Anda di halaman 1dari 13

Kreterian 8.

Pengabdian kepada Masyarakat

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan bagian tridharma pendidikan tinggi


yang memiliki peran sentral untuk mendukung pencapaian visi program studi maupun
visi IKIP PGRI KALTIM (IKIP PGRI KALTIM). Dimana kegiatan PkM diselenggarakan
dalam rangka penerapan, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan olahraga yang dapat menyejahterakan individu dan masyarakat,
mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta berkontribusi pada pemecahan
masalah daerah maupun nasional. PkM didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan
masyarakat dan diarahkan pada penyelesaian permasalahan.
Selanjutnya, hasil PkM juga dimanfaatkan untuk memberikan kontribusi terhadap
perkuliahan maupun pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelaksanaannya,
kegiatan PkM dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring, maupun
evaluasi hasil yang didasarkan pada standar mutu PkM yang ditentukan. PkM yang
diselenggarakan Program Studi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO)
diarahkan sesuai dengan rencana strategis PkM IKIP PGRI KALTIM tahun 2021-2026
serta roadmap yang telah disusun.
Menurut renstra tersebut, PkM diarahkan pada isu-isu global (MEA), isu-isu
nasional, serta isu-isu wilayah. Sebagai turunanannya, kegiatan PkM tingkat unit kerja,
prodi, atau program studi telah ditetapkan program dan kegiatannya antara lain: Isu
strategis PkM berbasis pendidikan karakter, isu strategis PkM berbasis riset untuk
peningkatan kualitas pendidikan, isu strategis PkM untuk pengembangan usaha, isu
strategis PkM berbasis produk ekspor, isu strategis PkM penguatan kelembagaan
inkubator kewirausahaan, isu strategis PkM pemberdayaan masyarakat, isu strategis
PkM pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan, isu strategis PkM berbasis KKN
tematik, serta isu strategis pengembangan inovasi dan kreativitas kampus. Dengan
demikian, program-program PkM yang dilaksanakan perlu diupayakan terarah sesuai
dengan peta jalan tersebut.
Selama ini, penyelenggaraan PkM diatur dengan adanya standar mutu PkM
melalui Peraturan Rektor IKIP PGRI KALTIM Nomor 24 Tahun 2017 tentang Standar
Mutu IKIP PGRI KALTIM. Peraturan tersebut selanjutnya diturunkan menjadi pedoman
implementasi oleh Sistem Penjaminan Mutu Internal di bawah LPMP IKIP PGRI KALTIM.
Standar mutu PkM menjadi acuan ketercapaian PkM yang dilaksanakan Dosen. Dengan
adanya tuntutan tersebut, maka perlu adanya evaluasi pencapaian PkM oleh program
studi sebagai dasar tindak lanjut yang harus dilakukan, serta perumusan strategi-strategi
yang harus dilakukan Program Studi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO)
untuk mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan PkM.

8.1. Kebijakan
a. Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu, pelayanan, pengabdian kepada masyarakat,
dan kerjasama yang diselenggarakan terkait dengan pengembangan mutu perguruan
tinggi. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah salah satu tugas pokok perguruan
tinggi yang memberikan kontribusi dan manfaat kepada peningkatan mutu kehidupan
masyarakat.
Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan kontribusi kepakaran.
Kegiatan pemanfaatan hasil pendidikan, dan dalam upaya memenuhi permintaan dan/atau
memprakarsai peningkatan mutu kehidupan masyarakat.

Perguruan tinggi yang baik memiliki sistem pengelolaan PkM dan kerja sama dengan
pemangku kepentingan eksternal dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan mutu
secara berkelanjutan program-program akademik. Hasil kerja sama dikelola dengan baik
untuk kepentingan akademik dan sebagai perwujudan akuntabilitas perguruan tinggi.
Perguruan tinggi yang baik mampu merancang dan mendayagunakan program-program
kerja sama yang melibatkan partisipasi aktif program studi dan memanfaatkan dan
meningkatkan kepakaran dan mutu sumber daya perguruan tinggi.

b. Kebijakan dan sistem pengelolaan kegaiatan PkM (lembaga/unit yang menangani masalah,
agenda, pedoman penyususnan usul dan pelaksanaan, serta pendanaan PkM) yang
meliputi:
Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang
dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi, mencakup semua aspek.

