5
(Contoh)
I. PENDAHULUAN
Kosmetik pada umumnya digunakan untuk memelihara penampilan dan
kebersihan. Oleh karena itu kosmetik tersebut harus diupayakan agar bebas dari
segala jenis pencemaran. Salah satu sumber pencemaran adalah kulit /tubuh
manusia sendiri yang membawa banyak mikroorganisme.
II. KETENTUAN
Higiene perseorangan hendaklah dilaksanakan oleh setiap orang & karyawan
yang berada di daerah produksi, termasuk tamu, pelaksana teknis perawatan dan
perbaikan, staf manajemen.
44
NAMA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Halaman 2 dari 2
PERUSAHAAN PENERAPAN HIGIENE
Nomor ……………
PERSEORANGAN
3. Kebiasan Higienis
3.1. Dilarang mengunyah, makan dan minum di ruang produksi dan
laboratorium.
3.2. Dilarang merokok di ruang produksi dan laboratorium. Tanda
“DILARANG MEROKOK” hendaklah dipasang di pintu masuk dan di
tempat penting.
3.3. Kebersihan dan keteraturan ruang kerja hendaklah senantiasa dipelihara.
3.4. Ruangan hendaklah segera dibersihkan sebelum mulai pekerjaan jenis
lain.
3.5. Lemari pakaian hendaklah dipelihara agar senantiasa bersih dan rapi.
4. Pakaian Bersih
Pakaian bersih digunakan baik untuk melindungi pelaksana produksi
terhadap produk maupun produk terhadap pelaksana.
4.1 Setiap orang yang berada di daerah produksi harus mengenakan pakaian
pelindung yang bersih dan khusus dirancang dan disediakan untuk
keperluan tersebut.
4.2 Pakaian kerja bersih dan pelindung lain seperti topi, sarung tangan
hendaklah mengenakan pakaian pelindung tambahan seperti masker
dan kaca mata pelindung.
4.3 Pakaian kerja tidak boleh digunakan di luar pabrik.
4.4 Pakaian kerja hendaklah senantiasa bersih.
4.5 Pakaian kerja hendaklah dikenakan secara tepat sebagaimana mestinya.
4.6 Pakaian kerja hendaklah tidak memiliki kantong di atas pinggang.
45
Lampiran VI.6
(Contoh)
1. Cucilah tangan dengan menggunakan sabun atau larutan deterjen. Bila perlu
kuku disikat dengan sikat yang sudah tersedia dan memakai sabun atau
deterjen yang tersedia.
2. Tangan kemudian dibilas dengan air yang cukup hingga tidak terasa adanya
sisa sabun atau deterjen.
3. Sesudah dicuci, tangan dikeringkan dengan kain lap sekali pakai atau jenis kain
lap lain yang bersih dan kering atau dengan alat penghembus udara hangat
pada suhu 32 0 - 60 0C, yang kecepatan hembusnya cukup kuat.
46
Lampiran VI. 7
(Contoh)
RUANGAN
TIMBANG,
PENGOLAHAN &
PENGEMASAN
1. Lantai Setiap hari Setiap hari Seminggu sekali
dan bila setelah jam kerja dengan
perlu pada selesai dan bila menggunakan
jam kerja perlu pada jam deterjen, setelah itu
kerja dengan lap yang
dibasahi desinfektan
47
PROGRAM PEMBERSIHAN RUANGAN Halaman 2 dari 3
RUANGAN
ISTIRAHAT
1. Lantai Sehari dua kali Seminggu
sekali
memakai
deterjen
kemudian
lap basah
dan
desinfektan
2. Dinding Seminggu
Porselen sekali
KAMAR KECIL
(TOILET)
1. Lantai Setiap hari bila Seminggu
perlu pada jam sekali
kerja memakai
deterjen
kemudian
dengan lap
yang
dibasahi
desinfektan
48
PROGRAM PEMBERSIHAN RUANGAN Halaman 3 dari 3
Nama
ruangan / Membersih Membersihkan Membersihkan Membersihkan Ket.
benda- kan dengan dengan dengan lap dengan sikat
benda yang alat vakum lap basah basah dan
dibersihkan desinfektan
RUANGAN
LOKER
1. Lantai Sehari dua kali Seminggu
sekali dengan
menggunakan
deterjen,
setelah itu
dengan lap
yang dibasahi
disinfektan
KORIDOR
1. Lantai Setiap hari Sehari dua kali Seminggu
selesai sekali dengan
produksi menggunakan
dan bila deterjen,
perlu pada setelah itu
jam kerja dengan lap
yang dibasahi
disinfektan
49
Lampiran VI.8
(Contoh)
50
Lampiran VI. 9
(Contoh)
I. Tujuan
Sanitasi bangunan bertujuan mengurangi populasi mikroba agar sarana produksi
kosmetik dan sarana sekelilingnya mempunyai tingkat kebersihan yang sesuai
untuk menunjang produksi kosmetik yang memenuhi syarat mutu.
51
Nama PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Halaman 2 dari 2
Perusahaan SANITASI BANGUNAN Nomor..………………
Tanggal berlaku
BAGIAN SEKSI ……………………....
............................... ................................ .................................
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti Nomor
…………………… …………………… ……………………. ………………............
Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal
............................... ............................... ................................. ...................................
V. Pengendalian Hama
52
Lampiran VI. 10
(Contoh)
53