Anda di halaman 1dari 132

C.

1 Visi, Misi, Tujuan, Dan Strategi


1. Latar Belakang
Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER Belitang dimulai
pada bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2013 melakukan dengar pendapat
dari dosen,wakil mahasiswa (pengurus BEM), alumni, pengusaha/pengguna alumni dan
wakil pemerintah daerah untuk mendapatkan masukan tentang visi, misi, tujuan dan
sasaran, langkah selanjutnya dengan membuat evaluasi diri dan melakukan analisis
SWOT secara internal dan eksternal untuk menentukan apa yang seharusnya dilakukan
oleh STIPER Belitang.
Langkah berikutnya tanggal 22 Maret 2013 dibahas dalam rapat kerja STIPER
Belitang untuk menentukan visi, misi, tujuan dan sasaran.Hasil rumusan visi, misi, tujuan
dan sasaran sekolah tinggi dituangkan dalam berita acara.
Pada tanggal 29 Maret 2013 hasil rapat kerja kemudian dilanjutkan dalam
pembahasan bersama-sama dengan Ketua STIPER, Program Studi, para Wakil Ketua,
para ahli dan pengurus yayasan untuk menentukan visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER
Belitang dan Program Studi Agribisnis sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER
Belitang dan program studi benar-benar realistis dan visible untuk dilakukan.
Hasil dari putusan visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER Belitang dituangkan
dalam Surat Keputusan Ketua STIPER Belitang Nomor : 05/Kpts/STIPER-Blt/III/2013
tanggal 30 Maret 2013 tentang penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER
Belitang.
2. Visi
”Mewujudkanlembaga pendidikan tinggi bidang agribisnis yang berkualitas berdaya saing
berdasarkan sumberdaya lokal”.
3. Misi
a. Menyelenggarakan proses belajar mengajar/pendidikan secara professional untuk
menghasilkan lulusan yang profesional, berdaya saing global, berkualitas, mandiri
dan berkepribadian mulia yang bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Melaksanakan penelitian dan pengembanganilmu dibidang agribisnis yang
berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.
c. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat untuk menunjang pembangunan
masyarakat yang berbasis agribisnis.

1
d. Meningkatkan kualitas kerjasama dan kemitraan dengan unit perusahaan agribisnis
maupun lembaga penelitian dan pendidikan di tingkat nasional dan internasional.
4. Tujuan
a. Menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dibidang Agribisnis.
b. Memberikan bekal Ilmu Pengetahuan dan teknologi dibidang Agribisnis yang
Berbasis sumber daya lokal.
c. Melaksanakan Berbagai Inovasi teknologi pertanian dan Menyebarluaskan Hasilnya
yang Bermanfaat bagi Kesejahteraan Masyarakat.
d. Menghasilkan karya pengabdian yang dapat membantu memecahkan masalah di
dunia usaha dan industri bidang pertanian serta berguna bagi masyarakat luas.
5. Sasaran dan Strategi Pencapaian
Sasaran dan Strategi Pencapaian STIPER Belitang telah dirumuskan dalam
Rencana Strategis (Renstra) STIPER Belitang (SK. Ketua STIPER Belitang Nomor :
05/Kpts/STIPER-Blt/Q/I/2020) yang diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran :
Tabel 1. Sasaran dan Strategi Pencapaian STIPER Belitang
No Sasaran Tahun

1. STIPER Belitang mampu menghasilkan lulusan minimal 75% mempunyai 2019


IPK 3,00 dan rata-rata masa tunggu mendapatkan pekerjaan sesuai
dengan bidang pendidikannya 6 bulan.
2. STIPER Belitang mampu menghasilkan lulusan minimal 75% 2019
mendapatkan nilai tugas akhir (Skripsi) A.
3. STIPER Belitang mampu menghasikan lulusan minimal 75 % cakap 2020
berbahasa Inggris.
4. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen tetap minimal 2020
1 penelitian per dosen per tahun.
5. Dosen minimal pendidikan S2 2020
6. Umur kelulusan mahasiswa STIPER Belitang 4 tahun 2020
7. Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dalam negeri maupun luan 2020
negeri
8. Dosen tetap minimal 30% melanjutkan pendidikan S3 2020

b. Strategi Pencapaian :
- Tahun 2019 dan seterusnya melakukan evaluasi pembelajaran dan motivasi kepada
mahasiswa untuk semua mata kuliah.
- Tahun 2019 dan seterusnya menerbitkan jurnal Bakti Agribisnis yang terbit 2 kali
dalam satu tahun.

2
- Tahun 2019 dan seterusnya membentuk pusat bahasa inggris
- Tahun 2019 dan seterusnya mengadakan seminar 1 bulan sekali yang dikoordinir
oleh dosen yang ditunjuk.
- Tahun 2019 dan seterusnya menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi baik dalam
negeri maupun luar negeri.
- Tahun 2019 dan seterusnya melaksanakan pelantikan mahasiswa lulusan
dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun.
- Tahun 2019 dan seterusnya menjalin kerjasama dengan perusahaan swasta dan
pemerintah.
c. Strategi pendukung tersebut dilaksanakan melalui tahapan waktu sebagai berikut:
- Mulai tahun 2019 upaya peningkatan SDM dengan menugaskan dosen kuliah S3.
- Tahun 2019 penyesuaian kurikulum yang berorientasi pasar kerja/pengguna dan
selalu akan ditinjau lagi selama 5 tahun.
- Mulai 2019 dan seterusnya setiap matakuliah diampu oleh 3 dosen atau 4 Dosen.
- Tahun 2019 disusun rencana strategis (Renstra) STIPER Belitang yang merupakan
penyempurnaan dari periode sebelumnya. Renstra disusun dengan melibatkan antara
lain Yayasan, Ketua STIPER, Katua Prodi, Dosen, Perwakilan Mahasiswa.
- Mulai 2019 disusun Rencana Operasional (Renop) yang merupakan penjabaran
program yang dilaksanakan tiap tahun.
- Mulai tahun 2019 sarana dan prasarana ditingkatkan kualitasnya dan penggunaan
aplikasi system administrasi dan system informasi akademik berbasis online guna
peningkatan layanan kepada mahasiswa.
6. Indikator Kinerja Utama
STIPER Belitang memiliki rencana pengembangan yang memuat indikator-
indikator kinerja dan target yang ditetapkan untuk mencapai tujuan strategis jangka
menengah dan jangka panjang yaitu:
a. Terlibatnya semua stakeholder terkait dalam penyusunan visi, misi, tujuan, dan
strategi STIPER Belitang.
b. Visi, misi, tujuan, dan sasaran lembaga Institusi sejalan dengan visi, misi, tujuan, dan
sasaran baik dalam rencana strategis maupun rencana kegiatan dan anggaran
tahunan sehingga keberlanjutannya terjamin.
c. Adanya konsistensi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran dari STIPER Belitang.

3
d. Tersedia dan terlaksananya kurikulum yang menunjang visi dan misi STIPER Belitang
yang memberi peluang menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja.
f. Tersosialisasinya visi, misi, dan tujuan STIPER Belitangke seluruh masyarakat.
g. Tersedianya sarana dan instrumen sosialisasi terhadap visi, misi, dan tujuan yang
mewujudkan pembelajaran berkualitas dan memiliki kegiatan terprogram dan terarah
menunjang tujuan dan sasaran yang ingin dicapai baik jangka pendek, menengah dan
jangka panjang.
h. Menggunakanvirtual learning dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
pembelajaran (misalnya blog, whatshap, E-mail, zoom meeting).
7. Indikator Kinerja Tambahan
STIPER Belitang memiliki indikator-indikator kinerja tambahan:
a. Memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi dengan realistik, karena didasarkan pada
kondisi nyata yang ada pada Institusi, dicapai dengan tahapan waktu yang terukur
dan terinci dan dikenal secara luas oleh masyarakat.
b. Adanya evaluasi rutin terhadap pencapaian visi, misi, dan tujuan Institusi.
c. Adanya instrumen sahih dan terukur terhadap kinerja civitas akademika Institusi.
d. Adanya instrumen akurat dan terpercaya terhadap kepuasan pengguna
(mahasiswa, masyarakat, institusi luar).
e. Adanya anggaran penguatan sehingga keberlanjutan kegiatan terjamin.
f. Tersebarnya spanduk, baliho, pamflet , banner yang mensosialisasikan STIPER
Belitang untuk mempercepat terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran Institusi.
g. Adanya media sosial berupa whatsapp, facebook, dan website lembaga sebagai
media komunikasi.
8. Evaluasi Capaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS)
Evaluasi capaian VMTS yang telah ditetapkan, dapat dilihat dari beberapa
keberhasilan dalam capaian VMTS STIPER Belitang adalah:
a. Terlibatnya stakeholder dalam perumusan visi, misi, tujuan dan strategi STIPER
Belitang.
b.Tersosialisasinya visi, misi, tujuan dan strategi pencapaian Sarjana yang berkualitas.
c. Bertambahnya minat calon mahasiswa baru di STIPER Belitang.

4
Adapun ketidakberhasilan capaian VMTS STIPER Belitang adalah:
a. Memerlukan waktu dan proses yang panjang serta usaha keras untuk mewujudkan
visi, misi, tujuan dan sasaran
b. Sebagian besar mahasiswa pada umumnya sudah bekerja, hal ini tentu
berpengaruh pada kinerja mahasiswa, dan terlihat dari kurangnya kesempatan aktif
dalam berbagai kegiatan akademik dan non akademik.
c. Pengelolaan dana masih terpusat pada lembaga yayasan sehingga membuat
jalannya kegiatan Prodi terkadang agak terhambat dan terkadang kurang tepat
waktu.
d. Komitmen civitas akademika untuk berkontribusi dalam meningkatkan keunggulan
komparatif dan kompetitif kelembagaan masih perlu ditingkatkan.
Beberapa hal yang menjadi faktor pendukung keberhasilan capaian visi, misi, dan tujuan
STIPER Belitang adalah: Sosialisasi visi, misi dan tujuan dilakukan kepada:
1. Dosen
Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan media :
a. Rapat.
b. Buku panduan akademik yang diberikan kepada semua dosen.
c. Poster yang dipasang di beberapa tempat di lingkungan STIPER Belitang.
2. Mahasiswa, media yang digunakan :
a. Penjelasan umum akademik.
b. Rapat kerja mahasiswa (BEM dan Himpunan mahasiswa profesi).
c. Buku panduan akademik dan buku panduan cara penulisan penelitian yang
diberikan kepada semua mahasiswa.
d. Poster yang dipasang di beberapa tempat di lingkungan STIPER Belitang.
e. Website, Face book dan Whatshap grup STIPER Belitang.
3. Karyawan, media yang digunakan :
a. Rapat kerja karyawan.
b. Leaflet di pasang di setiap ruang kerja dan Poster yang dipasang di beberapa
tempat di lingkungan STIPER Belitang.
4. Stakeholder (alumni, orang tua mahasiswa, dan pemerintah), media yang digunakan:
a. Temu alumni.
b. Surat kepada orang tua.

5
c. Membagikan leaflet tentang STIPER Belitang
d. Pertemuan dengan aparat pemerintah.
e. Media cetak dan media elektronik.
5. Publik, media yang digunakan
Presentasi atau pemaparan visi dan misi dan tujuanSTIPER Belitang, dilakukan setiap
menerima kunjungan dari berbagai instansi baik instansi pendidikan, pemerintah
ataupun tamu lainnya yang terkait dengan institusi, Demikian juga setiap kunjungan
ke berbagai instansi baik instansi pendidikan, pemerintah ataupun melakukan studi
banding yang terkait, selalu memaparkan visi dan misi dan tujuannya.
Hasil dari upaya sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER Belitang yang
dilakukan adalah bahwa semua sivitas akademika (dosen, mahasiswa) dan tenaga
kependidikan STIPER Belitang sudah memahami dan dapat menerapkan visi, misi, tujuan
dan sasaran tersebut. Pemahaman sivitas akademika dan tenaga kependidikan mengenai
visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER Belitang diketahui melalui hasil dari penyebaran
angket yang diisi oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.

C.2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama


1. Tata Pamong
Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem
pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di dalam universitas/institusi
yang mengelola program studi. Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong
termasuk bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga
memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola yang kredibel dan sistem
penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan. Organisasi dan sistem tata pamong yang
baik (goodgovernance) mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas,
tanggungjawab dan keadilan Sekolah Tinggi dalam mengelola Program Studi.
Tata pamong dan sistem tata pamong di STIPER Belitang berlandaskan pada tiga
dokumen. Pertama, SK Kemenkumham RI No: AHU-1446-AH 01.04 Tahun 2010.
Kedua, Statuta STIPER Belitang, yang sudah direvisi dan selalu dievaluasi setiap 5
(lima) tahun sekali. Ketiga SK Ketua Yayasan Arwitha Belitang Nomor : 10/KTPS/YPSK-
ARWITHA/II/2017 Tentang pengangkatan Ketua STIPER Belitang. SK Kemenkumham,

6
Statuta STIPER Belitang, dan SK Ketua yayasan ARWITHA Belitang sebagai landasan
dalam pelaksanaan tata pamong untuk mewujudkan visi, terlaksananya misi, tercapainya
tujuan, sasaran dan berhasilnya strategi yang digunakan seperti yang dijelaskan dalam
Kriteria 1. Sistem tata kelola dapat dijelaskan menurut tataran yang melingkupi kegiatan
utama sebagai berikut:
- Pada tingkat institusi STIPER Belitang, Ketua STIPER dibantu oleh Wakil Ketua I
Bidang Akademik, Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Wakil Ketua
III Bidang Kemahasiswaan. Ketua STIPER dibantu para wakil ketua dalam
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membina hubungan dengan
lembaga lain baik internal maupun eksternal.
- Dalam penyelenggaraan administrasi, Ketua STIPER Belitang dan Wakil Ketua dibantu
oleh dua biro sebagai unsur pelaksana administrasi, yakni Biro Akademik dan
Kemahasiswaan (BAAK) dan Biro Administrasi Umum (BAU). Pada BAAK terdiri dari
tiga sub bagian, yaitu: Subag. Pendidikan dan Kerjasama, Subag Tenaga Pendidikan
dan Pelaporan , dan Subag Kemahasiswaan dan Alumni. Sedangkan pada BAU terdiri
empat sub bagian, yaitu: Subag Kepegawaian, Subag Keuangan, Subag Tata Usaha,
dan Subag Perlengkapan dan Rumah Tangga.
- Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, Ketua sebagai pemimpin
STIPER Belitang dibantu oleh para Wakil Ketua dan Biro membentuk sistem dalam
pelaksanaan tata pamong di tingkat institusi STIPER Belitang.
- Pimpinan institusi STIPER Belitang menggabungkan kebijakan top-down dan bottom-
up dalam merumuskan arahan pengembangan dan kegiatan.
- Senat STIPER Belitang sebagai organ yang menjalankan fungsi penetapan dan
pertimbanganpelaksanaan kebijakan akademik.Senat langsung dipimpin oleh Ketua
STIPER Belitang dan dibantu oleh Sekretaris Senat. Senat memiliki Komisi 3 komisi
yang terkait dengan fungsi kebijakan dalam tridarma Perguruan Tinggi.
- Pada tingkat Program Studi, Ketua Program Studi dan Sekretaris Prodi membantu
ketuaSTIPER dalam mengkoordinir penyusunan , peninjauan kurikulum dan silabus,
serta perencanaan dan pelaksanaan kegiatan akademik. Selain sekretaris Program
studi, Ketua prodi juga membawahi unit kerja penjaminan mutu dan kelompok dosen.
Dibantu Kepala laboratorium berperan mengkoordinir perencanaan, pengadaan bahan
dan alat laboratorium, pemeliharaan laboratorium, kegiatan praktikum, penelitian di

7
laboratorium, kegiatan pelatihan berbasis laboratorium, kegiatan wirausaha berbasis
laboratorium dan sebagainya.
- Dalam implementasi sistem kerja yang diberlakukan, Ketua ProgramStudi telah
menjalankan program sesuai dengan Statuta, SK Kemendikbud, SK Ketua Yayasan
ARWITHA, dan peraturan Ketua STIPER yang berlaku. Program dijalankan dengan
menyertakan partisipasi dari seluruh dosen dan tenaga pendukung di Program Studi
Aagribisnis. Pengalihan (pembagian) tugas diatur berdasarkan kompetensi dengan
mempertimbangkan keseimbangan beban tugas antar dosen dan tenaga pendukung.
Untuk memenuhi azas legalitas setiap penugasan ditetapkan melalui surat tugas ketua.
- Monitoring dan evaluasi (monev) terhadap keterlaksanaan tugas dan tercapainya
sasaran yang telah ditetapkan, dilakukan oleh Ketua Program Studi dibantu oleh
Sekretaris Program Studi serta Tim Penjaminan Mutu (TPM). Hasil dari proses monev
tersebut dibahas dalam forum rapat Program studi. Selain itu setiap akhir tahun Ketua
Program studi melaporkan pelaksanaaan Program Studi di forum rapat Program
Studi, juga kepada Ketua STIPER Belitang. Semua ini dilaksanakan dalam rangka
menjamin adanya akuntabilitas terhadap pelaksanaan tugas sekaligus juga menjamin
adanya transparansi di semua tahapan pelaksanaan program.
Tata pamong didukung oleh budaya organisasi yang dicerminkan dengan
tegaknya aturan dan etika melalui sitem pemberian penghargaan dan sanksi. Aturan
tentang tata pamong dituangkan dalam statuta STIPER Belitang. Penyelenggaraan tata
kelola STIPER Belitang memperhatikan kelima pilar tata pamong sebagai berikut:
1. Kredibel diartikan bahwa proses pemilihan Ketua STIPER Belitang (sesuai SK Ketua
STIPER Belitang Nomor : 13/Kpts/STIPER-Blt/Q/III/2015 tangga; 10 Maret 2015,
tentang pedoman Seleksi Rekrutmen dan penempatan, pengembangan retensi dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan telah diselenggarakan dengan tata
cara yang sehat dan demokratis sehingga terpilih pimpinan yang dipandang cakap,
trampil dan kompeten sesuai dengan pengalaman dan tupoksi yang akan diemban.
Praktik ini telah dilaksanakan secara konsisten dalam pemilihan ketua STIPER Belitang.
Ketua STIPER Belitang dipilih dan ditetapkan oleh Yayasan Pendidikan Sosial
Kemasyarakatan ‘ARWITHA” Belitang. Selanjutnya dilakukan seleksi administrasi, bagi
yang memenuhi persyaratan diharuskan melakukan paparan visi misi dan program.

8
Ketua STIPER terpilih ditetapkan oleh rapat yayasan Apendidikan dan sosial
kemasyarakatan ARWITHA Belitang.
2. Akuntabel menunjukkan kepatuhanSTIPER Belitangtaat kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan semua kegiatan dapat diperiksa hasilnya.
Akuntabilitas disini meliputi kebijakan, prosedur, media pertanggungjawaban, dan
periodisasi pertanggungjawaban program, kegiatan dan keuangan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peraturan/Pedoman/SOP telah tersedia,
antara lain berkaitan dengan pelaporan keuangan dan kegiatan.Perwujudan
akuntabilitas tersebut ditunjukkan denganmenyampaikan laporan akuntabilitas kinerja
(LAKIP)setiap tahunnyasebagai bentuk pertanggungjawaban administratif. Prinsip
yang diterapkan dalam kegiatan administratif meliputi: a) perencanaan ( planning), b)
pelaksanaan (actuating), c) pengukuran (measurement), d) pelaporan (reporting) dan
e) pemantauan (controlling). Lima prinsip pokok manajemen tersebut selalu dilakukan
sebagai sebuah proses yang berbentuk siklus dengan bertumpu pada prinsip-prinsip
check and balance yang bermuara pada akuntabilitas, baik personal maupun
kelembagaan.
3.Transparan dengan prinsip setiap kegiatan dapat diketahui prosesnya oleh para
pemangku kepentingan. Transparan dalam penyelenggaraan pelayanan publik
meliputi manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik, prosedur pelayanan,
persyaratan teknis dan administratif layanan, rincian biaya layanan, waktu
penyelesaian layanan, pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab, lokasi
pelayanan, janji pelayanan, standar pelayanan publik, informasi pelayanan semua
diberikan. Semua kegiatan dan proses mengacu pada pedoman dan/atau SOP yang
telah tersedia. Upaya menunjukkan transparansi, STIPER Belitang melaksanakan
pengelolaan data dan informasi sebagai berikut:
a. Pengelolaan perencanaan pembiayaan kegiatan telah diimplementasikan sistem
pembentukan panitia kegiatan yang merumuskan semua anggaran pembiayaan
kegiatan dengan cara musyawarah panitia kegiatan yang disepakati bersama. Data
perencanaan kegiatan dan anggaran (RAB) disusun oleh panitia kegiatan yang
selanjutnya diusulkan kepada Ketua STIPER Belitang melalui Waka II Bidang
Adminstrasi dan Keuangan.

9
b. Sistem Informasi Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) merupakan sistem online
yang digunakan untuk mengelola kegiatan administrasi akademik pada seluruh unit
akademik maupun unit administrasi yang berkaitan dan berhubungan dengan
proses akademik. Sistem ini dapat diakses oleh mahasiswa untuk mendaftar
penerimaan mahasiswa baru, registrasi ulang mahasiswa baru, mengisi KRS,
melihat nilai mata kuliah, mencetak KHS (https://STIPERbelitang.edata.id/site/login)
4. Bertanggung jawab menunjukkan sikap bahwa setiap kegiatan tata kelola dapat
dipertanggungjawabkan. STIPER Belitang telah menyusun alur hirarki pengambilan
keputusan dan perencanaan secara terurut pada setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Adapun untuk hal-hal mengenai kebijakan khusus, operasional, dan teknis diputuskan
Ketua atau Wakil Ketua dengan berpedoman pada tugas pokok dan fungsi, peraturan
perundang-undangan, SK yayasan, SK Ketua STIPER Belitang, atau Statuta STIPER
Belitang.
Untuk hal-hal yang menyangkut akademik pengambilan keputusan dilandasi atau
dengan memperhatikan hasil rapat bagian atau rapat akademi. Prosedur Pengambilan
Keputusan untuk kebijakan yang bersifat politis/strategis (misalnya: PenetapanKurikulum,
Praktikum, Pembagian Tugas Mengajar, Kegiatan ) dilakukan melalui beberapa tahapan
sebagaimana tertera dalam Pedoman Pengambilan Keputusan STIPER Belitang.Secara
internal Tata Pamong di lingkungan STIPER Belitang telah memiliki SOP dan
kelembagaan untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja. STIPER Belitang juga
memiliki unit kerja seperti Sistim Penjamin Mutu Internal (SPMI) yang melakukan fungsi
sistem monitoring dan evaluasi di setiap lembaga di lingkungan STIPER Belitang.
Perbaikan Mutu secara kontinyu ( Continuous Quality Improvements-CQI) menjadi
perhatian utama perbaikan mutu yang diarahkan untuk menghasilkan outputs dan
outcomes bermutu tinggi sebagai bagian integral akuntabilitas public Perguruan Tinggi.
Semua monitoring dilakukan berbasis hasil & dampak ( results-based/results
oriented outcome-based) sebagai indikator kinerja utama. Didukung oleh output yang
diarahkan kepada outcomes. Sistem Monitoring dan Evaluasi Internal yang diterapkan di
STIPER Belitang pada dasarnya menggunakan keseimbangan 3 (tiga) pendekatan yaitu:
a. Indikator Kinerja
- Sumber: Dokumen (diekstrak untuk mendapatkan indikator kinerja inputs,
process, outputs, outcomes, benefit dan impact.

10
- Arah kegiatan monev internal: mendapatkan dan menganalisa kemajuan,
rencana kerja dan data pencapaian kemajuan, halangan/hambatan, jika ada
kesalahan harus ditemukan tindakan koreksinya.
b. Pada masa kegiatan Validasi: Pengecekan apakah laporan kemajuan telah dibuat
melalui kunjungan lapang, cek titik (kendali) kritis ( spot checks), clients survey,
asesmen dari luar.
c. Partisipasi: memperoleh umpan tentang kemajuan kegiatan dari para stakeholders,
kelompok outcomes & beneficiaries sebagai bahan pengambilan keputusan pimpinan.
Pejabat yang melakukan evaluasi antara lain :
a. Unit : Sub-Bagian/unit dari organisasi yang diberi tugas pokok, fungsi, tanggung
jawab, wewenang dan hak untuk melakukan monev secara “legal” penting sebab ia
harus diberi akses ke first hand operators/pusat informasi.
b. Personil: orang yang diberi/menduduki jabatan/posisi fungsional, untuk melakukan
monev, sudah diberikan bekal perlengkapan untuk melaksanakan tugas tersebut.
(penandatanganan persyaratan kerahasiaan, kode etik/perilaku).
5 Adil merupakan aspek tata kelola yang menghargai kontribusi setiap unit dan
pemangku kepentingan. Setiap sivitas akademika berhak mendapat penghargaan bila
berprestasi dan membawa nama baik STIPER Belitang. Dalam hal pemberian
penghargaan dilibatkan pihak yang berwenang memberi penghargaan dan proses
pemberian penghargaan. Penghargaan diberikan kepada sivitas akademika atas
prestasi kerja, hasil kerja (kinerja). Penghargaan dapat berupa pemberian sertifikat,
piagam, dan/atau berbentuk barang. Sanksi diberikan kepada sivitas akademika atas
dasar pelanggaran terhadap etika akademik dan tata krama penyelenggaraan
Tridharma Perguruan Tinggi, yang dapat membawa dampak negatif terhadap kinerja
dan dapat membawa gambaran (image) buruk tentang STIPER Belitang di mata
masyarakat luas. Kode etik di STIPER Belitang telah diimplementasikan dengan baik.

11
2. Struktur Organisasi, Koordinasi dan Cara Kerja STIPER Belitang
a. Gambarkan struktur organisasi Fakultas/Sekolah Tinggi serta tugas/fungsi dari tiap
unit yang ada.

Gambar 1. Struktur Organisasi STIPER Belitang

Berdasarkan SK. Ketua Yayasan Nomor : 12/Kpts/YPSK Arwitha/XII/2016 tanggal 23


Desember 2019, tentang Organisasi dan Tata Kerja STIPER Belitang.
Tabel 2. Tugas dan Fungsi masing-masing unit dapat dilihat pada tabel berikut
Nama Unit di
Nama Generik
No Perguruan Tugas Pokok dan Fungsi
Unit
Tinggi
(1) (2) (3) (4)
1 Pimpinan Institusi Ketua Mempunyai tugas memimpin
pelaksanaan institusi dan bertanggung
jawab atas semua yang ada di institusi.
2 Senat Perguruan Ketua Memberikan masukan baik administrasi
Tinggi/Senat maupun teknisi untuk perguruan tinggi
Akademik
3 Satuan Pengawasan LPM Memonitoring aktivitas institusi

Mempunyai tugas memimpin


12
4 Pelaksana Kegiatan Ketua Program pelaksanaan akademik dan
Akademik Studi mengembangkan program pendidikan
nasional dalam cabang ilmu yang
dikembangkan
5 Pelaksana Ketua Melakukan pelayanan
Administrasi,
Pelayanan Dan
Pendukung
6 Pelaksana Lembaga Mempunyai tugas membantu Ketua
Penjaminan Mutu Penjaminan Mutu dalam penjaminan mutu akademik pada
Seklah Tinggi Ilmu Pertanian Belitang.

3 Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur
dalam Perguruan Tinggi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang
disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada
keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif
bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan,
tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Pola kepemimpinan dalam STIPER Belitang :
a. Kepemimpinan Operasional
Ketua dalam menjalankan kepemimpinannya selalu menggunakan aturan kaidah
yang tertuang dalam Statuta dan Pedoman Tata pamong STIPER Belitang. Ketua secara
efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam mengikuti nilai,
norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat
keputusan yang tepat dan cepat. Ketua juga mampu membawa dan mengarahkan
semua unsur yang ada dalam tata pamong untuk bekerja sebagaimana mewujudkan
visi, misi, tujuan dan sasaran STIPER Belitang.
Disamping itu aktivitas kepemimpinan Ketua dalam rangka pengembangan
pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi juga mendukung upaya pengembangan
pengabdian kepada masyarakat melalui peran Ketua, Kaprodi, Kepala-kepala Unit dan
dosen dalam aktivitas organisasi kemasyarakatan. Guna menjamin akuntabilitas dan
peningkatan mutu akademik, maka upaya-upaya desentralisasi kewenangan
diproporsikan secara relevan sesuai dengan cakupan wewenang. Seperti perihal kegiatan
akademik, maka kewenangan banyak dilakukan oleh Ketua STIPER Belitang. Dalam

13
banyak aspek, pengambilan keputusan prosesnya lebih bersifat bottom-up, di mana
Ketua STIPER mempunyai peran yang besar. Hal iIni dikarenakan Ketua STIPER kedepan
merupakan koordinator pengelolaan akademik di berbagai jenjang dan program.
Berkaitan dengan pengelolaan Institusi, perencanaan dan penganggaran juga dilakukan
dengan melibatkan berbagai unit kerja di iinstitusi.
b. Kepemimpinan organisasi
Kepemimpinan organisasi dijalankan secara hirarkis terstruktur berdasarkan
struktur organisasi yang ada dan tatakerjanya Untuk menjalankan program-programnya.
Setiap unit kerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan deskripsi kerja
dan SOP yang ada. Permasalahan yang terdapat di lingkungan institusi terlebih dahulu
ditangani oleh ketua, sesuai dengan kewenangan/deskripsi kerja yang ditetapkan.
Permasalahan yang memerlukan penanganan di luar kewenangan ketua dapat
dikoordinasikan dengan tingkat yang lebih tinggi yaitu yayasan sebagai wadah yang
menaungi institusi STIPER Belitang, dengan urutan ketua mengadakan rapat dengan
para wakil ketua bawahnya untuk menyusun perencanaan Institusi. Hasil rapat di tingkat
pejabat struktural institusi kemudian dibawa ke forum diskusikan Senat STIPER Belitang.
Alur proses pengambilan keputusan di dalam organisasi melalui mekanisme rapat
sebagai berikut :
- Rapat Pimpinan untuk membahas masalah-masalah akademik, kemahasiswaan,
keuangan dan kepegawaian, serta sarana/prasarana sesuai dengan kebutuhan;
- Rapat Program Studi untuk mengevaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar
semester lalu, dan persiapan pelaksanaan proses belajar-mengajar pada semester
yang akan datang, dilaksanakan pada setiap menjelang awal semester. Rapat juga
dilakukan secara rutin setiap bulan untuk membahas permasalahan yang terjadi di
internal Program Studi;
- Kebijakan akademik dan personalia yang akan diambil dibahas dalam Rapat
Pimpinan. Untuk kebijakan-kebijakan tertentu, akan diteruskan pada Rapat Senat
Perguruan Tinggi untuk mendapat persetujuan dan pengesahan, misalnya rencana
kerja tahunan bidang akademik dan keuangan yang dibahas dalam Rapat Pimpinan.
- Untuk kegiatan yang sifatnya khusus (tupoksi sesuai dengan Tridharma Perguruan
Tinggi penyelesaian kegiatan dan manajemennya diselaraskan dengan Statuta
STIPER Belitang.

