Anda di halaman 1dari 4

F6.

Upaya Pengobatan Dasar

“Otitis Media Akut”

I. LATAR BELAKANG
Otitis media adalah peradangan yang terjadi dibagian telinga tengah dan sering terjadi
pada anak-anak. Terdapat beberapa tipe dari otitis media, yaitu otitis media akut (OMA),
otitis media efusi (OME), otitis media supuratif kronik (OMSK), otitis media adhesif.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya otitis media, seperti anak – anak
diusia 6 bulan sampai 2 tahun rentan terhadap infeksi telinga, karena ukuran dan bentuk
tuba eustachius dan sistem imun yang masih berkembang, anak – anak yang ditempatkan
di penitipan anak. Mereka di kategori ini lebih rentan terserang pilek dan infeksi telinga
daripada anak – anak yang tinggal di rumah. Faktor lainnya yaitu kebiasaan merokok atau
paparan asap rokok, bekerja di tempat dengan banyak polusi.

Penelitian menyatakan bahwa episode otitis media akut (OMA) pada tahun pertama dan
tahun ketiga adalah 66% dan 86% pada lelaki, serta 53% dan 77% pada wanita. Puncak
insidensi otitis media adalah usia 6‒12 bulan pertama kehidupan, dan menurun setelah
usia 5 tahun. Sebanyak 80% anak-anak menderita otitis media, dan 80‒ 90% anak-anak
menderita otitis media efusi sebelum usia sekolah. Di usia dewasa, otitis media lebih
jarang terjadi kecuali pada dewasa dengan keadaan defisiensi imun.

II. RUMUSAN MASALAH


I. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 58 tahun
Alamat : Jl. Pinang II Rt 04/09 Rawamangun
Pekerjaan : Pensiunan
Tanggal Periksa : 16 September 2021

II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 16 September 2021

Keluhan Utama
Pasien datang ke poli Puskesmas Kelurahan Rawamangun dengan keluhan
telinga kanan terasa seperti tertutup.

1. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli Puskesmas Kelurahan Rawamangun dengan keluhan
telinga kanan terasa seperti tertutup sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku
memiliki kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud. Riwayat keluar
cairan -, demam -.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat hipertensi : disangkal
b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat kolesterol tinggi : disangkal
d. Riwayat asam urat : disangkal
e. Riwayat sakit jantung : disangkal
f. Riwayat asma/alergi : disangkal
g. Riwayat trauma : disangkal

3. Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku memiliki kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud dan
terkadang membersihkan telinga terlalu dalam.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengaku di rumah tidak ada yang memiliki keluhan serupa.

III. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 16 September 2021
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : komposmentis
3. Tanda Vital
a. Tensi : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit, irama reguler
c. Pernapasan : 20 x/menit
d. Suhu : 36.2 C
4. Status Generalis:
Kepala : normocephal
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : deviasi septum -, sekret -/-, nafas cuping hidung -
Telinga : normotia, sekret -/-, nyeri tekan tragus -/-, serumen -/-,
membran timpani hiperemis +/-, intak +/+
Mulut : mukosa bibir lembab
Leher : pembesaran KGB -, JVP tidak meningkat

Paru:
Inspeksi : dinding dada tampak simetris
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung:
Inspeksi : tidak dilakukan
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I – II regular +, murmur -, gallop -

Abdomen:
Inspeksi : perut tampak datar
Auskultasi : BU +
Palpasi : supel, tidak teraba adanya massa, hepar dan limpa
tidak
teraba membesar, nyeri tekan -
Perkusi : tidak dilakukan
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik, edema -/-/-/-
III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
DIAGNOSIS :
OMA stadium hiperemis a/r auricular dextra

Memberikan terapi antibiotik tetes telinga kepada pasien, mengedukasi pasien bagaimana
cara merawat kebersihan telinga dengan baik dan benar.

IV. PENATALAKSANAAN
Terapi Non-farmakologis:
Edukasi pasien
 Tidak membersihkan telinga terlalu dalam dan terlalu sering, karena serumen
berfungsi untuk menghindari binatang agar tidak mudah masuk telinga seperti
semut, kecoa, dan lain-lain.

Terapi famakologis:
R/ Kloramfenikol 3% tetes telinga No. I
S 3 gtt 1

V. MONITORING DAN EVALUASI


Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya dan faktor risiko yang dapat membuat
keluhan berulang. Selama edukasi pasien terlihat memahami apa yang disampaikan oleh
dokter.

Anda mungkin juga menyukai