Final MA - PKN.F.IDR.12.A.2. - Eko Wahyu Jamaluddin - SMA - Fase F - Low
Final MA - PKN.F.IDR.12.A.2. - Eko Wahyu Jamaluddin - SMA - Fase F - Low
180 menit
Tujuan 12.A.2.Peserta didik dapat menganalisis, Memperjelas, dan Mempertajam secara kritis
Pembelajaran penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Sarana 1. Gawai
Prasarana 2. Akses Internet
3. Buku Teks PPKn
4. Spidol
5. Papan tulis
6. Lembar kerja
7. Handout materi
8. LCD proyektor
9. Pointer
MODUL AJAR PPKN SMA
Identitas Penyusun:
1. Bidang Politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar ontologis
manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek
Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi
harkat dan martabat manusia.
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus
mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dan
esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera
diakhiri.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
dituangkan dalam pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28. Pasal-pasal tersebut adalah
penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan kemanusiaan yang adil dan
beradap yang masing-masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan ke-2 pancasila. Kedua
pokok pikiran ini adalah landasan bagi kehidupan nasional bidang politik di Negara
Republik Indonesia.
Pasal 26 (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. (2)
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Pasal 27 (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya. Pasal 28A – 28J ini membahas tentang hak asasi manusia mulai dari hak hidup,
hak berkreasi dan hak hak lainnya secara umum.
Sistem negara yang terbentuk ke dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan rakyat
dan permusyawaratan perwakilan karena menurut pendapat Bakry (2010: 209), aliran yang
sesuai dengan sifat dan pikiran masyarakat Indonesia.
Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka pembuatan kebijakan
negara dalam bidang politik harus berdasar pada manusia yang merupakan subyek
pendukung pancasila, sebagai mana dikatakan oleh Noto Nagoro (1975:23) bahwa yang
berketuhanan, berkemanusiaan,berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan adalah
manusia. Manusia adalah subyek negara dan oleh karena itu politik negara harus berdasar
dan merealisasikan harkat dan martabat manusia di dalamnya. Hal ini dimaksudkan agar
sistem politik negara dapat menjamin hak-hak asasi manusia.Dengan kata lain, pembuatan
kebijakan negara dalam bidang politik di Indonesia harus memperhatikan rakyat yang
merupakan pemegang kekuasaan atau kedaulatan berada di tangan rakyat. Selain itu,
sistem politik yang dikembangkan adalah sistem yang memperhatikan pancasila sebagai
dasar-dasar moral politik.
2. Bidang Ekonomi
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga lazimnya
pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan
moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada
ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar
pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat.
Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33 dan pasal 34. Pasal-pasal tersebut adalah
penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan keadilan sosial yang
masingmasing merupakan pancaran dari sila ke 4 dan sila ke-5 pancasila. Kedua pokok
pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan sistem ekonomi pancasila dan kehidupan
ekonomi nasional.
Pasal 27 (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan. Pasal 33 (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Pasal 34 (2) : negara mengembangkan sistem jaminan
sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka pembuatan kebijakan
negara dalam bidang ekonomi di indonesia dimaksudkan untuk menciptakan sistem
perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Salah satu
pemikiran yang sesuai dengan maksud ini adalah gagasan ekonomi kerakyatan yang
dilontarkan oleh Mubyarto(1999), sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000:239), yaitu
pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan, melankan demi
kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa. Dengan kata lain, pengembangan
ekonomi tidak bisa di pisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan
4. Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu
masyarakat hukum. Demi tegaknya hakhak warga negara maka diperlukan peraturan
perundang-undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun
dalam rangka melindungi hak-hak warganya.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30. Pasal-pasal tersebut merupakan
penjabaran dari pokok pikiran persatuan yang merupakan pancaran dari sila pertama
pancasila. Pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan bidang pertahanan dan
keamanan nasional.
Berdasarkan penjabaran diatas, maka implementasi pancasila dalam pembuatan
kebijakan negara pada bidang pertahanan dan keamanan harus diawali dengan kesadaran
bahwa indonesia adalah negara hukum. Pertahanan dan keamanan negara di atur dan
dikembangkan menurut dasar kemanusiaan, bukan kekuasaandengan kata lain, pertahanan
dan keamanan indonesia berbasis pada moralitas keamanan sehingga kebijakan yang
terkait dengannya harus terhindar dari pelanggaran hak-hak asasi manusia.
