Anda di halaman 1dari 19

RENCANA STRATEGIS

STIKES MATARAM
TAHUN 2013 - 2016

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


TAHUN 2013
BAB I PENDAHULUAN

Rencana strategis perguruan tinggi adalah salah satu komponen penting dalam
sebuah satuan kerja perguruan tinggi yang menerapkan pola pengelolaan
organisasi. Rencana strategis STIKES Mataram 2014-2019 ini telah disesuaikan
pula dengan Statuta STIKES Mataram dan peraturan tentang pendidikan tinggi di
Indonesia

Latar Belakang
Program Studi Ners dibawah Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Mataram
merupakan Institusi Pendidikan Kesehatan dibawah naungan Yayasan Al-Amin
Mataram dan dalam binaan Kopertis Wilayah VIII didirikan untuk menjawab
kebutuhan masyarakat Nusa Tenggara Barat khususnya dan Indonesia pada
umumnya terhadap tenaga kesehatan yang profesional. Ketersediaan tenaga
kesehatan profesional akan menjamin terpeliharanya pelayanan kesehatan optimal
kepada masyarakat, sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat dan
berujung pada peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Masyarakat).

Atas tantangan kebutuhan tersebut, dirintislah upaya pendirian Sekolah Tinggi


Kesehatan (STIKES) Mataram sejak tahun 1999. Pada tanggal 18 Agustus 2000,
Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Mataram mendapatkan Status Terdaftar
berdasarkan SK Mendiknas Nomor: 159/D/O/2000 untuk Jenjang Program S1
Keperawatan. Seiring dengan diterbitkannya Status tersebut maka pada tahun
2000 Sekolah Ilmu Tinggi Kesehatan (STIKES) Mataram mulai menerima
mahasiswa baru. Kemudian terbit perpanjangan ijin SK Mendiknas RI No.
2388/D/T/2005. Sebagai bagian dari proses evaluasi dan perbaikan diri, maka
pada bulan November 2005 dilaksanakan akreditasi pada Prodi Ners STIKES
Mataram dan telah terbit akreditasi dengan Status Terakreditasi Nomor : 037/BAN-
PT/AK-IX/S-1/III/2006 dengan nilai akreditasi D. Akreditasi berikutnya dilaksanakan
pada bulan Desember 2008 dan telah terbit akreditasi dengan Status Terakreditasi
Nomor : 005/BAN-PT/AK-XII/S-1/IV/2009 dengan nilai akreditasi C. Peningkatan
nilai akreditasi ini merupakan hasil kerja keras dari segenap civitas akademika
STIKES Mataram dalam upaya perbaikan kualitas pendidikan. Status legalitas
yang terakhir adalah telah terbitnya Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program
2
Studi S-1 Ilmu Keperawatan Nomor : 14664/D/T/K-VIII/2013. Sementara itu untuk
Program Pendidikan Ners telah pula mendapatkan Ijin Penyelenggaran SK
Kemendiknas Nomor : 53/D/T/2010.

A. Pernyataan Visi STIKES Mataram


Visi STIKES Mataram menggambarkan kondisi yang ideal dari STIKES
Mataram yang ingin diwujudkan oleh seluruh civitas akademika STIKES
Mataram pada masa yang akan datang. Rumusan visi yang telah ditetapkan
adalah : Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu berdaya
saing nasional, dan menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi praktis pada tahun 2025.

B. Pernyataan Misi STIKES Mataram


1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang akuntabel yang didukung
oleh sumber daya yang berstandar nasional
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian tepat guna bagi
masyarakat
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian masyarakat
berdasarkan hasil penelitian tepat guna untuk peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat

C. Tujuan STIKES Mataram


1. Tujuan Umum :
Menjadi institusi pendidikan kesehatan yang mampu berdaya saing
nasional, dan menghasilkan lulusan tenaga kesehatan professional yang
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan riset dengan unggulan
pelayanan kesehatan komunitas pada tahun 2025.

