KRITERIA
C.1. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
1. Latar Belakang
Berdasarkan SK DIRJEN DIKTI (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi) No.xxx/E/O/2004
Tanggal xx Oktober 2004 Mengenai Izin Penyelenggaraan Program-Program Studi Dan
Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja maka, program studi Tata Kota mulai
beroperasi. Harapan masyarakat terhadap tuntutan sumber daya manusia yang handal
dibidang teknik tata kota khususnya di Madangkara dapat terpenuhi. Saat ini, program
studi Tata Kota telah memiliki bidang keahlian/konsentrasi struktur, transportasi, teknik
sumber daya air, geoteknik, manajemen infrastruktur. Dari bidang keahlian/konsentrasi di
atas lulusan mahasiswa program studi Teknik Tata kota STIS Kotaraja diharapkan dapat
merespon permasalahan dan perubahan yang terkait dibidang teknik serta mempunyai
kemampuan dalam menganalisis dan memberikan solusi terhadap permasalahan dalam
bidang Tata Kota dengan menggunakan konsep-konsep teoritis yang benar serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Page | 1
Mekanisme dalam penyusunan Visi dan Misi Prodi Tata Kota terdiri dari beberapa
tahapan sebagai berikut:
1) Tahapan pertama adalah menetapkan tim penyusun VMTS prodi tata kota
melalui SKketua Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
2) Tahapan kedua adalah tim mengadakan rapat untuk membahas mengenai jadwal
penyusunan, pembagian tugas, dan melakukan analisis evaluasi diri prodi.
3) Tahapan ketiga adalah penyusunan konsep VMTS, tahapan ini diawali dengan
pengumpulan dokumen yang mengenai VMTS (peraturan pendidikan tinggi, dan
standarakreditasi BAN-PT).
4) Tahapan keempat adalah review penyusunan VMTS yang melibatkan unsur internal
Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja dan unsur eksternal (pemangku kepentingan, dan
paraalumni) sebagai masukan.
5) Tahapan kelima adalah konsep akhir VMTS hasil dari workshop yang kemudian
dibuat draft konsep akhir VMTS
6) Tahapan keenam adalah pengesahan draf konsep akhir VMTS dalam rapat senat
Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja untuk disahkan sebagai VMTS prodi Tata Kota
Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
7) Tahapa terakhir adalah penetapan VMTS yang berdasarkan surat senat selanjutnya
ketua mengeluarkan SK penetapan VMTS prodi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja
Page | 2
Relevansi sasaran ogram studi dengan misi.
Rumusan sasaran-sasaran program studi didapatkan dari hasil penjabaran analisis
SWOT. Hasil rumusan tersebut terdapat beberapa sasaran yang gunakan dalam
pencapaian Visi program studi Tata Kota di tahun 2020. Adapaun sasaran-sasaran
program studi Tata Kota adalah.
Pada Tahun 2020 mendapatkan mahasiswa baru melalui seleksi dengan tingkat
keketatan persainsgan 1 : 15.
Pada Tahun 2020 mahasiswa dan dosen sudah berkinerja baik.
Pada Tahun 2020 menghasilkan lulusan yang mampu menyelesaikan studinya < 8
Semester.
Pada Tahun 2020 menghasilkan lulusan memiliki IPK rata-rata > 3,25.
Pada Tahun 2020 menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi berbahasa inggris
dengan skor Toefl >450.
Pada Tahun 2020 menjalin hubungan kerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka
dan luar negeri dalam proses pengalaman lapangan.
Terjalin hubungan alumni yang baik dalam meningkatkan umpan balik program studi.
Meningkatkan akreditasi pogram studi oleh BAN-PT
”Terwujudnya Perguruan Tinggi Unggul dan Mandiri Dibidang Teknologi Tata Kota Pada Tahun
2040”.
”Menjadikan Sarjana yang berkualitas dalam bidang Tata Kota dan mampu bersainsg dalam
menghadapi MEA serta dapat mengembangkan potensi lokal dalam mendukung perkembangan tata
kota Pembangunan pada tahun 2020”.
Page | 3
Visi Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja adalah gambaran dari visi institusi STIS
Kotaraja yang ingin dicapai di tahun 2020 dan dilakukan evaluasi dan perbaikkan secara
berkala berdasarkan capaian-capaian yang telah diwujudkan.
c. Tujuan
Tujuan yang hendak di capai melalui visi dan misi tersebut adalah:
1. Meningkatkan kompetensi para dosen Tata Kota dalam melakasanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi
2. Meningkatkan tata kelola proses pembelajaran transparan dan akuntabel.
3. Menghasilkan kerjasama & kemitraan Program Studi skala nasional-internasional
yang berkelanjutan.
4. Menjadi mitra masyarakat, pemerintah, industri jasa konstruksi, badan usaha
pemerintah(BUMN) dalam menghadapi persoalan bidang pembangunan.
5. Mengingkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan standar pendidikan untuk
menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
d. Strategi Pencapaiannya.
Strategi yang digunakan dalam mencapai sasaran yang ingin dicapai adalah.
Meningkatkan Promosi ke SMA/SMK/MA dan lembaga lainnya melalui media
elektronik maupun media cetak serta di lakukan road show yang dilakukan
Page | 4
terintegrasi dan presentasi yang baik dan menarik serta meningkatkan prestasi
akademik dan non Akademik.
Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran.
Meningkatkan jumlah penelitian yang melibatkan mahasiswa dengan didanai oleh
berbagai sumber.
Meningkatnya jumlah pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa
dan didanai oleh berbagai sumber.
Meningkatkan efisiensi & efektivitas Pembimbingan tugas akhir/skripsi mahasiswa.
Mengembangkan Kurikulum, bahan ajar, metode pembelajaran, media
pembelajarandan assesment pembelajaran.
Perubahan Indikator penilaian mata kuliah yang terdiri dari beberapa komponen.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan english club.
Menjalin kerja sama dengan Universitas dengan akreditasi yang lebih baik dari
STISKotaraja.
Menjalin kerja sama dengan lembaga luar negeri.
Menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah.
Memfasilitasi kegiatan temu alumni.
Melaksanakan kegiatan tracer study untuk menjaring umpan balik dari alumni dalam
rangka perbaikan kurikulum, pelaksanaan proses pembelajaran dan peningkatan
program studi.
Memberikan motivasi & arahan untuk meningkatkan akreditasi Prodi.
Memberikan motivasi dan arahan untuk program studi untuk akareditasi institusi.
Mensosialisasikan dan mengapiliasikan manual prosedur akreditasi program studi.
Meningkatkan kegiatan evaluasi dan monitoring borangakreditasi.
Page | 5
Tabel C.1. 1 Rencana Strategi Program Studi Tata Kota
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
Page | 6
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
Evaluasi kurikulum
KBK KBK KBK KKNI KKNI KKNI
sesuai VMTS
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Intervensi pemangku
Masu Masu Masu Masu Masu Masu
kepentingan
kkan kkan kkan kkan kkan kkan
Meningkatkan intensitas
forum diskusi untuk
pengembangan 2 Kali 2 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali
pembelajaran
Page | 7
Menghasilkan 3 2 1 1 1
Efektifitas jadwal ujian 1Bln
para lulusan yang
Ming Ming Ming Ming Ming
memiliki indeks
prestasi sesuai
dengan antisipasi
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
MEA gu gu gu gu gu
2 Bln 3 Bln
2 Bln 1 Bln 3 Bln 3 Bln
setel setel
jadwal seminar proposal setela setela setela setela
ah ah
h judul h judul h judul h judul
judul judul
4 4 4 4 4
Lamanya penulisan 6 6 6 6 6 6
skripsi ≤6 bln
Bula n Bulan Bulan Bulan Bulan Bula n
Pemanfaatan Teknologi
60% 70% 70% 75% 75% 80%
Informasi
Kerjasama Tim yang 60% 70% 75% 80% 85% 90%
solid
Rumusan standar
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
kompetensi lulusan
dan dan dan dan dan dan
(SKL) sesuai dengan
jelas jelas jelas jelas jelas jelas
VMTS PRODI dan
pengguna
Page | 8
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
Menghasilkan
lulusan yang
mampu dan dapat
menyelesaikan
studinya lebih
cepat/tepat waktu
Page | 9
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
Meningkatnya Jumlah
Mahasiswa yang terlibat 5 5 10 12 15 20
dalam penelitian dosen
menghasilkan penelitan
dosen yang sesuai
dengan keahlian dan
dapat digunakan
0 0 1 2 3 4
sebagai pembelajaran
mata kuliah yang
diampu
Peningkatan kualitas dan relevansi penelitian dosen
menghasilkan penelitian
100
yang di publis dalam 100% 100% 90% 90% 80%
jurnal Lokal %
Page | 10
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
Meningkatkan
aksesibilitas informasi
pengelolaan program
50% 50% 60% 70% 80% 90%
studi
Iklim Akademik Meningkatkan budaya kerja dan budaya akademik yang baik di
lingkungan
Page | 11
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
Prodi
Sosialisasi VMTS Prodi Terla Terla
Terla Terla Terla Terla
ksan ksan
ksana ksana ksana ksana
a a
Menetapkan
Terla Terla
reward system bagi
ksan Terla Terla Terla Terla ksan
dosen a ksana ksana ksana ksana a
dan tenaga
kependidikan
berprestasi.
Monitoring kinerja dosen
dan tenaga Terla Terla
kependidikan dengan ksan Terla Terla Terla Terla ksan
peer a ksana ksana ksana ksana a
review.
Mengikutsertakan dosen
pada pelatihan 0 0 0 0 1 1
penulisan artikel jurnal
ilmiah
Bidang Kerjasama menjalin Kerja sama
dengan perguruan tinggi 0 1 5 7 9 11
handal pengalaman
meningkatkan
Page | 12
kerja
Page | 13
Base
Uraian Sasaran Strategi Pencapaian line 2016 2017 2018 2019 2020
2015
2. Kebijakan
1. Prosedur Penyusunan Visi-Misi merupakan panduan Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja, dan program studi dalam menyusun dan melaksanakan VMTS dari Sekolah
Tinggi Ilmu Sains Kotaraja.
2. Tiap unit pelaksana akademik diharuskan menyusun VMTS dalam lingkup tugas dan
fungsinya dan disesuaikan dengan VMTS institusi dan pengambangan manual
prosedur dan prosedur kerja.
3. Para tim penyusun VMTS STIS Kotaraja dibentuk atas usulan Ketua, PembantuKetua
I mengusulkan Tim Penyusun VMTS ke ketua untuk dibuatkan SK.
4. Para tim Penyusun VMTS melaksanakan tugas di bawah koordinasi Ketua tim, untuk
susunan anggota penyusunan VMTS berasal dari unsur-unsur unit kerja.
5. Pembiayaan penyusunan VMTS dibiaya oleh anggaran yayasan dan harus sudah
dianggarkan.
6. Ketua/PUKET-1/Prodi bertanggungjawab penuh atas keberhasilan penyusunan dan
pelaksanaan VMTS.
7. Para pembantu ketua sangat berperan dalam pengarahan keberhasilan penyusunan
dan pelaksanaan VMTS.
8. Penyusunan VMTS dilaporkan ke Ketua sesuai dengan waktu yang disepakati.
9. Penyusunan VMTS Prodi dan rencana program pelaksanaannya dilaporkan ke
PUKET-1 sesuai dengan waktu yang disepakati
10. VMTS yang termaktub dalam Renstra disahkan oleh pihak senat STIS Kotaraja yang
menjadi arah untuk perbaikan dan perkembangan STIS Kotaraja dan menjadi
dasar dalam penyusunan VMTS prodi
Page 14
3. Strategi Pencapaian VMTS
Strategi pencapaian VMTS prodi teknik sipi sebagaimana yang disebutkan dalam renstra
prodi Tata Kota dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
Uraian
Strategi Pencapaian Indikator Pencapaian
Sasaran
Dosen Banyaknya jumlah Dosen pendidikan
Meningkatkan pendidikan Dosen
memiliki terakhir ada
kompetensi Memberikan pelatihan kepada Dosen mengikuti
sesuai dengan Dosen mengenai Metode pelatihan/workshop mengenai
bidangnya Pembelajaran metode pembelajaran
Banyaknya Jumlah Penelitian dosen
Meningkatkan penelitian Dosen dana internal STIS Kotaraja
Page 15
2. Menghasilkan tata kelola proses pembelajaran transparan dan akuntabel.
Page 16
3. Menghasilkan kerjasama & kemitraan Program Studi skala nasional-internasionalyang
berkelanjutan.
Mengadakan
promosi ke Promosi ke SMA/SMK/MA dan
SMA/SMK/M lembaga lain dilakukan melalui
A dan media elektronik maupun media
lembaga lain cetak
Banyaknya minat yang mendaftar
Melakukan roadshow dengan pada Program Studi Teknik Sekolah
presentasi yang baik dan menarik Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
serta menampilkan kegiatan yang
memberikan prestasi akademik dan
non akademik, agar dapat
memotivasi untuk bermitra dengan
Program Studi Teknik STIS Kotaraja
Melakukan Melakukan kegiatan pengabdian Terjalin kerjasama dalam bentuk
kegiatan kepada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dan
pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) menumbuhkan animo yang baik
kepada ditengah masyarakat
masyarakat
Melakukan Melakukan kegiatan kerjasama Terjalin kerjasama dengan pihak
kerjasama dengan pihak pemerintah dan pemerintah dan swasta, sehingga
dengan swasta dalam bentuk Kerja Praktek/ nantinya akan menumbuhkan
pemerintahd Magang kepercayaan kepada alumni
an pihak Program Studi Teknik Sekolah
swasata Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
Page 17
Madangkara
Terlibat dalam kegiatan Terjalin kerjasama dalam rangka
pembangunan yang direncanakan kegiatan pembangunan yang
oleh pemerintah melibatkan dosen dan mahasiswa
Page 18
Terwujudnya Persentase Peningkatan
kerjasama & kerjasama & kerjasama
kemitraan Program kemitraan dengan
Studi skala Program Studi skala perguruan
nasional- nasional- tinggi negeri
internasional yang internasional yang terkemuka dan
100% 40% 40%
berkelanjutan berkelanjutan lembaga
formal/non
formal luar
negeri
Terwujudnya Persentase
menjadi mitra menjadi mitra
masyarakat, masyarakat,
pemerintah, industri pemerintah, industri Peningkatan
jasa konstruksi, jasa kerjasama
badan usaha konstruksi, badan dengan
pemerintah (BUMN) usaha pemerintah 100% pemerintah dan
dalam menghadapi (BUMN) dalam 50% 50% pihak swasata
persoalan bidang menghadapi
pembangunan persoalan bidang
pembangunan
Terwujudnya Persentase
sarana dan
sarana dan
prasarana sesuai
prasarana sesuai Peningkatkan
dengan standar dengan standar sarana dan
pendidikan untuk pendidikan untuk prasarana
100% 60% 60%
menunjang Tri pembelajaran
menunjang Tri
Dharma
Dharma Perguruan
Perguruan Tinggi
Tinggi
1. Latar Belakang
Tata pamong (governance) program studi merupakan suatu cara program studi
mendistribusikan kekuasaan dan mengelola berbagai masalah dan sumberdaya uang
dihadapi. Konsep tata pamong Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja merupakan
sebagai suatu proses.Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk
bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan
Page 19
terpilihnya pemimpin dan pengelola kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab
dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.Organisasi dan sistem tata pamong yang baik
(good governance) mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab
dan keadilan program studi pada suatu institusi perguruan tinggi.
Tata pamong yang ada di dalam akreditasi Program StudiTata Kota STIS Kotaraja ini
merupakan adanya sebuah sistem yang dapat menjamin terwujudnya penyelenggaraan
pendidikan yang ideal. Sistem tata pamong Program StudiTata Kota STIS Kotaraja
dilaksanakan melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan
mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong
didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan,
tata cara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan,
sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi,
perpustakaan, laboratorium). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome
serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas.
Konsep yang saat ini sedang menjadi mainstream dalam penyelenggaraan perguruan
tinggi adalah konsep good university governance (GUG). Pada dasarnya, pendidikan
tinggi yang pada praktiknya dijalankan oleh institusi perguruan tinggi dimaksudkan untuk
dapat menjadi komunitas kaum intelektual suatu bangsa. Komunitas intelektual ini
kemudian diharapkan untuk menjadi komunitas yang mampu menelurkan inovasi-inovasi
dan pemikiran-pemikiran dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi. Dengan
peranan dan harapan yang besar inilah anggota komunitas pendidikan tinggi kemudian
mendapat posisi yang terhormat di tengah masyarakat. STIS Kotaraja telah bertekad
untuk menuju good university governance dengan meningkatkan sistem tata pamong.
Institusi perguruan tinggi harus memenuhi prinsip-prinsip good governance tersebut dalam
penyelenggaraannya. Yang berbeda adalah nilai dan tujuan yang menjiwainya. Prinsip-
prinsip manajerial dalam good governance hendaknya diterapkan untuk
mendukung fungsi-fungsi dan tujuan dasar pendidikan tinggi. Selain itu, perbedaan lain
adalah dalam hal stakeholders yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan
perguruan tinggi, serta nilai-nilai luhur pendidikan yang harus dijaga dalam pelaksanaannya.
Walaupun saat ini Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja belum sepenuhnya
menerapkan prinsip-prinsip good governance, namun usaha kearah tersebut sudah mulai
dilaksanakan, sehingga dengan berubahnya pola pengelolaanProgram Studi Tata Kota
STIS Kotaraja menjadi program studi yang melaksanakan prinsip good university
governance.
2. Kebijakan
Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja terbentuk secara formal sejak Tahun 2004
berdasarkan SK DIRJEN DIKTI (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi) Kemendiknas No.
xxx/E/O/2004 tanggal xx Oktober 2004, sebagai bagian dari Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja (STIS Kotaraja ). Program Studi Tata Kota merupakan salah satu dari 2
Program Studi (Prodi) yang dikelola STIS Kotaraja sampai saat ini di selain Program
Studi Teknik Informatika.
Sistem tata kerja institusi, sistem pengelolaan, sisteman penjaminan mutu dan kerjasa
Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja berdasarkan pada STATUTA STIS Kotaraja.
Kebijakan yang menaungi penyusunan sebagai berikut:
Page 20
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional(Lembaran negara RI Tahun 2003 Nomor 78, tambahan lembaran negara
RINomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5699);
6. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara RI;
8. Peraturan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum;
10. Peraturan Presiden RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
11. Peraturan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
12. Peraturan Presiden RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
13. Peraturan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
14);
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 788);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1290);
16. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1952);
17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian,
Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2081).
18. Statuta STIS Kotaraja
19. Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 Tahun 2014 Tentang
Kerjasama Perguruan Tinggi
Page 21
21. Dokumen SOP, SPMI, Kode Etik Kepegawaian, Tupoksi (SK)
22. Dokumen legalitas organisasi
23. Pedoman Kerjasama Institusional STIS Kotaraja Nomor : 03/SK/STIS Kotaraja /I/2015
JangkaPendek.
