Anda di halaman 1dari 8

EVIDANCE BASED PRACTICE

PRAKTIK PROFESI NERS

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Disusun Oleh :

YUSANTI SYAFARIAH SURTI

5021031119

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

TAHUN 2021
EVIDANCE BASED PRACTICE

HIPERTERMI

1. JURNAL 1
A. Judul
Pengaruh Kompres Tepid Water Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada
Anak Yang Mengalami Hipertermi Di Ruang Melur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

B. Peneliti (Tahun)
Heriaty Berutu. Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Dairi Sidikalang.
Jurnal Kesehatan Bukit Barisan Vol. 3 No. 6 (2019).

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kompres Tepid Water
Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada penderita hipertermi.

D. Metode yang digunakan


Penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan desain penelitian quasi
eksperimen dengan pendekatan one group pre post test design.

E. Sampel
Subyek studi kasus dalam penelitian ini adalah anak yang mengalami hipertermia
yang di rawat inap di RSU Daerah Sidikalang sebanyak 2 orang anak pada bulan Mei.

F. Prosedur Intervensi
Intervensi dilakukan sebanyak 2 kali dengan durasi 15-30 menit dengan standar
operasional prosedur sebagai berikut, sebelumnya peneliti mempersiapkan alat dan
bahan, kemudian peneliti melakukan kompres tepid water sponge kepada anak.
Kemudian orang tua mengulangi gerakan yang dianjurkan. Kompres ini dilakukan
secara perorangan, setelah melakukan intervensi sebanyak 2 kali, pada hari kedua
dilakukan pengumpulan data kembali (post test) dengan menggunakan lembar
observasi yang sama pada saat pre test dengan teknik observasi selama 15 menit.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu berupa
kuesioner data demografi tentang karakteristik subyek yang terdiri dari: umur, jenis
kelamin, agama, pengalaman dirawat dan lama dirawat. Kemudian instrumen kedua
adalah lembar observasi dengan pengukuran suhu tubuh sebelum dan sesudah
dilakukan kompres tepid waater sponge yang telah dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing.

G. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan
kompres Tepid Water Sponge. Penilaian terhadap lembar observasi terapi kompres
Tepid Water Sponge adalah dengan pengukuran suhu tubuh. Jika suhu tubuh menurun
setelah dilakukan tindakan kompres Tepid Water Sponge maka tindakan terapi
kompres Tepid Water Sponge berpengaruh. Jika suhu tubuh tidak turun/meningkat
setelah dilakukan tindakan kompres Tepid Water Sponge maka tindakan kompres
Tepid Water Sponge tidak berpengaruh. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi
pelayanan keperawatan untuk menangani Hipertermi dengan memberikan kompres
Tepid Water Sponge.

2. JURNAL 2
A. Judul
Kombinasi Kompres Hangat Dengan Teknik Blok Dan Teknik Seka (Tepid Sponge
Bath) Menurunkan Suhu Tubuh Pada Anak Penderita Gastroentritis

B. Peneliti (Tahun)
Rastia Irmachatshalihah dan Dera Alfiyanti.. Jurnal Ners Muda Unimus. Vol. 1, No. 3
(2020).

C. Tujuan Penelitian
Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi kompres hangat teknik blok
dan teknik seka (tepid sponge bath) dalam menurunkan suhu tubuh.
D. Metode yang digunakan
Studi kasus ini menggunakan desain studi kasus deskriptif dengan pendekatan asuhan
keperawatan.

E. Sampel
Subjek studi kasus adalah pasien gastroenteritis yang mengalami hipertermia
berjumlah dua orang didapatkan secara purposive sampling sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi.

F. Prosedur Intervensi
Intervensi pada studi kasus ini dilakukan ketika responden mengalami hipertermia.
Sebelum dilakukan pemberian terapi kombinasi kompres hangat dengan teknik blok
dan teknik seka (tepid sponge bath), responden diukur suhu tubuh terlebih dahulu,
setelah itu responden diberikan terapi kombinasi kompres hangat dengan teknik blok
dengan cara meletakkan handuk basah hangat selama 15 menit di area dahi, aksila,
leher, dan selangkangan kemudian dilanjutkan dengan teknik menyeka seluruh tubuh
anak selama 15 menit. Suhu air yang digunakan untuk prosedur ini antara 34°C-37°C.

G. Hasil Penelitian
Hasil studi kasus ini menunjukan setelah dilakukan kombinasi kompres hangat
dengan teknik blok dan teknik seka suhu tubuh mengalami penurunan. Rerata
penurunan suhu tubuh pada responden pertama dan kedua adalah 0,5oC. Kombinasi
kompres hangat dengan teknik blok dan teknik seka (tepid sponge bath) dapat
menurunkan suhu tubuh pada pasien gastroentritis yang mengalami hipertermia.
LUKA DIABETES
1. JURNAL 1
A. Judul
Pengaruh Pemberian Topikal Madu Kaliandra Terhadap Jaringan Granulasi Pada
Luka Diabetes Melitus di Puskesmas Kota Bengkulu

B. Peneliti (Tahun)
Nengke Puspita Sari dan Maritta Sari. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti.
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI) Vol. 1, No. 2 (2020).

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Topikal Madu
Kaliandra dengan granulasi jaringan pada luka diabetes melitus.

D. Metode yang digunakan


Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian quasi eksperimental.