Pasal 27 (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Pasal 30 (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara
Secara sistematis, pertahanan keamanan negara harus berdasar pada tujuan
tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (sila
pertama dan kedua), berdasar pada tujuan untuk mewujudkan kepentingan seluruh warga
sebagai warga negara (sila ke tiga), harus mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan
derajat serta kebebasan kemanusiaan (sila keempat), dan ditujukan untuk mewujudkan
keadilan dalam hidup masyarakat (sila kelima). Semua ini dimaksudkan agar pertahanan
dan keamanan dapat ditempatkan dalam konteks negara hukum, yang menghindari
kesewenang-wenangan negara dalam melindungi dan membela wilayah negara dengan
bangsa, serta dalam mengayomi masyarakat.
Sumber: https://osf.io/9wmqu/download
Alat dan Bahan
1. Media
a. Video / gambar terkait penerapan nilai-nilai Pancasila
b. Slide presentasi
2. Alat dan Bahan
a. Kertas HVS ukuran F4
b. Pulpen
c. Spidol
d. Kertas hias
e. Printer
Perkiraan Biaya
1. Biaya Print 2 Lembar LKPD : Rp. 500,- X 36 Siswa = Rp. 18.000,-
2. Kertas hias 12 Lembar X Rp. 3000,- = Rp. 36.000,-
10 Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan peserta didik Metode
Individu Presentasi
Berpasangan Demonstrasi
Berkelompok (lebih dari 2 orang) Project
Eksperimen
Eksplorasi
Permainan
Ceramah
Kunjungan lapangan
simulasi
11 Asesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan Jenis Asesmen
pembelajaran Performa (Presentasi, Drama,
Asesmen individu pameran hasil karya, dsb)
Asesmen kelompok Tertulis (tes objektif, esai)
keduanya
12 Persiapan Pembelajaran
1. Mempersiapkan link video/ gambar terkait dengan penerapan nilai-nilai Pancasila
2. Mempersiapkan materi lembar kerja peserta didik
3. Guru mempersiapkan materi ajar
4. Mempersiapkan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti LCD
Proyektor dan pointer.
13 Urutan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Waktu
(Pertemuan 1)
Pendahuluan 10 Menit
1. Guru memberikan salam kepada peserta didik
2. Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai
wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Peserta didik mencermati dan melaksanakan arahan guru untuk memeriksa
kerapian dan kebersihan diri maupun ruang kelas bersama-sama sebagai
wujud implementasi sikap gotong royong.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru sebelum memulai kegiatan
pembelajaran inti.
6. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru tentang materi yang akan
dipejari dan uraian singkat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti 65 Menit
1. Peserta didik dengan bimbingan guru membentuk kelompok
beranggotakan 6 peserta didik tiap kelompok dengan mempertimbangkan
keragaman kemampuan belajar peserta didik. (jumlah kelompok dapat
disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang hadir pada pertemuan ini).
2. Guru mengingatkan peserta didik agar mencatat bagian/ hal-hal yang
dianggap penting yang disajikan dalam video yang akan diputar.
3. Peserta didik bersama dengan kelompoknya mencermati tayangan video
pendek tentang potret kemiskinan di Indonesia yang diputar oleh guru
untuk membangkitkan rasa empati peserta didik kepada orang lain yang
masih mengalami berbagai kesulitan hidup sekaligus meningkatkan rasa
syukur peserta didik atas anugerah Allah SWT, kemudian mencatat
beberapa kejadian yang dianggap penting di dalam video/ gambar yang
seuai dengan materi. (video dapat dilihat pada link:
(https://www.youtube.com/watch?v=jpZMeVM3kYg)
Sebagai alternatif, video dapat diunduh oleh guru dan ditampilkan didepan
kelas sehingga peserta didik tidak perlu mengakses video secara mandiri.
4. Setiap perwakilan dari beberapa kelompok diminta untuk mengungkapkan
pandangan kritisnya dengan penuh kesopanan terhadap isi tayangan
video yang telah diputar dikaitkan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Guru memberikan apresiasi dan penguatan atas seluruh pandangan dari
perwakilan kelompok terkait isi tayangan video yang telah diputar.