Program kerja jangka pendek yang akan dilaksanakan program studi Tata kota STIS
Kotaraja, yang selanjutnya dalam kebiasaan STIS Kotaraja disebut dengan rencana
operasional (Renop), telah tergabung kedalam renop institusi yang intinya adalah:
a. Mempromosikan Program Studi ke berbagai SMU/SMK/Sederajat
b. Menyelenggarakan & memantapkan pelaksanaan program yangada.
c. Membenahi manajemen dan administrasi ProgramStudi.
d. Pengembangan sarana dan prasarana.
e. Memberdayakan laboratorium yang ada.
Page 22
Jangka Menengah.
Rencana jangka menengah atau di STIS Kotaraja disebut dengan Renstra merupakan
program jangka menengah, dan juga telah digabung dengan program jangka menengah
tingkat institusi, yang intinya:
a. Memperluas hubungan kerjasama dengan berbagai pihak terutama perguruan tinggi
ternama di tanah air.
b. Peningkatan kualitas staf pengajar dengan menempuh kuliah untuk jenjang yang
lebih tinggi
c. Peningkatan kualitas lulusan.
d. Menumbuhkan semangat penelitian dan pengabdian masyarakat
kepada dosen dan mahasiswa.
Jangka Panjang
Program jangka panjang Program Studi di STIS Kotaraja disebut dengan rencana induk
pengembangan (RIP) jangka panjang, program ini biasanya menjadi program kerja yang
pasti masuk dan menjadi rencana kerja pihak pimpinan institusi, diantaranya:
a. Menyelenggarakan program Pascasarjana Prodi TeknikTata kota.
b. Menerbitkan Jurnal Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja yang
terakreditasiNasional
2. Perangkat Pendukung
Perangkat pendukung Program Studi Tata Kota difasilitasi oleh STIS Kotaraja untuk
mewujudkan tata pamong yang baik antara lain gedung STIS Kotaraja yang representatif,
ruang rapat (pertemuan), ruang dosen, laboratorium (ruang komputer, ilmu ukur tanah,
Page 23
struktur, air), lapangan olahraga, masjid, kantin, ruang klinik, ruang PPK (Pusat
Pengembangan Karir), ruang lembaga mahasiswa, perpustakaan, dan perangkat
pendukung lainnya.
a. Kredibel
Untuk menjamin kredibilitasnya, tata pamong Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja
dituangkan dalam sejumlah aturan yang menjelaskan tugas dan pokok fungsi setiap
elemen organisasi dilingkungan Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja. Setiap elemen
memiliki fungsi yang spesifik yang menggambarkan sistem input-proses-output kegiatan.
Aturan-aturan tersebut adalah tertuang dalam Statuta STIS Kotaraja. Bagaimana Program
Studi Tata Kota melalui institusi STIS Kotaraja mengimplementasikan tata pamong yang
kredibel, berikut ini sejumlah langkah strategis yang telah dilakukan:
Page 24
Pertama, melakukan tes kompetensi bagi calon ketua yang akan menduduki jabatan
tertentu. Kedua, pembagian tupoksi yang tepat yang sesuai dengan kriteria dan jabatan
yang ada di STIS Kotaraja, dan setiap saat dimonitor, dievaluasi dan hasil evaluasi
ditindaklanjuti sesuai intruksi pimpinan STIS Kotaraja. Ketiga, meningkatkan kompetensi
sumber daya manusia STIS Kotaraja melalui berbagai pelatihan/seminar/workshop
yang akan dilaksanakan secara berkala. Keempat, terus melakukan tinjauan terhadap
manual mutu, kebijakan mutu, sasaran mutu, SOP dan Renop/RKAT sehingga benar-benar
menjadi panduan bagi para pimpinan dilingkungan STIS Kotaraja dalam melaksanakan
fungsi-fungsi Manajerial. Seluruh tata aturan operasional yang lain STIS Kotaraja juga
terus diperbaiki untuk memacu perbaikan dalam hal pelaksanaan fungsi kepemimpinan
sehingga kredibilitas seorang pemimpin, juga didukung oleh kredibilitas tata aturan
pendukungnya sehingga diusahakan celah kesalahan pelaksanaan fungsi kepemimpinan
tidak ada lagi.
b. Transparan
Transparansi atau keterbukaan tata pamong Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja
dilakukan dengan melaksanakan pertemuan untuk penyusunan program kerja setiap unit
organisasi. Penyelenggaraan program kerja terwujud dalam realisasi program kerja
tahunan. Realisasi program kerja akademik, dapat dilihat dari penyampaian SAP dan
kontrak kuliah pada awal perkuliahan dan capaiannya di akhir perkuliahan. Transparansi
atau keterbukaan tata pamong Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja bahwa informasi
secara mudah dan akurat melalui website www.STIS Kotaraja.ac.id.
c. Akuntabel
Akuntabilitas tata pamong mengandung maksud bahwa seluruh praktik Program Studi
Tata Kota STIS Kotaraja selaras dengan dan dapat dipertanggung jawabkan menurut
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjamin
akuntabilitas tata pamong, STIS Kotaraja telah memiliki uraian tugas dan tanggung
jawab yang jelas dari setiap pejabat struktural, anggota senat akademis, dosen dan
karyawan yang tertuang dalam SK Ketua No. 002 /SK/ STIS Kotaraja / IX/2012 Tahun
2012 tentang Tupoksi.
d. Bertanggungjawab
Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja mendorong anggota civitas akademika terlibat
dalam pengelolaan perguruan tinggi, atas keterlibatannya maka setiap indivindu yang
mendapatkan amanah melaksanakan tugas organisasi wajib bertanggungjawab atas segala
tindakannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) masing-masing dan
membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) setiap unit. Dosen sebagai pendidik harus
mentaati etika dan norma Dosen, misal menghindari penjualan nilai kepada mahasiswa dan
mempersulit penyelesaian skripsi atau tugas akhir mahasiswa serta membuat laporan
kinerja. Untuk menjamin tercapainya kualitas tata pamong pada aspek ini, Program Studi
Tata Kota STIS Kotaraja telah memiliki pedoman akademik, pedoman norma dan etika
pegawai, serta pedoman etika mahasiswa.
e. Adil
Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja memperlakukan secara adil dan berimbang
Page 25
kepada para pemangku kepentingan yang terkait, artinya Program Studi Tata Kota dan
STIS Kotaraja memberikan pelayanan yang sama baik kepada pimpinan, dosen,
karyawan, mahasiswa, alumni, dan masyarakat pengguna lulusan. Prinsip keadilan dalam
sistem tata pamong, ditunjukkan melalui aturan yang tegak mengenai hak dan kewajiban
civitasakademikaSTIS Kotaraja, seperti tercantum dalam Statuta.
b) Kepemimpinan
Pola kepemimpinan pada Program Studi Tata Kota diatur dalam statuta STIS Kotaraja.
Pada pelaksanaan pola kepemimpinan ini Ketua Program Studi Tata Kota dibantu seorang
sekretaris Program studi dalam penyelenggaraan Program Studi Tata Kota sehari- hari.
Untuk tugas-tugas tertentu juga Ketua Program Studi Tata Kota mendelegasikan
tugas- tugas kepada masing-masing unit kerja sedemikian rupa, seperti mengkaji mata
kuliah dibantu koordinator mata kuliah, evaluasi dan pengendalian dibantu UPM, lalu
laboratorium dibantu Koordinator Laboratorium dalam pelaksanaan tugasnya mendukung
efektifitas dan efisiensi kinerja pimpinan Program Studi Tata Kota.
Pengawasan serta evaluasi terus menerus dibutuhkan agar pelaksanaan manajemen
Progam Studi Tata Kota bisa berjalan dengan baik. Apabila ditemukan permasalahan
yang tak bisa diselesaikan pada tingkat Program studi, maka Ketua Program Studi Tata
Kota akan melanjutkannya kepada tingkat pimpinan yang lebih tinggi, Pembantu ketua
atau Ketua STIS Kotaraja.
Kepemimpinan pada program studi mempunyai kemampuan memprediksi masa depan,
merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan
visi ke depan yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan
Page 26
menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi,
serta memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam program
studi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke
dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan
pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi institusi perguruan tinggi dan dalam
sistem pendidikan tinggi nasional. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan
menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kepemimpinan
mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik,
kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan
hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk
mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas
kepada seluruh unsur dalam program studi.
Kepemimpinan program studi menjadi menjadi fokus dan mendapat perhatian
sepenuhnya untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja
sebagaimana tercantum pada Statuta STIS Kotaraja, Madangkara. Dalam Statuta
disebutkan tentang kepemimpinan dalam program studi Sekolah Tinggi yaitu:
Bab IV Pasal 17 Program Studi, Bagian, Program Studi, Laboratorium, dan Studio
(1) Program Studi, bagian, Prodi, Laboratorium, dan Studio merupakan unsur pelaksana
akademik di STIS Kotaraja .
(2) Di dalam Program Studi atau secara lintas Program Studi dapat dibentuk Program
Studi.
1) Kepemimpinan operasional
Pola kepemimpinan pada Program Studi Tata Kota diatur dalam statuta STIS Kotaraja.
Pada pelaksanaan pola kepemimpinan ini Ketua Program Studi Tata Kota dibantu seorang
sekretaris Program studi dalam penyelenggaraan Program Studi Tata Kota sehari-hari.
Untuk tugas-tugas tertentu juga Ketua Program Studi Tata Kota mendelegasikan tugas-
tugas kepada masing-masing unit kerja sedemikian rupa, seperti mengkaji mata kuliah
dibantu koordinator mata kuliah, evaluasi dan pengendalian dibantu UPM, lalu
laboratorium dibantu Koordinator Laboratorium dalam pelaksanaan tugasnya mendukung
efektifitas dan efisiensi kinerja pimpinan Program Studi Tata Kota. Pengawasan serta
evaluasi terus menerus dibutuhkan agar pelaksanaan manajemen Progam Studi Tata
Kota bisa berjalan dengan baik. Apabila ditemukan permasalahan yang tak bisa
diselesaikan pada tingkat Program studi, maka Ketua Program Studi Tata Kota akan
melanjutkannya kepada tingkat pimpinan yang lebih tinggi, Pembantu ketua atau Ketua
STIS Kotaraja. Pimpinan Program Studi Tata Kota mempunyai peranan yang sangat
penting, terutama dalam hal menetapkan tujuan utama organisasi, serta
mengomunikasikan standar kinerja dan menunjukkan kepercayaan terhadap
kemampuan stafnya untuk memenuhi standar tersebut. Hal ini berarti, peran dari
pimpinan dalam perencanaan strategis terutama dalam penetapan visi, misi, tujuan dan
sasaran serta strategi sangat penting. Ketua Program Studi Tata Kota juga berpengaruh
terhadap implementasi strategi, terutama dalam memotivasi stafnya dalam mencapai
tujuan. Komitmen pimpinan yang cukup kuat dalam kegiatan operasional institusi juga
Page 27
ditunjukkan oleh terbentuknya beberapa unit kerja seperti LPM (Lembaga Penjaminan
Mutu), Unit Pengawasan Internal, UPT Job Placement Center, bertujuan untuk
meningkatkan kualitas penyelengaraan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat
Page 28
2) Kepemimpinan organisasi
Kepemimpinan organisasi Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja berkaitan dengan
proses dimana pimpinan program studi memengaruhi dan memberikan contoh kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Program Studi Tata Kota STIS
Kotarajamempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi di
bidang ilmu Tata Kota. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Program Studi
Tata Kota STIS Kotaraja mempunyai fungsi: melaksanakan, mengembangkan pendidikan;
melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, tekonologi ;
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat; melaksanakan pembinaan civitas
akademika dan hubungannya dengan ilmu tata kota; melaksanakan kegiatan layanan
administratif. Sesuai dengan Statuta STIS Kotaraja, susunan organisasi Program Studi
Teknik Tata kota STIS Kotarajaterdiri atas: yayasan, dewan penyantun, dewan pengawas,
senat STIS Kotaraja, Ketua, Pembantu Ketua, Unsur pelaksana akademik, unsur
pelaksana administrasidan unsur penunjang akademik.
3) Kepemimpinan publik
Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja, melalui institusi STIS Kotaraja telah melakukan
berbagai kerjasama dengan universitas terkemuka diberbagai kota lain, seperti
Universitas Bina Kusuma, Universitas Dominan, Universitas Dr. Hebat, Universitas Properti
Maju, Universitas Universitas Komunikasi Lancar Yogyakarta, Universitas Teknologi Maju,
Universitas Negara Tetangga. Kerjasama yang dilakukan sebagai upaya
mengembangkan dan meningkatkan baik dalam sistem pembelajaran maupun
peningkatan sumber daya manusia (dosen). Kegiatan Program Studi Tata Kota STIS
Kotarajatelah melakukan kegiatan kerjasama dengan Pemerintah yaitu pemerintah
memfasilitasi mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL), kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pihak instansi menjadi
narasumber dan sponsorship kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh STIS Kotaraja.
Kepemimpinan publik Dosen menjadi Ketua RT, sebagai fasilitator program kota tanpa
kumuhpada PNPM Mandiri, Tenaga Ahli bidang penataan ruang, Tenaga Pendamping
program pengembangan sanitasi, Tokoh Agama.
Page 29
2) Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai kegiatan. Untuk memberikan gambaran jelas tentang mekanisme
dalam melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan
perguruan tinggi, maka diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP). Standar
adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta
dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan SOP adalah tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Panitia ini telah menyusun dokumen SOP
yang meliputi;
1. Prosedur administrasi akademik
2. Prosedur administrasi keuangan
3. Prosedur administrasi umum
4. Prosedur administrasi kemahasiswaan
5. Prosedur administrasi penelitian
6. Prosedur administrasi Pengabdian
Pelaksanaan Organisasi Dipimpin Oleh Ketua Program Studi Tata KotaDibantu
Pembantu Ketua Dengan Rincian :
1) Pembantu Ketua Bidang Akademik (Puket I) Membantu KetuaProgram Studi Tata
Kota Dalam Memimpin Pelaksanaan Bidang Pendidikan, Pengajaran, Penelitian, Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat
2) Pembantu Ketua Bidang Administrasi (Puket II) Membantu Ketua Program Studi Tata
Kota Dalam Memimpin Pelaksanaan Kegiatan Dibidang Administrasi Umum,
Perencanaan, Dan Keuangan.
3) Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan (Puket III) Membantu Ketua Program Studi
Tata KotaDalam Memimpin Pelaksanaan Kegiatan Dibidang Pembinaan Mahasiswa
Dan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa.
3) Staffing (Kepegawaian)
Pengelolaan kepegawaianProgram Studi Tata Kota STIS Kotaraja dibawah kepemimpinan
langsung Kepala Program Studi dan dilaksanakan oleh BAUK pada bagian kepegawaian.
Pelaksanaan manajemen kepegawaian dilandasi Statuta. Pengelolaan kepegawaian
diarahkan pada peningkatan kompotensi, kinerja dan produktivitas, jabatan dan karir serta
kepuasan baik tenga pendidik (dosen) maupun tenaga kependidikan, prosedur kerja
yang diterapkan, prosedur-prosedur ini merupakan tindakan untuk mengikuti peraturan.
Dalam penerapannya, tingkat kepatuhan terhadap peraturan akan semakin besar jika
prosedur kerja ini berada dalam wilayah pengelolaan yang menjadi obyek pemeriksaan
pihak di luar STIS Kotaraja. Pematuhan peraturan ini membentuk kompetensi manajerial
parapengelola.
Page 30
4) Leading (Kepemimpinan)
Kepemimpinan Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja pelakasanaannya mengacu pada
tata kerja dalam statuta institusi STIS Kotaraja, dimana setiap pemimpin satuan organisasi
dilingkungan STIS Kotaraja dalam melaksanakan tugasnya wajib: (a) menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. (b) mematuhi pedoman dan petunjuk teknis
DirekturJenderal Pendidikan Tinggi Depatemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan. (c)
mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan supaya
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (d) mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-
masing. (e) menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Page 31
melalui absensi secara manual dan melalui mesin finger print yang terdapat di kantor
administrasi.
Page 32
dan atau perlu melakukan pengajuan akreditasi, baik pada saatpenyiapan dokumen
borang/evaluasi diri, penyiapan data, dan persiapanvisitasi. Ruang lingkup pemeriksaan
BAN-PT yaitu melakukan verifikasistandar yang wajib dipenuhi perguruan tinggi sebagai
berikut:
Kriteria 1. Visi, misi, tujuan dan strategi
Kriteria 2. Tata pamong, Tata Kelola dan kerjasamaKriteria 3. Mahasiswa
Kriteria 4. Sumber daya manusia
Kriteria 5. Keuangan, Sarana dan PrasaranaKriteria 6. Pendidikan
Kriteria 7. Penelitian
Kriteria 8. Pengamdian kepada masyarakatKriteria 9. Luaran capaian Tridharma.
1) Kebijakan Mutu
Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja sebagai program studi yang berkomitmen
memberikan pelayanan, berfokus pada kebutuhan stakeholder melalui peningkatan mutu
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara berkelanjutan untuk menghasilkan
lulusan berdaya sainsg tinggi.
3) Dokumen Mutu
Dokumen mutu disusun dan dikendalikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu, sehingga
semua unit baik mulai tingkat institusi maupun tingkat yang paling bawah yaitu Program
studi dalam melaksanakan kegiatan akademik menggunakan standar dokumen yang
sama. Semua dokumen disusun secara demokratis karena dalam perumusannya
melibatkan setiap unit kerja di lingkungan Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja
sehingga dokumen sudah mengakomodasi kebutuhan masing-masing unit kerja Program
studi. Dokumen disusun berdasarkan semangat visi dan misi Program Studi Tata Kota
STIS Kotaraja.
Page 33
Gambar C.2. 2 Dokumen Mutu dan Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Tingkat Dokumen yang dihasilkan Satuan Kerja
Pelaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu
Akademik
Program studi a. Kompetensi Lulusan Program studi Ketua Prodi
b. Manual Prosedur
Kelompok f. Rancangan Pembelajaran Tim Monitoring Ketua Prodi
Dosen dan Evaluasi
g. Laporan dan Evaluasi
proses
pembelajaran
e) Kerjasama
Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja secara aktif dan berkelanjutan mengadakan
kerjasama ataupun kemitraan penelitian baik dengan instansi pemerintah dan Institusi
STIS Kotaraja. Kerjasama dan kemitraan penelitian yang sudah dilakukan adalah dengan
instansi pemerintah seperti Pemerintah Ibu Kota Madangkara, Universitas Universitas
Komunikasi Lancar, Universitas Bina Kusuma, dan lain-lain. Selain itu, Program Studi Tata
Kota juga melakukan kerjasama ke luar negeri.
