Anda di halaman 1dari 1

TM 9

 Spora C. tetani dapat bertahan lama dalam suhu ekstrim sampai menemukan tempat yg
tepat  Spora Vegetatif
 Gejala Klinis muncul karena toksin tetani
 Tetanospamin, bersifst antigenicmerangsang pembentukan antibodi
 Tetanolisin
 Toxin hanya bisa di tatalaksana dgn antitoxin
 Patogenesis:
Tetanospaminmasuk ke SSPterikat dg sinapsmenghambat aktivitas inhibitory
motor neuron motor neuron terus teraktivasi kontraksi terus – menerus  spasme
 Spasme semua otot akan terganggu opistotonus
 Risus sardonikus mulut mecucu seperti mulut ikan
 Kalau semua otot kontraksi terus pernafasan terganggu  gagal nafas
 Pada anak” dan bayi perawatan tali pusar yang kurang baik  port the entry yang sering
 Spora tdk akan berkembang jika lokasinya tidak tepat
 Opistotonus Mendatarwort light rigidity
 ATS serum kudaES REAKSI ALERGI-ANAFILAKTIK
 Breathing  gagal nafas karena kontraksi menyeluruh otot
 T suportif berikan infus dan stabilkan ABC
 Vaksin pentabio difteri , pertussis, tetanus, haemophilus influenza, hepatitis B

 Difteri sering pada mukosa pada sal pernafasan


 Gejala difteri sesuai dengan tempat menempel nya
 Mematikan saat sudah ada stridor inspirasi
 Pseudomembran jika sampai dilaring obstruksi

Anda mungkin juga menyukai