Anda di halaman 1dari 8

Nama : Tamya Fadly Nurlaely

NIM : 18/424175/PA/18280

Tugas 1 Metode Geoelektrisitas dan EM

Situs Purbakala Liyangan


Pada tahun 2008 tidak sengaja seorang penambang pasir menemukan candi yang
berada pada kedalaman 8 meter di bawah permukaan tanah. Area ini kemudian di
ekskavasi oleh Balai Arkeologi Yogyakarta. Seiring dengan penelitian Arkeologi,
Situs Liyangan diperkirakan merupakan pemukiman penduduk karena pada situs ini
ditemukan gerabah, keramik cina, dan berbagai artefak lain. Pemukiman pada Situs
Liyangan ini di duga berasal dari masa Mataram Kuno yang terkubur akibat letusan
Gunung Sindoro.
Kompleks Situs Liyangan terletak di Dusun Liyangan, Desa Purbosari,
Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Situs ini terletak pada
ketinggian 1143 mdpl, secara geomorfologi terdapat bentuk lahan berupa kaki
gunungapi.
Berdasarkan data Arkeologi dan penentuan umur batuan menggunakan analisis
karbon, Liyangan ada sejak Abad II hingga XI Masehi. Liyangan kuno berkembang
sejak pra-Hindu hingga masa kejayaan Mataram Kuno.

1. Peta Geologi, Formasi, dan Litologinya


Menurut peta geologi Lembar Banjarnegara–Pekalongan (Condon dkk., 1996)
dan Magelang–Semarang (Thanden, dkk., 1996), Jawa dapat dibagi menjadi empat
satuan batuan. Jika dirutkan dari yang tertua hingga termuda yaitu Aliran Lava
Gunungapi Jembangan (Qjyf), Lava andesit–andesit kuarsa produk Gunungapi Dieng
(Qdo), Batuan Gunungapi Sundoro (Qsu), dan Batuan Gunungapi Sumbing (Qsm).
Dari peta geologi regional diketahui bahwa Batuan Gunungapi Sundoro (Qsu)
memiliki umur yang relatif sama dengan Batuan Gunungapi Sumbing (Qsm).
Berdasarkan kondisi geologinya Kompleks Situs Liyangan terletak di atas
Formasi Qsu (endapan batuan Gunung Api Sindoro). Formasi Qsu berupa lava
bersusunan andesit hipersten-augit yang ditemukan di barat laut Situs Purbakala
Liyangan, formasi ini berada di atas Formasi Qsm yaitu formasi dari batuan
Gunungapi Sumbing berupa batuan andesit augit olivin. Di bawah Formasi Qsu
terdapat lipatan pada Formasi QTp (berupa batupasir, breksi, tuff, batulempung dan
aliran-aliran lava). Batupasir tufan dan breksi vulkanik (aliran dan lahar) nampak
dominan. Secara setempat ditemukan aliran lava, batulempung, marin dan napal.
Nama : Tamya Fadly Nurlaely
NIM : 18/424175/PA/18280

Formasi ini mempunyai ketebalan lebih dari 1000 meter dan menunjukan umur
Miosen tengah sampai plistosen.
Di bawah Situs Liyangan terdapat juga Formasi Qos batuan Gunungapi Sindoro
lama yaitu rombakan batuan vulkanik yang sangat lapuk di duga sebagai lahar yang
berasal dari Gunung Sindoro. Formasi Qsu Terdapat di sekitar bukit-bukit kecil dari
formasi Qos. Formasi Qsu ini mengelilingi formasi Qos. Formasi Qsu disebut juga
sebagai lahar muda.
a. Peta Geologi Regional

Gambar a.1. Peta Fisiografi Daerah Jawa Tengah-Timur (Modifikasi dari Van
Bemmelen, 1949)
Gunung Sindoro adalah gunungapi aktif tipe A yang terletak di Kabupaten
Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah yang berperan sebagai daerah pariwisata.
Berdasarkan tatanan tektonik, keberadaan Gunung Sundoro berada pada Busur Sunda
yang terbentuk akibat konvergensi lempeng Eurasia dan IndoAustralia.
Nama : Tamya Fadly Nurlaely
NIM : 18/424175/PA/18280

b. Peta Geologi Daerah Penelitian (Situs Purbakala Liyangan)

Gambar b.1. Peta Geologi Regional Situs Purbakala Liyangan

Gambar b.2. Peta Geologi Situs Purbakala Liyangan


Nama : Tamya Fadly Nurlaely
NIM : 18/424175/PA/18280

c. Kolom Litologi dan Mekanisme Pengendapan Endapan Piroklastik

Gambar c.1. Korelasi satuan Peta Geologi Regional Lembar Banjarnegara -


Pekalongan (Condon dkk., 1996) dengan Lembar Magelang-Semarang (Thanden dkk.,
1996.
Dari gambar di atas, Formasi Gunungapi Sindoro-Sumbing yang terletak di
Temanggung seperti (garis tanda merah) merupakan jenis Batuan Gunungapi yang
berumur Holosen.
Nama : Tamya Fadly Nurlaely
NIM : 18/424175/PA/18280