(2) Kegiatan reseptif: Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja menerima kunjungan dinas
dari institusi lain serta menjadi tuan rumah penandatanganan MoU. Perlu dicatat bahwa
tidak semua kegiatan realisasi kerjasama dipayungi oleh MoU tertentu. Namun demikian
banyak juga MoU yang tidak terealisasi seperti dengan PT. Mas Mansur Maju. Kerjasama
Page 34
yang ideal melibatkan penandatanganan MoU dan dilanjutkan dengan pelaksanaan
kegiatan sebagai bentuk implementasinya. Kegiatan kerjasama Program Studi Tata Kota
STIS Kotaraja dengan instansi, lembaga, dan perguruan tinggi dalam negeri. Dengan
semakin meningkatnya kegiatan kerjasama Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja baik
dengan instansi, lembaga, dan perguruan tinggi dalam negeri, serta dalam rangka
meningkatkan mutu kerjasama, maka sejak tahun 2012 telah dibentuk STIS Kotaraja PPK
yang membantu Ketua untuk menata kerjasama di Program Studi Tata Kota STIS
Kotaraja. Pihak STIS Kotaraja PPK akan mengevaluasi kelengkapan administrasi,
membuat draft perjanjian kerjasama, mengatur penandatanganan perjanjian kerjasama
dengan institusi mitra, dan potensi manfaat kerjasama. Untuk memonitor mutu kegiatan
kerjasama maka STIS Kotaraja PPK mengusahakan untuk rapat bersama sebulan
sekali, meskipun secara informal selalu dilakukan monitor dan evaluasi setiap saat
diperlukan. Hasil dari kegiatan kerjasama dilaporkan kepada Ketua Program Studi
Tata Kota STIS Kotaraja setiap semester.
Kurun Waktu
No
Nama Instansi Kerjasama
Mulai Berakhir
(1) (2) (4) (5)
1 Dinas Tata Kota 2014 2018
2 Dinas PU 2014 2018
3 Dinas Pendidikan 2014 2018
4 Univ. Bina Kusuma 2016 2021
5 Univ. Dominan 2016 2020
6 Univ. Dr. Hebat 2016 2021
7 Univ. Properti Maju 2016 2020
8 Universitas Komunikasi Lancar 2018 2021
9 Dinas Perpustakaan 2018 2023
10 Universitas Negara Tetangga (UNT) 2018 2023
11 Universitas Teknologi Maju 2018 2023
Page 37
Pada tahap ini data yang diperoleh adalah pelaksanaan kerjasama antara unit kerja dengan
mitra, sedangkankan MoU dilakukan oleh STIS PPK dan mitra kerjasama. Hasil
pelaksanaan kerjasama antara STIS Kotaraja dan mitra secara umum adalah peningkatan
pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang penelitian, pendidikan dan
pengabdian kepada masyarakat. Seluruh data terbaru dan kegiatan terkini dari kerjasama
yang disajikan dalam website yang dimiliki oleh kerjasama. STIS Kotaraja juga melakukan
monitoring terhadap MoU yang masih aktif dan yang akan segera habis masa berlakunya.
Kemudian memutuskan apakah kemitraan akan segera habis masa berlakunya itu akan
diperpanjang atau tidak berdasarkan atas evaluasi pelaksanaan. Salah satu kegiatan
dalam pelaksanaan kerjasama adalah melakukan monitoring dan evaluasi.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan proses pelaksanaan
kegiatan kerja sama dan mengetahui mutu hasil atau baik tidaknya suatu hasil kerja
sama. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi diperlukan untuk menjamin agar
berbagai kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan terukur dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kesepakatan (MOU). Pengembangan
sistem monitoring dan evaluasi secara umum mempunyai tujuan ganda, yakni
sebagaialat manajemen untuk meningkatkan efektifitas dan keberlanjutan, sebagai proses
dokumentasi dan pembelajaran bagi berbagai pihak untuk merancang program berikutnya
yang sejenis ataupun pengembangannya. Monitoring dan evaluasi dalam kegiatan
kerjasama yang dilakukan saat ini berupa: (1). Pelaporan kemajuan kegiatan per periode
tiga bulanan, (2). Laporan akhir dan laporan tentang produk ilmiah yang dihasilkan,
misalnya terbitnya buku, publikasi ilmiah atau desains dan modul hasil kajian ilmiah.
Page 38
khasanah ilmu pengetahuan. (3). Di bidang pengabdian kepada masyarakat hasil penelitian
dapat diaplikasikan secara langsung.
Manfaat mitra kerjasama yang lain adalah memperoleh pelayanan, fasilitasi, dukungan
dari STIS Kotaraja terkait dengan pelaksanaan kerjasama yang telah disepakati bersama.
Mitra memperoleh pelayanan tersebut antara lain berupa bantuan tenaga ahli, pendidikan
dan pelatihan, bimbingan teknis, dukungan penelitian untuk kajian solusi, magang
mahasiswa, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada dasarnya kerjasama dengan
mitra adalah saling memberi manfaat pada kedua lembaga. Program Studi Tata Kota
melalaui instansi STIS Kotaraja dapat mendarmabaktikan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan baik, sedangkan mitra mendapatkan apa yang diinginkannya antara lain melalui
hasil penelitian, meningkatkan sumber daya manusia dan lain-lain.
Monitoring dan Evaluasi Hasil Penjaminan mutu di bidang manajemen dan tindak
lanjutnya
Monitoring dan evaluasi di bidang manajemen juga dilakukan oleh Biro Administrasi
Umum. Secara berkala tim teknis yang dibentuk oleh Biro Adminstrasi Umum kemudian
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap aspek manajemen dalam lingkup Program
Studi Teknik. Hasil monitoring dan evaluasi kemudian dibahas dalam rapat koordinasi
bidang administrasi umum, keuangan dan sumber daya untuk rencana tindak lanjut atas
temuan hasil monitoring dan evaluasi.
Page 42
memiliki kompetensi sesuai dengan yang ditetapkan disetiap program studi, 3)
Kepastian bahwa setiap mahasiswa memiliki pengalaman belajar sesuai dengan
spesifikasi program studi.
b. Penjaminan Mutu Internal merupakan bagian dari tanggung jawab pimpinan STIS
Kotaraja dan pimpinan Program studi. Sistem Penjaminan mutu di STIS Kotaraja
dirancang dan dilaksanakan untuk dapat menjamin mutu gelar akademik yang
diberikan. Hal ini berarti bahwa sistem Penjaminan mutu harus dapat menjamin bahwa
lulusan akan memiliki kompetensi yang ditetapkan dalam program studi.
4. Perbaikan Berkelanjutan
1. Pelaksanaan peningkatan mutu bisa dilakukan dengan menyusun standar baru,
penyempurnaan sasaran mutu setiap tahun perbaikan rencana mutu.
2. Pelaksanaan peningkatan mutu didasarkan hasil monev dan audit mutu internal
3. Hasil monev dan audit mutu internal dibahas dalam rapat tinjauan manajemen
STIS Kotaraja berperan membina dan memfasilitasi pengembangan program studi terkait
dengan penyusunan dokumen akreditasi melalui LPM dan bantuan assesor internal.
Bantuan yang diberikan antara lain dalam bentuk:
1) Pelatihan penyusunan dokumen dan pengisian borang akreditasi, dilakukan melalui
lokakarya yang diikuti semua task force penyusun borang akreditasi;
2) LPM berperan sebagai bank data yang menyediakan data meliputi standar-standar
BAN-PT untuk membantu Program studi dalam menyusun Borang Akreditasi;
Page 43
3) Pendampingan selama penyusunan dokumen akreditasi oleh asesorinternal STIS
Kotaraja, dengan cara melakukan simulasi dokumen akreditasi oleh asesor internal
STIS Kotaraja,
4) Bantuan pengiriman dokumen akreditasi ke BAN-PT,.
5) LPM secara terus menerus melakukan MONEV terhadap status akreditasi program
studi.
8. Kepuasan Pengguna
Kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku kepentingan: mahasiswa,
dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna. Kualitas pelayanan dan
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran terbagi dua, yaitu untuk dosen dan
mahasiswa, serta didukung dengan alumni dan pengguna lulusan. Untuk dosen yang diukur
dengan tiga komponen layanan, yaitu sarana dan prasarana, pelaksanaan tridharma
untuk peninngkatan kualitas mutu lulusan STIS Kotaraja , untuk mahasiswa diukur dengan
tiga komponen layanan yaitu, sarana dan prasarana. Pelaksanaan pendidikan dan proses
pembelajaran serta saran untuk peningkatan kualitas mutu lulusan. Pada alumni yang diukur
terdapat sepuluh komponen, yaitu proses belajar mengajar, administrasi, fasilitas
mahasiswa, keterampilan, pemikiran dan keterampilan ilmiah, keterampilan manajemen dan
entrepreneurship, keterampilan teknis/psikomotorik, pengetahuan, ketermpilan sosial dan
rasa tanggung jawab, profesionalisme, perilaku dan etika dan untuk pengguna lulusan
dengan tujuh komponen yang terdiri dari integritas, keahlian berdasarkan bidang, bahasa
inggris, penggunaan TI, komunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri.
Ketersediaan dan Pelaksanaan Basis Data Institusi dan Program studi :
1) Basis Data ada di Evaluasi program studi berbasis evaluasi diri (EPSBED) atau
Pangkalan data perguruan tinggi (PDPT) yang dilaporkan secara resmi setiap semester
ke Kopertis. STIS Kotaraja juga secara mandiri mengembangkan pangkalan data
elektronik, sebagai basis data internal yang digunakan sebagai alat yang membantu
institusi dan program studi dalam mengukur kinerja sasaran mutu berbasis renstra.
2) STIS Kotaraja juga mengembangkan sistem manajemen akreditasi Program studi
yang tujuannya untuk membantu evaluasi diri institusi dan Program studi setiap tahun
dalamrangka mempersiapkan akreditasi Program studi.
3) STIS Kotaraja memiliki Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Kegiatan
Mahasiswa, dll.
Page 44
C.3. MAHASISWA
1. Latar Belakang
Sekolah Tinggi Ilmu Sains Madangkara (STIS Kotaraja) merupakan salah satu perguruan
tinggi yang berada di Ibu Kota Madangkara. Keberadaan STIS Kotaraja sampai saat ini
tidak lepas dengan adanya kepercayaan masyarakat Ibu Kota Madangkara dan sekitarnya
terhadap STIS Kotaraja, sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan tingkat
tingginya.Keberadaan mahasiswa di STIS Kotaraja khususnya Program Studi Tata Kota
sangat penting peranannya, karena dengan adanya mahasiswa tersebut maka program
studi Tata Kota STIS Kotaraja sampai saat ini masih terus berjalan. Oleh sebab itu
perlakuan atau pelayanan terhadap mahasiswa program studi Tata Kota perlu untuk
diperhatikan, dimulai dari proses perekrutan calon mahasiswa baru sesuai dengan standar
yang telah ditentukan, pelayanan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga
bisa menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas yang baik.Kenapa mahasiswa harus
mengambil Program Studi Tata Kota di STIS Kotaraja dikarenakan nantinya lulusannya
bisa memiliki ruang lingkup pekerjaan yang luas dengan bekal ilmu yang
dikuasainsya.Lulusan Program Studi Teknik Sipli juga bisabekerja sebagai Pegawai Negeri
Sipli (PNS) ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan juga bisa bekerja di Dinas
Pekerjaan Umum (PU).
Di Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja setiap mahasiswa akan mendapatkan berbagai
layanan sebagai bentuk penghargaan berupa bimbingan Dosen Pembimbing Akademik
(Dosen PA),minat dan bakat, beasiswa, kesehatan.
2. Kebijakan
Dalam hal kebijakan yang diberikan STIS Kotaraja kepada calon mahasiswa program
studi Tata Kota tertuang dalam Surat Keputusan (SK) ketua STIS Kotaraja nomor :
001.b/SK/STIS Kotaraja /I/2012, tentang peraturan akademik STIS Kotaraja tahun 2013,
tentang penerimaan mahasiswa baru. STIS Kotaraja juga melaksanakan program
beasiswa dari Kopertis berupa PPA dan BBM yang diberikan kepada mahasiswa STIS
Kotaraja program studi Tata Kota yang memiliki prestasi akademik dan juga mahasiswa
yang kurang mampudengan syarat – syarat yang telah ditetapkan pihak STIS Kotaraja.
Salah satu usaha yang dilaksanakan STIS Kotaraja sebagi bentuk kebijakan yaitu dalam
penerimaan calon mahasiswa yang berprestasi dengan membebaskan biaya pendaftaran
dengan syarat calon mahasiswa tersebut memiliki prestasi akademik yaitu masuk peringkat
10 (sepuluh) besar di tingkat SMU/SMK. Setelah masuk maka mahasiswa tersebut
akan diusulkan mendapatkan beasiswa yang berasal dari Dikti melalui Kopertis Wilayah
III DKI Madangkara.
Page 45
3. Strategi Pencapaian Standar
a. Bimbingan Peningkatan Prestasi
Berbagai usaha yang dilakukan oleh STIS Kotaraja untuk meningkatkan kualitas dari
lulusan Program Studi Tata Kota , yaitu berupa layanan bimbingan minat dan bakat untuk
menambah wawasan serta meningkatkan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa agar
bisa bersainsg di dunia kerja ataupun membuka peluang usaha di zaman sekarang yang
penuh dengan persainsgan yang ketat.Mahasiswa program studi Tata Kota tidak hanya
menguasai mata kuliah yang diajarkan, tetapi juga bisa meningkatkan potensi dan
kreatifitasnya di STIS Kotaraja sesuai dengan minat dan bakatnya. Dalam hal ini STIS
Kotaraja menyediakan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam peningkatan
prestasi mahasiswa berupa sarana olah raga (lapangan futsal dan lapangan bola voli),
sarana kesenian, terdapatnya Lembaga Unit kegiatan Mahasiswa (UKM), Lembaga
Penelitian (LPPM), Himpunan Mahasiswa Tata Kota (HMTS).
Dengan adanya sarana yang disediakan oleh STIS Kotaraja maka mahasiswa yang
memiliki bakat dalam bidang olah raga bisa menyalurkan dan meningkatkan bakat yang
dimilikinya dibuktikan dengan berbagai prestasi yang diperoleh dalam mengikuti berbagai
kejuaraan baik tingkat lokal maupun tingkat provinsi. Melalui HMTS mahasiswa program
studi Tata Kota bisa belajar banyak, seperti yang sudah dijalakan oleh HMTS STIS
Kotaraja saat ini berupa pembelajaran tentang berorganisasi, bertukar ilmu atau keahlian
sesama anggota HMTS seperti AutoCad, Sketcup dan Destign Grafis, sesuai dengan
bidang ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa program studi Tata Kota.
Page 46
kegiatan yang melibatkan peserta dari luar kampus. Yang telah dilaksanakan yaitu
kompetisi futsal tingkat Ibu Kota Madangkara yang dilaksankan oleh UKM futsal STIS
Kotaraja, perlombaan DesainsGrafis, AutoCad dan Sketcup yang diadakan oleh HMTS.
Page 47
mendapatkan calon mahasiswa sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan,
karena dalam proses penerimaan calon mahasiwa melauli beberapa tahap
seleksi yaitu tes tertulis, tes CAT, dan tes wawancara, sehingga jika ada calon
mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria kualifikasi yang telah ditetapkan maka
calon mahasiswa tersebut tidak akan lulus seleksi. Selanjutnya calon mahasiswa
yang lulus seleksi dan melakukan daftar ulang atau registrasi sebanyak 108
orang dari 108 orang calon mahasiswa yang lulus seleksi atau sebesar 100%.
Analisa yang didapatkan terlihat bahwa calon mahasiswa yang telah mendaftar dan
lulus seleksi sudah yakin dengan pilihannya dan tidak salah lagi memilih program
studi Tata Kota STIS Kotaraja sebagai tempat untuk menimba ilmu di perguruan
tinggi. Berikut berikut gambar grafik rasio antara jumlah mahasiswa baru
terhadap pendaftar.
TS
TS-1
Tahun Akdemik
TS-2
TS-3
TS-4
Ratio (%)
b) Pertumbuhan mahasiswa/I baru program studi Tata Kota pada STIS Kotaraja
(Tabel 2.b LKPS). Dari hasil analisis, pertumbuhan mahasiswa/I baru Tata Kota
tata kota menunjukan hasil trend yang menurun dikarenakan persainsgan antar
perguruan tinggi dalam lingkup Ibu Kota Madangkara dan para lulusan
SMU/SMK/MA banyak melakukan studi lanjut keluar Ibu Kota Madangkara dan
belum pahamnya para lulusan SMU/SMK/MA mengenai dunia Tata Kota. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut pihak institusi dan program studi Tata Kota
telah melakukan sosialisasi melalui media cetak, media elektronik, dan langsung
turun ke SMU/SMK/MA yang ada di dalam Ibu Kota Madangkara dan daerah
sekitar Ibu Kota Madangkara guna untuk penjaringan calon mahasiswa/I baru.
Page 48
Berikut ditampilkan grafikpenerimaan mahasiswa/I baru dalam 5 tahun terakhir.
TS
Tahun Akademik
TS-1
TS-2
TS-3
TS-4
0 10 20 30 40 50
Mahasiswa Baru (org)
Gambar C.3. 4 Grafik Penerimaan Mahasiswa/I Baru Program Studi Tata Kota
Page 49
Tabel C.3. 1 Jenis Layanan Kepada Mahasiswa
Jenis Layanan
No. Bentuk Kegiatan, Pelaksanaan dan Hasil
Kepada Mahasiswa
1. Bimbingan Dosen PA Mahasiswa program studi Tata Kota STIS Kotaraja
selama perkuliahan mendapatkan bimbingan dan tanggung
jawab penuh Dosen pembimbing Akademik (PA).
Bimbingan yang diberikan berupa:
Memberikan pengarahan tentang kehidupan di kampus;
Membantu mahasiswa yang menghaddapi permasalahan
baik dalam bidang akademik ataupun non akademik;
Membantu dalam Pemilihan mata kuliah dalam penyusuan
Kartu Rencana Studi (KRS) setiap awal semester;
Memberikan masukan dalam pengambilan tema tugas
akhir.
Bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa oleh Dosen
PA, ditulis atau di dokumentasikan dalam kartu Bimbingan
Dosen PA yang disi setiap mahasiswa melakukan
bimbingan.
2. Minat dan Bakat Kegiatan minat dan bakat dilaksanakan di luar mata kuliah
sebagai bentuk dari proses pengembangan diri mahasiswa
program studi Tata Kota. Kegiatan ini dibawah pengawasan
pembantu ketua III bidang kemahasiswaan, berupa :
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), kegiatan – kegiatan
yang dilakukan berupa penggalangan dana untuk kegiatan
Page 50
sosial;
Himpuanan Mahasiswa Tata Kota (HMTS), sebagai wadah
mahasiswa Tata Kota untuk bersilaturahmi. Kegiatan yang
dilaksanakan berupa pelatihan keorganisasian serta pelatihan
ketrampilan berupa AutoCad, Desains Grafis dan Sketcup;
ROHIS, kegiatannya berupa pengajian atau takim rutin
seminggu sekali untuk meningkatkan iman dan takwa
mahasiswa program studi Tata Kota;
Mahasiswa Pecinta Alam (MAPAKotaraja), kegiatannya
berupa jelajah alam dan bakti sosial;
Kegiatan Olah Raga, kegiatannya berupa kompetisi atau
pertandingan (futsal, bola voli dan senam) antar kelas yang
dilaksanakan setiap akhir semester minggu tenang sebelum
UAS
3. Pembinaan Soft Skiil Pembinaan soft skill yang diberikan kepada mahasiswa
program studi Tata Kota agar mahasiswa memiliki tambahan
pengetahuan supaya bisa bersainsg di dunia kerja.
Kegiatan berupa pelatihan yang di dapatkan melalui Pusat
Pengembangan Karir (PPK), seperti :MS Office, English
Course, AutoCad, Desains Grafis dan sketcup.
Page 51
1. PPA 1 3 4
2. BBM 1 1 1
3. Yayasan 5 6 5
Page 52
perguruan tinggi. Dosen program studi Tata Kota memiliki tugas untuk merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan
pelatihan, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sementaratenaga
kependidikan bertugas untuk melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada program studi
tenik tata kota.
Tujuan adanya kriteria sumber daya manusia untuk mengetahui peningkatan standar
tugas dosen dan tenaga kependidikan pada program studi Tata Kota meliputi kualifikasi
akademis, kompetensi, sertifikasi keahlian, dan rasio, sehingga dalam proses kegiatan pada
perguruan tinggi dapat sesuai dengan standar yang diharapkan.
Standar dosen dan tenaga kependidikan yang ditetapkan harus memiliki pencapaian
mutu. Penetapan standar dosen dan tenaga kependidikan harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam pencapaian standar dibutuhkan adanya
strategi yang dapat dilakukan dengan mengacu pada sistem penjaminan mutu internal
STIS Kotaraja. Adapun strategi dalam peningkatkan sumber daya manusia mencakup
kualifikasi, kompetensi, proporsi dan beban kerja, kinerja, pengembangan, dan pengelolaan
SDM.
2. Kebijakan
Program Studi Tata Kota dalam rencana pengembangan dosen dan tenaga kependidikan
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
tertuang pada beberapa pasal yaitu pada Pasal 39 dalam ayat 2 menyatakan
Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dan pada Pasal 46
menyatakan Dosen sebagai tenaga pendidik di perguruan tinggi harus mempunyai
kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajarnya.
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikat
Dosen yang menyatakan bahwa Dosen harus memiliki strata pendidik minimal satu
tingkat lebih tinggi dari para mahasiswa yang diajarnya.
c. Undang-Undang Nomor 14 tentang guru dandosen.
d. Bab V pada Pasal 45 dinyatakan bahwa Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain
yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk menwujudkan tujuan pendidikan nasional.
e. Dalam Pasal 46 pada ayat 1 dinyatakan bahwa Kualifikasi akademik dosen diperoleh
melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakkreditasi sesuai dengan
bidang keahlian.
f. Dalam Pasal 46 pada ayat 2 dinyatakan bahwa Dosen memiliki kualifikasi akademik
minimum:
i. Lulusan program magisteruntuk program diploma atau program sarjana;
ii. Lulusan program doktoruntuk program pascasarjana.
g. Pasal 72: Beban kerja dosen diatur sekurang-kurangnya setara dengan 12 SKS dan
sebanyak-banyaknya 16 SKS.
Page 53
h. Dokumen formal kebijakanpada program studi Tata Kota mengacu pada dokumen
SPMI STIS Kotaraja yang mencakup
i. Penetapan standar pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan) diatur
didalam standar prosedur Tenaga Kependidikan dan Ketetapan Yayasan No: 012
/KPTS/YB-S/IV/2015 yang berisikan mengenai pendidikan dan pelatihan, serta jenis
jabatan
j. Pengelolaan SDM kebijakan mengenai Sistem seleksi dan perekrutan dosen dan
tenaga kependidikan di program Studi Tata Kota STIS Kotaraja diatur dalam
keputusanYayasan No: 011 /KPTS/YB-S/IV/2015.
k. Surat Keputusan Ketua Yayasan Mas Mansur Madangkara Nomor:015/SK/STIS
Kotaraja /III/2016 tanggal 5 Maret 2016 tentang Peraturan Kepegawaian.
l. Surat Keputusan Ketua Yayasan Mas Mansur Madangkara no: 002/YP/XI/2015
tanggal 25 November 2015 tentang Petunjuk Teknis Pembinaan Pegawai Yayasan
Madangkara
m. Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sains Madangkara Nomor:
003/SK/STIS Kotaraja /II/2016 tanggal 9 Februari 2016 tentang Ketentuan Studi
LanjutBagi Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
n. Surat Ketetapan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sains Madangkara
Nomor: 015/SK/STIS Kotaraja /VI/2015 tanggal xx Juli 2015 tentang Kode
Etik dan Tata TertibDosen Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
o. Buku Pedoman Sistem Seleksi Perekrutan, Penempatan, Pengembangan, Retensi
Dan Pemberhentian Dosen Dan Tenaga Kependidikan.
p. Standar Prosedur Pengelolaan Sumber Daya Manusia Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Madangkara
Page 54
4. Indikator Kinerja Utama
a) Profil Dosen
Dosen pada program studi Tata Kota terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak tetap.
Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dan ditetapkan sebagai tenaga tetap pada STIS
Kotaraja dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studi. Program Studi Tata
Kota STIS Kotaraja Tahun Akademik 2016/2017 memiliki 8 orang dosen tetap. Dosen
tetap Program Studi Tata Kota direkrut oleh Ketua STIS Kotaraja melalui Bagian
Kepegawaian. Kualifikasi dosen tetap yang direkrut berdasarkan kebutuhan program studi
Teknikk Tata kota dengan mempertimbangkan rasio dosen dan mahasiswa serta
konsentrasi bidang studi. Perekrutan tenaga kependidikan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan oleh Ketua STIS Kotaraja. Dosen Program studi Tata Kota STIS Kotaraja terdiri
dari Dosen tetap dengan NIDN sebanyak 6 orang dan dosen tetap PNS dengan NIDK
sebanyak 2 orang, sehingga Dosen tetap Program Studi Tata Kota berjumlah 8 orang
yang bergelar Strata-2. Dosen tetap dengan NIDK adalah yang dikontrak secara berkala
oleh STIS Kotaraja. Dosen tetap pada program studi Tata Kota yang berstatus sebagai
Tenaga Pengajar berjumlah 4 orang sedangkan Jabatan Fungsional Asisten Ahli sebanyak
4 orang.
b) Kinerja dosen
Kinerja dosen pada program studi dibuktikan dengan pelaksanaan tri dharma perguruan
tinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. pada program
studi Tata Kota dosen yang telah memiliki pengakuan yaitu menjadi keanggotaan dalam
organisasi berjumlah 4 orang yaitu HATTI dan Real Estate. Penelitian dan pengabdian
dilakukan Dosen tetap setiap satu tahun sekali. dosen tetap yang menjadi tenaga
struktural pada Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja. Pada penilaian Ekuivalen Waktu
Mengajar Penuh (EWMP) Dosen Tetap Perguruan Tinggi program studi Tata Kota rata-
rata persemester yaitu 7,5 hingga 10,5 sks. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
pada program studi Tata Kota yang dilakukan oleh Dosen pada tahun 2018 sesuai dengan
jumlahdosen tetap yaitu 6 dan Publikasi ilmiah yang dilakukan berjumlah 18 publikasi.
c) Pengembangan Dosen
Dalam melaksanakan kegiatan pada program studi Tata Kota tenaga kependidikan dan
dosen sesuai dengan peraturan kerja dan kode etik STIS Kotaraja. Tenaga kependidikan
yang melaksanakan tugas kegiatan administrasi pada program studi berdasarkan Buku
Panduan Tugas Pokok dan Fungsi, serta standar operasional prosedur yang telah
disepakati bersama dalam melaksanakan pelayanan dan dievaluasi secara berkala.
Peraturan kerja yang diberlakukan bagi dosen pada Program Studi Tata Kota STIS
Kotaraja yaitu dosen wajib memberikan materi kuliah sesuai jadwal yang telah diberikan.
Selama kegiatan perkuliahan dosen wajib melakukan pengisian absensi dan materi yang
diajarkan saat kuliah sesuai dengan Silabus atau Satuan Ajar Perkuliahan yang telah
direncanakan pada awal semester. Bagi dosen Pembimbing Akademik memiliki
kewajiban dalam mengontrol kegiatan akademik mahasiswa bimbingnya dengan
menyediakan waktu untuk konseling mahasiswa mengenai kegiatan akademik salah
satunya dalam kegiatan pengisian kartu rencana studi. Peraturan kode etik dan tata
krama dosen dalam melaksanakan kegiatan akademik pada program studi Tata Kota
seperti melaksanakan tugas pengajaran dan Pembimbingan Akademik dilakukan
Page 55
berdasarkan Pedoman Akademik. Apabila terdapat pelanggaran maka akan dikeluarkan
Sanksi Akademik yang terdapat dalam peraturan. Sanksi akademik dikeluarkan oleh Bagian
Kepegawaian STIS Kotaraja berupa teguran baik lisan maupun tulisan.
d) Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan pada program studi Tata Kota berjumlah 10 orang, terdiri dari
tenaga administrasi, pustakawan, laborandan tenaga kependidikan lainnya. Berikut
adalah tabel kualifikasi jenis tenaga kependidikan.
Page 56
Sedangkan sarana dan prasarana yang ada saat ini masih terdapat kekurangan dan
dibutuhkan tambahan pembiayaan yangmemadai dari UPPS.
Tujuan
Tujuan yang dilakukan oleh bagian keuangan, Sarana dan Prasarana pada Program Studi
Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja dalam meningkatkan proses pembelajran,
penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam pengolaan keuangan mengacu pada
Standar Keuangan yang bertujuan untuk
a. Melakukan perencanaan penyusunan rencana kerja tahunan
b. Melakukan penyusunan biaya operasional, pendidikan pada Program Studi Tata
Kota
c. Melakukan perencanaan pengembangan sarana prasarana pembelajaran,
penelitian dan PkM
Rasional
Dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu
Sains Kotaraja dalam hal ini jelas membutuhkan dana keuangan dalam penyelengaraan
pendidikan yang berkualitas, maka Program Studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja mengalokasikan dalam anggaran pengelolaan keuangan untuk melaksanakan
pendidikan, penelitian dan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Untuk memastikan
bahwa proses penyelengaraan pendidikan, penelitian dan pengabdiankepada masyarakat
bermutu baik haruslan melalui pembiayaan dan pendanaan yang berkualitas, oleh
karena itu perlu adanya standar pembiayaan yang menjadi acuan dalam pengelolaan
keuangan.
Strategi pencapaian
Dalam mencapai visi, misi dan tujuan program studi harus memiliki perencanaan
sasaran mutu, perencanaan kegiatan dan alokasi keuangan sesuai dengan prosesdur dan
mekanismee yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja secara baik dan
terstruktur diantarnya besaran kebutuhan biaya pendidikan dalam proses pengadaan
sarana prasarana, pengembangan dosen, tenaga kependidikan, biaya operasional yang
disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran.Ketua bersama pembantu
ketua II membetuk tim kerja untuk menyusun peraturan tentang pembiayaan
pembelajaran, penelitian dan PkM sesuai dengan Permenristekdikti No 44 Tahun 2015.
a. Ketua bersama pembantu Ketua II membentuk tim untuk menyusun dokumen
peraturan tentang keuangan, sarana prasarana sesuai dengan Permenristekdikti
nomor 44 tahun 2015.
b. Pembantu ketua II, Bagian perlengkapan, Kaprodi, dibawah koordinasi pembantu
ketua melakukan sosialisasi terhadap semua dokumen yang terkain dengan
standar pengelolaan keuangan dan sarana prasarana pada Program Studi Tata
Kota
c. Bagian Pengelolaan keuangan dan Bagian Perlengkapan membuat laporan.
LPM melakukan evaluasi internal terhadap pelaksanaan standar dengan melakukan
monitoring dan Evaluasi terhadap laporan keuangan dan Asset.
Page 57
Page 58
a) pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan pada Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja Program Studi Tata
Kota, akan mendapatkan alokasi kebutuhan keuangan yang ditentukan berdasarkan
proporsional dari kebutuhan program studi Tata Kota yang berperan aktif dalam
merencanakan program kerja, target capaian kinerja serta kebutuhan anggaran dari
aktifitas kegiatan pada aktifitas tiap tahun akademik dimana rencana yang disusun dalam
bentuk RKAT (rencana Kerja dan Anggaran Tahunan), dengan melalui mekanisme
prosedur penyusunan anggaran keuangan melalui rapat ketua, pembantu ketua dan
Program Studi Tata Kota. Pengelolaan keuangan pada Program Studi Tata Kota
digunakan untuk kegiatan akademis seperti penyelengaaraan proses pembelajaran,
penelitian dan Kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat serta peningkatan sarana
prasarana penunjang kegiatan pada Program Studi Tata Kota
Perencanaan
Perencanaan Pengelolaan keuangan berdasarkan dengan kebutuhan dan rencana kerja
dan anggaran tahunan pada program studi Tata Kota dalam perencanaan pengelolaan
keuangan yang dilakukan untuk memenuhi aktivitas civitas akademika dalam proses
penunjang pembelajaran, penelitian dan kegiatan PkM, dengan adanya perancanaan
yang baik dan efektif akan menghasilkan capaian yang baik, dalam perencanaan
keuangan dimana sumber keuangan didapat dari civitas akademika seperti Sumbangan
Pengembangan Pendidikan (SPP) mahasiswa, sumbangan yang berasal dari
penyumbang atau donator yang bersifat tidak mengikat, beasiswa baik dari badan
pemerintah, swasta, bantuan luar negeri, yayasan dan lain-lainSPP dalam perencanaan
penetapan biaya pada proses pembelajaran ketua, Pembantu Ketua dan Kaprodi
melakukan rapat dalam menetapkan biaya Pendidikan pada Program Studi Tata Kota,
kemudian dilanjutkan sosialisai kepada lembaga terkait dan civitas akademika.
Sumber-sumber Keuangan
Sumber-sumber keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja pada Program Studi Tata
Kota berasal dari sumber dana Mahasiswa diantaranya dana pendidikan seperti SPP dan
sumbangan Lainnya, Yayasan, Perguruan Tinggi Sendiri dan Sumber lain seperti dana
Hibah, Dana Penelitian dan PkM
Page 59
Tahap pelaksanaan anggaran diawali dengan telah disetujuinya Rencana anggaran dan
Belanja oleh Ketua. Pengalokasian keuangan dengan beberapa tahapan pengalokasian
diantaranya
1. Pemetaan kondisi sarana dan prasarana pada program studi Tata Kota Sekolah
Tinggi Ilmu Sains Kotaraja dengan mengadakan kebutuhan anggaran kerja
ditingkat program studi.
2. Pengusualan rencana kegiatan dalam satu tahun akademik yang disertai dengan
Rencana Anggaran Biaya ke UPPS.
3. Pembahasan dan Revisi anggaran oleh Pimpinan
4. Pengesahan anggaran untuk alokasi keuangan pada masing-masing unit kerja
Realisasi.
Realisasi yang dilakukan dalam pengolahan dana sesuai dengan kebutuhan diantarnaya
realisasi pada proses kebutuhan pembelajaran, Penelitian dan Kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat. Realisasi pengelolaan dana sesuai dengan rencana Kerja anggaran
tahunan yang dilakukan oleh Program Studi Tata Kota Realisasi pengolahan dana pada
pemenuhan standar sarana prasarana pembelajaran diantarnya tersedianya ruang kelas,
media pembelajaran serta buku – buku yang dijadikan sebagai pendukung dalam proses
pembelajaran, realisasi pengelolaan keuangan dalam penelitian adanya hasil penelitian
yang dilakukan oleh civitas akademika dalam menunjang tri dharma perguruan tinggi
dengan adanya alokasi dana penelitian civitas akademika sangat terbantu dengan
realisasinya dana penelitian tersebut.
Pertanggungjawaban
Dalam pengelolaan keuangan dan pertanggung jawaban Pembantu Ketua II mengacu
pada kebijakan pengelolaan keuangan adapun proses pertanggung jawaban melalui
prosedur pelaporan keuangan yang berlaku pada semua kegiatan sesuai dengan rencana
kerja anggaran tahunan yang bersifat terprogram maupun tidak terprogram. Laporan
pertanggungjawaban keuangan terdiri dari:
1. Rekapitulasi laporan harian keuangan masuk dan keluar.
2. Laporan bulanan, berisi laporan keuangan beserta laporan pertanggung jawaban
aktifitas pengelolaan keuangan dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
dana.
3. Laporan tahunan. Beserta laporan audit internal yang dilakukan oleh Lembaga
Penjamin Mutu Internal.
Penyusunan laporan keuangan mengacu kepada laporan keuangan yang sesuai dengan
standar operasional yang berlaku atau standar yang telah ditentukan oleh LPM. Laporan
keuangan yang telah selesai kemudian disampaikan kepada Ketua, selanjutnya
melakukan pemeriksaan, pengecekan dan analisis terhadap laporan keuangan tersebut,
dan selanjutnya disampaikan kepada PUKET II bidang keuangan melakukan pemeriksaan
dan memberi rekomendasi yang diparaf, untuk kemudian disampaikan ke Ketua.
Page 60
dimaksud untuk mengetahui kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan,
dengan demikian proses analisis dan evaluasi untuk menentukan sarana dan prasarana
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang kebutuhan. Penggadaan sarana dan
prasarana pendidikan harus akuntabel yang artinya pengadaan tersebut harus mencapai
sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran dalam proses
pembelajaran. Dengan memperhatikan kualitas dari setiap sarana dan prasarana yang
berdaya guna dengan maksimal dan efektif. Pemeliharaan sarana dan prasarana
Pendidikan dilakukan oleh seluruh pegawai dan staf yang ada dilingkungan Sekolah
Tinggi Ilmu Sains Madangkara untuk meminimalisir pembelian baru yang mampu
digunakan secara maksimal. Pemeliharaan dilakukan untuk mengkondisikan sarana dan
prasarana dalam keadaan siap pakai dan dapat mengurangi resiko kerusakan.
Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan melalui prosedur penghapusan kemudian
bagian perlengkapan akan mencatat barang-barang apa saja yang akan dihapus,
kemudian pencatatan barang akan dilaporkan ke ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja. Prosedur penghapusan harus memperhatikan langkah-langkah seperti:
pembentukan tim, menidentifikasi jenis-jenis barang yang akan dihapus, mencatat sarana
dan prasarana yang akan dihapus, dan persetujuan dari pihak kampus. Penghapusan
sarana dan prasarana dimaksudkan untuk meringankan beban kerja, pencegahan
pemborosan dana dalam pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana yang
sudah tidak mampu digunakan secara maksimal. Pengelolaan sarana dan prasarana
pada Program Studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja dilakukan oleh Bagian
Perlengkapan yang berkordinasi dengan Pembantu Ketua II pada proses pengelolaan
sarana dan prasarana bagian perlengkapan melakukan pengelolaan sarana dan
prasarana pembelajaran, penelitian dan PkM agar pengelolaan sarana dan prasarana
berjalan dengan baik dalam menunjang proses pembelajaran, penelitian dan kegiatan
PkM maka diperlukan perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharan dan
penghapusan sarana prasarana pada program studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja Madangkara.
a. Perencanaan
Perencanaan sarana prasarana untuk mendukung proses pembelajaran, penelitian dan
kegiatan PkM yang dilakukan pada Program Studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja perlu dilakukan program kerja tahunan dan analisa sebagai acuan untuk
perencanaan sarana prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan kualitas dan kuantitas
pada Program Studi Tata Kota dalam menunjang kegiatan pembelajaran, penelitian dan
PkM. Standar sarana prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
kebutuhan isi dan proses pmebelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan pada perencanaan sarana prasarana pembelajaran terdiri dari Perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku-buku, sarana teknologi dan lain sebagainya. Sarana
prasraana penelitian dan PkM memfasilitasi penelitian dan Kegiantan PkM sesuai dengan
bidang ilmu program studi Tata Kota
b. Pengadaan
Pegadaan sarana prasarana pembelajaran, Penelitian dan PkM pada Sekolah Tinggi Ilmu
Sains Kotaraja Program Studi Tata Kota mengacu pada Standar Manual Mutu dimana
pengadaan sarana prasarana mengikuti ketentuan seperti meminta usulan pengadaan
Page 61
sarana dan prasarana dari unit Program Studi Tata Kota dengan menugaskan bagian
perlengkapan dan prodi dalam membuat usulan pengadaan sarana prasarana
pembelajaran, penelitian dan PkM, selanjutnya dilakukan pengkajian terhadap usulan
pengadaan.
c. Pemanfaatan
Pada setiap awal tahun ajaran baru adanya jadwal dalam penggunakan sarana
prasarana pembelajaran yang dikeluarkan oleh Kaprodi untuk digunakan dalam proses
pembelajaran dengan melakukan pemeriksaan bahwa sarana prasarana pembelajaran
yang akan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan proses belajar mengajar
d. Pemeliharaan
Dalam melakukan pemeliharaan sarana prasrana memiliki jadwal pemeliharaan sarana
prasarana pada tiap semester dimana bagian perlengkapan melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan jadwal pemeliharaan untuk mengetahui kondisi sarana prasrana
pada program studi Tata Kota dengan membuat laporan evaluasi pelaksanaan
pemeliharaan sarana prasarana, sehingga bagian perlengkapan dapat mengetahui
apakah ada usulan perbaikan dan pengantian terhadap sarana prasaran pembelajaran,
penelitian dan kegiatan PkM.
e. Penghapusan
Penghapusan sarana prasarana pada program studi Tata Kota dimana penghapusan
salah satu kegiatan yang dilakukan oleh bagian perlengkapan dengan koordinasi
Pembantu Ketua II untuk mengeluarkan atau menghilangkan sarana prasarana dari
daftar inventaris dikarenakan, saran prasarana sudah dianggap tidak berfungsi dengan baik
dan mengalami kerusakan yang berat terutama untuk kepentingan pelaksanaan
pembelajaran,penelitian dan PkM.
2. Kebijakan
a) pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan, realisasi, dan
pertanggung jawaban yang sesuai dengan kebijakan perguruan tinggi.
Dalam proses penyelengaraan pendidikan, penelitiaan dan Kegiatan PkM yang berada pada
Perguruan Tinggi tidak telepas dari kebutuhan keuangan yang baik untuk mendukung
hasil kualitas yang baik dengan demikian, pengelolaan keuangan pada Perguruan Tinggi
merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dalam kajian pengelolaan pendidikan.dalam
pengelolaan keuangan yang baik Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja Program Studi Tata
Kota memiliki financial planning yang merupakan rencana kegiatan anggaran tahunan
dalam mencapai sasaran tanpa menyebabkan kerugian financial yang besar, Pengelolaan
dana keuangan pada Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja sudah diatur dalam Surat
Keputusan Ketua Yayasan Mas Mansur Madangkara Nomor: 011/Y- BP/III/2010 tanggal
24 Maret 2010 tentang Anggaran dan Keuangan Pelaksanaan Pendidikan. Dan SOP
mekanisme penyusunan anggaran pada unit kerja termuat dalam Surat Keputusan Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja Nomor: 045/SK-Ketua- STIS Kotaraja /IV/2010
mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) Pedoman Sistem Akuntansi dan
Keuangan dalam Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja . Berikut kebijakan yang
terkait dengan pengelolaan keuangan di lingkup Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja.
Page 62
a) Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Operasional (RENOP) unit Kerja.
b) Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Anggaran unit Kerja.
c) Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Laporan Pertanggung-jawaban.
d) Kebijakan dalam melakukan pengolaha keuangan mengacu pada dokumen
Kebijakan Mutu Nomor: KM/STIS Kotaraja /SPMI-01, Pedoman pengelolaan keuangan
dan SK Nomor : 032/SK/STIS Kotaraja /2016 Tentang Kebijakan Pengelolaan keuangan
dalam perencanaan, Realisasi dan Pertanggung jawaban.
Perencanaan
Perencanaan pengelola keuangan Program Studi Tata Kota berawal dari Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT), dalam perencanaan pengelolaan keuangan
dalam penerimaan keuangan yang bersumber dari Mahasiswa, dan dana lainnya
penentuan besarana biaya untuk pendidikan dilakukan melalui rapat yang dilakukan
oleh Ketua, Pembantu Ketua dan Kaprodi dalam menentukan biaya pendidikan.
sesuai dengan dokumen Kebijakan Mutu nomor : KM/STIS Kotaraja /SPMI-01 yang
mengacu pada Standar nasional Pendidikan Tinggi yang terdiri dari standar
pembiayaan pembelajaran, Penelitian, dan PkM. Dengan adanya perencanaan
keuangan bertujuan agar tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan
realisasi anggaran yang dilakukan pada kegiatan tahunan secara efektif dan efesien,
pada proses perencanaan anggaran keuangan mengacu pada Dokumen SOP
Perencanaan Anggaran Sistem Penjamin Mutu Internal Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja .
Realisasi
Realisasi dari Rencana kegiatan Anggaran tahunan yang telah direncanakan
sebelumnya sesuai dengan SOP Perencanaan Anggaran, realisasi keuangan
dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur Pengeluaran yang
bertujuan agar pengelolaan keuangan sesuai dengan yang direncanakan serta
tercapaianya pemahaman yang jelas dalam prosedur keuangan untuk menintkatkan
efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran. Realisasi anggaran dalam pembiayaan
Operasional Program Studi Tata Kota dalam proses pembelajaran, penelitian dan
PkM sesuai dengan RKAT.
Pertanggung jawaban
Pelaporan keuangan dibuat oleh Sekolah Tinggi Ilmu Sains Madangkara mengacu
pada SOP tentang pencatatan dan Pelaporan Keuangan yang bertujuan agar
tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan realisasi serta terpenuhinya
aspek pembiayaan dalam pertanggung jawaban keuangan Program Studi Tata Kota
dilakukan sebagai berikut :
a. Membuat Laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan
b. Membuat rekapitulasi hasil pengeluaran dan pendapatan keuangan
c. Setiap transaksi keuangan di lengkapi dengan dokumen pendukung dan
dikelola secara tertib
d. Laporan keuangan meliputi laporan realisasi anggaran, laporan operasional, serta
catatan atas laporan keuangan ang disertai dengan laporan kinerja.
e. Laporan keuangan dilakukan secara periodik dalam waktu bulanan, triwulandan
Page 63
tahunan yang dilaporkan kepada Ketua dan Pembantu Ketua II beserta
Yayasan.
Page 64
b) Pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup: perencanaan, pengadaan,
pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan yang sesuai dengan kebijakan
perguruan tinggi.
Sistem pengelolaan sarana prasarana pada Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
Program Studi Tata Kota mengacu pada Pedoman Kebijakan Pengelolaan Sarana
prasarana dan SK nomor: 056/SK/STIS Kotaraja /2016 Tentang Kebijakan
Pengolahan sarana prasarana yang terdiri dari Perencanaan, Pemanfaatan,
Pemeliharaan dan Penghapusan yang sesuai dengan Kebijakan perguruan tinggi
pada dokumen Manual Mutu Nomor: MM/STIS Kotaraja /SPMI-01 dan kebijakan
Mutu nomor : KM/STIS Kotaraja /SPMI-01 yang berisi standar sarana prasarana
Pembelajaran, Penelitian dan PkM, yang telah disuse oleh lembaga Penjamin Mutu
Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja dengan adanya dokumen formal dalam
pengelolaan sarana dan prasarana pada Program Studi Tata Kota, Dalam proses
perencanaan standar sarana prasarana pembelajaran berlandaskan pada
Permendiknas Nomor 44 tahun 2015 Pasal 31 Ayat 1.
Perencanaan
Dalam perencanaan sarana prasarana pembelajaran, penelitian dan PkM Program
Studi Tata Kota mengacu pada Manual Mutu nomor : MM/STIS Kotaraja /SPMI-
01 yang berisi standar sarana prasarana pembelajaran, penelitian dan PkM. Selain
itu perencanaan sarana prasarana berdasarkan pada RIP dan Standar
Operasional Prosedur sesuai yang di atur oleh Lembaga Penjamin Mutu dalam
Dokumen SOP nomor SOP/STIS Kotaraja /II/SPMI-Sarpras/01. Untuk
memastikan bahwa hasil pembelajaran bermutu baik maka harus dilakukan
perencanaan sarana prasarana yang berkaulitas dalam penyediaan sarana
prasarana sebagai acuan minimal dalam proses belajar mengajar, penelitian dan
PkM
Pengadaan
Program Studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja memiliki pedoman
prosedur dalam pengadaan sarana prasarana yang mengacu pada Manual
Mutu Nomor : MM/STIS Kotaraja /SPMI-01 dan SOP Pengadaan sarana dan
Prasarana.
Pemanfaatan
Pemanfaatan sarana dan prasarana pada Program Studi Tata Kota telah di atur
dalam Surat Keputusan Ketua Nomor: 049/SK/STIS Kotaraja /IV/2012 Tentang
penetapan penggunaan sarana prasarana, dengan adanya SK yang diterbitkan
bertujuan agar pemanfaatan sarana prasarana dalam kegiatan Pembelajaran,
Penelitian dan Kegiatan PkM dapat berjalan secara baik. Dalam pemanfaatan
sarana prasarana civitas akademika dapat melakukan pemanfaatan sarana
prasaran dalam pembelajaran, penelitian dan PkM. Peminjaman dan
pengguanan fasilitas kemahasiswaan dengan mengacu pada Dokumen SOP
Nomor : SOP-04/BAUK/2015, Prosedur peminjaman/penggunaan kendaraan
operasional Nomor : SOP-08/BAUK/2015, Prosedur peminjaman/penggunaan
peralatan kerumahtanggaan Nomor : SOP-10/BAUK/2015,
Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana prasarna dilakukan oleh Bagian Perlengkapan dibawah
Page 65
Koordinasi Pembantu Ketua II pemeliharaan bertujuan agar sarana prasarana
yang terdapat pada Program Studi Tata Kota dapat dipergunakan oleh civitas
akademika dengan nyaman, dan aman pemeliharaan sarana prasarana
mengacu pada dokumen SOP Pemeliharaan sarana prasarana, salah satu
bentuk pemeliharaan sarana prasarana kendaraan dinas yang mengacu pada
SOP Prosedur perbaikan/pemeliharaan kendaraan dinas di lingkungan STIS
Kotaraja Nomor : SOP-15/BAUK/2015, Prosedur perbaikan/pemeliharaan sarana
dan prasarana kantor di Lingkungan STIS Kotaraja Nomor : SOP-22/BAUK/2015,
dengan adanya dokumen tentang pemeliharaan Sarana Prasarana diharapkan
agar usia penggunaan sarana prasarana sesuai dengan tujuan dan meningkatkan
kenyamanan dan keamanan kepada civitas akademika dalam penggunaan sarana
prasarna pada Program Studi Tata Kota.
Penghapusan
Penghapusan saana prasarna mengacu pada dokumen pedoman pengelolaan
sarana prasarna nomor: 079/SK/STIS Kotaraja /2016 yang mengatur SOP dalam
melakukan pendataan asset yang dimiliki oleh Program Studi Tata Kota Sekolah
Tinggi Ilmu Sains Kotaraja dan melakukan penghausan sarana prasarana dengan
transparan seperti cara penghapusan sarana prasarana melalui proses lelang
atau pemusnahan.
3. Strategi Pencapaian
Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pemenuhan:
a) standar yang ditetapkan perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan:
perencanaan, sumber-sumber keuangan, pengalokasian, realisasi, dan
pertanggungjawaban, Peningkatan mutu pendidikan berkaitan dengan masalah
teknis dan mencakup berbagai persoalan yang kompleks, baik yang berkaitan
dengan perencanaan, pendanaan, efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan sistem
pendidikan. Dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya
pengelolaan secara menyeluruh dan profesional terhadap sumber daya yang ada
dalam perguruan tinggi. Sumber daya yang perlu dikelola dengan baik dalam
perguruan tinggi adalah masalah keuangan. Keuangan merupakan sumber dana
yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Perguruan
tinggi harus mampu menjamin ketersediaan dana guna menunjang terlaksananya tri
dharma dan peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya yang dapat dilakukan
perguruan tinggi yaitu dalam penggalangan dana harus mengacu pada visi, misi,
karakter dari perguruan tinggi sebagai lembaga yang tidak berorientasi pada
keuntungan (laba) serta tidak melanggar ketentuan undang-undang yang berlaku.
Pengelolaan keuangan akan terancam buruk, jika pengelolaan keuangan yang tidak
transparan dan akuntabel. Transparansi dan akuntabilitas harus selalu dijunjung
dalam sistem pengelolaan keuangan dengan berprinsip pada aturan-aturan termasuk
dalam pelaksanaan audit internal dan eksternal yang ditetapkan di perguruan tinggi.
Pengelolaan keuangan yang sehat, transparan dan akuntabel menjadi tujuan yang
paling utama di suatu perguruan tinggi. Untuk sistem pengelolaan, perjalanan
anggaran cenderung mengutamakan sistem dan prosedur. Kegiatan pengelolaan
keuangan dilandasi dari perencanaan, pembukuan dan pembiayaan agar
pelaksanaan program pendidikan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Page 66
b) Standar yang ditetapkan perguruan tinggi terkait pengelolaan sarana dan prasarana
yang berisi: perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan
penghapusan. Sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan
yang secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pembelajarannya
seperti gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi
dan sebagainya. sarana pendidikan sangat mendukung agar pencapaian tujuan
pendidikan berjalan dengan lancar, teratur dan efisien. Tujuan Pengelolaan sarana dan
prasarana dapat mendukung terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan
efisien. Sarana dan prasarana pendidikan, khususnya lahan, bangunan dan
perlengkapan kampus menggambarkan program pendidikan atau kurikulum
Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan tergantung pada jenis
pendidikan dan tujuan yang telah ditetapkan. Program pendidikan yang berorientasi
pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja akan bebeda denan program pendidikan
yang berorientasi pada pemerataan kesempatan belajar, dalam hal sarana dan
prasarana, karena dalam perencanaan kebutuhan harus dikaji sistem internal
pendidikan dan aspek eksternal. Selain itu juga perencanaan pembangunan gedung
harus direncanakan mengenai keadaan gedung, dalam hal ini harus dibuat gambar
kerja dengan maksud sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan gedung.
Dalam penyusunannya, hendaknya berpedoman pada standar yang sudah
ditentukan. Adapun prosedur yang dilakukan dalam pencapaian sarana prasarana
yang baik sesuai dengan proses Pembelajaran, Penelitian dan PkM
Strategi Pencapaian Standar Sarana Prasarana Pembelajaran
1. Ketua bersama pembantu Ketua II membentuk tim untuk menuyusun
dokumen peraturan tentang sarana prasarana sesuai dengan
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015.
2. Bagian perlengkapan, Kaprodi, dibawah koordinasi pembantu ketua
melakukan sosialisasi semua dokumen yang terkain dengan standar sarana
prasarana pembelajaran pada Program Studi Tata Kota
3. Bagian Perlengkapan membuat laporan Aset
4. LPM melakukan evaluasi internal terhadap pelaksanaan standar dengan
melakukan monitoring dan Evaluasi.
Strategi Pencapaian Standar Sarana Prasarana Penelitian
1. Puket I bersama dengan Puket II membentuk tim kerja untuk menyusun
dokumen peraturan tentang sarana dan prasarana penelitian
2. Tim kerja terdri dari perwakilan Bagian Perlengkapan,dan LPPM
3. Bagian Perlengkapan melakukan sosialisasi tentand standar pengadaan
sarana dan prasarana penelitian kepada semua prodi
4. Bagian Perlengkapan melakukan pengadaan sarana dan prasarana penelitian
berdasarkan kebutuhan yang disampaian oleh prodi
5. Ka.UPT berkoordinasi dengan Bagian Perlengkapan mengadakan akses
jaringan internet untuk mendukung proses peneitian.
6. LPM melakukan audit internal terhadap kesesuaian antara kebutuhan dengan
ketersediaan sarana dan prasarana penelitian
7. Bagian perlengkapan melakukan evaluasi terhadap ketersediaan dan
pemakaian sarana dan prasarana penelitian.
8. LPPM melakukan evaluasi terhadap pemakaian sarana dan prasarana
Page 67
penelitian
Page 68
9. LPPM melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan siap pakai sarana
prasarana penelitian
10. Berdasarkan hasil dari monitoring, perlengkapan dapat menambah atau
memperbaiki sarana dan prasarana penelitian.
Strategi Pencapaian Standar Sarana Prasarana PkM
1. Puket I bersama dengan Puket II membentuk tim kerja untuk menyusun
dokumen peraturan tentang sarana dan prasarana PkM
2. Tim kerja terdri dari perwakilan Bagian Perlengkapan,dan LPPM
3. Bagian Perlengkapan melakukan sosialisasi tentand standar pengadaan
sarana dan prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat kepada semua prodi
4. Bagian Perlengkapan melakukan pengadaan sarana dan prasarana
Pengabdian Kepada Masyarakat berdasarkan kebutuhan yang disampaian
oleh prodi
5. LPM melakukan audit internal terhadap kesesuaian antara kebutuhan dengan
ketersediaan sarana dan prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat
6. Bagian perlengkapan melakukan evaluasi terhadap ketersediaan dan
pemakaian sarana dan prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat
7. LPPM melakukan evaluasi terhadap pemakaian sarana dan prasarana
Pengabdian Kepada Masyarakat
8. LPPM melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan siap pakai sarana
prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat
9. Berdasarkan hasil dari monitoring, perlengkapan dapat menambah atau
memperbaiki sarana dan prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat.
Page 69
Biaya Tenaga
b Kependidikan 197.0 313.0 269.1 259.7 80.0 84.8 104.0 89.6
(Gaji, Honor)
Biaya Operasional
Pembelajaran
c (Bahan dan 7.5 10.5 12.0 10.0 4.3 5.4 7.1 5.6
Peralatan Habis
Pakai)
Biaya
Operasional Tidak
Langsung (Listrik,
Gas, Air,
Pemeliharaan
Gedung,
d Pemeliharaan 330.0 450.0 560.0 446.7 115.5 180.0 252.0 182.5
Sarana, Uang
Lembur,
Telekomunikasi,
Konsumsi,
Transport Lokal,
Pajak, Asuransi,
dll.)
Biaya operasional
kemahasiswaan
2 (penalaran, minat, 60.0 75.0 90.0 75.0 21.0 30.0 40.5 30.5
bakat, dan
kesejahteraan).
Jumlah 844.5 1,168.5 1,286.1 1,099.7 297.8 416.6 523.8 412.7
3 Biaya Penelitian 132.0 160.0 147.0 146.3 30.0 40.0 40.0 36.6
4 Biaya PkM 45.5 71.0 97.0 71.2 13.0 14.0 14.0 13.6
Jumlah 177.5 231.0 244.0 217.5 43.0 53.9 54.0 50.3
Biaya Investasi 797.3
5 323.0 985.0 1,084.0 50.0 50.0 100.0 66.7
SDM
Biaya Investasi 450.0
6 255.0 400.0 695.1 130.0 150.5 445.1 241.9
Sarana
Biaya Investasi 610.3
7 381.0 600.0 850.0 131.4 300.0 550.0 327.1
Prasarana
Jumlah 959 1,985 2,629 1,858 311 501 1,095 636
Page 70
a). Keuangan
1) Biaya operasional pendidikan
Biaya operasional pendidikan terdiri dari biaya dosen, tenaga kependidikan,
biaya pembelajaran, biaya tidak langsung, biaya kemahasiswaan dengan rata- rata
persentase alokasi dana selama 3 tahun dari UPPS sebesar 42% dari biaya
operasional biaya pendidikan yang telah ditetapkan sebesar 1,099 Milyar Rupiah.
Jumlah rata-rata biaya operasional pendidikan pengelolaan program studi pada
tahun 2016-2018 sebesar 412,7 juta rupiah. Dengan rincian biaya pada tahun
2016 sebesar 297,8 juta rupiah, pada tahun 2017 sebesar 416,6 juta rupiah, dan
pada tahun 2018 sebesar 523,8 juta rupiah. Peningkatan biaya operasional
pendidikan mengalami peningkatan dari tahun 2016-2018 dikarenakan
meningkatnya kompetensi para dosen sehingga menambah kesehjateraan
paradosen, meningkatnya kegiatan mahasiswa prodi teknik tata kota serta
untuk pemeliharaan gedung dan lain sebagainya. Berikut gambar kurva biaya
pendidikan.
600
Jumlah Dana (Juta Rupiah)
500
524
400
300 417
100
TS-2 TS-1 T2
Tahun Akademik
Page 71
2) Rata-rata dana penelitian DTPS/tahun dalam 3 tahun terakhir
Rerata persentase alokasi dana biaya penelitian DTPS selama 3 tahun terakhir
untuk program studi Tata Kota sebesar 26% dari rerata alokasi dana penelitian
UPPS sebesar 146,3 juta rupiah. Berdasarkandata tabel pengelolaan program studi
dari tahun 2016-2018 jumlah biaya penelitian unit pengelolaan program studi
menunjukan trend positif. Rata-rata biaya penelitian DTPS pertahun sebanyak
36,6 juta rupiah. Berikut gambar kurva biaya penelitian unit pengelolaan progran
studi.
50
Jumlah Dana (Juta Rupiah)
40
40 40
30
30
20 Jumlah Dana (Juta
Rupiah)
10
TS-2 TS-1 T2
Tahun Akademik
Page 72
16
Jumlah Dana
TS-2 TS-1 T2
Tahun Akademik
1,200
Jumlah Dana (Juta Rupiah)
1,000 1,095
800
600
501
200
311
TS-2 TS-1 T2
Page 73
b). Sarana
Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana Pembelajaran
Kecukupan dan aksesbilitas sarana yang ada pada Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja mengacu pada Permenristekdikti no 44 tahun 2015 bagian ketujuh
standar sarana dan prasarana pembelajaran pasal 31 standar sarana prasarana
merupakan kriteria minimal tentnag sarana prasarana sesuai kebutuhan isi dan
proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan,
dalam menyediakan sarana pembelajaran civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu
Sains Kotaraja , Program Studi Tata Kota sarana yang dimaksud terdiri dari
peralatan pendidikan seperti perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan
infocus, buku referensi pada perpustakaan, akses jaringan internet beserta
fasilitas olahraga yang dapat dipergunakan civitas akademika dalam proses
pembelajaran dibawah ini table sarana pembelajaran pada program studi Tata
Kota.
Page 74
memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi
adapun sarana dan prasarana penelitian dapat dilihat pada table dibawah ini :
Page 75
disampaikan dosen kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran
sudah sesuai dengan absensi dan GBPP yang ada pada Program Studi,
dengan demikian kemudahan ketua program studi dalam melakukan
evaluasi terhadap proses pembelajaran di kelas.e-Library Akses Katalog
daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data
katalog pada https://elib.STISKotaraja.ac.id. Dalam menjadi bahan
referensi dalam penelitian dan penyusunan tugas akhir civitas akademika
dengan adanya sistem tersebut pimpinan dapat mengetahui berapa
jumlah penelitian yang dipublish oleh civitas akadmeika dalam
mendukung kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Page 76
B. Sistem Informasi Elibrary
Perpustakaan sebagai salah satu jantung pada Perguruan Tinggi dalam
hal ini Sekolah Tinggi Ilmu Sains Madangkara, merupakan sarana
penunjang dalam proses pembelajaran di lingkungan kampus baik dalam
Proses pembelajaran, Penelitian dan Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat. Untuk meningkatkan kemudahan civitas akademika dalam
memanfaatkan koleksi yang berada di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu
Sains Kotaraja , civitas akademika dapat mengkases menggunakan
smartphone maupun desktop untuk melihat koleksi yang berada di
perpustakaan. E-Library yang dipergunakan bertujuan untuk dapat
mendukung kegiatan komunitas sekolah dalam mengakses informasi
untuk kepentingan meningkatkan mutu pendidikan. Perpustakaan kampus
Sekolah Tinggi Ilmu Sains menyediakan informasi seluruh mahasiswa
dapat mengakses koleksi pustaka yang dibutuhkannya, Sistem informasi
perpustakaan tersebut telah dapat diakses melalui internet dari mana saja
dan kapan saja oleh civitas akademika, melalui laman https://elib.STIS
Kotaraja.ac.id.
Page 77
c) Kecukupan dan Aksesibilitas prasarana
Dalam proses penyediaan sarana prasarana dan akses pada civitas akademika
untuk memanfaatkan fasilitas sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran,
penelitian dan PkM, Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja melakukan sesuai
dengan Pemenristekdikti no 44 tahun 2015 pasal 33. Dengan mengacu pada
standar sarana prasarana.
A. Prasarana Pembelajaran
Fasilitas Prasarana pembelajaran yang terdapat pada program studi Tekni Tata
kota sebagai penunjang utama proses pembelajaran diantaranya Lahan,Gedung
ruang kuliah dengan perlengkapan Furniture seperti meja, kursi, whiteboard dan
lainya, yang dipergunakan civitas akademika dalam proses pembelajaran dikelas
selain itu prasarana penujang pembelajaran disediakan diruang kelas seperti
infocus sebagai media penunjang dalam penyampaian materi perkuliahan
diruang kelas. Selain itu, Laboratorium Tata Kota dipergunakan dalam
meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill Sekolah Tinggi Ilmu Sains
Kotaraja pada Program Studi Tata Kota menyediakan ruang laboratorium yang
dapat dipergunakan civitas akademika dalam proses pembelajaran sehingga
ilmu yang telah diberikan oleh dosen dapat langsung dipraktekan mahasiswa
diruang laboratorium Tata Kota dimana Salah satu contoh Mata Kuliah Beton
yang mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana cara melakukan perancangan
dan pengujian kualitas beton tersebut dengan demikian mahasiswa lebih
semangat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
B. Prasarana Penelitian
Prasarana penelitian yang dipergunakan oleh civitas akademika dalam
menghasilkan penelitian yang baik Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja , Program
Studi Tata Kota memberikan akses kepada peneliti untuk mempergunakan
Gedung, Ruang, Hardware, software, Laboratorium Komputer dan Laboratorium
Tata kota untuk menyelesaikan proses penelitian, dengan prasarana
pendukung penelitian Civitas akademika Program Studi Tata Kota dapat
menghasilkan karya penelitian yang baik untuk dapat diikut sertakan dalam
seminar nasional maupun Internasional.
C. Prasarana PkM
Prasarana PkM yang dipergunakan oleh civitas akademika mengacu
permentistek dikti Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 60 memenuhi standar mutu,
keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan. Salah satu fasilitas
PkM yang dapat dipergunakan oleh civitas akademika dalam memenuhi hasil
pengabdian kepada masyarakat diantarnaya Gedung, Laboratorium, Hardware,
Software dan Kendaraan Operasional yang dapat dipergunaan dalam kegiatan
PkM.kemudahan civitas akademika dalam menggunakan prasarana berdampak
baik pada aktivitas kegiatan PkM Program Studi Tata Kota.
Page 78
C.6. PENDIDIKAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi yang harus
dijalankan oleh setiap Program Studi. Proses pembelajaran yang berlangsung di Prodi
Tata Kota STIS Kotaraja diatur dalam buku Pedoman Akademik. Pendidikan yang diberikan
berkaitan dengan peneletian dan pengabdian kepada masyarakat. Supaya pendidikan
yang diberikan sesuain dengan capaian pembelajaran yang ditargetkan Program Studi
dilakukan beberapa strategi, salah satunya dengan pembelajaran tambahan melalui
program PPK dan pelatihan aplikasi yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Tata Kota
STIS Kotaraja (HMTS), yang melibatkan Alumni. Pendidikan yang dimuat dalam kurikulum
untuk memberikan materi/ilmu yang berkesinambungan dengan program studi guna
membentuk lulusan yang kompeten dibidangnya. Pendidikan yang diberikan di program
studi berdasarkan kurikulum, yang disesuaikan dengan dengan kebutuhan setiap
pemangku kepentingan. Hal ini dilakukan supaya lulusan yang dihasilkan mampu
bersainsg secara nasional, di lingkungan Ibu Kota Madangkara pada khususnya dan
seluruh wilayah Indonesia pada umumnya..
2. Kebijakan
Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dalam hal ini STIS Kotaraja yang dijalankan oleh
Pembantu Ketua 1 yang menangani Urusan Akademik dan Ketua Program Studi Tata
Kota, menetapkan proses pendidikan di prodi Tata Kota STIS Kotaraja diatur dalam Buku
Pedoman Akademik. Buku panduan akademik ini memuat aturan tentang proses
pembelajaran, penetapan kurikulum, standar penilaian dan capaian pembelajaran.
Turunan dari buku pedoman akademik ini kemudian dipecah dengan penetapan SOP yang
dikeluarkan oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM) STIS Kotaraja. Pendidikan di prodi Tata
Kota meliputi pendidikan formal dan nonformal, pendidikan formal dilakukan dalam
proses pembelajaran di kelas, laboraturium dan lapangan, sedangkan pendidikan non
formal dilakukan dalam kegiatan Pusat Pengembangan Karir (PPK). Mahasiswa yang telah
dinyatakan lulus PPK akan mendapatkan sertifikat keahlian yang merupakan syarat
untuk mengikuti sidang sekripsi. Sebagai panduan mahasiswa selama melakukan proses
pendidikan di prodi Tata Kota STIS Kotaraja diatur dalam buku panduan akademik prodi
Tata Kota STIS Kotaraja . Pada proses pembelajaran dalam satu semester dilakukan 16
kali pertemuan, dimana ada pekan UTS dan UAS. Berdasarkan peraturan yang
dikeluarkan Ketua Program studi Tata Kota dalam Buku Pedoman Akademik dalam satu
semester mahasiswa/i wajib mengikuti perkuliahan minimal 80%, apabila kehadiran
mahasiswa < 80% mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat mengikuti UAS. Hal ini
bertujuan mendapatkan capaian pembelajaran yang direncakan dan lulusan yang
dikeluarkan mendapatkan kemampuan di bidangnya sehingga bisa bersainsg di dunia
kerja.
3. Strategi PencapaianStandar
Unit Pengelolah Program Studi (UPPS) dan Program Studi menetapkan aturan proses
pemebelajaran yang tertuang dalam Buku Pedoman Akademik. Aturan ini ditetapkan oleh
UPPS dan Program Studi sebagai strategi pencapaian standar pembelajaran. UPPS dan
Program Studi menetapkan standar kelulusan yang berisi IPK miniman dan keahlian
tambahan.Standar kelulusan merupakan target pencapaian dalam proses pembelajaran
Page 79
di prodi Tata Kota. Untuk mendapatkan target tersebut harus dilakukan langkah-langkah
yang mendukung pencapaian. Salah satunya dengan melakukan revisi kurikulum dalam
jangka waktu 2 tahun. Dalam penyusunan kurikulum program studi melibatkan semua
pemangku kepentingan. Hal ini dilakukan supaya program studi mengetahui kebutuhan
masyarakat diwilayah Madangkara pada khususnya dan indonesia secara umum.
Kurikulum yang disusun oleh tim revisi kurikulum prodi Tata Kota STIS Kotaraja harus
mengacu pada target lulusan yang diingingkan program studi. Dalam kurikulum terakhir
program studi Tata Kota membuka dua konsentrasi yaitu struktur dan pengembangan
sumber daya air, dalam kurikulum juga terintegritas dengan penilitian dan pkm dosen yang
melibatkan mahasiswa/i. Untuk memfasilitasi penelitian dosen yang melibatkan
mahasiswa program studi menyiapkan laboraturium, laboraturium ini juga digunakan
segbagai tempat mahasiswa melakukan praktikum. Dalam kurikulum juga mewajibkan
mahasiswa melakukan praktikum, hal merupakan strategi untuk mendapatkan target
lulusan.
Page 80
2) Dokumen Kurikulum
Kurikulum Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja direncanakan sebanyak 8 semester (4
tahun) dengan beban kredit sebanyak 147 SKS yang terdiri dari mata kuliah umum,
kemampuan dasar, keahlian umum, dan keahlian khusus. Berikut ditampilkan Tabel C.5.6
Kurikulum, Capaian Pembelajaran, dan Rencana Pembelajaran.
Page 81
Tabel C.5. 8 Kurikulum, Capaian Pembelajaran, dan Rencana Pembelajaran
Kredit ke Jam
Bobot Kredit Capaian Pembelajaran
Keteram- pilan
Keteram- pilan
Praktik/
Mata Dokumen
Konversi
Sem Kode Unit
Kuliah Rencana
Praktikum
Responsi/
Lapangan
Pengeta-
Seminar
No. este Mata Nama Mata Penyelen
Sikap
Tutorial
huan
Khusus
Praktik
Kuliah/
Kom- Pembela-
Umum
r Kuliah Kuliah g
petensi jaran
-gara
/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
MKU Pendidikan Agama V 2 2.0 V GBPP Program
1 I 401 dan Studi
SAP
MKU Kewarganegaraan V 2 2.0 V GBPP Program
2 I 402 dan Studi
SAP
MKU Bahasa Indonesia 2 2.0 V GBPP Program
3 I 404 dan Studi
SAP
MKD Kalkulus I 3 3.0 V GBPP Program
4 I 505 dan Studi
SAP
MKD Fisika Dasar 2 2.0 V GBPP Program
5 I 501 dan Studi
SAP
MKB Praktikum Fisika 1 2.0 V Modul Laboratori
6 I 901 Dasar um
MKD Kimia Dasar 2 2.0 V GBPP Program
7 I
Page 82
503 dan Studi
SAP
8 I MKD Pengantar 2 2.0 V GBPP Program
526 Rekayasa Tata kota dan Studi
SAP
9 I MKD Gambar Teknik 2 2.0 V GBPP Program
527 dan Studi
SAP
10 II MKU Etika Profesi V 2 2.0 V GBPP Program
403 dan Studi
SAP
11 II MKU Bahasa Inggris 2 2.0 V GBPP Program
405 dan Studi
SAP
12 II MKU Kalkulus II 3 3.0 V GBPP Program
508 dan Studi
SAP
13 II MKD Statika 4 4.0 V GBPP Program
510 dan Studi
SAP
Page 83
14 II MKD Mekanika Tanah 1 2 2.0 V GBPP Program
514 dan Studi
SAP
15 II MKB Praktikum 1 2.0 V Modul Laboratori
906 Mekanika Tanah 1 um
16 II MKD Rekayasa 2 2.0 V GBPP Program
530 Lingkungan dan dan Studi
Penyehatan SAP
17 II MKD Ilmu Ukur 3 3.0 V GBPP Program
507 Tanah/Geomatika dan Studi
SAP
18 II MKB Praktikum Ilmu 1 2.0 V GBPP Program
904 Ukur dan Studi
Tanah/Geomatika SAP
MKD Desains dengan GBPP Program
19 II 525 bantuan komputer 2 2.0 V
dan Studi
(CAD) SAP
20 III MKD Bahasa 2 2.0 V GBPP Program
506 Pemrograman dan Studi
SAP
21 III MKD Statistika dan 2 2.0 V GBPP Program
516 Probabilitas dan Studi
SAP
22 III MKD Kalkulus III 3 3.0 V GBPP Program
512 dan Studi
SAP
23 III MKD Mekanika Fluida 2 2.0 V GBPP Program
513 dan Studi
SAP
Page 84
24 III MKD Sistem 2 2.0 V GBPP Program
511 Transportasi dan Studi
SAP
25 III MKK Mekanika Bahan 4 4.0 V GBPP Program
604 dan Studi
SAP
26 III MKD Mekanika Tanah 2 2 2.0 V GBPP Program
521 dan Studi
SAP
27 III MKB Praktikum 1 2.0 V Modul Laboratori
907 Mekanika Tanah 2 um
28 III MKK Bahan Bangunan 2 2.0 V GBPP Program
605 dan Properti dan Studi
Material SAP
29 IV MKD Metode Numerik 2 2.0 V GBPP Program
517 dan Studi
SAP
30 IV MKD Hidrologi Teknik 2 2.0 V GBPP Program
522 dan Studi
SAP
31 IV MKD Hidraulika 2 2.0 V GBPP Program
520 dan Studi
SAP
Page 85
32 IV MKB Praktikum 1 2.0 V Modul Laboratori
909 Hidraulika um
Page 86
42 V MKD Analisis II 2 2.0 V GBPP Program
523 dan Studi
SAP
43 V MKK Rekayasa Pondasi V 2 2.0 V GBPP Program
617 2 dan Studi
SAP
44 V MKK Metode Konstruksi V 2 2.0 V GBPP Program
724 dan Studi
SAP
45 V MKD Metodologi V 2 2.0 V GBPP Program
524 Penelitian dan Studi
SAP
46 V MKK Struktur Beton V 2 2.0 V GBPP Program
615 dan Studi
SAP
47 V MKK Struktur Baja V 2 2.0 V GBPP Program
614 dan Studi
SAP
48 VI MKK Rekayasa Sumber V 2 2.0 V GBPP Program
612 Daya Air dan Studi
SAP
49 VI MKK Rekayasa Jalan V 2 2.0 V GBPP Program
611 Raya dan Studi
SAP
Page 87
50 VI MKK Rekayasa Gempa V 2 2.0 V GBPP Program
624 dan Studi
SAP
51 VI MKK Perancangan V 4 4.0 V GBPP Program
615 Struktur Beton dan Studi
SAP
52 VI MKK Perancangan V 4 4.0 V GBPP Program
614 Struktur Baja dan Studi
SAP
53 VI MKD Manajemen V 4 4.0 V GBPP Program
515 Konstruksi dan Studi
SAP
GBPP
MBB dan Buku Program
54 VI Kerja Praktek V 4 4.0 V
801 Panduan Studi
KP
GBPP Program
KKB dan Buku Studi dan
55 VII Kuliah Kerja Nyata 4 4.0 V
802 Panduan LPPM
KKN
56 VII MKK Kewirausahaan V 2 2.0 V GBPP Program
603 dan Studi
SAP
57 VII MKD Rekayasa V 2 2.0 V GBPP Program
529 Jembatan dan Studi
SAP
58 VII MKP Mata Kuliah Pilihan V 12 12.0 V GBPP Program
dan Studi
SAP
Page 88
GBPP
dan Buku
MPB Panduan Program
59 VIII Tugas Akhir/Skripsi V 6 6.0 V
803 Tugas Studi
Akhir/Skri
p si
Jumlah
137 6 4
Page 89
b) Pembelajaran
(1). Proses pembelajaran di program studi Tata Kota STIS Kotaraja dibagi dalam tiga
bidang, proses pembelajaran di dalam kelas, proses penelitian di laboraturium
dan proses praktikum dilapangan. Proses pembelajaran di dalam kelas dilakukan
dalam 16 kali pertemuan, dimana terdapat UTS dan UAS. Proses praktikum di
laboraturium dilakukan sesuai dengan modul yang dibuat oleh tim dosen dan
laboran sesuai dengan ketersedian alat yang ada. Proses praktikum dilapangan
dilakukan untuk mata kuliah yang berhubungan langsung dengan lapangan
seperti pengukuran dan pemetaan.
