Anda di halaman 1dari 3

RESENSI NOVEL

Judul : My Possessive Ketos


Penulis : Cut Putri Khairani
Penerbit : Rain Book Publishing
Tahun Terbit : 2019
Tebal buku : 246 Halaman
Jenis Buku : Romance

Sinopsis :
Amira Riandra, seorang gadis lembut yang menginginkan ketenangan dalam hidupnya. Ia
mencoba menghindar dari masalah besar yang mengacaukan hari-harinya. Bagi Amira, Wavi
adalah malaikat penolong. Ia selalu merasa nyaman dan terlindungi saat bersamanya. Namun, di
luar dugaanya, laki-laki itu telah membawanya begitu dekat dengan sumber masalah yang
dihadapinya.
Wavi merupakan senior dari Amira. Awal pertemuan mereka dimulai ketika Amira
terlambat masuk sekolah di hari pertamanya dan ia tertangkap oleh Wavi yang merupakan ketua
osis di sekolahnya. Dan siapa sangka, cowok yang selalu membuat hari-harinya sial itu diam-
diam selalu memperhatikan Amira. Waviandra memulai aksinya dengan menjemut Amira untuk
berangkat sekolah bareng dengannya agar Amira tidak terlambat lagi ke Sekolah.
Lama-kelamaan mereka pun semakin dekat dan hingga akhirnya secara tiba-tiba Wavi
meminta Amira untuk menjadi pacarnya agar ia terhindar dari gangguan Raka. Berita tentang
hubungan mereka pun langsung tersebar ke seluruh penjuru sekolahnya. Banyak orang yang
memuji hubungan mereka dan banyak pula yang tidak senang terhadap hubungan mereka.
Termasuk Nadhira, bagian dari masa lalu Wavi.
Semua perlakuan manis yang dilakukan Wavi terhadap Amira pun sukses membuat
Nadhira terbakar api cemburu. Sikap Wavi yang semakin hari semakin posesif pun membuat
Amira merasa terkekang. Hingga akhirnya hubungan mereka berakhir dengan alasan Amira yang
sudah tidak kuat dengan sikap posesif Wavi. Namun, sebenarnya alasan kandasnya hubungan
mereka ialah terkuaknya fakta bahwa ayah Amira merupakan ayah kandung Wavi sehingga
Amira menganggap bahwa Wavi merupakan saudara sedarahnya dan membuatnya harus
mengakhiri hubungan mereka.
Dan setelah mereka putus, tersebarnya berita bahwa Wavi merupan seorang pengguna
obat-obatan sehingga membuat reputasi Wavi jelek. Amira mencari tau siapa dalang dari
pembunuhan yang membunuh kavithala kepada Adam sahabat dari kavithala. Saat, Amira datang
ke indekost Adam Amira kaget dengan adanya mayat Adam dalam indekos tersebut dan ia
menemukan sepucuk surat dan voice recorder. Karna, Amira penasaran Amira pun
mendengarkan voice recorder itu dan Amira mengetahui siapa dalang dari pembunuhan Papah
kavithala, Kavithala, dan Ada yang mengunakan racun ricin.
Amira yang mengetahui siapa dalangnya, dia langsung akan memberitahukan informasi itu
kepada Wavi. Tetapi, Nanda memberikan informasi kepada Amira bahwa ia dan Wavi tidak
sedarah. Amira yang mendapatkan satu kenyataan tersebut langsung pergi mencari Wavi di
sekolah. Dan Amira mendapatkan suatu kenyataan, bahwa yang membuat berita Wavi pemakai
adalah Dio dan sebuah kenyataan bahwa Nadhira selalu berniat mencelakai dirinya.
Amira yang mendengarkan perbincangan tersebut merekam semua perbincangan Dio dan
Nadhira. Tetapi, Dio yang mendengar suara dari luar ruangan langsung mengejar orang yang
menguping perbincangan ia dan Nadhira. Saat Amira tertangkap oleh Dio, tiba -- tiba saja ada
yang meninju wajahnya. Ternyata Wavi yang meninju wajahnya. Wavi yang melihat Amira
disakiti oleh Dio, langsung saja meninju wajah dio dan memberikan peringatan kepada Dio.
Setelah selesai memberi peringatan kepada Dio, ia langsung mengajak Amira pulang. Tetapi,
saat ia kembali mengambil motor Amira sudah tidak ada di tempat itu, Amira hilang. Wavi yang
mengetahui Amira hilang langsung melapor kepada pihak yang berwajib. Dan juga ia berusaha
mencarinya sendiri.
Sungguh Wavi tidak menyangka bahwa orang terdekatnya yang melakukan semua perbuatan itu.
Semua sifat kelicikan semua orang terungkap. Dimana Nichol dan Alvin kaki tangan Vira yang
telah membunuh Papah Kavithala, Kavithala, dan Adam. Dan Nadhira yang menculik Amira atas
perintah Vira. Akhir dari drama kelicikan ini, Nichol dan Alvin di penjara atas kesalahan
mereka, Nadhira di Drop out dari sekolah. Vira menghilang dan telah menjadi buronan polisi.

Kelebihan : Bahasanya mudah dipahami

Kekurangan : Cover buku kurang menarik

Saran :

Anda mungkin juga menyukai