Phaeophyta
stasiun yang telah ditentukan, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1.
40
41
Tabel 4.2 Klasifikasi dan jenis Makroalga yang ditemukan pada tiap stasiun
penelitian (sinkronisasi nama dan persamaan merujuk pada www.algaebase.org)
No. Filum Ordo Famili Genus Spesies
1. Chlorophyta
Ulva lactuca
Ulvales Ulvaceae Ulva
Linnaeus
Chaetomorpha
Cladophorales Cladophoraceae Chaetomorpha crassa (C.Agardh)
Kützing
Bornetella
sphaerica
Dasycladales Dasycladaceae Bornetella
(Zanardini) Solms-
Laubach
Codium
Bryopsidales Codiaceae Codium tomentosum
Stackhouse
2. Rhodophyta Gracilaria gracilis
(Stackhouse)
Gracillariales Gracilariaceae Gracilaria Steentoft,
L.M.Irvine &
Farnham
Gigartina papillata
Gigartinales Gigartinaceae Gigartina (C.Agardh)
J.Agardh
Palmaria Palmata
Palmariales Palmariaceae Palmaria (Linnaeus)
F.Weber & D.Mohr
Halosaccion
glandiforme
Palmariales Palmariceae Halosaccion
(S.G.Gmelin)
Ruprecht
Gelidium spinosum
Gelidiales Gelidiaceae Gelidium (S.G.Gmelin)
P.C.Silva
Galaxaura rugosa
(J.Ellis & Solander)
Nemalies Chaetigaceae Galaxaura
J.V.Lamouroux
Padina pavonica
Dictyotales Dictyoceae Padina
(Linnaeus) Thivy
Sargassum
3 Phaeophyta muticum
Fucales Sargassaceae Sargassum
(Yendo)
Fensholt
Hormophysa
cuneiformis
Fucales Sargassaceae Hormophysa
(J.F.Gmelin)
P.C.Silva
Padina
pavonica
Dictyotales Dictyoceae Padina
(Linnaeus)
Thivy
44
Kabupaten Tulungagung.
Ulva lactuca termasuk dalam golongan Chlorophyta. Alga ini memiliki ciri
khas berwarna hijau dengan bentuk talus menyerupai lembaran dengan tepi berombak
(blade like kelp). Panjang talusnya 6 cm dengan lebar 3 cm. Struktur tubuhnya terdiri
dari blade dan holdfast. Blade berbentuk menyerupai lembaran dengan struktur pipih
dan licin, sedangkan pada holdfast berbentuk menyerupai lempengan basal (solid basal
disc). Ulva lactuca memiliki tipe percabangan simpodial yang pada bagian blade dan
47
stipe belum bisa dibedakan sehingga percabangannya tidak terlihat. Morfologi Ulva
Ditinjau dari literatur jurnal Karakteristik dan Aspek Biologi Ulva Sp oleh Tri
Handayani, Ulva memiliki ciri talus menyerupai lembaran (berupa lembaran lebar
maupun kecil), talus yang berupa lembaran kecil membentuk rumpun, tepi blade
berombak, warna hijau cerah sampai hijau tua. Habitatnya banyak menempel pada
Gambar 4.1 (a) Panjang 6 cm dan lebar 3 cm (dokumentasi pribadi), (b) blade
lembaran(mikroskop), (c) percabangan simpodial (dokumentasi pribadi), (d) holdfast
menyerupai lempengan basal (mikroskop), (e) habitat di batuan dan pasir35
ciri khas berwarna merah kecoklatan dengan bentuk talus bermembran tipis
34
Tri Handayani, Karakteristik dan Apek Biologi Ulva Sp, Oseana, Volume XLI,
Nomor I, Tabun 2016: 1- 8
35
Ulva lactuca, diakses dari (www.seaweed.ie/descriptions/Ulva_lactuca.php),
pada tanggal 3 februari 2020, pukul 15.00 WIB
48
tubuhnya terdiri dari blade dan holdfast. Blade berupa lembaran tipis dan licin dengan
basal (solid basal disc). Tipe percabangan pada Palmaria palmata memiliki
Makroalga lokal di Sepanjang Pantai Selatan Gunung Kidul Yogyakarta oleh Anisah
Sofiyana alga ini memiliki ciri berwarna talus merah kecoklatan, bentuk blade berupa
lembaran besar dan permukaannya licin, holdfast berupa cakram, tipe percabangannya
bercabang dua. Habitatnya pada substrat pasir yang tergenang air pada saat surut atau
36
Anisah Sofiyana, Distribusi Kelimpahan dan Pemanfaatan Makroalga lokal di
Sepanjang Pantai Selatan Gunung Kidul Yogyakarta, Fakultas Sains dan Teknologi,
Univeristas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2016
49
Gambar 4.2 (a) Panjang 19 cm dan lebar 10 cm dengan talus membran tipis
(dokumentasi pribadi), (b) blade lembaran menyerupai pita (mikroskop), (c)
percabangan dua teratur (dokumentasi pribadi), (d) holdfast menyerupai
lempengan basal (mikroskop), (e) habitat di karang37
memiliki ciri khas berwarna coklat kekuningan dengan talus berbentuk daun yang
memiliki sumbu (leafy of axis). Panjang talusnya 35 cm dengan lebar 10 cm. Struktur
tubuhnya lengkap untuk jenis alga yang terdiri dari blade, stipe, gas bladder, dan
holdfast. Blade berupa daun yang berbentuk sayap oval yang licin. Stipe berbentuk
silindris dengan struktur agak kasar menyerupai batang. Gas bladder berbentuk bulat
oval. Holdfast berbentuk kerucut (horny cone). Tipe percabangan pada alga ini adalah
37
Palmaria palmata, diakses dari
(www.seaweed.ie/descriptions/Palmaria_palmata.php) pada tanggal 3 februari 2020, pukul
15.00 WIB
50
bercabang dua selang seling (pinnatus alternate). Morfologi Sargassum muticum dapat
Gambar 4.3 (a) Panjang 35 cm dan lebar 10 cm dengan talus berdaun (dokumentasi
pribadi), (b) blade menyerupai sayap (mikroskop), (c) gas bladder bulat oval (mikroskop),
(d) holdfast berbentuk kerucut (mikroskop), (e) stipe silindris sedikit kasar (mikroskop),
Tipe percabangan dua selang seling (dokumentasi pribadi)
Menurut literatur dari jurnal Potensi dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga
daun. Tiap-tiap percabangan terdapat gelembung udara yang dinamakan gas bladder.38
alga ini berwarna merah kecoklatan dengan bentuk talus berupa filamen (filamentous).
Panjang talusnya 6 cm dengan lebar 6 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari stipe dan
holdfast. Stipe berbentuk silindris dengan struktur licin dan kaku, sedangkan pada
holdfast berupa akar uniseluler (unicelluler rhizoid). Tipe percabangan pada alga ini
38
Chalvyn K dkk, Potensi dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum
S, Dosen Pada Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Musamus, Merauke, Papua, 2017
51
pada Akar Mangrove di Teluk Serewe Kabupaten Lombok Timur oleh Mursal Ghazali
dkk Gelidium memiliki ciri-ciri holdfast serabut, bentuk talus silindris, dan beberapa
talus bercabang.39
Gambar 4.4 (a) Panjang 6 cm dan lebar 6 cm dengan talus filamen (dokumentasi pribadi), (b)
stipe silindris licin (mikroskop), (c) tipe percabangan melingkari stipe (mikroskop), (d)
holdfast berbentuk batang menyamping (stolon) (mikroskop), (e) habitat di batuan berpasir40
alga ini berwarna merah kecoklatan dengan bentuk talus bermembran (membranous or
tailor). Panjang talusnya 6 cm dengan lebar 5 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari blade
dan holdfast. Bagian blade berbentuk menyerupai pita pipih dengan struktur kasar
39
Mursal Ghazali, Diversitas dan Karakteristik Alga Merah (Rhodophyta) pada
Akar Mangrove di Teluk Serewe Kabupaten Lombok Timur, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Mataram, 2018
40
Gelidium spinosum, diakses dari www.seaweedmie/descriptions/Gelidium_spino
sum.php, pada tanggal 3 februari 2020, pukul 17.00 WIB
52
(unicellular rhizoid). Tipe percabangan pada alga ini adalah bercabang banyak dan
gambar 4.5
Gambar 4.5 (a) Panjang 6 cm dan lebar 5 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus berupa
lembaran (dokumentasi pribadi), (c) blade memiliki struktur kasar (sistokarp) (mikroskop),
(d) holdfast berupa akar uniseluler (mikroskop), (e) percabangan bercabang banyak
selangseling (dokumentasi pribadi), (f) habitat pada substrat batu berpasir41
Ditinjau dari literatur, alga ini memiliki ciri khas berwarna merah dengan
blade berupa lemparan dengan tekstur kasar. Struktur kasar ini dinamakan
ciri khas berwarna coklat kekuningan dengan bentuk talus bermembran (membranous
41
Gelidium spinosum, diakses dari www.seaweed.ie/descriptions/Gelidium_spino
sum.php, pada tanggal 3 Februari 2020, pukul 15.00 WIB
42
Aslan, Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta : Kanisius, 2011, hlm. 39
53
or tailor). Panjang talusnya 2 cm dengan lebar 2 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari
blade, stipe, dan holdfast. Bagian blade berbentuk pipih menyerupai kipas dengan
corak spiral. Bagian stipe berbentuk silindris dengan struktur agak kasar. Holdfast
bertipe akar uniseluler (unicellular rhizoid). Tipe percabangan pada alga ini adalah
bercabang dua selang seling (pinnatus alternate). Morfologi Padina pavonica dapat
Coklat Padina Sp. Pada Mencit (Mus Musculus)” oleh Siti Nur marga Padina memiliki
ciri berupa talus berbentuk kipas dan warna coklat kekuningan ketika kering. Alga ini
memiliki blade bertekstur licin dan tebal. Alga ini menempel pada batu dan karang.
Gambar 4.6 (a) Panjang 2 cm dan lebar 2 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus
bermembran (mikroskop), (c) blade menyerupai kipas dengan corak spiral (mikroskop), (d)
holdfast berupa akar uniseluler (mikroskop), (e) habitat pada substrat batu berpasir43
43
Padina pavonica, diakses dari www.seaweed.ie/descriptions/Padina_
pavonica.php, pada tanggal 3 februari 2020, pukul 17.00 WIB
54
Panjang talusnya 2 cm dengan lebar 2 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari gas bladder,
stipe, dan holdfast. Gas bladder berbentuk tabung lonjong dengan diameter 0,3 cm dan
memiliki corak polkadot pada ujungnya. Bagian stipe berbentuk silindris dengan
struktur agak licin. Holdfast bertipe sederhana (simple). Tipe percabangan alga ini
Gambar 4.7 (a) Panjang 2 cm dan lebar 2 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus berbentuk
tabung dengan corak volkadot (mikroskop), (c) stipe silinder licin (mikroskop), (d) holdfast
berupa akar sederhana (mikroskop), (e) habitat pada substrat batu berpasir
(www.seaweed.ie/descriptions/Halosaccion_glandiforme.php)
Pasir Panjang Kabupaten Malang” oleh Diandara Oryza, Halosaccion memiliki ciri
hidup menempel pada karang, memiliki warna coklat, dan bentuk holdfast sederhana.
55
memiliki ciri berwarna hijau muda dengan berbentuk bulat tabung (tubular coenyctic).
Panjang talusnya 3 cm dengan lebar 1,5 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari gas bladder,
stipe, dan holdfast. Bagian gas bladder berbentuk bulat struktur licin dengan diameter
1,5 cm. Stipe berbentuk silindris dengan struktur licin dan sedikit elastis. Bagian
holdfast bertipe akar uniseluler (unicellular rhizoid). Alga ini tidak memiliki
percabangan pada talusnya. Morfologi Bornetella sphaerica dapat dilihat pada gambar
4.8.
Sitohang, Bornetella sphaerica memiliki ciri memiliki talus berbentuk bullat, talus
tersebut berisi air dan memiliki akar uniseluler. Selain itu, alga ini biasa hidup
menempel pada karang berpasir dan juga pada bongkahan karang yang relatif besar,
44
Hotmaulina Sitohang, Jurnal Dinamika Pendidikan, Fakultas Keguruan dan llmu
Pendidikan Universitas Kristen lndonesia Jakarta, 2011
56
Gambar 4.8 (a) Panjang 3 cm dan lebar 1,5 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus bulat dengan
diameter 1,5 cm, gas bladder bulat licin (dokumentasi pribadi) (d) stipe silinder licin
(mikroskop), (e) holdfast berupa akar unsiseluler(mikroskop), (f) habitat pada substrat karang
berpasir45
Panjang talusnya 5 cm dengan lebar 4 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari stipe dan
holdfast. Bagian stipe berbentuk silindris dengan struktur agak licin dan kaku. Holdfast
berupa lempengan basal (solid basal disc). Tipe percabangannya bercabang dua yang
45
Bornetella sphaerica, diakses dari www.algaebase.org/search/species/detail,
pada tanggal l 3 februari 2020, pukul 16.00 WIB
57
Gambar 4.9 (a) Panjang 5 cm dan lebar 1,5 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus
berfilamen dengan stipe silinder licin (mikroskop), (c) percabangan dua (mikroskop) (d)
holdfast berupa lempengan basal (mikroskop), (e) habitat pada substrat batu dan karang
berpasir46
Utara” oleh Watung Preisy dkk alga ini hidup di substrat karang mati dan benda
terapung atau berkoloni bersama-sama dengan alga atau lamun yang di daerah
intertidal.47 Alga ini memiliki ciri warna hijau muda, talus membentuk rumpun, dan
ciri berwarna merah kecoklatan dengan talus berbentuk filamen (filamentous). Panjang
talusnya 15 cm dengan lebar 4 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari stipe dan holdfast.
46
Chaetomorpha crassa, diakses dari http://www.marinespecies.org/, pada tanggal
30 Februari 2020 pukul 16.30 WIB
47
Watung Preisy, Inventarisasi Makroalga Di Perairan Pesisir Pulau Mantehage
Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan, Universitas Sam
Ratulangi Manado, 2016
58
Bagian stipe berbentuk silindris dengan struktur licin dan juga elastis. Holdfast
berbentuk lempengan basal (solid basal disc). Tipe percabangannya bercabang dua
Ditinjau dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian alga ini sering
dimanfaatkan masyarakat untuk dijual atau diolah menjadi bahan baku pembuatan
agar-agar. Alga ini memiliki ciri umum berwarna merah dengan talus berbentuk
Gambar 4.10 (a) Panjang 15 cm dan lebar 4 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus
berfilamen dengan stipe silinder licin elastis (dokumentasi pribadi), (c) percabangan dua
(mikroskop) (d) holdfast berupa lempengan basal (mikroskop), (e) habitat pada substrat
batu dan karang berpasir48
ciri berwarna merah dengan bentuk talus filamen (filamentous). Panjang talusnya 9 cm
dengan lebar 4 cm. Struktur tubuh terdiri dari stipe dan holdfast. Bagian stipe berupa
silindris dengan struktur licin dan kaku. Holdfast bertipe unicellular rhizoid
48
Gracilaria gracillis, diakses dari www.seaweed.ie/descriptions/Gracilaria_
gracilis.php, pada tanggal 4 Februari 2020, pukul 09.00 WIB
59
Gambar 4.11 (a) Panjang 9 cm dan lebar 4 cm (doumentasi pribadi), (b) talus
berfilamen (dokumentasi pribadi), (c) stipe silindris kaku dengan struktur licin (mikroskop)
(d) holdfast berupa akar unsieluler (mikroskop), (e) habitat pada substrat batu dan karang
berpasir49
Perguruan Tinggi” oleh Diandra Oryza, Galaxaura rugosa memiliki ciri hidup
menempel pada substrat karang dan pasir, talus membentuk rumpun berfilamen,
memiliki ciri berwarna hijau tua dengan bentuk talus tabung (tubular coenoctyc).
