Anda di halaman 1dari 11

SMA DHARMA KARYA

Proposal
Ketua: Defada Naufal
.A.

Eksistensi 1. Exxel Ringga


Prasifa
2. Bilal Damar
3. Azkia Syahirah
4. Chintia Rahmania

Palang
Pintu
BAB I

Latar Belakang

Istilah dalam ilmu linguistik Bahasa Indonesia ada yang disebut dengan istilah tuturan. Definisi tuturan sendiri
adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud tertentu. Dalam implementasinya,
tuturan, bahasa, dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat. Budaya tidak akan hidup jika tanpa
bahasa, dan bahasa itu hidup di dalam suatu kebudayaan yang dimiliki suatu masyarakat. Ada beberapa
kebudayaan yang berkaitan dengan tuturan, salah satu contoh kebudayaan yang sangat erat kaitannya dengan
tuturan adalah Budaya Palang Pintu khas Betawi. Palang Pintu menggabungkan seni beladiri dengan seni
berbalas pantun yang merupakan bagian dari peristiwa tutur. Kegiatan berbalas pantun terjadi antara pihak
calon pengantin pria dan pihak calon pengantin wanita dan dilanjutkan dengan adegan silat sebelum
mengucapkan ikrar pada tradisi pernikahan adat Betawi.
Proposal
Rumusan Masalah Tujuan
Profila
1. Memahami Proses Palang Pintu
1. Bagaimana perkembangan
Betawi
budaya palang pintu di zaman
2. Memahami Dasar Hukum Palang
sekarang?
Pintu
2. Apakah kaum milenial masih
3. Mengetahui Nilai Sosial yang
mengenal budaya palang pintu?
Terkandung dalam Palang Pintu
3. Apakah dampak sosial budaya
4. Mengenalkan kembali budaya
palang pintu di masyarakat?
Palang Pintu pada kaum milenial

Eksistensi Palang Pintu


BAB II

Sejarah Palang Pintu

Palang Pintu sebagai tradisi upacara pernikahan masyarakat Betawi, identik dengan jawara yang bertindak
sebagai perwakilan untuk mempelai laki-laki dan perempuan dengan saling menunjukan kemampuan
gerakan silat serta melontarkan pantun satu sama lain. Berdasarkan sejarah kebudayaan ini, Palang Pintu
belum memiliki catatan secara pasti kapan tradisi ini dimulai. Dalam sejarah suku Betawi, tokoh Si Pitung
(1874-1903) tercatat telah menjalani tradisi Palang Pintu saat memperistri Aisyah. Melansir dari kisahnya
itu, Aisyah adalah seorang putri jawara berjulukan Macan Kemayoran yaitu Murtadho. Konon, Si Pitung
berhasil menundukan perlawanan Murtadho yang menjadi Palang Pintu dalam prosesi pernikahan putrinya
itu. Sebagaimana dikutip dari Buku Prosesi Adat Perkawinan Betawi Buke Palang Pintu (Bachtiar, 2013), Si
Pitung berhasil menaklukan ayah mertuanya dengan keterampilan silat dan beradu pantun saat
mempersunting Aisyah. Sehingga tradisi tersebut, berkembang dalam pernikahan masyarakat Betawi Betawi
Culture
hingga sekarang.
Makna Tuturan-Tuturan
Dalam Tradisi Palang Pintu
Makna dari

Palang
Pintu dalam
Proses Adat
Pernikahan

Makna Sebuah Objek dalam Makna Gerakan pada Proses


Makna
Tradisi Palang Pintu Tradisi Palang Pintu
Tuturan

Palang
Pintu
KELOMPOK 2 SMA DHARMA KARYA

Perwujudan Dari Palang Pintu


Nilai-Nilai Dari Palang Pintu

Nilai luhur prosesi Palang Pintu adalah agar tidak Pada awal kemunculan budaya Palang Pintu tradisi ini
digunakan sebagai sebuah syarat yang harus dilalui agar
sembarangan dalam memilih seorang pendamping
pinangan seseorang dapat diterima. Menurut cerita ada
hidup terutama mencari suami dalam adat dan
seorang kekasih yang ingin melamar putri dari seorang tuan
budaya betawi. Tradisi palang pintu merupakan suatu tanah. Tuan tanah ini menerima dia tetapi dengan syarat,
tradisi yang biasanya dilakukan oleh orang-orang harus bisa menjatuhkan centeng-centeng yang ada di rumah
betawi juga akan menikahkan anaknya, Palang pintu tuan tanah tersebut. Jadi. jika ada seseorang yang ingin
ini juga memberikan pelajaran bagi kita agar tidak melamar anak putrinya, harus melawan centeng-centeng
mudah menerima calon pendamping hidup, harus nya. Apabila seseorang yang ingin melamar itu menang, maka
dilihat dari ketangguhannya, dan harus jeli dalam akan mendapatkan hati putri dari anak tuan tanah,walaupun
melihat asal-usul, pekerjaan serta siapa keluarganya. seseorang yang ingin melamar kalah, tetap diterima karena
semua ini hanya hiburan semata atau bisa disebut juga
akting dan sudah disunting.
KELOMPOK 2 SMA DHARMA KARYA

