Nama: Intan Berliana Permatasari

NPM: 1940401012
Lokal: A3 Manajemen

STUDI KASUS MANAJEMEN PEMASARAN

a. Contoh pengalaman pribadi tentang keinginan yang terkadang membuat kita membeli
hal yang tidak penting

Dulu waktu saya masih duduk di bangku SMP. Saya pernah membeli sesuatu yang hanya
saya inginkan,padahal sebenarnya saya tidak membutuhkannya. Saya pernah membeli soflen
mata karena saya tertarik ketika teman saya menggunakannya dia terlihat cantik dan matanya
terlihat lebih besar. Jadi saya akhirnya juga ingin membelinya karna saya ingin mata saya
terlihat cantik. Kemudian, setelah membelinya saya langsung mencoba nya. Ternyata
memang benar mata saya terlihat sedikit besar,kebetulan waktu itu saya membeli soflen yang
berwarna coklat. Pertama kali pemakaian saya merasa sedikit mengganjal dan sedikit merah,
saya pikir karena mungkin baru pertama kali memaikanya. Tetapi, setelah saya beberapa kali
memakainya mata saya semakin terlihat merah. Saya takut jika nanti akan iritasi,mungkin
saya tidak cocok memakai soflen. Jadi saya putuskan untuk membuangnya, padahal baru
beberapa kali pemakaian. Saya rasa itu adalah hal paling tidak penting yang pernah saya beli,
saya juga menyesal telah membelinya. Karena saya membelinya bukan karena butuh
melainkan karena saya hanya menginginkannya dan tidak memperhatikan apakah itu baik
bagi saya atau tidak. Kebutuhan dan keinginan mungkin sulit dibedakan ketika berbelanja.
Kebutuhan sendiri adalah sesuatu dibutuhkan atau diperlukan. Sedangkan, keinginan adalah
sesuatu yang diinginkan tetapi belum tentu dibutuhkan. Sebenarnya setiap orang memang
memiliki standar kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Namun, ada baiknya kita
memilah mana yang kita sangat butuhkan dan tidak agar kita tidak terjebak dengan
penggunaan uang yang berlebihan atau yang sering dikatakan dengan boros. Maka dari itu
penting untuk mengetahui barang-barang yang menjadi keinginan atau kebutuhan agar kita
tidak menyesali barang yang sudah kita beli. Jadilah konsumen yang bijak.