Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS TIGA KRITERIA WELL-DESIGNED

SPACE PADA LIMA HOTEL KAPSUL DI


YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Oleh

Diva Raisa Aulia Azahra


NIM 18150147

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2022
ANALISIS TIGA KRITERIA WELL-DESIGNED
SPACE PADA LIMA HOTEL KAPSUL DI
YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


guna mencapai derajat Sarjana Strata-1 (S-1)
Program Studi Seni Rupa Dan Desain
Jurusan Desain Interior

Oleh

Diva Raisa Aulia Azahra


NIM 18150147

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2022
PENGESAHAN

TUGAS AKHIR SKRIPSI

ANALISIS TIGA KRITERIA WELL-DESIGNED


SPACE PADA LIMA HOTEL KAPSUL DI
YOGYAKARTA

Oleh

DIVA RAISA AULIA AZAHRA


NIM 18150147

Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim penguji


pada tanggal ..... 2022

Tim Penguji
Ketua Penguji : Ahmad Fajar Ariyanto, S.Sn., M.Sn

Penguji Utama : Putri Sekar Hapsari, S.Sn., M.A.

Pembimbing : Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum

Skripsi ini telah diterima sebagai


Salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Desain (S.Sn)
Pada Institut Seni Indonesia Surakarta

Surakarta, ..... 2022


Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain

Dr. Ana Rosmiati, S.Pd., M.Hum


NIP.197705312005012002
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Diva Raisa Aulia Azahra


NIM : 18150147
Program Studi : S-1 Desain Interior
Fakultas : Seni Rupa Dan Desain

Menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir Skripsi dengan judul: “Analisis Tiga
Kriteria Well-Designed Space Pada Lima Hotel Kapsul Di Yogyakarta”
adalah benar – benar hasil karya cipta sendiri, penulis buat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, dan bukan jiplakan (plagiarisme). Jika di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam laporan Tugas
Akhir Skripsi penulis ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian laporan
Tugas Akhir Skripsi penulis ini, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, penulis menyetujui laporan Tugas Akhir ini dipublikasikan secara
online dan cetak oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Suarakarta dengan tetap
memperhatikan etika penulisam karya ilmiah untuk keperluan akademis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar–benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab atas segala akibat hukum.

Surakarta, ..... 2022


Penulis,

Materai 10.000

Diva Raisa Aulia Azahra


NIM. 18150147
MOTTO

“Uno gotta run.”


ABSTRAK

ANALISIS TIGA KRITERIA WELL-DESIGNED SPACE PADA LIMA

HOTEL KAPSUL DI YOGYAKARTA

Hotel kapsul mulai muncul di Indonesia, khususnya Yogyakarta, sebagai


salah satu bentuk inovasi hotel yang didirikan dengan mempertimbangkan
keterbatasan lahan dan tuntutan hotel backpacker yang murah. Hotel ini memiliki
konsep yang praktis, dimana awalnya hanya ditujukan sebagai tempat untuk
bermalam. Konsep tersebut menjadikan ruang hotel kapsul berukuran lebih kecil
dibandingkan hotel pada umumnya dan hampir seluruh fasilitas yang disediakan
merupakan fasilitas publik. Keadaan tersebut memaksa penggunanya untuk segera
beradaptasi. Sleep Inn Box, Bunk Bed And Breakfast Dormitory, The Capsule
Malioboro, Wake Up Homestay, dan The Packer Lodge dipilih karena merupakan
hotel kapsul yang sedang berkembang di Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain hotel kapsul yang ditinjau
sudah termasuk baik atau belum berdasarkan aspek well-designed space menurut
Sally Augustin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif,
menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini dicatat melalui observasi, dokumentasi atau sketsa, dan studi
literatur. Teknik validitas data yang digunakan yaitu data triangulasi. Teknik
pengolahan data menggunakan pendekatan analisis induktif. Hasilnya
menunjukkan bahwa setelah pengimplikasian tiga aspek well-designed space
menurut Sally Augustin, pada ke lima hotel kapsul terpilih, desain hotel kapsul
sudah termasuk desain yang baik. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi contoh
bagi fasilitas umum yang ingin memberikan pengaruh positif terhadap keamanan,
kenyamanan, dan pengalaman ruang yang dirasakan oleh penggunanya.

Kata Kunci : Hotel kapsul, interior, Well-designed space.


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi karya ilmiah berjudul “Analisis Tiga Kriteria Well-

Designed Space Pada Lima Hotel Kapusl Di Yogyakarta”.

Penulis menyadari banyak pihak yang memberikan dukungan dan bantuan

selama menyelesaikan studi dan tugas akhir ini. Oleh karena itu, sudah

sepantasnya penulis dengan penuh hormat mengucapkan terimakasih dan

mendoakan semoga Allah memberikan balasan terbaik kepada:

1. Dr. Ana Rosmiati, S.Pd., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa

dan Desain.

2. Raden Ersnathan Budi Prasetyo, S.Sn, M.Sn., selaku Ketua Jurusan

Desain.

3. Dr. Hj. Siti Badriyah, S.Sn, M.Hum, selaku Ketua Program Studi

Desain Interior.

4. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn., selaku Dosen Pembimbing akademik,

yang telah memberikan beberapa masukan dalam pengerjaan Tugas

Akhir Skripsi.

5. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum, izinkan penulis mengucapkan terima kasih

kepada Ibu selaku dosen pembimbing penulis yang telah bersedia

membimbing penulis selama proses mendapatkan gelar sarjana S-1.

6. Dewan Penguji Tugas Akhir yang telah memberikan banyak masukan

untuk kebaikan penulis dari awal hingga akhir yang sangat bermanfaat

bagi penulis.
7. Untuk para dosen Desain Interior yang sudah mau menjadi guru,

motivator, dan teman untuk penulis selama menempuh studi di Institut

Seni Indonesia Surakarta.

8. Untuk teman – teman angkatan 2018, terima kasih atas kenangan dan

pengalamannya.

9. Untuk Sakina, Ika, Adi, Nono, Haipa, Kikik, Rhe, Tetew, dan Prik.

Penulis ingin mengucapkan kalian adalah alasan penulis

mempertahankan studi di Institut Seni Indonesia Surakarta, kalian

seperti hadiah yang diberikan oleh Allah SWT kepada penulis. Kalian

berhasil menggantikan air mata penulis menjadi tawa penuh cerita.

Kalian sangat berarti bagi penulis. Terima kasih sudah mau bertumbuh

bersama. Penulis sangat beruntung bertemu kalian. Penulis

menyayangi kalian.

10. Untuk orang yang mendapat perhatian dari penulis, skripsi ini penulis

persembahkan untukmu. Terima kasih sudah menghibur penulis di

saat terberat.

11. Untuk Bunda dan Ayah penulis persembahkan karya kecil ini sebagai

tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih. Semoga, ini menjadi

langkah awal untuk membuat Bunda dan Ayah bangga, karena penulis

sadari selama 22 tahun ini belum bisa berbuat yang terbaik.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar penulis dapat memperbaiki skripsi ini.

Surakarta, ................ 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER................................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................v
HALAMAN MOTTO.............................................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................vii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................
D. Tinjauan Pustaka...................................................................................
E. Landasan Teori......................................................................................
F. Metode Penelitian.................................................................................
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................
3. Sumber Data................................................................................
4. Teknik Pengumpulan Data..........................................................
a. Observasi............................................................................
b. Wawancara.........................................................................
c. Dokumentasi......................................................................
5. Validitas Data
6. Teknik Analisis Data...................................................................
G. Sistematika Penulisan...........................................................................

BAB II PAPARAN OBJEK PENELITIAN


A. Tinjauan Tentang Desain Interior...........................................................
B. Tinjauan Tentang Hotel...........................................................................
C. Teori Tiga Kriteria Well-Designed Space...............................................

BAB III BENTUK INTERIOR LIMA HOTEL KAPSUL DI YOGYAKARTA


A. Sleep Inn Box........................................................................................
B. Bunk Bed And Breakfast Dormitory.....................................................
C. The Capsule Malioboro........................................................................
D. Wake Up Homestay...............................................................................
E. The Packer Lodge.................................................................................

BAB IV PENERAPAN WELL-DESIGNED SPACE MENURUT SALLY


AUGUSTIN PADA LIMA HOTEL KAPSUL DI YOGYAKARTA
BAB V IMPLIKASI ASPEK WELL-DESIGNED SPACE MENURUT SALLY
AUGUSTIN PADA BENTUK KAPSUL DI LIMA HOTEL KAPSUL DI
YOGYAKARTA

BAB VI PENUTUP
A. Simpulan...............................................................................................
B. saran......................................................................................................

KEPUSTAKAAN......................................................................................................
WEBTOGRAFI..........................................................................................................
NARASUMBER........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Teknik Triangulasi Menurut William Wiersma.................................29


DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Berpikir..................................................................................19


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kegiatan pariwisata sudah ada sejak dulu. Secara etimologis, pariwisata

berasal dari bahasa Sansekerta “pari” yang berarti ‘banyak’, ‘berkali-kali’,

‘berputar-putar’, dan “wisata” berarti ‘perjalanan’ atau ‘bepergian’. Berdasarkan

arti kata ini, pariwisata didefinisikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-

kali atau berputar-putar dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud dan tujuan

tertentu. Sementara itu, pariwisata yang berasal dari akar kata wisata menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990, pasal 1 ayat 1 tentang

kepariwisataan yang diundangkan oleh Presiden Republik Indonesia, H. M.

Soeharto. Mendefinisikan wisata sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang mengunjungi tempat tertentu dengan tujuan

rekreasi, mengembangkan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang

dikunjungi.

Menurut Pendit1 dalam buku “Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana”,

pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor yang komplek karena mampu

menstimulasi perkembangan dari sektor produktif dan industri-industri klasik

sehingga mampu mempercepat penghasilan dari standar hidup. Hal ini juga terjadi

di Indonesia. Pengaruh perkembangan pariwisata juga dirasakan oleh Indonesia.

Salah satu destinasi penyumbang kunjungan wisatawan terbanyak dari total

kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah Yogyakarta. Yogyakarta

masih menjadi salah satu pemikat wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.

Yogyakarta merupakan salah satu pulau kecil dan juga merupakan salah satu
1
Pendit, Nyoman S. 1981. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta Pusat:
Pradnya Paramita. Hal. 33.
provinsi dari 34 provinsi di Indonesia. Keunikan tradisi dan budaya serta

keindahan alam dari pulaunya lah yang menjadi daya tarik bagi traveler domestik

maupun luar domestik.

Belakangan ini, muncul trend traveling bergaya minimalis, dimana trend ini

terilhami dari gaya hidup ala masyarakat Jepang yang dikenal sederhana. Gaya

hidup minimalis ini semakin digemari saat Marie Kondo, seorang konsultan dari

Jepang, menerbitkan buku: “The Life-Changing Magic of Tidying Up: The

Japanese Art of Decluttering and Organizing”. 2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “minimalis” berarti

berkenaan dengan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk

mendapatkan efek atau kesan yang terbaik. Cirinya adalah dengan mempraktikkan

kesederhanaan dalam berbagai aspek sehingga merasa puas dan cukup terhadap

"apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan".3

Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minimalis

merupakan sebuah konsep kesederhanaan yang dapat meliputi berbagai aspek.

Jika dikaitkan dengan kegiatan traveling, maka traveling gaya minimalis dapat

diartikan sebagai suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang secara sederhana yang mencakup biaya, barang bawaan

maupun akomodasi wisatanya. Para pelaku traveling minimalis hanya

memfokuskan pada hal–hal yang sangat mereka butuhkan saat melakukan wisata,

misalnya dengan membawa beberapa lembar pakaian saja sebagai kebutuhan

berganti tanpa membawa pernak–pernik atau aksesoris yang berlebihan.

Seiring dengan perkembangan pariwisata di Yogyakarta, perkembangan

sarana dan prasarana pariwisata di Yogyakarta juga semakin meningkat. Industri

pariwisata di Yogyakarta terus mengalami perkembangan. Salah satunya adalah


2
Abla Fajriati. Skripsi: “Kapsul Hotel Sebagai Solusi Menginap Bagi Para Penikmat
Traveling Bergaya Minimalis” (Yogyakarta: ISI Yogyakarta. 2020) Hal. 2.
3
Pierce, Linda B. 2000. Choosing Simplicity. New York: Gallagher Press. Hal. 304.
akomodasi. Akomodasi adalah tempat tinggal sementara bagi wisatawan yang

melakukan perjalanan. Kualitas akomodasi dapat mempengaruhi kepuasan

wisatawan yang datang berkunjung. Karena itulah akomodasi dianggap sesuatu

yang penting dalam kepariwisataan4. Di Yogyakarta, jumlah akomodasi terus

mengalami pertumbuhan. Berbicara soal akomodasi, berdasarkan gaya minimalis,

yang terpenting bagi para traveler ini adalah terpenuhinya kebutuhan tempat

untuk beristirahat atau menginap sementara.

