim dan pengikutnya
berlepas diri dengan kaumnya. Ibrahim AS memohon
agar dijauhkan fitnah berupa dimenangkannya
musuh Allah atas orang beriman.]
Robbij’al haadzal balada aaminan wajnubnii wa

baniyya an na’budal ashnaam.
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri
yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak
cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”
(QS. Ibrahim/14: 35)
21
[Doa ini dipanjatkan oleh Ibrahim ketika agar negeri

tempat tinggal beliau diberkahi dan mohon agar
keturunannya dijauhkan dari kemusyrikan.

Sungguh, sebaik-baik doa ialah agar tetap
konsisten dalam jalan tauhid mengesakan Allah.]
Robbij’al haadzaa baladan aaminan warzuq

ahlahuu minats tsamaraati man aamana minhum
billahi wal yaumil aakhir.
Artinya:
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang
aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-
buahan kepada penduduknya yang beriman
diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”
(QS. Al Baqarah/2: 126)
[Ketika Allah memerintahkan beliau agar mensucikan
Baitullah untuk orang beriman beribadah di
dalamnya, secara khusus Nabi Ibrahim mendoakan
negeri Makkah dan orang-orang beriman di
dalamnya.]
22
12. Doa Nabi Ibrahim & Ismail AS

Robbanaa taqobbal minnaa innaka antas samii’ul

‘aliim. Robbanaa waj’alnaa muslimaini laka wa
min dzurriyyatinaa ummatan muslimatan laka wa
arina manaasikanaa wa tub’alaina innaka antat
tawwabur rohiim.
Artinya:
“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan
kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua
orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang
tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah
kepada kami cara-cara dan tempat-tempat
ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al Baqarah/2: 127-128)
23
[Inilah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim

dan anaknya Ismail ketika mereka berdua selesai
meninggikan dasar-dasar Baitullah/Ka’bah. Mereka

meminta agar amalannya diterima oleh Allah dan
mohon agar menjadikan mereka berdua beserta
anak cucu mereka menjadi orang tunduk dan patuh
kepada Allah.
Seindah-indah doa adalah mohon agar diri kita
dan keturunan kita supaya terus taat dan patuh pada
Allah.]
13. DOA NABI LUTH (1)
Robbin shurnii ‘alal qoumil mufsidiin.

Artinya:
“Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan
azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” (QS.
Al Ankabut/29: 30)
[Ketika kaum Luth sedemikian ingkar melakukan
perbuatan yang dilaknat/homoseksual, maka Nabi
Luth berdoa agar Allah menolongnya dengan
mengazab mereka.
Sungguh, kita berlindung dari doa Nabi dan orang-
orang sholeh. Di antara cara Allah menolong orang
24
sholeh dengan memberi azab kepada kaum yang

menolak tunduk pada ajaran Nabi-Nya.]
14. DOA NABI LUTH (2)
Robbi najjinii wa ahlii mimma ya’maluun.

Artinya:
“Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta
keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka
kerjakan.” (QS. Asy Syua’ra/26: 169)
[Di antara dampak maksiat ialah bencana/azab tidak
hanya menimpa orang-orang yang durhaka, maka
ketika perbuatan kaum Luth semakin merajalela,
Nabi Nuh berdoa agar dirinya dan keluarganya
diselamatkan dari akibat maksiat kaumnya.]
15. DOA NABI SYUAIB AS

25
Robbanaftah bainanaa wa baina qouminaa bil

haqqi wa anta khoirul faatihiin.

Artinya:
“Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami
dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah
Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (Al-
A’raf: 89)
[Inilah dipanjatkan oleh Nabi Syuaib ketika
kaumnya dan para pemukanya menyombongkan
diri hendak mengusir Syuaib dari kotanya. Maka
Allah menyelamatkan Syuaib dan pengikutnya,
dan sebaliknya mengazab penduduk kota dengan
menghadirkan gempa yang menyebabkan
penduduknya mati bergelimpangan dalam rumah-
rumah mereka.]
16. DOA NABI YUSUF AS (1)
Robbis sijnu ahabbu ilayya mimma yad’uu nanii

ilaiih. Wa illaa tashrif ‘annii kaidahunna ashbu
ilaihinna wa akun minal jaahiliin.
26
Artinya: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai

daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.
Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu
daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk

(memenuhi keinginan mereka) dan tentulah
aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS.
Yusuf/12: 33)
[Ketika Nabi Yusuf digoda oleh Zulaikha untuk berzina
dan beliau menolak, maka beliau difitnah sehingga
menyebabkan beliau dipenjara. Sesungguhnya
beliau lebih memilih penjara ketimbang rayuan
Zulaikha dan menyadari bahwa Allah-lah yang telah
menyelamatkan beliau dari tipu daya.
Sebaik-baik pilihan adalah tetap berada di jalan
kebenaran meskipun resikonya besar.]
17. DOA NABI YUSUF AS (2)

27
Robbi qad aataitanii minal mulki wa‘allamtani min

ta’wiilil ahaadiits. Faathirus samaawaati wal ardhi
anta waliyyi fid dunya wal aakhirah. Tawaffanii

musliman wa alhiqni bish shoolihiin.
Artinya:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah
menganugerahkan kepadaku sebahagian
kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku
sebahagian ta´bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta
langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia
dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan
Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-
orang yang saleh.” (QS. Yusuf/12: 101)
[Munajat Nabi Yusuf dalam ayat sebelumnya di
atas terjawab dengan dianugrahkannya Yusuf AS
dengan menjadi penguasa Mesir berkat kemampuan
menafsirkan mimpi yang membawa keselamatan
bagi Negeri Mesir.
Doa ini dilantunkan ketika beliau menerima ayah
dan saudara-saudaranya di kerajaan Mesir setelah
sekian tahun berpisah.
Sungguh luar biasa kesabaran Nabi Yusuf dalam
sejak dibuang ke sumur, difitnah Zulaikha, kemudian
dipenjara. Tiadalah balasan orang berbuat baik dan
sabar melainkan kebaikan yang berlipat ganda pula.]
28
18. DOA NABI AYYUB

Annii massaniyadh dhurru wa anta arhamur

roohimiin.
Artinya:
“(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa
penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. Al
Anbiya/21: 83)
[Inilah doa yang dpanjatkan Nabi Ayyub ketika
diuji oleh Allah dengan penyakit, kehilangan harta
benda, dan keluarganya. Berkat kesabarannya, Allah
kabulkan doanya dengan mengilhamkan kepada
Ayyub agar menghantamkan kakinya ke tanah
sehingga keluarlah air yang berguna sebagai obat
dan nutrisi baginya. Kemudian juga Allah banyakkan
anak keturunannya serta mendamaikannya dengan
istrinya. Serta mengembalikan harta-hartanya.
Subhaanallah.]
29
19. DOA NABI MUSA AS (1)

Robbighfirlii wa li akhii wa adkhilna fii rohmatik.
Wa anta arhamur roohimiin.
Artinya:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan
masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan
Engkau adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang.” (QS. Al Araf/7: 151)
[Ketika Allah memerintahkan kepada Musa agar
pergi ke Bukit Tursina untuk menerima perintah
Tuhan, maka kaum Bani Israil yang ditinggalkan
justru malah kembali pada kemusyrikan dengan
menyembah patung anak lembu. Saat Musa kembali
pada kaumnya, beliau marah sekali kemudian beliau
berdoa agar ia dan Saudaranya Harun diampuni.
Tiada daya dan kekuatan kecuali hanya milik Allah.
Sekalipun sudah berusaha menjaga aqidah kaumnya,
tetap saja ada peluang untuk terputus dari jalan
hidayah. Hanya kepada Allah saja kita berlindung.]
30

Robbi law syi’ta ahlaktahum min qoblu wa iyyaay.

Atuhlikunaa bimaa fa’alas sufahaa’uminna. In
hiya illaa fitnatuka tudhillu bihaa man tasyaa’u wa
tahdii man tasyaa’. Anta waliyyuna faghfirlanaa
warhamnaa. Wa anta khirul ghoofiriin.
Artinya:
“Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah
Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum
ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena
perbuatan orang-orang yang kurang akal di
antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau,
Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang
Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk
kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah
Yang memimpin kami, maka ampunilah kami
31
dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi

ampun yang sebaik-baiknya.” (QS. Al A’raf/7: 155)

[Setelah amarah Musa reda, beliau ambil kembali
Taurat yang sempat dilemparkanny. Kemudian Musa
memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk
(memohonkan taubat kepada Allah). Maka ketika
mereka digoncang gempa bumi, beliau berdoa
sebagaimana doa di atas. Hanya Allah sajalah yang
bisa menyelamatkan hambaNya.]
Robbi innii zholamtu nafsii faghfirlii faghofarolah.

Innahuu huwal ‘aziizur rohiim.
Artinya:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah
menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah
aku.” Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya
Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Al Qashash/28: 16)
[Ketika Musa masuk ke kota (Memphis), maka
didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang
berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil)
32
dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir’aun). Maka

orang yang dari golongannya meminta pertolongan
kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari
musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah

musuhnya itu. Musa berkata: “Ini adalah perbuatan
syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).
Kemudian Musa berdoa dengan doa di atas dan Allah
mengampuninya.
Tidaklah seorang muslim, melainkan pernah
melakukan kesalahan atau kezoliman baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain. Allah Maha
Pengampun atas segala dosa dan kesalahan.]
Robbi najjinii minal qoumizh zhoolimiin

Artinya:
“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-
orang yang zalim itu.” (Al Qashash/28: 21)
[Ketika pembesar kota mengetahui perbuatan Nabi
Musa membunuh seseorang dari kaumnya Firaun
maka mereka berunding untuk menangkap dan
membunuh Musa. Karena khawatir maka Musa
bergegas hendak meninggalkan kota tersebut seraya
33
berdoa dengan doa di atas. Hanya Allah yang bisa

menyelamatkan dari perbuatan orang-orang zolim.]

‘Asaa robbii an yahdiyanii sawaa assabiil

Artinya:
“Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke
jalan yang benar.” (Al Qashash/28: 22)
[Ketika beliau hendak keluar dari kota, beliau
menghadap ke negeri Madyan lalu berdoa dengan
doa di atas. Berharap agar Allah membimbingnya
ke jalan yang benar. Pilihan seorang hamba hanya
akan selamat jika dituntun oleh Sang Maha Penunjuk
Jalan, Allah SWT.]
Robbi innii limaa anzalta ilayya min khirin faqiir.

Artinya:
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat
memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau
turunkan kepadaku.” (QS. Al Qashash/28: 24)
34
[Inilah yang dibaca oleh Musa ketika selesai

membantu dua putri Nabi Syuaib di Madyan ketika
dua putrinya tersebut sedang antri mengambil air
untuk memberi minum ternaknya. Sungguh, untuk

dapat berbuat kebaikan kita butuh Allah menuntun
kita untuk melakukannya.]
Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii wah lul

‘uqdatan millisaanii yafqhuu qoulii, waj’allii
waziiran min ahli, haaruna akhi, usydud bihii azrii,
wa asyrikhu fii amrii, kai nusabbihaka katsiiraa, wa
nadzkuraka katsiiraa, innaka kunta binaa katsiira.
35
Artinya:
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,

dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku,
dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari
keluargaku,
(yaitu) Harun, saudaraku,
teguhkanlah dengan dia kekuatanku,
dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku,
supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau,
dan banyak mengingat Engkau,
Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat
(keadaan) kami.”
(QS. Thaha/20: 25-35)
[Inilah doa yang dibaca Nabi Musa ketika beliau
diutus untuk mengajak Firaun dan kaumnya agar
menyembah Allah semata. Beliau sadar sedang
berhadapan dengan diktator terkejam di muka bumi.
Musa berdoa agar dimudahkan menyampaikan
dakwah kepada Firaun. Sungguh, tiada yang dapat
memudahkan urusan hamba kecuali Allah.]
36

Innii ‘udztu birobbii wa robbikum min kulli

mutakabbiril laa yu’minu biyaumil hisaab.
Artinya:
“Sesungguhnya aku berlindung kepada
Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang
menyombongkan diri yang tidak beriman kepada
hari berhisab” (QS. Ghofir/40: 27)
[Ketika Firaun tak mampu berkilah terhadap
kebenaran yang dibawa Musa AS, maka Firaun hendak
membunuh Musa dan pengikutnya. Kemudian Musa
berdoa kepada Allah dengan doa di atas. Hanya Allah
saja yang mampu melindungi hambanya yang tegar
menunaikan kewajiban menyampaikan kebenaran.]
27. DOA NABI YUNUS

37
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu

minazh zholimiin.

Artinya:
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci
Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim.” (QS. Al Anbiya/21: 87)
[Inilah sebaik-baik doa yang dibaca hamba yang
sholeh Nabi Yunus ketika ditelan ikan paus. Berada
dalam kegelapan malam, kegelapan laut dan
kegelapan perut ikan. Kesadaran yang tinggi akan
tauhid dan mengakui kesalahan membuat Nabi
Yunus diselamatkan oleh Allah SWT.]
28. DOA NABI SULAIMAN (1)
Robbi aw zi’nii an asykuro ni’matakal latii an‘amta

‘alayya wa ‘ala waalidayya wa an a’mala sholihan
tardhoohu wa adkhilnii birohmatika fii ‘ibadikash
shoolihiin.
38
Artinya:
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau

anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal
saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-
hamba-Mu yang saleh.” (QS. An Naml/27: 19)
[Sungguh banyak nikmat Allah, di antara karunia yang
diberikan Allah kepada Nabi Sulaiman adalah mampu
memahami bahasa hewan. Tatkala Nabi Sulaiman
mendengarkan dialog sekelompok kawanan semut,
maka beliau memuji Allah atas nikmat tersebut
kemudian berdoa dengan doa di atas.
Tidak ada satupun yang kita miliki kecuali atas
pemberian dari Allah. Sudah selayaknya kita
bersyukur padaNya.]
29. DOA NABI SULAIMAN (2)
Robbighfirlii wa habli mulkan laa yanbaghi li

ahadin min ba’dii. Innaka antal wahhaab.
39
Artinya:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah

kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh
seorang juapun sesudahku, sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Shad/38:
35)
[Sesungguhnya Allah telah menguji Sulaiman dan
Allah jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai
tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia
bertaubat. Salah satu permintaan Sulaiman adalah
kerajaan yang paling besar yang tidak ada satupun
menyamainya, dan Allah mengabulkannya.]
30. DOA NABI ZAKARIA AS (1)
Robbi laa tadzarnii fardan wa anta khoirul

waaritsiin.
Artinya:
“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku
hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang
Paling Baik.” (QS. Al Anbiya/21: 89)
[Inilah doa yang dibaca Nabi Zakariya ketika belum
dikaruniai keturunan. Anak keturunan adalah ujian,
belum memilikinya pun juga ujian. Sebaik-baik
40
hamba adalah memohon yang terbaik kepada Allah

yang Maha Pemberi Keturunan.]
Robbi hablii min ladunka dzurriyyatan thoyyibah.

Innaka samii’ud du’aa.
Artinya:
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang
anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha
Pendengar doa.” (QS. Ali Imran/3: 38)
[Ketika Nabi Zakariya masuk ke mihrabnya dan
mengunci semua pintunya kemudian beliau berdoa
kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang baik.]

41

Robbi innii wahanal ‘azhmu minnii wasy ta’alar
ro’su syaiban walam akun bidu’aa’ika robbi
syaqiyya. Wa innii khiftul mawaaliya min waroo’ii
wa kaanatim roatii ‘aqiran fahablii min ladunka
waliyyaa. Yaritsunii wa yaritsu min aali ya’quub.
Waj’alhu robbi rodhiyyaa.
Artinya:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah
lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan
aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada
Engkau, ya Tuhanku,
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap
mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah
seorang yang mandul, maka anugerahilah aku
dari sisi Engkau seorang putera,
yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian
keluarga Ya´qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku,
seorang yang diridhai.”
(QS. Maryam/19: 4-6)
[Nabi Zakariya berdoa dengan lembut kepada Allah
seraya mengadukan kelemahannya yang sudah tua
beruban dan lemah, sedangkan istrinya mandul.
42
Kemudian Allah mengabulkan doanya dengan

memberikan seorang putra yakni Yahya yang
kemudian juga menjadi seorang nabi dan rasul.
Rahasianya disebutkan dalam ayat 90 surah Al Anbiya,

yaitu Nabi Zakariya dan istrinya adalah hamba yang
selalu bersegera berbuat kebaikan, selau berdoa
dengan harap cemas dan senantiasa khusyuk.]
33. DOA NABI ISA AS
Allahumma robbanaa anzil ‘alainaa maa’idatan

minas samaa’i takuunu lanaa ‘iidal liawwalinaa wa
aakhiriinaa wa aayatan minka. Warzuqna wa anta
khoirur rooziqiin.
Artinya:
“Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami
suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya)
akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-
orang yang bersama kami dan yang datang
sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan
Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah
43
pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (QS. Al

Maidah/5: 114)

[Inilah doa Nabi Isa yang kemudian dikabulkan oleh
Allah sebagai bukti mukjizat atas kenabian beliau
ketika pengikutnya meminta diturunkan hidangan
dari langit. Hidangan ini berada dalam piring-piring
besar. Sebagian ulama mengatakan, sesungguhnya
mereka meminta hidangan ini karena merea sangat
memerlukannya dan karena kemiskinan mereka.
lalu mereka minta kepada Nabi Isa agar diturunkan
hidangan dari langit setiap harinya untuk makanan
mereka hingga mereka kuat menjalankan ibadah.]
34. DOA NABI MUHAMMAD SAW (1)
“Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw

akhtho’naa, robbanaa wa laa tahmil ‘alainaa
ishron kamaa hamaltahuu ‘alalladziina min
qoblinaa, robbanaa wa laa tuhammilnaa maa
laa thooqotalaa bih. Wa’fu’annaa, waghfirlanaa,
warhamnaa, anta mawlaanaa fanshurnaa ‘ala
qoumil kaafiriin.
44
Artinya:
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami
jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,

janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri
maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah
kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al
Baqarah/2: 286)
[Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang
membaca dua ayat ini dari akhir surat Al Baqarah
di suatu malam, maka kedua ayat ini dapat
mencukupinya (Hr. Bukhari).]
Robbanaa aatinaa fid dunya hasanah, wa fil

aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar.
Artinya:
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
45
dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari

siksa neraka.” (QS. Al Baqarah/2: 201)

[Menurut riwayat al Baghawi dari Anas ra bahwa
doa ini selalu diucapkan oleh Nabi SAW. Allah
memuji mereka yang memita dunia dan akhirat.
Doa ini menggabungkan semua kebaikan dunia dan
memalingkan semua keburukan.]
Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz

hadaitanaa wa hablanaa min ladunka rohmah.
Innaka antal wahhaab.
Artinya:
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati
kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau
beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia).” (QS. Ali Imran/3: 8)
[Menurut riwayat Baghawi, Nabi bersabda: Segala
jiwa manusia terletak antara dua tangan Tuhan. Tuhan
memiringkan dan Tuhan meluruskannya.
46
Menurut Ibnu Katsir, doa ini mohon jangan

dijadikan menyimpang dari petunjuk sesudah Allah
meluruskannya pada jalan hidayah. Dan janganlah
dijadikan seperti orang-orang yang di dalam hatinya

terdapat kesesatan. Yaitu mereka yang mengikuti
ayat-ayat mutasyabihat.]
37. Doa Nabi Muhammad SAW (4)
Robbi adkhilnii mudkhola shiqdin wa akhrijnii

mukhroja shidqin waj’allii min ladunka shulthoonan
nashiiraa.
Artinya:
“Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk
yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara
keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari
sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS. Al
Isra/17: 80)
[Menurut riwayat Ibnu Abbas, dia berkata: ketika
Rasulullah SAW diperintahkan hijrah dari Makkah
47
ke Madinah, maka turunlah ayat ini. Menurut

keterangan ahli tafsir, bahwa sesudah Nabi SAW
menetap di Madinah, beliau memohon keapda Allah

supaya beliau dapat mengalahkan mush-musuhnya
dengan membaca doa ini.]
Robbi zidnii ‘ilman

Artinya:
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan.” (QS. Thaha/20: 114)
[Menurut keterangan ahli tafsir, inilah doa yang
diucapkan Nabi SAW untuk memudahkan memahami
ayat-ayat Allah.
Sungguh, kita butuh dibimbing Allah agar tidak
salah dalam memahami ajarannya sehingga terjatuh
dalam kesesatan.]
48

Robbi a’uudzu bika min hamadzaatisy syayaatiin.

Wa a’uudzu bika robbi an yahdhuruun.
Artinya:
“Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari
bisikan-bisikan syaitan,
Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya
Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”
(QS. Al Mu’minun/23: 97-98)
[Menurut Ibnu Katsir, Allah memerintahkan Rasul SAW
agar memberikan sikap terbaik dalam menghadapi
orang-orang yang durhaka pada Allah, walaupun
mereka berbuat buruk pada Rasul. Maka beliau juga
diperintahkan membaca doa ini.
Dalam riwayat lain Nabi juga sering meminta
perlindungan dengan membaca doa ini sebelum
bertakbir memulai sholat.]
49

Robbighfir warham wa anta khoirur roohimiin.
Artinya:
“Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat,
dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling
baik.” (QS. Al Mu’minun/23: 118)
[Ibnu Katsir berkata: Barangsiapa yang kufur, maka
tidak akan ada kebahagiaan dan keselamatan
baginya di hari kiamat nanti. Allah SWT memberikan
arahan agar membacakan doa di atas.
Menurut riwayat lain, Nabi SAW selalu memohon
kepada Allah supaya diampunkan dosanya dengan
membaca doa ini.]
50
!
REFERENSI
Muhammad Ali Ash Shobuni, Ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir (Terjemahan Mukhtashor Tafsir Ibnu
Katsir). Penerbit Jabal, Bandung.
Imam Nawawi, 2013. Khasiat Zikir dan Doa
(Terjemahan: Adzkarun Nawawiyah). Penerbit
Sinar Baru Algesindo, Bandung.
Hasbi Ash Shiddieqy, 2010. Pedoman Zikir dan Doa.
Penerbit Rizki Putra, Semarang.
Sayyid Sabiq, 1996. Fikih Sunnah Jilid 4 (Terjemahan
Fiqhus Sunnah). Penerbit Al Maarif, Bandung.
Nashir Al Juda’i, 2009. Tuntunan mengambil
berkah (Terjemahan At Tabarruk: An wa’uhu wa
ahkamuhu). Penerbit Pustaka Imam Syafii, Jakarta.
Musthafa Syaikh Ibrahim Haqqi, 2013. Amalan
Penghilang Susah (Terjemahan Raddul Bala’
bid du’a wa dzikri wa shodaqoh wa istighfar).
Penerbit Aqwam, Solo.
View publication stats

1 40DoaPilihandalamAlQuran-bukupertamaRobiansyah

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

1 40DoaPilihandalamAlQuran-bukupertamaRobiansyah

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

40 Doa Pilihan dalam AlQuran

Book · December 2020

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Halaman Moeka Publishing

40 Doa Pilihan Dari Al-Quran

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

Robiansyah, SE., M.Sc

Editor: Tim Halaman Moeka

Jakarta, Desember 2020

Halaman Moeka Publishing

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

Samarinda, Desember 2020

menyembah-Ku akan masuk

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

16. Doa Nabi Yusuf As (1) 25

19. Doa Nabi Musa As (1) 29

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

MANUSIA TERBAIK PUN DIUJI

anaknya Ismail, Nabi Musa, Nabi Yusuf, Nabi Ayyub,

Benarnya sabda Rasulullah SAW:

Ujian memberi pelajaran pada kita untuk kembali

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

DOA TERBAIK OLEH MANUSIA TERBAIK

“Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan

beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha

Di antara sifat Nabi yang menonjol adalah

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

Allah berfirman di akhir kisah Nabi Nuh AS sebagai

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

MEMINTA ITU ADA ETIKANYA

“Hai manusia, kamulah yang berkehendak (perlu)

3. Memperhatikan saat-saat yang tepat dan utama,

sujud, saat turun hujan anata adzan dan iqamat,

11. Menghindari yang tidak baik terhadap diri sendiri,

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

MENGAPA DOA TIDAK DIKABULKAN?

3. Kalian mengaku cinta pada Rasulullah, tetapi

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

1. DOA NABI ADAM AS

Robbanaa zholamnaa anfusanaa wa illam

Adam sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al

Sungguh, inilah sebaik-baik doa yang mesti

2. DOA NABI NUH AS (1)

Robbi innii a’udzibika an as’alaka maa laisa lii bihii

tenggelam bersama orang-orang yang ingkar pada

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

3. DOA NABI NUH (2)

Robbi laa tadzar ‘alal ardhi minal kaafiriina

Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka

melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi

4. DOA NABI NUH AS (3)

Robbighfirlii wa liwalidayya wa liman dakhola

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

5. DOA NABI NUH AS (4)

Qoola robbi inna qoumii kadzdzabuun. Faftah

telah mendustakan aku,

6. DOA NABI IBRAHIM AS (1)

Robbi hablii minash sholihiin

Lalu beliau menikahi Hajar, kemudian berdoa agar di

40 Doa Pilihan dari Al-Quran

7. DOA NABI IBRAHIM AS (2)

Robbij’alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyyatii.