I. Tujuan
Sanitasi bangunan bertujuan mengurangi populasi mikroba agar sarana produksi
kosmetik dan sarana sekelilingnya mempunyai tingkat kebersihan yang sesuai untuk
menunjang produksi kosmetik yang memenuhi syarat mutu.
2. Hilangkan kotoran dari bawah peralatan, di sudut-sudut dan di tempat yang sukar
terjangkau. Hal ini akan meniadakan persediaan pangan bagi hama serta mempertahankan
kebersihan area bangunan.
3. Bersihkan dan sanitasi permukaan meja kerja. Bakteri patogen mungkin terdapat
pada permukaan tersebut dan dapat terbawa ke dalam kosmetik.
4. Atur tekanan udara, filter, kelembaban serta suhu yang sesuai. Sering bersihkan
filter dan pipa. Filter yang bersih akan memperpanjang umur “exhaust fan”, karena tidak perlu
bekerja terlalu keras.
5. Singkirkan barang-barang yang tidak terpakai.
6. Sediakan tong sampah tertutup di luar ruangan.
7. Cuci dan sanitasi wadah dan tangki sebelum digunakan. Hal ini akan mengurangi
penyebaran mikroorganisme yang patogen.
8. Bersihkan toilet, loker dan ruang ganti sedikitnya sekali sehari.
9. Sediakan air panas dan air dingin yang mengalir dan sabun dalam dispenser untuk
mencuci tangan. Gunakan hand dryer atau handuk kering dan bersih untuk mengeringkan.
10. Untuk mencegah kontaminasi, maka pintu sebaiknya dilengkapi dengan penutup
otomatis.
V. Pengendalian Hama
1. Hilangkan tempat untuk bersarang dengan menyingkirkan peralatan yang tak dipakai
serta mempertahankan kebersihan di semua area, terutama di belakang peralatan. Merawat lantai dan
dinding dengan baik juga menghilangkan tempat untuk bersarang.
2. Cegah hama masuk dengan memasang screen pada jendela dan pintu.
3. Isi lubang sekitar pipa dan drainase.
4. Periksa barang hantaran terhadap kemungkinan gigitan tikus atau kecoa yang mati dsb.
5. Eliminasi sumber air dan makanan bagi hama.
6. Gunakan perusahaan pengendali hama yang mempunyai izin.
7. Rodentisida, insektisida dan bahan fumigasi tidak mencemari kemasan, bahan
baku, ruahan serta produk jadi.
8. Cegah kontaminasi disebabkan oleh umpan yang beracun, yang harus diberi label
racun.
9. Hama yang mati harus segera disingkirkan.
10. Sampah harus disimpan dalam wadah yang kedap terhadap hama dan kebersihan
area harus dijaga.
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
1. KOMPOSISI
2. SPESIFIKASI
3. PERALATAN
4. PENIMBANGAN
Jumlah bahan yang diperlukan untuk 1 bets = 100 Kg
Jumlah yang Jumlah
Kode yang Nomor Ditimbang Diperiksa
bahan Nama bahan dibutuhkan ditimbang Bets oleh oleh
(g) (g)
NAMA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Halaman 2 dari 2
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK Nomor: 002.SOP.QC
PERUSAHAAN Tanggal berlaku
PT SOUVENHOSTEL
CIPTA PERSADA BAGIAN SEKSI …………………….....
………………………… ………………………
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti Nomor
…………………….... …………….....……… …………………….......... ………………............
Tanggal...................... Tanggal....................... Tanggal........................... Tanggal......................
5. PROSEDUR PENGOLAHAN
Tahap pengolahan Paraf
Operator Pengawas
6. REKONSILIASI
Rekonsiliasi hasil Diperiksa oleh Disetujui oleh
Hasil teoritis : ..............
Hasil nyata : ..............
Batas hasil :............%
Bila hasil nyata di luar batas hasil tersebut
diatas, lakukan “Penyelidikan terhadap Supervisor Pengolahan Kepala Bagian Produksi
Kegagalan” Tanggal ................... Tanggal ................
Pemeriksaan Peninjauan
ProsesProsesPengolahan Catatan PengolahanBetsBets
.... .. .. ..
.......... .......... .......... .......... .......... Selesai:........
1. Penerimaan dan rekonsiliasi bahan pengemas
Kode Nama Jumlah Nomor Jumlah Paraf
bahan bahan Dibutuh Diterima QC Di Di Di Gudang Produksi
pengemas kan tolak pakai kembalikan
2. Prosedur pengisian
Prosedur pengisian Paraf
Catatan:..........................................................................................................................................