14
c. Kepemimpinan Publik
Kepemimpinan publikditunjukkan oleh kemampuan Ketua STIPER Belitang untuk
menjalin kerja sama dengan berbagai pihak luar baik dari dalam maupun luar negeri.
STIPER Belitang telah menjalin kerja sama dan bergabung dengan Asosiasi dan
Perhimpunan tingkat nasional dan internasional diantaranya :
1. Member of SEAMOLEC.
2. Member of AIC Indonesia.
3. Member of International University Forum – UTM - Malaysia.
4. Member of Consortium of Asia-Pasific Education University (CAPEU).
5. Member of Xavier University Bhubaneswar- India.
6. Member of University Utara Malaysia.
Berbagai bidang ilmu selaras dengan seluruh ilmu dalam program lembaga
institusi STIPER Belitang, kerjasama dengan Perusahaan swasta, Unit Usaha Agribisnis
Daerah, Pemerintah daerah OKU Timur, BUMN dan BUMD dalam hal
pendidikan/pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Jabatan lain ketua STIPER Belitang di luar kampus antara lain:
1. Forum DAS sebagai pengurus wakil ketua I provinsi
2. Perhepi sebagai ketua di Perhepi Oku Raya
3. Wakil Ketua APTISI Cabang OKU Timur
4. Ketua Dewan Pakar FORDAS Provinsi tahun 2021-2026
5. Ketua Dewan Pakar FORDAS Kabupaten OKUT
6. Staf Ahli Gubernur Sumsel bidang TRGD Gambut
7. Tim Ahli RHL Kelompok Kerja Mangrup Provinsi
8. Dosen Pasca Sarjana Universitas Sjahyakirti
9. Wakil Ketua I A
Selain itu ketua STIPER Belitang terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah seperti
nara sumber, penyaji makalah, kegiatan interaktif media massa. Selain itu juga menjadi
rujukan bagi masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam pemecahan masalah-masalah
masyarakat baik yang bersifat solutif maupun inovatif dan inventif.
4 Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional STIPER Belitang mencakup planning,
organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal. Dalam

15
pengelolaan ini semuanya mengacu kepada SOP-SOP yang ditetapkan yang tercantum
dalam pedoman system penjamin mutu STIPER Belitang.
a. Perencanaan (Planning), dalam proses ini pola perencanaan tahunan/operasional
yang dilakukan mengacu pada perencanaan jangka menengah (Renstra) STIPER
Belitang yang selalu dilakukan proses evaluasi dan pembenahan untuk melihat
keterukuran capaian output sekaligus penyesuaian dengan dinamika eksternal. Dalam
proses penyusunan rencana operasional, maka Ketua STIPER Belitang melibatkan
beberapa unsur/elemen civitas akademika baik dari kalangan dosen maupun staf
administrasi. Pola penyusunan perencanaan (planning) partisipatif guna meningkatkan
sense of ownership dan kepedulian bagi upaya pengembangan organisasi.
Proses pengorganisasian dilakukan melalui team ad-hock yang dibentuk
berdasarkan SK Ketua STIPER Belitang Nomor : 72/Kpts/STIPER-Blt/Q/ IV / 2019 ,
tanggal 26 Agustus 2019 tentang penyusunan rencana operasional. Setelah hasil dari
proses perencanaan tersebut didokumentasikan. Upaya ini didukung dengan
pembagian kerja sesuai bagian masing-masing.
Hal ini untuk mempersiapkan dalam proses penyusunan perencanaan yang mana
akan menjadi panduan bagi seluruh unsur pelaksana di STIPERBelitang dalam
melaksanakan (actuating). Dalam proses pelaksanaan, maka secara periodik dilakukan
proses monitoring dan evaluasi (Monev) untuk mengevaluasi kinerja
program/kebijakan.
Guna menjamin bahwa pola perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan
sesuai dengan jalur serta capaian outputnya dapat tercapai. STIPER Belitang
mengarahkan program studi menuju komunitas akademi dan pembelajaran (academic
and learning community) yang mengutamakan prinsip-prinsip efektifitas dan efesiensi
untuk meningkatkan daya saing.
Komunitas utama STIPER Belitang adalah scholars dan intelectuals, dimana
interaksi di antara civitas akademika Agribisnis STIPER Belitang yang merupakan
komunitas akademik dilaksanakan dengan berlandaskan pada prinsip dan nilai-nilai
akademik. Selain melaksanakan fungsi pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan
bermutu, calon, pemimpin bangsa dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, serta ilmu sosial dan kemanusiaan, STIPER Belitang harus mampu

16
melaksanakan peran kekuatan moral, ikut memberikan kritik sosial dan menjadi bagian
integral dan organik dari lingkungan.
b. Pengorganisasian (Organizing), diatur berdasarkan SK. Ketua Yayasan Nomor :
12/Kpts/YPSK Arwitha/VIII/2019 tentang Organisasi dan tata kerja. Untuk
menjalankan program kerja, Ketua STIPER Belitang memberikan kewenangan
berdasarkan tugas dan fungsi Wakil Ketua I, II dan III, Ketua Program Studi, Kepala
Urusan Kemahaiswaan dan Alumni, Kepala Urusan Akademik, Kepala Unit Kerja
Penjamin Mutu, Kepala Unit Perpustakaan, Kepala Unit Laboratorium dan Kelompok
Dosen. Program kerja dapat diorganisir pelaksanaannya oleh satu unit kerja atau
beberapa unit kerja. Setiap unit kerja berkoordinasi satu dengan yang lain agar tidak
terjadi tumpang tindih tugas, fungsi dan kewenangan, terutama untuk hal-hal yang
memerlukan penanganan lebih dari 1 (satu) unit kerja.
Untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang sifatnya temporer baik internal
maupun eksternal maka setiap unit kerja dapat mengajukan proposal kegiatan.
Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan praktikum, kegiatan kuliah umum, penelitian
bersama, seminar, pengabdian pada masyarakat, kegiatan tata usaha dan kegiatan
yang mendukung renstra.
d. Proses Pengelolaan Kepegawaian (Staffing), Pengangkatan dan penempatan
pegawai diatur dalam SK Ketua Yayasan Nomor : 12/Kpts/YPSK Arwitha/XII/2014
tentang Peraturan Kepegawaian dan SK.Ketua STIPER Nomor :
13/Kpts/STIPER-Blt/Q/VIII/2019 tentang pedoman sistim seleksi rekrutmen,
penempatan, pengembangan retensi dan pemberhentian dosen dan tenaga
kependdikan STIPER Belitang.
Untuk tugas tambahan lainnya yang sifatnya kepanitiaan temporer, ketua
STIPER Belitang meneriman usulan dari baik dari para Wakil Ketua, Ketua Prodi
maupun Kepala Unit untuk nama-nama dosen atau tenaga kependidikan yang
berkompeten yang selanjutnya untuk mendapatkan SK Ketua STIPER Belitang.
e. Proses pengendalian dan pengawasan (Controlling), Dalam proses
pengendalian dan pengawasan STIPER Belitang sudah mempunyai Pedoman
Pelaksanaan Penjaminan Mutu berdasarkan SK. Ketua Yayasan Nomor : 14/Kpts/YPSK
Arwitha/VIII/2014 dan lembaga pelaksananya dibentuk berdasarkan SK. Ketua
Yayasan Nomor : 01/Kpts/YPSK Arwitha/I/2015. Untuk mengawasi dan mengontrol

17
jalannya tata pamong di tingkat institusi, Ketua STIPER Belitang dibantu oleh para
Wakil Ketua I, Wakil Ketua II dan Wakil Ketua III, Ketua Program Studi. Unit kerja ini
bertanggungjawab terhadap informasi kendala dan keberhasilan pencapaian target
mutu akademik yang dituangkan dalam renstra STIPER Belitang.
Kegiatan Audit Mutu Internal dilakukan setiap tahun untuk semua kegiatannya
sesuai kalender akademik yang hasilnya dilaporkan ke Ketua STIPER Belitang untuk
digunakan sebagai bahan sistem pengelolaan fungsional dan operasional Perguruan
Tinggi mencakup planning, organizing, staffing, leading, controlling , serta operasi
internal dan eksternal.Dalam pengelolaan ini semuanya mengacu kepada SOP-SOP
yang ditetapkan yang tercantum dalam pedoman system penjamin mutu STIPER
Belitang.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) bertanggungjawab terhadap kendala dan
kegagalan pencapaian target mutu non akademik.Kegiatan audit kinerja dilakukan
berdasarkan:
1) Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang telah ditetapkan pada awal tahun
anggaran dan bertujuan untuk menjelaskan unit-unit yang akan menjadi objek
pengawasan pada tahun anggaran tersebut berdasarkan risiko audit masing-masing
objek.
2) Atas permintaan ketua STIPER Belitang, maupun unit kerja lainnya yang
membutuhkan audit operasional segera karena kebutuhan tertentu.
Kegiatan Audit Kinerja menghasilkan laporan tentang kondisi/temuan yang terjadi
di objek pemeriksaan. Misalkan terdapat laporan keuangan dari masing masing unit
kegiatan yang tidak sesuai dan menyebabkan defisit. Maka hasil audit akan menjelaskan
penyebab terjadinya defisit tersebut, dan ditemukan bahwa sistem pengendalian intern
penerimaan kas pada UPT tersebut sangat lemah, sehingga potensi terjadi kesalahan
dalam laporan kas sangat tinggi. SPI akan memberikan rekomendasi apa yang sebaiknya
dilakukan agar sistem pengendalian internal kas nya menjadi baik dan aman. Dalam hal
ini pimpinan menerapkan siklus P (Plan), D (Do), C (Check), dan A (Action), sekarang
dalam Permenristek nomor 49 tahun 2015 siklus ini dikenal sebagai PPEPP.
5. Pola kepemimpinan (leading)
STIPER Belitang menerapkan gaya kepemimpinan kolektif kolegial (berjamaah).
Pola ini memberikan ruang kepada setiap civitas akademika di lingkungan STIPER

18
Belitang untuk berpartisipasi. Secara keseluruhan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan
sasaran strategi STIPER Belitang serta meningkatkan kemajuan akademik dan
menciptakan atmosfer akademik.
Kepemimpinan (Leading) Untuk menentukan program kerja setiap tahun,
anggaran terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan oleh program studi dan unit
lembaga struktural lainya. Kemudian usulan program kerja dan kegiatan tersebut
dikoordinasikan dengan ketua melalui wakil ketua untuk menetapkan program kerja dan
kegiatan yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran tersebut. Laporan
tetntang hasil audit tentang penjaminan mutu kepada ketua STIPER, digunakan untuk
memperbaiki dan mengubah kebijakan yang diperlukan. Misalnya, untuk memotivasi
para dosen, yang digunakan sebagai salah satu syarat prestasi karir dosen untuk
mendapatkan tunjangan tunjangan prestasi dosen.
Berdasarkan Laporan Hasil Audit yang disampaikan sistem pengendali internal (SPI),
apabila dipandang perlu, Ketua STIPER Belitang akan mengundang teraudit dan SPI
untuk membahas tindak lanjut hasil temuan SPI untuk memperbaiki kinerja teraudit dan
menghilangkan penyebab kinerja yang kurang memuaskan tersebut. Dari hasil
pembahasan akan diputuskan langkah-langlah perbaikan dan kebijakan yang diperlukan.
6. Sistem Penjaminan Mutu
STIPER Belitang melaksanakan Sistem Penjamin Mutu secara bertahap dan
berkelanjutan guna untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan standar pendidikan
nasional. Sistem penjamin mutu internal harus sama dengan atau lebih dari standar
nasional yang ditetapkan pemerintah walau untuk mencapainya banyak kendala di
daerah.
a. Kebijakan
Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) STIPER Belitang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua Nomor : 17/Kpts/STIPER-Blt/Q/I/2020 dan Surat Keputusan
Nomor : 18/Kpts/YPSK Arwitha/I/2020 tentang penunjukan Lembaga Penjamin Mutu
(LPM) dan Unit Penjamin Mutu (UPM) yang akan melaksanakan tugas-tugas
penjaminan mutu.
b. Pernyataan Mutu
Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan secara efektif, efisien dan akuntabel, maka
setiap unit di lingkungan STIPER Belitang dalam merancang serta melaksanakan

19
tugas, fungsi dan pelayanannya harus berdasarkan standar mutu yang semakin baik
dan mengikuti manual ataupun prosedur tertentu yang ditetapkan dalam Sistem
Penjaminan Mutu Internal ( SPMI ) dan secara periodik dilakukan evaluasi diri serta
audit internal mutu.
c. Unit Pelaksana
Lembaga pelaksana penjaminan mutu internal di STIPER Belitang sesuai dengan
yang telah ditetapkan dengan SK. Ketua Yayasan adalah lembaga penjamin mutu
(LPM) yang dipimpin oleh Ketua LPM, Sekertaris dan anggota dan bertanggung
jawab kepada Ketua STIPER Belitang.
d. Standar
Standar dalam system pejaminan mutu internal meliputi :
1) Standar Isi
2) Standar Proses
3) Standar Kompetensi Lulusan
4) Standar Dosen dan tenaga Kependidikan
5) Standar Sarana dan prasarana
6) Standar Pengelolaan
7) Standar pembiayaan
8) Standar Penilaian
9) Standar Mahasiswa
10) Standar penelitian dan Pengabdian Masyarakat
e. SOP
1) Manual Prosedur/SOP Penetapan Standar
2) Manual Prosedur/SOP Pelaksanaan Standar
3) Manual Prosedur/SOP Pengendalian Standar
4) Manual Prosedur/SOP Peningkatan/Pengembangan Standar
5) SOP Audit Mutu Internal
6) SOP Pengendalian Dokumen dan Rekaman
8) SOP Penerimaan Mahasiswa Baru
9) SOP Registrasi dan heregistrasi
10) SOP Perkuliahan
11) SOP Ujian

20
12) SOP Penyusunan Skripsi
13) SOP Pelaksanaan Wisuda
15) SOP Penyusunan kalender dan Buku Panduan Akademik
16) SOP sarana dan Prasarana Perkuliahan
17) SOP Pengelolaan Kerja Sama
18) SOP Pengembangan Program Studi
19) SOP penelitian dan Pengabdian Masyarakat
20) SOP Monev Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
21) SOP Monev Perkuliahan
Standar mutu tersedia dan dilaksanakan dengan baik. Pelaksana tugas yang
bertanggungjawab terlaksananya dari semua standar yang ditetapkan adalah LPM
(Lembaga Penjaminan Mutu) yang bentuk dan ditetapkan dengan surat keputusan Ketua
Yayasan dan pelaksanaan standar berdasarkan SOP-SOP yang telah ditetap dan
tercantum dalam Manual Prosedur SPMI STIPER Belitang.

C.3 . Mahasiswa
1. Latar Belakang
Sistem rekrutmen mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian ( STIPER Belitang)
mengusung prinsip ekuitas yang didukung oleh kebijakan dan diterapkan secara
konsisten, tanpa melihat latar belakang politik serta menggunakan prinsip kesetaraan
gender. Berdasarkan data panitia penerimaan mahasiswa baru yang diterima pada
tahun 2019 s/d. 2021 berjumlah 248 orang. Perkembangan jumlah mahasiswa seperti
yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut
Tabel 3. Jumlah Perkembangan Mahasiswa tahun 2019-2021

No Tahun Jumlah Mahasiswa

Pendaftar Diterima Regestrasi

1 2019 65 59 47

2 2020 75 68 63

3 2021 130 121 113

Jumlah 270 248 223

21
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa perkembangan penerimaan calon
mahasiswa lulusan dari SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta yang mendaftar dari tahun
2019 sampai dengan 2021 mengalami peningkatan setiap tahunnya, berjumlah 270
orang calon mahasiswa baru dan yang diterima setelah mengikuti test tertulis dan test
wawancara berjumlah 248 orang calon mahasiswa, sedangkan yang daftar ulang /
regestrasi sebesar 223 orang mahasiswa aktif.
Keefektifan implementasi sistem rekrutmen calon mahasiswa baru bertujuan
untuk memperoleh masukan calon mahasiswa baru yang bermutu sesuai dengan standar
dan kriteria seleksi,jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung, dan
proporsi calon mahasiswa yang diterima dengan yang melakukan registrasi.
2. Kebijakan
Beberapa kebijakan yang ditetapkan dan menjadi standar minimal bagi kompetensi
calon mahasiswa baru di STIPER Belitang antara lain:
a. Lulusan memenuhi kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan
capaian pembelajaran lulusan dan kesetaraan dengan jenjang kualifikasi .
b. Setiap lulusan harus memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada
bidang pertanian.
c. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
d. Memiliki pengetahuan terkait dengan pengembangan kemampuan berfikir kritis, logis,
kreatif, inovatif dan sistematis serta memiliki keingintahuan intelektual untuk
memecahkan masalah pada tingkat individual dan kelompok dalam komunitas
akademik dan non akademik;
e. Rekrutmen calon mahasiswa baru difokuskan pada kemampuan bahasa Indonesia,
potensi akademik, dan pengetahuan bidang pertanian;
f. Seleksi calon mahasiswa baru dilaksanakan dengan pengajuan proposal kegiatan yang
bertujuan mempersiapkan calon mahasiswa baru agar mampu menyelesaikan
perkuliahan tepat waktu;
3. Strategi Pencapaian Standar
STIPER Belitang memiliki strategi dalam pencapaian standar kompetensi
mahasiswa baru sebagai berikut:

22
a. Menyiapkan mahasiswa yang berkompeten dan menempatkan setiap mahasiswa
sesuai dengan disiplin keilmuan bidang pertanian;
b. Memastikan semua matakuliah (materi dan proses) harus mendukung standar
kompetensi lulusan (penelitian dan pengabdian);
c. Penerapan dan pelaksanaan kurikulum secara konsisten dan harus mendukung standar
kompetensi lulusan;
d. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana pendukung terpenuhinya standar
kompetensi lulusan;
4. Indikator Kinerja Utama
a. Kualitas Input Mahasiswa
1) Metode Rekrutmen Calon Mahasiswa
Program rekrutmen calon mahasiswa baru menggunakan kebijakan rekrutmen
dengan datang langsung ke kampus STIPER Belitang setiap hari kerja. Kebijakan
rekrutmen calon mahasiswa baru difokuskan pada kemampuan bahasa Indonesia,
potensi akademik, dan pengetahuan dalam bidang pertanian. Sistem pengambilan
keputusan rekrutmen calon mahasiswa baru didasarkan pada syarat yang
ditentukan yaitu berupa kelengkapan administrasi dan hasil seleksi akademik dan
wawancara berdasarkan hasil rapat panitia penerimaan mahasiswa baru (PMB)
dengan mengacu pada Pedoman Akademik.
2) Hasil Analisi Data
Tabel 4. Rasio Jumlah Pendaftar dan Pertumbuhan Mahasiswa Baru
Jumlah Calon Jumlah Mahasiswa Jumlah Mahasiswa
Tahun Daya Mahasiswa Baru (Student Body)
Akademik Tampung Lulus
Pendaftar Reguler Transfer*) Reguler Transfer*)
Seleksi
1 2 3 4 5 6 7 8
TS-4 60 55 55 34 1 446 2
TS-3 60 60 60 42 5 448 5
TS-2 60 68 68 45 11 362 14
TS-1 110 121 121 94 12 417 13
TS 130 125 125 115 7 377 20
Jumlah 429 429 330 36 397

b. Daya Tarik Prodi


Daya tarik masyarakat calon mahasiswa baru terhadap STIPER Belitang di dalam
kurun waktu tiga tahun terakhir kelihatan dari banyaknya para pendaftar. Motivasi para
pendaftar adalah selain disebabkan sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi di bidang
23
Pertanian yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan banyak yang lulusan
dari STIPER Belitang yang cepat masuk dalam dunia kerja khususnya penyedia sarana
pertanian, konsultan agribisnis, serta bidang kewirausahaan lainnya, apalagi OKU Timur
merupakan salah satu penyangga lumbung pangan di Provinsi Sumatera Selatan. Sarana
dan prasarana yang sangat refresentatif dan memadai serta letaknyayang strategis
menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa untuk mendaftarkan diri.
Upaya STIPER Belitang meyakinkan keberlanjutan programnya dilakukan dengan:
1) peningkatan animo calon mahasiswa; 2) peningkatan mutu manajemen; 3)
peningkatan mutu lulusan; 4) pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan. Upaya
lainnya antara lain: melakukan promosi melalui sosialisasi, pemasangan Brosur dan
Baleho di sekolah SMA / SMK / MA Negeri dan Swasta khususnya kelas XII baik jurusan
IPA dan IPS yang berada di Kabupaten OKU Timur, Lampung Way Kanan, OKI , OKU
Selatan dan Muara enim serta menampilkan profilnya di web dan melakukan sosialisasi
secara langsung ke instansi terkait, melalui panitia penerimaan mahasiswa baru (PMB),
penyebarluasan informasi melalui brosur dengan pelibatan mahasiswa dan dosen
termasuk melalui kegiatan sosial, sehingga terbangun kepercayaan dan nilai positif.
c. Layanan Kemahasiswaan
1) Penalaran, Minat, dan Bakat
Sebagai bentuk upaya mewujudkan Visi, Misi lembaga maka STIPER Belitang
memfasilitasi beberapa jenis pelayanan kepada mahasiswa sehingga mampu
berkonstribusi secara maksimal terhadap penalaran, minat, dan bakat seperti
seminar lokal, mewadahi kegiatan pengabdian masyarakat, pelatihan penelitian dan
penulisan karya tulis atau jurnal, menyediakan fasilitas berupa buku referensi, buku
teks, jurnal ilmiah, laporan penelitian, menyediakan tempat diskusi, layanan Wifi,
dan ruang seminar.
2) Bimbingan Karir Kewirausahaan
Informasi lowongan di beberapa instansi pemerintah dan swasta baik berupa
kesempatan kerja dan informasi beasiswa, dipublikasikan melalui Papan
Pengumuman bagian kemahasiswaan. Keterlibatan dosen sebagai Pembimbing
tugas lapangan, narasumber dalam seminar penelitian, demikian pula keterlibatan
mahasiswa pada kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen, menjadi media
dalam mengenalkan calon lulusan kepada calon pengguna lulusan.

24
3) Kesejahteraan (Bimbingan dan Konseling, Layanan Beasiswa, dan
Layanan Kesehatan)
(a) Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik
Pada setiap awal semester baru, disusun jadwal kegiatan akademik yang
mengatur waktu pelaksanaan penyelesaian kewajiban keuangan, registrasi,
serta masa perkuliahan. Kegiatan pembelajaran bersifat teoretis dilaksanakan
terutama menggunakan sistem klasikal melalui tatap muka maupun online.
Hanya saja dalam pelaksanaannya mahasiswa didorong untuk berani
mengemukakan pendapat dan menghasilkan karya ilmiah sebagai produk
pembelajarannya.
(b) Konseling Pribadi dan Sosial
Sebagai individu yang berada dalam tahapan perkembangan psikologis,
mahasiswa mendapatkan arahan yang bisa mengurai potensi dan semangatnya
dalam belajar. Fungsi dan tugas Dosen Penasehat Akademik salah satunya
adalah memberikan konseling pribadi kepada mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah yang mengganggu proses belajar maupun prestasi akademik
mahasiswa.
5. Indikator Kinerja Tambahan
STIPER Belitang khususnya Program Studi Agribisnis memiliki indikator kinerja
tambahan dalam mendukung pencapaian standar kompetensi mahasiswa sebagai
berikut:
a. Memiliki pengetahuan dasar tentang manajemen dan pertanian;
b. Memiliki kemampuan penguasaan pengetahuan terkait integrasi keilmuan ekonomi dan
pertanian sebagai paradigma keilmuan;
c. Mampu mengidentifikasi ragam upaya wirausaha yang bercirikan inovasi dan
kemandirian berlandaskan etika, keilmuan, profesional, lokal;
d. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, dan menemukan kembali data hasil
penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
e. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan
keilmuan dan kemampuan kerja;

25
f. Tersedia dan terlaksananya kurikulum yang menunjang visi dan misi STIPER Belitang
dan upaya pencapaian standar kompetensi lulusan;
h. Alumni lulus dengan nilai yang sangat memuaskan;
i. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang visi dan misi dan upaya
pencapaian standar kompetensi lulusan;
6. Evaluasi Capaian Kinerja
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.
Ketua, Wakil Ketua I Bidang Akademi dan Ketua Program Studi membuat
kurikulum agar lulusan mahasiswa memiliki kopentensi dasar dan dapat
didayagunakan oleh instansi yang membutuhkan. Guna mencapai kompetensi lulusan
maka kurikulum sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang menjadi acuan
pokok dalam menghasilkan akademisi, konsultan, dan peneliti di bidang ekonomi
pertanian. STIPER Belitang mengembangkan kurikulum dengan mengintegrasikan,
mengakomodasi kebutuhan dan mencermati berbagai faktor yang berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung serta memiliki relevansi dengan kebutuhan dan
tuntutan stakeholders.
Mahasiswa dalam menyelesaikan studi wajib menyelesaikan semua komponen
mata kuliah utama, pendukung, dan pilihan dengan nilai minimal kelulusan nilai D
maksimal 10% dari jumlah SKS (144). Model perkuliahan dilakukan dengan cara
ceramah, diskusi umpan balik, penugasan dimana mahasiswa menulis makalah
kemudian dipresentasikan dan didiskusikan di kelas, selanjutnya membuat karya tulis
melalui seminar pra penelitian maupun seminar hasil penelitian sampai dengan
menghasilkan produk berupa jurnal yang ditunjang oleh referensi dari sumber primer
dan sekunder terupdate.
b. Kesesuaian Kompetensi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Pemanfaat
Lulusan
Keberadaan STIPER Belitang dalam merespons perkembangan IPTEK dan
tuntutan kebutuhan masyarakat global yang mempersyaratkan pentingnya
pengembangan keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta
kemitraan. Kehadiran STIPER Belitang ikut dalam mendorong dan menghadapi
perkembangan dan kemajuan lembaga di bidang ilmu pertanian. Lulusannya sangat
strategis dan dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia dan

26
pengembangan kelembagaan, serta mampu berkompetisi dan berkolaborasi dalam
masyarakat global.

Kebijakan STIPER Belitang dalam hubungannya dengan suasana akademik


menganut prinsip “bebas, etis dan bertanggungjawab”. Prinsip tersebut memberikan
peluang terpeliharanya interaksi antara dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan,
baik di dalam maupun di luar kampus, dan mampu menciptakan iklim yang
mendorong perkembangan dan kegiatan akademik. Seluruh civitas akademik
diberikan kebebasan mengembangkan tradisi keilmuan, mengikuti kegiatan minat dan
bakat mahasiswa, mengikuti kegiatan dalam bidang pertanian dan kebebasan mimbar
akademik dengan syarat bahwa segala kegiatan keilmuan mengacu kepada kode etik
STIPER Belitang. Kebijakan tersebut berimplikasi terhadap tumbuh dan
perkembangan gairah akademik di kalangan dosen dan mahasiswa yang ditunjukkan
mengadakan pengabdian kepada masyarakat, penelitian dosen dan mempresentasikan
ide/gagasan melalui seminar, sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan serta dalam
melahirkan karya penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis riset.
c. Data Kemajuan, Keberhasilan, dan Kurun Waktu Penyelesaian Studi
(termasuk IPK dan Yudisium Lulusan)
Program studi agribisnis telah menyiapkan pelacakan (tracer study) bagi
mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya atau berstatus lulusan dan telah
bekerja di sebuah instansi dan mendapatkan tanggapan dari pihak pengguna terkait
kualitas lulusan. Faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian
standar disajikan pada tabel analisis SWOT berikut:
Tabel 5. Tabel Analisis SWOT Faktor Pendukung Keberhasilan dan Faktor Penghambat
Ketercapaian Standar

ANALISIS LINGKUNGAN

Internal

S 1. Sistem rekrutmen mahasiswa baru mengusung prinsip ekuitas dan


t kesetaraan gender yang didukung oleh kebijakan
r
e 2. Kebijakan rekrutmen calon mahasiswa baru difokuskan pada kemampuan
n bahasa, potensi akademik, dan pengetahuan bidang pertanian.
g
t 3. Menggunakan berbagai cara melalui media cetak, media, website dan
sosialisasi mengenalkan Program Studi agribisnis

27
h 4. Tersedianya beberapa wadah kegiatan menyalurkan potensi mahasiswa.
s

W
e 1. Kurangnya sumber-sumber keuangan di luar dari anggaran
a
k
n 2. Lahan kampus yang belum dimanfaatkan untuk pembangunan gedung
e baru
s
s
e 3. Terbatasnya networking lembaga kemahasiswaan pada tingkatan
s program studi agribisnis.

O Eksternal
p
p
o 1. Adanya peluang melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk
r menanamkan rasa percaya terhadap kualitas dari lulusan
t
u
n 2. Lulusan memiliki peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan
i
t
i 3. Pengembangan IPTEKS mengarah pada kajian ilmu sehingga lulusan
e bisa terserap di segala bidang
s

T 1. Masih adanya pandangan masyarakat bahwa lulusan program studi


h merupakan calon tenaga penyuluh pertanian.
r
e 2. Saingan peluang kerja terutama dengan lulusan perguruan tinggi lain
a yang berlatar belakang disiplin ilmu yang sama
t
s 3. Semakin terbukanya kesempatan belajar di perguruan tinggi luar daerah
dan kemampuan ekonomi orang tua calon mahasiswa, sehingga banyak
lulusan SMA/SMK/MA yang melanjutkan studinya di luar daerah

7. Penjaminan Mutu Mahasiswa


Penjaminan mutu mahasiswa bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam
memasuki tahap keilmuan di bidang ekonomi, dan bidang pertanian, sekaligus dapat
mempublikasikan karya penelitiannya kepada masyarakat maka setiap mahasiswa yang
sudah semester V sampai VII wajib melakukan penelitian di lapangan, baik untuk Praktik
Lapangan (PL atau Magang) maupun penelitian Skripsi dan dapat mempublikasikannya
dalam jurnal terpublikasi. Peraturan penyajian skripsi dalam seminar dituangkan dalam
pedomanakademik: 1) Menyelesaikan laporan penelitian skripsi; 2) Mendapatkan
persetujuan pembimbing satu dan dua; 3) Memenuhi ketentuan administrasi akademik
dan keuangan.

28
8. Kepuasan Mahasiswa
Hasil pengukuran kepuasan mahasiswa berdasarkan hasil survei kepuasan
mahasiswa terhadap proses pendidikan diukur menggunakan model SERQUAL ( Service
Quality) dinilai dari 5 aspek dan dijabarkan dalam 25 item pernyataan dalam kuesioner
masing-masing aspek sebanyak 5 item pernyataan. Adapun aspek yang dinilai yaitu:
a. Keandalan (reliability): Kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam
memberikan pelayanan,
b. Daya tanggap (responsiveness): kemauan dari dosen, tenaga kependidikan, dan
pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat,
c. Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk
memberi keyakinan kepada mahasiswa bahwa pelayanannya sesuai dengan
ketentuan,
d. Empati (empathy): kepedulian dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola memberi
perhatian kepada mahasiswa,
e. Tangible: penilaian mahasiswa terhadap kecukupan, aksesibitas, kualitas sarana dan
prasarana.
Hasil pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan program studi
agribisnis sebanyak 189 mahasiswa dari semester I , III, V dan semester VII dengan 3
item pertanyaan: 1).Perkuliahan ada 4 item pertanyaan, 2).Dosen sebagai pelaksana
perkuliahan ada 7 item pertanyaan, 3). Dosen menunjukan perhatian nterhadap
kebutuhan mahasiswa ada 9 item pertanyaan dan dinilai berdasarkan 5 aspek
menunjukkan kinerja 1). Tidak jelas, 2). Kurang jelas, 3). Cukup jelas, 4). Sangat jelas
dan 5). Tidak ada pendapat. Hasil pengolahan data dari kegiatan pengukuran kepuasan
pengguna terhadap layanan ini dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2. Penyampaian dan manfaat perkuliahan

29
Gambar 2. Tentang penyampaian tujuan dan manfaat perkuliahan Mahasiswa menjawab
tidak jelas sebanyak 1,1% sedangkan menjawab kurang jelas sebanyak 7,9% menjawab
cukup jelas 44,4% menjawab sangat jelas 47,6% dan menjawab dengan tidak ada
pendapat sebanyak 3,2%.
Gambar. 3 Penyampaian kontrak perkuliahan pada awal perkuliahan (hanya untuk
PJMK/Dosen pada pertemuan pertama)

Berdasarkan jawaban pada gambar 2 menunjukan bahwa mahasiswa menjawab 5,8%


tidak ada, 13,8% menjawab ada, hanya jadual, 69,8% mahasiswa menjawab ada,
Lengkap sedangkan yang menjawab Tidak ada pendapat sebanyak 11,1%
Gambar 4. Penggunaan buku acuan dan literaur yang mutakhir (<10 tahun terakhir)

Berdasarkan gambar diatas menjawab bahwa sebanyak 10,6% tidak ada sedangkan
41,8% mahasiswa menjawab ada beberapa kemudian 24,9% menjawab ada, banyak dan
semua menjawab 9,5% dengan jawaban tidak ada pendapat sebanyak 13,8%.

30
Gambar.5 melengkapi perkuliahan dengan bahan ajar/diktat/handout atau powerpoint

Pada gambar 5 diatas menunjukan bahwa 3,7% mahasiswa menjawab tidak ada,
sedangkan 10,1% menjawab ada, hanya sebagian mahasiswa dengan jawaban ada, dikit
sebanyak 15,9% sedangkan sebanyak 78,3% mahasiswa menjawab ada, bahan ajar,
tidak ada pendapat sebanyak 7,4%.
Berdasarkan hasil dari quisoner yang diperoleh dari 189 mahasiswa semester I,
III, V dan semester VII dengan 4 pertanyaan dan 5 aspek menunjukkan kinerja 1). Tidak
jelas, 2). Kurang jelas, 3). Cukup jelas, 4). Sangat jelas dan 5).Tidak ada pendapat.
Menunjukan bahwa mahasiswa sekolah tinggi ilmu pertanian (STIPER) belitang merasa
puas dan terpenuhi, karena pada saat perkuliahan dosen melengkapi, bahan ajar/ power
point, buku acuan/literatur, menyampaikan kontrak perkuliahan, menyampaikan tujuan
perkulian menunjukan nilai yang sangat besar.
Gambar. 6 Memulai dan mengakhiri perkuliahan tepat waktu sesuai jadwal yang
ditentukan.

31
Berdasarkan hasil penilaian mahasiswa tentang Dosen sebagai pelaksana kegiatan
tentang Memulai dan mengakhiri perkuliahan tepat waktu sesuai jadual yang ditentukan
menunjukan bahwa sebesar 0,5% menjawab tidak pernah 9% menjawab jarang 30,2
persen menjawab sering, kemundian 58,7% mahasiswa menjawab sering dan 3,2%
mahasiswa menjawab tidak ada pendapat.
Gambar 7.1. Kesesuaian materi yang disampaikan dengan perencanaan dalam kontrak
perkuliahan

Pertanyaan berikutnya tentang kesesuaian materi yang disampaikan dengan


perencaaan dalam kontrak perkuliah terdapat 5,8% mahasiswa menjawab tidak sesuai,
4,8% majawab kurang sesuai 45,5% mahasiswa dengan jawaban cukup sesuai sebesar
45,5%, kemudian dengan jawaban sangat sesuai sebesar 41,3%, dan dengan jawaban
tidak ada pendapat sebesar 3,2%.
Gambar 7.2 Penyampaian materi perkuliahan oleh dosen

Dari gambar diatas menunjukan bahwa dengan penilaian pempaian materi perkuliahan
oleh dosen dengan jawaban cukup jelas sebesar 50,8% sangat jelas sebanyak 36,5%
dan jawaban tidak jelas 1,6%, kurang jelas 10,1% tidak ada pendapat 1,6%.

32
Gambar 8 dosen memberikan contoh penerapan atau nyata yang terkait dengan materi
perkuliahan

Dilihat dari diagram dosen memberikan dengan contoh penerapan atau nyata yang
terkait perkuliahan diatas menjukan bahwa 45% mahasiswa menjawab sering 38%
menjawab selalu 13,3% menjawab jarang dan sisanya menjawab tidak ada pendapat dan
tidak pernah.
Gambar. 9 penggunaan berbagai media pembelajaran (papan tulis, alat peraga,OHP,LCD,
Projector, Film, Dll)

Dari gambar diatas tentang penggunaan berbagai media pembelajaran (papan tulis, alat
peraga,OHP,LCD, Projector, Film, Dll) sebanyak 50,3% menjawab selalu dan 40,2%
menjawab sering, 11,6% menjawab jarang dan tidak pernah sebanyak 0,5% dan dengan
jawaban tidak ada pendapat 2,1%.
Gambar 8. Kemampuan dosen dalam mengintegrasikan penggunaan berbagai media
pembelajaran

33
Gambar 8. diatas menujukan bahwa mahasiswa memberikan jawaban cukup terampil
sebesar 50,3%, sangat terampil 41,3%, kurang terampil 4,2% tidak terampil tidak ada
jawaban dan tidak ada pendapat sebesar 6,9%.
Gambar 10. Tempilan media pembelajaran yang digunakan

Gambar 10. Menunjukan bahwa 59,3% mahasiswa menjawab baik 29,6%


menjawab sangat baik, 6,9% menjawab kurang baik 0,5% menjawab buruk dan tidak
ada jawaban 4,2%.
Berdasarkan hasil dari quisoner yang diperoleh dari 189 mahasiswa semester I,
III, V dan semester VII dengan 7 pertanyaan dan 5 aspek menunjukkan kinerja 1). Tidak
jelas, 2).Kurang jelas, 3). Cukup jelas, 4). Sangat jelas dan 5).Tidak ada pendapat.
Menunjukan bahwa mahasiswa sekolah tinggi ilmu pertanian (STIPER) belitang respon
terhadap Dosen yang mengajar sangat baik, karena pada saat perkuliahan dosen
melengkapi, bahan ajar/ power point, buku acuan/literatur dan trampil dalam
menyapaikan perkuliahan.
Gambar 11. Dosen menunjukan perhatian terhadap kebutuhan mahasiswa (midalnya :
menberikan kesempatan bertanya/komentar, menanggapi pertanyaan dan
komentar)

34
Gambar diatas menunjukan perhatian terhadap kebutuhan mahasiswa (midalnya :
menberikan kesempatan bertanya/komentar, menanggapi pertanyaan dan komentar)
dengan jawaban sebanyak 50,3% menjawab baik. Sebanyak 41,8% menjawab sangat
baik, sebanyak 0,5% menjawab buruk, 3,2% menjawab tidak ada pendapat.
Gambar 12. Menggunkaan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan
pemahaman mahasiswa.

Gambar diatas menggunkaan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan


pemahaman mahasiswa menunjukan bahwa 47,6% menjawab cukup mampu, 39,7%
menjawab sangat mampu, 8,5% menjawab Kurang mampu, 2,1% menjawab tidak
mampu, 4,2% tidak ada pendapat.
Gambar 13. Menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi
antare mahasiswa dengan mahasiswa atau dosen.

Pada gambar 12 Menggunkaan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan


pemahaman mahasiswa menjawab sering sebanyak 45% menjawab selalu sebanyak
38,1% mahasiswa menjawab jarang sebanyak 12,2% tidak pernah sebanyak 2,1%
dengan tidak ada pendapat 4,2%.

35
Gambar 14. Sikap dan perilaku dosen pada saat pelaksanaan perkuliahan

Secara umum penilaian mahasiswa pada perilaku dan sikap dosen menunjukan 43,9%
sangat baik 42,3% baik kemudian 8,5% menunjukan kurang baik dan sisanya ada yang
menjawab buruk serta tidak ada pendapat.
Gambar 15. Secara umum, puaskah anda terhadap efektifitas dosen selaku fasilitator
dalam pembelajaran.

Gambar 15. Diatas menunjukan bahwa gambaran umum tentang kepuasan mahasiswa
terhadap dosen adalah 46% menunjukan Puas 34,9% menunjukan sangat puas serta
13,2% kurang puas, 2,1% tidak puas dan 5,3% memilih tidak menjawab atau tidak ada
jawaban.
Gambar. 16 kesesuaian antara proporsi nilai dengan tugas/ evaluasi yang diberikan
(fairless)

36
Gambar 16 menunjukan bahwa ada 46% mahasiswa mengatakan cukup sesuai,
sedangkan 41,3% mengatakan sangat sesuai, selanjutaya 6,9% mahasiswa mengatakan
kurang sesuai, 1,6% mahasiswa tidak sesuai dan 6,3% tidak ada jawaban.
Gambar.17. memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap hasil belajar mahasiswa
(tugas, ujian,kuis,dll)

Gambar 17 tentang umpan balik dosen terhadap hasil belajar mahasiswa diatas
meunjukan bahwa sebanyak 42,9% sangat sering, 39,7% selalu, 12,7% jarang, 4,8%
tidak ada pendapat dan 1,1% tidak pernah.
Gambar 18. Menginformasikan kisi-kisi soal ujian dan rincian tugas yang diberikan

Gambar 18. Menunjukan bahwa tentang menginformasikan kisi-kisi soal ujian dan rincian
tugas yang diberikan bahwa sebanyak 34,4% sering, 30,2% selalu, 21,2% jarang, 14,3%
tidak pernah, 4,2% tidak ada jawaban.

37
Gambar. 19. Secara umum, bagaimana kepuasan saudara terhadap proses kepuasan
saudara terhadap proses evaluasi yang diberikan oleh dosen.

Gambar diatas menunjukan bahwa kepuasan terhadap evaluasi oleh dosen menunjukan
bahwa sebanyak 51,3% puas, 29,1% sangat puas, 16,4% kurang puas, 1,6% tidak puas,
2,6% tidak ada jawaban.
Berdasarkan nilai data hasil survai terhadap mahasiswa/i semester I, III, V dan
hasil dari quisoner yang diperoleh dari 189 mahasiswa semester I, III, V dan semester
VII dengan 9 pertanyaan dan 5 aspek menunjukkan kinerja 1). Tidak puas, 2).Kurang
puas, 3). Puas, 4). Sangat puas dan 5).Tidak ada pendapat. Menunjukan bahwa
mahasiswa sekolah tinggi ilmu pertanian (STIPER) belitang merasa puas, karena pada
saat perkuliahan dosen menujukan perhatian terhadap kebutuhan mahasiswa,
menyampaikan perkuliahan, menyampaikan tujuan perkulian dengan benar.
9. Simpulan Evaluasi dan Tindak Lanjut
Dalam mewujudkan kompetensi lulusan program studi agribisnis harus disesuaikan
dengan tuntutan serta kebutuhan pemanfaat lulusan maka kurikulum yang dilaksanakan
merupakan perpaduan antara Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)– Sandart
Nasional Perguruan Tinggi ( SNPT) dan program studi agobisnis yang mengantarkan
mahasiswa mencapai kompetensinya sebagai akademisi, peneliti, dan konsultan di bidang
ekonomi pertanian.

C.4 Sumberdaya Manusia


1. Latar Belakang
Standar ini merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi dan kompetensi dosen
38
dan tenaga kependidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Seluruh dosen STIPER Belitang berpendidikan S2bergelar Magister Sain dan Magister
Menejemen sebanyak 26 orang, dan seorang S3 bergelar Doktor, yaitu Dr.Ir.H.Hariyono,
M.Si. Selanjutnya jumlah dosen yang memiliki jenjang akademik baru 9 orang yaitu
Lektor sebanyak 2 dan Asisten Ahli sebanyak 7.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja dosen yaitu: 1) Monitoring dan
evaluasi berbasis evaluasi diri seperti: setiap dosen membuat laporan kinerja secara
periodic melalui laporan BKD, laporan ini memuat semua aktivitas dosen yang dilengkapi
dengan bukti pendukung untuk diserahkan kepada tim evaluasi kinerja dosen. 2)
Monitoring dan evaluasi berdasarkan penilaian mahasiswa yaitu penilaian difokuskan
pada penilaian proses dengan mengisi google form di akhir semester. Monitoring dan
evaluasi dilakukan oleh STIPER Belitangdari penilaian Laporan BKD. 1Tim Evaluasi Kinerja
dosen merekap hasil evaluasi tiap dosen untuk dilaporkan kepada Ketua untuk
ditindaklanjuti.
Khusus untuk Monev kegiatan penelitian dosen STIPER Belitang menyatu dalam
manajemen informasi penelitian dosen yang dituangkan dalam bentuk online pada
laman : http://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-bakti-agribisnis . Sistem ini
menyediakan informasi tentang lowongan penelitian yang terdiri atas jenis penelitian
dan quota. Melalui sistem ini diketahui kegiatan penelitian dosen meliputi: nama peneliti
dan judul penelitian, dan dokumen hasil penelitian dibuktikan dengan laporan penelitian
diupload dalam bentuk pdf ke websit http://jurnal.stiperbelitang.ac.id /index.php/jurnal-
bakti-agribisnis termasuk penelitian kerjasama sehingga diketahui kualitas dosen terkait
dengan produk penelitian, jumlah penelitian, dan keaktifan dosen meneliti setiap tahun.
Namun keaktifan dosen STIPER Belitang dalam kegiatan pengabdian masyarakat
di monev melalui hasil Laporan BKD tiap semesternya. Monitoring dan evaluasi
kegiatannya dilakukan melalui seminar proposal dan diseminasi hasil laporan pengabdian
masyarakat. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang, Nomor
21/KPTS/STIPER-BLT/Q/IX/2021 tentang Pedoman Beban Kerja Dosen dihadirioleh
ketuaSTIPER Belitang dan dosen. Pola monitoring dilakukan dengan tahapan :
1) Sebelum dosen menyerahkan proposal ke LPPM terlebih dahulu didiskusikan dengan
Ketua, selanjutnya Ketua dan Program Studi memantau pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat,

39
2) Hasil kegiatan didiskusikan kembali sebelum disahkan,
3) Laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib diarsipkan di STIPER Belitang
dan LPPM.
Semua pelaksanaan sistem monitoring ini dilengkapi dengan dokumen tertulis
berupa pedoman monitoring dalam bentuk Evaluasi Mutu Internal dan Analisis Hasil
Evaluasi Mutu Internal Program Studi.
1. Kebijakan
Kebijakan standar dosen dan tenaga kependidikan di STIPER Belitang mencakup
beberapa hal sebagai berikut:
a. Penetapan standar pendidikan tinggi terkait dengan kualifikasi, kompetensi, beban
kerja, proporsi, serta pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan:
1) Setiap tenaga dosen yang mengajar di Program Studi AgribisnisSTIPER Belitang
harus memiliki kualifikasi akademik standar. Ketentuan tersebut sejalan dengan
aturan Pemerintah melalui UU RI No.14 Tahun 2005 pasal 46. Kualifikasi
akademis yang ditetapkan yaitu: a) lulusan program doktor untuk dosen program
magister, b) lulusan program magister untuk asisten dosen program magister.
2) Aktivitas dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai PS dinyatakan dalam SKS
rata rata per semester pada satu tahun akademik terakhir
3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan karir sumber daya
melalui pemberian gaji sesuai dengan ketetapan yang berlaku; pemberian
tunjangan struktural sertifikat pendidik.
4) Pengembangan dosen didasarkan pada Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal 69 disebutkan bahwa pembinaan dan
pengembangan dosen meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan
karier.
b. Pengelolaan SDM STIPER Belitang mencakup:
1) Sistem seleksi dan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan diatur dalam
Statuta STIPER Belitang berdasarkan SK Ketua Stiper Belitang No.
02/KPTS/STIPER-Blt/I/2015 dan dituangkan dan dijabarkan dalam Buku pedoman
sistem seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan dengan Surat Keputusan Ketua

40
STIPER Belitang Nomor : 18/KPTS/STIPER-BLT/Q/VIII/2019 yaitu sebagai berikut :
Tahap/proses Penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan meliputi:
- Permintaan tenaga pendidik Program Studi yang membutuhkan tambahan tenaga
pendidik/dosen berdasarkan rasio mahasiswa dan dosen, dan pembukaan
Program Studi baru.
- Permintaan akan tenaga kependidikan (administrasi, pustakawan,
laboran/teknisi) didasarkan pada indentifikasi kebutuhan tenaga yang lebih
spesifik dari setiap unit kerja.
- Kebutuhan akan tenaga tersebut dilaporkan kepada Wakil Ketua II dan kemudian
diteruskan ke Ketua untuk selanjutnya ke Yayasan untuk mendapatkan
persetujuan. Setelah ada keputusan dari Yayasan untuk penerimaan tenaga
maka, dibuka lowongan penerimaan tenaga/retkruitmen dengan melakukan
pengiklanan lowongan, seleksi dan penempatan tenaga pendidik dan
kependidikan.
2) Mekanisme pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan di STIPER Belitang
mengacu pada Keputusan Ketua No. 11/STIPER –BLT/Q/I/2020 Aturan dalam
pemberhentian dosen diatur sebagai berikut :
- Pejabat yang berwenang yang berhak memberhentikan pegawai adalah yayasan
dengan usulan ketua STIPER Belitang.
- Yang bersangkutan mencapai batas usia maksimal 65 tahun, dan 70 tahun bagi
yang berpangkat Guru Besar
- Yang bersangkutan melakukan indisipliner dan telah melalui tahapan SP1, SP2,
SP3 dan pembinaan.
- Tidak memiliki syarat kesehatan
- Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan hasil keputusan pengadilan
- Menunjukkan sikap dan budi pekerti tidak baik terhadap yang dapat
mengganggu nama besar institusi.
- Mengundurkan diri
3) Setiap dosen harus mengikuti pelatihan, workshop, lokakarya dan lainnya yang
mendukung peningkatan kompetensinya setiap tahun, serta menghasilkan satu
karya ilmiah pada jurnal lokal setiap tahun, dan menghasilkan satu karya ilmiah
pada jurnal terakreditasi Nasional.

41
2. Strategi Pencapaian Standar
Pencapaian standar kebijakan tersebut, dirumuskan strategi yang mencakup
beberapa hal berikut:
a. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen untuk meraih
melanjutkan studi pada jenjang selanjutnya
b. Setiap dosen harus menyiapkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan
ajar sebelum memasuki semester berjalan;
c. Menyelenggarakan pelatihan secara periodik bagi dosen tentang metode pengajaran,
dan memfasilitasi dosen yang mengikuti seminar, workshop, lokakarya, pertemuan
ilmiah, kongres keilmuan
d. Pembinaan dan pengembangan profesi dosen dilakukan melalui peningkatan jabatan
akademik. Sedangkan pembinaan dan pengembangan karier dosen meliputi
penugasan, kenaikan pangkat.
e. Mengevaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara periodik
3. Indikator Kinerja Utama
a. Profil Dosen dan Tenaga Kependidikan
Pembinaan dan pengembangan profesi dosen dilakukan melalui peningkatan
jabatan akademik. Sedangkan pembinaan dan pengembangan karier dosen meliputi
penugasan, dan kenaikan pangkat. Pembinaan dosen dilakukan dengan cara:
memfasilitasi dosen yang mengikuti seminar, workshop, lokakarya, pertemuan ilmiah,
kongres keilmuan baik secara Regional dan Nasional sebagai pemateri maupun peserta.
Pengembangan karir dosen di bidang penelitian di antaranya Pelatihan/Worskhop Artikel
Berbasis Software, Penulisan Buku, HAKI, Sistem Penjaminan Mutu Penelitian,
Pengembangan Kurikulum. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dengan
mengikuti pelatihan komputer, pelatihan keuangan, pelatihan Sistem Informasi
Akademik (SIAK), dan pelatihan pengisian Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT).
1) Kecukupan Jumlah Dosen Tetap Perguruan Tinggi yang Ditugaskan Sebagai
Pengampu Matakuliah Program Studi Agribisnis dengan Bidang Keahlian
yang Sesuai dengan Kompetensi
STIPER Belitang memiliki dosen tetap yang ditugaskan sebagai pengampu mata
kuliah memiliki kompetensi sesuai bidang keahliannya dengan jumlah cukup memadai.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

42
Tabel 6. Kecukupan Jumlah Dosen Tetap Perguruan Tinggi yang Ditugaskan Sebagai
Pengampu Matakuliah Program Studi Agribisnis dengan Bidang Keahlian yang Sesuai
dengan Kompetensi.
Jabatan Gelar Bidang Keahlian untuk
Nama Dosen
No Akademi Akade Setiap Tahap
Tetap NIDN**
k mik Pendidikan
(1) (2) (3) (5) (6) (8)
Ir. Sosial Ekonomi Pertanian
1 Hariyono 0224026301 Lektor M.Si Agribisnis
Dr Doktor Ilmu Pertanian
SE Manajemen
2 Aisah 0212097603 AA
M.Si Agribisnis
S.P Budidaya Pertanian
3 Muridin 0211097202 Lektor
M.Si Agribisnis
S.P Ekonomi Pertanian
4 Pudiyaka 0217026202 AA
M.Si Agribisnis
Drs Perdata Pidana Islam
5 Saiful Bahrie 0212066201 -
M.Si Agribisnis
Serly Novita S.P Agribisnis
6 0211098902 -
Sari M.Si Agribisnis
S.P Agribisnis
7 Sudarti 0210066702 -
M.Si Agribisnis
S.P Agribisnis
8 Iman Sulaiman 0205098201 -
M.Si Agribisnis
S.P Agribisnis
9 Parmaji 0210087702 -
M.Si Agribisnis
Tiyas S.P Agribisnis
10 0218039101 AA
Murtiningsih M.Si Agribisnis
Anggi SP Agribisnis
11 0229089201 -
Fatmayati M.Si Agribisnis
Muhammad SP Agribisnis
12 8843840017 -
Aminullah M.Si Agribisnis
SP Agribisnis
13 Zainul Adhar 0206079103 -
M.Si Agribisnis
Mahidin Ir Budidaya Perkebunan
14 8830250017 AA
Fahmie M.Si Agribisnis
Sugeng S.P Agribisnis
15 0211116301 AA
Supriyanto M.M Manajemen SDM
S.P Sosial Ekonomi Pertanian
16 Neng Karmila 0207017202 -
M.M Manajemen SDM
S.TP Teknologi Hasil Pertanian
17 Munsiarum 0208057701 AA
M.Si Ilmu Tanaman
SE Manajemen Keuangan
Ary Eko
18 0201058803 AA M.Sc Ilmu Ekonomi
Prastya Putra
Manajemen Akuntansi
SP Sosial Ekonomi Pertanian
19 Didi Juhandi 8868400016 -
MM Manajemen SDM
SP Agribisnis
20 Andri Irawan 8803210016 -
M.Si Ilmu Tanaman

43
Catarina S.IP Ilmu Politik
21 0225127901 -
Hariyani M.Si Adminsitrasi Pemerintahan

2) Jabatan Akademik Dosen Tetap: Persentase Jumlah DT dengan Jabatan


Akademik Lektor Kepala atau Guru Besar terhadap Jumlah DT
Jabatan akademik pada STIPER Belitang yang merupakan jabatan keahlian,
dengan rincian 2 Lektor dan 7 Asisten Ahli dari 21 DT, maka persentasenya adalah
42,86% DT sudah mempunyai Jenjang Akademik.
Tabel 7. Jabatan Akademik Dosen
Jabata
Gelar Pendidikan S1, Bidang Keahlian
Nama Dosen n
No Akade S2, S3, dan Asal untuk Setiap Tahap
Tetap Akade
mik PT ) Pendidikan
mik
(1) (2) (5) (6) (7) (8)

1 Hariyono Lektor Ir. UMP Sosial Ekonomi


M.Si UNSRI Pertanian
Dr UNSRI Agribisnis
Doktor Ilmu
Pertanian
2 Aisah AA SE UNSRI Manajemen
M.Si UNSRI Agribisnis
3 Muridin Lektor S.P UMY Budidaya Pertanian
M.Si UNSRI Agribisnis
4 Pudiyaka AA S.P UJS Ekonomi Pertanian
M.Si UNSRI Agribisnis
5 Mahidin AA S.P INSTIPER Budidaya
Fahmie M.Si UNSRI Perkebunan
Agribisnis
6 Sugeng AA S.P STIPER Agribisnis
Supriyanto M.M Belitang Manajemen SDM
STIE Trisna
Negara
7 Munsiarum AA S.TP UNSRI Teknologi Hasil
M.Si UNSRI Pertanian
Ilmu Tanaman
8 Tiyas AA S.P STIPER Agribisnis
Murtiningsih M.Si Belitang Agribisnis
Sjakhyakirti
9 Ary Eko AA SE UII Manajemen
Prastya M.Sc UGM Keuangan
Putra Manajemen
Akuntansi
3) Beban kerja dosen tetap

44
(a) Beban kerja DTPS
Beban kerja DTPS sebagai pembimbing utama tugas akhir mahasiswa pada
STIPER Belitang rata-rata dosen membimbing 4 mahasiswa. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Beban Kerja DTPS sebagai Pembimbing Tugas Akhir/Skripsi
No Nama Dosen Pembimbing Jumlah Mahasiswa
(1) (2) (3)
1 Dr. Ir. H. Hariyono, M.Si 6
2 H. Sugeng Suprianto, SP.MM 4
3 Aisah, SE.,M.Si 4
4 Iman Sulaiman, SP., M.Si 4
5 Parmaji, SP.M.Si 4
6 Muridin, SP.,M.Si 6
7 M. Aminullah, M.Si 4
8 Drs. Saiful Bahrie, M.Si 4
9 Ir. Mahidin Fahmie., M.Si 6
10 Didi Juhandi, SP.MM 4
11 Hj. Munsiarum, STP., M.Si 6
12 Sudarti, SP., M.Si 4
13 Neng Karmila, SP., MM 2
14 Tiyas Murtiningsih, SP., M .Si 2
15 Anggi Fatmayati, SP., M.Si 2
Jumlah 62

(b) Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) Dosen Tetap Perguruan


Tinggi pada Kegiatan Pendidikan
Ekuivalensi waktu mengajar penuh (EWMP) dosen tetap pada pembelajaran
dan pembimbingan padaProgram Studi Agribisnis yaitu 3 sks sampai 8 sks.
Kegiatan penelitian setiap dosen ada yang 4 sks hingga 8 sks/tahun, selanjutnya
untuk PkM setiap dosen ada yang 1,75 sks hingga 6,5 sks dan tugas tambahan
atau penunjang ada yang 3 sks hingga 8 sks dari Ketua STIPER Belitang, hingga
wakil ketua dan Ketua Program Studi.Untuk jumlah SKS setiap dosen rata-rata >
12 sks persemester. Untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 9. Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) Dosen Tetap pada Kegiatan
Pendidikan.
SKS SKS SKS Juml
Aktivitas Pengabdi Manajemen ah
Pendidikan pada SKS an SKS
Nama
No Penelit kepada
DosenTetap PT
PS ian Masyara PT
kat sendi
Sendiri PT lain lain
ri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

45
1 Hariyono 14,31 - 4,00 5,50 0 23,81
2 Aisah 16,25 - 5,00 1,75 1,00 24,00
3 Muridin 17,62 - 5,00 5,00 1,62 29,25
4 Pudiyaka 8,00 -
5 Saiful Bahrie 16,00 -
6 Serly Novita -
-
Sari
7 Sudarti 12,00 -
8 Iman Sulaiman 5,25 - 5,00 5,00 0,75 16,00
9 Parmaji 13,00 -
10 Tiyas 14,18 7,50 6,50 2,37 30,55
-
Murtiningsih
11 Anggi 13,46 7,50 5,50 7,62 29,09
-
Fatmayati
12 M.Aminullah - -
13 Zainul Adhar 10,00
14 Mahidin 13,00
Fahmie
15 Sugeng
13,00
Supriyanto
16 Neng Karmila 12,00
17 Munsiarum 19,19 - 5,00 0 1,62 - 26,44
18 Ary Eko 12,00
Prastya Putra
19 Didi Juhandi 13,00
20 Andri Irawan 12,00
21 Catarina 8,00
Hariyani
Sumber: Laporan BKD tahun 2021
b. Kinerja Dosen
1) Pengakuan/Rekognisi Dosen
Dosen STIPER Belitang telah memiliki pengakuan/rekognisi atas prestasi/kinerja
sesuai dengan bidang keahliannya, sebanyak 8 (delapan) rekognisi.
2) Penelitian DTPS
Luaran penelitan yang dihasilkan oleh DTPS STIPER Belitang dalam kurun waktu 3
tahun (2019-2021) sebanyak 30 judul dengan rincian jenis publikasi junal peenlitian
tidak terakreditasi bejumlah 29 judul, junal internasional 1 judul. Hal inimenunjukan
bahwa DPTS STIPER Belitang menulis di jurnal-jurnal, baik tidak terakreditasi,
terakreditasi nasional, mengikuti kegiatan semina lokal dan nasional. Sejumlah 27
jurnal ditebitkan pada jurnal Bhakti Agribisnis STIPE Belitang, 2 jurnal diterbitkan
dilua dan 1 jurnal intenasional rusia dan HAKI ada 8 jurnal dari Perguruan Tinggi
atau mandiri sebanyak 89 luaran.

46
3) Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat DTPS
Luaran PkM yang dihasilkan oleh DTPS STIPER Belitang dalam kurun waktu 3 tahun
(2019-2021) untuk luaran PkM berjumlah 11 dengan sumber pembiayaannya
berasal dari instituti/mandiri.
4) Publikasi Ilmiah yang dihasilkan DTPS
Publikasi ilmiah DTPS STIPER Belitang dalam kurun waktu 2019 – 2021, terdapat
30 judul dengan rincian jenis publikasi jurnal penelitian tidak terakreditasi berjumlah
29 Judul judul, jurnal penelitian Internasional 1 judul, jurnal penelitian Nasional
tidak terakeditasi 27 judul nasional di luar peringkat, 2 diterbitkan diluar STIPER ,
kemudian tulisan di media massa Nasional dan media massa Internasional belum
ada. Hal ini menunjukkan bahwa DTPS STIPER Belitang menulis di jurnal-jurnal,
baik tidak terakreditasi, terakreditasi Nasional, mengikuti kegiatan seminar lokal dan
nasional.
5) Pengembangan Karir Dosen
Pengembangan karir dosen dilakukan melalui jabatan fungsional dosen. Dosen
diberi kesempatan mengembangkan diri sesuai dengan Undang Undang No. 14
Tahun 2005, meliputi pengembangan kompetensi dengan mengikuti berbagai
pelatihan, workshop dan seminar. Selain itu, mengikutsertakan dosen dalam
kegiatan-kegiatan kedinasanuntuk pengembangan wawasan dan keterampilan.
c. Pengembangan Karir Tenaga Kependidikan
Peningkatan tenaga kependidikan dilakukan pelatihan atau Magang, mendorong
tenaga kependidikan untuk studi lanjut program strata satu (S 1) dan strata dua (S2);
mengikutsertakan dalam kegiatan seminar dan workshop, mengadakan rolling staff dalam
rangka peningkatan kinerja dan wawasan.
1. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan Sumber Daya Manusia pada STIPER Belitang adalah:
a. Kualifikasi akademik minimal dosen yang mengajar harus sesuai ketentuan yang
didukung oleh tenaga kependidikan yang berkompeten;
b. Tersedianya dokumen sistem rekrutmen dan pengembangan dosen di STIPER
Belitang;
c. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang
STIPER Belitang;

47
d. Jumlah dosen STIPER Belitang sebagai pembicara tamu ( keynote speaker) di STIPER
Belitang minimal 1 orang per tahun;
e. Setiap dosen mengikuti kegiatan (sebagai pembicara/peserta) seminar
ilmiah/lokakarya/penataran/ workshop lokal dan Nasional
f. Tersedia dokumen perencanaan tenaga kependidikan;
g. Persentase dosen di STIPER Belitang dengan nilai Indeks Kinerja Dosen (IKD) >
90%;
h. Tersedia SOP, pedoman dan panduan tentang pembimbingan tugas akhir
mahasiswa
5. Evaluasi Capaian Kinerja
Sistem monitoring dan evaluasi kinerja dosen dimaksudkan untuk mengkaji kinerja
dosen dengan tujuan antara lain: meningkatkan profesionalisme dosen dalam
melaksanakan tugas, meningkatkan proses dan hasil pendidikan, menilai akuntabilitas
kinerja dosen STIPER Belitang, meningkatkan atmosfer akademik di STIPER Belitang,
dan mempercepat terwujudnya visi, misi dan tujuan STIPER Belitang. Sistem monitoring
dan evaluasi tenaga kependidikan dimaksudkan untuk mengkaji kinerjanya selama
melaksanakan pelayanan administrasi akademik.
Faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat pencapaian kinerja dapat
dianalisis sebagai berikut:
a. Faktor Kekuatan:
- Tingkat pendidikan dosen telah memenuhi persyaratan, baik dari segi tingkat
pendidikan maupun bidang ilmu terkait Agribisnis
- Kualifikasi yang dimiliki dosen maupun staf telah memenuhi syarat baik secara
pendidikan maupun kompetensi
- Dosen STIPER Belitang memiliki jejaring lebih luas dan lebih kuat dengan
pemerintah, stakeholder pendidikan dan masyarakat
- Kebutuhan akan jumlah dosen tetap secara keseluruhan cukup memadai
- Dosen dan staf mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan keahlian
dan kompetensi
- Setiap dosen dan staf menyadari hak dan kewajibannya sehingga memperlancar
pelayanan akademik
b. Faktor Kelemahan:

48
- Adanya tugas tambahan dosen secara administrasi
- Terbatasnya anggaran untuk kegiatan pelatihan maupun penelitian
- Adanya otonomi yang terbatas dalam mengelola keuangan
- Masih rendahnya kemauan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang sesuai dengan keahliannya
c. Faktor Peluang:
- Adanya tawaran kerjasama dengan dinas
- Tawaran bagi dosen untuk melaksanakan penelitian maupun pengabdian yang luas
dari beberapa dinas
- Opini masyarakat yang sedang berkembang bahwa pendidikan itu penting
- Terdapat jaringan kerjasama yang kuat dengan Perguruan Tinggi lainnya
- Sudah ada wadah/forum bagi dosen di OKU Timur untuk menyampaikan hasil
penelitiannya
d. Faktor Ancaman:
- Kesempatan bagi dosen untuk menjadi konsultan bisnis dan nara sumber
- Rendahnya insentif dosen
- Semakin banyak SDM yang lebih berkwalitas yang dimiliki oleh competitor
- Tuntutan masyarakat dan stakeholder terhadap alumni sangat tinggi
6. Penjaminan Mutu SDM
Lembaga yang bertanggungjawab dalam mengkaji, mengendalikan, dan
menjamin kualitas di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitangadalah
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Tugas pokok LPM adalah: melakukan pemantauan
dan evaluasi kegiatan akademik. Evaluasi kegiatan akademik dilakukan terhadap hasil
belajar mahasiswa, hasil pemantauan proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
secara berkesinambungan. Sedangkan lingkup kerja LPM adalah:
- Merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik secara
berkelanjutan di STIPER Belitang;
- Membuat perangkat terpadu dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu
akademik
- Memonitor pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik
- Melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik
Selanjutnya pada tingkat Prodi terdapat Tim Penjaminan Mutu (TPM). Tim

49
Penjaminan Mutu (TPM) adalah petugas penjamin mutu tingkat Prodi di lingkungan
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang. Adapun bentuk pelaksanaan
penjaminan mutu di tingkat STIPER Belitang antara lain dengan:
- Mengevaluasi (menghitung rata-rata) tingkat prestasi (tingkat pencapaian kompetensi
matakuliah) mahasiswa setiap semester (KRS/KHS).
- Melakukan evaluasi/revisi kurikulum bersama Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) secara
berkala.
- Melaksanakan workshop peningkatan kualitas mengajar dosen (penyamaan persepsi
penyusunan SAP dan Silabus).
- Melaksanakan workshop penelitian bagi dosen dan mahasiswa.
- Melaksanakan workshop penasehat akademik.
Seluruh kegiatan STIPER Belitang mengacu pada Standar Operasional Prosedur
(SOP), antara lain: SOP Akademik, SOP Kepegawaian, SOP Lembaga Penjaminan Mutu,
SOP Keuangan dan Perencanaan, SOP Perpustakaan, SOP Laboratorium, Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah, Pedoman Kode Etik Mahasiswa, Pedoman Kemahasiswaan,
Monitoring Kepenasehatan Akademik.
7. Kepuasan Pengguna (Mahasiswa)
Pengukuran kepuasan pengguna alumni STIPER Belitang dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner melalui bantuan google form berkala untuk memastikan
tercapainya kinerja dosen dan perbaikannya. Instrumen tersebut menilai persiapan
kuliah, pelaksanaan proses pembelajaran, dan kegiatan penilaian terhadap mahasiswa.
Persiapan kuliah yang dinilai mencakup silabus, materi perkuliahan dan alat
pembelajaran yang dipersiapkan dosen, menyampaikan silabus, menyiapkan daftar
peserta mata kuliah, kesesuaian pelaksanaan perkuliahan dengan jadwal perkuliahan,
menetapkan atau mengiformasikan tata tertib dan ketentuan akademis yang diikuti oleh
mahasiswa, menyampaikan program perkuliahan kepada mahasiswa dan tujuan
perkuliahan.
Selanjutnya pelaksanaan proses pembelajaran yang dinilai mencakup ketepatan
waktu dosen dalam mengawali dan mengakhiri perkuliahan, melakukan sosialisasi
tentang pengelolaan agenda perkuliahan, kehadiran, tujuan mata kuliah, materi, tugas,
penilaian, penggunaan media/alat pelajaran dalam setiap pertemuan, kemampuan
dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan, penggunaan bahasa dalam pelaksanaan

50
perkuliahan. Sementara kegiatan penilaian terhadap mahasiswa yang dinilai yaitu
melaksanakan UTS dan UAS, sesuai kalender akademik, kesesuaian antara materi
diujikan dengan materi kuliah dan tujuan pembelajaran, bentuk soal ujian dan
obyektifitas, transparansi dalam penetapan nilai akhir mahasiswa dan pengumuman nilai
akhir kepada mahasiswa, ketepatan waktu dalam penyerahan nilai.

Tindak lanjut dari kegiatan evaluasi kinerja dosen, antara lain: 1) perbaikan dan
pengembangan kinerja dosen, 2) penyesuaian-penyesuaian konpensasi, 3) pemberiaan
tugas kepada dosen 4) kebutuhan kebutuhan latihan dan pengembangan.
8. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
Rekrutmen tenaga dosen dilakukan melalui rapat bersama Ketua dan Yayasan.
Kriteria calon dosen adalah:
a) Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT;
b) Memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan keilmuan STIPER Belitang;
c) Minimal Lulusan S2 sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan STIPER Belitang;
d) Berusia kurang dari 35 tahun, kecuali memiliki keterampilan khusus yang diperlukan;
e) Memiliki minat yang tinggi untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik.
Pada saat ini, dosen STIPER Belitang 26 orang. Jumlah tersebut, jika
dibandingkan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 397 orang dan 26 dosen, maka rasio
dosen dan mahasiswa adalah 1: 15. Angka ini terhitung sangat ideal karena rasio
kecukupan dosen untuk STIPER Belitang adalah 1: 15.
Dosen STIPER Belitang diwajibkan menjadi dosen pembimbing atau Penasehat
Akademik. Demi kemudahan komunikasi dengan mahasiswa dalam bimbingan, efisiensi
waktu dan memaksimalkan manfaat, maka STIPER Belitang mengatur agar setiap dosen

51
menjadi Dosen Penasehat Akademik untuk beberapa mahasiswa. Bagi beberapa dosen
diberi tugas untuk menjadi pembimbing skripsi, dengan usulan Prodi untuk ditetapkan
oleh Ketua. Dosen diberi kesempatan untuk melaksanakan penelitian mandiri,
kolaboratif, dan kompetitif serta pengembangan STIPER Belitang baik yang didanai oleh
kampus maupun pemerintah.
Karya ilmiah, artikel, maupun karya penelitian dosen diterbitkan pada Jurnal di
dalam maupun di luar Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang. Saat ini Sekolah
Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitangtelah mempunyai1 jurnal yang sudah
terakreditasi.Adapun karya ilmiah, artikel, maupun karya penelitian dosen STIPER
Belitangdapat dilihat pada http://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-bakti-
agribisnis.Selain karya ilmiah dan penelitian, dosen membuat Buku Ajar yang menjadi
salah satu buku pegangan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Khusus untuk Monev
kegiatan penelitian dosen menyatu dalam manajemen informasi penelitian dosen secara
online pada laman http://jurnal.stiperbelitang.
C.5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana
1. Latar Belakang
Dipandang secara umum penerimaan dana masih mengandalkan dari mahasiswa.
Dana tersebut meliputi Sumbangan Pembangunan yang dibayar diawal perkuliahan
hanya satu kali selama menjadi mahasiswa dan BPP (Biaya Penyelenggaraan Pendidikan)
yang dibayar setiap semester. Sebagian besar manajemen STIPER Belitang mengelola
keuangan yang diperoleh dari Sumbangan Pembangunan dan BPP dan semester untuk
operasional kampus termasuk gaji pegawai. Alokasi lainnya adalah untuk pengelolaan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat seperti yang tertuang dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi, termasuk pengelolaan dan pengembangan laboratorium, dana
yang tersisa digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan pembangunan prasarana
baru. Dengan pengelolaan dana terpusat lebih memudahkan melakukan kontrol terhadap
sistem yang sedang berjalan, sejauh ini jumlah dana STIPER Belitang mencukupi untuk
keperluan operasional dan pengembangan. Namun demikian untuk lebih mempercepat
dan memberikan pelayanan yang prima tentunya STIPER Belitang juga masih
membutuhkan dana / hibah dari pemerintah
2. Kebijakan
Dalam mengelola keuangan, sarana dan prasarana STIPER Belitang berdasarkan

52
kebijakan dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, adapun aturan-
aturan tersebut adalah sebagai berikut:
- Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
- Statuta STIPER Belitang Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan
yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan
penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan STIPER Belitang, yang
berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan
akademik dan prosedur operasional yang berlaku di STIPER Belitang.
- Rencana Induk Pengembangan (RIP) menjadi pedoman bagi STIPER Belitang dalam
penentuan kebijakan dan pelaksanaan operasional sehingga semua menjadi fokus dan
terarah pada pencapain Visi & Misi STIPER Belitang yang dapat diukur pencapaiannya.
3. Strategi Pencapaian Standar
Pengelolaan keuangan pada STIPER Belitang tercerminkan dalam dokumen tentang
proses perencanaan, pengelolaan dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan
dana kepada pemangku kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengelolaan keuangan dilakukan secara
terpusat pada Yayasan,dengan pengelolaan keuangan terpusat lebih memudahkan
melakukan kontrol terhadap sistem yang sedang berjalan, sejauh ini jumlah dana STIPER
Belitang mencukupi untuk keperluan operasional dan pengembangan.
Namun demikian untuk lebih mempercepat dan memberikan pelayanan yang prima
tentunya STIPER Belitang juga masih membutuhkan dana/hibah dari pemerintah. Sejauh
ini dana operasional STIPER Belitang diperoleh dari SP/BPP. Untuk pengelolaan sarana
dan prasarana STIPER Belitang semua pengadaan dilakukan secara terpusat. Setiap
pengadaan harus melalui surat permohonan yang diajukan oleh unit pemohon. Surat
permohonan tersebut diajukan kepada Wakil Ketua II untuk dipelajari. Selanjut akan

53
dibuatkan surat permohonan yang harus disetujui oleh Ketua STIPER Belitang. Semua
prosedur pengajuan dituangkan dalam standar operasional prosedur yang telah
ditetapkan, yaitu SOP Pengelolalaan Sarana & Prasarana yang meliputi; SOP Pengadaan
dan SOP Pemeliharaan.
4. Indikator Kinerja Utama
a) Keuangan seperti dijelaskan sebelumnya bahwa dana operasional STIPER Belitang
diperoleh dari SP dan BPP, adapunalokasi dan penggunaansumber dana dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 10. Alokasi dan Penggunaan Dana untuk Biaya Operasional Pendidikan
No. Je nis Unit Pe nge lola Progra m Studi Progra m Studi
Pe ngguna a n (Rupia h) (Rupia h)
TS-2 TS-1 TS Ra ta -ra ta TS-2
1 2 3 4 5 6 3
1 Biaya
Operasional
Pendidikan
a. Biaya Dosen 150,465,000 179,625,000 240,412,500 410,227,500
(Gaji, Honor)

b. Biaya 250,775,000 299,375,000 400,687,500 683,712,500


Tenaga
Kependidikan
c. Biaya 25,077,500 29,937,500 40,068,750 68,371,250
Operasional
Pembelajaran
(Bahan dan
Peralatan
Habis Pakai)
d. Biaya 75,232,500 89,812,500 120,206,250 205,113,750
Operasional
Tidak
Langsung
(Listrik, Gas,
Air,
Pemeliharaan
Gedung,
Pemeliharaan
Sarana, Uang
Lembur,
Telekomunika
si,
Konsumsi,
Transport
Lokal, Pajak)
2 Biaya 100,310,000 119,750,000 160,275,000 273,485,000
operasional
kemahasiswaa
n.
Jumlah 601.860.000 718.500.000 961.650.000 2273.485.000
3 Biaya 100,310,000 119,750,000 160,275,000 273,485,000
Penelitian
4 Biaya PkM 75,232,500 89,812,500 120,206,250 205,113,750 -

Jumlah 175.542.500 209.562.500 280.481.250 478.598.0750


5 Biaya 50,155,000 59,875,000 80,137,500 136,742,500 0
Investasi SDM

6 Biaya 75,232,500 89,812,500 120,206,250 205,113,750 0


Investasi
Sarana
7 Biaya 50,155,000 59,875,000 80,137,500 136,742,500 0
Investasi
Prasarana
Jumlah 175,542,500 280,481,250 0
209,562,500 478,598,750

Selama ini STIPER Belitang memperoleh sumber dana dari SPP dan BPP, dana yang
diproleh dapat mendukung kegiatan yang ada pada STIPER Belitang. Dalam setiap
kegiatan yang membutuhkan dukungan keuangan maka Wakil Ketua II harus menyusun
anggaran biaya yang diperlukan oleh tiap-tiap kegiatan tersebut. Anggaran biaya yang
telah dibuat oleh tim kepantiaan per kegiatan disampaikan terlebih dahulu kepada Wakil
Ketua II yang selanjutnya dilanjutkan ke Ketua STIPER untuk memperoleh persetujuan.
Anggaran biaya yang telah disetujui oleh Ketua STIPER Belitang diserahkan kepada Ketua
Yayasan ARWITHA Belitang untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan.
Selanjutnya dana dapat diambil melalui Bendahara Yayasan. Setelah kegiatan selesai
dilaksanakan, maka ketua panitia kegiatan harus membuat Laporan
Pertanggungjawabannya (LPJ) dan diperiksa oleh Wakil Ketua II dan selanjutnya

54
dilaporkan kepada Ketua STIPER. Selanjutnya Ketua menyerahkan kepada Yayasan
melalui Bendahara.
b. Sarana
Untuk menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi maka dibutuhkan
sarana dan prasarana, disamping untuk menunjang suasana akademik maka dibutuhkan
juga sarana prasaran pendukung, Adapun sarana utama yang dimiliki oleh STIPER
Belitang:
1. Ruangan
2. Ketersediaan Pustaka yang Relevan
3. Prasarana Lain yang Menunjang
4. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan adalah indikator keuangan, sarana dan prasarana lain
yang ditetapkan oleh masing masing perguruan tinggi untuk melampui SN DIKTI. Data
indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk
perbaikan dan peningkatan secara berkelanjutan.
Dalam pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana dibutuhkan indikator kinerja
tambahan untuk meningkatankan layanan pada bidang keuangan, sarana & prasarana,
adapun indikator kinerja tambahan yang diperlukan:
a) Tersedia sistem inventarisasi aktiva yang modern, dibutuhkan agar STIPER Belitang
dapat mengelola aset yang dimiliki sehingga tercapai efisiensi penggunaan sumber
dana.
b) Tata kelola institusi yang berbasis digital, hal ini dibutuhkan untuk integrasi dan
mempermudah koordinasi unit-unit kerja dalam melakukan aktifitas di STIPER
Belitang.
5. Evaluasi Capaian Kinerja
Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian
standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan metoda yang tepat,
dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap capaian kinerja harus mencakup
identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat
ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.
Evaluasi capaian kinerja pada STIPER Belitang untuk keuangan, sarana & prasarana
dilakukan untuk mengukur capaian dari target kinerja dari masing-masing bidang

55
tersebut. Untuk bidang keuangan diukur berdasarkan kemudahan mahasiswa dalam
mengakses informasi pembayaran dan melakukan pembayaran. Disamping itu untuk
pengelolaan keuangan dilihat berdasarkan tingkat transpari penggunaan dana dari tiap
kegiatan yang dilakukan dan akuntabilitas laporan pertanggung jawaban dari kegiatan
tersebut. Sedangkan untuk sarana dan prasaran dapat diukur berdasarkan ketersediaan
sarana prasarana dan kualitas dari sarana prasaran terebut.
a. Faktor pendukung keberhasilan
1 . Adanya sarana, prasarana, serta fasilitas penunjang yang memadai untuk
pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi
2. Adanya fasilitasi pengembangan kurikulum dengan program-program seperti
seminar dan workshop.
3. Adanya SOP pengelolaan sarana dan prasarana
b. Faktor Penghambat
1. Penerimaan dana lebih banyak berasal dari SP dan BPP
2. Belum adanya penerimaan Hibah
6. Penjaminan Mutu Keuangan,
Sarana, dan Prasarana
Setiap tahun STIPER Belitang melakukan audit keuangan secara internal yang
dilakukan oleh akuntan, hal ini menjadi bukti bahwa keuangan STIPER Belitang
penerimaan dana serta penggunaan dana dilakukan dengan cara yang wajar dan
transparan.
Untuk sarana prasana, telah disebarkan kuesioner kepada mahasiswa yang berhubungan
dengan kepuasan penyediaan sarana prasarana.Penyebaran kuesioner tersebut dilakukan
secara online yang dilakukan pada setiap akhir semester.
7. Kepuasan Pengguna
STIPER Belitang sudah memiliki system untuk mengukur kepuasan mahasiswa.
Kompetensi serta capaian pembelajaran merupakan standar yang ditawarkan perguruan
tinggi dapat diwujudkan dengan menyelenggarakan layanan baik bidang keuangan,
sarana dan prasarana.saranada prasarana merupakan sumberdaya fisik yang memiliki
fungsi untuk memberikan layanan kepada mahasiswa sebagai bagian dari pencapaian
standar yang ditargetkan. Dalam kerangka standar tersebut diperlukan instrumen-
instrumen yang dibuat untuk mengukur tingkat kepuasan atas sarana prasarana yang

56
diberikan. Pengukuran kepuasan sangat penting untuk melihat seberapa besar kualitas
sarana prasarana yang ada di STIPER Belitang.Berdasar penilaian mahasiswa sebagai
pengguna sarana prasarana. Melalui proses perhitungan pengukuran yang terus-menerus
maka STIPER Belitang dapat melakukan evaluasi atas sarana prasarana yang ada dan
meningkatkan tingkat kualitasnya. Pengukuran sarana prasarana STIPER Belitang
dilakukan dengan melaksanakan survey kepada pengguna.Nilai pernyataan dalam
instumen kuisioner survey kepuasan sarana prasarana terdiri atas pernyataan dalam
skala 1-4. Nilai skala 1 adalah nilai terendah dalam rentang nilai kepuasan yang ada,
artinya responden Tidak Baik terhadap penyataan yang diberikan dalam kuisioner
tersebut. Nilai skala 2 adalah Kurang Baik dengan arti bahwa responden tidak setuju
terhadap pernyataan yang diberikan dalam kuisioner tersebut. Nilai skala 3 adalah Baik,
artinya responden setuju dengan pernyataan yang diberikan dalam kuisioner tersebut.
Sedangkan nilai 4 artinya bahwa responden sangat baik dengan pernyataan tersebut.
Untuk melaksanakan survey penggunaan sarana prasarana, STIPER Belitang
menggunakan teknik survey yang disusun kedalam kuisioner dimana tahapan awal
menentukan sampel yang mampu mewakili tiap angkatan.Membagikan kuisioner secara
online. Pelaksanaan survey pengguna sarana prasarana dilaksanakan pada setiap akhir
semester.
8. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
Berdasar data sumber dana terlihat bahwa sumber penerimaan dana terbesar
berasal dari SP dan BPP, untuk itu harus dipikirkan mencari sumber penerimaan lain
misalnya yang berasal dari Hibah, jasa layanan profesi/keahlian dan kerjasama
kelembagaan baik pemerintah atau swasta. Selain itu STIPER Belitang perlu menambah
jejaring kerjasama dalam penelitian seperti hibah penelitian & hibah PKM sehingga dana
penelitian dan PKM dapat bersumber dari hibah tersebut. Untuk itu perlu ditingkatkan
suasana akademik yang dapat membangkitkan keinginan untuk mendapatkan hibah
penelitian dan hibah PKM tersebut. Disamping itu STIPER Belitang perlu meningkatkan
jejaring kerjasama kelembagaan yang dapat memberikan kontribusi sebagai sumber
dana penerimaan lain karena sebagai Perguruan Tinggi dengan Prodi Agribisnis focus
pada perekonomian masyarakat.Uraian diatas merupakan permahasalah yang dihadapi
oleh STIPER Belitang untuk memenuhi tercapainya standar. Perlu keseriusan dari STIPER
Belitang untuk segera mencari solusi pemecahannya. Strategi yang tepat dalam

57
merencanakan perbaikan dan pengembangan dalam standar pendidikan agar mutu yang
sudah ditetapkan dapat dicapai.
C.6 Pendidikan
1. Latar Belakang
Kurikulum pada STIPER Belitang merupakan penjabaran dari tujuan
diselenggarakannya pendidikan dengan berpedoman kepada visi, misi, tujuan
danstrategi yang telah ditetapkan. Kurikulum disusun untuk memenuhi tuntutan dan
kebutuhan stakeholders. Pengembangan Kurikulum mengacupada Undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 13 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Surat Keputusan Menteri No. 232/U/2000 dan keputusan
Menteri No. 045/U/2002, SK Dirjen Dikti No. 43/Dikti/Kep/2006 dan No.
4/Dikti/Kep/2006, Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang KKNI dan
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Aspek standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.Kurikulum yang ditawarkan
sesuai dengan visi, misi, tujuan danstrategi. Hubungan kurikulum dengan kepentingan
internal maupun eksternal lembaga secara otomatis telah terjadi kesesuaian, karena
setiap penyusunan kurikulum selalu berpijak kepada visi, misi, sasaran dan tujuan, baik
Prodi Agribisnis maupun STIPER Belitang.
2. Kebijakan
Kebijakan ini diperlukan dalam pengembangan standar isi pembelajaran mengacu
pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI dan dituangkan dalam bentuk
matakuliah yang mendukung visi dan misi STIPER Belitang serta ikut mendukung
tercapainya standar kompetensi lulusan yang diharapkan. Kebijakan tersebut mencakup:
a. Materi pembelajaran mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, emosional,
dan sosial serta bersinergi dengan kearifan budaya lokal;
b. Materi pembelajaran mengikuti perkembangan dinamika sosial budaya dan teknologi
c. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada capaian pembelajaran
Prodi Agribisnis;
d. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran harus mengacu pada deskripsi
capaian pembelajaran lulusan dari KKNI;

58
e. Lulusan menguasai konsep agribisnis dan keterampilan interprenuer
f. Proses pembelajaran di Prodi menjamin tercapainya visi dan misi STIPER Belitang
serta tercapainya kompetensi lulusan;
g. Proses pembelajaran berorientasi kepada pencapaian kecerdasan intelektual,
emosional, dan sosial, bersinergi dengan kearifan budaya lokal dan mengikuti
perkembangan dinamika sosial dan teknologi;
h. Proses pembelajaran di Prodi menggunakan teknologi terbaru dan berbagai sarana
belajar lainnya;
3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar
a. Menyusun matakuliah dengan memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian pada
masyarakat;
b. Melibatkan stakeholder dalam penyusunan kurikulum, pelibatan ahli atau profesional
dari luar perguruan tinggi.
c. Menyusun program semester dan RPS;
d. Merencanakan media, teknologi pendidikan, dan sumber belajar;
e. Merencanakan penilaian pembelajaran;
f. Merencanakan anggaran dan sumberdaya pendukung pembelajaran;
g. Merencanakan layanan akademik yang digunakan.
h. Dosen merencanakan pembelajaran yang disusun berdasarkan prinsip prinsip
pembelajaran orang dewasa yang disusun dalam RPS;
i. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran di setiap ruang
kelas;
j. Mensinergikan dan mengkombinasikan dosen secara team teaching pada matakuliah
tertentu yang membutuhkan keterampilan praktis dan penerapan pendekatan
interdisipliner, transdisipliner dan multidisipliner;
4. Indikator Kinerja Utama
Kurikulum
STIPER Belitang secara berkala melakukan peninjauan kembali kurikulum, RPS,
dan pengembangan bahan ajar yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut:
1) Mengkaji ulang ( review) dan merefleksi hasil pembelajaran dalam setiap semester
oleh tim pengajar berdasarkan kelompok matakuliah.
2) Refleksi dan diskusi tentang permasalahan yang muncul dalam pembelajaran dan

59
penggunaannya.
3) Menetapkan tim khsusus untuk me-review kurikulum berdasarkan hasil masukan dari
kegiatan diskusi.
4) Validasi kurikulum yang didampingi tim dosen.
5) Sosialisasi kurikulum hasil peninjauan kembali
6) Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan peninjauan kembalikurikulum oleh tim
dosen yang ditunjuk oleh Prodi.
7) Implementasi dari peninjauan kembali kurikulum yang dihasilkan.
Adapun pihak-pihak yang dilibatkan dalam peninjauan kembali kurikulum adalah:
1) Unsur Dosen, 2) Ketua dan Wakil Ketua, 3) Lembaga Penjaminan Mutu baik di tingkat
Prodi maupun Institusi, 4) Perwakilan mahasiswa, 5) Pemangku Kepentingan, 6) Unsur
pakar, yang bertindak sebagai pengarah.
Kompetensi Lulusan
a. Aspek Pengetahuan
1) Memiliki pemahaman dan wawasan pendidikan yang kompeten dan komprehensif,
unggul dan berdaya saing.
2) Mempunyai keahlian dalam pendidikan dan pengembangan keilmuan sesuai dengan
bidang yang ditekuni, kesadaran ilmiah yang tinggi, terbuka dan responsif terhadap
perubahan sosial.
b. Aspek Sikap
1) Bertaqwa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan luas, kritis, memiliki
kepekaan, disiplin dan etos kerja,
2) Memiliki integritas keilmuan dan kepribadian yang mantap sebagai pemimpin masa
depan yang memiliki kedalaman spritual, keagungan akhlak dan keluasan ilmu.
3) Memiliki sikap dan kematangan profesional dan tanggungjawab terhadap keahlian
di bidang agribisnis
c. Aspek Keterampilan
1) Mampu memecahkan permasalahan di dalam bidang pertanian secara umum dan
agribisnis secara khusus melalui pendekatan inter, multi dan transdisipliner yang
berdaya saing tinggi.
2) Mampu mengelola dan mengembangkan hasil riset yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan baik local maupun

60
Nasional yang diwujudkan dalam bentuk skripsi.
Kompetensi Pendukung Lulusan
a. Aspek Pengetahuan
1) Mampu mengembangkan pengetahuan dan teknologi di dalam bidang agribisnis
melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
2) Menguasai materi meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan keterampilandan
mengembangkannya dalam dunia kerja maupun kemanusiaan.
b. Aspek Sikap
1) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila. 3) Berperan sebagai
warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki Nasionalisme.
2) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain.
c. Aspek Keterampilan
1) Mampu mengambil keputusan dalam konteks penjelasan masalah di bidang
keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data.
2) Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap tugasnya.
3) Mampu mengevaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.
Kompetensi Pilihan Lulusan
a. Sikap
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
3) Berkontribusi dalam peningkatan mutu berdasarkan Pancasila
4) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
5) Menghargai keanekaragaman
6) Bekerja sama dan memiliki kepekaan social
7) Taat hukum dan disiplin
8) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
9) Menunjukkan sikap bertanggungjawab
10) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

61
b. Pengetahuan
1) Menguasai konsep teoritis bidang agribisnis berorientasi pada pembangunan
pertanian perdesaan
1. memiliki cara berpikir kritis dan analitis terhadap ketidakpastian dan risiko karena
adanya transformasi sosial, ekonomi, dan revolusi industri 4.0 ( disruptive
technology)
2. menguasai teori dan konsep Agribisnis untuk pengambilan keputusan strategis dan
operasional, serta pemecahan masalah
3. mampu mengambil keputusan strategis dan operasional di bidang agribisnis
4. Memiliki softskill dan tanggung jawab dalam mengaplikasikan IPTEKS bidang
agribisnis
Keterampilan Umum
1. Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
2. Mampu    menunjukkan    kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan,
teknologi
4. Menyusun    deskripsi    saintifik hasil   kajian   tersebut   di   atas dalam bentuk 
skripsi  atau laporan tugas akhir
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam  konteks penyelesaian masalah
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja
9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
Keterampilan Khusus
1. Mampu mengaplikasikan keahlian dan memanfaatkan IPTEKS bidang agribisnis
2. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data
3. Mampu mengelola usaha yang berorientasi pada pembangunan pertanian
perdesaan

62
4. Mampu mendesain dan mengaplikasikan sistem e-agribusiness di era revolusi
industri 4.0 (disruptive technology)
5. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik petani
6. Mampu memfasilitasi petani dan stakeholder dalam mendukung kebijakan di
bidang pertanian
Struktur Kurikulum
Beban studi di STIPER Belitang pada Prodi Agribisnis bagi peserta sekurang-
kurangnya 133 SKS dan sebanyak-banyaknya 144 SKS yang dijadwalkan untuk 7 (tujuh)
semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan paling
lama 14 (empat belas) semester termasuk penyusunan skripsi. Struktur kurikulum
STIPER Belitang pada Prodi Agribisnis terdiri atas tiga komponen dengan beban satuan
kredit semester (SKS) sebagai berikut:
Tabel 11. Sturuktur Kurikulum STIPER Belitang pada Prodi Agribisnis
Jenis Mata Kuliah Sks Keterangan
(1) (2) (3)
Mata Kuliah Wajib 133
Semester
Mata Kuliah Pilihan 11 Mata kuliah pilihan disediakan 17
SKS

Jumlah Total 144

Pada mata kuliah wajib Prodi adalah mata kuliah KKNI level 8 berbasis MBKM
yang dimaksudkan mengembangkan wawasan kemampuan dan keterampilan mahasiswa
dalam bidang agribisnis berorientasi pada pembangunan pertanian perdesaan. Komponen
ini wajib diikuti oleh semua mahasiswa Program Studi. Kelompok Mata Kuliah Pilihan
terdiri atas sejumlah mata kuliah yang berfungsi untuk membantu mahasiswa
mengembangkan konsep, wawasan, kemampuan, sikap dan keterampilan khusus yang
dipilih mahasiswa. Struktur program dan kelengkapan data matakuliah sesuai dengan
dokumen kurikulum dapat dijelaskan melalui tabel berikut :

63
Tabel 12 . Mata Kuliah Program Study Agrbisnis

64
sks MK
dalam
Bobot Kurikulum
Smt Kode MK Nama Mata Kuliah*
sks Instit
Inti
usion
**
al
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I SPU 101 Pendidikan Agama 2 √
SPK101 Pengantar Ilmu Pertanian 2 √
SPA 101 Pengantar Ilmu Ekonomi 2 √
SPK 102 Botani 3 √
SPU 102 Ilmu Budaya dan Sosial Dasar 2 √
SPU 103 Matematika 2 √
SPB 104 Kimia 3 √
SPU 105 Bahasa Inggris 2 √
SPU 106 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 √
SPU 107 Bahasa Indonesia 2 √

II SPK 201 Agroekosistem 3 √


SPK 205 Ilmu Tanah 2 √
SPA 202 Ekonomi Pertanian 2 √
SPK 202 Agroklimatologi 2 √
SPA 201 Penyuluhan danKomunikasi Pertanian 3 √
SPK 203 Statistik 2 √
SPA 203 Ekonomi Mikro 2 √
SPU 201 Bahasa Inggris II 2 √
SPK204 Dasar – dasar Manajemen 2 √
SPU 202 Aplikasi Komputer 2 √

III SPA 301 Manajemen Agribisnis 3 √


SPK 301 Dasar Agronomi 2 √
SPK302 Metode Ilmiah 2 √
SPA 303 Ekonomi Makro 3 √
SPA 304 Dasar – dasar Akuntansi 3 √
SPA 305 Kependudukan 2 √
SPK 304 Dasar Perlindungan Tanaman 3 √
SPK 303 Ekonomi Pangan dan Gizi √
2
SPA 304 Hukum Perburuhan √

IV SPA 401 Ilmu Usaha Tani 3 √


SPA 402 Manajemen Akuntansi 3 √
SPA 403 Ekonomi Sumberdaya Pertanian 2 √
SPK 401 Sistem Pertanian Terpadu 3 √
SPK 402 Menejemen Kedaulatan Pangan 2 √
SPK 403 Sosiologi Pembangunan 2 √
SPA 405 Kewirausahaan 2 √

V SPA 501 Koperasi dan Kemitraan Agribisnis 2 √


SPA 502 Tataniaga Pertanian 2 √
SPA 504 Komunikasi Bisnis 2 √
SPK 501 Manajemen Produksi dan Operasi 3 √
SPK 502 Menejemen Pengelolaan Pangan 2 √
SPA 505 Study Kelayakan Investasi Agribisnis 3 √
SPA 506 Ekonomi Produksi 3 √
SPK 503 Manajemen Strategik 2 √
SPA 507 Agribisnis Tanaman Pangan dan 2 √
Holtikultural

VI SPU 608 Riset Opersional 3 √


SPA 601 Pembangunan Pertanian 2 √
SPA 602 Ekonomi Kesejahteraan 2 √
SPA 604 Ekonometrika 3 √
SPK 601 Pengelolaan Jamur 65 3 √

SPA 605 Ekonomi Regional √


2
SPK 601 Manajemen Sumberdaya Manusia √
SPK 602 Pengembangan Kepribadian √
Tabel 13. Mata Kuliah Pilihan pada Prodi Agribisnis
Unit/ Jur/
Semeste Bobot
Kode MK Nama MK (Pilihan) Fak
r sks
Pengelola
(1) (2) (3) (4) (6)
III SPK 303 Ekonomi Pangan dan Gizi Agribisnis
SPA 304 Hukum Perburuhan 2 Agribisnis
SPA 301 Managemen Agribisnis Agribisnis
3
SPA 404 Managemen Agribisnis II Agribisnis

VI SPA 605 Ekonomi Regional Agribisnis


2
SPK 601 Manajemen Sumber Daya Manusia Agribisnis
SPK 602 Pengembangan Kepribadian Agribisnis
SPK 603 Manajemen Agroindustri 2 Agribisnis
SPA 606 Manajemen Bisnis Agribisnis
SPA 607 Pengantar Bisnis 2 Agribisnis
SPK 604 Ekonomi Syariah Agribisnis
SPA 602 Ekonomi Kesejahteraan 2 Agribisnis
SPK 503 Pengelolaan Pasca Panen Agribisnis
SPK 502 Manajemen Pengelolan Pangan 2 Agribisnis

VII SPA 705 Manajemen Mutu Agribisnis Agribisnis


2
SPK 702 Perencanaan dan Evaluasi Program Agribisnis
Penyuluhan Pertanian

Total sks 17

c. Pembelajaran
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan
tujuan, ranah belajar dan hierarkinya.Pembelajaran dilaksanakan menggunakan
berbagai strategi dan teknik yang menantang, mendorong mahasiswa untuk
berpikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan
aneka sumber.
Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji,
dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan
mahasiswa), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. Selain itu
dalam proses belajar mengajar Dosen harus membuat silabus yang merupakan
penjabaran dari standar kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok pokok
serta uraian materi yang perlu dipelajari mahasiswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kemudian menyusun rencana
pembelajaran, rencana pembelajaran bersifat khusus dan kondisional.
Penyusunan Satuan Acara Perkuliahan didasarkan pada silabus dan kondisi
pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai harapan.
66
Dalam proses belajar mengajar dituangkan dalam berita acara perkuliahan yang
berisi materi ajar, waktu, absensi mahasiswa dan absensi dosen. Sebagai panduan
mengajar penanggung jawab mata kuliah membuat SAP (Satuan Acara
Perkuliahan) yang memuat nama mata kuliah, tujuan intruksional umum dan
khusus mata kuliah tersebut, pokok bahasan mata kuliah, sub pokok bahasan mata
kuliah, metode kegiatan belajar mengajar, evaluasi, dan referensi/pustaka.
Terkait pelaksanaan perkuliahan, monitoring perkuliahan dilakukan dengan
memperhatikan tiga komponen yaitu: Pertama, aspek kehadiran dosen, pada satu
mata kuliah tertentu menjadi salah satu unsur penilaian dalam kehadiran tersebut
dikontrol melalui format monitoring perkuliahan. Kedua, kehadiran mahasiswa,
aspek kehadiran mahasiswa diawasi dengan menggunakan daftar hadir mahasiswa
melalui SIAK. Kemudian, kehadirannya mengikuti perkuliahan dalam mata kuliah
sesuai dengan ketentuan Pedoman Akademik, minimal berjumlah 80% dari jumlah
keseluruhan pertemuan. Jumlah 80% tersebut menjadi prasyarat mengikuti Ujian
Akhir Semester. Ketiga, pengawasan materi perkuliahan dengan cara melihat
kesesuaian antara materi perkuliahan dengan silabus. Selain itu, monitoring
terhadap materi perkuliahan jugadilakukan dengan mengecek materi soal UTS dan
UAS yang dikontrol dan diketahui oleh Waka I Bidang Akademi.
Mahasiswa dalam menyelesaikan studi wajib menyelesaikan semua
komponen mata kuliah institusional, inti dan pilihan dengan nilai minimal kelulusan
nilai D maksimal 10% dari jumlah SKS. Penilaian dari tiap mata kuliah diambil dari
akumulasi nilai Formatif, UTS, dan UAS. Model perkuliahan dilakukan dengan cara
ceramah, diskusi, dan penugasan mahasiswaserta beberapa juga dengan menulis
makalah kemudian dipresentasikan dan didiskusikan di kelas.
d. Suasana Akademik
Kebijakan tentang suasana akademik di STIPER Belitang diatur berdasarkan Surat
Keputusan Ketua STIPER Belitang Nomor : 20/Kpts/STIPER-Blt/Q/IX/2020 tentang
Pedoman Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Kebebasan
Otonomi Keilmuan di Lingkungan STIPER Belitang. Pedoman tersebut mengatur
tentang :
1. Otonomi Keilmuan

67
Kebebasan Otonomi keilmuan adalah otonomi sivitas akademika pada cabang
ilmu pengetahuan dan /atau teknologi dalam menemukan, mengembangkan,
mengungkapkan dan atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut metode
keilmuan dan budaya akademik.
Kebebasan otonomi keilmuan merupakan otonomi dosen dalam
mengengembangkan cabang atau bidang ilmunya, STIPER Belitang memberi
dukungan kepada para dosen yang akan menyelenggarakan penelitian sesuai
dengan bidang ilmunya dan penyediaan anggaran dana penelitian untuk dosen
rata-rata Rp. 3.000.000,- dan sarana menjaga kesinambungan penelitian
dengan cara agenda yang jelas, penyediaan prasarana (seperti penyediaan
ruangan, kebun percobaan, laboratorium, fasilitas internet/WIFI) untuk
penelitian, melaksanakan jejaring penelitian.

