Anda di halaman 1dari 37

PROSES RISET

PEMASARAN
JENIS-JENIS PENELITIAN/
RISET
MENURUT RUANG LINGKUPNYA :
1. Penelitian Kasus adalah penelitian dengan satu objek tertentu dan
kesimpulan yang diambil hanya berlaku untuk kasus tersebut
2. Penelitian Inferensial adalah penelitian dengan objek populasi (dengan
atau tanpa sampel) dan kesimpulannya digeneralisasikan untuk populasi

MENURUT WAKTUNYA :
1. Penelitian Longitudinal adalah penelitian dengan mengamati satu populasi
yang diteliti selama periode waktu tertentu dan satu populasi yang beragam
diamati dalam waktu yang sama. Peneltian ini bersifat retrospektif atau
prospektif. Contoh : penelitian analitis, eksplanatif dan kausalitas.
2. Penelitian Cross Sectional adalah penelitian pada beberapa populasi yang
diamati pada waktu yang sama. Contoh : penelitian deskriptif
BERDASARKAN ADA TIDAKNYA PERLAKUAN :
1. Penelitian Eksperimental adalah penelitian yang memberikan perlakuan
kepada objek yang dapat mengendalikan variabel dan secara tegas
menyatakan adanya hubungan sebab akibat.
2. Penelitian Non eksperimental adalah penelitian yang tidak memberikan
intervensi kepada objek dan hanya dapat mengamati kejadian yang sudah
ada, dan sulit menyatakan adanya hubungan sebab akibat.

BERDASARKAN TUJUANNYA :
1. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang didalamnya tidak ada analisis
hubungan antar variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum,
jawaban menjawab pertanyaan di mana, kapan, berapa banyak, siapa dan
menggunakan analisis statistik deskriptif.
2. Penelitian Analitis adalah penelitian dengan variabel bebas dan terikat,
menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana, menggunakan analisis
statistik inferensial
BERDASARKAN SUMBER DATANYA :
1. Penelitian Primer adalah penelitian dimana datanya didapa/dikumpulkan
oleh peneliti dengan tujuan sesuai keinginan peneliti.
2. Penelititan Sekunder adalah penelitian dimana datanya sudah ada dan
dikumpulkan orang lain.
BERDASARKAN JENIS DATANYA :
1. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berbentuk
angka, contoh : penelitian deskriptif, penelutian eksperimental dll
2. Penelitian Kualitatif adalah penelitian dengan datanya merupakan
pendapat, jawaban bebas dari objek penelitian, contoh : penelitian historis,
budaya dll.
PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
(Becoming Qualitatif Researches, Corrine Glesne & Alan Peshkin, 1992)

KUANTITATIF KUALITATIF
1. Fakta sosial memiliki sebuah 1. Realitas adalah bentukan sosial
realitas obyektif
2. Mengunggulkan metode 2. Mengunggulkan pada tema
pokok
3. Variabel diidentifikasi dan 3. Variabel adl kompleks, merangkai
hubungannya diukur hubungan dan sulit diukur
4. Etic (pandangan dari luar) 4. Emic (pandangan dari dalam)
5. Generalisasi 5. Kontekstualisasi
6. Meramalkan 6. Menginterpretasi
7. Penjelasan kausal 7. Pemahaman perspektif peneliti
8. Memulai dengan teori & hipotesis 8. Mengakhiri dengan hipotesis &
teori dasar
(Lanjutan)

KUANTITATIF KUALITATIF
9. Manipulasi & kontrol 9. Memunculkan dan melukiskan
10. Menggunakan intrumen baku 10. Peneliti sebagai instrumen
11. Percobaan 11. Alami (Naturalistic)
12. Deduktif 12. Induktif
13. Analisis komponen 13. Menemukan pola
14. Menjaga konsensus & norma 14. Menjaga kejamakan &
Kompleksitas
15. Mereduksi data utk diangkakan 15. Menyederhanakan dgn
menggunakan angka
16. Ditulis dlm bahasa abstrak 16. Ditulis secara deskriptif
17. Memisahkan diri dan tdk 17. Keterlibatan personal &
memihak keperpihakan
18. Pengambaran objektif 18. Pemahaman empatik
Karakteristik Metode Kuantitatif
dan Kualitatif

Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


▪ Spesifik, jelas, rinci ▪ Umum
▪ Mantap sejak awal ▪ Fleksibel
DESAIN ▪ Menjadi pegangan ▪ Berkembang dan
langkah demi muncul dalam
langkah proses penelitian

▪ Menunjukkan ▪ Menemukan pola


hubungan antar hubungan yang
variabel bersifat interaktif
▪ Menguji teori ▪ Menemukan teori
TUJUAN ▪ Mencari generalisasi ▪ Menggambarkan
yang mempunyai realitas yang
nilai prediktif kompleks
▪ Memperoleh
pemahaman makna
Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
▪ Eksperimen ▪ Observasi
TEKNIK ▪ Survey ▪ Wawancara
PENELITIAN ▪ Kuisioner ▪ Dokumentasi
▪ Instrumen-instrumen ▪ Peneliti sebagai
penelitian untuk instrumen kunci
INSTRUMEN mengumpulkan data ▪ Catatan, voice
PENELITIAN kuantitatif (test, recorder, kamera,
angket, dll) handycam, dll
▪ Kuantitatif (data ▪ Deskriptif (data
dalam bentuk angka) berupa kata, kalimat,
▪ Hasil pengukuran skema, gambar, dll)
dari variabel yang ▪ Dokumen pribadi,
DATA dioperasionalkan catatan lapangan,
dengan ucapan dan tindakan
menggunakan responden, dll
instrumen penelitian
Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
▪ Besar ▪ Kecil
▪ Representatif ▪ Tidak representatif
SAMPEL/ ▪ Sedapat mungkin ▪ Purposive
SUMBER DATA random ▪ Berkembang selama
▪ Ditentukan sejak proses penelitian
awal
▪ Setelah selesai ▪ Terus menerus sejak
pengumpulan data awal sampai akhir
▪ Deduktif penelitian
ANALISIS ▪ Menggunakan ▪ Induktif
analisa statistik ▪ Mencari pola, model,
tema, teori
▪ Ada jarak antara ▪ Empati, akrab
peneliti dengan ▪ Kedudukan sama,
HUBUNGAN responden, bahkan bahkan peneliti
DENGAN sering tanpa kontak dapat berfungsi
▪ Berlangsung dalam sebagai konsultan
RESPONDEN jangka pendek ▪ Berlangsung dalam
jangka lama
METODE PENGGABUNGAN PENDEKATAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF

PENDEKATAN RANCANGAN
DUA TAHAP (TWO PHASE
DESIGN APPROACH)

RANCANGAN DOMINAN-
PENDEKATAN GABUNGAN KURANG DOMINAN
(DOMINANT LESS-DOMINANT)

RANCANGAN METODOLOGI
GABUNGAN (MIXED
METHODOLOGY DESIGN)
Prosedur riset
1. Menentukan topik & menemukan masalah penelitian
2. Merumuskan masalah
3. Merumuskan asumsi dasar & hipotesis
4. Menentukan metode riset
5. Menentukan variable riset
6. Menentukan data riset
7. Merumuskan metode pengumpulan data
8. Melakukan pengolahan dan analisis data
9. Membuat kesimpulan & rekomendasi
10. Membuat laporan riset
LANGKAH-LANGKAH DALAM
MELAKUKAN PENELITIAN
Tentukan Studi Merumuskan Merumuskan
masalah Pendahuluan masalah asumsi dasar

Merumuskan
Kerangka Teori
Hipotesis
Menentukan Menentukan
variabel sumber data

Menentukan &
menyusun
instrumen

Menyusun Menarik Mengumpulkan


Analisis data
laporan kesimpulan data
MENENTUKAN MASALAH PENELITIAN
Masalah Penelitian didapat dengan :
- Melihat fenomena di lapangan
- Membandingkan dua fenomena atau lebih (komparasi)
- Mencari hubungan antara dua fenomena atau lebih (korelasi)
→korelasi sejajar
→korelasi sebab akibat
Dalam menentukan masalah penelitian harus
memperhatikan :
- Penelitian sesuai dengan minat peneliti
- Penelitian dapat dilaksanakan (visible)
- Ada sumber pendukung
- Hasil penelitian bermanfaat (penting)
- Orisinilitas
- Up to date
- Konsisten
MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN
Guna studi pendahuluan
- Memperjelas masalah penelitian
- Melihat kemungkinan orisinalitas masalah
- Melihat kemungkinan melanjutkan penelitian sebelumnya
Studi Pendahuluan dilakukan dengan melihat tiga objek,
yaitu :paper, person dan place
MERUMUSKAN MASALAH
Latar belakang masalah :
- Landasan normatif
- Landasan teoritis
- Landasan Empiris
- Adanya masalah untuk diteliti
- Objek dan waktu yang jelas
Identifikasi Masalah :
Inventarisasi masalah yang berkaitan
dengan berbagai masalah dalam penelitian
yang dilakukan
Selengkap mungkin
Dinyatakan dalam pointer’s
Memperlihatkan suatu kondisi dengan ciri :
Belum optimal ; Tidak : Lemah : Kurang,dll
Batasan Masalah :
Memfokuskan masalah yang sedang diteliti
agar lebih jelas dan terarah
Menggambarkan kausalitas diantara variabel –
variabel penelitian
Penetapan objek dan waktu penelitian dengan
jelas
Tambahkan alasan & argumentasi pentingnya
masalah tsb
Perumusan Masalah
Rumusan harus jelas dan tegas.
Tidak ambiguitas
Mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau
lebih.
Mudah diukur dan dianalisis
Merupakan pertanyaan terhadap fenomena yang terjadi
Berupa kalimat pertanyaan yang jelas, tajam dan akurat
tentang inti permasalahan yang ingin diteliti
Memiliki konsekuensi dan korelasi terhadap tujuan
penelitian, kerangka berfikir dan metode penelitian
Beberapa contoh topik riset
✓Mengukur loyalitas konsumen thd merk
✓Perilaku pembelian barang di masa covid 19
✓Mengukur persepsi masyarakat thd kendaraan listrik
✓Menilai kegiatan perencanaan pemasaran
✓Mengukur perilaku konsumen terhadap produk & promosi
✓Mengidentifikasi perilaku pembelian spontan
✓Menilai kinerja manajer pemasaran
✓Mengukur efektifitas iklan
✓Mengukur persepsi konsumen thd salah satu produk
Metode pengumpulan data
KUALITATIF KUANTITATIF

1. Wawancara 1. Survei
2. FGD 2. Observasi
3. Studi literatur 3. Eksperimen
Sumber data
• Dg kuesioner
Data
• Di ukur
Primet langsung

• Data publik
Data
• Laporan
sekunder periodik
JENIS VARIABEL
KEDUDUKANNYA DI DALAM HIPOTESIS PENELITIAN

Antecedent

Moderator

Independen Dependen

INTRANEOUS

EXTRANEOUS

Concomitant Confounding Control


JENIS VARIABEL
KEDUDUKANNYA DI DALAM HIPOTESIS PENELITIAN

Intervening
Antecedent (Mediating)

