Bahasa Arab Profesi
Bahasa Arab Profesi
Kelompok 2
Ani Afina Aninnas 20110104
Maria Ulpa 20110104
Vina Nanda Sugesti3 2011010479
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas agama
islam dengan judul “Dasar-Dasar Bahasa Arab (Isim Isyarah)". Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku
ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi belajar
adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar
merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada
pada siswa.
Diriwayatkan dari ‘Umar bin Al Khoththob rodhiyallohu ‘anhu: ”Pelajarilah bahasa Arab. Karena
sesungguhnya dengan mempelajarinya akan meneguhkan akal dan menambah muruah.”Jadi
mempelajari ilmu bahasa arab khususnya Ilmu nahwu itu sangat penting dalam kehidupan kita
sehari-hari, bahwa kita harus mempelajari ilmu bahasa arab terlebih dahulu sebelum mengetahui
ilmu agama yang lain.Manfaat mempelajari bahasa arab itu sendiri yaitu agar mampu memahami
struktur kalimahnya yang menjadi bahasa Al-Qur'an dan Al-Hadits, yang keduanya adalah dasar
tuntunan hidup umat islam.
B. Rumusan Masalah
Didalam bahasa Indonesia isim isyarah seringkali dikenal dengan ‘ini’ dan ‘itu’. Sedangkan didalam
pada bahasa inggris isim ini dikenal dengan sebutan “demonstrative pronoun” atau singkatnya
merupakan suatu kata yang berfungsi untuk menunjuk atau menandai sesuatu secara khusus baik itu
orang maupun benda.
Contoh dari “demonstrative pronoun” dalam bahasa inggris adalah “this/that” yang mempunyai arti
yang sama dengan ‘ini’ dan ‘itu’.
Mungkin didalam bahasa Indonesia saat menunjuk sesuatu kita tidak perlu menggunakan banyak
kaidah (ketentuan) seperti jenisnya dan lain sebagainya.
Sedangkan didalam Bahasa Arab tidak demikian, karena saat kita hendak menunjuk sesuatu dengan
menggunakan kata tunjuk kita harus menyesuaikan jenis dari sesuatu yang kita tunjuk tersebut.
Jenis-jenis dari sesuatu yang hendak kita tunjuk ini bisa berupa jenis mudzakkar (laki-laki) maupun
muannats (perempuan).
Selain harus menyesuikan jenis dari sesuatu yang hendak kita tunjuk tersebut, kita juga harus
menyesuaikan jumlah dari sesuatu yang ingin ditunjuk tersebut.
Jumlah sesuatu yang disesuaikan saat menggunakan kata tunjuk tersebut pun berbeda-beda, baik itu
1, 2, 3 dan seterusnya.
Apabila saat menggunakan kata tunjuk kita tidak menyesuaikan dengan jenis dan jumlah dari
sesuatu yang akan ditunjuk tersebut, maka bisa dipastikan lawan bicara kita akan gagal paham.
Contohnya saat kita hendak menunjuk sesuatu berjenis mudzakkar (laki-laki) berjumlah 1 yang
posisinya dekat maka kita menggunakan kata tunjuk ““ه َذا.
َ
Sebaliknya, jika kita ingin menunjuk sesuatu yang berjumlah 1 dan posisinya dekat maka kita
menggunakan kata tunjuk “ “ه ِذ ِه.
َ
Jenis-jenis yang berbeda tersebut disesuaikan dengan jenis isim yang hendak ditunjuk. Seperti yang
telah kita bahas bahwa isim berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu mudzakkar dan muannats.
Pada dasarnya ada dua macam kata tunjuk :
1. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang dekat =(ه َذاini).
َ
2. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang jauh (=itu ) َذلِ َك
- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar (bermakna laki-laki) menggunakan : =(ه َذاini).
َ
- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan : =( َذلِ َكitu)
ٌ ََذلِك َ ِكت
Contoh : اب (itu sebuah buku)
. َه َذاMenjadiان
ِ =(ه َذini)
َ
contoh : ان ِكتَابَان
ِ ( َه َذini dua buah buku)
َه ِذ ِهMenjadiان
ِ َ=(هتini)
َ
ِ َجلَّت
contoh : ان َ (هتَا ِن َمini
َ dua buah majalah)
ِ َجلَّت
Contoh: ان َ تَا ِنك ََم (= itu dua buah majalah)
ٌ َّ (هُؤ ال َ ِء ُطالini
Contoh : ب َ siswa-siswa)
- Jika Isim Jamak yang berakal itu [baik mudzakkar atau muannats] letaknya jauh, maka
menggunakan Uulaaika =( ُأولَِئ َكItu) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil ba'id]
- Jika Isim Jamak tersebut adalah dekat, maka menggunakan =(ه ِذ ِهini)
َ
- Jika Isim Jamak tersebut adalah jauh, maka menggunakan =( ِتل َْكItu)
َ ُكُت
Contoh :ب ( ِتل َْكitu buku-buku)
Agar dapat mudah memahaminya perhatikan tabel di bawah ini
Isim isyarat lafal( أوالءdengan alif mamdudah) boleh dibaca (أوليdengan alif maqshurah) dan yang
pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal أوليdapat berlaku untuk menunjuk kepada yang
berakal dan yang tidak berakal, seperti : Firman Allah :
Artinya : Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang
yang beruntung. (Al Baqarah :5)
Akan tetapi yang banyak berlaku untuk yang berakal adalah تلكdan untuk yang tidak berakal adalah
أوالء, seperti firman Allah :
Artinya : Dan masa (kejadian) dan kehancuran itu, kami pergilrkan diantara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran)... “ (Ali Imran : 140).
Dari beberapa isim isyarat, ada yang menunjukkan suatu tempat, seperti :
KATA TUNJUK
ٌار ِة َق ِريْب
َ ِإسْ ُم اِإل َش
Ini ( laki-laki )
َه َذا
ِ َه َذي/ ان
ْن ِ َه َذ
Ini ( perempuan )
َه ِذ ِه
ِ َه َتي/ ان
ْن ِ َه َت
Ini Jamak
Itu ( laki-laki )
َ َِذل
ك
Itu ( Perempuan )
َ ت ِْل
ك
Itu ( Jamak )
َ ُأولَِئ
ك
Disini
ُه َنا
Disana
َ ُه َنا
ك
Jauh Disana
َ ُِه َنال
ك
ٌ َّار
ات َ َه ِذ ِه َسي
ٌَّارة
َ َه ِذ ِه َسي
َ ُأولَِئ
ك َتاَل ِمي ُْذ
َ َُأول
ُ ِئك ت ِْل ِم ْي َذ
ات
َ ت ِْل
ٌ ك ُبي ُْو
ت
ٌ َّار
ات َ ت ِْل
َ ك َسي
ٌَّارة َ ت ِْل
َ ك َسي
َ ( اِإل ْيPenjelasan)
ضا ُح
َ ) ُأولَِئdigunakan
1. Bentuk jamak untuk dekat dan berakal ( ) َهُؤ الَءmaupun jauh dan berakal (ك
baik pada kata benda yang menunjukkan laki-laki atau perampuan (muzakkar aw
muannats).
2. Untuk kata tunjuk dekat dan tidak berakal, atau jauh dan tidak berakal kembali ke mufrad
muannats ( satu perempuan).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan tangan
atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang menunjuk. Atau
penunjukan itu secara tidak nyata ( maknawi ) apabila yang ditunjuk itu memang tidak nyata atau
sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang menunjuk
2. Isim Isyarah.
a. Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: =(ه َذاini).
َ
b.Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: =( َذلِ َكitu).
B. SARAN
Kami sebagai penyusun apabila dalam penulisan dan penyusunan makalah ini terdapat kekurangan
dan kelebihan maka kritik dan saran maupun hal lainnya yang berkenaan dengan mata kuliah Bahasa
Arab kami harapkan bimbingannya baik dalam makalah ini maupun hal lainnya untuk kebaikan kita
bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Syaikh Al Ghulayaini Mustafa, Terjemahan Jaami’ud Duruusil ‘Arabiyyah Jilid 1. (Semarang : CV. Asy
Syifa’ 1992).
M. Kamil Ramma Oensyar, Uria Hasnan Sidik, At taysiiru fie Fahmi Al Lughatu Al Arabiyyah ,
(Banjarmasin: Pusat Bahasa IAIN Antasari, 2010)
Muhammad Syukri Unus, Risalah is’aafut Thaalibin fie Ilmi An Nahwi, (Martapura: Barakah Ilmu,
Tanpa tahun).
http://mahasiswa-tarbiyah.blogspot.com/2013/09/makalah-bahasa-arab-isim-
isyarat.html#ixzz4RmSPDTnY
http://fauziyahei.blogspot.co.id/2015/04/makalah-isim-isyarah.html