6. Setiap kelompok diminta untuk merumuskan permasalahan-permasalahan
yang terjadi dalam penerapan nilai-nilai Pancasila di berbagai bidang
kehidupan, dengan ketentuan sebaga berikut:
a. Kelompok 1 : Bidang Politik
b. Kelompok 2 : Bidang Ekonomi
c. Kelompok 3 : Bidang Sosial dan Budaya
d. Kelompok 4 : Bidang Pertahanan dan keamanan
e. Kelompok 5 : Bidang Ekonomi
f. Kelompok 6 : Bidang Sosial dan Budaya
7. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan literasi digital untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dan utuh terkait permasalahan-
permasalahan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan literasi digital dapat disesuaikan dengan ketersediaan literatur di
sekolah, misalnya buku, koran, majalah, televisi dan sebagainya
8. Peserta didik bersama kelompoknya merumuskan permasalahan-
permasalahan yang ditemukan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila
sesuai bidang yang menjadi tugas kelompoknya dengan penuh semangat.
9. Peserta didik bersama kelompoknya menganalisis secara kritis setiap
rumusan masalah yang telah disusun dicari alternatif solusi
permasalahannya.
Pada langkah ini agar mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang
utuh, jelas dan tajam peserta didik diminta untuk menggali informasi
kembali memanfaatkan literatur yang tersedia di sekolah.
10. Peserta didik menuangkan hasil kerjanya ke dalam sebuah lembar kerja
secara jelas dan tajam.
11. peserta didik bersama dengan kelompoknya secara bergiliran
mempresentasikan hasil kerja mereka, kemudian mendapatkan tanggapan
dari kelompok lain
pada langkah ini jika waktu mencukupi sebaiknya seluruh kelompok dapat
tampil ke depan kelas, namun jika tidak mencukupi cukup perwakilan.
12. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja seluruh
peserta didik.
13. Peserta didik melakukan tanya jawab terkait materi yang sulit dipahami
oleh peserta didik.
Penutup 15 Menit
1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari
2. Peserta didik mengerjakan post tes yang diberikan oleh guru
3. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik dapat mempersiapkan
alat dan bahan untuk piagam komitmen pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. Bisa
ditambahkan dengan doa jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam
akhir pulang sekolah.
(Pertemuan 2)
Pendahuluan 15 Menit
1. Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakan kabar/
kondisi peserta didik.
2. Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran
sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Peserta didik mencermati dan melaksanakan arahan guru untuk
memeriksa kerapian dan kebersihan diri maupun ruang kelas bersama-
sama sebagai wujud implementasi sikap gotong royong.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Guru menanyakan kesiapan alat dan bahan yang akan digunakan ntuk
membuat piagam komitmen.
6. Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru sebelum memulai kegiatan
pembelajaran inti.
7. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” dipandu
dengan musik instrumental lagu tersebut untuk meningkatkan semangat
peserta didik.
8. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru tentang kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 60 Menit
1. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru terkait materi
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Untuk menumbuhkan sikap sadar pancasila, peserta didik secara
individu membuat piagam komitmen yang berisi komitmen peserta didik
untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan sekolah, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Piagam komitmen dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
b. Dibuat dengan bahan kardus bekas, kertas jeruk, dan kertas hias
c. Komitmen yang disusun adalah yang akan dilaksanakan oleh peserta
didik di lingkungan sekolah
d. Dalam satu piagam, mMinimal terdapat 10 komitmen diri terkait
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
e. Piagam komitmen akan digantung di ruang kelas agar peserta didik
dapat selalu mengingat dan melaksanakan komitmen yang telah
disusun
f. Guru dapat mengingatkan dan menegur (diluar jam pembelajaran)
jikalau terdapat peserta didik yang melanggar komitmen yang telah
dibuatnya
3. Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk mempersiapkan alat
dan bahan yang akan dipakai untuk membuat piagam komitmen.
4. Peserta didik mulai membuat piagam komitmen secara mandiri dengan
penuh semangat.
5. Guru mendampingi dan memotivasi peserta didik selama penyusunan
piagam komitmen dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan.
6. Peserta didik memasang piagam komitmen yang telah dibuat di dinding
kelas atau tempat yang telah disediakan.
7. Masing-masing peserta didik secara mandiri berkeliling dan mencermati
hasil kerja teman lain serta saling memberikan apresiasi
8. Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik.
Penutup 15 Menit
1. Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang
telah dilalui.
2. Peserta didik diajak mengingat kembali manfaat apa yang mereka
dapatkan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ini
3. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari di rumah materi yang akan
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. Bisa
ditambahkan dengan doa jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada
jam akhir pulang sekolah.
14 Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah terlaksana?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?
15 Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya
A. Kompetensi yang dinilai
1. Kompetensi sikap : Ketaqwaan, Kesopanan, Kedisiplinan, keaktifan
2. Kompetensi pengetahuan untuk: Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara diberbagai bidang
3. Kompetensi keterampilan: Mengemukakan pendapat, bertanya, mengumpulkan informasi,
bekerjasama, membuat produk
B. Bagaimana Asesmen dilaksanakan
1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan langsung (observasi) saat
kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes tertulis
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kinerja/ performa saat kegiatan
pembelajaran dan penilaian produk
C. Kriteria Penilaian
1. Penilaian sikap
No Nama Sikap yang dinilai Jumlah Nilai
Ketaqwaan Sikap kedisiplinan keaktifan Skor
syukur
1 Andi
dst Dst ...
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
Rumus Penilaian:
N = jumlah skor X 100
16
2. Penilaian pengetahuan
Kunci Jawaban
1) Contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dibidang ekonomi:
a. Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting oleh negara
Dengan adanya penguasaan negara terhadap cabang-cabang produksi yang
vital bagi masyarakat, dapat melindungi hak-hak masyarakat atas monopoli
pihak lain terhadap sumber daya penting yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini
sesuai dengan amanat pasal 33 UUD NRI 1945.
b. Adanya jaminan sosial ekonomi bagi masyarakat
Dengan diselenggarakannya jaminan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat,
menjadikan setiap warga negara memiliki akses baik secara sosial dan ekonomi
terhadap kebutuhan pokok. Sehingga setiap warga negara memiliki jaminan
dari negara atas kebutuhan-kebutuhan primer seperti kesehatan, bantuan
tunai, akses pelatihan kerja dan sebagainya.
c. Perekonomian Indonesia berasaskan kekeluargaan
Dengan adanya adanya asas kekeluargaan pada penerapan sistem ekonomi di
Indonesia, menghindarkan Indonesia terhindar dari sistem ekonomi kapitalis
yang hanya berpihak pada pemilik modal saja. Dengan sistem ekonomi
kekeluargaan, Indonesia mampu menjaga pelaku usaha kecil menegah untuk
tetap hidup.
2) Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah:
a. Mempertajam pendidikan Pancasila dalam kurikulum nasional ke setiap mata
pelajaran yang ada.
b. Merangkul dan mengajak para tokoh-tokoh masyarakat/ agama untuk terus
memberikan pemahaman terkait nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Mengadakan dan memperbanyak seminar, diskusi umum, atau debat terkait
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
d. Menyusun pedoman khusus yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat terkait
contoh-contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3) Faktor penghambat penerapan nilai-nilai Pancasila:
a. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung
dalam masyarakat
b. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari
c. Adanya kemrosotan nilai-nilai moral pada masyarakat
Pedoman Penskoran
Nomor Kriteria Penskoran Jumlah Skor
soal Skor Total
Jika peserta didik mampu menguraikan 3 jawaban 40
dengan benar
Jika peserta didik mampu menguraikan 2 jawaban 30
1 dengan benar
Jika peserta didik mampu menguraikan 1 jawaban 20 40
dengan benar
Jika peserta didik mampu menguraikan jawaban 10
namun belum ada yang benar
Rumus Penilaian:
N= Jumlah Skor Total
3. Penilaian keterampilan
No Nama Keterampilan yang dinilai Jumlah Nilai
Mengemukakan bertanya Bekerja Mengumpulkan Skor
pendapat sama informasi
1 Jamal
ds Dst ...
t
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
Rumus Penilaian:
Nilai : jumlah skor X 100
skor maksimal
Penilaian produk
Kriteria Penskoran:
1. Memiliki kesesuaian 10-25% : 1
2. Memiliki kesesuaian 26-50% : 2
3. Memiliki kesesuaian 51-75% : 3
4. Memiliki kesesuaian 76-25% : 4
1 Andi
Dst...