1. Agenda kegiatan
2. Pedoman penyusunan usul dan pelaksanaan serta pendanaan
Kegiatan PkM berdasarkan sumber pembiayaan selama tiga tahun terakhir yang dilakukan
oleh institusi meliputi:

1. Pembiayaan sendiri oleh dosen


2. Perguruan Tinggi yang bersangkutan
3. Kepmenristek/Kementerian lain yang terkait
4. Institusi dalam negeri di luar Kepmenristek/Kementerian lain yang terkait
Kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh institusi dalam menjamin keberlanjutan dan mutu
kegiatan PkM yang mencakup informasi tentang agenda PkM, dukungan SDM, prasarana
dan sarana, jejaring PkM, dan pencarian berbagai sumber dana PkM.

Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh
lembaga diantaranya sebagai berikut :

1. Menyusun agenda kegiatan PkM dosen dalam jangka panjang.

2. Menyiapkan tenaga pengelola dan pembimbing yang memenuhi syarat.


3. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan PkM, diantaranya kantor LPPM,
kendaraan dinas, sekolah mitra, lab. PVTO, dan Bengkel.
4. Kerjasama dengan Dinas Pendidikan, BLK, Polnes, dan sekolah mitra; dan
5. Bantuan kegiatan PkM diperoleh dari Kopertis.
8.2. Pelaksanaan
8.2.1. Peta Jalan dan Kelompok PkM
IKIP PGRI KALTIM telah menentukan Peta Jalan yang berhubungan dengan
pencapaian PkM Dosen. Pencapaian masing-masing standar diupayakan dengan
berbagai strategi yang telah ditentukan. Untuk mencapai standar PkM, FTVO IKIP PGRI
KALTIM melalui LPPM telah memiliki beberapa Peta Jalan PkM pencapaian melalui
renstra LPPM 2021 s.d. 2026 sebagai berikut:
a. Melakukan needs assessment tentang kebutuhan masyarakat sasaran PkM.
b. Memetakan potensi yang ada di masyarakat dan lembaga.
c. Menyusun kegiatan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan dan
berkelanjutan sesuai dengan pemetaan potensi yang ada di masyarakat.
d. Menyelenggarakan kegiatan PkM yang bersifat resiprokal dengan penelitian,
pendidikan dan pengembangan.
e. Membangun kemitraan yang harmonis dengan stakeholders.
Untuk mengembangkan PkM lebih lanjut, LPPM juga telah menyusun strategi
pengembangan PkM seperti yang tertuang pada renstra 2021-2026 sebagai berikut:
a. Menyusun TOR pengabdian masyarakat
b. Menetapkan indikator kegiatan
c. Mengimplementasikan sistem TI dalam pengelolaan kegiatan PkM
d. Mengimplementasi sistem TI untuk publikasi hasil PkM
e. Melakukan problem rural appraisal untuk memetakan potensi masyarakat.
f. Mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas dosen pelaksana PkM.
Pelaksanaan PkM selama ini mengacu pada ketentuan-ketentuan yang telah
dirumuskan pada panduan PkM. Untuk menjamin tercapaianya target PkM, LPPM IKIP
PGRI KALTIM bersama prodi melaksanakan seminar awal, monitoring, evaluasi, serta
seminar hasil PkM dosen prodi. Untuk meningkatkan pencapaian kualitas dan kuantitas
PkM, pada tingkat prodi memiliki beberapa strategi yang dilakukan, meliputi:
a. Penguatan PkM berbasis luaran
b. Penguatan PkM berbasis mitra binaan
c. Kolaborasi PkM secara kelompok dosen keahlian
d. Mengoptimalkan PkM berbasis hasil penelitian
e. Pemanfaatan hasil PkM untuk refleksi dan rekonstruksi perkuliahan
f. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM

Tabel 8.2.2 Aktivitas, Relevansi, dan Pelibatan Mahasiswa dalam PkM

Nama dan
Nama dan
Kepakaran Ketua Identitas
No. Judul PkM Nama Ketua Tim Identitas Dosen
Tim Mahasiswa yang
Anggota PkM
dilibatkan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
TS (20 ...)
1 Efektivitas Model Agus Perianto, M.Pd S2- - Syahdar Nur
Blended Learning di Masa
Pandemi Covid-19 Siswa
Kelas XI SMK Program
Keahlian Teknik Otomotif
di Samarinda Utara
2 Upaya Meningkatkan Dr. Muhammad Nasir, S3 Fisika - -
Hasil Belajar Pada Mata M.Pd
Kuliah Fisika Mahasiswa
PVTO IKIP PGRI Kaltim
Melalui Pendekatan
Asynchronous dan
Synchronous System
3
dst
Jumlah judul PkM di TS: …

TS-1 (20 …)
1
2
3
dst
Jumlah judul PkM di TS-1: …

TS-2 (20 …)
1
2
3
dst
Jumlah judul PkM di TS-2: …
Jumlah total PkM di PS dalam tiga tahun terakhir:
Jumlah rata-rata judul PkM per tahun/dosen:

Dosen Program Studi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) memiliki


indikator-indikator untuk menentukan ketercapaian kinerjanya. Indikator tersebut
tersusun atas indikator kinerja utama dan indikator kinerja tambahan. Indikator kinerja
utama PkM meliputi:
a. Memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa serta hilirisasi/
penerapan keilmuan program studi.
b. Dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan PkM.
c. Melibatkan mahasiswa dalam melaksanakan PkM.
d. Dosen melaksanakan PkM minimal 1 kegiatan pertahun secara terprogram dan
kegiatan PkM berdasarkan permintaan yang sesuai bidang keahlian.
e. Melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa terhadap peta jalan, dan
f. Menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan
keilmuan program studi.
Selain itu, indikator kinerja PkM didasarkan dari renstra PkM tahun 2021-2026. Menurut
renstra tersebut, indikator kinerja PkM dilihat dari beberapa aspek meliputi:
a. Keterlaksanaan program kegiatan PkM sesuai dengan masing-masing target isu
prioritas baik melalui kegiatan identifikasi/pemetaan, pengembangan, pelatihan,
pemberdayaan, dan diseminasi.
b. Efektifitas, akuntabilitas dan transparency pelaksanaan kegiatan baik menyangkut
proses dan implementasi program kegiatan maupun dalam pengelolaan anggaran dan
biaya melalui pembuatan artikel penelitian sebelum kegiatan dan pembuatan laporan
kegiatan pada akhir kegiatan PkM.
c. Diseminasi hasil kegiatan PkM melalui publikasi artikel pada jurnal nasional. Selama
tiga tahun terakhir, dosen Program Studi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif
(PVTO) telah melibatkan mahasiswa sebagai tim PkM.
Hal ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman, melatih implementasi
keilmuan serta ditanamkannya nilai-nilai karakter kepada mahasiswa. Keterlibatan
mahasiswa prodi dalam PkM merupakan syarat wajib dalam pengusulan program PkM.
Oleh karena itu, hal ini menjadi pertimbangan penilaian dan seleksi usulan PkM.
Selain indikator kinerja utama, demi penyelenggaraan PkM Program Studi
Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) yang bermutu, Fakultas Teknik IKIP PGRI
KALTIM dan Program Studi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) telah
menentukan indiktor kinerja tambahan PkM dosen. Indikator kinerja tambahan PkM
merupakan jabaran lanjut dari standar mutu IKIP PGRI KALTIM dan memungkinkan
mutu PkM lebih dari standar nasional. Indikator kinerja tambahan PkM Program Studi
Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) dirumuskan sebagai berikut:
a. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan PkM
b. Adanya sistem informasi berbasis teknologi untuk penilaian dan evaluasi PkM
c. Dihasilkannya luaran PkM berupa artikel ilmiah
d. Dihasilkannya produk PkM yang diHAKIkan
e. Dihasilkannya produk PkM yang berdaya saing nasional

8.3.Evaluasi
Dosen Program Studi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO), didapatkan
hasil berdasarkan pencapaian indikator-indikator kinerja PkM yang dijabarkan berikut ini:
a. Pencapaian indikator kinerja utama PkM,
Program Studi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) telah menentukan
5 butir indikator kinerja utama pada 3 aspek kinerja PkM. Selama ini, PkM Prodi
Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) telah berupaya untuk memenuhi
indikator kinerja ini. Pada pelaksanaannya, tahap seleksi sampai pelaporan PkM
difasilitasi melalui Sistem Informasi Pengelolaan PkM (CENDEKIA). Sistem informasi
ini dikelola oleh LPPM untuk mempublikasikan informasi PkM, memfasilitasi pengajuan
PkM, melakukan telaah artikel penelitian, pengumuman hasil, pemantauan kegiatan,
pelaporan, serta pertanggungjawaban kegiatan PkM, baik pertanggungjawaban
akademik maupun keuangan.
Selanjutnya tim pelaksana diwajibkan mengikuti seminar awal, monitoring dan
evaluasi (Monev), serta seminar hasil PkM yang difasilitasi oleh Fakultas Pendidik
Teknik Otomotif serta LPPM sebagai bentuk pemantauan dan pertanggungjawaban
kegiatan PkM. Setelah PkM dilaksanakan, Dosen juga dituntut untuk menghasilkan
luaran PkM. Luaran yang dihasilkan sesuai dengan konteks PkM yang dilaksanakan.
Selama ini, terdapat beberapa bentuk luaran PkM yang dicapai. Selain penyelesaian
masalah sesuai kebutuhan mitra PkM, juga dihasilkan luaran berupa artikel jurnal,
pemberitaan kegiatan, serta hak atas kekayaan intelektual (HAKI).
Keterlibatan mahasiswa dalam melaksanakan PkM Berkaitan dengan
keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM dosen, mahasiswa yang terlibat dalam
PkM setiap judul kegiatan didukung oleh beberapa orang mahasiswa berdasarkan
kebutuhan kegiatan. Dilihat dari perkembangan keterlibatan mahasiswa,selama tiga
tahun terakhir mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah kegiatan
PkM yang dilakukan. Mahasiswa yang terlibat turut membantu pelaksanaan PkM, baik
secara teknis maupun administratif.
Dosen melaksanakan PkM minimal 1 kegiatan pertahun secara terprogram dan
kegiatan PkM berdasarkan permintaan yang sesuai bidang keahlian Selama ini, Dosen
telah melaksanakan berbagai macam kegiatan PkM. PkM oleh dosen program studi
direncanakan dan dilaksanakan secara berkelompok dengan mitra pengabdian.
Selama 3 tahun terakhir, Dosen prodi telah terlibat pada program PkM dengan
memanfaatkan pendanaan dari IKIP PGRI KALTIM. Selain itu, sumber pembiayaan
PkM berasal di luar IKIP PGRI KALTIM berdasarkan permintaan dari masyarakat.
Melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa terhadap peta jalan
Penyelenggaraan PkM oleh dosen dilakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk
menentukan relevansi PkM dengan renstra yang disusun. Dalam tahap ini, LPPM
sangat berperan untuk mengevaluasi relevansi kegiatan PkM. Evaluasi kesesuaian
dilakukan saat proses seleksi artikel penelitian PkM, monitoring dan evaluasi kegiatan
PkM dosen, di mana relevansi ini menjadi syarat pokok dalam pengajuan PkM Dosen
sesuai dengan Panduan PkM dana Dipa IKIP PGRI KALTIM. Evaluasi dilakukan oleh
tim reviewer yang ditunjuk oleh LPPM.
Menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan program studi. Setelah PkM dipastikan sesuai dengan ro
rencana, hasil PkM dimanfaatkan untuk pengembangan keilmuan program studi.
Beberapa kegiatan PkM secara langsung dimanfaatkan untuk pengembangan
perkuliahan. Selain itu, sebagai umpan balik, maka khalayak pengguna PkM
memberikan umpan balik terhadap kualitas, relevansi dan efektifitas kegiatan PkM.
b. Pencapaian indikator kinerja tambahan
Sebagai tolok ukur kualitas kinerja PkM yang unggul, indikator kinerja tambahan
penting untuk dievaluasi. Terdapat 4 indikator yang telah dirumuskan. Capaian indikator
kinerja tambahan PkM Prodi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) Indikator
kinerja tambahan Capaian prodi Keterangan Penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pelaksanaan PkM Pelaksanaan PkM dosen difasilitasi .
1) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan PkM Selama ini,
penyelenggaraan PkM oleh dosen difasilitasi dengan adanya sistem informasi secara
daring CENDEKIA.LPPM.IKIP PGRI KALTIM.ac.id. Sistem informasi tersebut
memfasilitasi PkM dari pengajuan, review artikel penelitian, pengumuman seleksi,
laporan perkembangan, laporan akhir, serta luaran PkM.
2) Dihasilkannya luaran jurnal/ artikel ilmiah Pada indikator ini, PkM oleh dosen telah
menghasilkan beberapa artikel ilmiah yang sebagian besar dalam proses submit ke
jurnal ilmiah.
3) Dihasilkannya luaran PkM yang diHAKIkan Pada indikator ini, luaran PkM masih
tahap pengajuan, sehingga belum dapat dicapai secara optimal.
4)Dihasilkannya produk PkM yang berdaya saing nasional Pada indikator ini, PkM yang
dilaksanakan di salah satu mitra menghasilkan produk mobil listrik. Produk ini
diharapkan dapat bersaing secara nasional.
c. Tindak lanjut yang dilakukan
Berdasarkan dari data-data dan analisis pencapaian kinerja PkM dosen di atas,
terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan PkM oleh Dosen meliputi:
1) Sebaran tema PkM terlalu cenderung pada tema pelatihan
2) Luaran PkM yang dihasilkan mayoritas terbatas pada draft artikel.
3) Belum adanya luaran PkM yang diHAKIkan Berdasarkan beberapa kelemahan dan
keunggulan yang dimiliki, maka tindak lanjut yang dibutuhkan untuk mencapai indikator
kinerja secara optimal dibutuhkan beberapa langkah sebagai berikut:
1) Pemberdayaan PkM berdasarkan tema payung secara optimal dan didasarkan dari
peta keahlian dosen
2) Optimalisasi luaran PkM dosen ke arah artikel jurnal
3) Dukungan realisasi luaran PkM ke arah HAKI
4) Pemanfaatan sistem informasi CENDEKIA secara konsisten untuk pengajuan,
pelaporan perkembangan, pelaporan hasil serta dokumentasi luaran PkM.

