Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENGEMBANGAN DAN GERAK DIKJASKES


Dosen Pembimbing : Hariadi, M. Pd.
1. Proses Kemampuan Gerak dan Pertumbuhan

Sebagai mahluk hidup manusia terus mengalami perubahan sepanjang hidupnya. Mulai berada
dalam kandungan, lahir, kemudian menjadi dewasa dan terus terjadi perubahan dalam aspek-
aspek fisik, gerak, pikiran, emosi dan sosial. Pola perubahan mula-mula bersifat meningkat,
kemudian menurun. Peningkatan terjadi akibat proses pertumbuhan, perkembangan dan
kematangan; penurunan terjadi dalam proses penuaan. Studi tentang perkembangan gerak
mencakup diskripsi dan penjelasan mengenai prilaku perak manusia sepanjang hidup dengan
pertumbuhan perkembangan psikososial, kognitif, afektif dan psikomotorik. Perkembangan
hidup manusia secara umum terjadi dalam 5 fase perkembangan, yaitu fase-fase sebelum lahir,
bayi, anak-anak, adolesensi, dan dewasa. Setiap fase perkembangan terjadi pada batasan usia
tertentu. Pembatasan setiap fase didasarkan pada kecendrungan karakteristik perkembangan yang
terjadi pada kurun waktu tertentu dalam usianya. 

2. Proses Pengembangan Kemampuan Sosial

Perkembangan sosial emosi semakin dipahami sebagai sebuah krisis dalam perkembangan anak.
Hal ini disebabkan karena anak terbentuk melalui sebuah perkembangan dalam proses belajar.
Dari masa perkembangan awal, bayi menunjukkan rasa aman dalam keluarganya apabila
kebutuhannya terpenuhi oleh lingkungan. Bayi akan mengeksplorasi melalui sentuhan, rasa, dll.
Dari mengeksplorasi itulah bayi akan belajar. Sebaliknya, apabila bayi merasa tidak aman dalam
lingkungan keluarga, bayi akan menghabiskan energinya untuk mengatur dirinya sehingga bayi
tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi. Ketika bayi tidak dapat kesempatan untuk
bereksplorasi, bayi tidak memiliki kesempatan untuk belajar.

3. Proses Pengembangan Daya Tahan

Cara utama untuk melindungi diri dari penyakit adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
Agar sistem kekebalan tubuh Anda dapat bekerja dengan baik dan maksimal, Anda perlu
mempraktekkan gaya hidup sehat secara berkelanjutan. Akan tetapi, sistem imunitas tubuh dapat
berubah seiring waktu. Contoh sederhananya adalah setiap bayi memiliki sistem imunitas tubuh,
tetapi sistem tersebut belum berkembang sempurna. Sejalan dengan tumbuh kembangnya, sistem
tersebut akan bekerja makin baik sesuai dengan bertambahnya usia. Kemudian, imunitas tubuh
akan kembali menurun akibat penuaan ketika berada di usia lanjut.

Pada usia dewasa, sistem imunitas tubuh telah tumbuh sempurna. Sayangnya, imunitas tubuh
tetap tidak bebas dari ancaman, seperti dampak dari gaya hidup dan stres. Maka dari itu,
meningkatkan imunitas di usia dewasa dapat dimulai dari gaya hidup yang baik. Contohnya
berupa pola makan sehat, rajin olahraga, istirahat yang cukup, dan mengelola stres merupakan
cara alami menjaga daya tahan tubuh. Anda juga dapat mendukung sistem ini dengan
mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral sebagai bagian gaya hidup sehat.

4. Proses Pengembangan Kemampuan Berfikir

Banyak sekali alasan agar pola pikir tetap tumbuh dan terasa lebih bermanfaat untuk menjalani
hidup, menggapai cita-cita akan terasa lebih ringan jika pikiran kita mulai dengan menyusun
jadwal lebih produktif, menyusun rencana dengan matang, dan akan lebih berdampak saat
berkecimpung di dalam  masyarakat. Cara sederhana untuk membantu proses perkembangan
kemampuan berfikir ialah seperti mencintai diri sendiri, melakukan suatu hal yang baru dipagi
hari, tetap fleksibel dan cepat beradtasi terhadap sesuatu yang baru.

5. Proses Pengembangan Kemampuan Rekreasi

Pendidikan rekreasi merupakan program pendidikan nonformal yang menyediakan kesempatan


atau peluang kepada setiap peserta kegiatan untuk mengembangkan keterampilan jasmani, sikap
sosial, mental atau kebiasaan. dan keterampilan intelektual secara harmonis dan yang pada
gilirannya membentuk kepribadian atau tingkah laku seseorang dengan memberikan
pengalaman-pengalaman langsung di lapangan melalui kegiatan outdoor misalnya out door
educatIon/schools, study tour, field trip, outdoor adventures, dan kegiatan rekreasi fisik dan
nonfisik lainnya, seperti olahraga rekreatif permainan, termasuk permainan tradisional, kesenian
dan lain-lain.
6. Proses Pengembangan Membentuk Kelincahan

Latihan kelincahan atau agility merupakan salah satu bagian yang cukup penting dari program
kebugaran jasmani secara keseluruhan. Namun, pelatihan agility ini justru cenderung terabaikan
saat sedang melakukan olahraga. Padahal, kemampuan agility juga termasuk dari bagian penting
yang harus dilatih secara terus-menerus. Seseorang dengan kemampuan agility yang baik
biasanya memiliki tingkat akurasi serta kecepatan yang tinggi.

Latihan agility memiliki berbagai macam bentuk, misalnya shuttle run, zig-zag run, ladder drill,
dan juga cone drill. Semua latihan agility tersebut memiliki tujuan untuk mengubah arah gerak
dengan secepat mungkin sambil meminimalisir hilangnya keseimbangan dari tubuh.

7. Proses Pengembangan Mengembangkan Kemampuan Teknik Gerak

Anak usia 5-6 tahun lebih banyak melakuakan aktivitas gerak yang melibatkan motorik kasarnya
seperti berlari, melompat, menendang. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran hendaknya
dirancang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Akan tetapi, banyak kegiatan
pembelajaran di Taman Kanak-kanak yang mengesampingkan aktivitas yang bersifat
mengembangkan motorik khususnya motorik kasar anak. Sebagian besar kegiatan yang
dirancang oleh guru yakni untuk pengembangan kognitif, bahasa, sains dan motoric halus. Hal
ini dikarenakan adanya tuntutan khususnya dari orang tua bahwa setelah lulus dari taman kanak-
kanak, anak harus sudah pandai membaca dan menulis.

8. Proses Pengembangan Mental dan Emosional

Apapun yang kamu hadapi dalam hidup, mental yang kuat adalah solusinya. The Huffington Post
menyebutkan, Thomas Edison pernah diuji mentalnya ketika pabrik yang ia dirikan terbakar
pada tahun 1914. Kejadian itu menghancurkan prototype buatannya, dan kerugian mencapai
US$23 juta. “Semua kesalahan kita sudah habis terbakar. Sekarang kita bisa memulai lagi dari
awal.” Respon Edison saat menghadapi musibah tersebut. Reaksi Edison adalah bukti kekuatan
mental yang melihat kesempatan dan mengambil reaksi terhadap suatu masalah.
Mental kuat bisa dimiliki dengan cara berlatih. Ada sejumlah kebiasaan yang bisa kita lakukan
untuk memiliki mental yang kuat. Beberapa diantaranya adalah ingat Tuhan, atur emosi, asah
kemampuan diri dan adaptasi dengan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai