NIM : 200342416889
Offr : Biologi-H
S 0 55 90 125 160 195 230 265 300 335 370 405 440 380
M 93 81 71 67 56 46 35 32 31 25 19 18 16 13
Buatlah:
a) Rumusan masalah
i. Apakah terdapat hubungan (korelasi) antara konsentrasi insektisida Silosan 25 EC (X1)
dan kematian larva serangga Corcyra cephalonica (X2) secara
Bersama-sama/stimulant dengan derajat infeksihama (Y)?
ii. Apakah terdapat hubungan (korelasi) antara konsentrasi insektisida Silosan 25 EC
dengan derajat infeksi hama (Y)?
iii. Apakah terdapat hubungan (korelasi) antara kematian larva serangga Corcyra
cephalonica (X2) dengan indeks infeksi hama (Y)?
b) Hipotesis penelitian
i. Terdapat hubungan (korelasi antara konsentrasi Silosan 25 EC (X1) dan kematian larva
serangga Corcyra cephalonica (X2) secara Bersama-sama/stimulant dengan derajat
infeksi hama (Y).
ii. Terdapat hubungan (korelasi) antara konsentrasi insektisida Silosan 25 EC dengan
derajatinfeksi hama (Y).
iii. Terdapat hubungan (korelasi) antara kematian larva serangga Corcyra
cephalonica (X2) dengan indeks infeksi hama (Y).
c) Uji hipotesis
Jum 3350 603 627,2 1054650 34937 37113,32 102828,5 35896,7 97655
lah
| β 1 Σ x 1 y|
SR % X 1=
¿ β 1 Σ x 1 y∨+¿ β 2 Σ x2 y∨¿ ×100 %=53,12 % ⇒ SE % X 1=5247,81 ¿
|β 2 Σ x 2 y|
SR % X 2 =
¿ β 1 Σ x 1 y∨+¿ β 2 Σ x2 y∨¿ ×100 %=46,88 % ⇒ SE % X 1=4630,7 ¿
d) Kesimpulan
Konsentrasi insektisida Silosan EC 25 (X1) dan kematian larva serangga (secara bersama-sama atau
stimulan) berhubungan dengan derajat infeksi hama mencari garis regresi ganda Y
Y = β1 (x₁ - rataan x₁) + β2 (x2 – rataan x2) + rataan Y
Y = -0,10011896 x1 + 0,469978527 x2 – (-0,100986 x 239,3) – (0, 46997857 x 43) +44
Y = 0,469978527 x2 – 0,10011896 x1 + 48,540612
Konstanta = 48549612
X1 koefisien regresi prediktor x1 = 0,10011896
X2 koefisien regresi prediktor x2 = 0,469978527
Rujukan:
F hitung regresi (447.3011129) > F tabel 0.05(2:1)=3.98, maka H0 ditolak dan H penelitian diterima.
Koefisien Korelasi
r x2 y = 0,988040931
r x₁y = 0,989330673
r x₁ x2 = - 0,979117631
r1y2 = -0,69935971
r2y1 = 0,654000418
r12y = -0,072046224
Sb0 = 163,6623679
b0
t hitung b0 =3,371033489
Sb 0
β1
t hitung b1 =−3,24511956
Sb 1
β2
t hitung b2 =2 , 86727121
Sb 2
Nilai t hitung yang diperoleh dibandingkan dengan t-tabel (0,05 db galat, II) yakni sebesar 2, 2010. Hasil t
hitung > t tabel untuk b0 dan b2, sedangkan pada t hitung b1 < t tabel, berarti H0 ditolak dan hasil penelitian
diterima.
UJI DATA PROGRAM EXCEL
1 0 93 90,1
2 55 81 83,2
3 90 71 70
4 125 67 65,4
5 160 56 61
6 195 46 56
7 230 35 43,7
8 265 32 37,3
9 300 31 33,3
10 335 25 25,2
11 370 19 18
12 405 18 18
13 440 16 15
14 380 13 11
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0,99390814
R Square 0,98785339
Adjusted R Square 0,98564491
Observations 14
Nilai signifikan F =2.91141 x 10-11 <0.05 berarti model yang dihasilkan signifikan
Nilai Pvalue < 0,05 hal ini menunjukkan koefisien model yang dihasilkan signifikan sehingga dapat
diikutsertakan dalam model.
Kesimpulan:
• Nilai korelasi data tersebut adalah 0,99390814
• Nilai koefisien determinasi 98,56%
• Nilai F signifikan 2,91141-11 < 0.05 dan P value < 0.05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor variable konsentrasi insektisida Siloson EC 25 dan kematian larva
serangga Corcyra cephalonica dengan indeks hama sebesar 98,56% sedangkan faktor lain sebesar 1,44%.
Model yang dihasilkan sangat signifikan, karena Nilai F signifikan dan P value < 0,05
UJI DATA PROGRAM SPSS
Model Summary
a. Predictors: (Constant), M, S
• Nilai korelasi 0.988
• Nilai determinasi korelasi 0.986
ANOVAa
a. Dependent Variable: I
b. Predictors: (Constant), M, S
Coefficientsa
a. Dependent Variable: I
Kesimpulan:
Hasil uji data dengan menggunakan cara manual, program excel, maupun menggunakan program SPSS
menunjukkan hasil yang sama. Dengan menghasilkan nilai :
• Nilai korelasi sebesar 0.993
• Nilai determinasi 98%
• F hitung 447.301
• t statistik sama