Penyelenggaraan PkM dosen Prodi Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif


(PVTO) senantiasa diarahkan sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan.
Sebagai mekanisme penjaminan mutu PkM, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IKIP
PGRI KALTIM telah melaksanakan siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan PkM. Pada tahap penetapan, lembaga
penjaminan mutu Fakultas Teknik telah merumuskan standar mutu PkM yang diturunkan
dari standar mutu IKIP PGRI KALTIM. Standar mutu PkM memuat indikator kinerja
utama, indikator kinerja tambahan, serta strategi pencapaian mutu PkM yang harus
dilaksanakan. Pada siklus pelaksanaan, pelaksanaan PkM oleh dosen dan mahasiswa
diatur dengan adanya Terms Of References (TOR) atau panduan PkM yang diterbitkan
oleh Fakultas Teknik maupun oleh LPPM. Panduan PkM memuat informasi dan
persyaratan PkM, persyaratan pengusul, mekanisme pelaksanaan, anggaran, sistem
monitoring dan evaluasi, serta pelaporan PkM. Selain panduan PkM yang diterbitkan,
pengusulan, penetapan pembiayaan, laporan perkembangan, serta pelaporan akhir .
Pada siklus evaluasi, penyelenggaraan PkM dilakukan evaluasi mulai dari
pengusulan judul hingga pelaporan akhir. Evaluasi dilakukan oleh tim reviewer untuk
menilai kelayakan program, serta memberikan saran kegiatan PkM. Evaluasi proses
PkM dilaksanakan selama proses PkM dengan monitoring dan evaluasi kegiatan PkM
yang dilaksanakan di pertengahan waktu kontrak PkM untuk melihat perkembangan
kegiatan PkM. Selanjutnya, evaluasi dilakukan di akhir kegiatan PkM melalui pelaporan
PkM. Hasil evaluasi ini selanjutnya menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan PkM
tahun-tahun berikutnya. Selain itu, penyelenggaraan PkM oleh dosen Program Studi
Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif (PVTO) dievaluasi melalui audit internal yang
dilaksanakan oleh bagian penjaminan mutu di bawah LPMPP IKIP PGRI KALTIM. Pada
siklus pengendalian, pelaksanaan PkM dipantau sistem informasi CENDEKIA secara
daring. Sistem informasi ini menyediakan akses informasi PkM, pengusulan artikel
penelitian, pelaporan perkembangan, pelaporan akhir, sampai pada pendokumentasian
luaran PkM. Pada tahap pengusulan PkM, legalisasi artikel penelitian dibuktikan dengan
lembar pengesahan artikel penelitian. Pada tahap pelaporan hasil, disyaratkan legalisasi
laporan yang dibuktikan dengan lembar pengesahan laporan.
Pengendalian mutu PkM lainnya dilakukan melalui seleksi artikel penelitian yang
direview oleh tim reviewer yang ditunjuk, sehingga memungkinkan kegiatan PkM yang
akan dijalankan memenuhi standar mutu PkM yang ditetapkan. Setelah itu,
pengendalian berikutnya adalah melalui kegiatan seminar awal PkM untuk membahas
perencanaan kegiatan PkM sampai pada luaran yang ditargetkan, sehingga mutu PkM
dapat dikendalikan. Pada pertengahan waktu pelaksanaan PkM, dilaksanakan
monitoring dan evaluasi untuk memastikan keterlaksanaan PkM sesuai dengan target
yang telah ditentukan. Selain itu, diperoleh pula beberapa masukan dan saran yang
diberikan oleh responden, yaitu:
a. Optimalkan fungsi PkM untuk komunikasi dengan pelaksana PkM,
b. Undangan kegiatan usahakan minimal dua minggu sebelum pelaksanaan,
c. Untuk PkM pengumuman sebaiknya sebelum penerjunan,
d. Informasi skim diintensifkan kepada setiap prodi di IKIP PGRI KALTIM.
Dilihat dari capaian indikator kinerja yang telah ditentukan, secara umum PkM
yang dilaksanakan telah sesuai dengan indikator-indikator kinerja utama yang telah
ditentukan, meskipun dari capaian kuantitas PkM oleh dosen masih dapat dioptimalkan.
Dilihat dari peta jalan PkM, pelaksanaan PkM didasarkan dari adanya roadmap PkM
sesuai dengan renstra PkM IKIP PGRI KALTIM tahun 2021-2026. Dari pelaksanaannya,
dosen telah berintegrasi dengan mahasiswa untuk melaksanakan PkM tersebut sesuai
dengan tema yang ditentukan. Hasilnya, PkM yang dilaksanakan selama 1 tahun terakhir
berkontribusi dalam pengembangan perkuliahan di Prodi Pendidikan Vokasi Teknologi
Otomotif (PVTO). Dilihat dari mekanisme pemantauan dan evaluasinya,
penyelenggaraan PkM oleh dosen selalu dipantau dan dievaluasi oleh LPPM selaku
lembaga yang mengkoordinir pelaksanaan PkM. Evaluasi dilakukan sejak dari seleksi
artikel penelitian, pelaksanaan, sampai pada pelaporan akhir. Dilihat dari indikator
kinerja tambahan, pelaksanaan PkM sudah cukup memenuhi indikator kinerja.
Pemanfaatan teknologi informasi diterapkan dalam setiap tahapan pelaksanaan PkM.
Namun pada aspek luaran PkM, baik luaran artikel jurnal maupun luaran HAKI,
belum semua kegiatan PkM menghasilkan luaran yang menyeluruh. Sebagian luaran
artikel masih proses submit dan belum dipublikasikan. Selain itu, tidak semua PkM
menghasilkan produk yang dapat diHAKIkan. Masalah dan akar masalah Saat ini,
penyelenggaraan PkM oleh dosen belum mencapai indikator kinerja tambahan secara
menyeluruh. Masih terdapat kekurangan, dimana luaran yang dihasilkan belum optimal.
Terdapat dua permasalahan yang perlu diperbaiki agar PkM dapat mencapai mutu yang
optimal. Permasalahan pertama adalah luaran PkM yang belum dipublikasikan. Luaran
wajib sebagian PkM yang dilaksanakan masih dalam proses submit ke jurnal-jurnal
ilmiah. Setelah dianalisis lebih jauh, hal ini dikarenakan minimnya jurnal yang dapat
menampung hasil kegiatan PkM. Permasalahan PkM kedua adalah tidak semua PkM
menghasilkan HAKI.
Selama ini, luaran HAKI baru diupayakan beberapa dosen, sebab sebagian dosen
belum memiliki kesadaran tentang HAKI, sehingga pencapaian luaran HAKI belum
optimal. Rencana perbaikan dan pengembangan PkM Berdasarkan analisis akar
masalah di atas, optimalisasi peyelenggaraan PkM oleh Dosen Prodi Pendidikan Vokasi
Teknologi Otomotif (PVTO) perlu ditingkatkan untuk mencapai indikator kinerja secara
optimal. Rencana perbaikan yang perlu dilakukan meliputi:
a. Pendampingan penulisan artikel PkM untuk dipublikasikan di jurnal.
b. Sosialisasi dan pendampingan penulisan artikel penelitian PkM dengan sumber dana
pemerintah pusat (Dikti).
c. Fasilitasi pendampingan realisasi HAKI sebagai luaran PkM