2. Kebebasan Mimbar Akademik


Kebebasan mimbar akademik Adalah kewenangan yang dimiliki professor dan
dosen yang memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara
terbuka dan bertanggung jawab mengenai susuatu yang berkenaan dengan
rumpun ilmu dan cabang ilmunya.
Kebebasan Mimbar Akademik di STIPER Belitang dilaksanakan dalam
menyebarluaskan hasil penelitian melalui seminar karya ilmiah, perkuliahan,
ujian sidang, ceramah, kuliah umum, diskusi, publikasi ilmiah dan pertemuan-
pertemuan ilmiah yang sesuai kaidah keilmuan. STIPER Belitang sangat
menjunjung kebebasan mimbar akademik dengan mengadakan seminar
setiap semester yang dikoordinir oleh LPPM yang bentuk oleh Ketua STIPER
melalui Surat Keputusan Nomor ditetapkan melalui SK. Ketua STIPER
Nomor : 61/KPTS/STIPER-BLT/Q/IX/2020
3. Kebebasan Akademik
Kebebasan akademik adalah kebebasan sivitas akademika untuk mendalami
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung
jawab melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada STIPER Belitang telah
dilaksanakan dengan melalui pembelajaran (pendidikan), penelitian ilmiah

68
dan pengabdian kepada masyarakat.Pendidikan dilaksanakan sebagai proses
transfer ilmu antara dosen kepada mahasiswa yang prosesnya dilaksanakan
dengan tata aturan yang baku dan standar pendidikan sesuai dengan standar
system penjaminan mutu internal yang ditetapkan Surat Keputusan Ketua
Nomor : 015/Kpts/STIPER-Blt/Q/IX/2020. Pelaksanaan akademik dan
penelitian diatur dalam SK Ketua STIPER Nomor :
18/Kpts/STIPER-Blt/Q/I/2020 tentang Etika Akademik dan Penelitian STIPER
Belitang dan SK. Nomor : 017/Kpts/STIPER-Blt/Q/I/2020 tentang Pedoman
Integritas kerya ilmiah dan lembaga yang membidangi adalah Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada (LPPM). Hasil dari penelitian dan
pengembangan ilmu didedikasikan untuk pengabdian kepada masyarakat
yang kegiatannya dikoordinir oleh lembaga penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (LPPM).
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan STIPER Belitang untuk perbaikan berkelanjutan
yaitu:
a. Tersedianya Kontrak Kuliah dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) setiap
matakuliah;
b. Kegiatan perkuliahan dan praktikum dilaksanakan secara penuh yaitu 14 kali
pertemuan dan 2 kali untuk Ujian Tengah semester dan Ujian Akhir Semester
c. Adanya mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, dan
kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester
berdasarkan SOP mekanisme monev perkuliahan dan SIAK
f. Batas waktu penyelesaian tugas akhir mahasiswa adalah dua semester,
g. Adanya kegiatan yang mendorong ke arah peningkatan suasana akademik
(seperti seminar, simposium, lokakarya, atau bedah buku) minimal 2 kali
setahun
h. Dosen menyusun teknik dan instrumen penilaian sesuai dengan prinsip
edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara
terintegrasi;
i. Melakukan sosialisasi standar penilaian pembelajaran dan mengawasi serta
mengevaluasi kesesuaian tahapan-tahapan dalam standar proses penilaian

69
pembelajaran
j. Adanya yudisium nilai hasil semester yang kegiatannya dapat diakses melalui
https://stiperbelitang.edata.id/site/login
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Beberapa hal yang teridentifikasi menjadi faktor pendukung keberhasilan
pada aspek ini antara lain: 1) dosen menyusun, menyampaikan dan menyepakati
teknik, instrumen penilaian yang digunakan sesuai dengan indikator dalam
rencana pembelajaran yang dibuat; 2) prinsip penilaian dilakukan berdasarkan
prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan
secara terintegrasi. Adapun faktor penghambat ketercapaian standar disebabkan
oleh belum semua dosen melaksanakan proses penilaian dengan bobot penilaian
yang mengacu pada prinsip-prinsip penilain. Lebih lanjut hal tersebut dapat dilihat
pada analisis SWOT berikut ini:
1. Faktor Kekuatan
a. Kurikulum sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pengembangan
keilmuan
b. Desain kurikulum berorientasi pada kebutuhan lapangan, kombinasi antara
pendekatan disiplin ilmu dan pendekatan kompetensi serta bersifat fleksibel
c. Kurikulum disusun dengan komposisi yang sembang dan sesuai dengan
kearifan lokal
d. Substansi kurikulum sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan
pengembangan keilmuan dan disesuaikan dengan standar pendidikan
Nasional serta merujuk pada Perguruan Tinggi yang mempunyai kompetensi
lebih
e. Kurikulum didesain secara concuuentberorientasi pada kebutuhan
lapangan,yang merupakan kombinasi disiplin ilmu dan kompetensi
f. Pelaksanaan kurikulum didukung dengan adanya dosen-dosen yang
berpengalaman sesuai dengan keahliannya
g. Setiap semester dilakukan updating materi perkuliahan agar sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kebutuhan
pasar kerja dan pengembangan keilmuan serta kemanusiaan.
h. Dosen menyiapkan rencana pembelajaran berupa RPS, deskripsi materi

70
perkulihan, handout, dan modul.
i. Adanya interaksi yang harmonis antara dosen dan mahasiswa yang
didukung dengan fasilitas pendidikan berupa ruang kuliah, perpustakaan,
internet sehingga tercipta iklim akademik
2. Faktor Kelemahan:
a. Implementasi kurikulum dengan kompetensi dibatasi oleh jumlah
SKS/semester, waktu, jumlah pertemuan sedangkan beban SKS yang harus
ditempuh 144 SKS
b. Adanya kuliah praktikum yang belum dapat terealisasi secara optimal karena
keterbatasan prasarana
c. Kehadiran dosen tidak termonitor, kadang tidak terisi lengkap
d. SIMAK belum dikembangan secara optimal karena keterbatasan keuangan
dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.
e. Kurangnya integrasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam proses pembelajaran
3. Faktor Peluang:
a. Adanya dukungan yang kuat terhadap peningkatan mutu pendidikan dari
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi serta, Dinas-dinas terkait dari asosiasi profesi
b. Tersedianya narasumber yang berasal dari pakar maupun praktisi bidang
pertanian
c. Terbukanya kerjasama dengan berbagai lembaga baik pendidikan maupun
instansi lainnya
d. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan pengguna dan
pengembangan keilmuan bisnis
4. Kelemahan:
a. Terdapat tuntutan kurikulum dengan pembaharuan mutu terhadap standar
yang bertaraf global
b. Adanya perkembangan teknologi yang pesat menuntut penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan tersebut
c. Perubahan kebutuhan pasar kerja sehingga menuntut kompetensi
d. Adanya prodi baru yang relevan di Perguruan Tinggi lain

71
e. Tuntutan stakeholder terhadap kualitas kurikulum, pembelajaran dan
suasana akademik
f. Adanya perkembangan IPTEK yang kompleks sehingga menuntut STIPER
Belitang untuk mampu memberikan keilman dan profesional
7. Penjaminan Mutu Pendidikan
Penjaminan mutu pendidikan di STIPER Belitang direalisasikan oleh Lembaga
Penjamin Mutu dengan mengeluarkan, mengedarkan buku Pedoman Akademik,
Pedoman Kepenasehatan Akademik, Kode Etik Dosen dan Mahasiswa, serta buku
Pedoman Penulisan Skripsi.
Proses pembelajaran berdasarkan silabus dan Rencan Perkuliahan Semester
yang disusun oleh tim dosen mengacu pada interkoneksi dan multidisipliner.
Metode pembelajaran diarahkan kepada proses keaktifan mahasiswa melalui
seminar dan produknya berupa penulisan artikel disubmit melalui jurnal
terpublikasi. Mahasiswa diarahkan mengembangkan cara berpikir kritis dan analitis
serta kolaboratif. Sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran, tim dosen
pengampu mata kuliah memberikan tugas yang menghasilkan produk berupa artikel,
buku atau prociding dan melaksanakan ujian.
Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiwa STIPER
Belitang dilakukan dengan cara Penilaian Acuan Patokan (PAP) bersifat relatif
tergatung pembelajaran, populasi mahasiswa dan jenis mata kuliah atau
kompetensi yang diharapkan. Strategi ini dianggap lebih tepat digunakan karena
untuk mengukur kemampuan, kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dipengaruhi
oleh faktor-faktor atau aspek soft skill mahasiswa. Faktor atau aspek soft skill
tersebut diantaranya kemampuan mengemukakan pendapat, retorika dan etika
berkomunikasi, kerjasama dalam kelompok, kesungguhan melaksanakan tugas
kuliah, kejujuran dan beberapa lainnya yang berkaitan dengan persoalan sikap dan
perilaku.
Proses penulisan, bimbingan, dan penjaminan mutu penulisan skripsi
dilaksanakan dengan mengacu kepada Prosedur Operasional Standar Pelaksanaan
Bimbingan Penulisan Skripsi. Penulisan Skripsi dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen
bergelar minimal M.Si.Proses penulisannya, mahasiswa mengikuti satu kali seminar
proposal dan satu kali seminar hasil yang dilaksanakan setelah mahasiswa menulis

72
bab 1 – 5.
Prosedur Konfrehensif/ Ujian akhir studi tertuang dalam SOP Ujian Akhir.
Ujian akhir Skripsi dilaksanakaan setelah mahasiswa dinyatakan lulus seminar hasil
Skripsi dimaksudkan untuk menilai penguasaan mahasiswa mengenai skripsinya
pada aspek: metodologi, analisis, dan penulisannya. Mahasiswa berhak mengajukan
ujian konfrehensifjika memenuhi persyaratan: 1) Telah menyelesaikan Skripsi yang
direkomendasikan Pembimbing I dan II , penguji 1 dan 2 serta Ketua Program
Studi; 2) Telah mengisi formulir pendaftaran Ujian Akhir Skripsi. Pada tahap ini,
penguji memberikan nilai terhadap mahasiswa dengan rata-rata batas kelulusan 71
(B).
Interaksi akademik yang kondusif diantara sivitas akademika yang tercantum
dalam RKKL digunakan untuk: 1) Penyusunan perangkat pembelajaran dan
pengembangan bahan ajar; 2) Pengadaan bahan praktikum perkuliahan tiap
semester; 3) Pengembangan media pembelajaran khususnya saat masa pandemic
covid-19; 4) Memfasilitasi dosen untuk meneliti sesuai bidangnya; 5) Memfasilitasi
dosen untuk melakukan pengebdian pada masyarakat; 6) Memfasilitasi
pembimbingan skripsi melalui rangkaian seminar proposal, ujian hasil skripsi, hingga
sidang ujian akhir skripsi.
8. Kepuasan Pengguna
Untuk mengukur kepuasan pengguna terhadap proses pendidikan (terutama
mahasiswa), maka instrumen yang digunakan pada aspek ini adalah kuesioner
dengan hasil analisis sebagai berikut
72% 68%
80% 73%63%
64%

70%
60%
50%
40%
14%
6% 8% 12% 11%21% 1720% 16%

30%

73
Gambar 9. Kepuasan Pengguna Terhadap Proses Pendidikan
k BaBerdasarkan hasil pengukuran kepuasan pengguna terhadap proses
pendidikan penunjukkan pada aspek: a) keandalan (reliability): kemampuan dosen,
tenaga kependidikan, dan pengelola dalam memberikan pelayanan kecenderungan
penilaiannya sangat baik dengan persentase 72%, b) daya tanggap
(responsiveness): kemauan dari dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam
membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat kecenderungan
penilaiannya sangat baik dengan persentase 68%, c) kepastian ( assurance):
kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi
keyakinan kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah sesuai
dengan ketentuan kecenderungan penilaiannya sangat baik dengan persentase
64%, d) empati (empathy): kesediaan/kepedulian dosen, tenaga kependidikan,
dan pengelola untuk memberi perhatian kepada mahasiswa kecenderungan
penilaiannya sangat baik dengan persentase 73%, e) tangible: penilaian
mahasiswa terhadap kecukupan, aksesibitas, kualitas sarana dan prasarana
kecenderungan penilaiannya sangat baik dengan persentase 64%.
9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
STIPER Belitang terus melakukan penyesuaian kurikulum agar dapat
memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat sehingga lulusan mampu berperan
penting dalam bidang pendidikan di masyarakat. Struktur kurikulum telah
memenuhi standar sebagai persyaratan capaian kompetensi lulusan dalam
upayanya memperoleh pekerjaan dan mengembangkan keilmuan.
Guna membangun dan mengembangkan suasana akademik yang kondusif,
STIPER Belitang telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang mendukung
yaitu: a) menyelenggarakan kegiatan ilmiah seperti seminar, lokakarya, diskusi, dan
sarasehan, b) menyelenggarakan kuliah umum dengan mengundang pembicara
dari luar, c) mengundang dosen tamu, d) menyelenggarakan kuliah pakar, e)
memfasilitasi kegiatan riset.
STIPER Belitang dalam perjalanannya masih terbatas dalam menghasilkan
model model, karya inovatif, hak cipta, hasil pengembangan prosedur kerja, dan
produk fisik sebagai hasil penelitian. Hal ini terjadi karena penelitian yang
dihasilkan, dilakukan dengan anggaran terbatas, sehingga belum mampu

74
menyentuh persoalan penelitian secara seksama dan mendalam yang mampu
menghasilkan model, inovasi, hak paten, pengembangan prosedur kerja, dan
produk fisik penelitian.
C.7 Penelitian

1. Kebijakan

Demi menjaga kualitas isi/materi penelitian, maka kebijakan standar isi


penelitian pada STIPER Belitang adalah:
a. Penelitian memuat prinsip kemanfaatan, kemutakhiran, dan
mengantisipasi kebutuhan masa mendatang, misalnya pupuk cair dan
pupuk organik.
b. Ruang lingkup penelitian meliputi: mono disiplin keilmuan, inter disiplin
keilmuan dan multi disiplin keilmuan.
c. Materi penelitian dasar berorientasi pada luaran penelitian berupa
penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala,
fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.
d. Materi penelitian terapan berorientasi pada luaran penelitian yang
berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri
(DUDI).
e. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi
kajian khusus untuk kepentingan Nasional, Regional, dan mutu STIPER
Belitang.
f. Materi penelitian pada STIPER Belitang dibuat berdasarkan prinsip:
ilmiah, bermanfaat, beretika dan memperhatikan kegiatan agribisnis,
kebebasan akademik, bertanggungjawab, jujur, kebajikan dan inovatif.
g. Penelitian berorientasi pada upaya membina kemampuan dan
keterampilan meneliti dosen.
h. Penelitian berorientasi melatih dosen mempublikasikan hasil
penelitiannya.
i. Penelitian harus memenuhi kaidah dan metode ilmiah (scientific
research) secara obyektif, logis, dan sistematis.
j. Usulan maupun laporan penelitian harus memenuhi persyaratan mutu,
75
kelengkapan format, dan cara penulisan laporan yang sesuai pedoman.
tata cara penulisan atau pedoman dapat di lihat dan diunduh pada
laman: web https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-bakti-
agribisnis/panduanpenulis atau pada
https://docs.google.com/document/d/1RR1z6zBQLQsmKo669Q3IGjeto2
Abq1zn/edit
k. Kegiatan penelitian harus disesuaikan dengan proposal penelitian yang
telah disetujui.
l. Isi penelitian harus memenuhi standar kejujuran ilmiah dan tidak
mengandung unsur plagiasi.

Adapun kebijakan terkait hasil penelitian pada STIPER Belitang, yakni


sebagai berikut:
a. Karakteristik dan tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Mengembangkan
ilmu Agribisnis, 2) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, 3)
Mengembangkan budaya dan seni, 4) Mengembangkan budaya
akademik, 5) Mengatasi persoalan kehidupan dan kemasyarakatan.
b. Hasil penelitian diarahkan pada pengembangan IPTEK serta spesifik
pada bidang-bidang keahlian keunggulan agribisnis.
c. Hasil penelitian minimal 5 jurnal terpublikasi di Jurnal Bakti Agribisnis di
setiap 6 bulan sekali atau 10 jurnal terpublikasi dalam setiap tahun.
d. Isi/materi penelitian memiliki sifat kebaruan, kemanfaatan, yang
ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan materi.
e. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh kelompok atau individu dosen
dan mahasiswa melalui tiga tahapan; perencanaan, pelaksanaan, dan
seminasi hasil, yang sesuai dengan kaidah dan peraturan yang ada.
f. Lembaga memfasilitasi sarana dan prasarana dalam penelitian,
pengelolaan dana serta memiliki kebijakan terkait dengan pengadaan
dana internal dan penelitian kerjasama dengan lembaga lain.

2. Strategi Pencapaian Standar

Guna mendukung kebijakan yang telah menjadi standar tersebut, maka


strategi pencapaiannya dilakukan dengan cara berikut:

76
a. Mensosialisasikan standar penelitian kepada dosen dan mahasiswa.
b. Membekali dosen tentang pengetahuan penyusunan proposal, metode
pengetahuan ilmiah, dan ethical clearance melalui pelatihan/workshop.
untuk pedoman dapat di unduh pada
https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-bakti-agribisnis/
panduanpenulis atau
https://docs.google.com/document/d/1RR1z6zBQLQsmKo669Q3IGjeto2Ab
q1zn/edit
c. Penerapan secara konsisten topik yang relevan dengan bidang keilmuan.
d. Memfasilitasi dosen untuk melakukan penelitian.
e. Menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait dengan kegiatan penelitian.
f. Sosialisasi penelitian yang monodisiplin, interdisiplin dan multidisiplin
keilmuan melalui publikasi di jurnal ilmiah terakreditasi Nasional maupun
Internasional.
3. Indikator Kinerja Utama
a) Relevansi penelitian
1) Dosen dan mahasiswa mampu meneliti sesuai dengan bidang kajian
dan pedoman penelitian yang berlaku.
2) Dosen dan mahasiswa mampu menyusun laporan penelitian sesuai
dengan panduan yang telah diterbitkan dan mampu menyelesaikannya
sesuai dengan batas waktu yang disepakati.
3) Ada kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan tema
penelitian serta tidak ada kesalahan dalam sistematika sesuai dengan
pedoman lembaga sponsor/penyandang dana penelitian.
4) Diversifikasi hasil penelitian dosen berupa: laporan penelitian, publikasi
ilmiah, dan beberapa HAKI.

b) Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang


Kecenderungan data penelitian pada dosen tetap perguruan swasta
(DTPS) pada STIPER Belitang untuk 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021)
jumlahnya terdapat 16 judul kegiatan Penelitian, dengan rincian pada tahun
2019 terdapat 6 judul penelitian, pada tahun 2020 terdapat 8 judul

77
penelitian, dan pada tahun 2021 terdapat 2 judul penelitian. Secara lebih
terperinci dapat dilihat pada Table berikut :

Tabel 14. Kegiatan Penelitian Dosen


No Nama Jurnal Judul Kegiatan Tahun
Penulis Publikasi (YYYY)

(1) (2) (3) (4) (5)


ANALISIS USAHA PENANGKARAN BENIH
1. Munsiarum Jurnal PADI BERSERTIFIKAT KELOMPOK TANI 2019
Agribisnis HARAPAN
Vol 5 No.1 JAYA DESA TEGAL REJO BELITANG OKU
TIMUR

2. Muridin Jurnal ANALISIS USAHA DAN PROSPEK BUDIDAYA 2019


Agribisnis JAHE GAJAH (Zingiber Officinale) DI DESA
Vol 5 No.1 KEMU KECAMATAN PULAU BERINGIN,
KABUPATEN OKU SELATAN

3. Aisah Jurnal TINGKAT PENDAPATAN, KONSUMSI, DAN 2019


Agribisnis TABUNGAN KELUARGA PENGHASIL DAN
Vol 5 No.1 PEDAGANG KECAMBAH KACANG HIJAU DI
KECAMATAN BELITANG II OKU TIMUR

4. Ary Eko Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA 2019


Prastya Putra Agribisnis PENGELOLAAN IKAN BELIDA MENJADI
Vol 5 No.2 KERUPUK DI KELURAHAN KEMALARAJA
KECAMATAN BATURAJA TIMUR KABUPATEN
OKU

5. Hariyono Jurnal POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKAN 2019


Agribisnis SAPI MELALUI SISTEM INTEGRASI KELAPA
Vol 5 No.2 SAWIT (SISKA) DI DESA MAKARTI MULYA
KECAMATAN MESUJI KABUPATEN OKI

6. Parmaji Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH AYAM PEDAGING 2019


Agribisnis MENJADI BAKSO AYAM DI KECAMATAN
Vol 5 No.2 BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR

7. Hariyono Jurnal Bakti ANALISIS USAHA INTEGRASI ANTARA JASA 2020


Agribisnis RMU, PETERNAKAN DAN PERIKANAN DI
Vol 6 No.1 DESA SIDORAHAYU KECAMATAN BELITANG
KABUPATEN OKU TIMUR

8. Sugeng Jurnal Bakti ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG 2020


Supriyanto Agribisnis MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI
Vol 6 No.1 PANGAN KELUARGA PETANI DI KECAMATAN
BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR

9. Iman Jurnal Bakti ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN 2020


Sulaiman Agribisnis BELUT MENJADI KERIPIK BELUT (STUDI
Vol 6 No.1 KASUS) DI DESA KEDU KECAMATAN BUAY
MADANG TIMUR

10. Munsiarum Jurnal Bakti ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN 2020


Agribisnis TERONG MENJADI KERIPIK TERONG DI
Vol 6 No.1 DESA SRIWANGI KECAMATAN SEMENDAWAI
SUKU III KABUPATEN OKU TIMUR

78
11. Hariyono Jurnal Bakti ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH IKAN 2020
Agribisnis MENAJDI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DI
Vol 6 No.2 DESA TANAH MERAH KECAMATAN BELITANG
MADANG RAYA KABUPATEN OKU TIMUR

12. Ary Eko Jurnal Bakti POTENSI USAHA INDUSTRI TAPAI PISANG 2020
Prastya Putra Agribisnis SKALA RUMAH TANGGA DI DESA TUGU
Vol 6 No.2 HARUM BELITANG MADANG RAYA OKU
TIMUR

13. Saiful Bahrie Jurnal Bakti ANALISIS USAHA PENGOLAHAN KEPALA 2020
Agribisnis IKAN GABUS MENJADI KERUPUK DI
Vol 6 No.2 KELURAHAN KEMALARAJA KECAMATAN
BATURAJA TIMUR KABUPATEN OKU

14 Aisah Jurnal Bakti STRATEGI PEMASARAN KERIPIK TERONG 2020


Agribisnis PADA USAHA HOME INDUSTRI KRIPIK
Vol 6 No.2 TERONG YANG ADA DI DESA SRIWANGGI
SEMENDAWAI SUKU III OKU TIMUR

15. Muridin Jurnal Bakti PENGARUH DAN HUBUNGAN 2021


Agribisnis KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP
Vol.7 No. 2 PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DAN SISTEM
PERGILIRAN KOMODITI DI DESA
YOSOWINANGUN KECAMATAN BELITANG
MADANG RAYA KABUPATEN OKU TIMUR

16. Tiyas Jurnal Bakti FAKTOR PENENTU DAN KEBERLANJUTAN 2021


Murtiningsih Agribisnis INDEKS PERTANAMAN PADI PADA IP 200
Vol.7 No. 2 DAN IP 300 DI DAERAH IRIGASI BELITANG
KABUPATEN OKU TIMUR

c) Keterlibatan Mahasiswa Pada Kegiatan Penelitian Dosen


Kecenderungan data penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa pada
penelitian Dosen untuk tiga tahun terakhir (2019-2021) jumlahnya yaitu
terdapat 4 judul kegiatan yang dilakukan pada tahun 2021, dengan tema
roadmap fokus pada peningkatan nilai tambah untuk peningkatan pendapatan
baik skala indvidu maupun kelompok di wilayah Kabupaten OKU Timur. Secara
lebih terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 15. Keterlibatan Mahasiswa pada Kegiatan Penelitian Dosen

No Nama Tema Nama Judul Kegiatan Tahun


. Dosen Penelitian / Mahasisw
Publikasi a

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

79
1. Parmaji Peningkatan Karnita Analisis Nilai Tambah 2021
Nilai Usaha Pengolahan Ketan
Tambah / Putih Menjadi Rengginang
Jurnal Bakti di Desa Tambak Boyo
Agribisnis Kecamatan Buay Madang
Vol.7 No. 2 Timur Kabupaten OKU
Timur

2. Hariyono Peningkatan Vidya Prospek Agribisnis 2021


Nilai Trihastuti Penyulingan Serai Wangi
Tambah / Menjadi Minyak Atsiri Di
Jurnal Bakti Desa Tanah Merah
Agribisnis Kecamatan Belitang
Vol.7 No. 1 Madang Raya Kabupaten
OKU Timur

3. Zainul Peningkatan Imam Analisis Nilai Tambah 2021


Adhar Nilai Mashuri Usaha Pengolagan
Tambah / Kerupuk Rambak di Desa
Jurnal Bakti Tugu Agung Kecamatan
Agribisnis Lempuing Kabupaten OKI
Vol.7 No. 1

4. Ary Eko Peningkatan Yesi Potensi dan Respon 2021


Prastya Nilai Destiara Masyarakat pada
Putra Tambah / Pengelolahan Kulit Kakao
Jurnal Bakti Menjadi Kerupuk di Desa
Agribisnis Sidomakmur Kecamatan
Vol.7 No. 1 Belitang Kabupaten OKU
Timur

d) Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang yang Dipublikasikan pada


Jurnal Internasional
Kegiatan penelitian dosen tetap perguruan swasta (DTPS) pada STIPER Belitang
yang dipublikasikan pada jurnal internasional untuk 3 (tiga) tahun terakhir
(2019-2021) terdapat 1 judul kegiatan Penelitian yang dilakukan pada tahun
2021. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 16. Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang yang Dipublikasikan pada
Jurnal Internasional

80
No. Nama Jurnal Publikasi Judul Kegiatan Tahun
Penulis (YYYY)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Hariyono Russian FARMERS’S PERCEPTIONS ON 2021


Journal of ORGANIC RICE PLANT FARMING SRI
Agricultural (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION)
and Socio- METHOD AND ITS RELATION TO THE
Economic INCOME IN SUMBER SUKO VILLAGE,
Sciences INDONESIA
ISSN 2226-
1184
www.rjoas.com

e) Kegiatan Penelitian Dosen di Luar Jurnal STIPER Belitang


Kecenderungan data penelitian pada dosen tetap perguruan swasta
(DTPS) pada STIPER Belitang yang di dipublikasikan di Luar jurna Bakti
Agribisnis untuk 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021) jumlahnya terdapat 8
judul kegiatan Penelitian, dengan rincian pada tahun 2019 terdapat 1 judul
penelitian, pada tahun 2020 terdapat 4 judul penelitian, dan pada tahun
2021 terdapat 3 judul penelitian. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 17. Kegiatan Penelitian Dosen di Luar Jurnal STIPER Belitang

No. Nama Jurnal Judul Kegiatan Tahu


Penulis Publikasi (YYYY)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Aisah Jurnal ANALISIS FINANCIAL DAN TATA 2019


Agribisnis NIAGA PENGUSAHAAN JAMUR TIRAM
dan Sosial PUTIH (PLEUROTUS SP) DI
Ekonomi KABUPATEN OKU TIMUR
Pertanian
(JASEP)
Vol 5 No.2

2. Aisah Journal of KONTRIBUSI KERAJINAN TIRAI 2020


Sustainabl TERHADAP PENDAPATAN DAN
e KONSUMSI KELUARGA PETANI DI
Agriculture DESA RANTAU DURIAN I KECAMATAN
Vol.1 No.1 LEMPUING JAYA OGAN KOMERING
ILIR

3 Aisah Jurnal SIGNIFIKASI PEMBENTUKAN 2020


Agribisnis KANDANG DENGAN SISTEM KOMUNAL
dan Sosial BAGI MASYARAKAT DESA SUMBER
Ekonomi SUKO KECAMATAN BELITANG
Pertanian KABUPATEN OKU TIMUR
(JASEP)

81
Vol 6 No 1
Mei 2020

4 Munsiarum Jurnal ANALISIS POTENSI MSYARAKAT 2020


Agribisnis DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG
dan Sosial ORGANIK DI DESA TEGAL SARI
Ekonomi KECAMATAN BELITANG II KABUPATEN
Pertanian OKU TIMUR
(JASEP)
Vol 6 No 1
Mei 2020

5 Muridin Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH DAN 2020


Agribisnis KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN
dan Sosial PADI DI BUAY BAHUGA KECAMATAN
Ekonomi WAY KANAN LAMPUNG
Pertanian
(JASEP)
Vol 6 No 1
Mei 2020

6. Tiyas Jurnal STRATEGI PEMASARAN KERIPIK 2021


Murtiningsih Agribisnis TERONG PADA USAHA HOME
dan Sosial INDUSTRI KERIPIK TERONG YANG
Ekonomi ADA DI DESA SRIWANGI
Pertanian SEMENDAWAI SUKU III OKU TIMUR
(JASEP)
Vol 7 No.2

