Anda di halaman 1dari 3

RESENSI BUKU

“SI KUCING PARALEL”

Identitas buku
1. Judul buku : Si Putih
2. Penulis : Tere Liye
3. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
4. Tempat terbit buku : Jakarta
5. Tahun terbit buku : 2021
6. Jumlah halaman : 376 halaman
7. ISBN : 9786020652252

Sinopsis/Gambaran Umum
Buku ini serial ke 10 dari serial bumi. Buku ini bercerita tentang seorang anak
yang bernama N-ou seorang anak 12 tahun yang sangat menyukai science, tinggal di
klan Polaris bersama orang tuanya. Disuatu hari tersebarlah sebuah virus yang
mematikan. Disaat saat seperti itu klan Polaris telah mempersiapkan diri untuk
menghadapi virus tersebut yaitu dengan cara membagi 2 klan Polaris, jadi masyarakat
yang berada di setengah klan yang telah terjangkit virus, dipindahkan kesetengah
klan yang baru dengan mengidentifikasi terlebih dahulu masyarakat. Masyarakat klan
Polaris yang memiliki kesehatan dibawah 90% tidak boleh melewati pintu keklan
Polaris baru. Disaat saat sedang tersebarnya virus N-ou beserta keluarganya sudah
bersiap siapa untuk evakuasi tetapi N-ou tetap kikih untuk membawa penelitiannya
dan itu membutuhkan proses yang lama untuk memindahkannya. Setelah mendengar
dentuman keras dari luar N-ou pun merasa itu tidak penting lagi dan memilih untuk
mengevakuasi secepat cepatnya.
Mereka pun bergegas menaiki benda terbang, mengikuti arahan untuk evakuasi.
Tapi disaat perjalannan tersebut banyak sekali warga warga yang telah terinveksi
memaksakan ikut pergi juga dengan cara melemparkan batu atau apapun itu untuk
berusaha membuat benda terbang itu muat untuk mereka masuki. Disaat saat itu lah
benda terbang yang dinaiki N-ou beserta orang tuanya terguncang dan memuat N-ou
jatuh terkena tumpukan sampah. Tapi setelah itu N-ou masuk kembali, lalu sampailah
ke pintu evakuasi terakhir tiba tiba terlihat peringatan salah satu penumpang yang
warnanya tidak hijau lagi (terinveksi) dan setelah dilihat ternyata N-ou telah
terinveksi itu ter jadi cepat sekali saat N-ou terkena tumpukan sampah ternyata ada
dahat salah satu orang yang ter inveksi mengenai tubuh N-ou yang membuat seketika
N-ou terinfeksi dan membuat keluarganya dan ia terkejut. Ibu N-ou masih tidak
percaya dengan kejadian N-ou terinfeksi,tapi robot peng evakuasi telah menarik N-ou
agar tidak masuk ke klan Polaris baru.
Pada akhirnya N-ou pun ditinggal di klan Polaris lama bersama dengan warga
yang telah terinfeksi. Awalnya N-ou berusaha, tetapi perlahan lahan tenaganya mulai
direnggut oleh virus yang membuat tubuh N-ou tidak bisa digerakkan. Perlahan lahan
pula yang tadinya suara kesatikan perlahan lahan mulai sunyi (banyak yang mati,
karna virus ini memang sangat ematikan yang tinggat kesembuhannya hanya 0,1%).
Tiba tiba terdengar suara kucing didekat N-ou, saat N-ou lihat ternyata kucing
tersebut tertimpa batu. Dengan sedikit tenaga yang dia miliki N-ou pun berusaha
menolong kucing tersebut dengan menggangkat batunya. Tapi batu tersebut tidak
tergerak sedikit pun,ia pun berfikir bagaimana caranya agar batu tersebut terangkat.
Terlintaslah dpikirannya untuk memanfaatkan pipa besi dan badannya dengan cara
menyisipkan pipa tersebut lagu menimpanya dengan badannya. Ternyata cara itu
berhasil, yang membuat batu tersebuut sedikit terangkat bisa membuat kucing
tersebut keluar.
Ya setelah kucing tersebut keluar, dia hanya berada disamping N-ou terus,
melihat N-ou lama kelamaan makin melemah. Kucing tersebut seperti merasa kasian
dengan N-ou, saat N-ou tertidur karena kesakitan kucing tersebut membawakan N-ou
air dan juga selimut. N-ou terbingung bingung bagaimana cara Kucing tersebut
mendapatkannya karena tidak ada mahluk hidup selain mereka berdua. Oh iya kucing
yang ditolong N-ou ini memiliki bulu yang putih dan ekor yang panjang.
Setelah malam yang panjang, N-ou ternyata berhasil melewati infeksi virus
tersebut. Perlahan lahan tubuh N-ou mulai membaik dan bisa digerakkan, setelah
tubuh N-ou bisa digerakkan sepenuhnya ia pergi dari tempat itu menuju rumahnya
menngunakan benda terbang yang ia temukan, toh itu sudah tidak berpemilik lagi. Ia
bisa menerbangkan benda terbang itu Karena dulu ia pernah belajar bersama
ayahnya. Ia pergi dengan membawa kucing yang ia panggil dengan “si putih”,
sesampainya disana ia hanya bisa mengenang tempay itu, yang kini telah berubah
menjadi puing puing saja.
N-ou memutuskan pergi dari tempat itu dengan mambawa sisir kesukaan ibunya
ia berfikir jika ia bertemu dengan ibunya pasti ibunya akan senang jika ia beri benda
itu. N-ou pergi bersama si putih lagi menuju lorong evakuasi siapa tau ada benda atau
pun alat yang bisa terhubung ke klan Polaris baru. Setelah sampai dan mencari cari
ternyata tidak ada satupun yang tersisa, lorong pun tidak ada yang terbuka.
5 tahun pun berlalu, N-ou sekarang sudah menjadi remaja yang gagah dan
berani. 5 tahun lalu saat dia mengelilingi lorong evakuasi ternyata memang tidak ada
yang terbuka walaupun sudah 15 kali dia kelilingi tebing besar itu (pemisah klan
Polaris baru dan lama). Kadang ia marah, berteriak, menangis didepan tebing itu.
Tapi semua itu telah berlalu karena sekarang dia telah tumbuh menjadi remaja yang
agagh dan berani.
Ia pun memutuskan untuk pergi berpetualang bersama si putih, mengelilingi
klan Polaris lama siapa tau dia bisa mendapatkan cara keluar dari klan Polaris lama
itu. Selama perjalan ia menemukan 1 orang langsia yang pada akhirnya ikut bersama
dengan N-ou, mengunjungin desa desan terpencil yang bahkan saat virus belum
tersebar desa tersebut tidak terdeteksi, mengalahkan orang jahat, sampai pad
akhirnya ia bisa keluar dari klan Polaris lama dan menyesal telah meninggalkan si
putih. Baca buku ini jika ingin kisah lengkapnya!

Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan : buku ini memiliki cerita fantasi yang amat kental, yang bisa membuat
anda yang membaca ini seperti terperosok masuk kedalam novel ini. Di
novel ini pula banyak mengisahkan atau mengajarkan kita tentang
kehidupan, persahabatan, penyesalan, dan pula perjuangan.
Kekurangan : Ada beberapa bagian yang sedikit membuat jenuh. Akhir cerita sedikit
menggantung.

Kesimpulan
Di novel ini Sahabat akan menyadari bahwa di setiap kehidupan pasti ada pihak
yang ingin menang sendiri, serakah, dan berkuasa dengan melakukan segala cara.
Sementara, ada juga pihak yang mengalami penindasan, tersakiti, dan akhirnya
terasingkan.
Namun, Sahabat juga harus ingat dengan baik bahwa kejahatan akan selalu
kalah melawan kebenaran dan kebaikan. Ya, itulah pesan moral yang ingin
disampaikan Tere Liye sebagai penulis kepada seluruh pembaca. Pesan moral yang
terdengar klasik tetap disampaikan dengan menarik dalam kisah novel Si Putih.

Anda mungkin juga menyukai