Di tengah persaingan akomodasi, saat ini berkembang akomodasi dengan

konsep yang diadaptasi dari Jepang. Konsep akomodasi ini biasa disebut dengan

capsule hotel. Dengan sempitnya luas lahan yang ada, capsule hotel merupakan

inovasi akomodasi baru dengan pemanfaatan lahan terbatas namun tetap mampu

memberikan kebutuhan pokok wisatawan yaitu tempat tidur. Hotel kapsul

merupakan jenis hotel low budget yang sedang menjamur di seluruh dunia saat

ini. Hotel kapsul dapat menjadi solusi tepat bagi para pelaku traveling minimalis.5

Beberapa tahun terakhir, Indonesia, khususnya Yogyakarta, mengalami

pertumbuhan yang pesat dari segi industri perhotelan. Pembangunan hotel akan

terus bertambah seiring meningkatnya sektor pariwisata sehingga menyebabkan

lahan semakin berkurang. Hotel adalah sarana tempat tinggal yang dapat

dimanfaatkan oleh para wisatawan dengan beberapa fasilitas pelayanan seperti

jasa kamar, jasa penyedia makanan dan minuman, dan jasa akomodasi lainnya

dengan syarat berupa imbalan ataupun pembayaran6. Oleh karena itu, salah satu

alternatif yang dilakukan oleh para pelaku bisnis adalah dengan membangun hotel

kapsul.

4
Wahab. 2002. Hal: 21.
5
Abla Fajriati. 2020. Hal. 3.
6
Lawson, Fred. 1976. Hotels, Motels, and Condominius: Design, Planning, and
Maintenance. London: Architectural Press. Hal. 27.
Pertama-tama akan dikaji terlebih dahulu tentang bentuk-bentuk interior

lima hotel kapsul terpilih di Yogyakarta yaitu Sleep Inn Box, Bunk Bed And

Breakfast Dormitory, The Capsule Malioboro, Wake Up Homestay, dan The

Packer Lodge, lalu mencari tahu sudah diterapkan atau belumnya tiga aspek well-

designed space menurut Sally Augustin pada lima hotel kapsul tersebut, yang

kemudian akan diimplikasikan ketiga aspek well-designed space menurut Sally

Augustin pada bentuk kapsul di lima hotel kapsul di Yogyakarta.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana bentuk interior lima hotel kapsul di Yogyakarta ?

2. Bagaimana penerapan well-designed space menurut Sally Augustin pada

lima hotel kapsul di Yogyakarta ?

3. Bagaimana implikasi aspek well-designed space menurut Sally Augustin

pada bentuk kapsul di lima hotel kapsul di Yogyakarta ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui bentuk interior lima hotel kapsul di Yogyakarta.

2. Mengetahui penerapan well-designed space menurut Sally Augustin pada

lima hotel kapsul di Yogyakarta.

3. Mengetahui implikasi aspek well-designed space menurut Sally Augustin

pada bentuk kapsul di lima hotel kapsul di Yogyakarta.

D. BATASAN PENELITIAN

Pembatasan permasalahan dalam penelitian merupakan hal yang penting.

Hal ini bertujuan agar hasil penelitian fokus dan tidak meluas sehingga hasil yang

didapatkan maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pembatasan


masalah dalam Analisis Tiga Kriteria well-designed space Pada Lima Hotel

Kapsul Di Yogyakarta meliputi interior di dalam kapsul tidurnya saja.

E. MANFAAT

1. Bagi Akademisi

Dengan dilakukannya penelitian ini penulis sangat mengharapkan hasil

penelitian ini akan bermanfaat bagi para akademisi khusunya bagi mahasiswa

jurusan desain interior, dan dapat dijadikan sebagai literatur atau sumber referensi

dalam pembelajarannya. Kemudian penulis juga berharap penelitian ini dijadikan

sebagai dasar acuan penelitian selanjutnya yang bisa dilakukan oleh para

akademisi jurusan desain interior khususnya.


2. Bagi Pengembangan Ilmu

Sebagai pengembangan ilmu desain interior terutama yang menyangkut

tentang desain hotel kapsul yang baik.


3. Bagi Rekomendasi

Sebagai rekomendasi untuk desainer interior dalam mencari ide desain hotel

kapsul yang mencangkup kriteria well-designed space menurut Sally Augustin.


F. TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan mengenai hotel kapsul, hotel kapsul di Yogyakarta, dan kriteria

well-designed space menurut Sally Augustin sudah banyak ditulis baik dalam

skripsi, dan jurnal penelitian. Hotel kapsul dibahas pada skripsi S-1 Abla Fajriati

(2020). Tulisan yang membahas hotel kapsul di Yogyakarta adalah skripsi S-1

Adhimukti Narendra Putra (2018). Yang membahas kriteria well-designed space

menurut Sally Augustin ada jurnal penelitian Shafira Andriani dkk (2018).

