Document
Document
ABSTRAK
Konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran saat belajar. Konsentrasi pada anak usia dini
dapat dilatih dan dibentuk dengan pendekatan terapi bermain seperti menyusun balok,
menyusun potongan-potongan gambar, serta kegiatan berhitung. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui keefektifan terapi bermain dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak
usia dini. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan metode
pre dan pos tes satu kelompok perlakuan. Subjek yang terlibat dalam penelitian ialah 8 orang
anak TK FKIP UNSYIAH yang menurut penilaian guru mengalami konsentrasi rendah.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kombinasi dengan model pendekatan
concurrent triangulation strategy. Pengumpulan data menggunakan tes psikologik NST,
wawancara dan observasi untuk mengetahui konsentrasi yang dimiliki anak sebelum dan
sesudah perlakuan. Eksperimen dilakukan peneliti selama 15 kali pertemuan dengan durasi
20-30 menit setiap pertemuan dengan menggunakan tiga jenis permainan puzzle. Teknik
analisis yang digunakan ialah analisis kuantitatif berupa statistik Wilcoxon matched-pairs
signed-ranks T-test dan analisis kualitatif. Hasil analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa
T-hitung < T-tabel (0 < 4) dengan taraf signifikansi 5%, maka H0 penelitian ditolak dan Ha
diterima. Hasil analisis data kualitatif menunjukkan perubahan perilaku secara bertahap
selama terapi bermain berupa meningkatnya pemusatan pikiran, motivasi dan kesiapan
belajar serta menurunnya gangguan rasa cemas dan kepanikan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terapi bermain dengan menggunakan permainan jenis puzzle efektif
dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak usia dini.
Kata kunci: Konsentrasi Belajar, Terapi Bermain, Puzzle, Anak Usia Dini
ABSTRACT
Learning concentration is the effort to stay focus in learning process. Concentration in early
childhood can be trained with play therapy approaches such as arrange blocks, arrange the
pieces of the image, and counting activities. This study aims to determine the effectiveness of
play therapy in increasing the concentration of early childhood learning. The research design
was pre-experimental design with the one group pre and post test method. Subjects involved
in the study were 8 kindergarten children of TK FKIP UNSYIAH who, according to teachers
experiencing low concentrations. The method used is a mixed research method using the
concurrent triangulation strategy. The instruments for data collection were using Nijmeegse
Schoolbekwaamheidtest, interview and observation methods proceed to get before and after
treatment procedure scores. Three kinds of puzzle used during treatments which conducted
in 15 sessions with duration of 20-30 minutes each. Quantitative data analysis carried out
using Wilcoxon matched-pairs signed-ranks T-test, then compared with qualitative data. The
result of quantitative data analysis was T < T critics (0 < 4) of 5% degree of freedom which
rejected H0. Qualitative data analysis showed gradual behavior change during play therapy in
the form of increasing concentration, motivation and readiness to learn and decreasing
anxiety and panic disorders. It can be concluded that the play therapy with puzzle game
method is effective in increasing the concentration of early childhood learning.
Prosedur Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, sebuah modul dikembangkan sebagai pedoman
penelitian. Pengembangan modul melewati proses penyusunan, penilaian ahli dan perbaikan
sebelum diterapkan sebagai prosedur treatment. Modul dilengkapi dengan detil-detil yang
diperlukan sehingga dapat dipakai oleh pihak lain yang ingin menerapkan terapi bermain.
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mixed method) dengan pendekatan
concurrent triangulation strategy yaitu mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif
sekaligus dalam pelaksanaan penelitian untuk kemudian digabungkan untuk menghasilkan
kesimpulan yang utuh. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design
dengan menggunakan pre dan pos tes pada satu kelompok perlakuan. Desain pre-
experimental dipilih karena tidak adanya kelompok kontrol sebagai pembanding dan anggota
kelompok perlakuan tidak dipilih secara acak melainkan secara purposive.
Peneliti memilih TK FKIP Unsyiah sebagai lokasi penelitian. TK FKIP Unsyiah
merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang berada di Lingkungan Universitas Syiah
Kuala. Berdasarkan laporan guru tentang anak yang memiliki konsentrasi belajar rendah,
delapan anak dipilih untuk ikut sebagai peserta treatmen.
