Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Dasar-Dasar Bahasa Arab (Isim Isyarah)

Mata Kuliah : Bahasa Arab Profesi

Dosen Pengampu : Yeni Lailatul Wahidah, M.A.

Kelompok 2
Ani Afina Aninnas 20110104
Maria Ulpa 20110104
Vina Nanda Sugesti3 2011010479

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022/2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas agama
islam dengan judul “Dasar-Dasar Bahasa Arab (Isim Isyarah)". Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 17 Februari 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

BAB PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................. 10


3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 11
3.2 Saran .........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku
ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi belajar
adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar
merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada
pada siswa.
Diriwayatkan dari ‘Umar bin Al Khoththob rodhiyallohu ‘anhu: ”Pelajarilah bahasa Arab. Karena
sesungguhnya dengan mempelajarinya akan meneguhkan akal dan menambah muruah.”Jadi
mempelajari ilmu bahasa arab khususnya Ilmu nahwu itu sangat penting dalam kehidupan kita
sehari-hari, bahwa kita harus mempelajari ilmu bahasa arab terlebih dahulu sebelum mengetahui
ilmu agama yang lain.Manfaat mempelajari bahasa arab itu sendiri yaitu agar mampu memahami
struktur kalimahnya yang menjadi bahasa Al-Qur'an dan Al-Hadits, yang keduanya adalah dasar
tuntunan hidup umat islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Isim Isyarah ?

2. Apa macam-macam Isim Isyarah ?

Pengertian Isim Isyarah


Isim isyarah adalah suatu jenis kata yang berfungsi sebagai penunjuk sesuatu baik yang letaknya jauh
maupun yang dekat. Sehingga isim isyarah sendiri biasa dikenal dengan kata tunjuk atan kata
penghubung.

Didalam bahasa Indonesia isim isyarah seringkali dikenal dengan ‘ini’ dan ‘itu’. Sedangkan didalam
pada bahasa inggris isim ini dikenal dengan sebutan “demonstrative pronoun” atau singkatnya
merupakan suatu kata yang berfungsi untuk menunjuk atau menandai sesuatu secara khusus baik itu
orang maupun benda.

Contoh dari “demonstrative pronoun” dalam bahasa inggris adalah “this/that” yang mempunyai arti
yang sama dengan ‘ini’ dan ‘itu’.

Mungkin didalam bahasa Indonesia saat menunjuk sesuatu kita tidak perlu menggunakan banyak
kaidah (ketentuan) seperti jenisnya dan lain sebagainya.

Sedangkan didalam Bahasa Arab tidak demikian, karena saat kita hendak menunjuk sesuatu dengan
menggunakan kata tunjuk kita harus menyesuaikan jenis dari sesuatu yang kita tunjuk tersebut.

Jenis-jenis dari sesuatu yang hendak kita tunjuk ini bisa berupa jenis mudzakkar (laki-laki) maupun
muannats (perempuan).

Selain harus menyesuikan jenis dari sesuatu yang hendak kita tunjuk tersebut, kita juga harus
menyesuaikan jumlah dari sesuatu yang ingin ditunjuk tersebut.

Baca juga: Pembagian Isim Berdasarkan Jumlahnya

Jumlah sesuatu yang disesuaikan saat menggunakan kata tunjuk tersebut pun berbeda-beda, baik itu
1, 2, 3 dan seterusnya.

Apabila saat menggunakan kata tunjuk kita tidak menyesuaikan dengan jenis dan jumlah dari
sesuatu yang akan ditunjuk tersebut, maka bisa dipastikan lawan bicara kita akan gagal paham.

Contohnya saat kita hendak menunjuk sesuatu berjenis mudzakkar (laki-laki) berjumlah 1 yang
posisinya dekat maka kita menggunakan kata tunjuk “‫“ه َذا‬.
َ
Sebaliknya, jika kita ingin menunjuk sesuatu yang berjumlah 1 dan posisinya dekat maka kita
menggunakan kata tunjuk “ ‫“ه ِذ ِه‬.
َ

َ dan kata tunjuk “ ‫”ه ِذ ِه‬


Kata tunjuk “‫”ه َذا‬ َ mempunyai arti yang sama yaitu “ini“, namun keduanya
mempunyai jenis yang berbeda. Dimana kata “‫”ه َذا‬ َ ditunjukkan untuk jenis mudzakkar (laki-laki) dan
ِ
kata “‫”هذ ِه‬
َ untuk jenis muannats (perempuan).

َ dan “‫”ه ِذ ِه‬


Contoh penggunaan kata “‫”ه َذا‬ َ mempunyai penunjukkan sesuatu dengan jumlah yang
sama yaitu tunggal, namun dengan jenis yang berbeda.

Jenis-jenis yang berbeda tersebut disesuaikan dengan jenis isim yang hendak ditunjuk. Seperti yang
telah kita bahas bahwa isim berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu mudzakkar dan muannats.
Pada dasarnya ada dua macam kata tunjuk :

1. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang dekat ‫=(ه َذا‬ini).
َ

2. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang jauh (=itu ‫) َذلِ َك‬

- Adapun Macam- Macam Isim Isyarah

a. Isim Isyarah untuk menunjukkan Isim Mufrod (Tunggal)

1. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat (Lil Qorib)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar (bermakna laki-laki) menggunakan : ‫=(ه َذا‬ini).
َ

ٌ َ‫=(ه َذا ِكت‬


Contoh : ‫اب‬ َ ini sebuah buku)
- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats (bermakna perempuan) maka menggunakan: ‫َه َذا‬
menjadi: ‫( َه ِذ ِه‬ini)

Contoh : ‫جلَّة ٌَه ِذ ِه‬


َ ‫=(م‬
َ ini sebuah majalah)

2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba’iid)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan : ‫=( َذلِ َك‬itu)

ٌ َ‫َذلِك َ ِكت‬
Contoh : ‫اب‬ (itu sebuah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah muannats, maka menggunakan :

‫ َذلِ َك‬menjadi: ‫=( ِتل َْك‬itu)

Contoh: ‫جل َّ ٌة‬


َ ‫ =( ِتلْك ََم‬itu sebuah majalah)

b. Isim Isyarah untuk menunjukkan Isim Mutsanna (bermakna dua)

1. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat (Lil Qorib)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan :

. ‫ َه َذا‬Menjadi‫ان‬
ِ ‫=(ه َذ‬ini)
َ
contoh : ‫ان ِكتَابَان‬
ِ ‫( َه َذ‬ini dua buah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan :

‫ َه ِذ ِه‬Menjadi‫ان‬
ِ َ‫=(هت‬ini)
َ

ِ َ‫جلَّت‬
contoh : ‫ان‬ َ ‫(هتَا ِن َم‬ini
َ dua buah majalah)

2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba’iid)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan :

‫َذلِ َك‬ menjadi ‫ذَا ِن َك‬. (=itu)

ِ َ‫ذَا ِنك َ ِكتَاب‬


Contoh: ‫ان‬ (= itu dua buah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan:

‫ ِتل َْك‬menjadi ‫تَا ِن َك‬. (=itu)

ِ َ‫جلَّت‬
Contoh: ‫ان‬ َ ‫تَا ِنك ََم‬ (= itu dua buah majalah)

c. Isim Isyarah untuk menunjuk Isim jamak

1. Untuk menunjuk Isim Jamak yang Berakal


- Jika Isim Jamak yang berakal [baik mudzakkar atau muannats] itu letaknya dekat, maka
Menggunakan

Haulaai ‫=(هُؤ ال َ ِء‬ini)


َ [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil qariib].

ٌ َّ ‫(هُؤ ال َ ِء ُطال‬ini
Contoh : ‫ب‬ َ siswa-siswa)

- Jika Isim Jamak yang berakal itu [baik mudzakkar atau muannats] letaknya jauh, maka
menggunakan Uulaaika ‫=( ُأولَِئ َك‬Itu) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil ba'id]

Contoh : ‫(طالَّبٌُأولَِئ َك‬itu


ُ siswa-siswa)

2. Untuk menunjuk Isim Jama' yang Tidak Berakal

- Jika Isim Jamak tersebut adalah dekat, maka menggunakan ‫=(ه ِذ ِه‬ini)
َ

ٌ ُ‫( َه ِذ ِه كُت‬ini buku-buku)


Contoh : ‫ب‬

- Jika Isim Jamak tersebut adalah jauh, maka menggunakan ‫=( ِتل َْك‬Itu)

َ ُ‫كُت‬
Contoh :‫ب‬ ‫( ِتل َْك‬itu buku-buku)
Agar dapat mudah memahaminya perhatikan tabel di bawah ini

Isim isyarat lafal‫( أوالء‬dengan alif mamdudah) boleh dibaca ‫(أولي‬dengan alif maqshurah) dan yang
pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal ‫أولي‬dapat berlaku untuk menunjuk kepada yang
berakal dan yang tidak berakal, seperti : Firman Allah :

‫أولئك علي هدي من ربهم وأولئك هم المف‬

Artinya : Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang
yang beruntung. (Al Baqarah :5)

Akan tetapi yang banyak berlaku untuk yang berakal adalah ‫تلك‬dan untuk yang tidak berakal adalah
‫أوالء‬, seperti firman Allah :

‫وتلك األيام نداولها بين الناس‬

Artinya : Dan masa (kejadian) dan kehancuran itu, kami pergilrkan diantara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran)... “ (Ali Imran : 140).

Dari beberapa isim isyarat, ada yang menunjukkan suatu tempat, seperti :

- ‫هنا‬, untuk menunjukkan tempat yang dekat

- ‫هناك‬, untuk menunjukkan tempat yang sedang

- ‫هنالك‬, untuk menujukkan tempat yang jauh


- ‫ثم‬, untuk menunjukkan tempat yang jauh

Adapun beberapa isim isyarah yang didahului ‫ ها‬tanbih (peringatan), seperti

‫هؤالء هاتان هذه هذا‬

KATA TUNJUK

َ ‫ِإسْ ُم اِإل َش‬


‫ار ِة‬

Kata Tunjuk Jarak Dekat

ٌ‫ار ِة َق ِريْب‬
َ ‫ِإسْ ُم اِإل َش‬

Ini ( laki-laki )

‫َه َذا‬

Ini ( dua laki-laki )

ِ ‫ َه َذي‬/ ‫ان‬
‫ْن‬ ِ ‫َه َذ‬

Ini ( perempuan )

‫َه ِذ ِه‬

Ini ( dua perempuan )

ِ ‫ َه َتي‬/ ‫ان‬
‫ْن‬ ِ ‫َه َت‬

Ini Jamak

‫َهُؤ الَ ِء‬


Kata Tunjuk Jarak Jauh

َ ‫ِإسْ ُم اِإل َش‬


‫ار ِة َب ِع ْي ٌد‬

Itu ( laki-laki )

َ ِ‫َذل‬
‫ك‬

Itu ( Perempuan )

َ ‫ت ِْل‬
‫ك‬

Itu ( Jamak )

َ ‫ُأولَِئ‬
‫ك‬

Disini

‫ُه َنا‬

Disana

َ ‫ُه َنا‬
‫ك‬

Jauh Disana

َ ِ‫ُه َنال‬
‫ك‬

Contoh-Contoh Kata Tunjuk

َ ‫اَمْ ِثلَ ُة اِإلسْ ِم اِإل َش‬


‫ار ِة‬

‫ب ْال َعاقِ ُل‬


ِ ‫ل ِْل َق ِر ْي‬

Untuk dekat dan berakal

‫َهُؤ الَ ِء َتاَل ِمي ُْذ‬

‫َه َذا ت ِْل ِمي ٌْذ‬

ُ ‫َهُؤ الَ ِء ت ِْل ِمي َْذ‬


‫ات‬

ٌ‫َه ِذ ِه ت ِْل ِمي َْذة‬


ِ ‫ل ِْل َق ِر ْي‬
‫ب َغ ْي ُر َعاقِ ٌل‬

Untuk dekat dan tidak berakal

ٌ ‫َه ِذ ِه ُبي ُْو‬


‫ت‬

ٌ ‫َه َذا َبي‬


‫ْت‬

ٌ ‫َّار‬
‫ات‬ َ ‫َه ِذ ِه َسي‬

ٌ‫َّارة‬
َ ‫َه ِذ ِه َسي‬

‫ل ِْل َب ِع ْي ِد ْال َعاقِ ُل‬

Untuk jauh dan berakal

َ ‫ُأولَِئ‬
‫ك َتاَل ِمي ُْذ‬

‫َذل َِك ت ِْل ِمي ٌْذ‬

َ َ‫ُأول‬
ُ ‫ِئك ت ِْل ِم ْي َذ‬
‫ات‬

ٌ‫ك ت ِْل ِم ْي َذة‬


َ ‫ت ِْل‬

‫ل ِْل َب ِع ْي ِد غَ ْي ُر َعاقِ ٌل‬

Untuk jauh dan tidak berakal

َ ‫ت ِْل‬
ٌ ‫ك ُبي ُْو‬
‫ت‬

ٌ ‫َذل َِك َبي‬


‫ْت‬

ٌ ‫َّار‬
‫ات‬ َ ‫ت ِْل‬
َ ‫ك َسي‬

ٌ‫َّارة‬ َ ‫ت ِْل‬
َ ‫ك َسي‬

َ ‫( اِإل ْي‬Penjelasan)
‫ضا ُح‬

َ ‫ ) ُأولَِئ‬digunakan
1. Bentuk jamak untuk dekat dan berakal ( ‫ ) َهُؤ الَء‬maupun jauh dan berakal (‫ك‬
baik pada kata benda yang menunjukkan laki-laki atau perampuan (muzakkar aw
muannats).

2. Untuk kata tunjuk dekat dan tidak berakal, atau jauh dan tidak berakal kembali ke mufrad
muannats ( satu perempuan).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan tangan
atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang menunjuk. Atau
penunjukan itu secara tidak nyata ( maknawi ) apabila yang ditunjuk itu memang tidak nyata atau
sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang menunjuk

2. Isim Isyarah.

Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:

a. Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: ‫=(ه َذا‬ini).
َ

ٌ َ‫=(ه َذا ِكت‬


Contoh dalam kalimat: ‫اب‬ َ ini sebuah buku)

b.Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ‫=( َذلِ َك‬itu).

ٌ َ‫ =( َذلِك َ ِكت‬itu sebuah buku)


Contoh dalam kalimat: ‫اب‬

B. SARAN
Kami sebagai penyusun apabila dalam penulisan dan penyusunan makalah ini terdapat kekurangan
dan kelebihan maka kritik dan saran maupun hal lainnya yang berkenaan dengan mata kuliah Bahasa
Arab kami harapkan bimbingannya baik dalam makalah ini maupun hal lainnya untuk kebaikan kita
bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Syaikh Al Ghulayaini Mustafa, Terjemahan Jaami’ud Duruusil ‘Arabiyyah Jilid 1. (Semarang : CV. Asy
Syifa’ 1992).

M. Kamil Ramma Oensyar, Uria Hasnan Sidik, At taysiiru fie Fahmi Al Lughatu Al Arabiyyah ,
(Banjarmasin: Pusat Bahasa IAIN Antasari, 2010)

Muhammad Syukri Unus, Risalah is’aafut Thaalibin fie Ilmi An Nahwi, (Martapura: Barakah Ilmu,
Tanpa tahun).

http://mahasiswa-tarbiyah.blogspot.com/2013/09/makalah-bahasa-arab-isim-
isyarat.html#ixzz4RmSPDTnY

http://fauziyahei.blogspot.co.id/2015/04/makalah-isim-isyarah.html

Anda mungkin juga menyukai