Panjang talusnya 9 cm dengan lebar 6 cm. Struktur tubuhnya terdiri dari stipe dan
holdfast. Bagian stipe berbentu tabung dengan struktur licin agak berlendir dan lunak.
49
Galaxaura rugosa, diakses dari www.seaweed.ie/descriptions/Galaxaura_rugosa.php,
pada tanggal 4 Februari 2020, pukul 09.00 WIB
60
bercabang dua (dichotomus). Morfologi Codium tomentosum dapat dilhat pada gambar
4.12.
Gambar 4.12 (a) Panjang 9 cm dan lebar 6 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus
berbentuk tabung (dokumentasi pribadi), (c) stipe silindris lunak menyerupai spons
(mikroskop) (d) holdfast berupa akar unsieluler (mikroskop), (e) habitat pada substrat
batu dan karang berpasir50
Makroalga di Daerah Pasang Surut Pantai Pidakan Kabupaten Pacitan Sebagai Sumber
Belajar Biologi” oleh Ilham Budi Setiawan, Codium memiliki ciri umum warna hijau
tua, memiki talus bertekstur lembut seperti spons, holdfast uniseluler melekat pada
memiliki ciri berwarna coklat kekuningan dengan bentuk talus berupa daun bersumbu
(leafy of axis). Panjang talusnya 7 cm dan lebar 3 cm. Struktur tubuh terdiri dari blade,
stipe, dan holdfast. Bagian blade berbentuk sayap dengan struktur licin dan bergerigi.
50
Codium tomentosum, diakses dari www.seaweed.ie/description
s/codium_tomentosum.php, pada tanggal 4 Februari 2020, pukul 09.00 WIB
61
Stipe berbentuk silindris dengan struktur kasar seperti kayu. Holdfast berbentuk
kerucut (horny cone). Tipe percabangan pada alga ini adalah bercabang dua selang
gambar 4.13
Gambar 4.13 (a) Panjang 7 cm dan lebar 4 cm (dokumentasi pribadi), (b) talus berdaun
(dokumentasi pribadi), (c) blade menyerupai sayap dengan tepi bergerigi (mikroskop), (d)
stipe silinrdris dengan struktur kasar (mikroskop), (e) percabangan banyak selang seling
(mikroskop), (f) holdfast berbentuk kerucut (mikroskop)
Desa Hutumuri Pulau Ambon” oleh Inem Ode, Hormophysa cuneiformis memiliki
warna coklat keemasan, memiliki blade berbentuk sayap, talusnya memiliki sumbu
atau tangkai, dan hidup menempel pada karang dengan holdfast berupa cakram kecil.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran faktor abiotik yang ada pada setiap
stasiun dan plot. Faktor abiotik yang diukur meliputi pH (tingkat keasaman), salinitas,
Plot
Abiotik
1 2 3
Suhu (oC) 28 28 27
Salinitas (%) 3,5 3,5 3,4
pH 8,5 8,5 8,6
Substrat Karang Karang berpasir Karang berpasir
Pucanglaban Tulungagung diperoleh data berupa derajat keasaman (pH) 8,5-8,6, suhu
refraktometer, dan pH meter. Berikut akan dibahas lebih rinci pada setiap stasiun.
Stasiun 1 terdiri dari 3 plot diantaranya plot 1,2, dan 3. Lokasi stasiun 1
berada di 20 m jarak dari bibir pantai. Lokasi stasiun 1 masih didominasi oleh substrat
berupa karang dan karang berpasir karena masih berada di tengah-tengah pantai.
63
Makroalga yang ditemukan pada stasiun ini diantaranya Ulva lactuca, Codium
suhu 27-28oC. Selain itu, stasiun ini memiliki kadar salinitas 3,4-3,5 %.
1. Lokasi stasiun 2 mulai didominasi oleh substrat berupa batu berpasir. Makroalga
yang ditemukan pada stasiun ini diantaranya Ulva lactuca, Codium tomentosum,
8,5-8,6 dengan suhu 27-28 oC. Selain itu, stasiun ini memiliki kadar salinitas 3,4-3,6%.
2. Lokasi stasiun 2 didominasi oleh substrat berupa batu dan batu berpasir. Makroalga
yang ditemukan pada stasiun ini diantaranya Ulva lactuca, Codium tomentosum,
dengan pH 8,5-8,6 dengan suhu 27-28 oC. Selain itu, stasiun ini memiliki kadar
salinitas 3,4-3,5 %.
