Waktu,
Adalah ujian seberapa lama cinta bisa menunggu.
Jarak
Adalah ujian seberapa jauh cinta bisa melewati perjalanan....
Perbedaan
Adalah ujian seberapa pandai cinta bisa saling memahami.
Kesempatan,
Adalah ujian seberapa teguh cinta bisa memutuskan.
Masalah,
Adalah ujian seberapa tangguh cinta bisa bertahan.
*Tere Liye
Ada sesuatu yang jika memang sudah selesai, maka sudah
demikianlah, tidak ada lagi yang bisa dilakukan, selain
menerimanya dengan lapang.
Kita tidak bisa lagi menyiram bunga yang sudah mati. Buat
apa? Tidak akan tumbuh, tidak akan berbunga. Lebih baik,
bersiap menanam bunga berikutnya.
*Tere Liye
*Tere Liye
Jika menikah harus cukup harta benda dulu, maka orang tua
kita dulu tidak akan pernah menikah.
Jika menikah harus menunggu siap dulu, maka tidak akan ada
yang benar-benar siap untuk menikah.
Mungkin demikian.
--Tere Liye
Mencintai dalam diam adalah seperti menari takjim sendirian di
antara kabut pagi di sebuah padang rumput yang megah dan
indah.
*Tere Liye
*Tere Liye
*Tere Liye
*Tere Liye
*Tere Liye
--Tere Liye
*Tere Liye
Tidak apa sering sakit hati, dilupakan, ditinggalkan. Banyak
orang besar lahir dari sakit hati.
*Tere Liye
Terakhir,
Jangan cemas jika kita sekarang ditinggalkan
*Tere Liye
Jodoh itu rahasia Tuhan.
Yang namanya rahasia, kita mampu merobohkan gunung sekalipun,
mengeringkan lautan, kalau tidak berjodoh, tidak akan pernah terjadi.
Sebaliknya, mau benci setinggi bulan, mau menghindar ke ujung dunia, kalau
memang berjodoh, tetap akan terjadi, ada saja jalannya.
Banyak sekali yg paham dan setuju saat membaca kalimat ini. Sayangnya, lebih
banyak yg cuma setuju di dunia maya, di dunia nyata tetap saja galau,
memaksakan cerita, tidak sabaran, bahkan pacaran, menghabiskan waktu sia-
sia. Kenapa nggak ditunggu saja sih? Sambil terus belajar banyak hal,
memperbaiki diri sendiri.
Jodoh kalian sudah menunggu dengan manisnya. Tinggal seberapa tangguh
keyakinan kalian.
*Tere Liye
― Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Dia membiarkan
dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”
“Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir,
atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang
dirudung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir,
cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah
kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Suatu saat jika kau beruntung menemukan cinta sejatimu. Ketika kalian saling
bertatap untuk pertama kalinya, waktu akan berhenti. Seluruh semesta alam
takzim menyampaikan salam. Ada cahaya keindahan yang menyemburat,
meggetarkan jantung. Hanya orang – orang yang beruntung yang bisa melihat
cahaya itu, apalagi berkesempatan bisa merasakannya.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya
'Pintu hati' itu tidak seperti pintu bendungan, yang kapanpun aman dibuka
tutup, tidak merembes. Dalam urusan perasaan, sekali pintu hati dibiarkan
terbuka, maka susah payah menutupnya kembali, tetap merembes, bahkan
lubang bocornya jebol dimana2, membahayakan seluruh bendungan.
Maka, jika kita belum siap, belum niat serius, maka jangan suka membuka
tutup pintu hati. Dan tentu saja, jangan mau digombalin oleh orang yg terbiasa
sekali membuka tutup pintu hatinya. Lah, pintu bendungan dunia nyata saja
hanya dalam kondisi tertentu dibuka tutup.
--Tere Liye,
Jika sepotong kisah hidup kita tidak selesai, tutup potongan tersebut, lanjutkan
kisah yang lain. Ada banyak cerita baru yang lebih seru telah menunggu.
Jika sepucuk keinginan kita gagal terpenuhi, maka tinggalkan keinginan
tersebut, teruskan keinginan yang lain. Ada banyak keinginan yang lebih baik yg
tersedia.
Hidup ini sebentar, jangan habiskan berkutat di sepotong kisah saja.
*Tere Liye
*"Kalaupun Tidak"
Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya.
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya.
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannya.
Maka itu tetap cinta. Tidak berkurang se-senti perasaan tersebut.
Bersabar dan diam lebih baik. Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan
terbaiknya. Jika tidak, akan diganti dengan orang yang lebih baik.
*Tere Liye
“Tapi apalagi yang membuat hati berdesir selain pertemuan yang tidak
disengaja ?”
― Tere Liye, Kisah Sang Penandai
Jika dua orang memang benar2 saling menyukai satu sama lain. Itu bukan
berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat,
saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi ‘hadiah’ yg
hebat utk orang2 yg bersabar.Sementara kalau waktunya belum tiba,
sibukkanlah diri utk terus menjadi lebih baik, bukan dengan melanggar banyak
larangan. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa
suka itu semakin besar, atau semakin memudar.
*Tere Liye
Tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Bahkan sebuah kebetulan yang
amat kebetulan adalah tetap rencana Tuhan yang tidak pernah meleset walau
sepersejuta mili. Maka, orang2 yang kita temui, kejadian2 yang dilewati, pagi,
siang, malam, selalu menyimpan misteri. Ada tujuannya, ada maksudnya.Hei,
jika kita tidak berhasil menerjemahkan tiap detailnya, karena terlalu megahnya
rencana Tuhan tersebut, itu jelas bukan kabar buruk. Setidaknya pastikan saja
kita sukses menysukuri tiap detik rencana tersebut. Selalu berterimakasih. Itu
lebih dari cukup.
*Tere Liye
“Ya Tuhan, aku sempurna tertikam oleh ilusiku sendiri. Pengkhianatan oleh
hatiku yang sibuk meguntai simpul pertanda cinta.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya
“Ibu, rasa nyaman selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami
sering kali tidak tahu kalau kami sudah terjebak oleh perasaan nyaman itu…
Padahal di luar sana, di tengah hujan deras, petir, guntur, janji kehidupan yang
lebih baik boleh jadi sedang menanti. Kami justru tetap bertahan di pondok reot
dengan atap rumbia yang tampias di mana-mana, merasa nyaman, selalu
mencari alasan untuk berkata tidak atas perubahan, selalu berkata ‘tidak’…
Ibu, rasa takut juga selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya,
kami sering kali tidak tahu kalau hampir semua yang kami takuti hanyalah
sesuatu yang bahkan tidak pernah terjadi… Kami hanya gentar oleh sesuatu
yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak. Hanya mereka-reka, lantas menguntai
ketakutan itu, bahkan kami tega menciptakan sendiri rasa takut itu,
menjadikannya tameng untuk tidak mau berubah.”
― Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah
Anakku,
Jika kalian suka sekali berbagi. Meski sedikit dan sempit tetap
berbagi. Walau susah dan payah tetap berbagi. Aduhai, tak
pelak lagi, jadilah seorang guru. Di tangan kalian, profesi guru
akan menjelma begitu mencengangkan. Murid-murid akan
mencintai kalian, dan sungguh kalian akan mencintai murid-
murid. Berbisik alam semesta mengingat bakti kalian.
Hakikat hidup ini hanya milik hati-hati yang riang dan tulus.
Maka, anakku
*Tere Liye
Sajak"Diam-diam"
Esok lusa,
*Tere Liye
Suaranya meninabobokan
*Tere Liye
Waktu,
Jarak
Perbedaan
Kesempatan,
Masalah,
Adalah ujian seberapa rindu cinta bisa kembali. Karena jika dia
adalah cinta sejati, sungguh dia akan kembali dan kembali lagi
ke tempat terbaiknya.
*Tere Liye
Terakhir,
Hari ini dipeluk erat dalam hati, besok sudah tak peduli
*Tere Liye
*Sajak "Jika"
Terakhir,
Maka dia berhak ditunggu, pun jika itu tiada pasti kembali
*Tere Liye
*Kenapa Rezeki
2. Kita tidak yakin bahwa besar kecilnya keran rezeki itu mutlak
keputusan Allah.Ada orang yang seolah kerjanya gampang,
cepat, eh, duitnya kok banyak. Sementara kenapa yang
kerjanya capek, siang malam, keran duitnya jangankan lancar,
netes saja tidak? Sekali pertanyaan ini melintas di kepala kita,
maka itu ada yang korslet di pemahaman. Boleh protes,
mengeluh, silahkan. Tapi sia-sia, karena eh karena, mau
sampai kapanpun protes, keran rezeki itu mutlak keputusan
Allah. Bukan ranah urusan manusia. Sumber rezeki kita halal,
tapi banyak mengeluh, jelas tidak akan membahagiakan. Pun
saat sumber rezeki kita derasnya minta ampun, sekali
kebanyakan membanding2kan, merasa kurang, juga tidak akan
membahagiakan.
*Tere Liye
Kadangkala
Kadangkala,
Kadangkala,
Kadangkala,
*Tere Liye