Anda di halaman 1dari 11

ACTIVITY DIAGRAM

A. Pendahuluan

Activity Diagram dapat dipakai untuk mencerminkan bagaimana pekerjaan dikoordinasikan


untuk meluangkan layanan pada sekian banyak tingkat abstraksi. Karena activity diagram
menyokong dan mendorong perilaku paralel, maka jenis diagram UML ini sesuai untuk
pemodelan alur kerja dan pada prinsipnya untuk pemrograman multithreaded.

Perkembangan dunia bisnis mempunyai kebersangkutanan dengan activity diagram yang


tersusun secara sistematis. Hal itu dapat menilai kinerja yang lebih berkompeten, kemudian apa
definisi activity diagram dan apa saja komponen yang terdapat di dalamnya? Temukan
jawabannya dalam pembahasan singkat di bawah ini!

B. Pengertian Activity Diagram

Activity diagram, dalam bahasa Indonesia diagram aktivitas, yaitu diagram yang dapat


memodelkan proses-proses yang terjadi pada sebuah system. Activity Diagram adalah eknik
untuk menjelaskan business process, procedural logic, dan work flow. Bisa dipakai untuk
menjelaskan use case text dalam notasi grafis. Menggunakan notasi yang mirip flow chart,
meskipun terdapat sedikit perbedaan notasi

C. Deskripsi Activity Diagram

 Activity diagram merupakan rancangan aliran aktivitas atau aliran kerja dalam sebuah
system yang akan dijalankan
 Activity Diagram Juga digunakan untuk mendefisikan atau mengelompokkan aluran
tampilan dari system tersebut
 Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case
diagram
 Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan
terstruktur
 Activity diagram memiliki komponen degan bentuk tertentu yang dihubungkan dengan
tanda panah
 Panah tersebut mengarah ke-urutan aktivitas yang terjadi dari awal hingga akhir

D. Fungsi Activity Diagram

Sama halnya dengan jenis diagram UML yang lainnya, Activity diagram memiliki banyak sekali
fungsi. Adapun fungsi dari activity diagram ialah sebagai berikut:

 Memperlihatkan urutan aktivitas proses pada system


 Membantu memahami proses secara keseluruhan
 Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa Use Case
 Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses
 Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis

E. Tujuan Activity Diagram

Penggunaan activity diagram ini memiliki sejumlah tujuan eksklusif yang bisa menghasilkan
kinerja cocok alur yang telah tersusun secara runtut dari mula hingga akhir. Berikut ini adalah
penjelasan ringkas yang berhubungan dengan hal tersebut:

 Menjadi cerminan alur kerja dalam perancangan suatu sistem.


 Setiap aliran kerja yang terhubung saling berkoordinasi satu sama lain sampai-sampai
dapat menciptakan activity diagram lebih kompleks.
 Sebagai alat tolong untuk mengetahui setiap rangkaian dari rancangan alur kerja secara
menyeluruh.
 Memudahkan mencari kelemahan dari alur kerja andai belum sepenuhnya sempurna.
 Memberi ruang untuk penyusun guna lebih menelaah sebuah alur kerja, mulai dari
perencanaan sampai pengerjaan atau sampai seluruh tahapannya selesai.

Activity diagram mempunyai tujuan pemakaian yang berperan urgen untuk memperlancar
sebuah sistem, sampai-sampai dapat memberi hasil yang cocok harapan. Hal itu sangat menolong
dalam mengetahui tahapan kinerja walau tidak tercebur langsung ketika pengerjaannya.

F. Manfaat Activity Diagram


Activity diagram memiliki sekian banyak manfaat dalam penerapannya, sampai-sampai akan
sangat penting untuk kita aplikasikan ketika merancang keperluan mulai dari enteng sampai
berat. Selain itu ada banyak kemudahan yang didapatkan, untuk menyajikan hasil yang
memuaskan. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam
memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan

 Memudahkan dalam menciptakan alur kerja secara borongan dengan mencerminkan


kendala, kondisi, serta kegiatan yang tersusun rapi.
 Dapat kita fungsikan untuk menciptakan aliran kerja pada posisi pemakaian.
 Memberi akses pemakainya untuk menyatakan bagaimana peristiwa dalam sebuah sistem
yang saling tumpang tindih satu sama lain, supaya sesuai alur yang telah terencana
sebelumnya.
 Alur pekerjaan dapat mencapai pada diagram tingkat tinggi dengan model pekerjaan yang
paling lengkap.
 Alur kerja bisa tersusun secara berurutan mulai dari mula sampai akhir, sampai-sampai
tidak cemas akan terjadi tumpang tindih.
 Sistem kerja menjadi lebih terarah dengan adanya activity diagram.
 Bermanfaat untuk mencerminkan sebuah alur kerja dari sekumpulan permasalahan yang
saling berkoordinasi untuk menciptakan sistem yang kompleks.

Keberagaman untuk itu dapat Anda dapatkan saat merealisasikan activity diagram. Perlu menjadi
perhatian merupakan, sebelum membuatnya usahakan pahami dahulu berhubungan komponen/
simbol yang nantinya bakal diaplikasikan pada perancangan sistem.

G. Langkah Membuat Activity Diagram

Kita perlu memahami langkah – langkah membuat diagram aktivitas supaya kita dapat
mengimplementasikannya. Berikut beberapa langkah yang perlu disiapkan ketika membuat
diagram aktivtas :

 Langkah pertama dimulai dengan node awal atau start state yang menjadi titik awal.
 Kedua, beri tambahan partisi jika relevan terhadap analisis yang hendak dibuat.
 Ketiga, membuat sebuah aksi pada masing – masing langkah yang utama dari sebuah use
case.
 Selanjutnya, alur atau flow ditambahkan dari masing – masing aksi ke aksi yang lain.
Node akhir menjadi sebuah keputusan yang mana pada masing – masing aksi hanya akan
memperoleh satu alur untuk masuk dan juga satu alur untuk keluar yang mana kemudian
akan menuju forks, joins, decision, hingga merge.
 Kelima, percabangan atau decision ditambah apabila alur nantinya dipecah menjadi
sebuah kondisi yang menjadi pilihan. Dan tidak lupa juga perlu menyatukan atau
menggabungan kembali dengan bantuan merge.
 Keenam, fork dan joins ditambah saat aktivitas atau kegiatan berjalan secara paralel.
 Yang terakhir adalah mengakhiri proses yang menjadi peran notasi akhir atau end state.

H. Komponen Activity Diagram

Simbol Nama
Initial State/Start Point
(Titik Mulai/Status Awal)
Final State/End Point
(Node Akhir)
Activities(Aktivitas)

Transition(Transisi)

Synchornization

 Fork (Percabagangan)
 Join (Penggabungan)
Decision (Keputusan)

Merge (Menggabungkan)

Swimlane

I. Penjelasan Komponen Activity Diagram

1. Initial State/Start Point(Titik Mulai/Stataus Awal/Node Awal)

 Status awal sebelum aktivitas berlangsung digambarkan menggunakan node awal.


 Suatu proses hanya dapat memiliki satu kondisi awal kecuali kita menggambarkan
aktivitas yang bersarang. Disini kami menggunakan lingkaran berwarna hitam untuk
menggambarkan keadaan awal suatu sistem.
 Keadaan Awal dari activity diagram UML menandai titik masuk dan Keadaan
Aktivitas awal.

2. Final State/End Point/Final Node (Node Akhir)

Dalam UML, status tindakan akhir ditampilkan menggunakan lingkaran yang mengelilingi
lingkaran berwarna hitam. Activity diagram mungkin hanya memiliki satu status tindakan
awal, tetapi mungkin memiliki sejumlah status tindakan akhir.

3. Activities (Aktivitas)
Activity merupakan pekerjaan yang dilaksanakan dalam sistem, yang seringkali diawali
dengan kata kerja. Setiap activity diagram pasti memiliki pekerjaan yang menjadi penentu
hasil akhir susunan dari proses yang telah tersusun.

Secara garis besar activity ini bakal menjadi penunjang untuk menebak suatu alur kerja yang
sehubungan dengan kendala, kondisi, bersamaan dan berurutan. Selain itu juga bisa menjadi
penggambaran fungsional dari Activity diagram.

4. Transition (Transisi)

Digunakan untuk menunjukan aktivitas selanjutnya dan sebelumnya Transisi memiliki peran
sebagai petunjuk suatu aktivitas atau kegiatan baik sebelumnya maupun sesudah.

5. Synchronization
Synchronization dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fork dan join.

 Fork (percabangan)
Digunakan untuk memecah behaviour (tingkah laku) menjadi activity atau action (aksi)
secara paralel.
o Fork node adalah node kontrol yang membagi aliran menjadi beberapa aliran
bersamaan.
o Fork node memiliki satu tepi masuk dan beberapa tepi keluar

 Join (penggabungan)
Digunakan untuk menghubungkan kembali activity dengan action secara paralel.
o Join node atau node gabung adalah node kontrol yang menyinkronkan banyak
aliran.
o Join node memiliki beberapa tepi masuk dan satu tepi keluar

6. Decision Node (Keputusan)

Ketika kita perlu membuat keputusan sebelum memutuskan aliran kontrol, kita
menggunakan decision node atau node keputusan.
 Decision Node menerima token/tanda pada bagian tepi masuk dan menyajikannya
ke beberapa bagian tepi keluar.
 Dimana dari tepi sebenarnya dilalui tergantung pada evaluasi penjaga pada tepi
keluar.

7. Merge

Untuk menggabugkan Flow yang dipecah decision. Merge node ini adalah komponen
kontrol yang bisa difungsikan guna menyatukan sekian banyak jalur alternatif. Proses
penyinkronan tidak bisa node ini kerjakan secara bersamaan, namun melulu satu persatu
saja.

 Sebuah merge node atau node gabungan merupakan node kontrol yang
menyatukan banyak aliran alternatif.
 Merge node tidak digunakan untuk menyinkronkan aliran bersamaan tetapi
untuk menerima salah satu dari beberapa aliran alternatif.
 Merge node memiliki beberapa tepi masuk dan satu tepi keluar.

Merge ini bisa mempermudah dalam penyusunan penggambaran proses bisnis


(implementasi tingkat tinggi) pada algoritma (implementasi tingkat dasar). Hal tersebut
berfungsi untuk menata alur kerja supaya sesuai dengan rancangan.

8. Swimlane
Diagram aktivitas swimlane mengelompokkan aktivitas menjadi kolom swimlanes yang
berisi semua aktivitas yang masuk ke dalam kategori yang diwakili oleh swimlane itu.
Swimlanes dapat mewakili banyak kategori informasi seperti aktor yang melakukan
kegiatan (misalnya peran atau departemen), tahap proses di mana kegiatan berlangsung, atau
apa pun yang dirasakan oleh pembuat dokumen harus ditekankan dan dikomunikasikan oleh
diagram swimlane.

Istilah swimlane diadopsi karena kesamaan visual antara baris horisontal diagram dengan
swimlane yang ditemukan di dalam kolam renang.

Contoh Activity Diagram

Contoh 1
 Customer memasukkan kartu lalu kemudia memasukkan pin kedalam mesin atm

 Setelah kartu dimasukkan lalu diproses oleh mesin atm kemudian bank
meverifikasi/mengizinkan kartu tersebut ke server Bank apakah kartu valid atau tidak
valid

 Jika valid , customer diminta memasukkan jumlah uang yang yang akan ditarik, bank akan
mengecek saldo rekening.

 Dan jika tidak valid, mesin atm akan mengeluarkan kartu


 Jika saldo lebih dari jumlah uang yang akan ditarik, maka customer mengambil uang dari
slot, lalu mesin atm menunjukkan jumlah saldo. Jika saldo kurang dari jumlah uang yang
akan ditarik, mesin atm akan menunjukkan jumlah saldo langsung.

 Setelah proses selesai Mesin atm mengeluarkan kartu, dan customer mengambil kartu dari
mesin atm tersebut

Contoh 2
 Customer Service menerima orderan pesanan dan memberi daftar pemesan pada staff
keuangan untuk membuat dan mengirim faktur tagihan pada bagian pengiriman.
 Staff keuangan akan menerima pembayaran dan memilih jenis pengiriman misal
normal atau kilat.

 Barang dikonfirmasi diterima dan order ditutup.

Anda mungkin juga menyukai