Vol.1 No. 2 Agustus 2011 ISSN: 2088-0111
JURNAL SAINS
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN-ACEHISSN : 2088-0111
Isi (Content)
Halaman
KONSENTRASI PROGESTERON PLASMA PASCA TERAPI ANTIBIOTIK DAN
PROSTAGLANDIN TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN PADA SAPI PYOMETRA.
J. Melia, T.N. Siregar, A. Sayutl. 69-72
KADAR THIOBARBITURIC ACID REACTIVE SUBSTANCES (TBARS) SERUM TIKUS
PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG IKAN
YANG DIASINKAN DAN MINYAK JAGUNG KONSENTRASI TINGGI
Nazaruddin, D. Aliza, A. Sutriana, Hafizuddin. = 73-78
ISOLASI DNA GENOM NILAM ACEH (Pogostemon cablin Benth.) MENGGUNAKAN
METODE DOYLE DAN DOYLE BERBASIS CTAB
Zumaidar, E, Harnelly, B.M. Bustam, M.S. Saad, Y. Anwar .. 79-84
PENGARUH BAHAN ORGANIK DAN JARAK TANAM TERHADAP SERAPAN HARA
DAN PRODUKSI TANAMAN CHAISIM DI INCEPTISOL TIDORE
L.A. Rachmai 85-97
MEKANISME MOLEKULER REGULASI SINTESIS FOLLICLE-STIMULATING HORMONE
(FSH) OLEH GONADOTROPIN -RELEASING HORMONE (GNRH) DAN INHIBIN
RUSH oss - 98-104
KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROS! PADA BERBAGAI JENIS PENGGUNAAN LAHAN
HUBUNGANNYA DENGAN PENDAPATAN PETANI DIKAWASAN DI SUB DAS
KRUENG SIMPO
R.Fitri 105-109
FOLIKULOGENESIS: BUKTI PERAN MATRIX METALLOPROTEINASES (MMPS)
DALAM REMODELING JARINGAN
B.Panjaitan, ~ 110-114
PERUBAHAN KUALITAS BAHAN ORGANIK DAN BAHAN KERING PADA KULIT
JAGUNG MANIS YANG DI FERMENTASIKAN DENGAN MOLASES
‘Suryani 115-120
EVALUASI PERFORMA KAMBING PERSILANGAN PERANAKAN ETTAWAH DENGAN
KAMBING BOER
Hamdan, TN, Siregar, S. Safura. 121-125
9"772088"011025'Jurnal Sains Pertanian
(Pertanian, Peternakan dan Aquakultur)
EDITOR AHLI
‘Nurheny (IPB, Agroforestry)
Isni Nurruhwati (UNPAD, Tlmu Kelautan)
Zulfikar Siregar (USU, Produksi Teak)
‘Tongku Nizwan Siregar (UNSYIAH, Reproduksi Hewan)
‘Nasir Arafat (UNSYIAH, Pemuliaan Tanaman)
Muhammad Daud (UNSYIAH, Nutrisi Unggas)
Irwan Sukri Banua (UNILA, Umu Tanah)
Lukman (UNIMAL, Kultur Jaringan)
‘Suryadi (UNIMAL, Agribisnis)
Lacla Sari (LIPI, Bioteknologi)
Zahrul Fuady (UNIMUS, Konservasi Lahan)
Rindhira Humairani Z. (UNIMUS, Aquakultur)
‘Yusmadi (UNIMUS, Nutrisi Ruminansia)
EDITOR PELAKSANA
Ketua
Iswahyudi (UNIMUS, IImu Tanah)
Sekretaris :
‘Hafizuddin (UNIMUS, Reproduksi Hewan)
Anggota :
Suryani (UNIMUS, Produksi Ternak)
Rini Fitri (UNIMUS, Pengelolaan DAS)
Erlita (UNIMUS, Aquakultur)
ADMINISTRASI WEB
Riyadhul Fajci
SIRKULASL
Maiza Effenda
Mustafa Kamal
ALAMAT REDAKSI
Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
J, Almustim, Kampus Barat, Matangglumpangdua 24261, Bireuen-Aceh
Telp./Fax (0644) 41384 e-mail: jurmal.sp@gmail.com http:/jumal-sp.org
” Jurmal Sains Pertanian merupakan jurnal yang menyajikan artikel hasil penelitian, analisis