Derajat keasaman (pH) pada stasiun 1,2,3 masih dikategorikan cukup ideal
untuk dijadikan tempat hidup dan berkembang makroalga karena berada di angka 8,5-
8,6. Menurut literatur dengan judul Penilaian Kondisi Keasaman Perairan Pesisir Dan
Laut Kabupaten Pangkajene Kepulauan Pada Musim Peralihan I oleh Novita Dwi
64
Yanti nilai pH ideal untuk kehidupan organisme laut berada di kisaran 7-8,5. Kondisi
perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan mengganggu
Derajat keasaman atau kadar ion H dalam air merupakan salah satu faktor
kimia yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme yang hidup di suatu
lingkungan perairan. Tinggi atau rendahnya nilai pH air tergantung pada beberapa
faktor yaitu, kondisi gas-gas dalam air seperti CO2, konsentrasi garam-garam karbonat
Minahasa Utara oleh Rene Charles dkk, alga dapat tumbuh dengan baik di perairan
dengan suhu 24o-30o C. Suhu mempengaruhi daya larut gas-gas yang diperlukan untuk
fotosintesis seperti CO2 dan O2, gas-gas ini mudah terlarut pada suhu rendah dari pada
suhu tinggi akibatnya kecepatan fotosintesis ditingkatkan oleh suhu rendah. Panas yang
51
Novita Dwi Yanti, Penilaian Kondisi Keasaman Perairan Pesisir Dan Laut Kabupaten
Pangkajene Kepulauan Pada Musim Peralihan, Program Studi Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu
Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar, 2016
65
diterima permukaan laut dari sinar matahari menyebabkan suhu di permukaan perairan
optimum ketika berada dikisaran angka 28-34 ppt. 53 Salinitas dalam pertumbuhan
fisiologis makroalga erat kaitannya dengan proses osmoregulasi yang terjadi di dalam
sel. Hal ini berkaitan bagaimana peran badan golgi dalam sel menyeimbangkan
kepekatan cairan yang berbeda yang berada di dalam maupun luar sel. Proses ini
Hal ini berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan dari makroalga itu sendiri.
stress ion, stress osmotik, dan sekunder. Stress ion pada salinitas tinggi akan
dimana ion ini sangat berguna untuk mempertahankan tekanan turgor dan aktivitas
enzim. Stress osmotik menyebabkan peningkatan tekanan osmotik dalam sel sehingga
akan menghambat proses penyerapan air dan unsur-unsur yang berlangsung pada
52
Rene Charles dkk, Pertumbuhan Alga Cokelat Padina Australis Hauch Di Perairan
Pesisir, Desa Kampung Ambon, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNSRAT Manado
53
Apri Arisandi, Pengaruh Salinitas yang Berbeda terhadap Morfologi, Ukuran dan Jumlah
Sel, Pertumbuhan serta Rendemen Karaginan Kappaphycus alvarezii, Ilmu Kelautan, Vol. 16 (3) 143-
150, September 2011
66
proses osmosis. Akibat dari stress ion dan stress osmotik akan menyebabkan stress
sekunder yakni kerusakan pada struktur sel seperti lipid, enzim dan DNA.
Jenis substrat pada stasiun 1,2, dan 3 ada beberapa macam yaitu karang,
karang berpsir, dan batu berpasir. Secara umum jenis substrat di Pantai Lumbung
perbedaan substrat dengan keberadaan makroalga yang ditemukan. Hal ini tergantung
Sargassum muticum dan Palmaria palmata dengan tipe holdfast kerucut dan cakram.
Kedua jenis substrat ini mampu melekat kuat pada karang sehingga mampu menahan
substrat karang berpasir tetapi ada substrat lain yaitu batu berpasair. Hal ini
memunculkan beberapa jenis makroalga dengan spesies yang sedikit berbeda dengan
memiliki holdfast berupa akar seluler dan sederhana. Kemampuan kedua holdfast
beberapa spesies lain yang ditemukan seperti Bornetella sphaerica dan Galaxaura
54
Irwandi dkk, Struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda di perairan Desa
Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara,
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(3): 215-224, 2017, hlm. 220
67
rugosa yang memiliki holdfast berupa akar uniseluler. Holdfast mampu mengkait
stasiun. Holdfast alga ini memiliki tipe lempengan (solid basal disc). Tipe holdfast ini
bersifat menancap pada substrat sehingga dapat berdaptasi pada kondisi jenis substart
yang berbeda.
karena keterbasan waktu, penelitian hanya sampai pada tahap Develop. Hasil penelitian
sebagai sumber belajar. Tahapannya melalui analisis ujung depan dengan melakukan
analisis RPS matakuliah Botani dan juga mewawancarai dosen pengampu matakuliah
yaitu dengan menyebar angket online kepada mahasiswa tadris biologi yang sudah
yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk melihat berbagai macam latar belakang
matakuliah tersebut.
68
menentukan indikator mana saja yang memerlukan bahan ajar. Berikut ini”adalah
SKS : 3 SKS
terbagi menjadi 2 SKS untuk kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan 1 SKS untuk
69
psikomotorik. Indikator yang digunakan untuk memenuhi media yang dibuat yakni
menerima materi yang diberikan dengan baik. Pertama, kurang tertariknya atau
antusiasme mahasiswa dengan materi yang dibahas. Kedua waktu perkuliahan yang
terkadang sore hari yang membuat mahasiswa sedikit jenuh dengan materi. Selain itu,
Menyiasati hal tersebut dosen menyuruh mahasiswa untuk membawa langsung bagian
dari suatu tumbuhan atau mengadakan kegiatan berupa KKL (Kuliah Kerja Lapangan).
Sumber belajar yang digunakan berupa buku, jurnal, media internet dan LCD. Dosen
Materi tersebut berupa deskripsi yang harus jelas, bentuk talus, morfologi ditambah
faktor lingkungan yang mempengaruhinya kualitas air tempat hidupnya seperti pH,
Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan bahan ajar yang telah diberikan
dilakukan secara online dengan link bit.ly/Malikipukangket dan telah diisi oleh 33
penulisan nama spesies yang baik dan benar? dari 33 responden mahasiswa 31 orang
(93.9%) sudah mengetahui dan sisanya 2 orang (6,1 %) belum mengetahui, dari sini
dapat disimpulkan mahasiswa sudah banyak yang mengetahui tata cara penulisan
deskripsi, dan klasifikasi pada salah satu jenis organisme?” dari 33 responden semua
72
melakukan identifikasi, deskripsi, dan klasifikasi pada salah satu jenis organisme.
melakukan identifikasi, deskripsi, dan klasifikasi suatu organisme yang baik dan
jawaban lain, dan 4 responden (12,1%) menjawab tidak mengalami kesulitan. Jadi
mempelajari makrolaga dan kebanyakan karena media kurang menarik dan materi
yang sulit.
8 responden (21.1%) menjawab lain. Jadi dapat disimpulkan media yang digunakan
Pertanyaan kedelapan berbunyi “Apakah selama ini sudah ada buku petunjuk
ada, sisanya 15 responden (45,5%) menjawab belum ada. Jadi dapat disimpulkan dari
hasil angket masing-masing jawaban memiliki persentase yang cukup tipis ada yang
dikembangkan.
petunjuk praktikum dibuat model ilustrasi sehingga lebih terlihat informatif, mudah
74
Jadi dapat disimpulkan media petunjuk praktikum model ilustrasi perlu dibuat.
Tahap ini merupakan fase dalam merancang produk petunjuk praktikum yang
akan dikembangkan. Tahapan ini terdiri dari pemilihan media, pemilihan format, dan
rancangan awal. Petunjuk praktikum ini akan dicetak dalam kertas ukuran A4 (21,0 cm
x 29,7 cm) dengan tipe kertas HVS dan kertas Buffalo pada cover. Ukuran kertas ini
Adapun isi dari petunjuk praktikum ini meliputi judul, tujuan, dasar teori, alat dan
bahan, prosedur kerja, pertanyaan, dan daftar pustaka. Berikut merupakan deskripsi
dengan ukuran A4 sesuai dengan standar ISO. Aplikasi penunjang untuk membuat
75
sampul ini adalah Corel Draw 2017. Latar belakang yang digunakan adalah berwarna
hitam dengan gradasi warna hijau gelap dengan tambahan beberapa gambar makroalga
untuk mempertegas dari sampul buku. Font yang digunakan ada 2 yaitu Arial dan
Holden Trial Medium yang semua free for commersial use dan boleh digunakan.
font holden trial medium dengan ukuran 54 pt, “sebagai sumber referensi bagi
mahasiswa Tadris Biologi IAIN Tulungagung” menggunakan font arial dengan ukuran
17 pt, dan “Muhammad Maliki Ibrahim” menggunakan font arial dengan ukuran 23 pt.
Sesuai dengan aspek tipografi buku petunjuk prakikum ini tidak lebih menggunakan 2
Komponen pada buku petunjuk praktikum ini menggunakan font Times New
Roman dengan size 12 pt dan spasi 1,5. Aplikasi penunjang untuk membuat sampul ini
adalah Corel Draw 2017 dan Microsoft Word 2016. Latar belakang berwarna putih
dengan warna tulisan hitam. Bagian atas terdapat header dengan tulisan “Petunjuk
bagian kiri. Sedangkan di bagian bawah terdapat footer berisi halaman di sebelah kiri.
Tata tertib praktikum ini sangat penting karena berfungsi sebagai aturan
meliputi hak dan kewajiban yang harus dipenuhi baik laboran maupun praktikan yang
ketika menyusun laporan yang akan diserahkan ke pembimbing. Selain itu format ini
akan membantu praktikan mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan ketika praktikum
berlangsung.
Topik praktikum ini berisi tentang materi atau bab yang akan dibahas dalam
praktikum yang akan dilakukan. Selain itu indikator pencapaian kompetensi juga
4) Tujuan Praktikum
untuk membayangkan simulasi dari kegiatan praktikum dan tujuan akhir dari
5) Dasar Teori
Dasar teori berisi tentang materi yang akan dibahas dalam praktikum. Dasar
teori juga membantu praktikan dalam kaitannya dengan merancang latar belakang dan
Metode berisi alat dan bahan yang akan dipersiapkan praktikan sebelum
memulai kegiatan praktikum. Alat dan bahan sangat penting untuk menunjang
7) Prosedur Kerja
Prosedur kerja ini berisi tentang simulasi dari kegiatan praktikum yang akan
dilakukan. Praktikan atau peserta bisa mensimulasikan apa saja kegiatan praktikum
tersebut. Prosedur kerja berisi poin-poin yang akan membantu praktikan dari tahap
8) Tabel Pengamatan
9) Bahan Diskusi
Bahan diskusi ini berisi tentang beberapa pertanyaan yang ditujukan untuk
praktikan. Tujuannya untuk melihat pemahaman dari praktikan sebagai hasil dari
10) Refleksi
Lembar refleksi ini berisi tentang ungkapan praktikan seperti masukan dan
Daftar pustaka berisi berbagai sumber yang telah dikutip selama pembuatan
petunjuk praktikum.
83
12 Tabel Identifikasi
Tabel ini berisi gambar atau keterangan yang akan memudahkan dalam
Pada tahap ini dilakukan validasi terhadap produk yang akan dikembangkan.
