Anda di halaman 1dari 16

TEMA 2

CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

A. Penjelasan Tujuan Bab

Bab ini akan memandu siswa untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) :

3.3 menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.


3.4 menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber
B. Isi Bab

a. Ciri-ciri makhluk hidup

b. Adaptasi hewan

c. Ciri khusus pada hewan

d. Adaptasi tumbuhan

e. Ciri khusus pada hewan

C. Penjelasan Teori

a. Ciri-ciri makhluk hidup antara lain:

1. Bergerak
Gerak pada makhluk hidup adalah suatu
bentuk reaksi makhluk hidup terhadap
rangsangan. Hewan mempunyai alat gerak aktif
seperti kaki, sayap, atau sirip, sehingga gerakan
yang terjadi disebut dengan gerak aktif.
Gambar 1.1 Hewan Sementara tumbuhan yang tidak mempunyai alat
berlari

gerak aktif, geraknya disebut dengan gerak pasif.

Gambar 1.2 Gerak tumbuhan


2. Bernapas
Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas atau respirasi merupakan
proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari tubuh.  Di dalam
tubuh terjadi proses oksidasi biologi pada sel-sel tubuh yang membutuhkan oksigen.
Proses ini adalah proses pembakaran zat makanan oleh oksigen yang menghasilkan
energi dan karbondioksida. Energi dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas, sedangkan
karbondioksida merupakan zat sisa yang nantinya dikeluarkan tubuh.  Makhluk
hidup memiliki organ pernapasan yang berbeda. Organ pernapasan tersebut bisa
paru-paru, insang, trakea, stomata, bahkan kulit makhluk hidup tersebut. 

3. Berkembang biak
Berkembang biak artinya menghasilkan makhluk
baru yang sama jenisnya. Makhluk hidup
berkembang biak untuk memperbanyak diri agar
jenis atau spesiesnya tidak mengalami kepunahan
dan mewariskan sifat pada keturunannya.
Gambar 1.3
Hewan berkembang biak Makhluk hidup yang mampu berkembang
biak adalah makhluk hidup yang telah
dewasa. 

4. Tumbuh dan berkembang


Pertumbuhan dalam biologi mengacu kepada perubahan fisik berupa
pertambahan ukuran, volume, tinggi, dan massa. Ini terjadi karena selama dalam
masa pertumbuhan, sel-sel dalam tubuh makhluk hidup bertambah banyak, alhasil
jaringan-jaringan dan organ-organ dalam tubuh makhluk hidup pun ikut berubah
semakin besar. 

Gambar1.4. Pertumbuhan pada manusia dan tumbuhan


Sedangkan perkembangan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang atau diukur
dan ditimbang. Ini karena perkembangan dalam biologi mengacu kepada proses
menuju kedewasaan. Karena tidak bisa diukur dan ditimbang, perkembangan cuma
bisa diukur secara kualitatif. Maksudnya begini, kalau kamu perhatikan bayi yang
baru lahir, bayi tersebut cuma bisa nangis. Tapi begitu bayi tersebut memasuki usia
satu sampai tiga tahun, ia mulai lancar mengoceh. Inilah yang disebut sebagai
perkembangan

5. Memerlukan makanan
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Tumbuhan dan hewan
memerlukan makanan yang berbeda. Tumbuhan memerlukan zat-zat anorganik,
sedangkan hewan memerlukan zat-zat organik untuk makanannya. Zat organik
umumnya terdapat secara bebas di alam, misalnya air, mineral, dan gas
karbondioksida.

8. Peka terhadap rangsang


Secara sederhana iritabilitas adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menanggapi rangsangan. Rangsangan yang diterima dapat berupa sentuhan, cahaya
matahari, air, zat kimia, suhu hingga gravitasi bumi.
Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki kepekaan terhadap
rangsangan seperti Putri malu, Bunglon, Cicak, Ulat kaki seribu, Venusflytrap,
Telegraphplant.

Gambar 1.5. Daun putri malu ketika disentuh

b. Bentuk adaptasi hewan


Hewan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan hidup, melindungi diri dari
musuh, dan mempertahankan jenisnya. Bentuk adaptasi hewan bermacam-macam.
Misalnya dapat kita amati pada bunglon, kelelawar, cicak, dan bebek.
1. Bunglon
Bunglon mempunyai kemampuan untuk mengubah warna kulit sesuai dengan
tempat yang disinggahinya. Ketika bunglon berada di tanah, kulitnya berwarna coklat
menyerupai tanah. Ketika berada di atas pohon,
kulit bunglon berubah menjadi hijau menyerupai
daun. Perubahan tersebut bertujuan untuk
melindungi dirinya dari serangan musuh.
Kemampuan bunglon mengubah warna kulit
sesuai dengan tempatnya berada disebut mimikri.

Gambar 1.6. Bunglon mampu


2. Burung mengubah warna tubuhnya
Adaptasi juga terjadi pada burung.
Bentuk paruh burung ber-aneka ragam sesuai
dengan jenis makanannya. Burung elang
memiliki paruh tajam dan bengkok. Paruhnya
yang kuat berfungsi untuk mencabik mangsanya.

Burung
Gambar 1.7. pipit memiliki
Peruh elang tajam paruh
dan
yang bengkok
runcing, pendek, dan kuat. Paruhnya
yang pendek dan kuat merupakan bentuk
penyesuaian terhadap jenis
makanannya. Burung pipit adalah
pemakan biji-bijian.

Gambar 1.8. Burung pipit berparuh


runcing, pendek dan kuat
Burung pelikan memiliki kantung besar di
paruhnya. Kantung ini ber-guna untuk
menciduk ikan dan air.

Gambar 1.9 paruh burung pelikan


untuk menciduk air dan ikan
Burung flaminggo memiliki bentuk
paruh yang lebar dan berjumbai. Paruh burung
flaminggo dapat menyaring udang dan binatang
kecil dari air berlumpur.

Gambar 1.10 paruh burung pelikan


untuk menciduk air dan ikan

Paruh burung kolibri berbentuk


panjang dan runcing. Bentuk paruh burung
kolibri berguna untuk menggapai nektar (madu) di dalam bunga.
Gambar 1.11 paruh kolibri
berguna unntuk mengapai nektar

3. Ular
Ular adalah hewan karnivora atau
pemakan daging, dan tidak pernah
mengunyah atau mencabik- cabik
makanannya seperti kita. Mangsa yang
didapat langsung ditelan secara utuh.

Gambar 1.12 Ular

4. Katak
Bagi katak, melakukan kamuflase
(penyamaran)agar seolah tubuhnya beracun
adalah trik untuk menghindar dari predator
atau pemangsa Katak pun memiliki
persamaan dengan cicak, yaitu lidahnya yang
panjang dan lengket, sehingga serangga yang
mendekat dapat dengan cepat disambar dan Gambar 1.12 Katak
tidak dapat berkutik lagi.
Bentuk kaki burung merupakan bentuk adaptasi
untuk mendapatkan makanan. Kaki burung elang
memiliki cakar menyerupai kait. Kakinya
berfungsi untuk merobek dan memegang mangsa.

Kaki burung flaminggo


Gambar 1.13 Kaki elang untuk
mencengkram mangsanya

bentuknyapanjang dan kurusBurung


flaminggo hidup di sepanjang tepi danau
dan sungai. Jenis makanan burung
Gambar 1.14 Kaki berselaput flaminggo adalah ikan, udang, dan
binatang kecil. Bentuk kaki burung
flaminggo tersebut berguna untuk melindungi diri agar tidak tenggelam.

5. Kelelawar
Kelelawar adalah satu-satunya
mamalia yang bisa terbang. Kelelawar
termasuk binatang nokturnal. Binatang
nokturnal adalah binatang yang
mencari makan pada malam hari.
Kelelawar mempunyai pendengaran
dan penciumanyang tajam. Kelelawar
Gambar 1.14 Kelelawar menggunakan suara untuk menangkap
serangga dalam kegelapan. Kelelawar mengeluarkan suara yang tinggi yang tidak bisa
didengar manusia. Pantulan suara tersebut menunjukkan letak mangsa.

6. Cicak
Cicak mempunyai tiga ciri khusus, antara lain:
1) Cicak memiliki kaki yang dapat menempel di dinding dan langit-langit rumah.
2) Cicak adalah hewan pemakan serangga. Cicak menangkap serangga dengan
menjulurkan lidahnya yang panjang.
3) Ciri khusus cicak lainnya yaitu
memutuskan ekornya. Cicak
memutuskan ekornya untuk mengelabui
pemangsa. Ekor cicak dapat tumbuh lagi
seperti semula setelah diputuskan.
Kemampuan cicak untuk memutuskan
ekornya sendiri disebut autotomi. Tiga
Gambar 1.15 Cicak memutuskan
ciri khusus di atas merupakan bentuk ekornya
adaptasi cicak. Bentuk tubuh cicak
menyesuaikan dengan lingkungan dan jenis makanannya.

c. Adaptasi pada Tumbuhan


Ada 3 macam cara adaptasi tumbuhan, yaitu morfologi, fisiologi, dan kebiasaan
atau tingkah laku. Adaptasi ini akan menghasilkan ciri fisik, fisiologi, juga kebiasaan
khusus pada tumbuhan untuk bertahan dalam lingkungan tertentu. Sehingga,
lingkungan hidup atau habitat yang berbeda akan ditinggali oleh tumbuhan dengan ciri
yang berbeda pula.
1. Adaptasi Morfologi (bentuk)
Adaptasi ini merupakan bentuk penyesuaian diri tumbuhan yang ditandai dengan
bentuk khusus pada tumbuhan.

Gambar 1.16 jenis


adaptasi Morfologi

a) Tumbuhan yang hidup di daerah kering (Xerofit)


 Daunya berbentuk duri, bahkan tidak
mempunyai daun untuk mengurangi
penguapan.
 Bagian daun tubuhnya tertutup
kutikula (lapisan lilin) untuk
mencegah penguatan.
 Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
Gambar 1.17 Tumbuhan kaktus

b) Tumbuhan yang hidup di air (Hidrofit)


 Batang berongga untuk mengapung
di air.
 Daun lebar dan tangkai daun
menggembung berisi udara.

Gambar 1.18 Tumbuhan Enceng Gondok


c) Tumbuhan yang hidup di daerah lembab (Higrofit)
 Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
 Permukaan daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologis adalah cara makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap
lingkungan melalui fungsi kerja organ tubuh dengan tujuan bertahan hidup. Perlu
diketahui, adaptasi fisiologi bersifat reversibel atau bisa kembali ke kondisi
semula.

2. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah jenis adaptasi yang menghasilkan kebiasaan
tumbuhan. Kebiasaan ini bisa membantu tumbuhan untuk bertahan hidup.
D. Sajian Contoh

1. Contoh adaptasi hewan dengan lingkungan


a. Adaptasi Morfologi

Gambar 1.19 Bentuk paruh dan kaki pada burung

Bentuk kaki dan paruh pada burung disesuaikan dengan makananya. Pada paruh
bebek yang pangkalnya seperti sisir sehingga dapat membantu bebek menyaring
mekanan dari air dan lumpur, dan kaki bebek memiliki selaput untuk berenang di air
sedangkan paruh pada burung elang runcing untuk menyobek daging yang dimangsa dan
kaki/cakar burung elang berukuran pendek dan tajam untuk mencengkram mangsanya.

b. Adaptasi Fisiologi pada hewan


1) Detak jantung melemah pada saat hibernasi untuk menghadapi cuaca ekstrem.
Gambar 1.20 Beruang Hibernasi

2) Hewan Herbivora mempunyai enzim selulase untuk mencerna serat-serat


tumbuhan dengan baik.

Gambar 1.21 Contoh hewan Herbivora


3) Kelelawar menggunakan ekolokasi untuk mengenali lingkungan sekitar
menggunakan bantuan suara.

Gambar 1.22
Ekolokasi kelelawar

4) Lumba lumba menggunakan


ekolokasi di dalam laut untuk
mencari makanan.

Gambar 1.23
Ekolokasi Lumba-
Lumba
5) Hewan berdarah Panas mampu menjaga suhu tubuh tetap sama meskipun suhu di
luar tubuhnya berubah-ubah.

Gambar 1.24 Hewan berdarah


Panas

c. Adaptasi tingkah laku pada hewan


1) Hewan kaki seribu akan menggulung ketika disentuh.

Gambar 1.25 kaki seribu


menggulung tubuhnya

2) Hewan bunglon dapat mengubah warna tubuhnya (mimikri) sesuai dengan


warna lingkunganya.

Gambar 1.26 Bunglon


merubah warna tubuh

3) Hewan cumi-cumi akan mengeluarkan tinta berwarna dari tubuhnya ketika


dalam keadaan bahaya.

Gambar 1.27 Cumi-cumi


mengeluarkan tinta.
2. Adaptasi tumbuhan dengan lingkungan
a. Adaptasi Morfologi
1) Tanaman kaktus yang hidup di gurun memiliki daun seperti duri dan batangnya
dilapisi lilin untuk mengurangi penguapan.

Gambar 1.28 kaktus digurun

2) Tanaman enceng gondok memiliki batang yang


berongga yang berfungsi untuk membatasi
penyerapan air oleh akar dan batang tanaman.

Gambar 1.30 Batang enceng


gondok

3) Bunga mawar memiliki duri dibagian batangnya untuk melindungi diri dari
pemangsa.

