1. Jelaskan dengan contoh-contoh yang sesuai berbagai perintah yang digunakan dalam
query dan manipulasi tabel melalui perintah DML.
Jawab:
a. Data Definition Language (DDL)
Perintah dasar yang pertama yaitu Data Definition Language atau biasa disingkat
dengan DDL. Perintah ini merupakan perintah yang paling mendasar dari bahasa
SQL. Tujuannya untuk membuat struktur sebuah database. DDL dibedakan ke dalam
lima jenis perintah, yaitu:
Table 2:
NAMA NO HP EMAIL
Jono 08978961237 akuJono@kumon.id
Joni 08133567897 Joni2@kumon.id
Jojon 08652185961 Jojon@kumon.id
3. Apa yang dimaksud dengan keamanan database. Jelaskan cara keamanan database, dan
proses pemulihan database secara singkat.
Jawab:
Keamanan database yaitu Data yang disimpan dalam database perlu dilindungi dari akses
yang tidak diizinkan, perusakan/perubahan yang merugikan, serta timbulnya inkonsistensi
tak sengaja. Pelanggaran dalam pemakaian database dapat dikelompokkan kedalam aksi
yang disengaja dan aksi yang tidak disengaja.
Cara keamanan database:
Untuk melindungi database, keamanan database harus dilakukan pada beberapa level, yaitu:
• Fisik
Secara fisik, lokasi tempat sistem computer harus aman dan terlindungi dari
masuknya/jangkauan orang-orang yang tidak berwenang.
• Manusia
Otoritas user harus dibatasi dan diberikan secara hati-hati untuk mengurangi
kesempatan pada user-user yang memiliki otoritas, memberikannya pada pengacau
(intruder)
• Sistem operasi
Bagaimanapun juga pengamanan dari suatu database sangat tergantung pada
sistem pengamanan yang diterapkan oleh sistem operasi yang digunakan.
• Jaringan
Karena kemungkinan pengaksesesan database secara umum dengan jarak jauh
melalui jaringan, maka diperlukan penerapan firewall.
• Sistem database
Diterapkan pemberian otoritas sebagian atau seluruhnya pada objek-objek
database.
Proses Pemulihan Database:
• Mekanisme backup secara periodic
• Fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung
dan pada saat database berubah.
• Fasilitas checkpoint, melakukan update database yang terbaru.
• Manager pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database
menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.
b. Sementara itu timbulnya inkonsistensi data secara tidak sengaja, dapat disebabkan
oleh:
• Sistem rusak selama pemrosesan transaksi.
• Inkonsistensi database akibat akses dari banyak user (concurrent access) ke
database yang tidak terjaga dengan baik.
• Inkonsistensi database karena adanya pendistribusian data ke banyak
computer (client).
• Kesalahan lojik (kesalahan aplikasi) yang melanggar integritas yang
semestinya dipelihara agar database tetap konsisten.