ebijakan dan review yang berhulbungan dengan pertanian, peterakan dan aquakultur
dalam arti yang lias. Jumnal diterbitkan setahun 2 kali ; Februari dan Agustus
Rekening : 0207474603 BNI Cabang Bireuen
a.n HafizuddinJurnal S, Pertanian 1 (2): 110-114 (2011) ISSN : 2088-0111
Folikulogenesis: Bukti Peran Matrix Metalloproteinases (MMPs)
dalam Remodeling Jaringan
Folliculogenesis: Evidence of Role of Matrix Metalloproteinases (MMPs)
in Remodeling Network
Budianto Panjaitan'
Laboratorium Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala
JI. Krueng Hasan Kalee Dasussalam, Banda Aceh 23111
e-mail : antopjt@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah memberikan bukti-bukti _keterlibatan matrix
metalloproteinases (MMPs) dalam remodeling jaringan pada peristiwa folikulogenesis pads
hewan ternak. Folikulogenesis adalah proses pertumbuhan folikel dari folikel primordial sempai
terjadinya ovulasi. Matrix metalloproteinases (MMPs) dapat dijadikan sebagai marker
perkembangan folikel, Terjadi peningkatan ekspresi mRNA kolagenase 72-kDa (MMP-2) dan
gelatinase 92-kDa (MMP-9) selma perkembangan folikel. Studi in vitro dengan pemberian
gonadotropin, IGF-1, dan asam askorbat yang mempunyai efek positif terhadap pertumbuhs=
fblikel menunjukkan peningkatan MMP-2 dan MMP-9. Selain itu, terjadi perubahan ekspres:
MRNA tissue inhibitors of metalloproteinases (TIMPs)-svatu protein yang bekerja menghambst
aktivitas metalloproteinases-selama perkembangan folikel. Pada proses ovulasi, MMPs yane
terlibat adalah MMP-1, MMP-2, MMP-9, dan MMP-13. Setelah ovulasi, MMPs juga ter
dalam proses luteinisasi,
Kata kunci: MMPs, folikulogenesis, ovulasi, luteinisasi
ABSTRACT
Purpose of this review is to give evidence of involvement of matrix metalloprotei
(MMPs) in remodeling of network at the event of folliculogenesis of livestock. Folliculoger
is the process of the follicle growth from primordial follicle until the happening of ovulati
Matris Matalloproteinases (MMPs) can be made as marker of follicle growth. There are
improvement of expression of mRNA kolagenase 72-kDA (MMP-2) and gelatinase 92-
(MMP-9) of during follicle growth. Study of in vitro with gift gonadotropin, IGF-I,
ascorbate acid having positive effect to growth of follicle show improvement of MMP-2
MMP-9. Others, happened by the change of expression of mRNA tissue inhibitors
‘metalloproteinases (TIMPs) - a laboring protein pursue metalloproteinases activity ~
{follicle growth. At the ovulation process, MMPs in concerned by MMP-1, MMP-2, MMP-9,
‘MMP-I3. Afier ovulation, MMPs also got mixed up with by luteinization process.
Key words : MMPs, Folikulogenesis, ovulation, luteinization,B. Panjaitan (2011) Folikulogenesis: Bukti Peran...