2. Tujuan Khusus :
a. Terselenggaranya pendidikan kesehatan yang akuntabel yang didukung
oleh sumber daya manusia yang minimal berstandar nasional.
b. Terselenggaranya penelitian terkini termasuk tepat guna
c. Terselenggaranya pengabdian masyarakat berdasarkan hasil penelitian
kesehatan untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
3
D. Metode Penyusunan

Perencanaan strategis merupakan perencanaan jangka menengah terdiri atas


pernyataan visi dan misi yang dijabarkan ke dalam tujuan, sasaran tahunan,
kebijakan dan program, serta dilengkapi dengan tolok ukur kinerja hasil
(indikator kinerja) yang diharapkan akan dicapai oleh organisasi.
Perencanaan strategis periode 2013 s.d. 2019 telah disahkan oleh Senat
STIKES Mataram pada tanggal 14 Mei 2013

4
BAB II

ANALISIS SWOT

Dalam evaluasi diri, analisis situasi dikelompokkan menjadi dua, yakni situasi
internal dan eksternal. Analisis situasi internal dikaji kekuatan dan kelemahan,
sedangkan untuk analisis situasi eksternal untuk melihat peluang dan tantangan.
Dalam menyusun analisis SWOT STIKES Mataram menggunakan indikator
kepemimpinan (leadership), relevansi pendidikan, atmosfir akademik (academic
atmosfir), manajemen internal (internal management), sustainabilitas
(sustainability), serta efisiensi dan produktivitas.
A. Situasi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
1. Kepemimpinan (leadership)
a. Kekuatan
Komitmen STIKES Mataram dalam berbagai bidang sangat tinggi.
Berbagai kebijakan dirumuskan untuk menjadi dasar penyusunan
program secara bertahap hingga 10 tahun kedepan. Program tersebut
disusun dengan mengedepankan prioritas pada pengembangan bidang
akademik, sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan, serta
sistem informasi dan penguatan networking.
b. Kelemahan
Kemampuan STIKES Mataram untuk membangun organisasi yang
sehat belum optimal seperti manajemen yang bersih dan transparan
(good and clean governance). Kondisi tersebut tampak dalam
beberapa hal di antaranya efisiensi dan efektivitas pengelolaan yang
belum tercapai seperti ; pengaturan beban kerja dosen yang kurang
spesifik, dosen yang dilibatkan diberbagai aktivitas yang bersifat
administratif, sehingga tidak dapat berkonsentrasi melaksanakan tugas
utama Tri Dharma perguruan tinggi.
2. Relevansi Pendidikan
a. Kekuatan
1) Program Studi yang dikelola yaitu Program Studi Ners merupakan
program studi yang cukup diminati oleh calon mahasiswa mengingat
tingginya kebutuhan akan perawat profesional ke depan
5
2) Data lima tahun terakhir menunjukkan bahwa lulusan mempunyai
indeks prestasi komulatif rata-rata mencapai 3.08 dengan lama studi
rata-rata 4 tahun (90 %). Hal ini memungkinkan lulusan STIKES
Mataram dapat bersaing memasuki pasar kerja yang cukup tinggi
dan variatif, terbukti degan masa tunggu lulusan hanya 3 bulan
untuk mendapatkan pekerjaan pertama kali.
3) Jumlah dosen memadai dengan ratio dosen berbanding mahasiswa 1 :
25 pada tahap akademik dan 1 : 12 untuk tahap profesi dimana 100%
dosen tetap telah memiliki pendidikan minimal S-2.
4) Pembaharuan kurikulum dilakukan secara berkelanjutan dengan
memadu padankan antara pembelajaran di kelas dengan
pembelajaran laboratorium di lahan praktik yang mengacu kepada
kurikulum berbasis kompetensi AIPNI
5) Jejaring kerjasama yang adekuat untuk mendukung kegiatan tridarma
perguruan tinggi yaitu 17 MoU dengan institusi di dalam negeri dan 6
MoU dengan institusi di luar negeri.
6) Peningkatan jumlah koleksi pustaka per tahun, adanya digital library,
dan multimedia yang memberikan kemudahan informasi bagi
segenap mahasiswa dan dosen maupun komunitas luar kampus.
b. Kelemahan
1) Jumlah dosen yang berpendidikan S3 masih terbatas, baru
mencapai 3,12%.
2) Jumlah dana masih terbatas terutama untuk kegiatan penelitian
dan pengabdian masyarakat
3) Jumlah lulusan belum terdata dengan baik.
4) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
cepat terkadang tidak dapat segera diikuti oleh perubahan
kurikulum.

3. Atmosfir Akademik (Academic Atmosfir)


a. Kekuatan
1) Semakin meningkatnya kualitas dosen, baik dalam pencapaian
gelar, jabatan fungsional, dan dosen yang bersertifikasi pendidik.
2) Adanya program hibah kompetensi yang diperoleh dan digunakan
6
untuk perbaikan proses belajar mengajar dan inovasi pembelajaran.
3) Adanya kerja sama dalam negeri dan luar negeri dalam proses
atmosfir akademik yang telah ditindaklanjuti oleh program studi.
4) Beberapa penelitian dilakukan dengan kualitas yang baik dan
berpeluang memiliki nilai tawar standar dalam kerja sama penelitian.
b. Kelemahan
1) Jumlah perolehan paten, publikasi ilmiah, dan tulisan dalam bentuk
buku masih rendah.
2) Rendahnya relevansi antara kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat menjadi penyebab lemahnya
efektivitas pembelajaran mahasiswa.
3) Indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan yang relatif tinggi namun
tidak selalu searah dengan masa tunggu lulusan untuk memperoleh
pekerjaan.

4. Manajemen Internal (Internal Management)


a. Kekuatan
1) Penyusunan rencana anggaran dilakukan dengan mekanisme rapat
kerja tiga bulan sebelum pelaksanaan, melibatkan pimpinan STIKES
Mataram dan pimpinan program studi serta semua unit kerja.
2) Ada mekanisme pengajuan anggaran untuk program
studi/laboratorium dalam rangka pengadaan alat-alat dan perbaikan
laboratorium.
3) Pembagian dana antara institusi dengan program studi diatur
secara tertulis dan jelas.
4) Adanya penghargaan bagi penerbitan bahan ajar dan publikasi
ilmiah di jurnal internasional.
5) Rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan mengacu pada
kebutuhan berdasarkan rasio dosen-mahasiswa, dan melalui panitia
seleksi di tingkat institusi
b. Kelemahan
1) Perencanaan belum mengacu pada kebutuhan riil, masih
didasarkan pada pagu anggaran tahun sebelumnya dengan
beberapa penyesuaian untuk tahun yang akan datang.
7
2) Belum ada mekanisme monitoring dan evaluasi internal yang
berkelanjutan dalam pengadaan, penggunaan dan pelaksanaan
anggaran.
3) Sistem keuangan belum berorientasi pada output dan outcome,
tetapi masih berorientasi pada input dan proses sehingga tujuan
dari setiap kegiatan belum terencana dengan baik.
4) Pelaksanaan anggaran dan perencanaannya masih terpusat. Hal ini
menyebabkan perencanaan dan pelaksanaan berjalan terpisah.
5) Rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan masih belum
terencana dengan baik sesuai dengan kebutuhan.
6) Rendahnya kapasitas tenaga administrasi dalam mendukung
kinerja organisasi.
7) Manajemen sumber daya manusia kurang dapat membangun
efektivitas dan efisiensi.
8) Rendahnya kemampuan program studi dalam mengembangkan
kapasitas perencanaan berbasis kinerja.

5. Keberlanjutan (Sustainability)
a. Kekuatan
STIKES Mataram memiliki unit-unit dan aset yang sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai sumber penghasilan
tambahan dana bagi kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi.
b. Kelemahan
1) Pemanfaatan unit-unit dan aset STIKES Mataram untuk mendanai
kegiatan pendidikan belum optimal.
2) Kesadaran dan dukungan terhadap pentingnya pengelolaan unit-
unit dan aset di lingkungan civitas akademika masih rendah.
3) Kemampuan mengelola unit-unit dan aset masih rendah.

6. Efisiensi dan Produktivitas


a. Kekuatan
STIKES Mataram melalui Unit Penjaminan Mutu Internal terus berupaya
agar penggunaan dana dapat meningkatkan efektifivitas dan efisiensi
anggaran.
8
b. Kelemahan
1) UPMI STIKES Mataram belum maksimal meningkatkan mutu
dosen dan pengembangan model pembelajaran sehingga
berdampak pada mutu lulusan, efisiensi dan produktivitas lulusan.
2) Resource sharing belum maksimal pada beberapa kegiatan,
seperti saling memanfaatkan keahlian dosen, penggunaan
beberapa laboratorium dan ruang kuliah belum efisien.

