Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Semester Basis Data

Oleh: Kiki Noer Pratomo (20200801437)

1. Jelaskan dengan contoh-contoh yang sesuai berbagai perintah yang digunakan dalam
query dan manipulasi tabel melalui perintah DML.
Jawab:
a. Data Definition Language (DDL)
Perintah dasar yang pertama yaitu Data Definition Language atau biasa disingkat
dengan DDL. Perintah ini merupakan perintah yang paling mendasar dari bahasa
SQL. Tujuannya untuk membuat struktur sebuah database. DDL dibedakan ke dalam
lima jenis perintah, yaitu:

• Reate: suatu perintah yang dapat Anda gunakan ketika


membuat database yang baru, baik berupa tabel baru atau sebuah kolom
baru. Anda dapat membuat sebuah query dengan contoh ‘CREATE
DATABASE nama_database.
• Alter: digunakan ketika seseorang ingin mengubah struktur tabel yang
sebelumnya sudah ada. Bisa jadi dalam hal ini merupakan seperti nama
tabel, penambahan kolom, mengubah, maupun menghapus kolom serta
menambahkan atribut lainnya.
• Rename: dapat Anda gunakan untuk mengubah sebuah nama di sebuah
tabel ataupun kolom yang ada. Bila Anda menggunakan perintah ini
maka query-nya menjadi ‘RENAME TABLE nama_tabel_lama TO
nama_tabel_baru”
• Drop: Anda dapat gunakan perintah ini dalam menghapus baik
berupa database, tabel maupun kolom hingga index.
• Show: perintah DDL digunakan untuk menampilkan tabel yang ada.

b. Data Manipulation Language (DML)


DML atau Data Manipulation Language merupakan perintah dasar SQL yang
bertujuan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu database. Perintah dalam
DML terbagi ke dalam empat jenis, yaitu:

• Insert: Anda dapat menggunakan perintah ini untuk memasukkan


sebuah record baru di dalam sebuah tabel database.
• Select: perintah ini dapat Anda gunakan dalam menampilkan maupun
mengambil sebuah data pada tabel. Data yang diambil tidak hanya terbatas
pada satu jenis saja tetapi lebih dari satu tabel dengan memakai relasi.
• Update: perintah ini dapat Anda gunakan ketika ingin melakukan
pembaruan data di sebuah tabel. Contohnya jika ada kesalahan ketika
memasukkan sebuah record. Anda tidak perlu menghapusnya dan dapat
diperbaiki menggunakan perintah ini.
• Delete: perintah yang satu ini dapat Anda gunakan ketika ingin menghapus
sebuah record.
c. Data Control Language (DCL)
Perintah selanjutnya yaitu Data Control Language atau DCL. Perintah ini digunakan
khususnya untuk mengatur hak apa saja yang dimiliki oleh pengguna. Baik hak
terhadap sebuah database atau pada tabel maupun field yang ada. Melalui perintah
ini, seorang admin database dapat menjaga kerahasiaan sebuah database.
Terutama untuk hal yang penting. DCL terbagi dalam dua perintah utama yakni:
• Grant: perintah ini digunakan ketika admin database ingin memberikan hak
akses ke user lainnya. Tentu pemberian hak akses ini dapat dibatasi atau
diatur. Dalam hal ini admin pun dapat memberikan akses mengenai perintah
DML di atas.
• Revoke: kebalikan Grant, Revoke sering digunakan untuk mencabut maupun
menghapus hak akses seorang pengguna yang awalnya diberikan akses
oleh admin database melalui perintah Grant sebelumnya.

2. Jelaskan Nested Query berserta contoh.


Jawab:
Nested Query atau subquery merupakan suatu query seperti halnya query biasa yang
berjalan di dalam query induk / master. Sub query dapat digunakan untuk mengambil suatu
data di field / kolom pada tabel lain.
Contohnya:
Table 1:
NAMA ID KOTA ASAL JABATAN
Jono 123 Banyuwangi Staff
Joni 333 Cirebon Kepala Seksi
Jojon 456 Ujung Kulon Satpam

Table 2:
NAMA NO HP EMAIL
Jono 08978961237 akuJono@kumon.id
Joni 08133567897 Joni2@kumon.id
Jojon 08652185961 Jojon@kumon.id

Jadi Nested Query nya adalah:

NAMA ID KOTA ASAL JABATAN NO HP EMAIL


Jono 123 Banyuwangi Staff 08978961237 akuJono@kumon.id
Joni 333 Cirebon Kepala Seksi 08133567897 Joni2@kumon.id
Jojon 456 Ujung Kulon Satpam 08652185961 Jojon@kumon.id

3. Apa yang dimaksud dengan keamanan database. Jelaskan cara keamanan database, dan
proses pemulihan database secara singkat.
Jawab:
Keamanan database yaitu Data yang disimpan dalam database perlu dilindungi dari akses
yang tidak diizinkan, perusakan/perubahan yang merugikan, serta timbulnya inkonsistensi
tak sengaja. Pelanggaran dalam pemakaian database dapat dikelompokkan kedalam aksi
yang disengaja dan aksi yang tidak disengaja.
Cara keamanan database:
Untuk melindungi database, keamanan database harus dilakukan pada beberapa level, yaitu:
• Fisik
Secara fisik, lokasi tempat sistem computer harus aman dan terlindungi dari
masuknya/jangkauan orang-orang yang tidak berwenang.
• Manusia
Otoritas user harus dibatasi dan diberikan secara hati-hati untuk mengurangi
kesempatan pada user-user yang memiliki otoritas, memberikannya pada pengacau
(intruder)
• Sistem operasi
Bagaimanapun juga pengamanan dari suatu database sangat tergantung pada
sistem pengamanan yang diterapkan oleh sistem operasi yang digunakan.
• Jaringan
Karena kemungkinan pengaksesesan database secara umum dengan jarak jauh
melalui jaringan, maka diperlukan penerapan firewall.
• Sistem database
Diterapkan pemberian otoritas sebagian atau seluruhnya pada objek-objek
database.
Proses Pemulihan Database:
• Mekanisme backup secara periodic
• Fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung
dan pada saat database berubah.
• Fasilitas checkpoint, melakukan update database yang terbaru.
• Manager pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database
menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.

4. Jelaskan teknik database recovery secara rinci.


Jawab:
a. Defered upate / perubahan yang ditunda : perubahan pada DB tidak akan
berlangsung sampai transaksi ada pada poin disetujui (COMMIT). Jika terjadi
kegagalan maka tidak akan terjadi perubahan, tetapi diperlukan operasi redo untuk
mencegah akibat dari kegagalan tersebut.
b. Immediate Upadate / perubahan langsung : perubahan pada DB akan segera tanpa
harus menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui. Jika terjadi kegagalan
diperlukan operasi UNDO untuk melihat apakah ada transaksi yang telah disetujui
sebelum terjadi kegagalan.
c. Shadow Paging: menggunakan page bayangan imana paa prosesnya terdiri dari 2
tabel yang sama, yang satu menjadi tabel transaksi dan yang lain digunakan sebagai
cadangan. Ketika transaksi mulai berlangsung kedua tabel ini sama dan selama
berlangsung tabel transaksi yang menyimpan semua perubahan ke database, tabel
bayangan akan digunakan jika terjadi kesalahan. Keuntungannya adalah tidak
membutuhkan REDO atau UNDO, kelemahannya membuat terjadinya fragmentasi.
5. Mengapa database recovery dibutuhkan?
Jawab:
a. Bentuk-bentuk akses yang secara sengaja dapat merusak database ataupun
merugikan pemilik database dapat berupa:
• Pembacaan data yang tidak diizinkan (pencurian informasi).
• Pengubahan data yang tidak diizinkan.
• Penghapusan/perusakan data yang tidak diizinkan.

b. Sementara itu timbulnya inkonsistensi data secara tidak sengaja, dapat disebabkan
oleh:
• Sistem rusak selama pemrosesan transaksi.
• Inkonsistensi database akibat akses dari banyak user (concurrent access) ke
database yang tidak terjaga dengan baik.
• Inkonsistensi database karena adanya pendistribusian data ke banyak
computer (client).
• Kesalahan lojik (kesalahan aplikasi) yang melanggar integritas yang
semestinya dipelihara agar database tetap konsisten.

Anda mungkin juga menyukai