Gambar c.2. Kolom Litologi dan Mekanisme Pengendapan Endapan Piroklastik


Batuan yang terdapat pada Formasi Batuan Gunung Api Sindoro (Qsu) diantaranya
adalah Lava andesit hipersten-augit dan basalt olivin-augit, breksi aliran, breksi
piroklastik, dan lahar. Satuan ini dibagi menjadi tiga bagian pada peta geologi
regional yang terdiri dari batuan produk Gunung Sundoro tua (Qsuo), batuan produk
Gunung Sundoro dewasa (Qsu), dan produk Gunung Sundoro muda (Qsuy).
Nama : Tamya Fadly Nurlaely
NIM : 18/424175/PA/18280

2. Cari tahanan jenis berbagai batuan dari referensi


Rock Type Resistivity Range (Ωm)
Granite 3 x 10 - 106
2

Granite Porphyry 4.5 x 103 (wet) – 1.3 x 106 (dry)


Feldspar Porphyry 4 x 103 (wet)
Albite 3 x 102 (wet) – 3.3 x 103 (dry)
Syenite 102 - 106
Diorit 104 - 105
Diorit Porphyry 1.9 x 103 (wet) – 2.8 x 104 (dry)
Porphyryte 10 – 5 x 104 (wet) – 3.3 x 103 (dry)
Carbonatized Porphyry 2.5 x 103 (wet) – 6 x 104 (dry)
Quartz Porphyry 3 x 102 – 9 x 105
Quartz Diorite 2 x 104 – 2 x 106 (wet) – 1.8 x 105 (dry)
Porphyry (Various) 60 - 104
Dacite 2 x 104 (wet)
Andesite 4.5 x 104 (wet) – 1.7 x 105 (dry)
Diabase Porphyry 103 (wet) - 1.7 x 105 (dry)
Diabase (various) 20 – 5 x 107
Lavas 102 – 5 x 104
Gabbro 103 - 106
Basalt 10 – 1.3 x 107 (dry)
Olivine Norite 103 – 6 x 104 (wet)
Peridotite 3 x 103 (wet) – 6.5 x 103 (dry)
Hornfels 8 x 103 (wet) – 6 x 107 (dry)
Schists (calcareous and mica) 20 - 104
Tuffs 2 x 103 (wet) - 105 (dry)
Graphite Schist 10 - 102
Slates (various) 6 x 102 – 4 x 107
Gneiss (various) 6.8 x 104 (wet) – 3 x 106 (dry)
Marble 102 – 2.5 x 108 (dry)
Skarn 2.5 x 102 (wet) – 2.5 x 108 (dry)
Quarzites (various) 10 – 2 x 108
Tabel 2.1. Resistivitas Batuan Beku dan Metamorf (Telford, dkk., 1976)
Nama : Tamya Fadly Nurlaely
NIM : 18/424175/PA/18280

3. Tulis tahanan jenisnya dalam tabel, sesuaikan litologi dan tahanan jenisnya
Batuan yang terdapat pada Formasi Batuan Gunung Api Sindoro (Qsu)
diantaranya adalah Lava andesit hipersten-augit dan basalt olivin-augit, breksi aliran,
breksi piroklastik, dan lahar.
No Litologi Rentang Resistivitas(Ωm)
1 Lava andesit hipersten-augit 4.5 x 104 (wet) – 1.7 x 105 (dry)
2 Basalt olivin-augit 103 - 106
3 Breksi Aliran 102 – 5 x 104
4 Breksi Piroklastik 102 – 5 x 104
5 Lahar 102 – 5 x 104
Nama : Tamya Fadly Nurlaely
NIM : 18/424175/PA/18280

DAFTAR PUSTAKA
Nanda Ayu Safira Mariska, N.A.S.M., Agung Harioko, A.H. and Ferian
Anggara,F.A., 2015, October. PENDUGAAN SUHU PENGENDAPAN ENDAPAN
PIROKLASTIK GUNUNG SUNDORO PADA SITUS LIYANGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS ARANG. In PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL
KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage 15-16 OKTOBER 2015; GRHA
SABHA PRAMANA. Departmen Teknik Geologi.
Walinono, T., Widodo, E., Fadhilah, A., Surya, A. and Prasastiawati, D.,
Pengaruh Kondisi Bentang Lahan Terhadap Kehidupan Masyarakat Pada Masa
Lampau di Sekitar Situs Liyangan, Candi Gunung Pertapan, Candi Gunung Candi dan
Candi Gondosuli.
Palastri, A., Purwantiasning, A.W. and Prayogi, L., 2019. PENERAPAN
PENDEKATAN KELEKATAN SEJARAH PADA PUSAT PENELITIAN
ARKEOLOGI DI TEMANGGUNG. PURWARUPA Jurnal Arsitektur, 3(3),
pp.221-228.
Riyanto, S., SITUS LIANGAN DALAM BINGKAI SEJARAH MATARĀM
KUNO POSITIONING OF THE LIANGAN SITE IN THE OLD MATARĀM
HISTORICAL FRAMEWORK
HABIB, F. and KEBUMIAN, F.I.D.T., VULKANOSTRATIGRAFI DAN
PETROGENESIS DAERAH GUNUNG SUNDORO DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN WONOSOBO, KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH.
Wijaya, A.S., 2015. Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner
Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya
(Halaman 1 sd 5). Jurnal Fisika Indonesia, 19(55).
Sunarya, W., Hasanuddin, H., Syamsuddin, S., Maria, M. and Syamsuddin, E.,
2017. IDENTIFIKASI BIJIH BESI (Fe) MENGGUNAKAN METODA
GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER DI
KABUPATEN LUWU. Jurnal Geocelebes, 1(2), pp.72-81.

Anda mungkin juga menyukai