17 Daftar Pustaka
1. Sumartini, Ai Tin dan Asep S.P. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Kemdikbud.
2. https://www.youtube.com/watch?v=jpZMeVM3kYg, diakses tanggal 25 Maret 2021 pukul
14.42 WIB
3. https://osf.io/9wmqu/download diakses 25 Maret 2021 pukul 15.32 WIB.
18 Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 1
19 Bahan Bacaan siswa
Lampiran 2
20 Bahan Bacaan Guru
https://www.republika.co.id/berita/qcw60w430/kebijakan-pemerintah-harus-mencerminkan-
nilai-pancasila
21 Materi / kegiatan Pengayaan bagi peserta didik dengan capaian tinggi.
Tidak tersedia
22 Materi / kegiatan remidial Untuk Peserta Didik Yang Kesulitan Belajar
Tidak tersedia
Lampiran 1
NILAI
2. ....................................................................................
3. ....................................................................................
4. ....................................................................................
5. ....................................................................................
6. ....................................................................................
Materi : ........................................................................................
Petunjuk:
Bidang ................................................
1 1. ...................................... 1. ..............................................................
“Kita akan dapat mengatasi Pandemi COVID-19 apabila kita dapat mengejawantahkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia
(Lemhannas RI) Letnan Jenderal (Purn.) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Gugus Tugas Penanganan
COVID-19, Senin, 1 Juni 2020.
Dalam keadaan saat ini, suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari ideologi
kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi COVID-19. Keadaan ini mengandung semua
nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila, yaitu efektivitas pemerintahan yang
berpadu dengan kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan yang diterbitkan
pemerintah, serta kesadaran pada masyarakat untuk menghubungkan kepentingan perorangan
dengan kepentingan masyarakat, yakni dengan menjauhi sikap egosentris yang hanya memikirkan diri
sendiri. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan keputusan tetap berada di rumah, tidak
bepergian, dan menghindari kerumunan.
Nilai-nilai lainnya yang merupakan cerminan dalam kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila
adalah gotong royong atau kebersamaan. Pada gilirannya nanti, perwujudan dari nilai-nilai yang
terkandung dalam kearifan lokal bukan saja menunjukkan keberhasilan melaksanakan gotong royong,
tetapi juga dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan mewujudkan ketahanan nasional. Ketahanan
nasional adalah upaya untuk mendayagunakan seluruh potensi dan aset bangsa guna mengatasi
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. “Apabila ketahanan nasional diwujudkan melalui
sumbangan masing-masing perseorangan, kita dapat segera memulihkan kondisi dari ancaman
pandemi COVID-19,” ujar Agus.
Pada kesempatan tersebut, Agus juga mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja melampaui
batas panggilan. Sudah sepatutnya memberikan penghormatan kepada setiap tenaga yang bertugas
atas pengabdian yang mengharukan dan profesionalitas yang menakjubkan.
Proses menanggulangi pandemi COVID-19 yang tidak mudah, membuat pemerintah memberlakukan
kebijakan-kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), isolasi lokal, larangan
bepergian, serta pemberian bantuan pada masyarakat yang mengandalkan penghasilan harian.
Namun, semua upaya pemerintah berarti banyak jika tidak mendapat dukungan dari semua pihak.
Menurut Agus, pada akhirnya berhasil atau tidaknya mengatasi pandemi COVID-19 akan sangat
tergantung dari usaha perseorangan membangun daya tahan tubuh yang pada hakikatnya merupakan
ketahanan perseorangan sebagai titik awal membangun ketahanan nasional.
“Oleh karena itu, dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, saya mengajak seluruh saudara
sebangsa agar membangun diawali dari diri sendiri, ketahanan diri, yang memberi kontribusi bagi
ketahanan masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari nilai gotong royong sebagai nilai inti dari
Pancasila,” ujar Agus.
Sumber: http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/848-penerapan-nilai-nilai-
pancasila-dalam-menanggulangi-covid-19, diakses pada 11 Desember 2020 pukul 15.36 WIB