Anda di halaman 1dari 7

1

Analisa Sistem Tenaga Listrik


Mustamin, ST.,MT

Dari diagram segaris berikut ini

1 2

j (0.2+33) CB1 CB0


G1 G2
CB3 CB2
T1 T2

j(0.4+33)

3 T3

G3

 Dasar MVA = 150


 Dasar tegangan disisi G2
 Semua reaktansi bocor transformator = j 0.7 pu
 Hubung Singkat terjadi di BUS 2

Ditanyakan :
1. Buatlah diagram impedansi (R diabaikan)
2. Buatlah matriks admitansi (Y)
3. Inverskan matriks admitansi tersebut sehingga diperoleh matriks impedansi (Z)
dengan Metode Gauss Jordan (langkah-langkah diperlihatkan)
4. Cari arus Hubung Singkat If dengan hubung singkat 3 fasa terjadi pada BUS 2
(tegangan awal Vf = 1 p.u)
5. Cari distribusi arus Hubung Singkat (dalam p.u)
a. Dari BUS 1 ke BUS 2
b. Dari BUS 3 ke BUS 2
c. Dari generator G2 ke BUS 2

Teknik Elektro – Universitas Halu Oleo


2
Analisa Sistem Tenaga Listrik
Mustamin, ST.,MT

6. Bila semua generator bertegangan 6.3 kV, berdaya 150 MVA dan semua
transformator bertegangan 6.3/ 150 kV, hitunglah dengan tanpa melihat
pengaruh komponen DC :
a. Daya CB1 dalam MVA (CB1 terletak antara BUS 1 dengan BUS 2)
b. Daya CB3 dalam MVA (CB3 terletak antara BUS 3 dengan BUS 2)
c. Daya CB2 dalam MVA (CB2 terletak antara BUS 2 dengan Trafo 2)
d. Daya CB0 dalam MVA (CB0 terletak antara Gen-2 dengan Trafo 2)

Penyelesaian
 Arus Dasar pada Rangkaian 150 kV

1. Diagram Impedansi 1 j(0.2+33) CB1 2


j0.27 CB2 j0.26 CB0
G1 G2

(j0.4+33)

j0.25
G3

2. Matriks Admitansi [Y]


ZPrimitif

Admitansi sendiri dalam persatuan adalah :

Teknik Elektro – Universitas Halu Oleo


3
Analisa Sistem Tenaga Listrik
Mustamin, ST.,MT

Admitansi bersama dalam persatuan adalah

Persamaan simpul dalam bentuk matriks (Matriks Admitansi rel Yrel)

Matriks [Y] yang mau di-invers adalah :

Keluarkan dahulu j dan perkalikan matriks dengan -1


Persamaan awal

Menormalkan Baris – 1 dimana Baris – 1 tersebut di bagi dengan M (1.1)

Teknik Elektro – Universitas Halu Oleo


4
Analisa Sistem Tenaga Listrik
Mustamin, ST.,MT

Tahap berikutnya adalah menggarap Baris ke Dua dan Tiga


- Baris 2 (baru) = Baris 2 (lama) – M (2.1) x Baris 1
- Baris 3 (baru) = Baris 3 (lama) – M (3.1) x Baris 1

Menormalkan Baris 2, dimana Baris 2 tersebut dibagi dengan M(2.2)

Tahap berikutnya adalah menggarap Baris ke Satu dan Tiga


- Baris 1 (baru) = Baris 1 (lama) – M (1.2) x Baris 2
- Baris 3 (baru) = Baris 3 (lama) – M (3.2) x Baris 2

Tahap berikutnya adalah menormalkan Baris Tiga dibagi dengan M(3.3)

Tahap Akhir adalah menggarap Baris 1 dan Baris 2


- Baris 1 (baru) = Baris 1 (lama) – M (1.3) x Baris 3
- Baris 2 (baru) = Baris 2 (lama) – M (2.3) x Baris 3

Teknik Elektro – Universitas Halu Oleo


5
Analisa Sistem Tenaga Listrik
Mustamin, ST.,MT

Matriks Inversnya adalah :

3. Matriks Impedansi rel :

4. Arus Hubung terjadi di BUS 2

5. Distribusi Arus Hubung Singkat (dalam pu)


Tegangan di BUS selain tempat terjadinya Hubung Singkat

Arus Hubung Singkat dari BUS 1 ke BUS 2

Arus Hubung Singkat dari BUS 3 ke BUS 2

Teknik Elektro – Universitas Halu Oleo


6
Analisa Sistem Tenaga Listrik
Mustamin, ST.,MT

Arus Hubung Singkat dari Generator 1 ke BUS 1

Arus Hubung Singkat dari Generator 2 ke BUS 2

Arus Hubung Singkat dari Generator 3 ke BUS 3

6. Hitunglah Daya CB tanpa melihat pengaruh komponen DC:


Daya CB0 dalam MVA (CB0 terletak antara Generator 2 dan Trafo 2)

Daya CB2 dalam MVA (CB2 terletak antara Bus 2 dengan Trafo 2)

Daya CB1 dalam MVA (CB1 terletak antara BUS 1 dengan BUS 2)

Daya CB3 dalam MVA (CB3 terletak antara BUS 3 dengan BUS 2)

Teknik Elektro – Universitas Halu Oleo


7
Analisa Sistem Tenaga Listrik
Mustamin, ST.,MT

KESIMPULAN :
Tempat Hubung Singkat terdapat di BUS 2
Arus Hubung Singkat = - j 7.519 pu
Arus dari Generator 1 ke BUS 1 = - j 2.118 pu
Arus dari Generator 2 ke BUS 2 = - j 3.846 pu
Arus dari Generator 3 ke BUS 3 = - j 1.536 pu
Arus dari BUS 1 ke BUS 2 = - j 2.14 pu
Arus dari BUS 3 ke BUS 1 = - j 1.54 pu
Daya CB0 = 556.783 MVA
Daya CB2 = 556.783 MVA
Daya CB1 = 310.645 MVA
Daya CB3 = 240.231 MVA

Teknik Elektro – Universitas Halu Oleo

Anda mungkin juga menyukai