E. Sampel
Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah 10 pasien ulkus
diabetikum dengan rincian 10 orang sebagai kelompok kontrol dan 10 orang sebagai
kelompok eksperiment.

F. Prosedur Intervensi
Prosedur perawatan luka adalah pada kedua kelompok diukur terlebih dahulu luka
diabetikum menggunakan Skala Bates Jensen Wound Assessment Tool kemudian
bersih kan Irigasi luka dengan menggunakan Nacl 0,9% jika terdapat pus, cuc luka
dengan sabun di area luka dari sisi luka ke arah luka, Irigasi kembali luka dengan
menggunakan Nacl 0,9%, Keringkan dengan menggunakan kasa steril dari arah
dalam luka ke luar luka, Lakukan debridement pada jaringan nekrotik jika diperlukan
(lakukan irigasi dan keringkan) untuk kelompok (B) berikan topical madu kaliandra
sesuai dengan kondisi luka sedangkan kelompok (A) tidak diberikan kemudian
lakukan Balutan luka dengan kassa gulung. Ganti balutan setiap dua hari sekali dan
sehari sekali jika kotor, jumlah eksudat banyak dan rembes.

G. Hasil Penelitian
Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah dan
warna jaringan sebelum dan setelah dilakukan terapi madu kaliandra. Terapi madu
kaliandra efektif dalam pertumbuhan jaringan granulasi pada luka diabetes melitus.

2. JURNAL 2
A. Judul
Efektifitas Rendam Air Rebus Daun Sirih Dan Moist Wound Healing Terhadap
Penyembuhan Luka Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

B. Peneliti (Tahun)
Hariani, Nuraeni Mustari, Muh. Ardi, dan Abd.Hady J. Poltekkes Makassar Jurusan
Keperawatan Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. Vol. 16, No. 2 (2021).

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas rendam Air Rebus Daun Sirih
dan Moist Wound Healing terhadap penyembuhan Luka Ulkus pada pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 di Klinik Barombong Medical Center di Kota Makassar.

D. Metode yang digunakan


Metode yang digunakan adalah quasi experimental dengan rancangan two group
pretest-postest control group design.

E. Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien ulkus Diabetes mellitus yang
didapatkan direkam medik di Klinik Barombong Medical Center pada bulan januari
s/d maret 2020 sebanyak 10 responden.
F. Prosedur Intervensi
Dalam desain penelitian ini,sampel akan diberi pretest dengan pengukuran luka
terlebih dahulu, setelah itu kelompok intervensi dilakukan perawatan dengan
menggunakan rendam air rebus daun sirih selama 15 menit kemudian dilanjutkan
dengan dressing wound healing, sedangkan kelompok kontrol mencuci luka
menggunakan Nacl kemudian dilanjutkan dengan dressing wound healing selama 15
hari perawatan.

G. Hasil Penelitian
Hasil ini menunjukkan bahwa melakukan perendaman air rebusan daun sirih sebelum
dressing wound healing efektif menurunkan skor penyembuhan luka setelah hari ke-8
perawatan dan terus berlanjut hingga hari ke-15 perawatan, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa perendaman air rebusan daun sirih sebelum dressing woud healing
efektif menurunkan skor pemyembuhan luka Diabetes Mellitus.

GANGGUAN MOBILITAS
1. JURNAL 1
A. Judul
Pengaruh Terapi Cermin Terhadap Kekuatan Otot Pasien Dengan Gangguan
Mobilitas Fisik Akibat Stroke Di Ruang Perawatan Interna RSUD Dr. T.C.Hillers
Maumere

B. Peneliti (Tahun)
Rofina Laus, Agustina Sisilia Wati Dua Wida, Regina Ona Adesta. Jurnal
Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Vol. 6, No. 2 (2019).

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi cermin terhadap
kekuatan otot pada pasien dengan gangguan mobilitas fisik akibat stroke yang dirawat
di ruang perawatan interna RSUD dr.T.C.Hillers Maumere.

D. Metode yang digunakan


Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian quasy
eksperimental dengan pre dan post test studi untuk menelaah pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dalam jangka waktu tertentu.

E. Sampel
Besar sampel dalam penelitian sebanyak 10 responden dalam kelompok intervensi
terapi cermin dan 10 responden dalam kelompok kontrol tanpa cermin.

F. Prosedur Intervensi
Kelompok perlakuan mendapat intervensi berupa latihan rentang gerak dengan
menggunakan cermin, sedangkan kelompok kontrol mendapat intervensi berupa
latihan rentang gerak tanpa cermin sesuai dengan standar operasional prosedur bagi
pasien stroke yang berlaku di ruangan perawatan interna RSUD dr. T.C.Hillers
Maumere. Pada skema, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan
pengukuran kekuatan otot sebagai data dasar awal yang digunakan untuk melihat
pengaruh pemberian latihan cermin. Selanjutnya pada kelompok perlakuan akan
dilakukan pengukuran kekuatan otot setelah dilakukan terapi cermin, sedangkan pada
kelompok kontrol juga akan dilakukan pengukuran kekuatan otot setelah dilakukan
latihan sesuai standar yang berlaku di RSUD dr.T.C.Hllers Maumere tanpa
menggunakan cermin.

G. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi cermin lebih efektif dalam meningkatkan
kekuatn otot dengan nilai p=0,005, namun tidak ada perbedaan bermakna antar
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol yang memiliki nilai p=0,011. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi cermin mampu mengaktivasi sel-sel
cermin di lobus otak secara lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai