Anda di halaman 1dari 8

Tutorial Zebra Designer

1. Design Ukuran Label

Setelah zebra designer di install dan dijalankan akan tampak seperti gambar 1 di bawah ini. :

Gambar. 1

Pilih create new label, setelah itu akan muncul window seperti gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2
Pilih next sampai muncul seperti gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3

Anda dapat memilih orientation label portrait atau landscape, defaultnya yaitu portrait. Kalau menurut
saya anda tidak perlu mengubah bagian orientation ini, biarkan default portrait.
Print direction digunakan untuk mencetak label dengan posisi terbalik atau 180o dari posisi design
aslinya.
Setelah selesai pada bagian ini klik next maka akan muncul window seperti gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4
Pada bagian ini kita akan men-setting ukuran label yang kita pakai. Disini kita dapat memakai satuan
yang kita kehendaki yaitu inch, dot, mm dan cm dengan meng-klik tombol inch pada unit of measure.

Disini saya akan pakai contoh ukuran label 2 x 1 inch.


Misal gambar dibawah ini adalah sebuah label 2x 1 inch. Label width adalah ukuran label dari kiri-
kekanan atau sebaliknya. Label height adalah ukuran label dari atas-kebawah atau sebaliknya.

Label Width

Label 2 x 1 inch Label Height

Gambar 5

Jika ukuran label 2 x 1 inch maka pastikan dulu kita pakai satuan inch, kemudian isi label width
dengan 2 dan label height dengan 1. Top, left, bottom, and right margin isi dengan 0.0. Untuk rows isi
dengan jumlah label yang ada pada tiap baris roll label anda.
Berikut ini contoh label dengan jumlah label 2 pada tiap barisnya

Gambar 6

Misal kita pakai ukuran label 2 x 1 inch dengan jumlah label 2 PCS untuk tiap rows-nya, maka isi rows
dengan 2. Setelah rows diisi dengan 2 akan tampak seperti gambar 7 dibawah ini.

Gambar 7
Untuk printer dengan lebar printhead 4 Inch (10 cm) seperti TLP 2844Z, maka jumlah rows 2 tersebut
sudah maksimum (tidak bisa ditambah row lagi) karena 2 inch x 2 = 4 inch (lebar maksimal printhead
printer yang 4 inch). Untuk bisa menggunakan yang lebih dr itu anda harus menggunakan printer
dengan lebar printhead 6 inch seperti ZM 600 atau Z6M.

Columns jarang digunakan, columns digunakan jika dalam 1 kolom ada 2 atau lebih label.
X Gap, adalah jarak antar label dalam 1 baris, (label kiri dan kanan)
Y Gap, adalah jarak antar label dalam 1 kolom, (label atas dan bawah)
Gap bisa ada atau tidak tergantung pesanan kita pada suplier dan lebar label kita. Jika lebar label kita
kalau ditambahkan sudah mencapai lebar maksimum printhead, maka gap biasanya tidak ada (tanpa
gap). Biasanya lebar gap yaitu 3mm.

Setelah label width, label height, rows, gap dll sudah diisi tekan finish. Maka selesailah design ukuran
label kita.

2. Design Barcode pada Label

Untuk membuat design barcode, klik Barcode disamping kiri, kemudian klik di label, maka akan
muncul window seperti gambar 8 dibawah ini.

Tempat isi kode barcode

Pilih jenis barcode

Gambar 8

Untuk memilih jenis barcode, klik Define nanti akan muncul pilihan jenis barcode. Untuk mengisi kode
barcode yang akan di cetak isikan pada isian seperti yang ada pada gambar 8 diatas. Default barcode
yang digunakan pada zebra designer yaitu Code 128 seperti pada gambar 8 diatas, ini dikarenakan
Code 128 dapat menampung seluruh karakter, baik huruf, angka, maupun tanda baca. Setelah diisikan
kode barcode pada isian maka akan keluar barcode seperti gambar 9 dibawah ini. Jika barcode masih
berwarna merah berarti barcode tersebut melebihi label, atur tinggi dan lebar barcode sesuai yang anda
inginkan.

Gambar 9

2. Design Text pada Label

Untuk membuat design text pada label caranya hampir sama dengan membuat design barcode. Seperti
gambar 10 dibawah ini

Tempat isi text

Pilih jenis huruf

Gambar 10
Setelah menuliskan text dan memilih jenis huruf, klik finish. Anda juga bisa mengatur tinggi dan lebar
text serta ukuran font yang anda inginkan.

3. Printer Setting pada Zebra Designer

Speed dan Darkness

Hal yang perlu diperhatikan sebelum kita mencetak barcode dan text yang kita buat, kita terlebih
dahulu harus melakukan setting pada printer kita. Klik File -> Printer setting, maka akan muncul
window seperti berikut.

Gambar 11

Contoh pada gambar11 di atas menggunakan printer S4M. Pertama tentukan dulu kecepatan cetak
printer (Speed), anda dapat menggunakan speed sesuai yang anda inginkan, pilih speed yang paling
cepat dengan hasil cetakan yang masih bagus. Biasanya kalau speednya tinggi, hasil cetakan kurang
begitu bagus. Selanjutnya tentukan Darkness, darkness adalah panas yang digunakan printhead untuk
mencetak. Gunakan darkness yang paling minimum tapi cetakan masih bagus. Kalau anda
menggunakan ribbon jenis wax, darkness maksimum yang anda gunakan yaitu 14, untuk ribbon jenis
wax resin anda dapat menggunakan darkness sampai 30.
Advance Setup

Yang harus diperhatikan lagi sebelum kita mencetak label yaitu menentukan Media Type, Operation
Mode, Tracking Mode dan Calibrate. Kita tetap di window printer setting, buka TAB Advance
Setup

Gambar 12
Untuk Operation Mode nilai baku (default) yaitu tear off, mode ini digunakan apabila hasil cetak label
printer disobek secara manual.

Media Type yaitu cara mencetak ke label, bisa langsung ke label (Thermal Direct) jika label yang kita
gunakan adalah jenis thermal seperti kertas fax. Yang kedua adalah Thermal Transfer yaitu apabila kita
mencetak menggunakan ribbon untuk mencetak pada label.

Tracking Mode yaitu jenis pemisah yang digunakan untuk memisahkan tiap PCS label. Bila kita
menggunakan GAP maka tracking mode-nya menggunakan web sensing. Jika menggunakan black
mark (garis hitam), maka kita menggunakan Mark Sensing. Jika tidak ada keduanya (polos) maka kita
menggunakan continuous.

Calibrate digunakan untuk mendeteksi tinggi label yang digunakan supaya pas apabila dicetak. Apabila
kita mencetaklabel dengan ukuran label yang beda dari biasanya kita gunakan, harus calibrate terlebih
dahulu.
4. Mencetak Label

Untuk mencetak label kita bisa klik icon printer atau Klik File->Print, Setelah itu akan muncul
window seperti berikut

Kita tinggal menentukan jumlah label yang akan kita cetak.

Anda mungkin juga menyukai