Anda di halaman 1dari 15

EVOLUSI

MEDIA
 Perubahan digital yang besar dan cepat menentukan
keberlangsungan hidup industri media.

 Pandemi Covid-19 telah menjadi badai penyempurna disrupsi digital.

 Tidak ada pilihan lagi untuk bertahan selain melakukan transformasi


digital, baik bermigrasi penuh ke versi digital maupun dengan
membuat dan mengembangkan versi digital.

 Transformasi digital menjadi jawaban untuk menghadapi disrupsi


digital dan pandemi.
Sejumlah media cetak di Indonesia
terkena imbasnya, beberapa di antaranya
bermigrasi penuh ke versi digital.

Koran Tempo, menghentikan versi


cetaknya per 1 Januari 2021 dan beralih
sepenuhnya ke platform digital.

Ini menjadi fenomena global, sejumlah


media cetak tutup, tetapi banyak yang
bertahan dengan membangun dan
mengembangkan versi digital.
Media adalah sebuah organisasi

atau perusahaan, seperti media

cetak dan elektronik.

Definisi Media juga dapat berarti hasil dari sebuah budaya

Media
yang diciptakan oleh media itu sendiri, seperti cara

pemberitaan, film, sinetron, buku, dan rekaman.

Melalui media pula, representasi kehidupan nyata

dimunculkan dan diterima serta dikonsumsi oleh

masyarakat.
 Pada era sebelumnya, media dikonsumsi
masyarakat sebagai suatu hal yang terasa seru
bila dilakukan bersama-sama, seperti menonton
bersama di bioskop maupun menonton acara
televisi bersama keluarga.

 Tetapi bila kita amati sekarang, kebiasan-


kebiasaan itu sudah jarang sekali kita temukan
di sekitar kita. Orang akan lebih memilih untuk
menikmati kehidupan 'bermedia‘ nya seorang
diri, hanya ditemani dengan perangkat pintarnya.
Teknologi yang dari dulu kita kenal sebagai
alat bantu manusia dalam berkehidupan akan
terus berkembang seiring dengan berjalannya
waktu.

Mulai dari sistem analog yang serba manual,


kini teknologi dapat kita nikmati secara
otomatis melalui sistem digital.

Teknologi baru atau digital ini kemudian bisa


kita terapkan ke dalam berbagai macam
kegiatan, salah satunya adalah bermedia.
Media saat ini berkembang
semakin pesat, seiring dengan
perkembangan teknologi.
Sehingga media baru tidak dapat
kita hindari di kehidupan yang
serba modern ini. Berbagai
macam perubahan mulai terjadi,
dari yang tradisional menjadi
modern dan yang modern
menjadi lebih modern.
Ponsel yang dahulu
Di era digital ini semua hal kita gunakan untuk
Ada bisa kita dapatkan melalui
Di zaman yang
pembaruan serba modern ini mengirim sms,
genggaman tangan menelepon,
dalam (smartphone). penggunaan
memotret, dan
teknologi juga Gadget yang terus internet tentu terasa bermain games kini
menyebabkan berkembang juga mulai sangat berbeda berubah menjadi
munculnya bergantung pada dengan teknologi perangkat yang
internet. penggunaan internet
tanpa internet. bisa kita gunakan
dalam pengoperasiannya.
untuk apa saja.
 Dengan adanya jaringan internet, ponsel atau
smartphone kita dapat mengakses peta, lokasi,
berkomunikasi jarak jauh dengan biaya yang
murah, bahkan memperoleh informasi meskipun
Teknologi dan diri kita tidak menyaksikannya secara langsung.
internet
 Media baru tentu ada kaitannya dengan teknologi
Manusia butuh
baru terlebih internet. Kita dapat mengakses
paket lengkap ini. konten dalam media baru melalui jaringan
internet, yang bisa kita telusuri kapan saja dan di
mana saja. Melalui internet, penggunaan media
baru menjadi lebih cepat dan efisien.
Bentuk media baru dapat dilihat melalui
karakteristiknya sebagai berikut:

1. Digital
2. Interaktif
3. Hypertextual
4. Virtual
5. Simulated
Dalam proses media digital semua data input dikonversi menjadi
angka. Dalam hal komunikasi dan media representasional, data
biasanya berbentuk teks, grafik dan diagram, foto, video, suara, dll.
Data ini kemudian diproses dan disimpan sebagai angka dan dapat
menjadi output dalam bentuk online, disk digital, atau memory
drive. Setelahnya akan diterjemahkan dan diterima sebagai screen
Digital display, kemudian dikirim kembali melalui jaringan telekomunikasi
atau output sebagai hard copy.

Hal ini berbeda dengan media analog di mana semua input data
diubah menjadi benda fisik lain. Kelebihan dari digitalisasi selain
murah dan cepat juga bisa memasukkan dan menampung data
dengan jumlah yang besar.
Interaktivitas telah menjadi salah satu kunci karakteristik media baru.
Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki tiap pengguna,
mereka dapat menambah maupun merubah teks dalam media
sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Pengguna dipandang mampu untuk memiliki gaya hidupnya sendiri


melalui banyaknya pilihan di pasar. Konteks ideologi ini kemudian

Interaktif masuk dalam pemikiran pengguna mengenai interaktivitas di media


digital. Hal ini dianggap sebagai metode untuk memaksimalkan
pilihan pengguna dalam aitannya dengan teks media.

Menjadi interaktif menandakan kemampuan pengguna media untuk


ikut campur tangan secara langsung dalam mengubah gambar dan
teks yang mereka akses. Jadi pengguna new media akan menjadi
seorang ’user’ bukan ‘viewer’ ataupun ‘reader’.
'Hyper' berasal dari bahasa Yunani yang berarti di atas, di balik, di
luar, maka dari itu, hypertext dideskripsikan sebagai teks yang
menyediakan jaringan dari link teks lain yang berada di luar, di atas,
dan di balik teks itu.

Hypertext dapat juga disebut dengan teks yang saling terhubung

Hypertextual dengan teks lainnya.

Setiap informasi yang sudah ada di media lama (televisi, radio,


surat kabar) kembali dimasukkan ke dalam media baru dengan
tampilan yang disesuaikan dengan media baru. Hal ini digunakan
sebagai database perpindahan media dari media lama ke media
baru sehingga informasi yang ada di masa
Virtual adalah lingkungan yang dibangun dengan
grafis komputer dan video digital di mana
pengguna bisa berinteraksi di dalamnya.

Istilah ini juga bisa disebut sebagai bentuk maya


Virtual seorang pengguna di media baru. Pengguna bisa
menciptakan karakternya melalui virtual dirinya
sehingga tidak bisa diketahui kejelasan identitas
aslinya
Simulasi erat kaitannya dengan konsep virtual, yaitu sebuah
tiruan. Media baru meniru beberapa hal dari media lama yang
kira-kira masih bisa dimasukkan ke dalam media baru.

Selain itu, pengguna juga akan meniru informasi yang ia dapat


dalam media baru (film dan video game) dan menerapkannya di

Simulated dalam kehidupan nyata, maupun sebaliknya.

Dalam hal ini, media baru juga memiliki pertimbangan untuk


mengubah atau meneruskan suatu hal dari media lama. Hal ini
dimaksudkan karena tidak semua perubahan yang akan dilakukan
memiliki dampak positif atau dapat diterima dengan baik oleh
pengguna.

Anda mungkin juga menyukai