Anda di halaman 1dari 2

Bapak Pramuka Indonesia

Setiap 14 Agustus, diperingati sebagai Hari Pramuka


Indonesia. Pramuka atau Praja Muda Karana
merupakan salah satu organisasi kepanduan yang
mendunia, tak terkecuali di Indonesia. Jika di tingkat
Internasional, Bapak Pramuka dipegang oleh Baden
Powell, maka di Indonesia, Bapak Pramuka Indonesia
diduduki oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX lahir pada tanggal 1
Oktober 1912 di Sompilan, Ngasem, Yogyakarta.
Sepak terjang seorang Gusti Raden Mas Darojatun atau
yang lebih dikenal dengan nama Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dalam Gerakan Pramuka Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sejak
usia belia, dirinya sudah aktif menggeluti Gerakan kepanduan, di setiap jenjang
pendidikannya, mulai dari sekolah dasar hingga di perkuliahan. Tak hanya itu,
Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga aktif menyebarkan semangat kepanduan
di masa perjuangan. Karena keaktifannya tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono
IX dinobatkan sebagai Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan) menjelang 1960.
Perannya dalam Gerakan Pramuka Indonesia sangat besar dan penting. Dirinya
terlibat aktif dalam penyatuan organisasi kepanduan, Gerakan Pramuka, dan
seluk-beluk pengembangannya di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX menjadi salah satu anggota Panitia Pembentukan
Gerakan Pramuka yang terbentuk pada 9 Maret 1961. Bersamaan dengan
ditetapkannya Hari Pramuka pada 14 Agustus 1961, Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dilantik menjadi Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) sekaligus Wakil
Ketua 1 Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas).
Selama empat periode, jabatan Ketua Kwarnas diduduki olehnya, yaitu periode
1961-1963, 1963-1967, 1967-1970, dan 1970-1974, atau selama 13 tahun. Di
bawah kepemimpinannya, Gerakan Pramuka Indonesia melahirkan berbagai
pengembangan baru hingga mendapat penghargaan di tingkat nasional dan
internasional. Salah satunya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil
menggagaskan peralihan nilai ‘kepanduan’ menjadi ‘kepramukaan’ melalui
Renewing Of Scouting.
Gagasan ini menekankan pada keikutsertaan Gerakan Pramuka dalam
pembangunan masyarakat. Terobosannya ini kemudian memperoleh respons
positif dari kalangan internasional, bahkan diadopsi oleh Gerakan Pramuka
tingkat dunia.
Berkat penemuan barunya tersebut, pada tahun 1973 Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dianugerahi penghargaan tertinggi dari World Organization Of Scout
Movement (WOSM) bernama Bronze Wolf Award. Penghargaan lain yang
berhasil diperolehnya yaitu Silver World Award dari Boy Scouts Of America pada
1972. Atas prestasi-prestasi cemerlangnya, pada 1988 melalui Surat Keputusan
nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, Sri Sultan Hamengku Buwono
IX ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia di Musyawarah Nasional
Gerakan Pramuka di Dili, Timor Timur.

Info tambahan mengenai Pramuka:

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang


menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata “Pramuka”
berasalkan dari kata “ Poromuko” yang memiliki arti “Pasukan terdepan dalam
perang”. Kata Pramuka memiliki singkatan yakni “Praja Muda Karana” atau
“Jiwa Muda yang Gemar Berkarya”

Anda mungkin juga menyukai