7. Munsiarum Jurnal ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG 2021


Agribisnis MEMPENGARUHI PENGELUARAN
dan Sosial KONSUMSI PANGAN KELUARGA
Ekonomi PETANI DI KECAMATAN BELITANG
Pertanian KABUPATEN OKU TIMUR
(JASEP)
Vol 7 No.2

8. Aisah Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA 2021


Agribisnis PENGOLAHAN IKAN ASAP (LELE DAN
dan Sosial PATIN) DI KOTA PALEMBANG
Ekonomi
Pertanian
(JASEP)
Vol 7 No.2

f) Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang Yang Terdaftar HAKI


Kegiatan penelitian dosen tetap perguruan swasta (DTPS) pada STIPER Belitang
yang telah didaftarkan sebagai HAKI pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia untuk 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021) terdapat 8 judul kegiatan
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2021. Secara lebih terperinci dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Tabel 18. Kegiatan Penelitian Dosen yang Terdaftar HAKI


No. Pemegang Judul Kegiatan Keterangan Tahun
82
Hak Cipta (YYYY)

(1) (2) (3) (4) (5)


Kementerian Hukum dan Hak
1. Hariyono Analisis biaya dan Asasi Manusia 2021
pendapatan petani
peserta P3 KUK di Dipublikasikan pertama kali
Kabupaten Musi Rawas pada 21 April 1992 di
Provinsi Sumatera Selatan Palembang, Sumatera Selatan
(Studi Kasus P3 KUK di
Desa Purwodadi) Nomor Pencatatan 000250528
Kementerian Hukum dan Hak
2. Hariyono Revevansi besaran rente Asasi Manusia 2021
ekonomi dalam
perhitungan biaya dan Dipublikasikan pertama kali
manfaat unit usaha hutan pada 21 Februari 2000 di di
rakyat Palembang, Sumatera Selatan

Nomor Pencatatan 000247501


Kementerian Hukum dan Hak
3. Hariyono Ombo: Suatu cara untuk Asasi Manusia 2021
melestarikan ikan mujair
di Danau Lindu – Taman Dipublikasikan pertama kali
Nasional Lore Lindu pada 20 Agustus 2007 di Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah

Nomor Pencatatan 000251871


Kementerian Hukum dan Hak
4. Hariyono Struktur agribisnis SUPK Asasi Manusia 2021
(Satuan Usaha
Perhutanan Kerakyatan) Dipublikasikan pertama kali
konsepsi empiric dilandasi pada 25 Maret 2009 di di
paradigma pembangunan Palembang, Sumatera Selatan
berwawasan lingkungan
(Disertasi) Nomor Pencatatan 000247464
Kementerian Hukum dan Hak
5. Hariyono Budaya lokak sebagai Asasi Manusia 2021
filosofi dalam
pengendalian kebakaran Dipublikasikan pertama kali
hutan sehingga pada 09 Juni 2009 di di
pembangunan HTI, MHPM Palembang, Sumatera Selatan
dan MHR di Sumatera
Selatan sukses tanpa Nomor Pencatatan 000250362
terjadi kebakaran hutan
Kementerian Hukum dan Hak
6. Hariyono Hutan lebih baik berpagar Asasi Manusia 2021
mangkoj dari pada
berpagar tembok sebagai Dipublikasikan pertama kali
semboyan masyarakat pada 15 Juni 2009 di di
kecil (masyarakat bawah) Palembang, Sumatera Selatan
dalam mensukseskan
Program PHBM melalui Nomor Pencatatan 000250349
manajemen regim di
Kabupaten Madiun Jawa
Timur
Kementerian Hukum dan Hak
7. Hariyono SUPK Ideal yang tidak Asasi Manusia 2021
rawan konflik akan
mensukseskan
83
Dipublikasikan pertama kali
pembangunan HTI pada 29 Juni 2009 di di
Sekarang dan yang akan Palembang, Sumatera Selatan
datang
Nomor Pencatatan 000251760
Kementerian Hukum dan Hak
8. Hariyono Model rehabilitasi hutan Asasi Manusia 2021
dan lahan (RHL) dengan
pola social forestry yang Dipublikasikan pertama kali
jitu (Efektif dan Efisien) pada 03 Desember 2019 di
Palembang, Sumatera Selatan

Nomor Pencatatan 000248819

4. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan dalam penelitian adalah:
a. Kesesuaian isi penelitian dengan bidang ilmu agribisnis.
b. Adanya review isi substansi penelitian.
c. Adanya asistensi/pendampingan terhadap karya penelitian dan publikasi
bidang agribisnis melalui e-jurnal. Semua tahapan dapat dilihat dari
laman : https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/
d. Dosen mengajukan proposal penelitian maupun hasil penelitian sesuai
ketentuan yang berlaku pada STIPER Belitang.
e. Tersusunnya kalender kegiatan penelitian melalui (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) LPPM STIPER Belitang.
f. Adanya pedoman penelitian dosen yang dapat diakses melalui laman
website berikut ini: https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-
bakti-agribisnis/panduanpenulis atau
https://docs.google.com/document/d/1RR1z6zBQLQsmKo669Q3Igjeto2Ab
q1zn/edit
g. Hasil penelitian bersih dari unsur plagiasi.
h. Hasil penelitian diterbitkan dalam bentuk buku dan jurnal Nasional yang
belum terakreditasi, serta dipublikasikan di dalam WEB STIPER Belitang,
dengan laman https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/
i. Hasil penelitian dijadikan rujukan dalam perkuliahan bagi dosen pemangku
mata kuliah, bagi mahasiswa STIPER Belitang maupun pihak yang
membutuhkan.
j. Hasil penelitian dosen dan mahasiswa menjadi rujukan dalam pengambilan

84
kebijakan pendidikan bagi stakeholder untuk melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat melalui LPPM STIPER Belitang.

5. Evaluasi Capaian Kinerja

Terdapat beberapa kegiatan penelitian dosen STIPER Belitang yang melibatkan


sejumlah mahasiswa. Beberapa hal yang tercatat sebagai ketidakberhasilan pada
aspek ini antara lain adalah :
a. Masih kurangnya karya ilmiah dalam bentuk buku yang dihasilkan oleh dosen.
b. Corak penelitian kuantitatif yang membutuhkan basis statistik yang memadai
menjadi kendala bagi dosen dan mahasiswa STIPER Belitang mengembangkan
riset berbasis produk.
c. Adanya persyaratan administrasi dan bukti pertanggung jawaban dana
penelitian DIPA yang rumit, kurang menggugah motivasi dosen untuk
melakukan penelitian.
d. Belum semua dosen melibatkan mahasiswa dalam penelitiannya.
e. Kurangnya keterlibatan mahasiswa pada publikasi penelitian dosen di jurnal
internasional.
f. Banyaknya hasil penelitian dan karya ilmiah dosen STIPER Belitang yang
belum di daftarkan sebagai HAKI (Hak Kekayaan Interlektual) di Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia) Republik Indonesia.
6. Penjaminan Mutu Penelitian
Implementasi sistem penjaminan mutu STIPER Belitang terkait proses
penelitian yaitu :
a. Kegiatan penelitian memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
b. Kegiatan penelitian mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan
lingkungan.
c. Kegiatan penelitian mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir
skripsi harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada point (1)
dan point (2), capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan
yang berlaku.
d. LPPM melakukan monitoring dan evaluasi penelitian secara komprehensif.
85
https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/
e. Pelatihan metodologi penelitian secara berkesinambungan kepada peneliti.
f. Untuk mengantisipasi unsur plagiasi dilakukan pengujian menggunakan
aplikasi soft wareturnitin.
g. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen yang dinyatakan dalam
besaran kum dan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran SKS.
7. Kepuasan Pengguna
Hasil pengukuran kepuasan pengguna terhadap layanan dan pelaksanaan
proses penelitian tersebut sangat ditentukan oleh instrumen atau alat ukur yang
digunakan akurat dan terpercaya melalui uji validitas dan reliabilitas. Dari hasil
pengujian validitas menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan valid dan dapat
diikut sertakan dalam pengumpulan data dalam pengukuran kepuasan pengguna.
8. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
Setiap kegiatan yang dilaksanakan STIPER Belitang terkait layanan dan
pelaksanaan proses penelitian dengan mitra penelitian sama-sama puas dengan
hasil yang dicapai. Meskipun ada beberapa kelemahan yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut, namun tidak mengurangi makna kerjasama yang telah dibangun
dan bagi Prodi, kelemahan yang terjadi menjadi masukan dan perbaikan di masa
mendatang. Hal ini beralasan karena kemajuan dalam mengelola Perguruan Tinggi
tidak hanya datang dari internal institusi, tetapi juga dengan pihak luar yang
menjadi mitra. Jika kepuasan dari pihak luar muncul membawa dampak positif
bagi citra STIPER Belitang sehingga mendorong pihak lain untuk bekerjasama. Tidak
ada instrumen yang diberlakukan oleh STIPER Belitang untuk mengevaluasi
kepuasan mitra penelitian. Adapun bentuk tindak lanjut atas beberapa analisis
tersebut antara lain:
1) STIPER Belitang menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian
sesuai dengan rencana strategis penelitian STIPER Belitang dilihat pada:
https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/
2) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan
mutu internal penelitian, lihat pada: https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/
3) Memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian,
penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (HKI)

86
sebagaimana tertera pada: https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/
4) Menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut
aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar.
5) Mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui
program kerjasama penelitian.
6) Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana penelitian.
7) Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi dan menulis di
jurnal bereputasi.
8) Melaporkan kegiatan penelitian tepat waktu dan sesuai dengan ketentuannya.
9) Penetapan alokasi dana penelitian dalam perencanaan DIPA.
10) Penetapan jumlah judul minimal penelitian setiap tahun.
11) Kerjasama pembiayaan penelitian dengan pihak-pihak lain.
12) Meningkatnya jumlah penelitian dosen yang didanai lembaga penelitian baik
internal maupun eksternal.
13) Terpenuhinya jumlah minimal pendanaan masing-masing peneliti.
14) Adanya peningkatan kerjasama peneliti dengan lembaga perguruan tinggi lain.

C.8 Penelitian
1. Kebijakan
Demi menjaga kualitas isi/materi penelitian, maka kebijakan standar isi
penelitian pada STIPER Belitang adalah:
a. Penelitian memuat prinsip kemanfaatan, kemutakhiran, dan mengantisipasi
kebutuhan masa mendatang, misalnya pupuk cair dan pupuk organik.
b. Ruang lingkup penelitian meliputi: mono disiplin keilmuan, inter disiplin
keilmuan dan multi disiplin keilmuan.
c. Materi penelitian dasar berorientasi pada luaran penelitian berupa
penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena,
kaidah, model, atau postulat baru.
d. Materi penelitian terapan berorientasi pada luaran penelitian yang berupa
inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri (DUDI).
87
e. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi kajian
khusus untuk kepentingan Nasional, Regional, dan mutu STIPER Belitang.
f. Materi penelitian pada STIPER Belitang dibuat berdasarkan prinsip: ilmiah,
bermanfaat, beretika dan memperhatikan kegiatan agribisnis, kebebasan
akademik, bertanggungjawab, jujur, kebajikan dan inovatif.
g. Penelitian berorientasi pada upaya membina kemampuan dan keterampilan
meneliti dosen.
h. Penelitian berorientasi melatih dosen mempublikasikan hasil penelitiannya.
i. Penelitian harus memenuhi kaidah dan metode ilmiah (scientific research)
secara obyektif, logis, dan sistematis.
j. Usulan maupun laporan penelitian harus memenuhi persyaratan mutu,
kelengkapan format, dan cara penulisan laporan yang sesuai pedoman. tata
cara penulisan atau pedoman dapat di lihat dan diunduh pada laman: web
https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-bakti-agribisnis/
panduanpenulis atau pada
https://docs.google.com/document/d/1RR1z6zBQLQsmKo669Q3IGjeto2Abq
1zn/edit
k. Kegiatan penelitian harus disesuaikan dengan proposal penelitian yang telah
disetujui.
l. Isi penelitian harus memenuhi standar kejujuran ilmiah dan tidak
mengandung unsur plagiasi.

Adapun kebijakan terkait hasil penelitian pada STIPER Belitang, yakni sebagai
berikut:
a. Karakteristik dan tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Mengembangkan
ilmu Agribisnis, 2) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, 3)
Mengembangkan budaya dan seni, 4) Mengembangkan budaya akademik,
5) Mengatasi persoalan kehidupan dan kemasyarakatan.
b. Hasil penelitian diarahkan pada pengembangan IPTEK serta spesifik pada
bidang-bidang keahlian keunggulan agribisnis.
c. Hasil penelitian minimal 5 jurnal terpublikasi di Jurnal Bakti Agribisnis di
setiap 6 bulan sekali atau 10 jurnal terpublikasi dalam setiap tahun.
d. Isi/materi penelitian memiliki sifat kebaruan, kemanfaatan, yang

88
ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan materi.
e. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh kelompok atau individu dosen dan
mahasiswa melalui tiga tahapan; perencanaan, pelaksanaan, dan seminasi
hasil, yang sesuai dengan kaidah dan peraturan yang ada.
f. Lembaga memfasilitasi sarana dan prasarana dalam penelitian, pengelolaan
dana serta memiliki kebijakan terkait dengan pengadaan dana internal dan
penelitian kerjasama dengan lembaga lain.

2. Strategi Pencapaian Standar


Guna mendukung kebijakan yang telah menjadi standar tersebut, maka
strategi pencapaiannya dilakukan dengan cara berikut:
a. Mensosialisasikan standar penelitian kepada dosen dan mahasiswa.
b. Membekali dosen tentang pengetahuan penyusunan proposal, metode
pengetahuan ilmiah, dan ethical clearance melalui pelatihan/workshop.
untuk pedoman dapat di unduh pada
https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-bakti-agribisnis/
panduanpenulis atau
https://docs.google.com/document/d/1RR1z6zBQLQsmKo669Q3IGjeto2Ab
q1zn/edit
c. Penerapan secara konsisten topik yang relevan dengan bidang keilmuan.
d. Memfasilitasi dosen untuk melakukan penelitian.
e. Menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait dengan kegiatan penelitian.
f. Sosialisasi penelitian yang monodisiplin, interdisiplin dan multidisiplin
keilmuan melalui publikasi di jurnal ilmiah terakreditasi Nasional maupun
Internasional.
3. Indikator Kinerja Utama
a. Relevansi penelitian
1) Dosen dan mahasiswa mampu meneliti sesuai dengan bidang kajian
dan pedoman penelitian yang berlaku.
2) Dosen dan mahasiswa mampu menyusun laporan penelitian sesuai
dengan panduan yang telah diterbitkan dan mampu menyelesaikannya
sesuai dengan batas waktu yang disepakati.
3) Ada kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan tema

89
penelitian serta tidak ada kesalahan dalam sistematika sesuai dengan
pedoman lembaga sponsor/penyandang dana penelitian.
4) Diversifikasi hasil penelitian dosen berupa: laporan penelitian, publikasi
ilmiah, dan beberapa HAKI.
b. Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang
Kecenderungan data penelitian pada dosen tetap perguruan swasta
(DTPS) pada STIPER Belitang untuk 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021)
jumlahnya terdapat 16 judul kegiatan Penelitian, dengan rincian pada tahun
2019 terdapat 6 judul penelitian, pada tahun 2020 terdapat 8 judul
penelitian, dan pada tahun 2021 terdapat 2 judul penelitian. Secara lebih
terperinci dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 19. Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang


No Nama Jurnal Judul Kegiatan Tahun
Penulis Publikasi (YYYY)

(1) (2) (3) (4) (5)


ANALISIS USAHA PENANGKARAN BENIH
1. Munsiarum Jurnal PADI BERSERTIFIKAT KELOMPOK TANI 2019
Agribisnis HARAPAN
Vol 5 No.1 JAYA DESA TEGAL REJO BELITANG OKU
TIMUR

2. Muridin Jurnal ANALISIS USAHA DAN PROSPEK 2019


Agribisnis BUDIDAYA JAHE GAJAH (Zingiber
Vol 5 No.1 Officinale) DI DESA KEMU KECAMATAN
PULAU BERINGIN, KABUPATEN OKU
SELATAN

3. Aisah Jurnal TINGKAT PENDAPATAN, KONSUMSI, DAN 2019


Agribisnis TABUNGAN KELUARGA PENGHASIL DAN
Vol 5 No.1 PEDAGANG KECAMBAH KACANG HIJAU
DI KECAMATAN BELITANG II OKU TIMUR

4. Ary Eko Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA 2019


Prastya Agribisnis PENGELOLAAN IKAN BELIDA MENJADI
Putra Vol 5 No.2 KERUPUK DI KELURAHAN KEMALARAJA
KECAMATAN BATURAJA TIMUR
KABUPATEN OKU

5. Hariyono Jurnal POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKAN 2019


Agribisnis SAPI MELALUI SISTEM INTEGRASI
Vol 5 No.2 KELAPA SAWIT (SISKA) DI DESA
MAKARTI MULYA KECAMATAN MESUJI
KABUPATEN OKI

6. Parmaji Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH AYAM 2019


Agribisnis PEDAGING MENJADI BAKSO AYAM DI
Vol 5 No.2 KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU
TIMUR
90
7. Hariyono Jurnal Bakti ANALISIS USAHA INTEGRASI ANTARA 2020
Agribisnis JASA RMU, PETERNAKAN DAN
Vol 6 No.1 PERIKANAN DI DESA SIDORAHAYU
KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU
TIMUR

8. Sugeng Jurnal Bakti ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG 2020


Supriyanto Agribisnis MEMPENGARUHI PENGELUARAN
Vol 6 No.1 KONSUMSI PANGAN KELUARGA PETANI
DI KECAMATAN BELITANG KABUPATEN
OKU TIMUR

9. Iman Jurnal Bakti ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN 2020


Sulaiman Agribisnis BELUT MENJADI KERIPIK BELUT (STUDI
Vol 6 No.1 KASUS) DI DESA KEDU KECAMATAN
BUAY MADANG TIMUR

10. Munsiarum Jurnal Bakti ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN 2020


Agribisnis TERONG MENJADI KERIPIK TERONG DI
Vol 6 No.1 DESA SRIWANGI KECAMATAN
SEMENDAWAI SUKU III KABUPATEN OKU
TIMUR

11. Hariyono Jurnal Bakti ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH IKAN 2020


Agribisnis MENAJDI PUPUK ORGANIK CAIR (POC)
Vol 6 No.2 DI DESA TANAH MERAH KECAMATAN
BELITANG MADANG RAYA KABUPATEN
OKU TIMUR

12. Ary Eko Jurnal Bakti POTENSI USAHA INDUSTRI TAPAI 2020
Prastya Agribisnis PISANG SKALA RUMAH TANGGA DI DESA
Putra Vol 6 No.2 TUGU HARUM BELITANG MADANG RAYA
OKU TIMUR

13. Saiful Jurnal Bakti ANALISIS USAHA PENGOLAHAN KEPALA 2020


Bahrie Agribisnis IKAN GABUS MENJADI KERUPUK DI
Vol 6 No.2 KELURAHAN KEMALARAJA KECAMATAN
BATURAJA TIMUR KABUPATEN OKU

14 Aisah Jurnal Bakti STRATEGI PEMASARAN KERIPIK TERONG 2020


Agribisnis PADA USAHA HOME INDUSTRI KRIPIK
Vol 6 No.2 TERONG YANG ADA DI DESA
SRIWANGGI SEMENDAWAI SUKU III OKU
TIMUR

15. Muridin Jurnal Bakti PENGARUH DAN HUBUNGAN 2021


Agribisnis KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP
Vol.7 No. 2 PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DAN
SISTEM PERGILIRAN KOMODITI DI DESA
YOSOWINANGUN KECAMATAN BELITANG
MADANG RAYA KABUPATEN OKU TIMUR

16. Tiyas Jurnal Bakti FAKTOR PENENTU DAN KEBERLANJUTAN 2021


Murtiningsih Agribisnis INDEKS PERTANAMAN PADI PADA IP 200
Vol.7 No. 2 DAN IP 300 DI DAERAH IRIGASI
BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR

c. Keterlibatan Mahasiswa Pada Kegiatan Penelitian Dosen

91
Kecenderungan data penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa pada
penelitian Dosen untuk tiga tahun terakhir (2019-2021) jumlahnya yaitu
terdapat 4 judul kegiatan yang dilakukan pada tahun 2021, dengan tema
roadmap fokus pada peningkatan nilai tambah untuk peningkatan
pendapatan baik skala indvidu maupun kelompok di wilayah Kabupaten
OKU Timur. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 20. Keterlibatan Mahasiswa pda Penelitian Dosen


No. Nama Tema Nama Judul Kegiatan Tahun
Dosen Penelitian / Mahasiswa
Publikasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Parmaji Peningkatan Karnita Analisis Nilai Tambah Usaha 2021


Nilai Tambah Pengolahan Ketan Putih Menjadi
/ Jurnal Bakti Rengginang di Desa Tambak Boyo
Agribisnis Kecamatan Buay Madang Timur
Vol.7 No. 2 Kabupaten OKU Timur

2. Hariyono Peningkatan Vidya Prospek Agribisnis Penyulingan 2021


Nilai Tambah Trihastuti Serai Wangi Menjadi Minyak Atsiri
/ Jurnal Bakti Di Desa Tanah Merah Kecamatan
Agribisnis Belitang Madang Raya Kabupaten
Vol.7 No. 1 OKU Timur

3. Zainul Peningkatan Imam Analisis Nilai Tambah Usaha 2021


Adhar Nilai Tambah Mashuri Pengolagan Kerupuk Rambak di
/ Jurnal Bakti Desa Tugu Agung Kecamatan
Agribisnis Lempuing Kabupaten OKI
Vol.7 No. 1

4. Ary Eko Peningkatan Yesi Potensi dan Respon Masyarakat 2021


Prastya Nilai Tambah Destiara pada Pengelolahan Kulit Kakao
Putra / Jurnal Bakti Menjadi Kerupuk di Desa
Agribisnis Sidomakmur Kecamatan Belitang
Vol.7 No. 1 Kabupaten OKU Timur

d. Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang yang Dipublikasikan


pada Jurnal Internasional
Kegiatan penelitian dosen tetap perguruan swasta (DTPS) pada STIPER
Belitang yang dipublikasikan pada jurnal internasional untuk 3 (tiga) tahun
terakhir (2019-2021) terdapat 1 judul kegiatan Penelitian yang dilakukan
pada tahun 2021. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 20. Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang yang di Publikasikan
pada Jurnal Internasional
No. Nama Jurnal Publikasi Judul Kegiatan Tahun
Penulis (YYYY)

(1) (2) (3) (4) (5)


92
1. Hariyono Russian FARMERS’S PERCEPTIONS ON 2021
Journal of ORGANIC RICE PLANT FARMING SRI
Agricultural (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION)
and Socio- METHOD AND ITS RELATION TO THE
Economic INCOME IN SUMBER SUKO VILLAGE,
Sciences INDONESIA
ISSN 2226-
1184
www.rjoas.com

e. Kegiatan Penelitian Dosen di Luar Jurnal STIPER Belitang


Kecenderungan data penelitian pada dosen tetap perguruan swasta
(DTPS) pada STIPER Belitang yang di dipublikasikan di Luar jurna Bakti
Agribisnis untuk 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021) jumlahnya terdapat 8
judul kegiatan Penelitian, dengan rincian pada tahun 2019 terdapat 1
judul penelitian, pada tahun 2020 terdapat 4 judul penelitian, dan pada
tahun 2021 terdapat 3 judul penelitian. Secara lebih terperinci dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 21. Kegiatan Penelitian Dosen di Luar Jurnal STIPER Belitang


Tabel Nama Jurnal Judul Kegiatan Tahun
….. Penulis Publikasi (YYYY)
No.

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Aisah Jurnal ANALISIS FINANCIAL DAN TATA 2019


Agribisnis NIAGA PENGUSAHAAN JAMUR TIRAM
dan Sosial PUTIH (PLEUROTUS SP) DI
Ekonomi KABUPATEN OKU TIMUR
Pertanian
(JASEP)
Vol 5 No.2

2. Aisah Journal of KONTRIBUSI KERAJINAN TIRAI 2020


Sustainabl TERHADAP PENDAPATAN DAN
e KONSUMSI KELUARGA PETANI DI
Agriculture DESA RANTAU DURIAN I KECAMATAN
Vol.1 No.1 LEMPUING JAYA OGAN KOMERING
ILIR

3 Aisah Jurnal SIGNIFIKASI PEMBENTUKAN KANDANG 2020


Agribisnis DENGAN SISTEM KOMUNAL BAGI
dan Sosial MASYARAKAT DESA SUMBER SUKO
Ekonomi KECAMATAN BELITANG KABUPATEN
Pertanian OKU TIMUR
(JASEP)
Vol 6 No 1
Mei 2020

93
4 Munsiarum Jurnal ANALISIS POTENSI MSYARAKAT 2020
Agribisnis DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG
dan Sosial ORGANIK DI DESA TEGAL SARI
Ekonomi KECAMATAN BELITANG II KABUPATEN
Pertanian OKU TIMUR
(JASEP)
Vol 6 No 1
Mei 2020

5 Muridin Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH DAN 2020


Agribisnis KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN
dan Sosial PADI DI BUAY BAHUGA KECAMATAN
Ekonomi WAY KANAN LAMPUNG
Pertanian
(JASEP)
Vol 6 No 1
Mei 2020

6. Tiyas Jurnal STRATEGI PEMASARAN KERIPIK 2021


Murtiningsih Agribisnis TERONG PADA USAHA HOME
dan Sosial INDUSTRI KERIPIK TERONG YANG
Ekonomi ADA DI DESA SRIWANGI
Pertanian SEMENDAWAI SUKU III OKU TIMUR
(JASEP)
Vol 7 No.2

7. Munsiarum Jurnal ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG 2021


Agribisnis MEMPENGARUHI PENGELUARAN
dan Sosial KONSUMSI PANGAN KELUARGA
Ekonomi PETANI DI KECAMATAN BELITANG
Pertanian KABUPATEN OKU TIMUR
(JASEP)
Vol 7 No.2

8. Aisah Jurnal ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA 2021


Agribisnis PENGOLAHAN IKAN ASAP (LELE DAN
dan Sosial PATIN) DI KOTA PALEMBANG
Ekonomi
Pertanian
(JASEP)
Vol 7 No.2

f. Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang Yang Terdaftar HAKI


Kegiatan penelitian dosen tetap perguruan swasta (DTPS) pada STIPER
Belitang yang telah didaftarkan sebagai HAKI pada Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia untuk 3 (tiga) tahun terakhir (2019-2021) terdapat
8 judul kegiatan Penelitian yang dilakukan pada tahun 2021. Secara lebih
terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 22. Kegiatan Penelitian Dosen STIPER Belitang yang Terfdaftar HAKI
No. Pemegang Judul Kegiatan Keterangan Tahun
Hak Cipta (YYYY)

(1) (2) (3) (4) (5)

94
Kementerian Hukum dan Hak
1. Hariyono Analisis biaya dan Asasi Manusia 2021
pendapatan petani
peserta P3 KUK di Dipublikasikan pertama kali
Kabupaten Musi pada 21 April 1992 di
Rawas Provinsi Palembang, Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
(Studi Kasus P3 KUK di Nomor Pencatatan 000250528
Desa Purwodadi)
Kementerian Hukum dan Hak
2. Hariyono Revevansi besaran Asasi Manusia 2021
rente ekonomi dalam
perhitungan biaya dan Dipublikasikan pertama kali
manfaat unit usaha pada 21 Februari 2000 di di
hutan rakyat Palembang, Sumatera Selatan

Nomor Pencatatan 000247501


Kementerian Hukum dan Hak
3. Hariyono Ombo: Suatu cara Asasi Manusia 2021
untuk melestarikan
ikan mujair di Danau Dipublikasikan pertama kali
Lindu – Taman pada 20 Agustus 2007 di Palu,
Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi
Tengah
Nomor Pencatatan 000251871
Kementerian Hukum dan Hak
4. Hariyono Struktur agribisnis Asasi Manusia 2021
SUPK (Satuan Usaha
Perhutanan Dipublikasikan pertama kali
Kerakyatan) konsepsi pada 25 Maret 2009 di di
empiric dilandasi Palembang, Sumatera Selatan
paradigma
pembangunan Nomor Pencatatan 000247464
berwawasan
lingkungan (Disertasi)
Kementerian Hukum dan Hak
5. Hariyono Budaya lokak sebagai Asasi Manusia 2021
filosofi dalam
pengendalian Dipublikasikan pertama kali
kebakaran hutan pada 09 Juni 2009 di di
sehingga Palembang, Sumatera Selatan
pembangunan HTI,
MHPM dan MHR di Nomor Pencatatan 000250362
Sumatera Selatan
sukses tanpa terjadi
kebakaran hutan
Kementerian Hukum dan Hak
6. Hariyono Hutan lebih baik Asasi Manusia 2021
berpagar mangkoj dari
pada berpagar tembok Dipublikasikan pertama kali
sebagai semboyan pada 15 Juni 2009 di di
masyarakat kecil Palembang, Sumatera Selatan
(masyarakat bawah)
dalam mensukseskan Nomor Pencatatan 000250349
Program PHBM melalui
manajemen regim di
Kabupaten Madiun
Jawa Timur

95
Kementerian Hukum dan Hak
7. Hariyono SUPK Ideal yang tidak Asasi Manusia 2021
rawan konflik akan
mensukseskan Dipublikasikan pertama kali
pembangunan HTI pada 29 Juni 2009 di di
Sekarang dan yang Palembang, Sumatera Selatan
akan datang
Nomor Pencatatan 000251760
Kementerian Hukum dan Hak
8. Hariyono Model rehabilitasi Asasi Manusia 2021
hutan dan lahan (RHL)
dengan pola social Dipublikasikan pertama kali
forestry yang jitu pada 03 Desember 2019 di
(Efektif dan Efisien) Palembang, Sumatera Selatan

Nomor Pencatatan 000248819


4. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan dalam penelitian adalah:
a. Kesesuaian isi penelitian dengan bidang ilmu agribisnis.
b. Adanya review isi substansi penelitian.
c. Adanya asistensi/pendampingan terhadap karya penelitian dan publikasi
bidang agribisnis melalui e-jurnal. Semua tahapan dapat dilihat dari
laman : https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/
d. Dosen mengajukan proposal penelitian maupun hasil penelitian sesuai
ketentuan yang berlaku pada STIPER Belitang.
e. Tersusunnya kalender kegiatan penelitian melalui (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) LPPM STIPER Belitang.
f. Adanya pedoman penelitian dosen yang dapat diakses melalui laman
website berikut ini: https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/index.php/jurnal-
bakti-agribisnis/panduanpenulis atau
https://docs.google.com/document/d/1RR1z6zBQLQsmKo669Q3Igjeto2Ab
q1zn/edit
g. Hasil penelitian bersih dari unsur plagiasi.
h. Hasil penelitian diterbitkan dalam bentuk buku dan jurnal Nasional yang
belum terakreditasi, serta dipublikasikan di dalam WEB STIPER Belitang,
dengan laman https://jurnal.stiperbelitang.ac.id/
i. Hasil penelitian dijadikan rujukan dalam perkuliahan bagi dosen pemangku
mata kuliah, bagi mahasiswa STIPER Belitang maupun pihak yang
membutuhkan.

96
j. Hasil penelitian dosen dan mahasiswa menjadi rujukan dalam pengambilan
kebijakan pendidikan bagi stakeholder untuk melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat melalui LPPM STIPER Belitang.

5. Evaluasi Capaian Kinerja


Terdapat beberapa kegiatan penelitian dosen STIPER Belitang yang
melibatkan sejumlah mahasiswa. Beberapa hal yang tercatat sebagai
ketidakberhasilan pada aspek ini antara lain adalah:
a. Masih kurangnya karya ilmiah dalam bentuk buku yang dihasilkan oleh dosen.
b. Corak penelitian kuantitatif yang membutuhkan basis statistik yang memadai
menjadi kendala bagi dosen dan mahasiswa STIPER Belitang
mengembangkan riset berbasis produk.
c. Adanya persyaratan administrasi dan bukti pertanggung jawaban dana
penelitian DIPA yang rumit, kurang menggugah motivasi dosen untuk
melakukan penelitian.
d. Belum semua dosen melibatkan mahasiswa dalam penelitiannya.
e. Kurangnya keterlibatan mahasiswa pada publikasi penelitian dosen di jurnal
internasional.
f. Banyaknya hasil penelitian dan karya ilmiah dosen STIPER Belitang yang
belum di daftarkan sebagai HAKI (Hak Kekayaan Interlektual) di Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia) Republik Indonesia.
6. Penjaminan Mutu Penelitian
Implementasi sistem penjaminan mutu STIPER Belitang terkait proses
penelitian yaitu:
a. Kegiatan penelitian memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
b. Kegiatan penelitian mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan
lingkungan.
c. Kegiatan penelitian mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir
skripsi harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada point (1)
dan point (2), capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan
yang berlaku.

97
d. LPPM melakukan monitoring dan evaluasi penelitian secara komprehensif.
https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/
e. Pelatihan metodologi penelitian secara berkesinambungan kepada
peneliti.
f. Untuk mengantisipasi unsur plagiasi dilakukan pengujian menggunakan
aplikasi soft wareturnitin.
g. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen yang dinyatakan dalam
besaran kum dan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran SKS.
7. Kepuasan Pengguna
Hasil pengukuran kepuasan pengguna terhadap layanan dan pelaksanaan
proses penelitian tersebut sangat ditentukan oleh instrumen atau alat ukur yang
digunakan akurat dan terpercaya melalui uji validitas dan reliabilitas. Dari hasil
pengujian validitas menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan valid dan dapat
diikut sertakan dalam pengumpulan data dalam pengukuran kepuasan pengguna.
8. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
Setiap kegiatan yang dilaksanakan STIPER Belitang terkait layanan dan
pelaksanaan proses penelitian dengan mitra penelitian sama-sama puas dengan
hasil yang dicapai. Meskipun ada beberapa kelemahan yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut, namun tidak mengurangi makna kerjasama yang telah dibangun
dan bagi Prodi, kelemahan yang terjadi menjadi masukan dan perbaikan di masa
mendatang. Hal ini beralasan karena kemajuan dalam mengelola Perguruan Tinggi
tidak hanya datang dari internal institusi, tetapi juga dengan pihak luar yang
menjadi mitra. Jika kepuasan dari pihak luar muncul membawa dampak positif
bagi citra STIPER Belitang sehingga mendorong pihak lain untuk bekerjasama. Tidak
ada instrumen yang diberlakukan oleh STIPER Belitang untuk mengevaluasi
kepuasan mitra penelitian. Adapun bentuk tindak lanjut atas beberapa analisis
tersebut antara lain:
1) STIPER Belitang menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian
sesuai dengan rencana strategis penelitian STIPER Belitang dilihat pada:
https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/
2) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan
mutu internal penelitian, lihat pada: https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/

98
3) Memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian,
penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (HKI)
sebagaimana tertera pada: https://www.stiperbelitang.ac.id/lppm/
4) Menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut
aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar.
5) Mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui
program kerjasama penelitian.
6) Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana penelitian.
7) Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi dan menulis di
jurnal bereputasi.
8) Melaporkan kegiatan penelitian tepat waktu dan sesuai dengan ketentuannya.
9) Penetapan alokasi dana penelitian dalam perencanaan DIPA.
10) Penetapan jumlah judul minimal penelitian setiap tahun.
11) Kerjasama pembiayaan penelitian dengan pihak-pihak lain.
12) Meningkatnya jumlah penelitian dosen yang didanai lembaga penelitian baik
internal maupun eksternal.
13) Terpenuhinya jumlah minimal pendanaan masing-masing peneliti.
14) Adanya peningkatan kerjasama peneliti dengan lembaga perguruan tinggi lain.

C9. Luaran dan Capaian


1. Indikator Kinerja Utama
a) Pendidikan

Hasil Analisis Data

Berikut grafik data jumlah kelulusan mahasiswa STIPER Belitang


beserta rata-rata IPK Lulusan pada setiap tahun semester berdasarkan
Tabel 5.a.1 LKPT
60
. 56
50 51

40 42

30
99
20 Series1

10
TS

TS
program s
jana
Jumlah Lulusan STIPER Belitang

Gambar 9.1. Grafik Jumlah Lulusan STIPER Belitang


Tabel 21. Jumlah lulusan STIPER Belitang
Jumlah Lulusan pada Rata-rata IPK Lulusan pada
No. Program Pendidikan Jumlah PS
TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sarjana/ Diploma
1 Empat/ Sarjana 1 42 51 56 3.27 3.08 3.10
Terapan
Total 1 42 51 56

Dari Tabel di atas, STIPER Belitang pada TS-2 meluluskan mahasiswa


sebanyak 42 mahasiswa, TS-1 meluluskan mahasiswa sebanyak 51 mahasiswa
dan pada TS meluluskan 56 mahasiswa. Selanjutnya, rata-rata IPK Lulusan
STIPER Belitang mengalami penurunan di TS-1 yaitu rata-rata IPK mahasiswa dari
3,27 menjadi 3,08. IPK mahasiswa mengalami kenaikan pada TS yaitu menjadi
3,10. Penurunan IPK pada TS-1 dikarenakan banyak mata kuliah yang diambil
oleh para lulusan tidak diulang untuk meningkatkan nilai IPK.

RATA - RATA IPK LULUSAN STIPER BELITANG


3.5
3.1 3.27
3 3.08
2.5
2
1.5
1 Series1
0.5
0 0
program sarjana

TS

TS-2
TS-1

RATA RATA IPK LULUSAN STIPER BELITAG

100
Gambar 9.Grafik Rata-rata IPK Lulusan
Untuk mengatasi permasalah di atas, STIPER Belitang akan melakukan
pendekatan yang lebih intens kepada mahasiswa sehingga tingkat kelulusan
mahasiswa kedepannya bisa lebih meningkat. Pendekatan yang bisa dilakukan
yang pertama adalah, dosen pembimbing akademik bisa membuat grup chating
maupun berkomunikasi secara personal dengan mahasiswa bimbingannya tentang
pentingnya ilmu perkuliahan untuk dunia kerja. Kedua, bagian akademi baik Waka
II maupun Prodi melakukan pendekatan secara personal kepada mahasiswa
tentang keluh kesah mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan. Ketiga,
dosen yang mengajar suatu mata kuliah harus selalu mengingatkan kepada
mahasiswa tentang jumlah kehadiran di dalam kelas dalam satu semester.

Mahasiswa STIPER Belitang periode tahun 2019-2021 belum mendapatkan


prestasi akademik baik di tingkat kabupaten, provinsi, dan tingkat nasional. Pada
tahun 2019 mahasiswa mengikuti lomba karya ilmiah namun belum masuk
kategori. Untuk kedepannya, dalam meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang
akademik, STIPER Belitang akan mencari mahasiswa-mahasiswa yang memiliki
potensi di suatu bidang akademik, dimana dalam pencarian bakat dan potensi
tersebut dapat dilakukan oleh para dosen pengajar dengan dikoordinasikan oleh
Wakil Ketua III bagian Kemahasiswaan. Hal ini sangat baik, karena dengan
keikutsertaan mahasiswa di lomba dalam bidang akademik, dapat membantu
mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan, pola piker dan interaksi dengan
orang lain yang akan berguna di dunia kerja nantinya. Demikian juga dengan
prestasi non akademik. Sebagai salah satu faktor karena adanya perkuliahan
secara daring akibat covid-19 sehingga aktivitas non akademik juga terbatas.
Fasilitas yang ada yang dapat mendukung sudah ada Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) sebagai tempat penyaluran bakat di bidang non akademik bagi
mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat. Kedepannya untuk meningkatkan
prestasi mahasiswa di bidang non akademik, dapat ditambah unit kegiatan
mahasiswa yang belum ada sehingga bakat mahasiswa dapat lebih disalurkan.
Kemudian Wakil Ketua III beserta BEM dan pengurus UKM yang terkait dapat
mencari info kegiatan, lomba, maupun kejuaraan sehingga mahasiswa dapat
mengikuti dan meraih prestasi bagi STIPER Belitang.

101
Berikut tabel dan gambar rata-rata masa studi lulusan mahasiswa STIPER Belitang berdasarkan
Tabel 5.c.1 LKPT.
Tabel 22. Rata-Rata Masa Study
Jumlah Lulusan pada Rata-rata Masa Studi Lulusan pada
No. Program Pendidikan
TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
1 2 3 4 5 6 7 8
Sarjana/ Diploma
4 Empat/ Sarjana 42 51 56 5.00 4.00 4.00
Terapan
Total 42 51 56

RATA - RATA MASA STUDI LULUSAN


MAHASISWA STIPER BELITANG
6
5 4.8
4 4.2 3.9
3
2 Series1
1
0 0
program sarjana

TS

TS-2
TS-1

RATA RATA MASA STUDI STIPER BELITANG

Gambar 9.3. Rata-rata Masa Studi Lulusan


Pada tabel dan gambar di atas, rata-rata masa studi lulusan setiap tahunnya
mengalami percepatan di tahun semester ini (TS). Walaupun terdapat
permasalahan yang unik, dimana mahasiswa terbagi fokusnya dengan dunia
pekerjaan yang sudah mereka jalanin saat masih menjadi mahasiswa. Kemudian
permasalahan yang kedua yaitu, saat tahun-tahun terakhir perkuliahan,
mahasiswa terkadang malas atau tidak serius dalam menyelesaikan perkuliahan
ataupun skripsi yang sedang mereka kerjakan.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, kedepannya setiap dosen
pembimbing akademik maupun dosen pembimbing skripsi selain memberikan
bimbingan dalam hal perkuliahan, dosen bisa juga untuk mensupport setiap
mahasiswa bimbingannya untuk segera menyelesaikan perkuliahan. Sehingga
masa studi mahasiswa bisa meningkat, karena semakin lama mahasiswa
menyelesaikan masa studinya maka semakin banyak persaingan dalam mencari
pekerjaan di masa depan.

102
Berikut tabel data rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi
pada program studi berdasarkan Tabel 5.c.2 LKPT.

Tabel 23. data rasio kelulusan tepat waktu dan rasio keberhasilan studi pada
program studi
Jumlah
Tahun Jumlah Mahasiswa per Angkatan pada Tahun*) Lulusan
Masuk awal TS-6 awal TS-5 awal TS-4 awal TS-3 awal TS-2 awal TS-1 Akhir TS s.d. akhir
TS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
TS-6 60 59 59 47 29 29 26 33
TS-5 70 70 70 69 41 30 40
TS-4 34 34 34 34 14 20
TS-3 42 42 42 39 3
TS-2 52 52 45 7
TS-1 101 97
TS 116

Rasio kelulusan mahasiswa STIPER Belitang adalah 40,58% mahasiswa yang


lulus tepat waktu dan 68,67% mahasiswa yang rasio keberhasilan studinya selesai.
Ada beberapa faktor menyebabkan rasio kelulusan yang rendah, yaitu pertama
kurangnya kesadaran mahasiswa untuk menyelesaikan studinya, kedua adanya
mahasiswa yang berhenti di tengah jalan dan menghilang tidak melanjutkan
perkuliahan, ketiga permasalahan administrasi keuangan, dan keempat
penyelesaian tugas akhir/skripsi. Untuk mengatasi ini kedepannya STIPER Belitang
akan menjalankan beberapa program untuk membantu mahasiswa lulus tepat
waktu, yaitu STIPER Belitang melalui Wakil Ketua I dan Ketua Prodi akan
memantau mahasiswa yang telah masuk semester akhir dan memiliki nilai Indeks
Prestasi yang rendah dan memberikan pembinaan kepada mahasiswa tersebut
supaya lebih rajin dalam berkuliah dan menyelesaiakan laporan tugas akhir,
memberi semangat agar tidak kendor dalam menyelesaikan perkuliahan. Kedua,
memberikan pengarahan tentang baiknya dunia perkuliahan untuk di dunia
kerjanya nanti. Ketiga, mengadakan seminar-seminar yang dapat meningkatkan
rasa semangat untuk belajar dan berkuliah.

Berikut grafik data rata-rata masa tunggu lulusan STIPER Belitang


berdasarkan Tabel 5.d.1 LKPT

103
RATA - RATA MASA TUNGGU LULUSAN
STIPER BELITANG
4 4 4 4
3
2
1 Series1

0 0
program sarjana

TS-4

TS-3

TS-2
RATA RATA MASA TUNGGU LULUSAN STIPER BELITANG

Gambar 9.4. Rata-Rata Masa Tunggu Lulusan STIPER Belitang


Dalam grafik di atas, rata-rata masa tunggu lulusan STIPER Belitang adalah
4 bulan. Hal ini dikarenakan STIPER Belitang sudah memiliki fatner yang dalam
istilahnya disebut program pusat karir yang membantu memfasilitasi perusahaan-
perusahaan dalam mencari lulusan. Program pusat karir ini membantu mahasiswa
juga dalam mencari pekerjaan ketika masih menjadi mahasiswa, maupun yang
sudah menjadi alumni atau sudah lulus. Dalam satu tahun terakhir ini, sudah
banyak kegiatan pusat karir yang dilakukan, sebagian besar adalah campus hiring
dimana perusahaan mensosialisasikan tentang perusahaannya dan langsung
mengadakan tes penerimaan karyawan di STIPER Belitang yaitu PT. Indocafco
yang berada di Semendo Muara Enim, PT. Wilmar Padi Indonesia.

Kedepannya STIPER Belitang akan selalu mengadakan kegiatan pusat karir


ini sehingga mahasiswa yang sudah lulus diusahakan bisa segera langsung terjun
ke dunia kerja tanpa harus bersusah payah dalam mencari pekerjaan.
Berikut grafik data persentasi kesesuaian bidang kerja mahasiswa lulusan
STIPER Belitang berdasarkan Tabel 5.d.2 LKPT

Persentase Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan


STIPER BELITANG
90%
80% 80% 80% 80%
70%
60%
50%
40% 104 Series1
30%
20%
10%
0% 0%
TS-4

TS-3

TS-2
sar-
pro
RATA RATA KESESUAIAN BIDANG KERJA LULUSAN
STIPER BELITANG

Pada gambar di atas dapat dilihat STIPER Belitang mampu mempertahankan


persentase kesesuaian di bidang kerja bagi mahasiswa yang lulus. Artinya,
mahasiswa STIPER Belitang terjun ke dunia pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu
yang dipelajari selama berkuliah di STIPER Belitang. Faktor lainnya yang dapat
mempertahankan presentase ini adalah adanya bergulirnya program pemerintah
dalam bidang pertanian seperti Program Ketahanan Pangan, Petani Milenial
dimana program ini dapat membuat lulusan STIPER Belitang lebih percaya diri
untuk terjun melamar di bidang ekonomi pemberdayaan masyarakat karena sudah
membekali kemampuan atau skill lebih di salah satu bidang baik pertanian secara
umum maupun agribisnis secara khusus. Kemudian factor yang lainnya juga
adalah adanya kegiatan pusat karir di STIPER Belitang. Kegiatan pusat karir ini
dibarengin dengan pencarian tenaga kerja di suatu perusahaan, sehingga lulusan
STIPER Belitang nantinya bisa langsung bekerja.
Kedepannya selain faktor yang sudah ada seperti yang dijelaskan di atas,
STIPER Belitang juga sudah mulai menanamkan ke setiap mahasiswanya untuk
menjadi seorang entrepreneur muda di bidang agribisnis. Sehingga mahasiswa
bisa memulai usaha sendiri. Salah satu caranya adalah dengan adanya mata
kuliah Kewirausahaan, Agribisnis Terapan dan lain-lain yang diajarkan didalam
perkuliahan. Selain itu juga, tugas akhir atau skripsi mahasiswa telah diarahkan
untuk menganalisa nilai tambah dan kelayakan suatu produk tepat guna yang
merupakan kreatifitas dan inovasi.
Berikut grafik data kepuasaan pengguna lulusan terhadap lulusan STIPER
Belitang berdasarkan Tabel 5.e.1 LKPT

105
Gambar 9.5. Grafik Presentase Kepuasan Pengguna Lulusan

Kepuasaan pengguna lulusan seperti didalam gambar di atas adalah


kepuasaan dari berbagai pengguna yang memperkerjakan lulusan dari STIPER
Belitang. Dari tabel di atas, lulusan STIPER Belitang memiliki aspek penilaian yang
sangat baik, dimana hasil penilaian pada poin “Sangat Baik” rata-rata 64,6% dari
range 55%-70%. Poin ini membuktikan bahwa mahasiswa berhasil
mengimplementasikan hasil dari yang didapat di STIPER Belitang ke dunia
pekerjaan. Dari tabel di atas, hanya aspek penilaian “Kemampuan berbahasa
asing” yang memperoleh poin 50%.
Untuk mengatasi kurangnya kemampuan bahasa asing oleh mahasiswa dan
setiap lulusan STIPER Belitang, kedepannya STIPER Belitang bisa mengadakan tes
kompetensi berbahasa asing untuk setiap mahasiswa yang akan lulus. Kompetensi
Bahasa asing ini bagus dikarenakan perkembangan era pada saat ini. Selain itu,
kompetensi bahasa asing juga dapat meningkatkan kualitas lulusan STIPER
Belitang.
Berdasarkan Tabel 5.e.2 LKPT sebaran lulusan yang sudah bekerja di sebuah
perusahaan, instansi pemerintah ataupun memiliki usaha sendiri/berprofesi
sebagai wirausaha. Pada tabel tersebut, 168 orang lulusan STIPER Belitang
bekerja di perusahaan atau berusaha sendiri yang tersebar di Kabupaten OKU
Timur, OKU Selatan, OKI maupun di daerah lainnya di Provinsi Sumatera Selatan.
Diantaranya di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas
Ketahanan Pangan, Bank Mandiri maupun Dinas Pendidikan
Belum adanya alumni yang bekerja di perusahaan tingkat nasional maupun
internasional maka untuk mengatasi hal ini, STIPER Belitang dengan program
pusat karirnya kedepannya dapat mengundang perusahaan di tingkat nasional
maupun internasional untuk melakukan kegiatan campus hiring di STIPER
Belitang. Kegiatan campus hiring ini bisa dimanfaatkan oleh setiap calon lulusan
maupun yang sudah lulus dari STIPER Belitang untuk melamar kerja di
perusahaan- perusahaan yang ada di Indonesia.

b) Penelitian

106
Berisi data publikasi, sitasi dan luaran penelitian yang sahih, dikumpulkan,
dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Analisis harus
dilakukan secara mendalam dan komprehensif terhadap data-data yang disajikan
dalam IPR seperti:
STIPER Belitang dalam meningkatkan mutu penelitian dan jumlah publikasi
karya ilmiah, selalu mendorong dosen di lingkungan STIPER Belitang untuk
melakukan penelitian dan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi lain
dalam hal penelitian. Salah satu kerja sama dalam bidang penelitian adalah
STIPER Belitang tergabung dalam FORUM PENELITI OKU TIMUR yang merupakan
suatu perkumpulan perguruan tinggi swasta yang difasilitasi oleh Bapeda OKU
Timur yang berkomitmen bekerja sama dalam penerbitan jurnal, lokakarya,
seminar dan juga kegiatan-kegatan penelitian. Kerja sama mempermudah dosen
STIPER Belitang dalam mempublikasikan karya ilmiahnya.

Kedepannya, untuk lebih meningkatkan mutu penelitian dan publikasi karya


ilmiah, STIPER Belitang akan mengadakan kegiatan workshop setiap tahunnya atau
selama dua tahun sekali. Selain itu akan diadakan seminar nasional, bagi para
dosen di STIPER Belitang, baik bagi dosen yang sudah sering membuat karya ilmiah
maupun bagi para dosen pemula. STIPER Belitang juga akan meningkatkan kerja
sama dalam bidan penelitian dan penerbitan karya ilmiah dengan perguruan tinggi
lain baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Selanjutnya untuk meningkatkan jumlah karya ilmiah yang disitasi maupun
jumlah sitasi dari tiap karya ilmiah, STIPER Belitang akan menambahkan kerja
sama dengan perguruan tinggi lain dalam hal penelitian khususnya untuk saling
mensitasi karya ilmiah yang sudah ada. Selain itu STIPER Belitang juga bisa
mendorong dosen di STIPER Belitang untuk melakukan penelitian dengan topik
yang sedang trend pada saat ini sehingga penulis dan peneliti lain dari perguruan
tinggi lain akan sering mensitasi karya ilmiah STIPER Belitang ke depannya.

107
1) Luaran Penelitian (Tabel 5.h LKPT). Tabel Luaran Penelitian
Tahun
No Luaran Penelitian dan PkM Perolehan Keterangan
(YYYY)
1 2 3 4
I HKI: a) Paten, b) Paten Sederhana
1 Analisis biaya dan pendapatan 2021 Kemenkumham,
petani peserta P3 KUK di pemegang hak cipta
Kabupaten Musi Rawas Provinsi Hariyono, dipublikasikan
Sumatera Selatan (Studi kasus pertama kali pada 21
P3 KUK di Desa Purwodadi) April 1992 di Palembang
Sumsel, Nomor
Pencatatan 000250528
2 Revevansi besaran rente 2021 Kemenkumham,
ekonomi dalam perhitungan pemegang hak cipta
biaya dan manfaat unit usaha Hariyono, dipublikasikan
hutan rakyat pertama kali pada 21
Februari 2000 di
Palembang Sumatera
Selatan, Nomor
Pencatatan 000247501
3 Ombo: Suatu cara untuk 2021 Kemenkumham,
melestarikan ikan mujair di pemegang hak cipta
Danau Lindu – Taman Nasional Hariyono, dipublikasikan
Lore Lindu Provinsi Sulawesi pertama kali pada 20
Tengah Agustus 2007 di Palu,
Sulawesi Selatan, Nomor
Pencatatan 000251871
4 Struktur agribisnis SUPK (Satuan 2021 Kemenkumham,
Usaha Perhutanan Kerakyatan) pemegang hak cipta
konsepsi empiric dilandasi Hariyono, dipublikasikan
paradigma pembangunan pertama kali pada 25
berwawasan lingkungan Maret 2009 di Palembang
(Disertasi) Sumatera Selatan,
Nomor Pencatatan
000247464
5 Budaya lokak sebagai filosofi 2021 Kemenkumham,
dalam pengendalian kebakaran pemegang hak cipta
hutan sehingga pembangunan Hariyono, dipublikasikan
HTI, MHPM dan MHR di pertama kali pada 09 Juni
Sumatera Selatan sukses tanpa 2009 di Palembang
terjadi kebakaran hutan Sumatera Selatan,
Nomor Pencatatan
000250362
6 Hutan lebih baik berpagar 2021 Kemenkumham,
mangkoj dari pada berpagar pemegang hak cipta
tembok sebagai semboyan Hariyono, dipublikasikan
masyarakat kecil (masyarakat pertama kali pada 15 Juni
bawah) dalam mensukseskan 2009 di Palembang
Program PHBM melalui Sumatera Selatan,
manajemen regim di Kabupaten Nomor Pencatatan
Madiun Jawa Timur 000250349

108
7 SUPK Ideal yang tidak rawan 2021 Kemenkumham,
konflik akan mensukseskan pemegang hak cipta
pembangunan HTI Sekarang Hariyono, dipublikasikan
dan yang akan datang pertama kali pada 29 Juni
2009 di Palembang
Sumatera Selatan,
Nomor Pencatatan
000251760
8 Model rehabilitasi hutan dan 2021 Kemenkumham,
lahan (RHL) dengan pola social pemegang hak cipta
forestry yang jitu (Efektif dan Hariyono, dipublikasikan
Efisien) pertama kali pada 03
Desember 2019 di
Palembang Sumatera
Selatan, Nomor
Pencatatan 000248819
Jumlah 8  

Pada tabel 5.h LKPT diatas, merupakan hasil luaran penelitian yang dilakukan oleh
dosen STIPER Belitang. Hasil luaran yang sudah berhasil dilakukan oleh dosen STIPER
Belitang adalah mendapatkan hak cipta untuk beberapa penelitian yang ada dan juga
program aplikasi yang digunakan di STIPER Belitang. Selain itu buku karya dosen
STIPER Belitang juga merupakan hasil luaran penelitian.
Tahun
No Luaran Penelitian dan PkM Perolehan Keterangan
(YYYY)
1 2 3 4
II HKI: a) Hak Cipta, b) Desain Produk Industri, c) Perlindungan Varietas
Tanaman (Sertifikat Perlindungan Varietas Tanaman, Sertifikat Pelepasan
Varietas, Sertifikat Pendaftaran Varietas), d) Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
e) dll.)
1 Bio Majas 2019 Produk unggulan STIPER
Belitang dari limbah Ikan
dan cucian beras
Tabel 5.h.3 Teknologi Tepat Guna, Produk, Karya Seni, Rekayasa Sosial
Tahun
Luaran Penelitian dan
No Perolehan Keterangan
PkM
(YYYY)
1 2 3 4
III Teknologi Tepat Guna, Produk (Produk Terstandarisasi, Produk
Tersertifikasi), Karya Seni, Rekayasa Sosial
1 TTG 1 Keripik Pepaya 2019 Masyarakat antusias
menyambut teknologi tepat
guna mengolah pepaya
menjadi keripik pepaya
2 TTG 2 Keripik Pare 2019 Masyarakat menyambut
antusias dengan
pengolahan pare menjadi
keripik pare

109
3 TTG 3 POC BIO Majas 2020 Disambut baik oleh Bupati
OKU Timur dan Masyarakat
setempat pada acara
Seminar Bimbingan teknis
Inovasi PINOSTABELA pada
tanggal 21 Maret 2022 di
Kampus STIPER Belitang
4 TTG 4 Keripik Terong 2020 Masyarakat menyambut
antusias dengan
pengolahan Terong
menjadi keripik Terong
5 TTG 5 Asap Cair 2021 Disanbut baik oleh Bupati
OKU Timur dan Masyarakat
setempat pada acara
seminar bimbingan teknis
Inovasi PINOSTABELA pada
tanggal 21 Maret 2022 di
Kampus STIPER Belitang
6 Produk 1 Keripik Pepaya 2019 Produk ini dikembangkan
oleh masyarakat terutama
ibu-ibu kelompok wanita
tani menjadi home industri
dan adanya peningkatan
pendapatan masyarakat
7 Produk 2 Keripik Pare 2019 Produk ini dikembangkan
oleh masyarakat terutama
ibu-ibu kelompok wanita
tani menjadi home industri
dan adanya peningkatan
pendapatan masyarakat
8 Produk 3 POC BIO Majas 2019 Produk ini telah
diaplikasikan pada kegiatan
ushatani cabe, kolam ikan
patin
9 Produk 4 Keripik Terong 2020 Produk ini dikembangkan
oleh masyarakat terutama
ibu-ibu kelompok wanita
tani menjadi home industri
dan adanya peningkatan
pendapatan masyarakat
10 Produk 5 Asap Cair 2021 Produk ini diserap oleh
masyarakat sebagai sarana
utk menanggulangi
serangan hama dan
penyakit pada masyarakat
Jumlah 10  
Kedepannya untuk meningkatkan luaran dari hasil penelitian, STIPER
Belitang akan mensupport dan mendukung hasil penelitian setiap dosen yang ada
untuk minimal memiliki hak cipta yang dikeluarkan oleh Menkumham Indonesia,
sehingga penelitian yang dilakukan oleh dosen sah di mata hukum.

110
c) Pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan PkM yang diadakan oleh dosen STIPER Belitang hanya sampai
dalam tahap pelaporan hasil, dan tidak sampai tahap publikasi hasil kegiatan PkM.
Kedepannya, STIPER Belitang akan mendorong dosen yang melakukan
Pengabdian kepada Masyarakat untuk mempublikasi ke dalam jurnal PkM, maupun
seminar PkM yang ada di tingkat nasional maupun Internasional. Publikasi ini
sangat penting sama penting seperti halnya publikasi penelitian, karena dapat
membantu majunya pengabdian di Indonesia.
Kedepannya untuk meningkatkan hasil luaran PkM dosen STIPER Belitang,
Selain melakukan kegiatan PkM, kegiatan PkM harus menghasilkan sebuah produk
yang berguna bagi masyarakat. Selain itu produk yang telah dihasilkan, akan
dibantu untuk pengurusan hak ciptanya ke Menkumham ataupun dibantu dalam
pengurusan izin usaha yang dihasilkan oleh PkM.

2. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan bagi luaran Tridharma Perguruan Tinggi ditetapkan
berdasarkan beberapa Sasaran strategis yaitu:
i. Pendidikan
Meningkatkan jumlah lulusan setiap tahun semester.
Meningkatkan nilai IPK setiap mahasiswa.
Meningkatkan jumlah lulusan dengan lulus tepat waktu
Meningkatkan softskill yang berguna di dunia kerja
Meningkatkan prestasi akademik maupun non-akademik
ii. Penelitian
Meningkatkan jumlah publikasi karya ilmiah di tingkat nasional maupun
internasional
Meningkatkan jumlah sitasi di setiap karya ilmiah STIPER Belitang
Meningkatkan luaran penelitian berupa hak paten dan lainnya
iii. Pengabdian
Meningkatkan jumlah publikasi pengabdian kepada masyarakat
Meningkatkan jumlah luaran berupa hak paten yang tercipta dari
pengabdian kepada masyarakat.

111
1) Pendidikan
a. Meningkatkan jumlah lulusan setiap tahun semester
Jumlah lulusan dari sebuah perguruan tinggi yang sedikit, dapat berdampak
negatif bagi suatu perguruan tinggi maupun lingkungan sekitar. Dengan jumlah
lulusan yang sedikit, sebuah perguruan tinggi akan dianggap tidak mampu untuk
mencetak lulusan yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan ketersediaan
tenaga kerja akan berkurang. STIPER Belitang kedepannya akan semakin
meningkatkan jumlah lulusan sehingga ketersediaan sumber daya manusia bagi
tenaga kerja akan selalu tersedia. Beberapa cara yang bisa di terapkan
kedepannya yaitu, pertama STIPER Belitang akan selalu mengadakan pengarahan
bagi mahasiswa untuk tetap fokus dalam menyelesaikan studi di STIPER Belitang.
Kedua, dosen pembimbing akademik, dosen pengajar maupun ketua jurusan akan
selalu mengarahkan mahasiswa untuk mengambil peminatan program studi sesuai
keahlian mahasiswa. Pengarahan ini dilakukan karena terkadang ada mahasiswa
yang tidak tahu keahliannya dimana dan hanya mengikuti temannya untuk
mengambil konsentrasi peminatan, sehingga pada saat penyelesaian kuliahnya
mahasiswa akan mengalami masalah dan memperlambat waktu kelulusan.

b. Meningkatkan nilai IPK setiap mahasiswa.


Rata-rata IPK lulusan STIPER Belitang pada tahun semester 2019-2021
adalah 3,13, nilai ini sudah cukup memuaskan walau masih bisa ditingkatkan di
tahun semester kedepannya. Kedepannya untuk meningkatkan nilai IPK bagi
lulusan STIPER Belitang, sedari awal mahasiswa akan diberitahu bahwa
pentingnya IPK bagi dunia pekerjaan, sehingga mahasiswa akan serius untuk
mendapatkan nilai IPK yang baik dan mudah dalam mencari pekerjaan.
c. Meningkatkan jumlah lulusan dengan lulus tepat waktu
Pada tahun semester 2019-2021, untuk waktu lulusan mahasiswa STIPER
Belitang adalah 4 tahun. Artinya mahasiswa STIPER Belitang untuk menyelesaikan
kuliah dan lulus menghabiskan waktu sekitar 8 semester. Normalnya untuk
menyelesaikan perkuliahan strata 1 (sarjana) membutuhkan waktu 4 tahun atau 8
semester. Salah satu Ketelatan ini dikarenakan mahasiswa sangat lambat

112
menyelesaikan tugas akhir atau skripsinya. Kedepannya mahasiswa akan selalu
dipantau sejauh mana penyelesaian skripsi yang sedang dikerjakan.
d. Meningkatkan softskill yang berguna di dunia kerja
Keahlian tertentu di suatu bidang pastinya sangat dicari oleh perusahaan
maupun instansi pemerintahan. STIPER Belitang selain menciptakan lulusan di
bidang agribisnis, juga membekali mahasiswa lulusannya dengan softskill lainnya.

e. Meningkatkan prestasi akademik maupun non-akademik


Prestasi akademik maupun non-akademik juga merupakan salah satu
komponen penting dalam pengembangan diri mahasiswa untuk kedepannya.
STIPER Belitang selama ini sudah memfasilitasi semua kebutuhan mahasiswa

untuk mengembangkan prestasi mahasiswa di bidang akademik maupun di bidang


non-akademik. Kedepannya STIPER Belitang akan selalu membina mahasiswa
yang sudah memiliki prestasi dan akan mulai untuk meningkatkan prestasi bagi
mahasiswa yang akan mulai mengembangkan potensi diri mahasiswa tersebut
dengan berbagai kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di STIPER Belitang.

2) Penelitian
a. Meningkatkan jumlah publikasi karya ilmiah
STIPER Belitang dalam meningkatkan publikasi karya ilmiah, mewajibkan
para dosennya untuk minimal membuat dua penelitian yang harus terbit di jurnal
baik yang dikelola sendari maupun diluar. Hal ini dilakukan karena penelitian juga
merupakan nilai ukur bagi suatu kemajuan perguruan tinggi. Kedepannya, untuk
meningkatkan jumlah publikasi, STIPER Belitang akan mengadakan seminar
nasional sebagai salah satu wadah tempat para dosen STIPER Belitang dalam
menerbitkan publikasi karya ilmiah.
b. Meningkatkan jumlah sitasi di setiap karya ilmiah STIPER Belitang
Sitasi merupakan suatu nilai ukur bagi sebuah karya ilmiah apakah
bermanfaat atau tidak bagi kemajuan penelitian. STIPER Belitang selama ini setiap
artikel atau penelitian yang telah di publikasi rata-rata telah di sitasi oleh
penelitian lainnya. Kedepannya untuk meningkatkan jumlah sitasi karya ilmiah
dosen STIPER Belitang, penelitian-penelitian yang akan dilakukan akan diarahkan
tentang yang sedang menjadi trend penelitian disaat ini dan masa depan.

113
c. Meningkatkan luaran penelitian berupa hak paten dan lainnya
Luaran penelitian merupakan suatu hasil produk dari karya ilmiah. Dosen-
dosen STIPER Belitang sudah memiliki beberapa luaran penelitian berupa modul
maupun hak cipta. Kedepannya hasil dari penelitian dosen diusahakan untuk
mendapatkan hak paten yang bisa bermanfaat bagi lingkungan.

d. Meningkatkan jumlah luaran berupa hak paten yang tercipta dari


pengabdian kepada masyarakat
Luaran dari hasil Pengabdian Kepada Masyarakat selama ini hanya berupa
hak cipta yang diakui oleh Kemhumkam. Untuk lebih meningkatkan kualitas hasil
luaran pengabdian STIPER Belitang, kedepannya bukan hanya sebuah hak cipta
akan didapatkan, tapi juga hasil pengabdian dari dosen STIPER Belitang
diusahakan akan menjadi hak paten dan dapat digunakan oleh masyarakat yang
menjadi objek pengabdian.

3) Pengabdian
a. Meningkatkan jumlah publikasi pengabdian kepada masyarakat
Para dosen STIPER Belitang selama ini sering mengadakan pengabdian
kepada masyakarat walau hasil pengabdiannya tidak terpublikasi. Kedepannya hasil
pengabdian STIPER Belitang diusahakan untuk dapat menjadi sebuah karya
publikasi. Untuk tahun berikutnya, STIPER Belitang akan mendorong setiap dosen
yang melalukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk dapat menjadi
sebuah karya ilmiah dan bermanfaat bagi para dosen lainnya.
3. Evaluasi Capaian
1. Kinerja Pendidikan
Jumlah lulusan STIPER Belitang setiap tahunnya cenderng mengalami
peningkatan. Beberapa masalah yang dialami oleh STIPER Belitang mengenai
rendahnya persentase kelulusan ini yaitu, pertama adanya beberapa perguruan
tinggi yang memiliki bidang ilmu yang sama seperti STIPER Belitang sehingga
penerimaan mahasiswa di beberapa tahun kebelakang mengalami penurunan dan
berdampak pada tingkat lulusan di tahun semester berikutnya. Adanya mahasiswa

114
yang berhenti ditengah perkuliahan sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah
mahasiswa di tiap angkatannya. Banyaknya mahasiswa tingkat akhirnya yang
dalam penyelesaiannya juga telah bekerja di perusahaan sehingga memperlambat
proses penyelesaian perkuliahan. Tindak lanjut kedepannya yang akan dilakukan
STIPER Belitang adalah meningkatkan kualitas Pendidikan sehingga walaupun ada
beberapa perguruan tinggi yang memiliki bidang ilmu yang sama, tetapi kualitas
STIPER Belitang lebih baik, akan tetap menjadi pilihan utama bagi para calon
mahasiswa yang akan berkuliah di bidang teknologi dan komputer. Kemudian
mahasiswa yang telah berkuliah dan akan menyelesaikan perkuliahan di STIPER
Belitang, didorong dan diberi arahan selalu untuk segera menyelesaikan kuliah
dan lulus dari STIPER Belitang.
2. Penelitian
Jumlah Penelitian di STIPER Belitang pada tahun semester terakhir
mengalami penurunan, hal ini di sebabkan karena pada tahun semester terakhir,
STIPER Belitang lebih memfokuskan kepada publikasi di bidang Pengabdian
Kepada Masyarakat. Selain itu, jumlah penurunan penelitian di tahun semester
terakhir ini disebabkan karena naiknya standar penelitian yang ada di STIPER
Belitang, dimana penelitian yang dipublikasikan harus di jurnal terakreditasi
maupun di kegiatan seminar nasional maupun internasional. Untuk mengatasi
masalah ini kedepannya, STIPER Belitang akan rutin mengadakan kegiatan
seminar/workshop penulisan bagi dosen STIPER Belitang yang terfokus
bagaimana caranya untuk menembus jurnal terakreditasi nasional maupun jurnal
nasional atau bahkan di seminar internasional dan nasional.
3. Pengabdian
Di bidang pengabdian, STIPER Belitang baru membuat laporan hasil
pengabdian namun belum mulai fokus untuk mempublikasikan hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat. Untuk kedepannya kegiatan yang akan dilakukan oleh
STIPER Belitang untuk meningkat hasil publikasi di Pengabdian Kepada
Masyakarat adalah, melakukan seminar tentang bagaimana melakukan
Pengabdian Kepada Masyarakat sehingga jumlah publikasi di bidang PKM ini
semakin meningkat dan berkualitas.
4. Penjaminan Mutu Luaran

115
Berisi deskripsi dan bukti yang sahih sistem penjaminan mutu luaran
pendidikan yang ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan
serta dilakukan upaya peningkatan sesuai dengan siklus PPEPP.
Penjaminan mutu adalah upaya yang dilakukan oleh STIPER Belitang untuk
meningkatkan Pendidikan. Selama ini unit SPMI di setiap akhir semester yang
berjalan sudah menggunakan sistem untuk memantau sistem Pendidikan yang
dilakukan. Setiap mahasiswa dapat menilai bagaimana sistem pendidikan yang
dilaksanakan selama ini oleh para dosen atau tenaga pengajar di STIPER
Belitang. Penilaian yang dilakukan oleh mahasiswa kemudian dilakukan analisa
dan penjumlahan dari setiap penilaian yang diberikan oleh para mahasiswa.
Sistem penjaminan mutu internal STIPER Belitang telah menggunakan siklus
PPEPP (mulai dari penetapan standar, pelaksanaan standar, evaluasi standar,
pengendalian standar dan peningkatan standar).
1) Penetapan Standar
STIPER Belitang dalam hal penetapan standar luaran Pendidikan, melakukan
penetapan standar luaran pendidikan berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku sehingga dapat disusun dan
dikembangkan menjadi standar luaran pendidikan dalam hal : 1) penetapan
jenis luaran pendidikan, 2) target-target kegiatan yang menghasilkan luaran
pendidikan di STIPER Belitang, dan 3) standar mutu kegiatan luaran pendidikan.
2) Pelaksanaan Standar
Unit SPMI STIPER Belitang selama ini sudah mengikuti dan mematuhi semua
peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku dalam
penerapan Sistem Pengendalian Mutu Internal (SPMI) khususnya yang terkait
dengan standar luaran Pendidikan dan Kebijakan Mutu luaran Pendidikan untuk
kemudian diimplementasikan secara menyeluruh dan terpadu dengan sistem
manajemen mutu lainnya menuju peningkatan yang berkesinambungan.
3) Evaluasi Standar
Selama ini STIPER Belitang secara berkala dan berkesinambungan selalu
melakukan mengevaluasi kinerja dan efektifitas dari SPMI dengan melakukan
monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan monev dilakukan untuk memantau
dan mengevaluasi kesesuaian produk layanan Pendidikan. Monitoring dilakukan

116
sejak tahap penyusunan sampai pada pelaksanaan program Pendidikan.
Sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir setiap tahun semester untuk
mengetahui kesesuaian luaran Pendidikan di STIPER Belitang yang dilaksanakan
dengan standar yang telah ditetapkan. Hasil monitoring dan evaluasi di
pergunakan sebagai masukan bagi penyusunan program Pendidikan untuk
kegiatan Pendidikan berikutnya.
Evaluasi pelaksanaan standar dilakukan dalam rangka meningkatkan level
kepuasan pengguna terhadap setiap lulusan STIPER Belitang yang bekerja di
tempat pengguna. Level kepuasan pengguna diukur melalui Survey Kompetensi
Lulusan STIPER Belitang Oleh Pengguna. Survey kepuasan pengguna dilakukan
untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna, atas lulusan dari STIPER Belitang
dengan cara mengirimkan kuisioner kepada perusahaan atau instansi dan
menganalisa data yang di dapat, dan melaporkannya kepada pimpinan perguruan
tinggi.

4) Pengendalian Standar
Pengendalian standar meliputi pengendalian input, proses dan output. Dalam
hal pengendalian input dilakukan pada tahap penerimaan mahasiswa baru di tiap
semester awal yang sangat penting dalam rangka pengendalian standar.
Penerimaan mahasiswa baru STIPER Belitang harus menghasilkan calon-calon
mahasiswa yang kompeten, terampil, dan berprestasi dan siap pakai diberbagai
perusahaan maupun instansi pemerintahan. Proses penerimaan mahasiswa meliputi
kegiatan pendaftaran di daerah maupun di STIPER Belitang, dan test seleksi yaitu
tes Kemampuan dan interview calon mahasiswa, dan pengumuman diterima / tidak
diterima. Materi test seleksi harus memenuhi uji validitas dan reliabilitas soal, dan
ditinjau dan dievaluasi sekali dalam setiap tahun.
Dalam hal pengendalian proses kegiatan Luaran Pendidikan dilakukan melalui
monitoring dan evaluasi. Dimana kegiatan monev ini harus sesuai dengan kinerja
pemenuhan standar yang dilakukan setiap akhir proses pemenuhan standar pada
masing-masing sasaran mutu Luaran Pendidikan. Dalam hal pengendalian output,
Pengendalian hasil (output) dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian
pelaksanaan standar yang selanjutnya digunakan sebagai bahan evaluasi yang
minimal dilakukan sekali dalam satu tahun akademik.
117
STIPER Belitang memastikan bahwa output yang tidak sesuai dengan
persyaratannya diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan yang
tidak diharapkan. STIPER Belitang mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan
sifat dasar ketidaksesuaian dan efeknya terhadap kesesuaian Luaran Pendidikan.
5) Peningkatan Standar
STIPER Belitang menetapkan dan memilih peluang untuk peningkatan dan
menerapkan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan Luaran
Pendidikan yang dapat diterima oleh pengguna dan meningkatkan kepuasan
pengguna. Hal ini termasuk meningkatkan kinerja layanan pendidikan untuk
memenuhi persyaratan dan memenuhi kebutuhan dan ekspektasi yang akan
datang. Memperbaiki, mencegah dan mengurangi efek yang tidak diinginkan serta
meningkatkan kinerja dan efektifitas dari sistem manajemen mutu khususnya
luaran Pendidikan STIPER Belitang.
Penjaminan mutu adalah upaya STIPER Belitang untuk memastikan bahwa
lulusan yang dikeluarkan telah sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan
oleh Ristekdikti dan STIPER Belitang serta sesuai dengan harapan stakeholder,
dengan bukti dokumen yang terkendali oleh sistem penjaminan mutu yang
berlaku.

SPMI merancang dan melaksanakan untuk dapat menjamin mutu


penyelenggaraan kegiatan akademik dalam rangka mewujudkan lulusan yang
memenuhi kompetensi akademik yang ditetapkan. Lulusan STIPER Belitang harus
minimal memiliki kompetensi.
5. Kepuasan Pengguna
a) STIPER Belitang memiliki banyak lulusan yang bekerja baik di perusahaan
maupun instansi pemerintahan. Untuk mengukur kepuasaan penguna kelulusan
STIPER Belitang, sistem yang dilakukan selama ini masih menggunakan
penyebaran angket ke berbagai tempat pekerjaan yang memiliki lulusan
STIPER Belitang sebagai karyawannya. Angket yang disebar disebut “Survey
Kompetensi Lulusan STIPER Belitang Oleh Pengguna” dimana didalam angket
tersebut terdapat beberapa instrument yang digunakan untuk mengukur
kepuasaan pengguna. Beberapa instrument itu adalah:
1. Integritas

118
2. Keahlian berdasarkan bidang ilmu
3. Kemampuan Berkomunikasi
4. Kemampuan Berbahasa Asing
5. Kepimpinan
6. Penguasaan Teknologi Informasi
7. Kerjasama Tim
8. Pengembangan Diri
9. Penilaian Kualitas secara keseluruhan
Tata cara pelaksanaannya untuk mengetahui kepuasaan pengguna adalah,
STIPER Belitang menyebarkan angket ke semua perusahaan yang
mempekerjakan lulusan STIPER Belitang, kemudian angket yang disebar di isi
oleh pihak kantor untuk menilai lulusan STIPER Belitang apakah sudah sangat
baik, baik, cukup, atau kurang kinerja lulusan STIPER Belitang yang bekerja di
perusahaan tersebut. Setelah di isi, kemudian pihak STIPER Belitang akan
meminta kembali hasil angket yang telah dikirim tersebut untuk dilakukan
perhitungan untuk mengetahui bagaiman kinerja lulusan STIPER Belitang selama
ini bekerja di berbagai perusahaan yang ada. Hasil dari analisanya terdapat di
dalam tabel 5.e.1 LKPT.

Berikut grafik hasil pengukuran kepuasan pengguna yang selama ini telah
dilakukan oleh STIPER Belitang.
Pengembangan diri
Kerjasama
Kemampuan Berkomunikasi
Pengguna Teknologi Informasi kurang
cukup
Kemampuan Bahasa Asing
baik
keahlian pada bidang ilmu(Kopetensu utama) sangat baik
Etika

0 % 1 0 % 2 0 % 3 0 % 4 0 % 50 % 6 0 % 70 % 8 0 % 90 % 0 0 %
1

Gambar 9.33. Grafik Kepuasaan Pengguna Lulusan STIPER Belitang

119
Dari gambar di atas, dari tujuh instrumen penilaian yang diberikan ke
perusahaan untuk menilai lulusan yang bekerja, enam instrument mendapatkan
nilai yang sangat baik dimana nilainya diatas 65 untuk “sangat baik”. Pengguna
lulusan STIPER Belitang hanya merasa kurang di kemampuan berbahasa inggris.
Kemampuan berbahasa inggris dirasa kurang karena di STIPER Belitang belum
menerapkan tes kemampuan berbahasa inggris seperti yang digunakan beberapa
perguruan tinggi lainnya. Tapi untuk secara keseluruhan, penilaian dari pengguna
lulusan sudah sangat memuaskan.
6. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar luaran dan
capaian serta tindak lanjut
Selama ini, STIPER Belitang selain menerapkan standar yang telah
ditetapkan oleh DIKTI juga sudah memiliki beberapa standar lainnya yang
dikembangkan oleh SPMI STIPER Belitang, walaupun standar yang dikembangkan
oleh STIPER Belitang belum sepenuhnya berjalan 100%, tapi STIPER Belitang
sudah memiliki beberapa standar yang ada.
Beberapa permasalahan yang ada untuk luaran Pendidikan di STIPER Belitang adalah
:
1. Lamanya mahasiswa dalam menyelesaikan masa studi di STIPER Belitang.
2. Belum mencapai 100% lulusan STIPER Belitang yang bekerja di bidang
agribisnis.
3. Belum mencapai 100% kepuasaan pengguna dari lulusan STIPER Belitang.
4. Kurangnya jumlah penelitian yang dihasilkan oleh dosen STIPER Belitang.
5. Banyaknya judul yang di sitasi namun tidak merata ke seluruh dosen
STIPER Belitang .
6. Sedikitnya penelitian yang mendapatkan paten atau hak cipta.
7. Masih sedikitnya jumlah publikasi Pengabdian Kepada Masyarakat yang
dihasilkan oleh dosen STIPER Belitang.
8. Sedikitnya hasil Pengabdian Kepada Masyarakat yang dipatenkan atau
mendapatkan hak cipta.
Kedelapan permasalahan di atas perlu perhatian serius oleh STIPER Belitang
untuk segera dicarikan solusi. Karena luaran pencapaian pendidikan, penelitian
dan pengabdian merupakan poin penting dalam suatu perkembangan perguruan
tinggi. Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu di analisis identifikasi dan
120
analisis SWOT di luaran pencapaian pendidikan, penelitian dan pengabdian
STIPER Belitang, yaitu:
a. Kekuatan (Strengths):
1. STIPER Belitang memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan oleh
mahasiswa untuk cepat menyelesaikan studi.
2. Mahasiswa diizinkan menggunakan fasilitas yang ada untuk
mengembangkan kemampuan yang dapat digunakan di dunia kerja.
3. STIPER Belitang banyak melakukan kerja sama dengan berbagai
perusahaan untuk menyalurkan lulusan STIPER Belitang.
4. Tersedianya buku-buku dan literatur di perpustakaan STIPER Belitang
yang dapat digunakan dalam penelitian.
5. STIPER Belitang tergabung dengan organisasi F o r u m P e l i t i O K U
T i m u r dan Bakti Agribisnis dalam hal publikasi penelitian.

6. Banyaknya kerja sama dengan berbagai perusahaan dan institusi untuk


melakukan pengabdian kepada masyarakat.
b. Kelemahan (Weakness):
1. Mahasiswa STIPER Belitang kurang mendalami ilmu saat berkuliah,
sehingga tidak bisa mengimplentasikan ilmu yang dapat di dunia kerja.
2. Kurangnya penelitian yang sedang trend pada jaman sekarang ini,
sehingga kurangnya jumlah sitasi.
3. Kurangnya jumlah hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang berhasil mendapatkan hak cipta bahkan paten.
c. Peluang (Opportunities):
1. Perusahaan maupun instansi pemerintahan yang ada di OKU Timur masih
sedikit menggunakan teknologi di proses bisnisnya sehingga lulusan
STIPER Belitang masih banyak peluang kerja.
2. Masih sedikitnya entrepreneur di bidang agribisnis, sehingga lulusan
STIPER Belitang bisa membuat usaha sendiri menjadi wirausaha
3. Banyaknya perguruan tinggi baru yang bisa diajak bekerja sama dalam
hal Penelitian maupun kerja sama di Pengabdian Kepada Masyarakat.
4. Banyak topik penelitian yang bisa dijadikan bahan penulisan bagi para
dosen STIPER Belitang.

121
5. Banyaknya permasalahan yang ada di masyarakat yang bisa dijadikan
bahan sebagai Pengabdian Kepada Masyarakat dosen STIPER Belitang.
6. Penelitian dan pengabdian dosen STIPER Belitang yang bisa di hak paten
atau minimal hak cipta.
d. Tantangan (Threats):
1. Memberi kesadaran kepada mahasiswa untuk lebih serius mendalami mata
kuliah yang dapat digunakan di dunia kerja sehingga lulusan dari STIPER
Belitang dapat bekerja sesuai dengan yang telah dipelajari.
2. Mendorong para dosen STIPER Belitang untuk melakukan penelitian yang
sedang trend di jaman sekarang.
3. Mendorong para dosen STIPER Belitang untuk melakukan Pengabdian
Kepada Masyarakat.

Tindak Lanjut kedepannya


Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka tindak lanjut kedepannya yang akan
dilakukan oleh STIPER Belitang, yaitu:
1. Membina mahasiswa untuk semakin meningkatkan skill di bidang agribisnis
yang dapat digunakan di dunia kerja.
2. Menumbuhkan jiwa wirausaha untuk menjadi entrepreneur muda di bidang
teknologi, sehingga saat lulus dari STIPER Belitang dapat juga membangun
usaha sendiri atau start up.
3. Mengadakan kegiatan seminar maupun workshop dari berbagai perusahaan
dan mengadakan campus hiring untuk menyalurkan lulusan STIPER Belitang.
4. Menambahkan sertifikasi kompetensi di bidang agribisnis untuk menambah
keahlian mahasiswa di bidang tertentu untuk menjadi poin tambah saat
melamar kerja.
5. Mengadakan seminar di bidang penelitian bagi dosen STIPER Belitang yang
berkaitan tentang penelitian yang sedang trend dijaman ini, dan membuat
roadmap penelitian sehingga penelitian dosen STIPER Belitang lebih terarah.
6. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai perusahaan, instansi
pemerintahan maupun masyarakat untuk kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat.
7. Mengadakan seminar dan workshop bagaimana cara untuk mengajukan hak

122
cipta bahkan hak paten sehingga dosen STIPER Belitang tahu bagaimana
langkah-langkah dalam mengajukan hak paten.

123
C. ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN INSTITUSI

STRENGTH WEAKNESS
(S) (W)
Visi, misi, Tujuan dan Sasaran Internalisasi visi, Misi, Tujuan
Visi, Misi, Tujuan, memiliki keterkaitan, kejelasan dan sasaran dalam berbagai
Strategi dan Tata arah dan realistis, serta kegiatan yang dilaksanakan
Nilai memiliki kurun waktu yang masih belum konsisten
jelas
OPPORTUNITY Strategi Strategi
(O)
Penguatan tata kelola institusi Meningkatkan pemahaman Meningkatkan kemampuan
berbasis digital sivitas Akademika terhadap sivitas akademika dalam
visi, misi STIPER Belitang menginternalisasi visi misi
STIPER Belitang

THREAT (T) Strategi Strategi

Perguruan tinggi membuka 1. Meningkatkan daya saing Meningkatkan kerjasama


prodi Sistem Informasi dan STIPER Belitang dengan lembaga lain yang
Teknik Informatika yang sama 2. Meningkatkan pemahaman memiliki visi-misi sama
teknologi dan entrepreneur
dengan 2 prodi di STIPER dalam pelaksanaan
bagi sivitas akademik
Belitang. Tridharma Perguruan Tinggi
sehingga unggul pada
masing-masing konsentrasi STIPER Belitang
bidang ilmu

STRENGTH WEAKNESS
(S) (W)
1. Tata kelola STIPER Belitang berbasis
Organisasi dan Tata kepada; Kredibel, Transparan, Akuntabel, Meninjau kembali pengelolaan yang
Kerja Betanggung Jawab, Berkeadilan masih dilakukan secara terpusat
2. Adanya SOP yang yang berhubungan
dengan tata kelola STIPER Belitang

OPPORTUNITY Strategi Strategi


(O)
Perkembangan teknologi informasi yang Meningkatkan pemahaman Meningkatkan kemampuan
akan memudahkan tata kelola STIPER sivitas Akademika terhadap sivitas akademika dalam
Belitang
visi, misi STIPER Belitang menginternalisasi visi misi
STIPER Belitang

THREAT (T) Strategi Strategi

1. Tingkat persaingan perguruan tinggi yang 1. Selau meninjau ulang Renstra STIPER Meninjau kembali SOP yang terkait
sangat tinggi Belitang. dengan tata kelola STIPER Belitang
2. Faktor-faktor eksternal yang fluktuatif 2. Selau meninjau ulang Renop STIPER
dan cepat berubah. Belitang

124
STRENGTH WEAKNESS (W)
(S)
1. Mahasiswa memperoleh 1. Pelacakan alumni belum
layanan maksimal dari maksimal
STIPER Belitang
Mahasiswa dan Lulusan
2. Lulusan telah dibekali teori
dan keterampilan dengan
kompetensi jelas dan
dibutuhkan oleh pasar
kerja.
3. 2 Program studi
terakreditasi B
OPPORTUNITY Strategi Strategi
(O)
1. Banyaknya sarana dan 1. promosi program studi 1. Meningkatkan
media promosi untuk melalui Karya nyata kemampuan dosen dalam
merubah rendahnya animo caturdharma dosen dan mengelola keberagaman
masyarakat mahasiswa ditengah mahasiswa baru menjadi
2. Adanya kepuasan dari masyarakat mahasiswa unggul
pengguna terhadap 2. Meningkatkan peran alumni 2. Meningkatkan kegiatan
kinerja lulusan yang dalam promosi dan tracer study
tercermin dari kemampuan pengembangan program
lulusan dalam mengisi studi
pasar kerja
3. Peluang mendapatkan
beasiswa dari pemerintah
maupun swasta
THREAT (T) Strategi Strategi

1. Menurunnya daya beli 1. Memanfaatkan keaktifan Meningkatkan kerjasama


masyarakat pada mahasiswa dalam kegiatan dengan program multi bidang
perguruan tinggi ditingkat nasional sebagai ilmu dalam penerimaan
2. Persaingan dengan daya tarik bagi calon
mahasiswa Baru
Perguruan tinggi lain yang mahasiswa
membuka program 2. Memanfaatkan Alumni
multiwaktu perkuliahan dalam mempromosikan
STIPER Belitang

STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

Dosen dan Dosen memiliki kualifikasi Kemampuan dosen dalam


Tenaga yang memadai baik dari melaksanakan tridharma
Kependidikan tingkat pendidikan, sertifikasi perguruan tinggi belum
profesi dan etos kerja tinggi merata.

OPPORTUNITY Strategi Strategi


(O)
Tersedia sumber dana hibah 1. Peningkatan aksesibilitas 1. Peningkatan kemampuan,
untuk peningkatan Dosen terhadap dana hibah kuantitas dan kualitas
kemampuan akademik dan untuk meningkatkan penelitian dosen beserta
kemampuan akademik dan produk penelitiannya
produktivitas dosen dalam
produktivitas dosen (buku ajar dan buku teks)
penciptaan produk fisik dan
2. Peningkatan kecendikia- 2. Peningkatan kualifikasi
karya inovatif wanan dosen akademik dan fungsional
dosen secara kontinu

125
THREAT (T) Strategi Strategi

126
1. Akses dana hibah 1. Meningkatkan kualifikasi 1. Meningkatkan kerjasama
mensyaratkan dosen akademik dosen dan dengan lembaga lain
harus sudah S3 atau fungsional dosen yang dapat
jabatan fungsional 2. Meningkatkan kemampuan melakukan penelitian
lektor kepala. dosen dalam membuat bersama
2. Persyaratan beasiswa usulan kegiatan yang dapat 2. Meningkatkan
semakin dibatasi didanai oleh dikti atau kemampuan dasar dosen
sumber dana yang lainnya dalam pengetahuan
maupun bahasa hingga
bisa berdaya saing

STRENGTH WEAKNESS (W)


(S)
1. Pengelolaan dana berbasis 1. Sumber dana sebagian
anggaran dengan sistem besar masih dari
pertanggungjawaban yang mahasiswa
Keuangan, Sarana, jelas serta transparan 2. Pengelolaan sarana dan
2. STIPER Belitang telah prasarana sebagian besar
dan Prasarana
didukung sarana dan dilakukan terpusat oleh
prasarana untuk Yayasan Arwitha
kegiatan PBM, penelitian
dan pengabdian kepada
masyarakat yang memadai
OPPORTUNITY Strategi Strategi
(O)
Adanya sumber dana berupa 1. Meningkatkan kemampuan Meningkatkan Sarana dan
hibah kompetitif dan dana dosen dan civitas Prasarana dengan
lainnya yang dapat akademik lainnya dalam memanfaatkan dana hibah
mengakses dana hibah
dimanfaatkan baik dari DIKTI
dari Dikti maupun non dikti
maupun Non DIKTI 2. Meningkatkan Networking

THREAT (T) Strategi Strategi

1. Persaingan untuk Meningkatkan kemampuan Meningkatkan kerjasama


mendapatkan dana dari dosen dan staf kependidikan dengan berbagai pihak untuk
berbagai pemerintah untuk mengakses dana hibah memberikan pendanaan bagi
sangat ketat
khususnya untuk pengadaan pembiayaan perkuliahan
2. Kondisi perekonomian
sarana dan prasarana mahasiswa
secara makro yang kurang
baik bagi usaha dan
kehidupan masyarakat
Khususnya Kalimantan
Barat

127
BAB III. PENUTUP

Berdasarkan uraian pada Pendahuluan, laporan evaluasi diri maka dapat


disimpulkan bahwa :
(1) Visi dan misi STIPER Belitang adalah untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki keahlian dengan kemampuan dan kompetensi untuk membangun,
mengembangkan dan menerapkan pendidikan serta penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
(2) STIPER Belitang telah mensosialisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran
STIPER Belitang dengan berbagai kegiatan kepada mahasiswa, tenaga
kependidikan, tenaga pendidik serta masyarakat luas melalui media cetak
dan media elektronik.
(3) Indikator kinerja utama dan kinerja tambahan dari masing-masing kriteria
telah dilakukan evaluasi dan diperoleh hasil bahwa terdapat kinerja yang
telah tercapai dan terdapat juga kinerja yang belum tercapai. Atas kinerja
yang belum tercapai maka diusulkan langkah-langkah berikutnya.
(4) Dalam laporan evaluasi pada kriteria pendidikan, dimana STIPER Belitang
telah melakukan berbagai langkah strategis baik untuk bidang akademik
maupun non akademik. Langkah strategis tersebut dimulai dari penyusunan
kurikulum berbasis KKNI, proses pembelajaran dengan memanfaatkan online
learning melalui LMS untuk seluruh matakuliah, pelatihan kompetensi kepada
mahasiswa semester akhir, mahasiswa berpartisipasi aktip dalam kegiatan
seminar/workshop/lokakarya/FGD/pelatihan/kuliah umum yang dilaksanakan
baik secara internal perguruan tinggi maupun yang dilaksanakan di luar
perguruan tinggi, membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam setiap
kegiatan UKM STIPER Belitang dalam kegiatan yang bersifat akademik/non-
akademik/sosial/kerohanian, mengundang pakar IT baik dalam negeri
maupun luar negeri untuk memberikan knowledge kepada mahasiswa,
membuka kesempatan seluas-luasnya kepada stakeholder dalam rangka
rekruetmen mahasiswa untuk diterima bekerja diperusahan mereka,
mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan kerja praktek dalam
dunia kerja, mahasiswa dilibatkan dalam melakukan penelitian/karya
ilmiah/seminar nasional/pengabdian kepada masyarakat, serta banyak lagi kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh STIPER Belitang.
(5) STIPER Belitang juga senantiasa melakukan pengembangan dan
memberikan layanan kepada mahasiswa dan dosen dengan maksimal,
meliputi aplikasi berbasis online, informasi yang disebarkan menggunakan
media elektronik dan monitoring proses pembelajaran yang otomatis.
(6) Dalam rangka mendukung penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
STIPER Belitang telah menyediakan dana yang dapat dipergunakan pada
kegiatan-kegiatan PkM tersebut.

129
BAB III. PENUTUP

Berdasarkan uraian pada Pendahuluan, laporan evaluasi diri maka dapat


disimpulkan bahwa :
(1) Visi dan misi STIPER Belitang adalah untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki keahlian dengan kemampuan dan kompetensi untuk membangun,
mengembangkan dan menerapkan pendidikan serta penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
(2) STIPER Belitang telah mensosialisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran
STIPER Belitang dengan berbagai kegiatan kepada mahasiswa, tenaga
kependidikan, tenaga pendidik serta masyarakat luas melalui media cetak
dan media elektronik.
(3) Indikator kinerja utama dan kinerja tambahan dari masing-masing kriteria
telah dilakukan evaluasi dan diperoleh hasil bahwa terdapat kinerja yang
telah tercapai dan terdapat juga kinerja yang belum tercapai. Atas kinerja
yang belum tercapai maka diusulkan langkah-langkah berikutnya.
(4) Dalam laporan evaluasi pada kriteria pendidikan, dimana STIPER Belitang
telah melakukan berbagai langkah strategis baik untuk bidang akademik
maupun non akademik. Langkah strategis tersebut dimulai dari penyusunan
kurikulum berbasis KKNI, proses pembelajaran dengan memanfaatkan online
learning melalui LMS untuk seluruh matakuliah, pelatihan kompetensi kepada
mahasiswa semester akhir, mahasiswa berpartisipasi aktip dalam kegiatan
seminar/workshop/lokakarya/FGD/pelatihan/kuliah umum yang dilaksanakan
baik secara internal perguruan tinggi maupun yang dilaksanakan di luar
perguruan tinggi, membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam setiap
kegiatan UKM STIPER Belitang dalam kegiatan yang bersifat akademik/non-
akademik/sosial/kerohanian, mengundang pakar IT baik dalam negeri
maupun luar negeri untuk memberikan knowledge kepada mahasiswa,
membuka kesempatan seluas-luasnya kepada stakeholder dalam rangka
rekruetmen mahasiswa untuk diterima bekerja diperusahan mereka,
mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan kerja praktek dalam
dunia kerja, mahasiswa dilibatkan dalam melakukan penelitian/karya

130
ilmiah/seminar nasional/pengabdian kepada masyarakat, serta banyak lagi kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh STIPER Belitang.
(5) STIPER Belitang juga senantiasa melakukan pengembangan dan
memberikan layanan kepada mahasiswa dan dosen dengan maksimal,
meliputi aplikasi berbasis online, informasi yang disebarkan menggunakan
media elektronik dan monitoring proses pembelajaran yang otomatis.
(6) Dalam rangka mendukung penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
STIPER Belitang telah menyediakan dana yang dapat dipergunakan pada
kegiatan-kegiatan PPM tersebut.

131
1

Anda mungkin juga menyukai