9
B. Situasi Eksternal (Peluang dan Ancaman)
1. Peluang
a. Penawaran kerja sama dari dalam dan luar negeri yang cukup besar dalam
kerangka networking, benchmarking, double degree, dan berbagai skema
kerjasama lain.
b. Sumber daya manusia dan sumber dana dari dalam dan luar negeri
belum banyak digali untuk dimanfaatkan secara maksimal.
c. Demografi, geografi dan potensi Propinsi NTB dan kawasan
Indonesia Timur cukup besar untuk bersinergi dalam pengembangan
daerah.
d. Akses informasi yang tanpa batas dan semakin mudah dijangkau seiring
pesatnya perkembangan teknologi informasi.
e. Lembaga donor dan riset lokal, regional dan internasional dapat
dimanfaatkan dalam pengembangan pendidikan dan riset.
f. Reformasi perguruan tinggi dalam kebijakan anggaran berbasis kinerja
memberikan peluang untuk bersaing dengan perguruan tinggi lain.
g. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dapat menjadikan STIKES
Mataram lebih profesional.
2. Ancaman
a. Tuntutan pemerintah bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing
bangsa melalui increase workplace productivity berpeluang untuk bersaing
tidak sehat antar perguruan tinggi.
b. Tuntutan masyarakat atau dunia usaha akan lulusan dan produk
teknologi yang tinggi melalui komersialisasi riset.
c. Semakin banyak perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri
yang tumbuh dan mengembangkan program studi yang kompetitif.
d. Persaingan kerja lulusan semakin ketat.
e. Globalisasi dan perdagangan bebas, menuntut inovasi dan kreativitas
STIKES Mataram untuk meningkatkan nilai jual di pasar bebas.

10
BAB III

TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

Tujuan Prodi Ners


1. Terwujudnya pendidikan Ners profesional yang mampu bersaing di tingkat
nasional maupun global dengan unggulan di bidang Community Health Care.
2. Terselenggaranya penelitian terkini dan tepat guna yang berbasis pada
community health care
3. Terselenggaranya pengabdian masyarakat berdasarkan hasil penelitian
kesehatan yang berbasis pada community health care untuk peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat
4. Terselenggaranya jejaring kerjasama yang menjamin kegiatan tridarma
perguruan tinggi
Tahap sasaran pengembangan Program Studi Ners sesuai dengan rencana
pengembangan STIKES Mataram, yaitu :
1. 2012-2015 pemantapan daya saing Nasional
2. 2016-2019 pemantapan daya saing Regional
3. 2020-2024 pemantapan daya saing Global

Sasaran perencanaan strategis yang ingin dicapai Program Studi Ners STIKES
Mataram dalam 4 tahun untuk mencapai daya saing Nasional dibagi dalam 3
kelompok utama :
1. Sasaran peningkatan mutu pendidikan
a. Tersusunnya kurikulum pendidikan keperawatan berbasis kompetensi
sesuai dengan kebijakan pemerintah dan AIPNI serta standar global pada
tahun 2015
b. Meningkatnya mutu pendidikan Program Studi Ners melalui perbaikan
status Akreditasi eksternal (BAN PT dan LAM PT Kes) pada tahun 2016
c. Meningkatnya prosentase kelulusan tepat waktu mencapai 85% pada
tahun akademik 2014/2015, diikuti dengan meningkatnya nilai IPK rata-
rata pada tahun akademik 2015/2016 adalah 3.00
d. Meningkatnya mahasiswa yang lulus program akademik melanjutkan ke
jenjang pendidikan Ners mencapai 90%

11
e. Dilakukannya peninjauan kurikulum maksimal setiap 4 tahun.
f. Meningkatnya jumlah dosen tetap berpendidikan S-2 / spesialis 1 minimal
60% pada tahun 2017.
g. Rasio mahasiswa : dosen adalah 1:10 untuk tahap profesi dan 1: 20 untuk
tahap akademik pada tahun 2017
h. Meningkatnya mutu proses belajar mengajar program studi dengan target
mahasiswa lulus uji kompetensi 60% pada tahun 2016.
i. Terjalinnya kerja sama dalam bidang akademik dari dalam dan luar negeri
untuk meningkatkan mutu pendidikan pada tahun 2016
j. Peningkatan jumlah dosen yang telah bersertifikat preceptorship atau
pengembangan kurikulum atau evaluasi proses pembelajaran mencapai
80% pada tahun 2016
k. Meningkatnya mutu akademik dan kemampuan mahasiswa untuk berpikir
kritis dengan target minimal 1 kali diklat tentang soft skill
l. Dilaksanakannya Tracer Study secara comprehensif pada tahun 2016
2. Sasaran bidang penelitian
a. Tersusunnya cetak biru penelitian pada tahun 2016
b. Terbentuknya kelompok-kelompok tim penelitian pada tahun 2016
c. Terselenggaranya kerjasama dalam bidang penelitian dengan instansi
dalam dan luar negeri pada tahun 2016
d. Meningkatnya jumlah dan mutu penelitian dengan target minimal 1
judul penelitian tiap tahun per dosen
e. Jumlah penelitian kerjasama dengan luar negeri mencapai 3 judul
penelitian pada tahun 2016.
f. Jumlah dosen yang memiliki publikasi ilmiah lokal mencapai 30 orang
pada tahun 2016
g. Jumlah dosen yang memiliki publikasi nasional mencapai 5 orang pada
tahun 2016
h. Jumlah dosen yang memiliki publikasi internasional mencapai 3 orang
pada tahun 2017.
i. Jumlah proposal penelitian yang dibiayai oleh STIKES Mataram
maupun institusi lain (hibah swasta dan hibah penelitian Dikti)
mencapai 10 judul pada tahun 2016.

12
3. Sasaran Bidang Pengabdian Masyarakat
a. Tersusunnya cetak biru pengabdian pada masyarakat pada tahun
2016
b. Terbentuknya kelompok-kelompok tim pengabdian pada masyarakat
pada tahun 2016
c. Terselenggaranya kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakar
dengan instansi dalam dan luar negeri pada tahun 2016
d. Meningkatnya jumlah dan mutu pengabdian masyarakat dengan target
minimal 1 (satu) kegiatan per dosen per tahun pada tahun 2017
e. Jumlah kerjasama pengabdian masyarakat dengan luar negeri
mencapai 1 kegiatan pengabdian masyarakat pada tahun 2016.
f. Jumlah proposal pengabdian masyarakar yang dibiayai oleh instansi
eksternal dan dari hibah Dikti mencapai 5 kegiatan pada tahun 2016.
4. Sasaran bidang pengembangan jejaring kerjasama
a. Jumlah kerjasama di bidang pendidikan dan pengajaran mencapai 20
kerjasama pada Tahun 2016 dan terus ditingkatkan sampai 40
kerjasama pada tahun 2025.
b. Jumlah kerjasama di bidang penelitian mencapai 15 kerjasama pada
tahun 2016 dan terus ditingkatkan sampai 30 kerjasama pada tahun
2025
c. Jumlah kerjasama di bidang pengabdian masyarakat mencapai 15
kerjasama pada tahun 2016 dan terus ditingkatkan sampai 30
kerjasama pada tahun 2025.

Strategi pencapaian ketiga kelompok sasaran tersebut diatas, tahapannya telah


digambarkan dengan jelas pada Rencana Induk Pengembangan STIKES
Mataram tahun 2012-2024 dan dirincikan dalam Rencana Strategi STIKES
Mataram tahun 2013-2016. Tahapan impelementasi tiap tahunnya tergambar
dalam Rencana Operasional Program Studi Ners setiap tahun.

Untuk mendukung pelaksanaan strategi pencapaian sasaran peningkatan mutu


pendidikan, Program Studi Ners STIKES Mataram memulai dengan menerbitkan
standar-standar yang akan digunakan untuk mengawal kegiatan peningkatan
13
mutu pendidikan antara Buku Pedoman Akademik, Buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah, Buku Panduan Praktik Klinis dan Profesi, Buku Pedoman Evaluasi
Akademik, dan beberapa SOP. Strategi berikutnya adalah penguatan sumber
daya manusia (SDM) baik dosen maupun tenaga pendidikan lainnya melalui
peningkatan dan pengembangan kompetensi dosen melalui pendidikan formal
maupun informal antara lain dengan menugas belajarkan dosen-dosennya ke
jenjang S2, menugaskan dosen mengikuti pelatihan PEKERTI, AA Assesment,
Preceptorship, BCTLS, dan pelatihan-pelatihan lainnya. Tenaga pendidikan yang
potensial juga didorong dan dibantu untuk melanjutkan pendidikan formal ke
jenjang yang lebih tinggi.