PENDAHULUAN
Folikulogenesis adalah proses yang
bertanggung jawab untuk perkembangan
folikel ovulatori dan pelepasan satu atau
lebih oosit matur. Folikel-folikel pada
ovarium dapat diklasifikasikan sebagai
folikel primordial, folike! preantral (folikel
primer dan sekunder), antral, dan folikel
preovulatori (Anonymous, 2002). Folikel-
folikel tersebut berkembang dan akhirnya
ovulssi, Residu sel-sel folikel akan
membentuk corpora luteal, Sebagian besar
flikel yang berkembang tidak pernah
mencapai stadium —ovulatori _—tetapi
mengelami degenerasi yang dikenal sebagai
proses atresi. Perubahan _histologis
Slikulogenesis dapat dilihat pada Gambar 1
‘Matric. metalloproteinases (MMPs)
‘sdelah enzim proteolitik yang terlibat dalam
semodeling pada proses folikulogenesis.
family MMP terdiri dari 20 lebih enzim-
=vim yang berhubungan secara struktural
= terdiri dari 4 Klas utama yakni
Sebscnase, gelatinase, stromelisin, dan
-eecalloproteinase yang berhubungan dengan
bran (Birkedal-Hansen ef al., 1993).
i -Kolagenase terutama adalah
‘ch fibril kolagen, — merubah
jtas dan stabilitas molekul kolagen
membuatnya peka terhadap degradasi
aya oleh proteinase lain, seperti
Sease. Terdapat dua bentuk gelatinase
enzim 72-kDa dan 92-kDa yang
See-masing dikenal sebagai gelatinase A
‘SEMP-2 dan gelatinase B atau MMP.
gelatinase mampu mendegradasi
‘kolagen dan komponen-komponen
Jain pada membrana basalis seperti
tipe IV, laminin, dan fibronectin.
in, beraksi pada berbagai substrat
jasi protein seperti gelatin,
laminin, dan fibronectin. Klas
setalloproteinases dikenal sebagai
weinase tipe-membran yang
pada membran sel dan beraksi
proteolisis seperti aksi inhibitor
wukaan (Johnson er al., 1998).
Peran MMPs selama _ proses
folikulogenesis
Selama pertumbuhan _folikel,
pergantian dan rekonstruksi membrana
basalis — difasilitasi_ oleh matrix
‘metalloproteinases. (MMPs), yang dapat
mendegradasi komponen-komponen protein
matrix ekstraseluler. Protein MMPs
diregulasi oleh tissue inhibitors of
metalloproteinases (TIMPs) dan juga
bertanggung jawab untuk rekonstruksi
membrana basalis pada saat ovulasi dan
selama pembentukan korpus luteum.
Sumber utama MMPs and TIMPs adalah
sel-sel granulosa dan sel-sel theca (Zhao dan
Luck, 1996).
Sclama folikulogenesis, proliferasi
dan angiogenesis seluler__terjadi
berhubungan dengan pertumbuhan folikel
primordial menjadi folikel Graaf. Diduga
bahwa MMPs terlibat dalam remodeling
matrix ekstraseluler yang terjadi selama
pertumbuhan folikel. Cooke er al. (1999)
mengobservasi bahwa level ekspresi mRNA
tissue inhibitors of —metalloproteinases
(TIMPs)-suatu protein yang berhubungan
dengan MMPs dan bekerja_ menghambat
aktivites metalloproteinases-berubah dalam
hubungan dengan perkembangan folikel
hasil induksi dengan gonadotropin.
Selanjutnya — dijelaskan —_terjadinya
peningkatan ekspresi mRNA kolagenase 72-
KkDe dan gelatinase 92-kDa sclama
perkembangan folikel.
