Analisis filogenetik telah membagi virus corona menjadi empat genera, yaitu Alpha-CoV, Beta-
CoV, Gamma-CoV dan Delta-CoV.
SARS-CoV-2 telah termasuk genus Beta-CoV dengan derivat B.
berbentuk bulat dengan genom sepanjang 29.700 nukleotida.
protein struktural utama, yaitu protein spike (S), protein nukleokapsid (N), protein membran
(M), dan protein envelope (E).
Ketika beradaptasi dengan inang baru, yaitu manusia, virus ini rentan terhadap evolusi
genetik, atau dikenal dengan mutase.
Mutasi gen adalah perubahan genetik spontan dari partikel virus
induk menjadi partikel virus turunannya.
Virus mutan biasanya berbeda karakter dari strain semula.
Hal ini terjadi karena adanya kesalahan, dalam proses replikasi sehingga tiap genom akan
mengumpulkan berbagai mutasi setiap siklus penyalinan.
Ketika menyalin itulah terjadi salah salin, yang tadinya A, bisa diganti dengan T. Ada adisi
(penambahan), atau delisi (pengurangan) atau substitusi (penggantian
Mutasi dapat membuat virus menjadi lebih atau kurang virulen.
Mutasi N501Y di RBD, mengakibatkan afinitas lebih besar terhadap reseptor ACE2 manusia,
yang dapat meningkatkan transmisibilitas.
Mutasi E484K dan E484Q dikaitkan dengan pelarian kekebalan.
Mutasi K417N dan K417T pada protein S terlibat dalam perubahan konformasi dan pelepasan
antibodi.
Mutasi L452R di RBD mungkin terkait dengan transmisibilitas atau pelarian kekebalan,
terbukti dengan kekebalan virus dari terapi antibodi monoklonal bamlanivimab.
Sedangkan mutasi D69-70 dikaitkan dengan peningkatan infektivitas dan penurunan
netralisasi serum.