Anda di halaman 1dari 1

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang

disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.

Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat


sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api secara
DEFINISI langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan
kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat)

Luka bakar bisa berasal dari berbagai sumber, dari api, matahari, uap, listrik, bahan
kimia, dan cairan atau benda panas. Luka bakar bisa saja hanya berupa luka ringan
yang bisa diobati sendiri atau kondisi berat yang mengancam nyawa yang
membutuhkan perawatan medis yang intensif.

Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau


Luka bakar thermal kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya

Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan


kulit dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak,
dan banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena
zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak
Luka bakar kimia dengan zat-zat pembersih yang sering dipergunakan untuk keperlun
rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang
Luka bakar (Combustio) dapat disebabkan oleh paparan api, baik secara langsung industri pertanian dan militer. Lebih dari 25.000 produk zat kimia
maupun tidak langsung, misal akibat tersiram air panas yang banyak terjadi pada diketahui dapat menyebabkan luka bakar kimia.
ETIOLOGI kecelakaan rumah tangga. Selain itu, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik
maupun bahan kimia juga dapat menyebabkan luka bakar
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakkan
dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka
Luka bakar elektrik dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang
elektrik itu sampai mengenai tubuh

Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber


radioaktif. Tipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan
radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan
Luka bakar radiasi terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat
terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar
radiasi.

Luka bakar derajat I ditandai dengan luka bakar superfisial dengan


kerusakan pada lapisan epidermis. Umumnya tidak disertai kelepuhan
. Luka bakar derajat I atau luka bakar ringan pada kulit, kulit kemerahan pada bagian yang terbakar, bengkak ringan,
nyeri namun kulit tidak terkoyak karena melepuh, tidak terdapat bula,
nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.

Luka bakar derajat II terjadi pada lapisan epidermis dan sebagian


Lama kontak jaringan dengan sumber panas menentukan luas dan kedalaman dermis dibawahnya, berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi.
kerusakan jaringan. Semakin lama waktu kontak, maka semakin luas dan dalam Luka bakar derajat II Umumnya memiliki gejala berupa kulit kemerahan, melepuh, bengkak
MANIFESTASI yang tak hilang selama beberapa hari, kulit terlihat lembab atau becek,
kerusakan jaringan yang terjadi
nyeri, dan bercak-bercak berwarna merah muda.

Luka bakar derajat III terjadi pada seluruh ketebalan kulit. Semua
organ kulit sekunder rusak dan tidak ada kemampuan lagi untuk
melakukan regenerasi kulit secara spontan atau repitelisasi. Umumnya
Luka bakar derajat III memiliki gejala berupa daerah luka tampak berwarna putih,merah atau
hitam, kulit hancur, sedikit nyeri karena ujung saraf telah rusak dan
biasanya tidak melepuh

Luka bakar mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga


air, klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel dan menyebabkan edema yang dapat berlanjut pada
keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi.Luka bakar (Combustio) disebabkan oleh pengalihan energy dari
suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik.
PATOFISIOLOGI Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa saluran nafas
atas merupakan lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam termasuk organ visceral dapat mengalami
kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan burning agent. Nekrosis dan keganasan organ
dapat terjadi.

KONSEP TEORI PENYAKIT


1. Hitung darah lengkap
2. Leukosit
3. GDA (Gas Darah Arteri)
4. Elektrolit Serum
5. Natrium Urin
6. Alkali Fosfat
7. Glukosa Serum
8. Albumin Serum
9. BUN atau Kreatinin
PEMERIKSAAN PENUNJANG 10. Loop aliran volume
11. EKG
12. Fotografi luka bakar
13. Foto rontgen dada
14. Scan paru
15. Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi.
16. Bronkoskopi

singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian


Clothing yang menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase
cleaning.

Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air


mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal,
terutama pada anak dan orang tua). Cara ini efektif sampai dengan 3 jam setelah
kejadian luka bakar. Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif
tetap memberikan rasa dingin) sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk
luka yang terlokalisasi. Jangan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh
Cooling darah mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan memperberat derajat luka
dan risiko hipotermia. Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka bakar di daerah
mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit atau lebih. Bila
penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit
baru disiram air yang mengalir.

Pembersihan dilakukan dengan zat anastesi untuk mengurangi rasa


Cleaning sakit. Dengan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan
PENANGANAN DAN PENGOBATAN lebih cepat dan risiko infeksi berkurang.

Pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih


dalam dari superficial partial thickness. Pemberian krim silver sulvadiazin untuk
Chemoprophylaxis penanganan infeksi, dapat diberikan kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak
boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa, perempuan hamil, bayi baru
lahir, ibu menyususi dengan bayi kurang dari 2 bulan

Penutupan luka bakar dengan kasa. Dilakukan sesuai dengan derajat


luka bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan
lainnya. Pembalutan luka (yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk
Covering mengurangi pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat
luka bakar. Jangan berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya,
menghambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.

Dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri, berupa :


a. Paracetamol dan codein (PO-per oral) 20-30mg/kg
Comvorting b. Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg diberikan dengan dosis titrasi bolus
c. Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg

a. Protein
b. Karbohidrat
LP VULNUS COMBUSTION c. Vitamin A
d. Vitamin C
EDUKASI NUTRISI e. Vitamin K
f. Zat besi
g. B-complek
h. Zinc

a. Aktivitas / Istirahat
Tanda : Penundaan kekuatan, tahanan, keterbatasan rentang gerak, perubahan tonus.
b. Sirkulasi
Tanda : Hipotensi (syok), perubahan nadi distal pada ekstremitas yang cidera, kulit putih dan dingin (syok listrik), edema jaringan, disritmia.
c. Integritas ego
Tanda dan Gejala : Kecacatan, kekuatan, menarik diri
d. Eliminasi
Tanda : diuresis, haluaran urine menurun fase darurat, penurunan motilitas usus.
e. Makanan / Cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksi, mual dan muntah
f. Neurosensori
Gejala : area kebas, kesemutan
PENGKAJIAN Tanda : perubahan orientasi, afek, perilaku, aktivitas kejang, paralisis (Cidera aliran
listrik pada aliran saraf)
g. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri, panas
h. Pernafasan
Gejala : Cidera inhalasi (terpajan lama)
Tanda : serak, batuk, sianosis, jalan nafas atas stridor bunyi nafas gemiricik, ronkhi
secret dalam jalan nafas
i. Keamanan Tanda : distruksi jaringan, kulit mungkin coklat dengan
tekstur seperti : lepuh, ulkus, nekrosis atau jaringan parut tebal

a. Nyeri akut b.d kerusakan kulit dan jaringan


DIAGNOSIS KEPERAWATAN b. Gangguan integritas kulit b.d kerusakan kulit dan jaringan yang terkena luka bakar
c. Gangguan pertukaran gas b.d kerusakan jalan napas

klien sering
menagis
Data Subjektif kesakitan akibat
nyeri yang di
rasakan

1. P: Nyeri akibat luka bakar


Q: Nyeri terasa panas
R: Nyeri terasa di bagian seluruh dada, separuh punggung,seluruh tangan kanan, sebagian tangan kiri, dan daerah wajah
S: Skala nyeri 7 dari 10
Data Objektif T: Hilang timbul dan meningkat jika adanya aktivitas, dan saat tertekan lama.
2. Mendapatkan anti nyeri:
a. Inj. Cevotaxin lgr/12 jam : anti infeksi
b. Inj. Keterolac lgr/8 jam : anti nyeri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam maka kerusakan kulit dan
jaringan menurun dengan kriteria hasil :
Tujuan dan kriteria hasil a. Keluhan nyeri menurun
Nyeri akut b.d kerusakan kulit
dan jaringan d.d b. Meringisnya dapat menurun

1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.


2. Identifikasi skala nyeri.
KONSEP KEPERAWATAN 3. Identifikasi respon nyeri non verbal.
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. 1. Untuk mengetahui tindakan apa yang selanjutnya akan dilakukan
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri. Rasional 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri
Obserivasi 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri. 3. Untuk mengetahui tingkat nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeriterhadap kualitas hidup. 4. Untuk mencegah nyeri
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan.
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik.

1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri dengan therapi relaksasi nafas dalam. a. Untuk mengurangi nyeri
2. Kontrol lingkungn yang memperberat rasa nyeri dengan mengatur : suhu Rasional b. Untuk meringankan nyeri c.
Terapeutik ruangan, pencahayaan, kebisingan. 3. Fasilitasi istirahat dan tidur. Untuk meringankan nyeri
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemeliharaan strategi meredakan nyeri. d. Untuk mengetahui terapi yang cocok untuk meringankan nyeri
Intervensi

1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri. a. Agar pasien dan keluarga mengerti kapan nyeri muncul
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri. Rasional b. Agar pasien dan keluarga secara mandiri dapat meringankan nyeri yang dirasakan
Edukasi 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. c. Untuk mengetahui hal apa yang bisa menyebabkan
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat. nyeri bertambah
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri dengan relaksasi nafas dalam. d. Untuk mengurangi nyeri e. Untuk meringankan nyeri

Rasional
Kolaborasi 1. Memberikan analgetik jika perlu Untuk menghilangkan nyeri

Data Subjektif klien mengeluh sangat sakit pada daerah yang luka

1. Seluruh dada, punggung, tangan kanan, sebagian tangan kiri dan


wajah warnahnya merah keabu-abuan dan sedikit tampak cairan
Data Objektif b. TTV : Suhu : 37.8 C
c. peningkatan leukosit 29.600/mm

Penyembuhan Luka (L.14130) Ekspektasi : Meningkat


Kriteria Hasil :
a. Penyatuan kulit meningkat
b. Penyatuan tepi luka meningkat
c. Jaringan granulasi meningkat
d. Pembentukan jaringan parut meningkat
e. Edema pada sisi luka menurun f.
Tujuan dan kriteria hasil Peradangan luka menurun
g. Nyeri menurun
h. Drainase purulen menurun
INTERVENSI Gangguan integritas kulit b.d kerusakan i. Drainase serosa menurun j.
kulit dan jaringan yang terkena luka bakar Drainase sanguinis menurun
d.d k. Drainase serosanguinis menurun

a. Monitor karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau) b. Monitor Rasional a. Untuk mengetahui kondisi luka
Observasi b. Untuk mengetahui luka terinfeksi atau tidak
tanda-tanda infeksi

a. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan


b. Cukur rambut disekitar daerah luka, jika perlu
c. Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
d. Bersihkan jaringan nekrotik
e. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
f. Pasang balutan sesuai jenis luka
g. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka Rasional a. Agar pasien merasa nyaman
Terapeutik h. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase b. Untuk mencegah infeksi
i. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien c. Merangsang penyembuhan luka lebih cepat
j. Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dengan protein 1,25-1,5g/kgBB/hari
k. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino),
Intervensi
sesuai indikasi l. Berikan terapi
TENS (stimulasi saraf transkutaneous), jika perlu

a. Menambah informasi terkait penyakit yang


a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi Rasional diderita
Edukasi b. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein b. Untuk mempercepat kesembuhan luka
c. Anjurkan prosedur perawatan luka secara mandiri c. Agar keluarga dan pasien mampu secara mandiri melakukan
perawatan luka

a. Kolaborasi prosedur debridement (mis. enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika Rasional a. Membantu mempercepat penyembuhan
Kolaborasi perlu luka
b. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu b. Mencegah infeksi

Data Subjektif klien mengeluh sulit bernapas kadang-kadang sesak

a. menggunakan alat bantu Oxygen concentrator dan SP


O2 >95
Data Objektif b. TTV : RR : 29x/menit
c. pola napas cepat dan dangkal, irreguler

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam diharapkan


pertukaran gas meningkat dengan kriteria hasil:
Gangguan pertukaran gas b.d kerusakan a. Dispnea menurun
Tujuan dan kriteria hasil b. Bunyi nafas tambahan menurun
jalan napas d.d
c. PCO2menbaik
d. PO2 membaik

a. Monitor frekuensi irama,kedalaman dan upaya napas


b. Monitor pola nafas Rasional a. Untuk mengetahui frekuensi irama, kedalaman
Observasi c. Monitor nilai AGD dan upaya jalan napas
d. Monitor saturasi oksigen

Intervensi Rasional
Terapeutik a. Dokumentasikan hasil pemantauan a. Untuk mengetahui proses penyembuhan

a. Jelaskan tujuan prosedur pemantauan Rasional a. Untuk mengetahui sampai mana pengobatan
Edukasi b. Informasikan hasil pemantauan berlangsung

Anda mungkin juga menyukai