McCaffery et al. (2000) mengatakan
bahwa MMPs dan TIMPs dapat dijadikan
marker perkembangen folikel. Dalam studi
tersebut digunakan sistem bebas-serum
untuk menigevaluasi efek insulin-like growth
‘factor-\ (IGF-I) terhadap folikel preantral
sapi dan diidentifikasi aktivitas gelatinase
matric meialloproteinases (MMPs) dan
inhibitor endogenusnya (TIMPs). Hormon
insulin-like growth factor (IGF-I)
mempunyai efek positif pada pertumbuhan
dan perkembangan folikel. Folikel preantral
dikultur selama 6 hari pada medium bebas-
serum yang mengandung insulin dan IGF-1
(10 ng/ml. Ketika MMP-9 disekresikan,
kemungkinan folikel_mempunyai_ sel-sel
granulosa dan sel-sel theca yang baik pada
akhir periode kultur masing-masing adalah
imJurnal §, Pertanian 1 (2): 110-114 (2011)
0,85 dan 0,60. Jika TIMP-1 dilepaskan,
kemungkinan folikel_ mempunyai sel-sel
somatik yang baik adalah 0,79. Ketika
TIMP-2 ‘dideteksi, kemungkinan sel-sel
granulosa dan sel-sel theca baik masing-
‘masing adalah 0,78 dan 0,67.
Bukti lain Keterlibatan MMPs dalam
proses folikulogencsis berasal dari studi
yong dilakukan oleh Thomas ef al. (2001).
Dalam studi tersebut digunakan asam
askorbat untuk mengetahui efeknya terhadap
biosintesis kolagen secara in vitro. Folikel
preantral dikultur selama 12 jam pada
medium bebas-serum yang mengandung
asam askorbat (50 mikrogram per mi).
Terdapat perbedaan yang __signifikan
(P<0,05) pertumbuhan folikel pada periode
‘kultur di atas 12 hari. Jumlah sel granulosa
dan sel theca yang mengalami kematian
adalah lebih rendah dibanding kelompok
kontrol (P<0,01). Selanjutnya _terbukti
bahwa asam ‘askorbat secara signifikan
(P<0,05) meningkatkan produksi MMP-9,
suat enzim yang terlibat dalam remodeling
membrana basalis.
Peran MMPs dalam proses ovulasi dan
Iuteinisasi
Ovulasi adalah suatu proses
pelepasan kompleks egg-cumulus ke dalam
oviduct untuk difertilisasi. Proses ini
merupskanaksi kolektif LH dan FSH
preovulatori surge. Aksi LH surge
diperlukan untuk pembentukan stigma,
sedang FSH surge diperlukan untuk
ekspansi sel-sel Kumulus. Proses penting
dari ovulasi adalah terbentuknya suatu
stigma atau macula pellucida seperti yang
terlihat pada Gainbar 2. Selama proses ini,
folikel menghasilkan protease yang
mendegradasi jaringan ovarium. Sebagai
respon dari LH surge, folike! preovulatori
menghasilkan progesteron dan
prostaglandin. Hal ini telah dibuktikan
bahwa pada tikus yang tidak memiliki
reseptor progesteron. atau cyclooxygenase
(COX) gagal_memperlihatkan “ovulasi
(Richards ef al., 2002; Erickson, 2003).
Gambaran skematis aksi FSH dan LH surge
dalam proses ovulasi dapat dilihat pada
Gambar 3.
ISSN : 2088-0111
Mekanisme Kaskade ovulasi dimulai
dengan LH surge yang akan menstimulasi
ekspresi reseptor progesteron dan produksi
progesteron. Selanjutnya, ligan progesteron
akan berinteraksi dengan —_reseptor
progesteron pada sel-sel folikel yang akan
menginduksi. COX-2 dan produksi
prostaglandin.
Prostaglandin akan _berinteraksi
dengan reseptor spesifik pada sel epitel
permukaan dan mengaktivasi jalur signal
yang menimbulkan pelepasanenzim
proteolitik yang mendegradesi jaringan dan
menyebabkan sel epitel permukaan melekat
pada membrana basalis. Hasil ini akan
membentuk stigma dan pelepasan kompleks
‘egg-cumullus (Erickson, 2003).
Ovulasi adalah proses yang
kompleks yang diinisiasi oleh hormon LH
surge dan ekspresi spatial gen-gen spesifik.
Dua area utama ovulasi ialah sel-sel
kumulus dan sebsel granulosa. Bukti
pertama ditunjukkan oleh model tikus mutan
yang mengindikasikan bahwa ketepatan
pembentukan matriks sel-sel_ kumulus
adalah esensial untuk kesuksesan ovulasi
Bukti kedua, Karena tikus yang tidal
memiliki_ reseptor progesteron akan gagst
memperlihatkan ovulasi. Gen-gen tersebat
diekspresikan pada sel-sel granulosa y:
meregulasi ekspresi protease (Richards
al., 2002). Analisis pada tikus yang th
‘memiliki reseptor progesteron (progest
receptor knockout, PRKO) memperli
bahwa tikus-tikus tersebut akan kel
dua enzim degradasi yang diperlukan
ovulasi yakni ADAMST-1 and cathepsin
(Anonymous, 2004).
Proses ovulasi juga’ meli
protein yang bukan merupakan
Teseptor progesteron dan beraksi
independen terhadap progesteron
membantu terjadinya ovulasi.
tersebut dikenal~— dengan
metallopoteinases (MMPs) yang
dalam remodeling matriks sebelum 0
Reberapa studi mengimplikasikan
‘MMPs bertindak sebagai mediator
rupturnya folikel sebab proses
ditandai oleh fokalisasi degradasi
cekstraseluler pada apeks folikel preov
Anonymous (2004) mengatakanB, Panjeitan (2011) Folikulogenesis: Bukti Peran..
dan MMP-9, sedang Bakke e¢ al. (2003)
‘menyatakan MMP-1 dan MMP-13. terlibat
dalam mediator proses ovulasi tersebut.
Lebih rinci Bakke et al. (2003)
bethasil menentukan lokalisasi dan efek
gonadotropin surge pada ekspresi temporal
MMP-! dan MMP-13 pada folikel sapi
preovulatori. Sampel dikoleksi pada jam ke-
0, 6, 12, 18 24, dan 48 (corpora lutea)
E setelah injeksi GnRH (n = 5-6 per time
2 point) dan jumlah MMP-1 dan MMP-13
at mRNA dan protein. —_ditentukan
a menggunakan dot blot atau semikuantitatif
= RT-PCR dan analisis Western blot. Sampel
as juga dikoleksi pada jam ke-0 dan 20 setelah
— ‘njeksi GnRH untuk menentukan lokalisasi
) snunohistokima MMP-1 dan MMP-13.
sil studi mengindikasikan _ terjadi
peningkatan ekspresi MMP-1 dan MMP-
smengikuti gonadotropin surge. Peningkatan
SOMP-1 mRNA terjadi pada jam ke- 6, 12,
GnRH. Imunoreaktif
-1 berlokalisasi pada lapisan granulosa
theca folikel preovulatori. Peningkatan
MMP-I terdapat pada apeks dan
folikel preovulatori, Peningkatan
3 mRNA terjadi pada jam ke-6, 24,
4% setelah injeksi GnRH. Jumlah
= MMP-13 juga meningkat pada apex
Sess folikel, Imunoreaktif MMP-13
pada lapisan granulosa dan theca
preovulatori. = Hasil ini
sikan peningkatan MMP-1 dan
pada folikel _preovulatori
gonadotropin tetapi tidak
pendapat tentang kebutuhan
s=-regulation of MMP-1 and
Sepeks folikel vs basis) pada
= prcovulatori untuk ruptumya
ovulasi, dinding folikel
5 corpus luteum. Proses ini
juteinisasi. Corpus luteum
fe endokrin besar yang
sejemlah besar_progesteron
‘sklus. Terdapat gumpalan
2 antrum dan liquor
Seocktif hilang dan terjadi
Zerah. Corpus luteum
Seeribusi dari membrana
ma. theca ekstema, dan
invasi darah jaringan seperti yang terlihat
pada Gambar 4 (Erickson, 2003).
