Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA POMPA POSITIVE DISPLACEMENT

Pengertian pompa displacement

Pompa positive displacement termasuk dalam produk yang dalam vansan indonesia . Pompa jenis ini
sendiri bisa dijelaskan sebagai pompa yang memiliki cara kerja berupa memberikan gaya pada volume
fluida tetap. Gaya ini sendiri berasal dari sisi inlet dan kemudian ditujukan pada titik outlet dari pompa
tersebut. Pompa ini memiliki kelebihan jika digunakan berupa power density yang dihasilkan cenderung
lebih besar dan aliran fluida akan stabil. Terdapat beberapa jenis pompa yang termasuk dalam pompa
positive displacement layaknya pompa reciprocating dan juga pompa rotary.

Pompa reciprocating sendiri bisa dijelaskan sebagai pompa yang kerap digunakan untuk memindahkan
fluida yang cenderung cukup berat, khususnya endapan dan juga lumpur yang tebal. Pada pompa ini,
fluida akan memasuki silinder melalui semacam valve inlet dan kemudian dipompa keluar pompa di
bawah tekanan positif yang melalui valve outletnya. Pompa ini sendiri bisa diubat kecepatannya
sehingga bisa mengatur volume fluida yang ingin dipindahkan.

Pompa rotary sendiri bisa dijelaskan sebagai pompa yang memiliki kemampuan mengeluarkan udara
dari aliran pipa sehingga kita bisa mendapatkan efisiensi tinggi saat memindahkan fluida. Pompa ini
cenderung hanya bisa digunakan pada kecepatan yang rendah dan stabil mengingat jika putaran pompa
ini cukup tinggi, dikhawatirkan fluida yang dapat membuat erosi pada bagian dalam pompa. Pompa ini
sendiri bisa dibagi menjadi pompa dengan prinsip gear pump, pompa dengan prinsip screw pump, dan
pompa dengan jeis rotary vane pump.

Prinsip kerja pompa displacement


Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu, berupa energi kinetik,
pada volume fluida yang tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Prinsip kerja tersebut sangat
berbeda dengan pompa dinamik, yang secara teori pompa positive displacement akan menghasilkan
debit aliran yang tetap pada RPM tertentu meskipun tekanan keluaran pompa berubah-ubah. Namun
teori ini tidak akan berlaku jika di dalam pompa terjadi kebocoran.

Pompa positive displacement tidak dapat beroperasi dengan sistem control valve di saluran
keluarannya. Hal ini dikarenakan pompa positive displacement tidak mengenal sistem excess head
seperti pada pompa sentrifugal (baca artikel berikut). Jika pada saluran keluar pompa ada sebuah valve
yang berada pada kondisi throttling, yang terjadi adalah tekanan keluaran pompa akan terus meningkat,
hal ini dikarenakan prinsip kerja pompa positive displacement yang akan terus menghasilkan aliran
fluida yang stabil jika putaran kerjanya tetap. Tekanan keluaran yang terus meningkat akibat throttling
tersebut sangat berbahaya terhadap komponen-komponen pompa, dan tidak menutup kemungkinan
akan terjadi pecah sehingga aliran fluida yang dihasilkan pompa kembali stabil di titik kerjanya.

20121017-095828 AM.jpg

Simbol Pompa Positive Displacement

Untuk mengantisipasi hal di atas, jika sekalipun tidak ada control valve di sisi keluaran pompa namun
terjadi restriksi yang berlebihan sehingga berpotensi meningkatkan tekanan pompa, maka diwajibkanlah
pompa positive displacement untuk menggunakan sistem pressure relief / safety valve yang dipasang di
sisi keluaran pompa. Relief valve ini berfungsi untuk memastikan akan selalu terjadi aliran di pompa
positive displacement pada saat ia beroperasi, sekalipun terjadi restriksi di sisi keluaran pompa yang
dapat meningkatkan tekanan keluaran pompa. Prinsip kerja relief valve ini adalah ia akan membuka dan
mengalirkan fluida kerja keluar sistem atau kembali ke inlet pompa pada saat tekanan kerja keluaran
pompa naik di nilai tertentu. Relief valve memiliki setting-an tekanan kerja yang dapat diubah-ubah
sesuai kebutuhan. Nilai tekanan kerja inilah yang mengatur kapan relief valve harus membuka.

Anda mungkin juga menyukai