Tes psikologis NST (Nijmeegse Schoolbekwaamheidtest) dipilih sebagai alat
pengumpul data untuk memperoleh skor konsentrasi belajar. Tes NST adalah sebuah tes yang
biasanya digunakan untuk melihat kesiapan anak untuk masuk pendidikan sekolah dasar. Tes
ini terdiri dari beberapa sub termasuk sub yang mengukur konsentrasi. Tes dilaksanakan oleh
pihak yang berwenang sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan. Selain skor
konsentrasi belajar, peneliti juga memakai lembar observasi perilaku anak yang diisi setiap
kali pertemuan. Wawancara guru kelas juga dilakukan untuk memenuhi pengunaan metode
concurrent triangulation dalam pengumpulan data.
Terapi bermain dilakukan sebanyak 15 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan
dengan durasi 20 sampai 30 menit. Pelaksanaan terapi dilakukan dengan mengikuti tahapan-
tahapan seperti yang tertera di dalam modul yang dipersiapkan. Alat yang digunakan adalah
berupa tiga jenis puzzle yang terdiri dari balok-balok yang dapat disusun menjadi suatu
bentuk dan gambar-gambar yang perlu disusun sehingga menjadi gambar utuh. Anak-anak
diberi tugas untuk menyusun alat permainan yang sama selama lima kali pertemuan. Setelah
lima kali pertemuan alat permainan diganti dengan alat baru.
Untuk melakukan analisa terhadap data angka, rumus uji beda non parametrik berupa
Wilcoxon matched-pairs singed-ranks T-test dengan menggunakan taraf signifikansi 5%
digunakan untuk melihat perbedaan skor sebelum dan sesudah perlakuan. Data ini kemudian
dibandingkan dengan data hasil observasi dan data wawancara yang kemudian disusun untuk
menarik kesimpulan penelitian.
Daftar Kepustakaan
Ambiyak, Moch. (2011). Efektivitas permainan konstruktif keping padu terhadap
peningkatan kemampuan motorik halus siswa TK/RA Al-Kahfi Desa Pilang Kec.
Wonoayu Kab. Sidoarjo. Diss. UIN Sunan Ampel Surabaya.
concentration. (tt). Roget’s 21st Century Thesaurus, Third Edition. Diakses pada 1 Maret
2016 dari website Thesaurus.com http://www.thesaurus.com/browse/concentration
Dilts, Robert & Dilts, Jennifer. (2004) The Bright Mind Strategi Mengatasi Kesulitan
Konsentrasi Anak. Jakarta: Prestasi Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hatiningsih, Nuligar. (2013). Play Therapy untuk Meningkatkan Konsentrasi pada anak
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan
Vol. 01, No. 02, Agustus 2013. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang
Indahwati, Dwi. (2013). Terapi bermain untuk melatih konsentrasi pada anak yang
mengalami gangguan autis. Procedia Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol 1 (1),
41-45.
Jarwl. (2010). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam meningkatkan konsentrasi
belajar siswa. Skripsi Tidak diterbitkan SMK 2 PGRI Salatiga Jurusan Sekertaris.
Djokyakarta: UKSW
Minett, Pamela, (2010). Child Care & Development (6th Edition). London: Hodder
Education.
Mutiah, Diana. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Penerbit Kencana.
Muzamil. (2010). Permainan Puzzle. Bandung: ITB
Nurhayati, (2010). Efektivitas terapi bermain untuk meningkatkan konsentrasi ADHD.
Skripsi Tidak Diterbitkan. Sumatra Utara.
Rezha, (2011). Modul Permainan Puzzle. Bandung: TK Bunga teratai
Sandiro, Eko. (2012). Pemamfaatan Media Permainan dalam Proses Pembelajaran pada
siswa. Skripsi. Tidak diterbitkan. Djokyakarta: UKSW
Santi, Arini Mawar. (2013). Pengaruh Penerapan Permainan Lego Terhadap Kemampuan
Kognitif Anak Kelompok A di TK Istana Balita Surabaya." PAUD Teratai
Santrok, Jhon W. (2011). Child Development: An Introduction, 13th Edition. New York:
McGraw-Hill.