(2). Dalam perencanaan proses pembelajaran di program studi Tata Kota STIS
Kotaraja diatur dalam buku pedoman akademik pada tiap matakuliah diampuh
oleh tim dosen yang menyusun satuan acara perkuliahan (SAP) yang mengacu
pada silabus dari program studi. Dalam SAP proses tatap muka atau
pembelajaran beralngsung 14 kali pertemuan ditambah dengan ujian tengah
semester (UTS) dan Ujian Akhir semester (UAS). Rencana pemebelajaran
disusun oleh program studi dengan mengacu pada kalender akademik STIS
Kotaraja.
(3). Proses pembelajaran di program studi Tata Kota STIS Kotaraja diatur dalam
perencanaan proses pembelajaran dan dimuat dalamSatuan Acara Perkuliahan
(SAP) yang disusun oleh tim dosen dan diperifikasi oleh program studi. Proses
pembelajaran di Program Studi Tata Kota STIS Kotaraja dilakukan sebanyak
16 kali pertemuan yang diatur dalam SAP. Untuk mengetahui kesesuanyan SAP
dan proses pembelajaran dilakukan penilaian oleh mahasiswa, alumni dan
pemangku kepentingan melalui quisioner. Quisioner di program studi Tata Kota
dilakukan sebanyak satu kali dalam satu Tahun akademik dan dilaksanakan pada
akhir tahun akademik. Hasil penilaian yang dilakukan mahasiswa merupakan
dasar evaluasi proses pembelajaran.
(4). Penilaian proses pembelajarandilakukanoleh program studi yang bekerjasama
dengan lembaga penjamin mutu (LPM). Penilaianyang dilakukan dengan
mengunakan quisioner kepada mahasiswa. Dengan hasil analisis dapat dilihat
kesesuaian antara SAP dan proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil
pembelajran dapat dilihat dari kartu hasil studi mahasiswa. Untuk menjaga
kualitas lulusan program studi menentukan IPK minimal 3,00 untuk dapat
mengikuti ujian skripsi.
(5). Penelitian dan PKM yang dilakukan oleh dosen Program Studi Tata Kota
STIS Kotaraja terintegrasi dengan mata kuliah yang dimuat dalam
kurikulum. Hasil dari penelitian yang dilakukan dosen digunakan sebagai
materi dan modul kuliah mata kuliah yang berkaitan dengan penelitian atau
PKM. Hubungan integrasi penelitian dan PkM dosen dapat dilihat pada Tabel
C.5.9 PenelitianDosen dan Tabel C.5.10 Pengabdian Dosen.
Page 90
Tabel C.5. 9 Tabel penelitian dosen
1 2 3 4 5 6
Perhitungan Ulang
Perencanaan Drainase
Jalan di Ibu Kota Analisis Materi
4 Tarmidzi, MT 2016
Madangkara drainase Perkuliahan
Perencanaan Drainase
Simpang Susun Ibu Kota Analisis Materi
5 Vikita Lestari, MT 2016
Madangkara drainase Perkuliahan
Page 91
Analisis Kebutuhan Air Ekayasa
Materi
Bersih Kecamatan 2017 Sumber daya
7 Sutopo, MT Perkuliahan
Tanjung Priok air
Analisis Rencana
Anggaran Biaya pada Ekonomi
Proyek Peningkatan Jalan 2017 Teknik dan Materi
Tahap III (a.Hotmix) t.a Managemen Perkuliahan
12 2014 Zein Fanani, MT Konstruksi
Sepanjang 3,2
KM Ibu Kota Madangkara
Page 92
Analisis Saluran Drainase
di Perumnas Madangkara
Selatan Ibu Kota
13 Sutopo, MT 2018 Analisis Materi
Madangkara
Drainase Perkuliahan
Perencanaan
Pembangunan Ruko
Materi
15 Empat Lantai di Ibu Kota Feri Gunawan, MT 2018 Beton lanjut
Perkuliahan
Madangkara
Analisis Kapasitas
Saluran Daerah Irigasi Ibu
16 Kota Madangkara Tarmidzi, MT 2018 Irigasi dan Materi
Bangunan Air Perkuliahan
Pengendalian Proyek
Ekonomi
Instalasi Pengolahan
18 Zein Fanani, MT 2018 Teknik dan Materi
Lumpur Tinja ( IPLT ) Ibu
Managemen Perkuliahan
Kota Madangkara
Konstruksi
Page 93
Tabel C.5. 10 Tabel Pengabdian Dosen
Pelatihan Pembuatan
Peta Menggunakan Peta Desains
1 Menggunakan ArcVIEW Sutopo, MT 2016 dengan Modul Pratikum
3.3 Pada SMA bantuan
No. 01 Madangkara Komputer
Pendamping Penyusun
2 Buku Putih sanitasi BPS M. Brilian, MT 2016 Rekayasa Materi
Madangkara Lingkungan Perkuliahan
Pelatihan Pembuatan
Dsains dengan
3 Peta menggunakan Feri Gunawan,MT 2016 Modul Pratikum
bantuan
ArcVIEW 3.3 Pada SMA
Komputer
No.03 Madangkara
Pendampingan
Fernita Dhinati,MT Rekayasa Materi
Penyusunan Buku Putih
5 2016 Lingkungan Perkuliahan
Sanitasi BPS Kota
Madangkara
Pendampingan Penyusun
DED Pembangunan
Managemen Materi
7 Puskesmas Ibu Kota Sutopo, MT 2017
Konstruksi Perkuliahan
Madangkara
Pendampingan
8 penyusunan ProposalDan M.Brilian, MT 2017 Metopel Materi
kolaborasi Ibu Kota Perkuliahan
Madangkara
Page 94
Pendampingan Penyusun
DokumenKawasan Rekayasa Materi
9 Kumuh Perkotaan Ibu Feri Gunawan, MT 2017
Lingkungan Perkuliahan
Kota Madangkara
Pendampingan Penyusun
DED BioDigester, Ibu Kota Tarmidzi, MT Rekayasa Materi
10 Madangkara 2017
Lingkungan Perkuliahan
Pendamping Pengolahan/
Fernita Dhinati,MT Rekayasa Materi
Penyuluhan sampah (3R)
11 2017 lingkungan Perkuliahan
Ibu Kota Madangkara
Dsains dengan
12 Pelatihan Autocad pada Zein Fanani, MT 2017 bantuan Modul Pratikum
SMA N 2 Madangkara Komputer
Dsains dengan
Master Plan dan DED Zein Fanani,MT bantuan
13 2018 Modul Pratikum
ruang terbuka hijau Komputer Ilmu
Lingkungan
Page 95
c) Suasana Ademik
Suasana akademik yang kondusif membuat proses pendidikan dilingkungan kampus
berjalan sesuain perencanaan. Untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif
dilingkungan program studi Tata Kota STIS Kotaraja mahasiswa yang tergabung dalam
himpunan mahasiswa Tata Kota STIS Kotaraja (HMTS) melakukan pertemuan dan
sosialisasi dengan dosen. Dalam kegiatan tersebut dibahas permasalahan perkuliahan
seperti tugas besar dan permasalahan pembelajaran tambahan seperti pelatihan aplikasi
pembantu dalam program studi Tata Kota. Pada tahun ajaran baru HMTS
melakukukan kegiagatan malam keakrabpan mahasiswa baru dengan dosen dan
mahasiswa lainnya, kegiatan ini dilakukan untuk menjaga tali silahturahmi dan
kekompakkan dilingkungan program studi Tata Kota STIS Kotaraja . Hasilnya proses
pembelajaran dan suasana akademik menjadi harmonis.
C.7. PENELITIAN
1. Latar Belakang
Program Studi Tata Kota berdiri pada tahun 2004 dengan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: xxx/D/0/2004,
tertanggal xx Oktober 2004. Program Studi Tata Kota terdiri dari konsentrasi keairan dan
struktur. Tujuan dari terbentuknya konsentrasi ini adalah agar dosen tetap bisa
mengembangkan penelitian sesuai dengan konsentrasi program Tata Kota berdasarkan
renstra.
Pelaksanan penelitian Program studi Tata Kota telah diatur sesuai dengan Rencana
Induk Penelitian (RIP) dan pedoman Penelitian. Hal tersebut belum cukp dalam
pelaksanaan penelitian, maka perlu diatur ladi dengan standar operasional prosedur
(SOP) penelitian. standar operasional prosedur (SOP) penelitian program studi Tata Kota
disusun untukmemeberikan arahan bagi seluruh dosen tetap Tata Kota dalam melakukan
penelitian sesuai dengan Rencana Induk (RIP)
2. Pelaksanaan
Setelah proses penetapan judul dan jumlah dana disepakati sesuai anggaran
Penelitian STIS Kotaraja , dosen (Peneliti) mulai melakukan proses penelitian
Page 96
dengan membuat surat seperti ijin penelitian, ijin pengambilan data dan lain-lain
sampai dengan pelaksanaan penelitian.
3. Pelaporan
Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan dengan baik, para peneliti harus
melaporkan seluruh kegiatannya dalam seminar hasil penelitian mandiri,
memfublisnya di jurnal atau prosiding, menyerahkan bukti laporan penelitian pada
LPPM, bukti laporan penelitian minimal harus di jilid dan disimpan di perpustakaan.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan standar penelitian mahasiswa dan
penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa yang sesuai dengan peta jalan penelitian
perguruan tinggi.
Pelaksanaan penelitian pada program studi Tata Kota, secara institusi ditetapkan
berdasarkan pedoman penelitian STIS Kotaraja berdasarkan SK Ketua, yang mengacu
pada penelitian berdasarkan peraturan pemerintah, sementara di STIS Kotaraja sendiri
selain berdasarkan pedoman panduan lain yang harus diikuti oleh para peneliti adalah
adanya standar mutu penelitian yang harus diikuti oleh para peneliti, tema penelitian
harus mengikuti pada grand tema yang ditentukan STIS Kotaraja , untuk pelaksanaan
harus sesuai dengan SOP Penelitian, bentuk laporan telah baku harus diikuti dan selalu
di evaluasi oleh LPM.
3. Strategi PencapaianStandar
Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah ditetapkan
oleh perguruan tinggi terkait penelitian di UPPS. Pada bagian ini juga harus diuraikan
bagaimana UPPS mengalokasikan sumberdaya untuk mencapai standar yang telah
ditetapkan serta mekanisme kontrol pencapaiannya. Agar strategi dan standar penelitian
sesuai dengan grand tema dan tujuan yang ditetapkan, maka disusun juga strategi
pencapaian standar penelitian berdasarkan kebijakan yang telah ditentukan, lebih detail
tercantum dalam standar mutu dan SOP, yang urutannya sebagai berikut:
a. Standar proses Penelitian,
Dalam prsoses penelitian adapaun yang yang harus dilakukan adalah tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan terakhit tah pelaporan penelitian yang sesuai dengan
bidang keahliannya.
b. Standar penilaian Penelitian
Kegiatan penilaian penelitian yang harus sesuai dengan pedoman penelitian yang
disiapkan oleh LPPM.
c. Standar isi Penelitian
Page 97
Standar isi Penelitian kedalaman dan keluasan materi Penelitian mengacu pada
standar hasil Penelitian yaitu bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sekarang
d. Standar hasil Penelitian
Standar hasil penelitian mengacu pada pedoman penelitian yang disiapkan oleh pihak
LPPM. Dimana hasil penelitian berupa hasil capaian masing-masing dosen penelitian,
seperti teknologi tepat guna yang bias di manfaatkan oleh masyarakat.
1.5
0.5
0
JUMLAH PENELITIAN
b) Belum ada Program megister dan doktor, tetapi penelitian yang menurut Prodi Tata
Kotasesuai dengan arah visi, dan arah pengembangan kurikulum maka akan dijadikan
rujukan sebagai bahan acuan atau tambahan materi dalam pelajaran di kelas, untuk
jenjang stratayang dikelola yaitu strata satu program studi Tata Kota.
c) Para dosen (peneliti) Program studi Tata Kota berusaha pada kegiatan akademisnya
selalu bermanfaat untuk perkembangan (kemajuan) Program studi termasuk dalam
melakukan penelitian yang harus sesuai dengan tema bersama program studi dan
mengarah untuk mendukung berkembangnya keilmuan pada program studi, berikut
Page 98
ditampilakan tabel C.7.1 penelitian dosen yang dilakukan dalam 3 tahun terakhir yang
mendukung sistem dan capaian pembelajaran:
Page 99
Perencanaan Ulang Dimensi Saluran
Tarmidzi, Analisis
10 Drainase di Tanjung Priok, 2017
MT Drainase
MadangkaraUtara
Page 100
Relevansi penelitian DTPS diUPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a) Memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen dan mahasiswa serta
pengembangan keilmuan program studi.
Agar kegiatan penelitian yang dilakukan para peneliti Program studi Tata Kota
memiliki alur (peta jalan) yang jelas untuk pengembangan keilmuan dari instrument
penelitian dapat disimpulkan terdapat 3 jalur yang terus dikuatkan, yaitu:
1. Tema.
Hal yang sangat penting adalah menentukan tema dan tujuan penelitian agar para
peneliti memiliki arah hal apa, dan kemana peneltian sehingga nantinya akan didapat
output yang jelas dari hasil penelitian yang dilakukan tentu dalam hal ini dengan tidak
mengabaikan minat bakat (keahlian) dari peneliti sendiri, tapi diupayakan untuk
mendukung system keilmuan di Program studi.
Page 101
kegiatan penelitian yang dilakukan akan dievaluasi, yang bila tidak baik akan menjadi
beban moral bagi peneliti itu sendiri.
c) Melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan peta
jalan, dan Setelah dikontrol (dikendalikan) peta jalan penelitian seperti poin b diatas
oleh LPPM dan LPM, pada akhir masa penelitian menjelang selesai pelaksanaan
penelitian LPM akan melakukan evaluasi terhadap ketercapaian standar mutu
penelitian yang telah dilakukan, evaluasi dilakukan terutama terhadap ketercapaian
(terlaksananya) SOP dalam kegiatan penelitian.
d) Menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan
pengembangan keilmuan program studi.
Hasil evaluasi penelitian yang dilakukan LPM ini menjadi rujukan utama dalam penentuan
tema dan pelaksanaan penelitian periode berikutnya dalam rapat LPPM, selain itu karena
penelitian telah mengikuti Tema yang jelas dan telah sesuai dengan kebijakan dan SPMI
seperti poin a maka oleh program studi seluruh hasil penelitian akan menjadi masukan
(bahan/rujukan) dalam rapat evaluasi kurikulum yang nantinya bisa saja hasil penelitian
itu menjadi rujukan utama dalam perbaikan dan pengembangan keilmuan di Program
studi Tata Kota.
1. Perencanaan
Arah rencana pelaksanaan program pengabdian yang dilakukan Program Studi (prodi)
Tata Kota mengacu kepada hasil analisis external dan internal, hasil analisis external
dijadikan acuan kebijakan Pemerintah Ibu Kota Madangkara, menjadi acuan agar
kegiatan pengabdian bisa lebih bermanfaat contohnya untuk rencana penataan kawasan
kumuh Program Studi Tata Kota bekerja sama dengan KOTAKU yang diprakarsai oleh
Pemerintah Ibu Kota Madangkara, selain itu analisis external juga diperlukan untuk
perkiraan pendanaan, dengan bekerja sama maka pendanaan pengabdian bisa
ditanggung bersama, selain itu juga di upayakan program pengabdian berbarengan
dengan program simlitabmas kemenristek dikti sehingga civitas program studi dapat
mengajukan pendanaan (hibah).Sedang analisis internal diperlukan untuk
Page 102
memperkirakan ketersediaan waktu yang cukup bagi civitas untuk mengabdi,
ketersediaan dana (keuangan) dan peluang keterserapan hasil pengabdian di
masyarakat. Hal itu perlu dilakukan karena pelaksanaan pengabdian di STIS Kotaraja di
monitoring dan di evaluasi efektifitas dan manfaatnya bagi tempat pengabdian dan bagi
Program Studi Tata Kota itu sendiri, jika tidak terlalu mengena dengan kebutuhan tempat
pengabdian mata jenis kegiatan (program) akan diganti yang lebih sesuai.
2. Pelaksanaan.
Pengabdian di STIS Kotaraja pada pelaksanaanya dilakukan oleh Program Studi dan
LPPM, dalam pelaksanaannya kedua unit ini berkoordinasi arah dan kebijakan tentang
pengabdian (PkM) berasal dari program studi sementara pelaksanaan dan operasional
kegiatan serta adminitrasi, perijinan berada dibawah kendali LPPM, pengabdian
dilakukan setiap semester, prosesnya langsung peserta pengabdian mengajukan surat
permohonan pada LPPM untuk melaksanakan pengabdian, dilanjutkan dengan proses
survey oleh peserta dan mensosialisasikan rencana pengabdian pada tempat mengabdi,
LPPM mengevaluasi kesesuaian program pengabdian dan meneruskan usulan
pendanaan pengabdian ke bagian keuangan atau meng-acc, proposal yang di submit di
simlitabmas setelah semua proses selesai maka peserta bisa melaksanakan program
kerja pengabdiannya, pada pelaksanaan kegiatan pengabdian ini LPPM & LPM
memonitor dan melakukan evaluasi.
3. Pelaporan
Setelah seluruh program pengabdian selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan
pelaporan dan publikasi kegiatan pengabdian sebagai bukti akuntabilitas dan
keterbukaan, yang mana isi dari laporan itu merupakan rangkuman dari seluruh kegiatan
mulai dari usul kegiatan sampai kegiatan terakhir, seluruh format laporan telah
disediakan oleh LPPM untuk menjaga selingkung tata tulis, seluruh proses kegiatan dan
pelaksanaannya akan di audit oleh LPM yang hasilnya menjadi bahan untuk perbaikan
pelaksanaan pengabdian untuk periode berikutnya.
2. Kebijakan
a. Kebijakan PkM
Program Studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja memiliki kebijakan
khusus tentang PkM yang tercantum dalam dokumen kebijakan mutu tentang kegiatan
PkM, dalam Renstra PkM dan dalam pedoman PkM yang digabung menjadi pedoman
PKM STIS Kotaraja pada LPPM. Dimana arah kegiatan PkM ini dimulai dari penentuan
Page 103
Tema PkM yang merupakan turunan dari grand tema PkM STIS Kotaraja , tema PkM
Program studi Tata Kota ditentukan berdasarkan rapat Program Studi dengan Civitas
Program Studi Tata Kota, setelah ditentukan Tema Program Studi maka seluruh
peserta akan membuat program kegiatan PkM lebih spesifik dari tema program studi.
Peserta PkM mengajukan judul kegiatan PkM mengajukan usulan.
b. Standar PkM.
Program kegiatan PkM agar tertata atau terkelola dengan baik, Program studi Tata
Kota dan LPPM STIS Kotaraja membuat kebijakan PkM seperti point a, Program
studi Tata Kota dan LPPM juga membuat standar kebijakan, standar aturan, dan
pedoman, selain itu juga dibuat SOP dan Manual Prosedur pelaksanaan PkM yang
tergabung menjadipedoman PkM STIS Kotaraja .
c. Pelaksanaan PkM.
Pelaksanaan PkM di Program Studi Tata Kota Sekolah Tinggi Ilmu Sains Kotaraja
menjadi program kerja yang dilaksanakan setiap semester bersama LPPM, dimana
tiap kegiatan dalam pelaksanaannya dimonitoring oleh LPPM dan harus ada bukti
laporan pelaksanaan kegiatannya, teradministrasi dengan baik oleh LPPM mulai
dari penyusunan kegiatan sampai evaluasi dan monitoring, yang mana evaluasi
monitoring LPPM akan menggandeng LPM untuk melakukan audit mutu terhadap
kegiatan yang dilaksanakan.
Page 104
seluas-luasnya kepada dosen dan mahasiswa yang melakukan pengabdian untuk
memakai fasilitas yang dimiliki oleh STIS Kotaraja dengan system pinjam pakai, untuk
sarana habis pakai para peserta PkM dipersilahkan untuk mencukupi kebutuhan sesuai
dengan dana yang disetujui (disepakati).
2016 2017
2018
b) Pemanfaatan hasil PkM DTPS dalam pembelajaran yang telah dilakukan dalam 3
tahun terakhir (Tabel 5.b.LKPS). Kaitkan dengan agenda PkM dosen yang merupakan
penjabaran dari petajalan PkM UPPS dan mendukung capaian pembelajaran.
Page 105
Pada pelaksanaan kegiatan PkM dilapangan para peserta kegiatan menemukan
berbagai pengalaman yang berharga yang bisa menjadi bekal untuk diaplikasikan
kedalam system pembelajaran yang ada di Program Studi Tata Kota Sekolah Tinggi
Ilmu Sains Kotaraja Madangkara misalnya dalam hal berwirausaha pada bidang Tata
Kota, maka disusunlah Mata Kuliah Kewirausahaan untuk bidang Tata Kota.
b) Dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan PkM.
Agar pelaksanaan PkM di Program studi Tata Kota berjalan sesuai rencana dan tujuan
maka Program studi mewajibkan para peserta PkM melaksanakan kegiatannya sesuai
dengan tema, SOP, kebijakan mutu dan panduan kegiatan PkM yang telah disepakati,
tiap kegiatan diluar prosedur akan di evaluasi dan diminta perbaikan oleh LPPM
dan LPM.
Page 106
dengan adanya peningkatan capaian pembelajaran lulusan dari waktu ke waktu.
Selanjutnya data luaran dharma pendidikan disajikan dengan teknik representasi yang
relevan (misalnya: kurva tren, rasio, dan proporsi) dan komprehensif, serta
kecenderungan yang terjadi disimpulkan.
Data dan analisis yang disampaikan meliputi aspek:
1) Capaian pembelajaran/kompetensi lulusan
Page 107
mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa,
UKM. Seni, UKM. Olahraga, dll. Pembinaan pada bidang penalaran dilakukan
dengan melakukan beberapa kegiatan seperti pelatihan pada bidang keterampilan
sesuai dengan bidang disiplin ilmu Tata Kota, bidang minat dan bakat dan juga seni
dan olahraga, dilakukan agar mahasiswa mempunyai bekal setelah menyelesaikan
studinya di STIS Kotaraja, bukan hanya pada bidang akademik, tetapi juga non
akademik.
4) Efektivitas dan produktivitas pendidikan:
a. Rata-rata masastudi
Untuk rata-rata masa studi mahasiswa, jika dilihat dari TS-6, yang rata-rata 4.75
tahun dalam menyelesaikan masa studinya. Kegiatan ini dapat dilihat dari table
8.c Pada TS-3 mahasiswa dapat menyelesaikan masa studinya selama empat
(4) tahun. Hal ini didapatkan oleh UPPS dengan terus melakukan perbaikan dan
peningkatan pada proses pembelajaran.
b. Persentase keberhasilanstudi
Untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. UPPS Tata Kota
STISKotaraja melakukan evaluasi setiap semesternya. Evaluasi dilakukan untuk
mengidentifikasi berbagai hambatan dalam proses pembelajaran guna
merencanakan proses belajar yang lebih terencana, terstruktur, dan sistemik.
Proses evaluasi pembelajaran dilakukan dengan hasil yang dilaporkan kepada
dosen pembimbing akademik, pembantu ketua I bidang akademik, serta kepada
mahasiswa yang bersangkutan. Persentase keberhasilan studi program studi
Tata Kota STIS Kotaraja dapat dlihat pada table 8.c terlihat dari masa studi
lulusan.
Page 108
tempat kerja saat ini, kesesuaian ilmu dengan bidang pekerjaan, kebutuhan
keilmuan dalam melaksanakan pekerjaannya, pengembangan soft skills
selama kuliah program studi Tata Kota, saran/kritik untuk kebutuhan
pengembangan program studi Tata Kota STIS Kotaraja. Sedangkan
metodologi yang dilakukan dalam tracer study adalah dengan survey dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat utama, wawancara sevcara langsung
ketika alumni melakukan kunjungan ke kampus, serta dengan metode
secara tidak langsung, yaitu dengan menyebarkan link google form tracer
study di grup-grup WA alumni, ataupun mengirimkan email serta social
network dan mailing list. Sedangkan instrument yang digunakan ada 7 poin,
yaitu etika, keahlian pada bidang ilmu sebagai kompetensi utama,
kemampuan bahasa asing, kemampuan penggunaan teknologi inforasi,
kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri
sedangkan untuk penilaiannya menggunakan skala likert. Hasil evaluasi yang
dilakukan pada tracer study yang telah dilakukan menunjukkan 72,4% baik
pada ketujuh poin yang telah disebutkan. Tracer study dilakukan untuk
mendapatkan informasi,
b. Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama atau
berwirausaha pada bidang kerja/usaha yang relevan dengan bidang program
studi (Tabel 8.d.1 LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari
program studi pada program Diploma Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan.
Pada salah satu poin tracer study yang ditanyakan pula tentang waktu tunggu
lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. Sesuai dengan data pada table 8.d.1
pada TS-4 dari 20 lulusan, ada 13 orang yang terlacak, dengan waktu tunggu
dibawah 6 bulan sekitar 76,9%, sedangkan pada TS-3 dari 21 alumni, dan
yang terlacak sebanyak 17 orang, waktu tunggu lulusan dibawah 6 bulan
untuk mendapatkan pekerjaan ada 82,3%, dan pada TS-2 dari 23 lulusan,
yang terlacak ada 19 orang, ada 84,21% yang mempunyai waktu tunggu
untuk mendapatkan pekerjaan dibawah 6 bulan.
c. Persentase kesesuaian bidang kerja lulusan saat mendapatkan pekerjaan
pertama (Tabel 8.d.2 LKPS). Data diambil dari hasil studi penelusuran
lulusan (tracer study). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari
program studi pada program Diploma Tiga/Sarjana/
Terapan/Magister/Magister Terapan. Kesesuaian bidang kerja yang didapat
oleh lulusan saat mendapat pekerjaan pada TS-4 dipersentasekan
sebanyak 38,4% dengan kesesuaian yang rendah, 30,76 masing-masing
untuk kesesuaian pada bidang kerja yang sedang dan tinggi. Pada TS-3 dari
80,95% lulusan yang terlacak ada 23,5% kesesuaian bidang kerja yang
rendah dengan program studi, dan yang sedang dan tinggi masing-masing
41,17% dan 35,29%. Pada TS-2 ada 90,47% alumni yang terlacak, ada
21,05% yang keseuaian bidang kerjanya rendah dengan program studi Tata
Kota, sedang kan yang sedang dan tinggi masing-masing 47,36% dan
42,10%. Hasil dari tracer studi dijadikan acuan untuk memperbaiki program
dan meningkatkan kualitas pendidikan .
6) Kinerja lulusan
e) Deskripsi mengenai pelaksanaan studi penelusuran lulusan (tracer study)
Page 109
terhadap pengguna lulusan, mencakup aspek organisasi, metodologi,
instrumen, penilaian, evaluasi, dan pemanfaatan hasil studi.Dalam rangka
untuk mengevaluasi kinerja lulusan oleh pihak pengguna, telah dilakukan
beberapa upaya yang intensif untuk melacak lulusan serta pendataan dan
dokumentasi yang lengkap dan terekam secara komprehensif. Metode yang
digunakan adalah Mempersiapkan studi pelacakan melalui telepon maupun
pengiriman lembar kuesioner aaupun dengan mengirimkan link google form.
Sampling melalui sejumlah alumni yang ditetapkan sebanyak 50% dari
jumlah alumni dan kegiatan tracer study dilakukan rutin setiap tahun.
Sedangkan mekanisme yang dilakukan berdasarkan buku alumni yang
tercatat maka diusahakan untuk memilih semuanya, jika tidak maka dari
50% alum yang dipilih dijadikan sample, dan jugadari alumni yang baru
lulus dan baru mendapatkan pekerjaan yang diprioritaskan. Hasil dari tracer
study ini digunakan untuk perbaikan dalam hal proses pembelajaran,
penggalangan dana kegiatan, informasi pekerjaan, dan membangun
jejaring. Saat ini upaya yang pelacakan dan perekaman dilakukan secara
intensif dan datanya dapat terekam secara komprehensif.
8.e.1 Tempat kerja lulusan: tingkat/ukuran tempat kerja/berwirausaha
lulusan (Tabel LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari
program studipada program Diploma Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan.
Jika ditilik dari hasil tracer study, sesuai dengan table 8.e.1, tempat kerja
lulusan dari TS-4, ada 38,46% yang bekerja pada ruang lingkup
wilayah/lokal, sedangkan pada kategori nasional dipersentsekan sebanyak
61,53%. Pada TS-3 ada 35,29% yang bekerja pada ruang lingkup
wilayah/local, sedangkan pada kategori nasional dipersentsekan sebanyak
64,70%. Pada TS-2 ada 47,37% yang bekerja pada ruang lingkup
wilayah/local, sedangkan pada kategori nasional dipersentsekan sebanyak
52,63%.
f) Tingkat kepuasan pengguna lulusan pada aspek etika, keahlian pada
bidang ilmu, kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi
informasi, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, dan
pengembangan diri (Tabel
8.e.2 LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari program
studi pada program Diploma Tiga/Sarjana/Sarjana
Terapan/Magister/MagisterTerapan.
Dalam proses evaluasi system pendidikan perguruan tinggi di STIS Kotaraja
secara umum, ada 2 survei kepuasan yang dilakukan. Pertama survi
kepuasan oleh pengguna layanan, yaitu dalam hal ini mahasiswa dan yang
kedua adalah survei pengguna lulusan. Survey terhadap pengguna lulusan
ini dilakukan terhadap alumni yang hasilnya dilaporkan kepada Pusat
Pengembangan Karir, PPK STIS Kotaraja. Survey untuk pengguna lulusan
dilakukan terhadap dunia kerja, untuk mengetahui perbandingan tingkat
kebutuhan.kepentingan dan tingknat kepuasan pengguna yang diharapkan
diperoleh dengan tingkat kepuasan yang tinggi, karena kepuasan yang
tinggi merupakan salah satu indicator keberhasilan proses pendidikan
dalam intitusi pendidikan. Dalam hal ini, tingkat kepuasan pengguna lulusan
program studi Tata Kota menunjukkan angka yang baik, yaitu 70% yang
Page 110
dinilai dari 7 poin yang telah disebutkan diatas, hal ini dapat dilihat di
tabel 8.e.2 LKPS.
Page 111
b) Luaran Dharma Penelitian dan Pengabdian kepadaMasyarakat
Luaran dharma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dalam
proses pendidikan disajikan dengan teknik representasi yang relevan (misalnya: kurva
tren, rasio, dan proporsi) dan komprehensif, serta kecenderungan yang terjadi
disimpulkan. Datadan analisis yang disampaikan meliputi aspek:
1) Publikasi ilmiah mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau bersama
DTPS (Tabel 8.f.1 LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari
program studi pada program Sarjana/Magister/Doktor.
Publikasi ilmiah mahasiswa yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan
bersama dengan dosen tetap program studi Tata Kota dapat dilihat dari table
8.f.1. publikasi dilakukan pada jurnal nasional yang tidak terakreditasi, saat ini
publikasi penelitian mahasiswa terakreditasi pada jurnal internal STIS Kotaraja.
Pada TS-2, publikasi ilmiah mahasiswa yang dihasilkan ada 4, sedangkan pada
TS-1 ada 3 dan pada TS ada 3. Hal ini menjadi perhatian pihak lembaga
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, bahwasanya perlu dilakukan
pembinaan yang sangat intensif terhadap keterampilan penelitian mahasiswa,
yang nantinya akan dipublikasikan dan untuk memperoleh HaKI. LPPM terus
melakukan upaya agar kegiatan tingkat kemampuan penelitian mahasiswa
meningkat.
2) Pagelaran/pameran/presentasi/publikasi ilmiah yang dihasilkan mahasiswa
secara mandiri atau bersama DTPS (Tabel 8.f.1 LKPS). Data dan analisis
disampaikan oleh pengusul dari program studi pada program Sarjana
Terapan/Magister Terapan/Doktor Terapan.
Pada poin ini, kegiatan yang dilakukan masih dalam pada lingkup program studi,
kegiatan yang dilakukan adalah dengan seminar proposal penelitian yang
memang sudah menjadi syarat bagi mahasiswa yang akan mengajukan judul
penelitian. Kegiatan ini selalu dilakukan pada setiap tahunnya. Setelah kegiatan
presentasi proposal dilanjutkan dengan seminar hasil penelitian, lalu dilanjutkan
dengan hasil penelitian secara keseluruhan. Jumlah pelaksanaan kegiatan ini
dapat dilihat pada table 8.f.1 LKPS, sampai dengan saat ini presentasi ilmiah
yang dilakukan oleh mahasiswa sebanyak 37.
3) Karya ilmiah mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau bersama DTPS,
yang disitasi (Tabel 8.f.2 LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh
pengusul dari program studi pada program Magister/Magister Terapan/Doktor/
Doktor Terapan. Pada karya ilmiah mahasiwa yang dihasilkan, belum ada
yang disitasi oleh pihak lain. Kemungkinan hal ini terjadi karena masih
kurangnya jumlah penelitian mahasiswa yang dipublikasikan. Hal ini menjadi
poin serus yang dilakukan oleh LPPM untuk meningkatkan hasil penelitian
mahasiswa yang disitasi oleh pihak lain. LPPM dan UPPS berupaya selalu
memberikan pembinaan kemampuan dalam penelitian mahasiswa.
Dengan upaya melakukan workshop atau seminar mengenai cara penulisan
karya ilmia, dan lain sebagainya.
4) Produk/jasa yang dihasilkan mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau
bersama DTPS, yang diadopsi oleh industri/masyarakat (Tabel 8.f.3 LKPS).
Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari program studi pada program
DiplomaTiga/Sarjana Terapan/Doktor/Doktor Terapan.
Pada penelitian mahasiswa yang dilakukan bersama dosen saat ini belum ada
Page 112
yang diadopsi oleh industri/masyarakat. Hal ini dimungkinkan dapat terjadi
karena topik penelitian yang dipublikasikan tidak mendapat perhatian dari
masyarakat. Karena publikasi penelitian mahasiswa baru sebatas jurnal
nasional yang tidak terakreditasi. Untuk meningkatkan publikasi penelitian
mahasiswa bersama dosen program studi Tata Kota STIS Kotaraja, LPPM dan
UPPS melakukan perubahan strategi publikasi penelitian, agar kegiatan ini
dapat memberikan memberikan informasi lebih dan dapat diadopsi oleh
masyarakat lokal khususnya,dan masyarakat secara nasional.
5) Luaran penelitian/PkM lain yang dihasilkan mahasiswa, baik secara mandiri atau
bersama DTPS, misalnya: HKI, Teknologi Tepat Guna, Produk, Karya Seni,
Rekayasa Sosial, Buku ber- ISBN, Book Chapter (Tabel 8.f.4 LKPS). Data dan
analisis disampaikan oleh pengusul dari program studi pada program
Sarjana/Sarjana Terapan/Magister/Magister Terapan/Doktor/ Doktor Terapan.
Luaran penelitian/Pkm yang dihasilkan mahasiswa, baik secara mandiri ataupun
bersama dengan dosen tetap program studi baru dihasilkan pada jurnal nasional
yang tidak terakreditasi. Untuk perolehan HKI, TTG, produk, karya seni,
rekayasa social belum dapat dihasilkan dari kegiatan ini. LPPM dan UPPS
selalu berupaya agar luaran penelitian/Pkm mahasiswa bersama dosen dapat
memberikan luaran yang maksimal.
Page 113