Pengertian Budaya dan


Dampaknya Bagi Masyarakat

Tradisi Palang Pintu merupakan bagian dari kebudayaan dengan tuturan sebagai nilai jualnya. Tradisi ini
mengandung bahasa yang merupakan bagian dari kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan
mengandung 7 unsur antara lain bahasa, sistem teknologi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi dan
kesenian. Istilah lain, Kebudayaan merupakan lingkungan yang terbentuk oleh norma-norma dan nilai-nilai yang
menjadi pedoman hidup masyarakat, kemudian berkembang dalam berbagai kebutuhan masyarakat yang
dipelihara sehingga terbentuk menjadi satu sistem sosial.

Perkembangan Palang Pintu yang menjadi sebuah profesi mempunyai beberapa dampak yang ditimbulkan.
Dampak negatif muncul dalam konteks penyampaian 21 pesan makna yang terkandung di dalamnya. Adanya
penurunan pemahamanmasyarakat terhadap makna-makna filosofi dari Palang Pintu itu sendiri. Kurangnya
pengetahuan akan budaya Palang Pintu juga sangat berpengaruh. Masyarakat kini lebih melihat Palang Pintu
sebagai sebuah tradisi yangdiwariskan oleh nenek moyang yang dijadikan sebagai alat hiburan
didalampernikahan atau acara lainnya. Akibat pelaksanaannya yang menjadi lebihluasmenyebabkan makna yang
terkadung dalam ritual adat Palang Pintu ini punmenjadi bias.
Metode Penelitian

Pada metode ini kami melakukan


wawancara kepada pihak yang Objek dan subjek
bergelut dalam kebudayaan
Palang Pintu atau Jawara yang penelitian
biasa menjadi Palang Pintu
dalam pernikahan Betawi.
Selain itu, kami juga Objek penelitian ini adalah tentang budaya Palang Pintu yang
melakukan survei pertanyaan
kepada kaum milenial untuk berkembang di masyarakat Betawi pada zaman sekarang. Untuk
menjawab kebudayaan Palang mengetahui aktifitas Palang Pintu di zaman sekarang apakah
Pintu pada zaman sekarang.
Kami juga melakukan langsung kebudayaan tersebut masih dilestarikan oleh masyarakat Betawi dan
ke tempat wawancara tersebut kaum milenial. Subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah para
dan berbicara kepada orangnya
langsung atau narasumber kaum milenial pada kebudayaan palang pintu dan pihak yang terlibat
terkait.
dalam tradisi Palang Pintu yaitu Jawara yang biasa berperan dalam


Palang Pintu di pernikahan Betawi pada zaman sekarang.
Daftar Pustaka

1.http://bloghukums.blogspot.com/2015/04/makalah-adat-palang-pintu.html?m=1
2. https://elib.unikom.ac.id › download
3.dunia.blogspot.com/2015/10/kebudayaan-suku-betawi-asli.html=1
4.dunia.blogspot.com/2015/10/kebudayaan-suku-betawi-asli.html?m=1
5.https://info.populix.co/articles/wawancara-adalah/
6.https://id.theasianparent.com/palang-
pintu#:~:text=Sejarah%20dan%20Asal%20Usul&text=Hingga%20sekarang%2C%20tidak%20ada%20catatan,Murt
adho%20dikenal%20sebagai%20Jawara%20Kemayoran.
7.http://repository.upi.edu/12595/4/S_IND_0906497_Chapter1.pdf
8. file:///C:/Users/User/Downloads/6490-15047-1-PB.pdf
9.https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2274/9/UNIKOM_RIZKY%20BAGAS%20PRATAMA_14.%20BAB%20III%20
METODOLOGI%20PENELITIAN.pdf
10.https://eprints.uny.ac.id/9785/3/Bab%203%20-%2005101241004.pdf
Kelompok 2 SMA DHARMA KARYA

TERIMA
KASIH
kELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai