Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional NCIET Vol.

1 (2020) B415-B422
1st National Conference of Industry, Engineering and Technology 2020,
Semarang, Indonesia.

ANALISIS INDEKS SAIDI, SAIFI, CAIDI DAN NON-DELIVERY ENERGY


SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PADA PT. PLN (PERSERO) AREA BALIKPAPAN
PENYULANG J2

Yun Tonce Kusuma Priyanto1*, Muhamad Otong2 , Yanuar Mahfudz Safarudin3


1
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Kalimantan
Jl. Soekarno Hatta No.KM 15, Karang Joang, Balikpapan Utara, Balikpapan, 76127
2
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Raya Jkt Km 4, Panancangan, Cipocok Jaya, Serang, 42124
3
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
*E-mail: yuntonce@itk.ac.id

Abstrak

Indeks keandalan tenaga listrik menunjukkan tingkat kontinuitas suplai PLN pada suatu daerah.
Indeks keandalan ini biasa disajikan dalam bentuk SAIDI, SAIFI, dan CAIDI. Nilai indeks
SAIDI, SAIFI, dan CAIDI yang baik menunjukkan tingkat kontinuitas listrik yang baik
ditunjukkan dalam sering atau tidaknya gangguan dan durasi ketika gangguan.
Paper ini membahas mengenai nilai indeks keandalan tenaga listrik di Sistem Distribusi 20 kV
pada PT. PLN (Persero) Area Balikpapan Penyulang J2. Hasil menunjukkan bahwa Indeks
keandalan pada penyulang J2 yaitu SAIDI, SAIFI, dan CAIDI sebelum pemasangan sectionalizer
berturut-turut adalah 138, 156, dan 0,88. Sedangkan kerugian enokominya adalah sebesar Rp.
736.028.800.
Kemudian pemasangan sectionalizer yang terhubung dengan penyulang J5 didapatkan indeks
keandalan yang lebih baik yaitu SAIDI = 134, SAIFI 147, dan CAIDI = 54,66. Dan kerugian
ekonomi dapat diturunkan sebesar Rp. 53.585.168. Pemasangan recloser dan LBS motorized
pada penyulang J2 dapat memperkecil recovery time sehingga waktu padam juga dapat
berkurang. Sebelum pemasangan recloser dan LBS motorized total padam pada bulan Agustus
2018 adalah sebanyak 1.782 menit dan setelah pemasangan total padamnya berubah menjadi
1.448,8 menit. Selisih waktu padam yang diperoleh antara sebelum dan setelah pemasangan
adalah 333,2 menit atau 5,55 jam atau sebanyak 19% dari total padam sebelum pemasangan.

Kata Kunci: Jaringan Distribusi; Nilai Ekonomi; Pemadaman; SAIDI; SAIFI; CAIDI

PENDAHULUAN
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2018, Kalimantan Timur adalah salah
satu provinsi yang berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia khususnya pada
bidang ekonomi. Provinsi Kalimantan Timur memiliki sumber daya alam yang sangat
berpotensi dan saat ini menjadi wilayah sentral industri. Penulis kali ini akan berfokus pada
Kota Balikpapan yang menjadi salah satu kota yang ikut serta dalam pembangunan ekonomi

B. 415
Yun Tonce Kusuma Priyanto, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) B415-B422

Indonesia dan dirasa cukup maju dalam sisi aspek bisnis dan industrinya. Menjadi salah satu
wilayah sentral industri tentunya Balikpapan membutuhkan pasokan energi energi listrik.
Energi listrik menjadi kebutuhan pokok bagi penduduk Balikpapan dan jumlah
permintaanya selalu bertambah tiap tahun. Seiring bertambahnya kebutuhan energi listrik
ini, maka dibutuhkan peningkatan pada sektor pembangkit listrik dan pengembangan
infrastruktur, sehingga proses transfer energi listrik dapat berjalan dengan baik. Namun pada
kenyataannya penyaluran energi listrik masih sering mengalami gangguan dibuktikan
dengan adanya pemadaman yang dampaknya dapat merugikan konsumen dan juga produsen
tenaga listrik, hal ini dapat dirasakan sendiri oleh penulis.
Menanggapi hal tersebut penulis melakukan penelitian analisis indeks keandalan dan nilai
ekonomi jaringan distribusi di penyulang J2. Dalam penelitian ini digunakan beberapa
indeks keandalan yaitu SAIDI (System Average Intterruption Duration Index), SAIFI (System
Average Interruption Frequency Index), dan CAIDI (Customer Average Interruption
Duration Index) sebagai metode analisis evaluasi.
Kemudian untuk analisis aspek ekonomi akan menggunakan analasis data Non-Delivery
Energy dalam satu tahun. Data ini didapatkan dari pengumpulan data yang dilakukan pada
PT. PLN Persero Area Balikpapan. Selain itu, akan diberikan beberapa solusi yang bertujuan
untuk memperbaiki nilai keandalan dan aspek ekonomi sehingga kedepannya sistem
kelistrikan wilayah Kalimantan Timur khususnya area Balikpapan menjadi lebih handal.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan sebagai analisis indeks keandalan adalah SAIDI, SAIFI, dan CAIDI.
Sedangkan analisis aspek ekonomi menggunakan perhitungan data energi tak tersalurkan
dikalikan dengan tarif dasar listrik yang berlaku. Untuk penjelasan mengenai indeks
keandalan dan aspek ekonomi akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini :
Indeks Keandalan
Terdapat beberapa indeks keandalan dalam sistem tenaga listrik, dalam penelitian ini hanya
digunakan tiga indeks keandalan saja karena indeks keandalan yang lain hanya
menggunakan jenis gangguan yang bersifat sementara.
1. SAIDI (System Average Interruption Duration Index)
SAIDI merupakan nilai indeks rata-rata durasi atau lamanya gangguan pada sistem.
SAIDI adalah durasi rata-rata interupsi atau gangguan per konsumen sepanjang tahun.
Ini adalah rasio durasi gangguan tahunan (berkelanjutan) terhadap jumlah konsumen.

B. 416
Yun Tonce Kusuma Priyanto, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) B415-B422

Jika durasi ditentukan dalam hitungan menit, SAIDI dinyatakan dalam menit gangguan
yang dirasakan konsumen.
Durasi padam x Pelanggan padam
SAIDI = Jumlah total pelanggan
jam/ plg/tahun

2. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)


SAIFI merupakan nilai indeks rata-rata frekuensi gangguan pada sistem. SAIFI adalah
rata-rata jumlah interupsi atau gangguan yang berkelanjutan per konsumen sepanjang
tahun. Ini adalah rasio jumlah interupsi atau gangguan tahunan terhadap jumlah
konsumen.
Jumlah padam x Pelanggan padam
SAIFI = kali/plg/tahun
Jumlah total pelanggan

3. CAIDI (Consumer Average Interruption Duration Index)


CAIDI merupakan indeks durasi atau lamanya gangguan rata-rata bagi konsumen yang
terkena gangguan tersebut. CAIDI adalah durasi atau lamanya gangguan rata-rata,
dihitung berdasarkan jumlah gangguan berkelanjutan dalam setahun. Ini adalah rasio dari
total durasi gangguan terhadap jumlah gangguan selama tahun tersebut.
Total durasi gangguan berkelanjutan dalam setahun
CAIDI = Jumlah total gangguan
/jam

atau,
SAIDI
CAIDI = SAIFI
/jam

2.2 Aspek Ekonomi


Analisis aspek ekonomi dilakukan dengan menggunakan data energi tak tersalurkan dalam
kurun waktu tertentu, dimana pada penelitian ini digunakan data selama satu tahun
selanjutnya dikalikan dengan tarif dasar listrik yang berlaku.

Kerugian titik beban = NDE x TDL

Keterangan persamaan :
NDE = Jumlah energi yang tak tersalurkan dalam durasi waktu tertentu
TDL = Tarif dasar listrik yang berlaku, sesuai dengan Peraturan Menteri
Energi Sumber Daya dan Mineral Tahun 2014

B. 417
Yun Tonce Kusuma Priyanto, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) B415-B422

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa Indeks keandalan pada penyulang J2 yaitu
SAIDI, SAIFI, dan CAIDI berturut-turut adalah 138, 156, dan 0,88. Sedangkan kerugian
enokominya adalah sebesar Rp. 736.028.800. Oleh karena itu dilakukan beberapa upaya
guna meningkatkan keandalannya, berikut adalah penjelasannya :

3.1 Pemasangan Sectionalizer


Upaya perbaikan ini adalah dengan memasang Load Break Switch (LBS) sebagai
sectionalizer dengan penyulang lain sehingga bentuk jaringan distribusinya menjadi jaringan
interkoneksi. Pemasangan sectionalizer tidak bisa sembarangan yaitu harus memperhatikan
karakteristik jaringan sehingga dengan pemasangan tersebut tidak akan menimbulkan
kerugian lain yang makin merugikan. Analisis pemasangan ini dilakukan dengan
memperhatikan Single Line Diagram (SLD) dari penyulang.

Dalam hal ini sectionalizer akan dipasang dari penyulang J2 ke penyulang J5. Jaringan
distribusi penyulang J5 memiliki karakteristik yang hampir mirip dari penyulang J2 yaitu
dalam hal panjang jaringan dan beban pelanggan. LBS motorized sebagai sectionalizer
ditempatkan di depan kantor PT. PLN (Persero) Rayon Balikpapan Utara. Oleh karena itu
LBS ini dinamakan dengan LBS MTZ PLN RBU, dan pemasangannya dapat dilihat pada
SLD yang ada pada gambar 3.1.

B. 418
Yun Tonce Kusuma Priyanto, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) B415-B422

FEEDER J.6 KM S
11 02
KRJ
41 3
BRI FCO
14 49
BATU RA TNA

KRJ 61 S27
41 4 A/B

BPU
BPU ???
43 4
BPU
KRJ 43 0
16 05

KRU
540 BPU BPU
168 T28 U5 432 ???
S10 A/B
BPU
44 9
BPU 44 3

BPU
???

150 U35 T11 KME 168 T48 BPU


A/B KRA 694
KM E A/B ???
1123 150 U 15 T13 S1 BPU 42 3 KRJ 48 0
56 0 A/B
150 U 30 KM E
A/B 74 9
KM E KM E KME
38 6 150 U21 T1
13 95 94 8
150 U26 T2 KME A/B 150 U 15 T5
A/B 10 78 A/B
KM E KM E
FCO
67 5 92 3
150 U39
A/B
FCO KRJ
14 98
KM D
150 U 15 T10
13 54 LB S M TZ & MA NU A L
A/B NC
KM E KA R EB ET
33 4 150 U15 T13 U4
KM E KRJ 95 U11
A/B
10 09 13 97 A/B
KRJ 92 0

B AN GU N REKS A
108

LBS M AN UA L
KRJ NC KRJ KM T 150 U 7 KRJ KM S KRJ KRJ
KM S KRJ 89 BPU KRJ
74 6 13 84 84 4 A/B 40 4 13 96 69 5 41 5
85 1 37 9 A/B 38 0
KM D 45 4 KM 12

FCO
10 09
LB S M TZ KM 6 115 T1 U1 LBS M TZ KM 10 KM 11 REC L OSE R QBI C

FCO
FCO
FEEDER J.5 NO FCO KM 8 A/B KM 10 NC JL. S. HATTA KM 15

FCO
DS 48 NC
KM 6 KM 7 KM D

F CO WA NAYASA
66 38
LB S M TZ PLN RBU NC NC 86 2 107 B1
103 KM 9 KRJ
82 NC LBS M AN U A L K MA/B
10 41 A/B
C OU PL E J.6 / J.5 A/B A/B
A/B 13 58 43 T9
A/B LB S M TZ KM 10
KM D

FCO J L. TEPO
BPU 71 3 KM D 13 98 KRJ NC
BPU
42 4
124 S6 44 2
PLT 112 T10 U1
39 4 A/B 86 T6
12 18
KRJ 43 T 18 FEEDER
A/B 86 T18 S2 55 9 A/B
CG D
A/B
KM S
A/B
14 50 J.2 / J.6
BO NGKAR
89 3 PROYEK TO L
KM D KRJ 86 T12 KRJ
13 26 41 1 A/B 55 1
43 T 49 KRJ
KRJ 43 T32 S16 A/B 40 6
KM D BPU
15 42 16 04 A/B
BPU KM D 11 65 45 3
42 7 112 T36 43 T 93 PDAM
PDAM
46 3 KRJ A/B 86 T18 S13 A/B 82 7
FCO KA RANG JOA NG ASRI 1
124 S33 12 85 A/B
112 T17 B5 KMS
A/B KRJ
10 72 43 T 107 PDAM 18 U36
10 08
112 T42 BPU PDAM A/B 60 3 A/B
A/B 43 8 15 70
BPU
BPU 46 8
TRS 86 T130
KRJ 42 6 A/B
13 32 DS
12 84 86 T37
KRJ NC
112 T24 A/B 41 2 A/B
T RS 50 3 KM S
86 T120 11 30 PDAM
A/B 86 T18 S20 46 5
BPU A/B F CO T RANSAD
45 5 43 T 118
86 T70 S1 T RS
49 0
A/B

TRS 49 1 P T P LN (P ER SER O) WI LAYAH KA LTI MR A


A R EA B ALIK PA PAN
86 T106 U 3
R AYON B AL IKP AP A N UTAR A
A/B
TRS
48 9 A KTIF ITA S TA N GGA L NA M A PAR AF DIAGRAM
86 T61
A/B DIGA M BAR
A GU ST U S
2018
A RTA GARIS TUNGGAL
DIPERI KSA
A GU ST U S
CH OIRU L A NW AR
FEEDER J.6
2018
A GU ST US
DISET U JUI LU SIAN A SOFA
2018

ME N UR UT GB R NO . K ode Gam bar


A.4
TERDIRI DARI LBR LE MBA R K E

Gambar 3.1 Single Line Diagram Penyulang J2 dengan Pemasangan Sectionalizer

3.2 Pemasangan Recloser dan LBS Motorized


Upaya perbaikan selain dengan pemasangan sectionalizer antar jaringan adalah dengan
pemasangan recloser dan load break switch (LBS) pada jaringan itu sendiri. PT. PLN
(Persero) tengah berupaya untuk mengganti recloser dan LBS manual menjadi recloser dan
LBS motorized. Hal ini dikarenakan recloser dan LBS motorized memiliki kemudahan dalam
pengoperasian dan recovery time yang lebih singkat dibandingkan dengan recloser dan LBS
manual.

Dari data perbandingan gangguan dan recovery time antara recloser dan LBS manual dengan
motorized pada bulan Agustus 2018 pada tabel 3.1 dan tabel 3.2, dapat dilihat bahwa pada
satu kali gangguan dengan beban yang sama diperoleh rata – rata penghematan waktu
sebanyak 30 menit untuk penormalan. Dengan menggunakan persamaan pada analisis aspek
ekonomi, didapatkan waktu rata-rata penghematan sebanyak 30 menit. Waktu rata-rata
penghematan ini hanya diambil pada gangguan dengan durasi di atas 60 menit yang biasa
disebut dengan gangguan tidak disengaja yang ditunjukkan pada tabel 3.1 dan 3.2 dengan
diberi tanda berwarna merah. Gangguan tidak disengaja biasanya disebabkan oleh pohon
tumbang, binatang, dan berbagai gangguan lain. Untuk waktu padam dengan durasi di bawah

B. 419
Yun Tonce Kusuma Priyanto, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) B415-B422

60 menit, waktu padam tersebut disebabkan oleh gangguan yang bersifat sementara atau
sistem buka/tutup saluran yang dilakukan oleh operator PT. PLN (Persero).

Tabel 3.1 Gangguan dan Recovery Time LBS Manual


Lama
Waktu Waktu Waktu Beban
No Tanggal Padam
Putus Lepas Masuk (MW)
(menit)
1 02/08/2018 - 10:14 14:39 265,2 1,9
2 06/08/2018 09:18 - 09:18 1,8 1
3 06/08/2018 09:18 - 09:20 1,8 0,7
4 07/08/2018 14:54 - 14:54 37,8 1,2
5 07/08/2018 14:54 - 14:58 4,2 0,7
6 07/08/2018 14.54 - 15.32 37,8 0,70
7 15/08/2018 - 09:49 13:37 228 1,8
8 15/08/2018 - 09:49 13:37 228 2
9 15/08/2018 - 04:49 13:39 228 1
10 20/08/2018 - 14.28 19:30 301,8 0,2
11 25/08/2018 13.44 - 15.40 115,8 0,5
12 25/08/2018 - 13.44 15.40 115,8 1
13 25/08/2018 - 13.44 16.38 174 1
14 28/08/2018 - 10.43 11.25 42 2

Tabel 3.2 Gangguan dan Recovery Time LBS Motorized


Lama
Waktu Waktu Waktu Beban
No Tanggal Padam
Putus Lepas Masuk (MW)
(menit)
1 02/08/2018 - 10:14 14:09 235,2 1,9
2 06/08/2018 09:18 - 09:18 0,9 1
3 06/08/2018 09:18 - 09:19 0,9 0,7
4 07/08/2018 14:54 - 14:54 7,8 1,2
5 07/08/2018 14:54 - 14:58 2,8 0,7
6 07/08/2018 14.54 - 15.02 7,8 0,70
7 15/08/2018 - 09:49 13:37 198 1,8
B. 420
Yun Tonce Kusuma Priyanto, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) B415-B422

8 15/08/2018 - 09:49 13:37 198 2


9 15/08/2018 - 04:49 13:09 198 1
10 20/08/2018 - 14.28 19:00 271,8 0,2
11 25/08/2018 13.44 - 15.40 115,8 0,5
12 25/08/2018 - 13.44 15.10 115,8 1
13 25/08/2018 - 13.44 16.08 144 1
14 28/08/2018 - 10.43 10.55 12 2

KESIMPULAN
Dari analisis yang telah dilakukan pada penyulang J2 jaringan distribusi 20 kV PT. PLN
(Persero) Area Balikpapan dapat disimpulkan bahwa :
1. Indeks keandalan pada penyulang J2 yaitu SAIDI, SAIFI, dan CAIDI sebelum
pemasangan sectionalizer berturut-turut adalah 138, 156, dan 0,88. Sedangkan kerugian
enokominya adalah sebesar Rp. 736.028.800.
2. Upaya perbaikan yang dilakukan pada penyulang J2 adalah dengan pemasangan
sectionalizer dan pemasangan recloser dan LBS motorized. Pemasangan sectionalizer
yang terhubung dengan penyulang J5 didapatkan indeks keandalan yang lebih baik yaitu
SAIDI = 134, SAIFI 147, dan CAIDI = 54,66. Dan kerugian ekonomi dapat diturunkan
sebesar Rp. 53.585.168. Pemasangan recloser dan LBS motorized pada penyulang J2
dapat memperkecil recovery time sehingga waktu padam juga dapat berkurang. Sebelum
pemasangan recloser dan LBS motorized total padam pada bulan Agustus 2018 adalah
sebanyak 1.782 menit dan setelah pemasangan total padamnya berubah menjadi 1.448,8
menit. Selisih waktu padam yang diperoleh antara sebelum dan setelah pemasangan
adalah 333,2 menit atau 5,55 jam atau sebanyak 19% dari total padam sebelum
pemasangan.
3. Setelah dilakukan perbaikan, maka energi yang taktersalurkan dapat diperkecil sehingga
kerugian biaya juga dapat dikurangi. Hal ini menunjukkan bahwa penyulang J2 menjadi
lebih handal. Sebelum dilakukan perbaikan, kerugian pada PT. PLN (Persero) adalah
sebesar Rp. 736.028.800 sedangkan dengan setelah perbaikan, banyaknya kerugian
berubah menjadi Rp. 682.443.632. Perbaikan ini dapat mengurangi kerugian PT. PLN
(Persero) sebesar Rp 53.585.168 atau sebesar 8% dari total kerugian sebelum perbaikan.

B. 421
Yun Tonce Kusuma Priyanto, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) B415-B422

DAFTAR PUSTAKA

Brown, R. E., “Electric Prower Distribution Reliability”, CRC Press, New York, Chapter 2,
2009.
Erhaneli, “Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Indeks
Keandalan SAIDI dan SAIFI pada PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Tahun 2015”,
Jurnal Tugas Akhir Institut Teknologi Padang, 2016.
Gonen, T., “Reliability Electric Power Distribuion System Engineering”, McGraw-Hill,
United States of America, 1986.
IEEE Std. 1366-2012, IEEE Guide for Electric Power Distribution Reability Indices.
ISSN.0126-2319, Indikator Ekonomi : Buletin Statistik Bulanan, Badan Pusat Statistik,
2018.
Praditama, F., “Analisis Keandalan dan Nilai Ekonomi di Penyulang Pujon PT. PLN
(Persero) Area Malang”, Jurnal Tugas Akhir Universitas Brawijaya, 2014.
Putri, Wayan Madina O., “Analisis Aspek Ekonomi dari Keandalan Sistem Distribusi 20 kV
pada PT. PLN (Persero) Area Balikpapan Gardu Induk Karang Joang Penyulang J4”,
Jurnal Tugas Akhir Institut Teknologi Kalimantan, 2017.
Short, T., Electric Power Distribution Handbook, CRC Press, London, 2004, Chapter 1 – 3.2
Suhadi, T. W., “Teknik Distribusi Tenaga Listrik”, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, Jilid 1, 2008.
SPLN 59-1985, Keandalan pada Sistem Distribusi 20 kV dan 6 kV.
Westinghouse, Electrical Transmission and Distribution Reference Book, Oxford & IBH
Publishing Company, New Delhi 1950.

B. 422

Anda mungkin juga menyukai