Gambar 1.31 Batang bunga


mawar

b. Adaptasi fisiologi
1) Kantong semar merupakan tumbuhan pemakan serangga memiliki enzim yang
dapat menghancurkan protein mangsanya Bernama enzim protease.

Gambar 1.32 Kantong semar

2) Tumbuhan bakau yang hidup di daerah pesisir memiliki akar gantung yang
difungsikan untuk pernapasan pada saat pasang
Gambar 1.33 Akar tumbuhan bakau

3) Tumbuhan berbungan memiliki bau atau aroma khas yang berfungsi untuk
menarik perhatian serangga, sehingga membantu proses penyerbukan.

Gambar 1.34 lebah menghisap


nectar bunga

4) Pada tumbuhan hydrilla yang tumbuh dilingkungan yang berair mampu


meningkatkan laju respirasi untuk mengontrol kelebihan air dengan adanya
pengaruh cahaya matahari.

Gambar 1.35 Tumbuhan Hydrila

c. Adaptasi tingkah Laku


1) Putri malu menguncup daunya ketika disentuh.

Gambar 1.36 Tanaman putri malu

2) Bunga pukul empat pada siang hari akan layu dan saat pagi atau sore hari akan
mekar.

Gambar 1.37 Bunga pukul empat


3) Pohon jati menggugurkan daunya pada saat musim kemarau.

Gambar 1.38 Pohon jati


pada musim kemarau

E. Soal Latihan

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap paling tepat.

1. Kelelawar disebut hewan nocturnal, artinya . . . .


a. Hewan mamalia
b. Hewan yang memiliki kemampuan terbang di malam hari.
c. Hewan yang memiliki penglihatan yang tajam
d. Hewan yang tidur di siang hari dan aktif di malam hari.
2. Kelelawar memancarkan bunyi berfrekuensi tinggi melalui mulutnya dan dipantulkan oleh
benda-benda di sekitarnya. Meskipun terbang di malam hari, kelelawar tidak menabrak
beragam rintangan di depannya. Kemampuan kelelawar tersebut disebut ....
a. Mimikri
b. Hibernasi
c. Ekolokasi
d. Autotomi
3. Berikut ini adalah hewan yang memiliki kemampuan autotomy adalah . . . .
a. Bunglon
b. Cicak
c. Landak
d. Beruang kutub
3. Kemampuan yang dimiliki hewan untuk menyamarkan keberadaanya dengan mengubah
warna kulitnya disebut . . . .
a. Mimikri
b. Hibernasi
c. Autotomy
d. ekolokasi
4. Cicak memiliki keistimewaan pada lidahnya yaitu . . .
a. Lidah panjang dan lengket
b. Lidah panjang dan menjulur
c. Lidah pendek dan bersisik
d. Lidah panjang dan beracun
5. Cicak dan tokek dapat menempel di dinding dapat menempeel di dinding dan langit-langit
karena memiliki . . . .
a. Alat pelekat pada bagian telapak kaki
b. Cakar yang kuat
c. Lender pada telapak kaki
d. Kaki yang kuat
6. Hewan di daerah kutub melakukan tidur yang sangat lama bertujuan untuk menghemat
cadangan makanan. Kemampuan tidur dalam waktu lama tersebut dinamakan . . . .
a. Adaptasi
b. Hibernasi
c. Ekolokasi
d. Regenerasi
7. Hewan seperti pada gambar mampu
mengeluarkan suara berfrekuensi rendah untuk
memanggil kelompoknya yang berada pada
tempat yang jauh. Suara berfrekuensi rendah
tersebut disebut ....
a. Ultrasonik
b. Infrasonik
c. Audiosonik
d. Supersonic
8. Ciri-ciri khusus tumbuhan pada gambar
adalah . . . .
a. Mengeluarkan bau busuk
b. Hidup menempel pada tumbuhan
lain
c. Menyimpan air pada batang dan
daun
d. Daunya lebar dan tipis untuk mempercepat
penguapan
9. Bentuk adaptasi yang dilakukan pohon jati dan mahoni ketika musim kemarau adalah . . .
.
a. Menggugurkan daunya
b. Menggugurkan rantinya
c. Megugurkan bijinya
d. Menggugurkan batangnya
II. Isilah dengan jawaban singkat.
1. Duan berengsel dan berbulu merupakan ciri-ciri tumbuhan . . . .
2. Tumbuhan yang mengatup ketika disentuh daunya adsalah tumbuhan . . . .
3. Serangga akan terpikat oleh tumbuhan kantong semar karena . . . .
4. Bunglon merubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya disebut . . . .
5. Bagaimana cicak melindungi dirinya . . . .

Anda mungkin juga menyukai