Independen Dependen

INTRANEOUS

EXTRANEOUS

Concomitant Confounding Control


INTRANEOUS VARIABLES
Variabel tergantung (dependent variables) : suatu variabel yang tercakup di dalam hipotesis
penelitian, yang keragamannya dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel bebas (independent variables) : suatu variabel tercakup di dalam hipotesis penelitian,
yang mempengaruhi variabel tergantung. Keragamannya : intervensi peneliti, suatu keadaan
atau kondisi atau fenomena yang ingin diselidiki, diteliti atau dikaji.
Variabel antara (intervene variables) : variabel yang bersifat menjadi perantara (mediating) dari
hubungan variabel bebas ke variabel tergantung.
Variabel Moderator adalah variabel yang bersifat memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel
bebas terhadap variabel tergantung.
Variabel anteseden adalah variabel yang menahului (mempengaruhi) variabel bebas
EXTRANEOUS VARIABLES
Variabel pembaur (confounding variables) : suatu variabel yang tidak tercakup dalam hipotesis
penelitian, akan tetapi muncul dalam penelitian dan berpengaruh terhadap variabel tergantung.
Pengaruhnya mencampuri atau berbaur dengan variabel bebas.
Variabel kendali (control variables) : adalah variabel pembaur (cofounding) yang
pengaruhnya dapat dikendalikan. Pengendalian dapat diakukan dengan cara blocking atau
kriteria ekalusi-inklusi, yaitu mengeluarkan obyek yang tidak memenuhi kriteria (ekslusi)
dan mengambil obyek yang memenuhi kriteria.
Variabel penyerta (concomitant variables) : variabel pembaur (cofounding) yang tidak
dapat dikendalikan, sehingga tetap menyertai (terikut) dalam proses penelitian.
Konsekuensinya, data tersebut harus diamati. Pengaruh baurnya dihilangkan
(dieliminasi) pada tahap analisis data.
JENIS DATA
NOMINAL RATIO
• Komponen Nama (Nomos) • Komponen Nama
• Komponen Peringkat (Order)
ORDINAL • Komponen Jarak (Interval)
• Komponen Nama • Komponen Ratio
• Komponen Peringkat (Order) • Nilai Nol Mutlak

INTERVAL
• Komponen Nama
• Komponen Peringkat (Order)
• Komponen Jarak (Interval)
• Nilai Nol tidak Mutlak
Bagaimana caranya menemukan
judul penelitian?
1. Mencari fenomena atau isu- isu yang muncul kepermukaan di Media
Cetak, Majalah dan lain-lain. Contohnya: isu-isu yang muncul tentang
kinerja karyawan, Mall yang sepi pengunjung, dll.
2. Isu-isu yang muncul tersebut dijadikan variabel dependen atau sering
dinamakan variabel Y.
3. Kita cari variabel independennya atau variabel X yang relevan dengan
variable Y.
4. Setelah itu, terwujudlah model penelitian yang menentukan pengaruh
antara variable independen terhadap dependen (X →Y)
5. Deskripsikan dalam BAB I : Latar Belakang masalah.
Contoh fenomena yang muncul di
media cetak
Kinerja PDAM Tirta Bhagasasi Amburadul
darikita June 11, 2015 NEWS, Regional

darikita.com, CIKARANG PUSAT – Kinerja PDAM Tirta Bhagasasi kembali


disorot publik. Hal itu diperkuat dengan temuan hasil audit Basdan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap BUMD milik dua pemerintah daerah
tersebut. Yaitu kurun waktu 2014 lalu telah terjadi kebocoran pendapatan mencapai
30 persen. Belum lagi diperparah dengan dugaan pemotongan gaji karyawan oleh
kepala bagian kepegawain sebesar Rp 250 ribu setiap bulan dengan alasan untuk
dana kesehatan. Diduga anggaran itu masuk ke rekening pribadinya.
Tak Cakap Bekerja, PNS di Purwakarta Diusulkan Rotasi
PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID -Koordinator Lingkar Studi
Kebijakan (LiSK) Purwakarta Asep Saefudin mengusulkan rotasi dan
mutasi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab
Purwakarta.
"Kami mengusulkan pada Bupati Purwakarta agar ada rotasi dan
mutasi PNS di SKPD Kesbangpolmas, Dinas Kesehatan, Dinas Bina
Marga, Dinas Cipta Karya, Sekretariat Dewan dan Dinas Kebersihan
dan Pertamanan," ujar Asep ditemui di kawasan Situ Buleud
Purwakarta, Rabu (1/17).
April 03, 2016
Apakah Purwakarta Membutuhkan Sebuah Mall?
Indra Ramadhan
Entah mengapa begitu membaca judul di atas, saya langsung
teringat Sadang Terminal Square (STS). Dahulu STS sempat ramai
sekali, tapi kini relatif sepi. Penampakan interior dan eksteriornya
begitu kusam tak menarik, toilet dan fasilitas umumnya begitu
kumuh. Tenant-tenant banyak yang lari karena sepi pengunjung,
satu-satunya toko buku di STS pun hengkang. Yang bertahan hanya
penjaja barang dan jasa kaliber besar yang tebal modal dan punya
nama.
Pelayanan Puskesmas DKI Dinilai Kurang Maksimal

BALAI KOTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama alias Ahok mengakui masih banyak pelayanan puskesmas di Ibu Kota
berada di bawah standar. Ia menyebut standar sukses tidaknya rumah sakit atau
puskesmas dilihat dari jumlah pasien yang ditanganinya.
RS dan puskesmas bisa dikatakan sukses jika pasien yang ditangani hanya
sebesar 10 sampai 15 persen dari jumlah penduduk di wilayah
terdekat. Namun, Ahok menyebut rata-rata puskesmas di Jakarta masih
menangani 20 persen penduduk di wilayah masing-masing. "Itu sudah dianggap
bagus. Padahal, sesuai standarnya belum bagus," ujar Ahok seusai mengunjungi
Puskesmas Tebet, Selasa (10/6).
Masyarakat Keluhkan kinerja Pelayanan PT Pos,
Banyak Paket dan Surat Tak Sampai
(SJO, BANDUNG) - Warga Kota Bandung dan sejumlah kota lainnya di Jabar, mengeluhkan pelayanan
PT Pos Indonesia. Keluhan kali ini terkait dengan pelayanan pengiriman barang dan surat yang terlambat,
bahkan tak sampai ke tangan penerima. Terang saja, masyarakat yang seharusnya terbantu dengan jasa
pelayanan yang beragam, kini justru merasa dirugikan dengan jeleknya pelayanan di PT Pos.
Dari fenomena tersebut dapat ditarik benang merahnya
Fenomena kinerja puskesmas yang belum maksimal
Kinerja
Puskesmas Variabel Y

CARI VARIABEL PENYEBABNYA

Variabel x
KOMITMEN ORGANISASI KURANG BAIK = X1
GAYA KEPEMIMPINANNYA BELUM BAIK = X2 CARI KORELASINYA
KEPUASAN KERJA TIDAK ADA. = X3
MOTIVASI KERJA TIDAK ADA. = X4

TERWUJUDNYA JUDUL: “PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, GAYA


KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSKESMAS DI
JAKARTA “
KERANGKA PEMIKIRAN
. KOMITMEN ORGANISASIONAL
X1

GAYA KEPEMIMPINAN
X2
KINERJA KARYAWAN
Y
KEPUASAN KERJA
X3

MOTIVASI KERJA
X4

CARILAH SUMBER YANG MENDUKUNG


SECARA TEORI DAN EMPIRIS.
HIPOTESIS
DARI KERANGKA PEMIKIRAN YANG ADA DUKUNGAN TEORI DAN
EMPIRISNYA, MAKA HIPOTESIS YANG DIBANGUN:
1. Komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
4. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5. Komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Ilustrasi judul ini menggunakan analisis regresi linear berganda.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai