Anda di halaman 1dari 3

1.

Perusahaan perlu mengembangkan sistem informasi karena sistem informasi memiliki


peran dalam menciptakan nilai, yaitu untuk meningkatkan efisiensi, keakuratan dan
kekinian (up to date) catatan perusahaan, kualitas produk dan jasa serta kualitas
perencanaan (penyusunan anggaran) dan pengendalian. Setiap perusahaan pasti
menginginkan untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin dengan pengorbanan
yang seminimal mungkin. Dengan belajar mengembangkan sistem informasi, kita dapat
mengetahui proses-proses dalam perusahaan, serta dapat melakukan pemilahan
sehingga keefektifan dapat tercapai. Lalu tujuan pengembangan sistem informasi
adalah:
a. Menyediakan informasi bagi perusahaan
b. Memperbaiki sistem informasi yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan
penyajian, maupun struktur informasi
c. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi serta untuk menyediakan
catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan
perusahaan
d. Mengurangi biaya klerikal dan penyelenggaraan catatan akuntansi

Sumber: BMP Sistem Informasi Akuntansi/Modul hal 1.10 – 1.12

2. Komponen yang harus dimiliki oleh sistem:


1. Input: data-data yang dimasukkan dalam sistem informasi yang meliputi kegiatan
pencatatan-penyimpangan-pengujian-pengkodean
2. Proses: prosedur yang akan mengolah input sehingga dapat menghasilkan output.
Yang terdiri dari manusia sebagai pemakai dari sistem informasi-metode dan
prosedur-peralatan komputer-penyimpanan data
3. Output: hasil/keluaran dari input yang telah melalui proses. Komponen ini akan
berhubungan langsung dengan pemakai sistem informasi dan merupakan tujuan
akhir dari pembuatan sistem informasi
4. Teknologi: berfungsi dalam mengolah input sehingga dapat menghasilkan
output/keluaran. Bagian dalam teknologi yaitu hardware, software dan brainware
5. Basis data: kumpulan data-data yang saling berhubungan yang disimpan di dalam
komputer dan kemudian diolah menjadi perangkat lunak. Terdiri dari file-file yang
memiliki kaitan satu sama lain.
6. Kendali: tindakan dalam menjaga sistem informasi sehingga bisa berjalan dengan
lancar dan tidak mengalami gangguan. Komponen ini diperlukan untuk backup file,
reindexing, pengujian data tiap entry yang dilakukan.

Sumber: https://hanifsky.blogspot.com/2012/01/komponen-sistem-informasi.html

3. Teknik yang dapat digunakan oleh pengembang yang tidak terlalu menguasai sistem
adalah teknik prototyping. Dengan teknik ini, pengembang dapat membuat prototype
terlebih dahulu sebelum mengembangkan sistem yang sebenarnya. Dalam
pengembangan sistem informasi, prototype sering diwujudkan dalam bentuk user
interface program aplikasi dan contoh-contoh laporan yang akan dihasilkan sehingga
pengguna sistem akan mempunyai gambaran tentang sistem yang akan digunakannya
nanti. Teknik ini memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. Menghemat waktu pengembangan
b. Menghemat biaya pengembangan
c. Pengguna atau pemilik sistem ikut terlibat dalam pengembangan sehingga
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dalam sistem dapat
diminimalisasi
d. Implementasi akan menjadi mudah karena pengguna atau pemilik sistem sudah
mempunyai gambaran tentang sistem
e. Kualitas sistem yang dihasilkan baik
f. Memungkinkan tim pengembang sistem memprediksi dan memperkirakan
pengembangan-pengembangan sistem selanjutnya.
Sedangkan kelemahan dari teknik ini adalah pengguna atau pemilik sistem dapat
terus menerus menambah kompleksitas sistem hingga sistem menjadi sangat
kompleks. Hal ini dapat membuat pengembang meninggalkan pekerjaannya
sehingga sistem yang dikerjakannya tidak akan pernah terselesaikan.

Sumber: BMP Sistem Informasi Akuntansi/Modul hal 2.5 – 2.8

4. Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang terkomputerisasi yang


melakukan pengolahan data agar dapat digunakan oleh orang yang membutuhkannya.
Sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang sudah terkomputerisasi
yang bekerja karena adanya interaksi manusia dan komputer. Dan Sistem Informasi
Akuntansi merupakan salah satu subsistem dari Sistem Informasi Manajemen.

Sumber: BMP Sistem Informasi Akuntansi/Modul hal 3.22

5.

Tabel Nilai
Tabel Mahasiswa
NIM Kode Matkul Nilai
NIM NAMA
001 EKSI4312 A 001 Tita
001 EKSI4415 A 002 Andri
001 EKMA4215 B 003 Ani
002 EKSI4415 B 004 Susilo
002 EKSI4204 A Tabel Mata Kuliah
003 EKSI4312 A Kode Matkul Nama Matkul
003 EKMA4215 AB EKSI4312 Sistem Informasi Akuntansi
004 EKSI4415 B EKSI4415 Teori Akuntansi
004 EKSI4204 A EKMA4215 Manajemen Operasi
EKSI4204 Analisis Informasi Keuangan

Relasi tabel: Pada tabel nilai terdapat NIM yang ada pada tabel mahasiswa dan kode
matkul yang juga ada pada tabel mata kuliah
Tabel Relasi
Mata Kuliah NIM Nama MHS Nilai
Sistem Informasi Akuntansi 001 Tita A
Sistem Informasi Akuntansi 003 Ani A
Teori Akuntansi 001 Tita A
Teori Akuntansi 002 Andri B
Teori Akuntansi 004 Susilo B
Manajemen Operasi 001 Tita B
Manajemen Operasi 003 Ani AB
Analisis Informasi Keuangan 002 Andri A
Analisis Informasi Keuangan 004 Susilo A

Kesimpulan dari tabel:


1. Tabel nilai tersebut menunjukkan adanya relasi antara data mahasiswa dengan data
mata kuliah yang diambil
2. Satu mahasiswa bisa mengikuti lebih dari satu mata kuliah. Seperti contoh mahasiswa
bernama Tita yang mengambil mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi, Teori Akuntansi
dan Manajemen Operasi
3. Satu mata kuliah dapat diambil oleh beberapa mahasiswa. Seperti contoh mata kuliah
Teori Akuntansi yang diambil oleh 3 mahasiswa bernama Tita, Andri dan Susilo.

Anda mungkin juga menyukai