Anda di halaman 1dari 32

STRUKTUR ANATOMI DAN HISTOLOGI

SISTEM REPRODUKSI KURA-KURA BRAZIL


(Trachemys scripta Elegans, 1839) JANTAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Derajat Sarjana Sains S-1
Program Studi Biologi

Disusun oleh:
NOVIYANI ROSMANINGRUM
NIM: 08640014

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
UniversltoslslqmNegedsunonKolflogo FM-UI|ISK-Bi|-O5-O7/RO
PENGESAHAil SKRIPSI/TUGIS AKHIR
urN.o2/D.srlPP.01. 1p9922013

Skripsiflugas Akhir dengan judul SnrtCur Anatomi dan Histologi Sistem Repnoduksi Kun-kura
Wail (Tndrenys wrift Elegans, 1839) Jantan

Yang dipersiaplen dan disusun oleh


Nama Ilotifani Rosmanirqrum
NIM 0B&r0014
Telah dimunaqaqrahkan pada 7 luni 2013
NilaiMunaqasyah A/B
Dan dinyatakan telah diterima ddr Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

TIM UUHAQASYAH :

Ja'far Luthfi, Ph,D


,19741026 200312 1 001

Peryuji I

t$$i., M.si
NIP. 19819522 2m604 2 005 ::.,:

ff*BS
$,,-z|.rr.r^"<t25"'

w# . Drs. Ph.D
6fur
lleit llt
fira({+
universitas Islam Negeri sunan Kalijaga FM-sruINSK-BM-05-C / Ro
..ffi $tr
SURAT PERSETUJUAI\I SKRIPSI / TUGAS AKITIR

Hal : Persetujuan Skripsi / Tugas Akhir


Lamp.:IBendelSkripsi

Kepada:
Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
di Yogyakarta

4ss alamu' alaikum warrahmatullahi wabaraletuh

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi, serta


mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa
skripsi Saudari:

Nama : Noviyani Rosmaningrum


NIM :08640014
Judul Skripsi : Struktur Anatomi dan Histologi Sistem Reproduksi Kura-kura
Brazil (Trachemys scripta Elegans, 1839) Jantan

sudah dapat diajukan kembali kepada Program Studi Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kahjaga Yogyakarta sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam bidang Biologi.

Dengan ini, kami mengharap agar skripsi / tugas akhir Saudari tersebut di atas
dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatian Ibu / Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Was s alarnu' al aikum w arrahamtullahi w abar akatuh

Yogyakart4 10 Mei 2013

la'far Luthfi, Ph.D


NrP. 1974rA26200312 | 00r
ffi
s#
tHld
tw Universitas Istam Negeri Sunan Kalijaga FM-STUINSK-BM-05-C i RO

SURAT PER}IYATAAN KEASLIAI\I SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama Noviyani Rosmaningrum


NIM 08640014
Prodi / Semester Biologi / X (sepuluh)
Fakultas Sains dan Teknologi

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan orang lain,
kecuali yang secam tertulis diacu dalam naskah ini serta disebutkan dalam daftff puskka.

Yogyakarta 10 Mei 2013

Noviyani Rosmaningrum
NrM.08640014
MOTTO

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah (Lessing).

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,


tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh (Confusius).

Berdayakan apa yang ada.


Jangan menunggu semua serba sempurna.
Bertindaklah semampu potensimu (Mario Teguh).

Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan.


Istiqomah dalam menghadapi cobaan.
(TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)

Artinya: “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah
menghilangkan darimu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan
hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap”
(Al Insyirah: 1-8).

v
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamiin..karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Mamah dan papap serta nenek tercinta


Mamah, Papap, Ema..hatur nuhun atas doa, kasih sayang, perhatian,
nasihat, semangat, motivasi, dukungan baik moral maupun materiil dll yang
diberikan kepadaku. Tanpa itu semua dari Mamah, Papap, dan Ema..karya
sederhana ini tak’kan mungkin terselesaikan dengan baik.
Semoga Allah membalas kebaikan Mamah, Papap, dan Ema serta semoga
Allah memberikan berlipat rezeki, kesehatan, dan kasih sayang-Nya kepada
Mamah, Papap, dan Ema. Aamiin... 

My husband (Ikhwan Mujahiddin Ahmad) tercinta


Hatur nuhun atas segala doa, kasih sayang, motivasi, dukungan, nasihat dll-nya,
honey.. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan, kelancaran, dan kesuksesan
dalam hal apapun kepada kita serta semoga Allah selalu senantiasa melindungi
dan menjaga bahtera samudera cinta dan kasih sayang kita selamanya. Aamiin...
I love you so much, honey.. 

Sahabat-sahabatku tersayang (Binar Eka Prananda, Rodhiyah, Yasinta Dewi


Arum Sari, Luluk Lailatul Mubarak, dan Ana Kurniawati Fatonah)

Tengkyu atas segalanya sobs… Semoga cerita suka maupun duka yang terlukis
dan yang kita lewati bersama dalam balutan hangatnya Jogja senantiasa selalu
memberikan kehangatan pada persahabatan kita yang sudah terjalin awal OPAK
dulu sampai sekarang dan semoga persahabatan kita abadi…tak’kan lekang oleh
waktu… Aamiin… Aku sayang kalian, sobs… Ganbatte…!!! 

vi
STRUKTUR ANATOMI DAN HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI
KURA-KURA BRAZIL (Trachemys scripta Elegans, 1839) JANTAN

NOVIYANI ROSMANINGRUM
NIM. 08640014

ABSTRAK

Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) adalah salah satu vertebrata


yang termasuk ke dalam class reptilia, ordo Testudines, subordo Cryptodira,
famili Emydidae, yang melakukan fertilisasi (pembuahan) internal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi dan histologi sistem reproduksi
kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) jantan yang dilakukan dengan
mengamati anatomi sistem reproduksinya secara makroskopis dan mengamati
organ-organ reproduksi pada sistem reproduksinya secara mikroskopis (histologi),
baik irisan melintang maupun membujur. Metode yang digunakan adalah metode
parafin dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin dan pewarnaan Mallory Acid
Fuchsin. Hasil penelitian organ-organ reproduksi kura-kura Brazil (Trachemys
scripta Elegans) jantan menunjukkan bahwa pada preparat testis ditemukan
spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid,
spermatozoa, sel interstitial atau sel Leydig dan sel Sertoli; pada preparat
epididimis ditemukan spermatozoa matang pada ketiga bagian penting epididimis
yakni di bagian caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor); pada preparat
penis terdapat tiga batang silindris jaringan yang erektif terdiri dari dua corpus
cavernosum penis (corpora cavernosa) di bagian atas dan satu batang corpus
cavernosum urethra (corpus spongiosum) di bagian bawah serta di sebelah luar
corpus cavernosum penis (corpora cavernosa) terdapat jaringan ikat yang keras
dan liat (tunica albuginea) dan tidak ditemukan spermatozoa dikarenakan penis
tidak dalam keadaan ereksi; dan pada preparat corpus spongiosum terlihat corpus
spongiosum dikelilingi oleh jaringan ikat padat yang terdapat di bagian luar
(tunica albuginea), di bagian luar tunica albuginea terdapat jaringan ikat longgar
dan di dalam corpus terdapat banyak trabekula (gabungan jaringan ikat kolagen,
elastin, dan otot polos) serta di bagian tengah corpus cavernosum terdapat arteri.

Kata kunci: Anatomi, histologi, kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans),


reproduksi jantan.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Struktur Anatomi dan Histologi

Sistem Reproduksi Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans, 1839)

Jantan” yang diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

gelar sarjana pada Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Shalawat dan salam

senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. karena hanya

beliaulah yang pantas dijadikan suri tauladan bagi kita semua.

Selama melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis

banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil dan

secara langsung maupun tidak langsung sehingga dengan segala kerendahan hati,

pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Prof. Drs. Akh Minhaji, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi (Saintek) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Anti Damayanti H., S.Si., M.Mol,Bio, selaku Ketua Program Studi

Biologi Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Ibu Siti Aisah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik di Fakultas

Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terima kasih atas bimbingan,

viii
arahan, dan saran yang telah diberikan kepada penulis selama masa

perkuliahan.

5. Bapak Muhammad Ja’far Luthfi, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, saran, dan pengetahuan kepada penulis yang

Insya Allah bermanfaat untuk penulis pada hari ini, esok, dan yang akan

datang.

6. Ibu Anti Damayanti H., S.Si., M.Mol,Bio dan Ibu Najda Rifqiyati, S.Si.,

M.Si., selaku Dosen Penguji. Terima kasih atas saran dan kritikannya.

7. Segenap dosen, karyawan, dan laboran Program Studi Biologi Fakultas

Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terima kasih atas bimbingan,

arahan, bantuan, serta kerja samanya selama penelitian dan sampai penelitian

selesai.

8. Kedua orangtua penulis (Mamah dan Papap), nenek, suami tercinta (Aa

Ikhwan Mujahiddin Ahmad), dan keluarga besar yang senantiasa selalu

memberikan doa, kasih sayang, cinta, nasihat, motivasi, dukungan, arahan,

bimbingan, dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik dan lancar.

9. Teman-teman “AnHis” yang telah membantu penulis (Putri Nofita, Mba’

Rahmi, Mba’ Azki, Mba’ Evi et.al.). Terima kasih atas bantuan, kritik, saran,

dan kebaikannya selama proses penelitian sampai karya ini selesai.

10. Teman-teman “Biosquad ’08”. Terima kasih atas segala doa, dukungan,

motivasi, dan spirit-nya selama ini untuk penulis.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan secara langsung maupun tidak langsung.

ix
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan

penulis. Oleh karena itu, untuk memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan

tersebut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga semua

pihak yang telah membantu penulis, dapat dibalas kebaikannya oleh Allah SWT.

serta semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan

keilmuan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Aamiin.

Yogyakarta, Mei 2013

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
A. Tinjauan Umum Kura-kura Brazil Kura-kura Brazil (Trachemys
scripta Elegans) ............................................................................ 5
B. Klasifikasi Kura-kura Brazil Kura-kura Brazil (Trachemys
scripta Elegans) ............................................................................ 10
C. Morfologi Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) ............. 10
D. Habitat dan Perilaku Kura-kura Brazil (Trachemys scripta
Elegans) ....................................................................................... 12
E. Distribusi Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) ............. 13
F. Makanan Kura-kura Brazil Kura-kura Brazil (Trachemys scripta
Elegans) ....................................................................................... 14
G. Reproduksi Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) ........... 14

xi
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 22
A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 22
B. Alat dan Bahan ............................................................................. 22
C. Prosedur Penelitian ....................................................................... 23
D. Analisis Data ................................................................................ 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 32
A. Pengamatan anatomi sistem reproduksi kura-kura Brazil
(Trachemys scripta Elegans) jantan .............................................. 32
B. Pengamatan histologi organ-organ pada sistem reproduksi kura-
kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) jantan ............................. 36
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 52
A. Kesimpulan .................................................................................. 52
B. Saran ............................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 54
LAMPIRAN .................................................................................................... 59

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Keping perisai pada karapaks dan plastron kura-kura Brazil


(Trachemys scripta Elegans) ...................................................... 6
Gambar 2. Tulang pada karapaks dan plastron kura-kura Brazil
(Trachemys scripta Elegans) ...................................................... 7
Gambar 3. Morfologi kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)
jantan ......................................................................................... 10
Gambar 4. Cakar kaki kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)
jantan (A) dan betina (B) ............................................................ 12
Gambar 5. Ekor kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) jantan (A)
dan betina (B) ............................................................................. 12
Gambar 6. Gambaran umum irisan penis penampang melintang secara
skematis ..................................................................................... 17
Gambar 7. Gambaran umum anatomi organ reproduksi kura-kura jantan
secara skematis ........................................................................... 18
Gambar 8. Gambaran umum histologi testis kura-kura jantan ...................... 18
Gambar 9. Gambaran umum anatomi sperma secara skematis ..................... 19
Gambar 10. Gambaran umum histologi epididimis kura-kura jantan .............. 21
Gambar 11. Topografi organ dalam kura-kura Brazil (Trachemys scripta
Elegans) jantan ........................................................................... 33
Gambar 12. Topografi organ reproduksi kura-kura Brazil (Trachemys
scripta Elegans) jantan ............................................................... 34
Gambar 13. Topografi organ penis kura-kura Brazil (Trachemys scripta
Elegans) ..................................................................................... 35
Gambar 14. Preparat testis kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)
penampang membujur ................................................................ 37
Gambar 15. Preparat testis kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)
penampang melintang ................................................................. 38
Gambar 16. Preparat epididimis kura-kura Brazil (Trachemys scripta
Elegans) jantan penampang membujur ....................................... 41

xiii
Gambar 17. Preparat epididimis kura-kura Brazil (Trachemys scripta
Elegans) jantan penampang membujur ....................................... 42
Gambar 18. Preparat penis kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)
penampang membujur ................................................................ 45
Gambar 19. Preparat penis kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)
penampang melintang ................................................................. 46
Gambar 20. Preparat corpus spongiosum kura-kura Brazil (Trachemys
scripta Elegans) jantan penampang melintang ............................ 49
Gambar 21. Preparat corpus spongiosum kura-kura Brazil (Trachemys
scripta Elegans) jantan penampang membujur ............................ 50

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ukuran karapaks dan plastron kura-kura Brazil (Trachemys scripta


Elegans) jantan dan betina ................................................................. 11

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. .................................................................................................... 59
1. Alat-alat penelitian ................................................................ 60
2. Bahan-bahan penelitian .......................................................... 61
Lampiran II. .................................................................................................... 63
1. Prosedur metode parafin (pewarnaan hematoxylin-eosin) ....... 64
2. Prosedur metode parafin (pewarnaan mallory acid fuchsin) ... 65

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah suatu negara yang memiliki keanekaragaman hayati

melimpah baik flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Keanekaragaman hayati

ini menciptakan berbagai spesies dengan karakteristik struktur anatomi dan

morfologi yang berbeda yang membedakannya antara spesies satu dengan

spesies lain.

Reptilia adalah fauna yang tersebar paling banyak di Indonesia

(Endarwin, 2006). Menurut Indrawan et al. (2007), jumlah reptilia di

Indonesia diperkirakan sekitar 2000 spesies. Kura-kura merupakan anggota

kelas reptilia yang muncul sekitar 200 juta tahun lalu dan relatif tidak

mengalami perubahan selama 150 juta tahun lalu (Indonesia, 1998).

Sebelumnya, kura-kura dimasukkan ke dalam ordo Chelonia, namun sekarang

dimasukkan ke dalam ordo Testudines, subkelas Anapsida, dan kelas Reptilia

(Ernst dan Barbour dalam Farajallah, 2010) yang memiliki 13 famili

termasuk kura-kura darat, air tawar, serta air laut, dan ada sekitar 289 spesies

kura-kura ditemukan di berbagai habitat di dunia (Akbar et al., 2006).

Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) adalah salah satu kura-

kura air tawar yang banyak dijumpai di alam di negara empat musim seperti

negara Amerika dan negara dua musim seperti Indonesia (Iverson, 1985).

Kura-kura Brazil mampu hidup di Indonesia karena kondisi alam di Indonesia

cocok bagi kehidupan kura-kura Brazil sehingga kura-kura Brazil dinamakan

1
hewan poikilotermik atau ektotermik karena mampu menyeimbangkan

kondisi lingkungan di sekitarnya, baik panas maupun dingin terhadap kondisi

tubuhnya.

Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) merupakan satwa liar

yang tidak dilindungi di Indonesia, tidak terdaftar pada CITES (Convention of

International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), tidak

terdaftar dan tidak pula dievaluasi pada IUCN Red List (International Union

for Conservation of Nature Red List) Indonesia (DKKH et al., 2012). Akan

tetapi, kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) yang berada di

Indonesia terancam kelestariannya dikarenakan adanya perburuan dan

perdagangan liar. Masyarakat berburu dan menjual kura-kura ini secara bebas

dan tanpa melalui proses hukum.

Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) banyak dikoleksi dan

dikonsumsi oleh masyarakat karena memiliki karakteristik yang khas dan

unik yang berbeda dari spesies lain yang membuat masyarakat terpikat dan

kagum akan kekhasannya, salah satunya memiliki bercak merah darah di

belakang setiap mata, memiliki perisai yang keras pada bagian punggung

(karapaks) dan perut (plastron) (Diba, 2009). Karapaks dan plastronnya yang

indah sering dijadikan koleksi, daging serta telurnya sering dikonsumsi

masyarakat. Untuk mencegah hewan ini mengalami kepunahan, maka kura-

kura Brazil sebaiknya dibudidayakan agar kelestariannya tetap terjaga.

Kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) dipilih untuk diteliti

karena sejauh ini penelitian terdahulu lebih berfokus pada kura-kura habitat

air laut seperti penyu (Wyneken, ____ ). Di negara dua musim seperti

2
Indonesia belum ada penelitian tentang reproduksi kura-kura habitat air tawar

terutama kura-kura Brazil mengenai kajian struktur anatomi dan histologi

sistem reproduksi kura-kura Brazil. Pada penelitian-penelitian terdahulu, para

peneliti lebih fokus mengedepankan distribusi atau penyebaran kura-kura

Brazil dunia (Akbar et al., 2006; Bunnel, 2005; Chen, 2006) dan kura-kura

yang lain di Indonesia maupun negara lain.

Oleh karena itu, kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)

berjenis kelamin jantan ini sangat menarik untuk diteliti mengenai sistem

reproduksinya agar dapat diperoleh pengetahuan bagaimana struktur anatomi

dan histologi sistem reproduksinya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah struktur anatomi sistem reproduksi kura-kura Brazil

(Trachemys scripta Elegans) jantan?

2. Bagaimanakah struktur histologi organ-organ pada sistem reproduksi kura-

kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) jantan?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui struktur anatomi sistem reproduksi kura-kura Brazil

(Trachemys scripta Elegans) jantan.

2. Mengetahui struktur histologi organ-organ pada sistem reproduksi kura-

kura Brazil (Trachemys scripta Elegans) jantan.

3
D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya mengenai kura-kura

terutama kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)

2. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan menambah informasi

serta wawasan bagi keilmuan, khususnya di bidang anatomi dan histologi

sistem reproduksi kura-kura.

4
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Struktur anatomi organ reproduksi pada kura-kura Brazil (Trachemys scripta

Elegans) jantan antara lain testis berbentuk oval, berwarna putih

kekuningan, teksturnya lembut, dan berjumlah sepasang; epididimis

berwarna hitam, berbentuk panjang dan berkelok-kelok seperti spiral; penis

berwarna hitam kecoklatan, memiliki ujung yang tumpul, terdapat lekukan

berbentuk seperti huruf Y, dan memiliki otot retractor; serta corpus

spongiosum berbentuk silindris terdapat di dalam penis.

2. a. Pada preparat testis kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)

ditemukan spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit sekunder,

spermatid, spermatozoa, sel interstitial atau sel Leydig dan sel Sertoli.

b. Pada preparat epididimis kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)

jantan ditemukan spermatozoa matang pada ketiga bagian penting

epididimis yakni di bagian caput (kepala), corpus (badan), dan cauda

(ekor).

c. Pada preparat penis kura-kura Brazil (Trachemys scripta Elegans)

terdapat tiga batang silindris jaringan yang erektif terdiri dari dua

corpus cavernosum penis (corpora cavernosa) di sebelah atas dan satu

batang corpus cavernosum urethra (corpus spongiosum) di bagian

bawah serta di sebelah luar corpus cavernosum penis (corpora

cavernosa) terdapat jaringan ikat yang keras dan liat (tunica albuginea)

52
dan tidak ditemukan spermatozoa dikarenakan penis tidak dalam

keadaan ereksi.

d. Pada preparat corpus spongiosum kura-kura Brazil (Trachemys scripta

Elegans) jantan terlihat corpus spongiosum dikelilingi oleh jaringan ikat

padat yang terdapat di bagian luar (tunica albuginea), di bagian luar

tunica albuginea terdapat jaringan ikat longgar dan di dalam corpus

terdapat banyak trabekula (gabungan jaringan ikat kolagen, elastin, dan

otot polos) serta di bagian tengah corpus cavernosum terdapat arteri.

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk melihat organ reproduksi kura-kura

Brazil (Trachemys scripta Elegans) jantan menggunakan metode lain.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai organ reproduksi pada kura-kura

Brazil (Trachemys scripta Elegans) betina ataupun hewan lain.

53
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Muhammad, Mushtaq-ul-Hassan, Muhammad, and Nisa, Zaibu. 2006.


“Distribution of Freshwater Turtles in Punjab, Pakistan”. Caspian J. Env.
Sci., Vol. 4 No. 2 pp. 142-146.

Anonim. ____ . “Reproductive System”. Diakses dari


http://www.austincc.edu/apreview/PhysText/Reproductive.html pada
tanggal 11 Juli 2013.

Aschley, L. M. 1969. “Laboratory Anatomy of the Turtle”. 1st. ed. Dubuque: WM.
C. Brown Company Publishers.

Bloom, William and Maximow, Alexander A. 1957. “A Textbook of Histology”.


Seven Edition. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Bloom, William and Fawcett, Don W. 1962. “A Textbook of Histology”. Eight


Edition. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Bunnel, Corey G. 2005. “Field Survey of Red-Eared Sliders (Trachemys scripta


Elegans) in the Lower Fraser River Valley in 2005”. Journal Wildlife
Afield. British Columbia.

Bringsoe, Henrik. 2006. “NOBANIS-Invasive Alien Species Fact Sheet-


Trachemys scripta”. From: Online Database of the North European and
Baltic Network on Invasive Alien Species-NOBANIS. Nordisk
Herpetologisk Forening (Nordic Herpetological Society), Irisvej 8, DK-
4600. Journal Herpetologica. Køge, Denmark.

Cann, J. 1978. “Tortoises of Australia”. Sydney, Angus and Robertson.

Carr. 1952. “Handbook of Turtles. The Turtles of the United States, Canada, and
Baja Calfornia”. New York: Comstock Publishing Associated. A division
of Cornell University press. Itacha. pp. 248-258.

Carrol, D.M. 2000. “Red-eared Slider”. Diakses dari http://www.sonic.net/melissk


pada tanggal 3 Oktober 2012.

Chen, Tien-Hsi. 2006. “Distribution and Status of the Introduced Red-eared Slider
(Trachemys scripta Elegans) in Taiwan”. Journal Assessment and Control
of Biological Invasion Risks. Taiwan.

Connor, M. J. 1992. “The Red-Eared Slider Trachemys scripta Elegans”. Diakses


dari http://www.tortoise.org/archives/elegans pada tanggal 3 Oktober
2012.

54
Csurhes, Steve and Hankamer, Clare. 2012. “Invasive species Risk Assessment
Red-eared Slider Turtle (Trachemys scripta Elegans)”. Brisbane:
Queensland Departement of Agriculture, Fisheries, and Forestry.

Dawson, J. 1998. “Slider Trachemys scripta”. Diakses dari


http://geosities.com/heartlands/plains/3550/slider 01.htm. pada tanggal 3
Oktober 2012.

Diba, Dewi Farah. 2009. “Prevalensi dan Intensitas Infestasi Endoparasit


berdasarkan Hasil Analisis Feses Kura-kura Air Tawar (Cuora
amboinensis) di Perairan Sulawesi Selatan”. Skripsi. Tidak
Dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

DKKH (Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati), Direktorat Jenderal


Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Ditjen PHKA), Departemen
Kehutanan, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Panduan
Identifikasi Hidupan Liar Diperdagangkan Di Asia Tenggara”. Jurnal.
Jakarta: Indonesian Institute of Sciences.

Endarwin, Wempy. 2006. “Keanekaragaman Jenis Reptil dan Biologi


Cyrtodactylus cf fumosus di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Lampung – Bengkulu”. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.

Ernst, C. H. and R. W. Barbour. 1972. “Turtles of the United States”. Lexington:


University Press Kentucky.

Ernst, C. H. and R. W. Barbour. 1989. “Turtles of These World”. Washington D.


C. and London: Smithsonian Institution Press.

Ernst, C. H., J. E. Lovich, and R. W. Barbour. 1994. “Turtles of the United States
and Canada”. Washington D. C. and London: Smithsonian Institution
Press.

Farajallah, Achmad. 2010. “Karakterisasi Genom Mitokondria Labi-Labi,


Dogania subplana (Trionychidae, Testudines, Reptilia)”. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ganong, William F. 1979. “Review of Medical Physiology”. 9th Edition.


California: Departement of Physiology.

Gans, Carl. 1977. “Biology of the Reptilia”. London and New York: Academic
Press.

Genneser, Finn. 1994. “Buku Teks Histologi”. Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gibbons, J.W. 1990. “Life History and Ecology of the Slider Turtle”. Washington:
Smithsonian Institution Press.

55
Gist, Daniel H., Suzanne Bradshaw, Carla M.K. Morrow, Justin D. Congdon d,
Rex A. Hess. 2006. “Estrogen Response System in the Reproductive Tract
of the Male Turtle: An Immunocytochemical Study”. Jurnal General and
Comparative Endocrinology. USA.

Grzimek, B. 1982. “Animal Life Encyclopedia”. New York: Van Nostrand


Reinhold co.

Guyton, Arthur C. 1956. “Textbook of Medical Physiology”. Philadelphia and


London: W. B. Saunders Company.

Guyton, Arthur C. 1968. “Function of the Human Body”. Philadelphia and


London: Second Edition.

Ham, Arthur W. and Cormack, David H. 1979. “Histology Eight Edition”.


Philadelphia and Toronto: J.B. Lippincott Company.

Hildebrand, Milton. 1974. “Analysis of Vertebrate Structure”. Fourth Edition.


New York: John Willey and Sons, Inc.

Harless, Marion and Morlock, Henry. 1979. “Turtles Perspectives and Research”.
Canada: A Willey-Interscience Publication.

Indonesia, Ensiklopedia. 1988. “Ensiklopedia Indonesia Seri Fauna. Reptilia dan


Amphibia”. Redaksi Ensiklopedia Indonesia. Cetakan I. p : 25-39.

Indrawan, Mochamad, Primack, Richard B., dan Supriatna, Jatna. 2007. “Biologi
Konservasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Iskandar, D. T. 2000. “Kura-kura dan Buaya Indonesia dan Papua Nugini”.


Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Iverson, J. B. 1985. “Checklist of the Turtles of the World with English Common
Names”. Herpetological Circular p : 1-14.

Jordan, E. L. and Herma, P. S. 1983. “Chordate Zoology and Element of Animal


Physiology”. Fifth Edition. New Delhi: S. Chand and Company Ltd.

Junqueira, L. Carlos, Carneiro, Jose, and Kelly, Robert O. 1998. “Histologi Dasar
(Basic Histology)”. Edisi ke-8 (alih bahasa: Dr. Jan Tambayong). Jakarta:
EGC Kedokteran.

Kardong, Kenneth V. 2009. “Vertebrates Comparative Anatomy, Function,


Evolution”. New York: McGraw-Hill Company.

Kent, George C. 1958. “Comparative Anatomy of the Vertebrate”. Sixth Edition.


Toronto: Collage Publishing.

56
Klym, Mark. 2008. “An Introduction to Texas Turtles Red-eared Slider”. Texas:
Parks and Wildlife Department, Wildlife Division.

Knights, Katriena. 2003. “What is the Corpus Spongiosum”. Diakses dari


http://www.wisegeek.com/what-is-the-corpus-spongiosum.htm pada
tanggal 29 Januari 2013.

Kurniawati, Desi. 2011. “Posisi Filogeni Orlitia borneensis dan Hieremys


annandalei (Testudines) berdasarkan Gen 16S RNA”. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Linzey, Donald W. 2001. “Vertebrate Biology”. Singapore: The McGraw-Hill


Companies.

Nair, Sonia. 2000. “Red-eared Slider Turtles”. Diakses dari


http://www.buzzle.com/articles/red-eared-slider-turtles.html pada tanggal
28 Januari 2013.

Nalbandov, A.V. 1990. “Fisiologi Reproduksi pada Mammalia dan Unggas”.


Jakarta: Universitas Indonesia Press.

O’keeffe, M. Scott. 2006. “Red-eared Slider Turtles in Australia and New


Zealand. Status Impact Management”. Brisbane-Queensland.

Pough, F. Harvey, Heiser, John B., and McFarland, William N. 1989. “Vertebrate
Life”. Third Edition. New York: Macmillan Publishing Company.

Priyono, A. 1988. “Penyu dan Kura-Kura (Ordo: Chelonia)”. Jurusan Konservasi


Sumber daya Hutan. Fakultas Kehutanan. Bogor: lnstitut Pertanian Bogor.

Radiopoetra, Suharno, Shalihuddin, D. T., Susilo, H. S., Harminani, S. D. D.,


Aliusodo, M. 1991. “Zoologi”. Jakarta: Erlangga.

Rahman, Abdul. 2008. “Pola Aktivitas Harian Kura-kura Air Tawar Elseya
schultzii di Museum Zoologicum Bogoriense Bogor”. Exacta, Vol. VI, No
1, Juni 2008 : 115-119.

Rogers, Elizabeth. 1986. “Looking at Vertebrates: a Pratical Guide to Vertebrate


Adaptatons”. New York: Longman Group Limited.

Salamsyah, J. Ibnu, 2007. “Analisis Populasi Penyu Hijau (Chelonia mydas,


Linnaeus 1758) di Pantai Pangumbahan Kabupaten Sukabumi”. Skripsi.
Tidak Dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Senger, P. L. 2005. “Pathways to Pregnancy and Parturition”. Edition-2.


Washington: Current Conception.

57
Senneke, Darrel. 2003. “Trachemys scripta (Slider) Care”. World Chelonian
Trust. Owatown, MN. Brigde Street Plaza PMB#292.

Sinaga, A.H. Nico. 2008. “Perdagangan Jenis Kura-kura Darat dan Kura-kura Air
Tawar di Jakarta”. Tesis. Tidak Dipublikasikan. Bogor: Institur Pertanian
Bogor.

Storer, T. I. 1957. “General Zoology”. Tokyo: Kogashusha Company, LTD.

Suntoro, S. H. 1963. “Metode Pewarnaan Histologi dan Histokimia”. Jakarta:


Bhratara Karya Aksara.

Sylviany, Sjofiah. 1990. “Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Penyu”. Skripsi.


Tidak Dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Tomaszewska, Manika Wodzicka, Sutama, I. Ketut, Putu, I. Gede, dan Chaniago,


Thamrin D. 1991. “Reproduksi, Tingkah Laku, dan Produksi Ternak di
Indonesia”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tuseplawati, Desi. 2001. “Aktivitas Harian dan Seksual serta Informasi Pakan
Kura-kura Pipi Merah (Pseudemys scripta elegans) di Terrarium Kebun
Binatang Ragunan”. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.

Weichert, Charles K. 1958. “Anatomy of the Chordates”. Fourth Edition.


Auckland: McGraw-Hill International Book Company, Inc.

Weichert, Charles K. 1959. “Element of Chordate Anatomy”. Second Edition.


New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Weinbauer, G. F, Luetjens, C. M, Simoni, M, Nieschlag, E. 2010. “Physiology of


Testicular Function”. Di dalam: Nieschlag E, Behre HM, Nieschlag M,
editor. “Andrology Male Reproductive Health and Dysfunction”. Ed ke-3.
Berlin: Springer-Verlag.

White, John. 2005. “Red-eared Slider”. Diakses pada tanggal 24 Januari 2013 dari
http://calphotos.berkeley.edu/cgi/img_query?enlarge=0000+0000+0605+1
409.

Wyneken, Jeanette. ___ . “The Anatomy of Sea Turtle”. Diakses pada tanggal 14
Juni 2013 dari www.ivis.org.

Yatim, Wildan. 1982. “Reproduksi dan Embriologi”. Bandung: Tarsito.

Zug, George R. 1993. “Herpetology: an Introductory Biology of Amphibians and


Reptiles”. California: Academic Press, Inc.

58
59
Mikroskop riset

2. Bahan-bahan penelitian

Mallory acid fuchsin Hematoxylin

Proses pewarnaan Eosin

61
63

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
1. PROSEDUR METODE PARAFIN (PEWARNAAN HEMATOXYLIN-EOSIN)
DEHIDRASI
PENGAMBILAN ORGAN FIKSASI PENCUCIAN
Dimasukkan dalam alkohol bertingkat
Organ diiris ± 0,5 cm + dicuci dengan Di dalam Bouin atau formalin Dicuci dalam air mengalir 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 90, dan
larutan NaCl 0,9% (garam fisiologis) selama ± semalam selama 30 menit absolut

INFILTRASI
AFFIXING EMBEDDING
SECTIONING
Toluen : parafin 50:50 45 menit
Diletakkan pada gelas benda Diiris dengan mikrotom dengan diletakkan pada blok parafin Parafin 1 1 jam
diletakkan di atas hot plate yang telah diisi dengan parafin Parafin 2 1 jam
ketebelan sayatan ± 7 µm
cair Parafin 3 45 menit

DEPARAFFINASI PEWARNAAN
REHIDRASI

Direndam dalam larutan xylol I Direndam dalam hematoxylin (10 menit), dicuci dengan air mengalir (10 menit)
Dimasukkan ke dalam alkohol bertingkat
selama 2,5 jam dan larutan xylol II + dehidrasi (direndam dalam larutan etanol dari konsentrasi 30%, 40%, 50%,
dari konsentrasi 100%, 95%, 90%, 80%,
selama beberapa menit 60%, 70%) (@5 menit) + ditetesi eosin (2 tetes) + dehidrasi lagi (alkohol 80%,
70%, 60%, 50%, 40%, sampai 30% (@
90%, absolut) (@5 menit) + direndam larutan xylol I (15 menit) dan larutan
5menit)
xylol II (10 menit)

LABELLING + PENGAMATAN MOUNTING

Diberi kertas label + pengamatan Ditetesi dengan entellan, lalu ditutup dengan gelas
dengan mikroskop penutup

64

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
2. PROSEDUR METODE PARAFIN (PEWARNAAN MALLORY ACID
FUCHSIN)
DEHIDRASI
PENGAMBILAN ORGAN FIKSASI PENCUCIAN
Dimasukkan dalam alkohol bertingkat
Organ diiris ± 0,5 cm + dicuci dengan Di dalam Bouin atau formalin Dicuci dalam air mengalir 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 90, dan
larutan NaCl 0,9% (garam fisiologis) selama ± semalam selama 30 menit absolut

INFILTRASI
EMBEDDING
AFFIXING SECTIONING
Toluen : parafin 50:50 45 menit
Diletakkan pada blok parafin
Diletakkan pada gelas benda Diiris dengan mikrotom dengan Parafin 1 1 jam
yang telah diisi dengan parafin
diletakkan di atas hot plate ketebelan sayatan ± 7 µm Parafin 2 1 jam
cair
Parafin 3 45 menit

DEPARAFFINASI REHIDRASI PEWARNAAN

Direndam dalam larutan xylol I Dimasukkan ke dalam alkohol Direndam dalam mallory acid fuchsin (5 menit), dicelupkan dalam akuades,
selama 2,5 jam dan larutan xylol II bertingkat dari konsentrasi 100%, 95%, direndam dalam PMA 1% (15 menit), dicelupkan lagi dalam akuades +
selama beberapa menit 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, direndam dalam etanol dari konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%,
sampai 30% (@ 5menit) 95%, absolut + direndam dalam xylol I dan xylol II (@ 1 jam)

LABELLING + PENGAMATAN
MOUNTING
Diberi kertas label + pengamatan dengan
mikroskop Ditetesi dengan entellan, lalu ditutup dengan gelas penutup

65

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Anda mungkin juga menyukai