Cryptogamae, ahli materi, ahli media, dan validasi keterbacaan oleh mahasiswa.
Validasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah media yang akan dikembangkan sudah
sesuai dan layak untuk digunakan atau perlu dilakukan perbaikan. Persentase skor hasil
Berikut ini adalah hasil validasi dan revisi bahan ajar oleh beberapa ahli:
c. Hasil Validasi
1) Ahli Materi 1
Validasi yang ketiga ditujukan untuk ahli materi 1. Fokus yang dibahas
meliputi tampilan, isi materi, dan urutan komponen petunjuk praktikum. Hasil validasi
ini memperoleh skor persentase 73%. Hal ini menunjukkan bahwa petunjuk praktikum
ini sudah layak digunakan dan terdapat sedikit revisi. Beberapa masukan yang
Kedua, pada topik 1 prosedur kerja sebaiknya ditambahkan metode mencandra apabila
menemukan spesies baru. Ketiga, meninjau ulang tujuan praktikum pada topik 2 nomer
3.
2) Ahli Materi 2
Validasi media petunjuk praktikum untuk ahli materi 2 dilakukan oleh Ibu
Desi Karikasari, M.Si. Validasi materi meliputi isi dan urutan komponen dalam
digunakan dengan sedikit revisi. Adapun masukan, kritik, dan saran dari ahli materi
adalah untuk mengganti referensi jurnal yang lama dengan referensi jurnal terbaru.
3) Ahli Media
Validasi media petunjuk praktikum untuk ahli media dilakukan oleh Bapak
Nanang Purwanto, M.Pd. Validasi ini meliputi format dan komponen atau layout pada
mendapatkan skor 86%, sehingga dapat dikatakan media ini layak digunakan sebagai
bahan ajar. Adapun komentar dari ahli media adalah perbaikan judul petunjuk
praktikum. Judul tersebut untuk lebih dipersingkat lagi sehingga tidak terlalu bertele-
beberapa validator, petunjuk praktikum dinyatakan valid dan layak untuk digunakan.
Oleh karena itu, ada beberapa perbaikan yang nantinya membuat petunjuk praktikum
Metode yang digunakan dalam penentuan stasiun terlalu umum dan tidak
stasiun, jumlah plot, jarak antar stasiun, dan jarak antar plot. Hasil revisi dapat dilihat
kemungkinan spesies sudah diketahui dalam dunia ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
perlu ditambahkan kemungkinan lain yaitu spesies belum diketahui dalam dunia ilmu
pengetahuan dengan membuat tabel berisi gambar dan ciri diagnostik dari spesies
Tujuan praktikum topik 2 no. 3 perlu ditinjau ulang. Faktor abiotik tidak
buku secara umum. Saran dari ahli materi 2 referensi dapat ditambahkan dari jurnal
ilmiah terbaru keluaran 2 tahun terkahir. Hasil revisi dapat dilihat pada tabel 4.34.
Gambar 4.34 Judul dan letak logo IAIN Tulungagung sebelum direvisi
bertele-tele sehingga pesan yang disampaikan pada judul tidak mengena ke pembaca.
Sebagai Sumber Referensi Bagi Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Tulungagung” diubah
menjadi “Buku Petunjuk Praktikum Morfologi Makroalga”. Selain itu logo IAIN
Tulungagung dari posisi kanan diubah ke kiri sebagaimana seharusnya logo diletakkan.
Gambar 4.35 Judul dan letak logo IAIN Tulungagung setelah direvisi
oleh Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Tulungagung yang sudah menempuh matakuliah
90
Botani. Lembar keterbacaan ini diisi oleh 10 mahasiswa. Berikut hasil dari lembar
keterbacaan tersebut.
1. 87.5%
Petunjuk praktikum memiliki tampilan yang menarik
2. Isi petunjuk praktikum mendorong mahasiswa untuk 80%
antusias belajar
Petunjuk praktikum mendorong mahasiswa untuk
3. 75%
memahami materi Makroalga dan mengaitkannya
dengan kehidupan sehari-hari
4. Materi yang disajikan dalam petunjuk praktikum mudah 87.5%
dipahami
5. 90%
Prosedur kerja disajikan dengan runtut dan jelas
Prosedur kerja memberikan kesempatan kepada
6. mahasiswa untuk berinteraksi dengan baik, terampil 90%
menggunakan alat-alat laboratorium, membuat plot
pengamatan, mengambil sampel setiap spesies.
Soal diskusi membantu mahasiswa untuk menganalisis
7. 82.5%
data dan mendorong untuk melakukan penalaran dengan
baik
8. Kalimat yang digunakan dalam petunjuk praktikum jelas 85%
dan mudah dipahami
9. 95%
Huruf yang digunakan jelas dan mudah dibaca
10. Pola penyajian gambar terlihat jelas, konsisten dan 87.5%
sesuai dengan materi
11. Petunjuk praktikum telah memuat daftar rujukan yang 90%
mutakhir dan relevan
12. Petunjuk praktikum cocok digunakan untuk mahasiswa 90%
Tadris Biologi
86.5%
Rata-rata total persentase skor
persentase skor yang didapat adalah 87.5%, hal ini menunjukkan bahwa petunjuk
praktikum memiliki tampilan yang menarik, tidak ada komentar dan revisi terkait
mahasiswa untuk antusias belajar”, rata-rata persentase skor dari indikator ini adalah
80%. Hal ini menunjukkan isi media ini sudah mampu mendorong mahasiswa untuk
antusias belajar. Indikator kedua tidak ada komentar dan revisi terkait dari isi.
hari”, rata-rata persentase skor indikator ini adalah 75%. Hal ini menunjukkan bahwa
media ini mampu mendorong mahasiswa untuk memahami materi dan mengaitkannya
praktikum mudah dipahami”, rata-rata skor dari indikator ini adalah 87.5%. Hal ini
menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam media sudah sesuai dan mudah
Indikator yang kelima adalah “Prosedur kerja disajikan dengan runtut dan
jelas”, rata-rata skor dari indikator ini adalah 90%. Hal ini menunjukkan bahwa
prosedur kerja yang digunakan sudah sesuai. Akan tetapi ada komentar bahwa untuk
mempersingkat dari kalimat yang digunakan sehingga lebih efektif dan mudah dibaca.
Oleh perlu sedikit revisi terkait pemilihan kosa kata dan kalimat yang digunakan.
92
skor indikator ini adalah 90%. Hal ini menunjukkan bahwa aspek pada prosedur kerja
sudah sesuai dan dapat digunakan tanpa revisi. Indikator keenam tidak ada komentar
dan revisi.
menganalisis data dan mendorong untuk melakukan penalaran dengan baik”, rata-rata
skor pada inidkator ini adalah 82,5%. Hal ini menunjukkan bahwa soal diskusi sudah
sesuai dan dapat digunakan tanpa revisi karena tidak ada saran ataupun komentar.
praktikum jelas dan mudah dipahami”, rata-rata skor persentasenya adalah 85%. Hal
ini menunjukkan bahwa kalimat yang digunakan pada media sudah jelas dan mudah
dipahami tetapi ada komentar beberapa kalimat perlu diperbaiki khususnya pada
prosedur kerja.
Indikator yang kesembilan adalah “Huruf yang digunakan jelas dan mudah
dibaca”, mendapat rata-rata persentase skor 95%. Hal ini menunjukkan pemilihan font
konsisten dan sesuai dengan materi”, mendapat rata-rata persentase skor 87,5%. Hal
ini menunjukkan pola penyajian gambar sudah sesuai dan dapat digunakan tanpa revisi.
93
rujukan yang mutakhir dan relevan”, mendapat rata-rata skor 90%. Hal ini
referensi terbaru dari buku dan jurnal dalam tenggat penerbitan kurang dari 10 tahun.
mahasiswa Tadris Biologi”, mendapat rata-rata skor persentase 90%. Hal ini
petunjuk praktikum juga harus digunakan bisa digunakan untuk siswa. Akan tetapi,
Revisi yang pertama yaitu pada prosedur kerja topik 1 agar dibuat lebih runtut
pada nomor 1 dan 5. Pembahasan nomor 1 metode transek yang digunakan terlalu
94
umum. Sehingga perlu untuk lebih dikerucutkan. Pembahasan nomor 5 tidak adanya
metode yang digunakan ketika nama dari suatu spesies belum diketahui jadi perlu
ditambahkan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuatnya lebih terlihat
sistematis dan runtut sehingga mahasiswa lebih mudah memahami dan mengikuti
setiap prosedur yang ada. Berikut ini tampilan prosedur kerja topik 1 setelah direvisi.
validasi oleh beberapa validator yaitu ahli materi 1, ahli materi 2, ahli media, serta
survei keterbacaan oleh mahasiswa. Persentase skor yang diperoleh yaitu dari ahli
materi 1 sebesar 73%, ahli materi 2 sebesar 72%, ahli media sebesar 86%, dan
interval 61≤ skor ≤80, artinya dari rata-rata interval tersebut menunjukkan bahwa
95
media ini mendapat kriteria baik (tanpa revisi).55 Tabel rata-rata persentase dan kriteria
makroalga. Kelebihan dari media ini sebagai berikut, 1) media dapat digunakan secara
langsung oleh dosen maupun mahasiswa, sehingga dapat memberikan kesan yang
mendalam dan tidak mudah dilupakan oleh pembaca. 2) Materi yang disajikan sudah
sehingga gambar terlihat menarik dan terlihat jelas pada setiap bagiannya. 4) Materi
yang disajikan juga sudah cukup lengkap, sehingga pembaca tidak perlu menggunakan
media lain sebagai referensi tambahan. Media dapat dikatakan baik apabila memiliki
memuat materi terbaru, dan lengkap56. Keempat karakteristik ini sudah terwakili dari
kelebihan yang termuat, sehingga media buku petunjuk praktikum ini dapat dikatakan
baik.
kepada mahasiwa. Hal tersebut belum dilaksanakan karena keterbatasan waktu, biaya,
55
Winda Budiarti, Anak Agung Oka, “Pengembangan Petunjuk praktikum Biologi Berbasis
Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) untuk Siswa SMA Kelas XI Semester Genap Tahun Pelajaran
2013/2014 ”, Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5, No. 2, 2014, hal 126.
56
Widodo, Panduan Menyusun Penuntun Praktikum, Jakarta:EMK, 2018, hlm. 72.
96
dan tenaga dari penulis sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini sedikit berbeda dengan
penelitian pengembangan pada umumunya karena hanya sampai pada tahap develop