Strategi lainnya adalah merancang pola pembelajaran yang bermuara pada


penguasaan kompetensi secara optimal oleh mahasiswa dengan tujuan akhir
peningkatan kelulusan uji kompetensi bagi mahasiswa Ners. Pola pembelajaran
yang dimaksud adalah Student Center Learning pada tahap akademik dan bed
side teaching pada tahap profesi. Pengadaan CBT Center untuk mendukung try
out dan pelaksanaan uji kompetensi juga telah dilaksanakan. Kurikulum
senantiasa ditinjau dan dievaluasi mengacu kepada Kurikulum AIPNI dengan
muatan lokal yang disesuaikan dengan VMTS STIKES Mataram. Strategi lainnya
adalah memperluas cakupan kerjasama dengan institusi lain dalam hal
penyelenggaraan praktik klinis keperawatan baik pada tahap akademik maupun
tahap profesi.

Strategi pencapaian bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, selain telah


digambarkan dengan jelas pada Rencana Jangka Panjang STIKES Mataram
tahun 2012-2024 dan dirincikan dalam Rencana Strategi STIKES Mataram tahun
2014 - 2019 dan Rencana Operasional tahunan, implementasinya juga didukung
oleh cetak biru penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang tercantum
dalam rencana induk penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dikuatkannya
struktur lembaga penelitian dan pengabdian pada masyarakat (Lemlit),
diterbitkannya jurnal oleh STIKES Mataram, meningkatkan jumlah MoU yang
berkaitan dengan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan meningkatkan
kompetensi dosen dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui
pelatihan metodologi penelitian dan biostatistik, melakukan pertukaran dosen
14
dalam penelitian dengan institusi luar negeri, seperti Boromarajonani College of
Nursing Cakiraj Thailand dan Nakhorn Rachatchima Thailand. Salah satu bentuk
pengabdian pada mayarakat dengan membentuk desa binaan dan melatih kader
kesehatan.

Khusus untuk pengabdian masyarakat, Prodi Ners STIKES Mataram mendorong


setiap departemen keperawatan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat secara utuh dan terencana pada setiap kegiatan pembelajaran
praktik profesi Ners STIKES Mataram. Dengan demikian keterlibatan dosen dan
mahasiswa dalam kegiatan tersebut dalam terlaksana dengan baik, disamping
mahasiswa dapat memperoleh target kompetensi klinis yang ditetapkan.

Pencapaian sasaran dievaluasi secara berkala oleh Pusat Penelitian dan


Pengabdian Masyarakat sesuai dengan tupoksinya. Hasil evaluasi akan
didesiminasikan pada setiap akhir tahun akademik sebagai dasar untuk program-
program penelitian dan pengabdian masyarakat selanjutnya.

Berikut ini adalah Tabel Pencapaian Tujuan dan Sasaran serta Strategi Prodi
Ners STIKES Mataram :
NO SASARAN CAPAIAN STRATEGI
2013 2014 2015 2016
1. Meningkatnya mutu 50% 60% 80% 100% Menyusun borang akreditasi
pendidikan STIKES BAN PT mulai awal tahun
Mataram sampai 2014
dengan terakreditasi Mengajukan usulan borang
sesuai dengan akreditasi institusi ke BAN
standar nasional PT tahun 2016.
terakreditasi
minimal B tahun
2016

2. Meningkatnya a. Mengembangkan
kualitas kurikulum institusi sesuai
pembelajaran dengan bidang unggulan
dengan indikator: komunitas pada tahun
a. 90% mahasiswa 90% 95% 95% 95% 2018
menyelesaikan b. Melaksanakan monitoring
studi tepat waktu proses belajar mengajar
(4 tahun) pertriwulan dan
b. 95 % mahasiswa 90% 95% 95% 95% persemester

15
memiliki Indek c. Mengaktifkan bimbingan
Prestasi (IP) ≥ PA
3.00 d. Melaksanakan try out uji
c. 55% mahasiswa 50% 60% 65% 70% kompetensi secara internal
lulus uji dan ikut serta dalam try out
kompetensi regional uji kompetensi
sebagai first yang dillaksanakan secara
taker nasional oleh asosiasi (
d. Rasio dosen 50% 60% 75% 80% AIPNI) setiap tahun.
berbanding e. Meningkatkan
mahasiswa profesionalisme tenaga
tingkat institusi pendidik melalui tugas
1:29 belajar/izin belajar ke
jenjang S2 sebanyak 100%
pada tahun 2017
f. Meningkatkan pelatihan
teknis/job training bagi
dosen sesuai dengan
bidang keilmuannya
minimal 1 kali dalam
setahun
g. Memberikan pelatihan
kepada mahasiswa dalam
bidang keperawatan
komunitas (home care dan
BHD) menjelang akhir
studi.
h. Menyesuaikan rasio dosen
dengan mahasiswa sesuai
standart (1 : 20-30)
i. Meningkatnya peran serta
alumni dalam
pengembangan diri dan
almamater melalui kegiatan
Tracer Study.

3. Menghasilkan a. Memberikan kesempatan


produk penelitian kepada tenaga pendidik
keperawatan dan kependidikan untuk
dengan indikator : melakukan penelitian
a. Meningkatnya 16 13 17 0 sesuai bidang keilmuan
jumlah dan mutu dengan berbasis
penelitian komunitas
dengan target b. Tersusunnya cetak biru
minimal 1 judul penelitian pada tahun
penelitian tiap 2015
tahun per dosen c. Terbentuknya kelompok-
b. Minimal 5 judul 1 1 1 2 kelompok tim penelitian
terpublikasi pada tahun 2015
dalam jurnal d. Terselenggaranya kerja

16
nasional sama dalam bidang
c. Terdapat 1 1 penelitian dengan instansi
penelitian dosen dalam dan luar negeri
pada jurnal e. Jumlah proposal penelitian
internasional yang dibiayai oleh STIKES
Mataram mencapai 10
judul pada tahun 2015

4 Menghasilkan 3 25 30 30 a. Tersusunnya cetak biru


kegiatan pengabdian pada
pengabdian masyarakat pada tahun
masyarakat yang 2015
dapat meningkatkan b. Terbentuknya kelompok-
derajat kesehatan kelompok tim pengabdian
masyarakat dengan pada masyarakat pada
indikator: Jumlah tahun 2015
kegiatan c. Mewujudkan
pengabdian laboratorium bidang
masyarakat keperawatan komunitas
meningkat sebagai media
peningkatan kemampuan
keterampilan peserta
didik.
d. Melaksanakan kegiatan
pengabdian masyarakat
dalam bentuk penerapan
program unggulan dalam
bidang keperawatan
komunitas (home care).
e. Menghasilkan 1 daerah
binaan sebagai lahan
laboratorium lapangan
dalam pengembangan
progam home care
f. Menjadi pelopor
pemberdayaan kader
kesehatan desa pada
tahun 2016
g. Jumlah proposal
pengabdian masyarakat
yang dibiayai STIKES
Mataram mencapai 10
kegiatan pada tahun
2016

6. Terlaksananya 3 4 9 4 a. Mengidentifikasi
kerjasama dengan kebutuhan untuk
pemerintah daerah, bekerjasama dengan
institusi pendidikan fihak lain sesuai
dan lembaga kebutuhan kurikulum

17
pelayanan b. Mengusulkan
kesehatan dalam pembentukan MOU
mendukung melalui Ka. Bagian
tercapainya tujuan Humas dan Kerjasama
program studi
dengan indikator :
terbentuknya 20
perjanjian
kerjasama (dalam
dan luar negeri)

18
BAB V
PENUTUP

Rencana strategis 2013-2016 merupakan dasar pembuatan rencana operasional


tahun 2013-2016, arah kebijakan pimpinan, rencana kerja tahunan, rencana
kegiatan dan anggaran tahunan Semua rencana yang masih belum sesuai
dengan rencana strategis harus diselaraskan.

Dalam kondisi atau keadaan terjadi perubahan lingkungan strategis di luar


prediksi sehingga rencana strategis menghadapi kendala dalam implementasinya,
maka dapat dilakukan perubahan atas inisiatif pimpinan STIKES Mataram, yang
dimintakan pertimbangan kepada Senat STIKES Mataram

Demikian penyusunan rencana strategi untuk dapat dijadikan pedoman


dan arah dalam pencapaian tujuan civitas akademika STIKES Mataram,

19

Anda mungkin juga menyukai