Beberapa studi membuktikan bahwa
MMPs memainkan peran integral dalam
perkembangan dan regresi korpus luteum.
Hasil studi pada tikus dan sapi menunjukkan
bahwa aktivitas kolagenase dan gelatinase
tetap tinggi selama ovulasi, perkembangan
corpus luteum dan pembentukan luteal, dan
selama transisi sel granulosa menjadi sel
luteal (Goldberg er al, 1996: Zhao dan
Luck, 1996).
KESIMPULAN
roses folikulogenesis _merupakan
suatu remodeling jaringan dari folikel
primordial, primer, sekunder, antral (tertier),
dan folikel preovulatori pada ovarium.
Matric metalloproteinases. ~— (MMPs)
merupakan enzim yang berhubungan dengan
proses remodeling pada seluruh tubuh, Pada
proses folikulogenesis dan luteinisasi MMPs
yang terlibat adalah MMP-1, MMP-2,
MMP-9, dan MMP-13.
Daftar Pustaka
Anonymous. 2002. __Folliculogenesis.
hhttp.//www.theses.ulaval.ca/2002/202
01/20201-1html#Heading 200.
Anonymous. 2004. Female Reproduction.
http://www nichdt.nih. gov!
publications/pubs/eourns/index/htm
Bakke, L.J., L. Oinglei, C.A. Cassar, M.P.D.
Dow, Richarrd, P.J., G. Smith. 2003.
Gonadotropin surge-induced
differential upregulation of,
collagenase-1 (MMP-1) and
collagenase-3 (MMP-13) mRNA. and
protein in bovine preovulatory
Folliclesl. Biology of Reproduction,
TQ): 605-612.
Rirkedal-Hansen, H., W.G. Moore, M.K.
Boddem, L.J. Windsor. 1993. Matrix
metalloproteinases: a review. Crit.
Rev, Oral Biol. Med., 4:197-250.
113Jarnal S. Pertanian J (2): 110-114 (2011)
Cooke, R.G., W. B. Nothnick, C. Komar, P.
Burns and TE. Curry. 1999.
Collagenase and gelatinase messenger
Ribonucleic Acid Expression and
activity during follicular development
in the rat ovary. Biology of
Reproduction, 61:1309-1316.
Erickson, G.F. 2003. Morphology and
physiology of the ovary. http://www.
‘endotext.com/female!femalc!/female!
‘hum#FOLLICULOGENESIS
Goldberg, M.J., M.A. Moses, P.C. Tsang.
1996. Identification of | matrix
metalloproteinases and
metalloproteinase inhibitors in bovine
corpora lutea and their variation
during the estrous cycle. J. Anim. Sei.,
74:849-85T
Johnson, L.L., R. Dyer, DJ. Hupe. 1998.
“Matrix metalloproteinases. Curr. Opin.
Chem. Biol. 1998; 2:466-471.
ISSN : 2088-0111
McCaffery, F.H., R. Leask, 8.C. Riley and
E. E, Telfer. 2000. Culture of bovine
preantral follicles in a serum-free
system: markers for assessment of
growth and development, Biology of
Reproduction 63, 267-273.
Richards, J.S.,D.L. Russell, S. Ochsner, and
L.L. Espey. 2002, Ovulation: nw
fimensions and new regulators of the
inflammatory-like response. Annurey.
Physiol., 69:69-92.
Thomas, FH, R. Leask, V. Srsen, SC
Riley, N. Spears, and E.E. Telfer
2001. Effect of ascorbic acid
health and morphology of bovis
preantral follicles during long:
culture. Reproduction 122: 487-495
Zhao, Y., and M.R. Luck. 1996.
‘granulose cells express ECM p
and their regulators
luteinization in culture. Reprod.
Dev., 8:259-226