Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENGAMATAN LAPANGAN

KAWASAN BUKIT KAPUR SUCI


KECAMATAN MANYAR, KABUPATEN GRESIK

KELOMPOK 1:

Lia Andri Anggraeni 03411640000015


Almarsa Iman Terakahfi 03411640000044
Dillon Amangda Barry M. 03411640000049
Fajar Perdana Nasution 03411740000033
Talitha Nurul Izza 03411740000039
Hanif Dhiyaz Ulhaq F. 03411740000052

DEPARTEMEN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
UNSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
1. Bukit Suci

Gambar 1.1 Bukit Kapur Suci ( Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pengamatan dilakukan di Bukit Suci tepatnya berada pada titik koordinat


07,14877 S, 112,60653 dengan elevasi 3 meter. Bukit Suci terletak di Desa Suci,
Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Jawa Timur. Lokasi Bukit Suci berada
disebelah Barat Perumahan Gresik Kota Baru. Bukit suci merupakan bagian dari
pengunungan kapur utara atau Pegunungan Kndeng Utara yang hingga kini masih
ditambang oleh masyarakat sekitar untuk dijadikan bahan bangunan. Selain itu sekitar
kurang lebih 300 meter dari titik pengamatan terdapat area tambang milik
PERTAMINA yang tertutup untuk umum.

Gambar 1.2 Titik Pengamatan


1.1 Genesa Pembentukan Lokasi Pengamatan
Berdasarkan proses terbentuknya lokasi pengamatan diperkirakan terbentuk di
daerah pengendapan dangkal yang terlindungi oleh lagoon dibelakang terumbu
dengan kondisi penguapan yang kuat karena berada didaerah tropis/subtropics
yang suhunya cenderung tinggi. Pengendapan diduga terjadi akibat adanya
proses weathering atu akibat penggerusan gamping yang telah ada atau
penggerusan terumbu oleh ombak maupun akibat dari biota laut penghasil
karbonat. Dimana endapan tersebut mengalami sementasi selama bertahun-
tahun sehingga menjadi batuan karbonat.

1.2 Geologi Regional


Kabupaten Gresik merupakan bagian dari Lajur Rembang dan Lajur Kendeng
yang terdiri dari bebrapa formasi. Daerah Kota Gresik berdasarkan Peta
Geologi lembar Takengon oleh N.R. Cameron dkk, 1983 (P3G) terdiri dari 8
formasi dari muda ke tua, yaitu :
1. Formasi Kabuh (Qps), terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung,
berumur Plistosen.
2. Formasi Lidah dan Tambakromo (QTs), terdiri dari batu lempung kelabu
kebiruan, batulempung kehitaman, sisipan batu gamping, batupasir, berumur
Pliosen Awal – Pliosen Akhir.
3. Formasi Puncangan fasies sedimen (QTr), terdiri dari batupasir tufan, sisipan
batu lempung dan konglomerat, berumur Pliosen Awal – Pliosen Akhir.
4. Formasi Paciran, Madura, Berkas, Selorejo, Dender dan Lidah (Tplr), terdiri
dari batugamping terumbu, batugamping pasiran, mengandung dolomite,
kwarsa, berumur Miosen Akhir – Pliosen Awal.
5. Formasi Kalibeng, Sonde, Menuran, Leprak (Tnsk), terdiri dari batulempung,
batupasir, tuf, batugamping, andesit serta konglomerat, berumur Miosen
Akhir – Pliosen Awal.
6. Formasi Sonde, Klitik, Kalibeng, Pacalan, Menuran (Tplk), terdiri dari
batugamping koral dan batu gamping klastik, bersisipan napal dan
batulempung, berumur Miosen Akhir – Pliosen Awal.
7. Formasi Kujung (Tomr), terdiri dari batulempung, batulanau, berumur
Oligosen Akhir – Miosen Awal.
8. Formasi Cangkaramaan, Kunjung (Tosr), terdiri dari napal dengan sisipan
batupasir gampingan, batulempung, berumur Oligosen Awal – Oligosen
Akhir.
Gambar 1.3 Peta Geologi Gresik

1.3 Hasil Perhitungan Vp Vs


Tabel 1.1 hasil perhitungan Vp dan Vs
Kode Panjang Diameter Frekuensi Vp Vs
Batuan Sampel
K1 4,5 cm 6.7 cm 101 KHz 545.9 m/s 469.4 m/s
30.76 KHz 203.3 m/s 174.1 m/s

Telah dilakukan percobaan osiloskop untuk mengetahui nilai Vp dan Vs pada


sampel batuan dari lokasi penelitian. Hasil Vp dan Vs tercantum pada tabel 1.1
dimana pada frekuensi yang lebih tinggi nilai Vp lebih tinggi begitu juga
dengan nilai Vs. Frekuensi sebanding dengan Vp dan Vs. Kecepatan
gelombang P, kecepatan gelombang S dan densitas sangat mempengaruhi
amplitudo gelombang (Anderson et. Al, 2000). Hal tersebut berkaitan dengan
parameter fisika batuan seperti litologi, porositas, tekanan, temperatur, saturasi,
jenis fluida, dll.
1.4 Deskripsi Batuan

Tabel 1.2 Deskripsi Batuan

1. Jenis batuan : Batuan Sedimen Non Klastik


2. Warna : Putih Susu
3. Struktur : pengendapan
4. Teksur :
• Ukuran butir : sangat halus 1/4mm-1/2 mm
• Sortasi : very well sourted
• Kemas : tertutup
• Bentuk butir : rounded
5. Komposisi Mineral
• Matriks : pasir halus
• Fragmen : Fosil ( jarang)
• Semen : karbonat

6. Nama Batuan : Limestone


7. Diagenesa : terbentu di lingkungan pengendapan laut dangkal yang
bersuhu hangat didukung dengan adanya fosil, terlindung lagoon
dibelakang terumbu dengan kondisi penguapan yang kuat, pada daerah
dengan temperatur tinggi/tropis/subtropics.

Anda mungkin juga menyukai