Anda di halaman 1dari 3

Ray, adalah siswa kelas 5 sekolah sihir di Pennsylvania.

Bersama teman sebangkunya Dave, hari ini akan


memulai petualangan di ruang rahasia sekolah. Ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan
sebelum kenaikan kelas selanjutnya.

Teman-teman yang lain sudah lebih dulu menyelesaikan tugas praktek di ruang rahasia tersebut. Namun
Ray mendapat giliran paling akhir karena ukuran tubuhnya paling besar, 3x ukuran teman-temannya. Hal
ini untuk menghindari ruang rahasia rusak karena ulahnya.

Tiba giliran Ray masuk ruang rahasia dengan misi menemukan tongkat sihir yang akan jadi miliknya.
Salah satu kelebihan Ray adalah indera pendengaran yang tajam, cuping telinganya lancip dan tegak ke
atas, bahkan suara nafas semut saja bisa dia dengar.

Sedangkan Dave memiliki kelebihan dapat melihat dibalik tabir tebal kecuali yang terlindung oleh
mantra sihir. Perpaduan yang pas untuk menemukan tongkat sihir tersembunyi di dalam ruang rahasia.

Keduanya bekerja dalam senyap sehingga mudah merasakan getaran dan setiap pergerakan apa saja di
dalam ruangan tersebut. Tidak butuh waktu lama, dave yang melihat kilau di balik pintu rahasia bisa
menemukan tongkat sihir, begitu juga dengan Ray.
Nirina bersahabat dengan seekor kura-kura. Bukan sembarang kura-kura, ini adalah keturunan langka
yang dipercaya memberikan kesialan bagi orang sekitarnya. Namun tidak berlaku bagi Nirina, dia tetap
menyayangi kura-kura yang diberi nama Moci.

Moci memiliki 4 kaki dengan kuku panjang dan tajam. Kepala berwarna kuning, badannya hijau bersisik
dan bau anyir. Bentuk tidak biasa ini mendapat pandangan negatif dari keluarga Nirina yang telah lama
menyuruhnya untuk membuang.

Moci memiliki racun pada ujung kukunya, jika sampai melukai makhluk hidup, tidak sampai satu hari
pasti meninggal. Meski begitu, bagi Nirina, Moci bukanlah ancaman, justru merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang butuh perlindungan.

Merasa anaknya terancam karena selalu berdekatan dengan Moci, kedua orang tua Nirina memutuskan
untuk membunuh Moci. Hebatnya, Moci tahu dirinya terancam sehingga hanya menampakkan diri saat
ada Nirina.
Alpha, hari ini memilih liburan sendiri dengan camping di hutan dekat rumahnya. Sebagai introvert yang
dikenal aneh oleh teman-temannya, ia enggan ikut acara sekolah. Maka diputuskannya untuk pergi
camping di dekat rumah saja.

Setelah memberitahu kedua orang tuanya Alpha bergegas mengemasi keperluannya. Lokasi campingnya
sangat dekat, sehingga tidak perlu diantar, ia juga hanya berjalan kaki. Sesampainya di lokasi, Alpha
langsung memasang tenda.

Suasana sangat aneh dirasakan, berbeda saat ia camping bersama keluarganya. Hari ini meski musim
kemarau, namun langit di atasnya kelabu dan turun kabut meski siang hari. Hal tidak biasa ini sedikit
membuatnya khawatir.

Namun segala pikiran negatif langsung ditepisnya. Ia hanya ingin berlibur dengan cara menyendiri. Dari
kejauhan, tanpa disadari nya, sesosok makhluk hutan terus mengawasi dengan tatapan siap memangsa.

Alpha yang sempat tertidur karena kelelahan setelah berjalan kaki akhirnya terjaga. Tanpa bergerak,
seluruh inderanya bekerja menangkap pemandangan dan suara aneh di luar tenda. Sejurus kemudian ia
lari tunggang-langgang untuk pulang karena merasa terancam.

Anda mungkin juga menyukai