8.4. Tindak Lanjut


Dengan masih sedikitnya pencapaian luaran dan tridharma, maka Prodi
Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif IKIP PGRI Kalimantan Timur akan
melaksanakan revitalisasi mutu luaran dancapaian tridarma. Revitalisasi
difokuskan pada peningkatan mutu proses pendidikan,penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Akar permasalahan luaran dancapaian tridhrma Prodi
Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif IKIP PGRI Kalimantan Timur, yaitu:
1. Belum ada karya ilmiah, produk, dan jasa yang dihasilkan mahasiswa;
2. Belum ada publikasi karya ilmiah atau jasa yang dihasilkan mahasiswa;
3. Belum ada mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik dan non-akademik;
4. Belum adanya standar luaran dan capaian tridharma
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Prodi Pendidikan Vokasi
Teknologi Otomotif IKIP PGRI Kalimantan Timur untuk menyelesaikan masalah
dan akar masalah di luaran dan capaiantridharma, antara lain:
1. Meningkatkan kerjasama (sponsor) kegiatan pengembangan mahasiswa
denganlembaga/industri;
2. Memberi porsi pada jurnal CENDIKIA untuk publikasi karya ilmiah
mahasiswa;
3. Mendorong agar mahasiswa membuat karya ilmiah, produk, dan jasa;
4. Meningkatkan publikasi karya ilmiah mahasiswa ke jurnal nasional
terakreditasi;
5. Mengirimkan mahasiswa dalam pagelaran jasa/produk teknologi otomotif;
6. Megirimkan mahasiswa ke kompetisi akademik bidang teknologi otomotif
tingkat
lokal, regional, dan nasional;
1. Mengirimkan mahasiswa ke kompetisi bidang non akademik tingkat lokal,
regional dan nasional;
2. Mendorong mahasiswa membuat usulan program PkM DIKTI;
3. Meningkatkan keahlian, keterampilan, dan inovasi mahasiswa dalam
teknologi di
bidang otomotif melalui berbagai pelatihan
4. Menyusun Standar luaran dan capaian tridharma
5. Membimbing mahasiswa dalam membuat usulan karya ilmiah, rencana
pengembangan inovasi produk, dan PkM.

Anda mungkin juga menyukai