Membahas tentang analisis desain interior dengan pendekatan psikologi ruang,

ada jurnal penelitian Sellin Wijaya dkk (2019). Jurnal penelitian Angela Lisa

Kusuma dkk (2018) jurnal penelitian tentang hotel kapsul dengan menganalisis

kriteria well-designed space.

Abla Fajriati (2020), pada skripsi S-1 program studi desain interior berjudul

“Kapsul Hotel Sebagai Solusi Menginap Bagi Para Penikmat Traveling Bergaya

Minimalis” termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Analisis dimulai dengan

membahas kegiatan pariwisata, berubahnya gaya hidup pada wisatawan, lalu di


akhiri dengan gaya hidup minimalis. Skripsi ini mempunyai kesimpulan Seiring

perkembangan jaman, teknologi dan media massa, orang–orang tidak hanya

melakukan pariwisata untuk refreshing namun juga pariwisata dijadikan sebagai

bagian dari gaya hidup. Sejalan dengan munculnya trend gaya hidup minimalis,

kini muncul juga traveling gaya minimalis yang dapat diartikan sebagai suatu

perjalanan wisata yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara

sederhana yang mencakup biaya, barang bawaan maupun akomodasi wisatanya.

Para pelaku traveling minimalis hanya memfokuskan pada hal–hal yang sangat

mereka butuhkan saat melakukan wisata, contohnya kebutuhan utama untuk

menginap sementara saat berwisata. Hotel kapsul merupakan jenis hotel low

budget yang sedang menjamur di seluruh dunia saat ini. Hotel kapsul dapat
menjadi solusi tepat bagi para pelaku traveling minimalis. Penelitian ini sama-

sama membahas tentang korelasi antara trend gaya hidup minimalis dengan

kebutuhan akomodasi, dan sama-sama merupakan jenis penelitian kualitatif

deskriptif, namun pada penelitian ini hanya membahas hotel kapsul secara umum

dan tidak menjurus kepada hotel kapsul dimanapun.

Adhimukti Narendra Putra (2018), pada skripsi S-1 program studi arsitektur

berjudul “Hotel Kapsul Di Yogyakarta” menggunakan pendekatan arsitektur Neo-

Modern. Analisis dimulai dengan latar belakang yang menjelaskan bahwa di

Yogyakarta banyak terdapat wisatawan yang mencari penginapan dengan budget

minim, lalu di akhiri dengan ide perancangan hotel kapsul. Skripsi ini

berkesimpulan, memberikan ide perancangan untuk desain hotel kapsul secara

keseluruhan yang nantinya akan dibangun di kota Yogyakarta. Kesamaan antara

peneltian ini berada disama-sama membahas tentang hotel kapsul yang berada di

Yogyakarta, namun pada penelitian ini hanya membahas tentang rencana

rancangan hotel kapsul di Yogyakarta namun tidak membahas satu pun dari ke

lima hotel yang dipilih dan sama sekali tidak membahas tentang penggunaan

aspek well-designed space.

Shafira Andriani dkk (2018), pada jurnal penelitian berjudul “Analisis

Desain Interior Kantor Call Center Telkomsel Di Gedung Infomedia Nusantara,

Bandung Dengan Pendekatan Psikologi Ruang” menggunakan pendekatan studi

kasus dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Jurnal dimulai dengan

membahas Kantor Call Center Telkomsel merupakan kantor pelayanan call center

selama 24 jam yang difasilitasi oleh perusahaan jasa operator telekomunikasi

Telkomsel guna mengoptimalkan mutu pelayanan kepada konsumennya.

Pengoptimalan pelayanan ini tentunya dipengaruhi oleh internal perusahaan baik

dari segi sistem kerja maupun tempat kerja yang menaungi pekerjaan tersebut, di
akhiri dengan membahas analisis perbandingan kondisi desain interior eksisting

dengan teori psikologi ruang (lima aspek yang dapat membentuk desain tempat

kerja yang baik). Jurnal ini berkesimpulan setelah dilakukan pengumpulan data

dan analisa, dapat digaris besarkan bahwa Kantor Call Center Telkomsel ini

memiliki banyak kekurangan dalam menunjang kepuasan pekerja guna

mengoptimalkan kinerjanya. Jurnal ini mempunyai beberapa kesamaan, yaitu

merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pendekatan studi

kasus, dan membahas kriteria well-designed space menurut Sally Augustin namun

pengaplikasiannya pada interior kantor bukan pada interior hotel kapsul.

Sellin Wijaya dkk (2019), pada jurnal penelitian berjudul “Pengaruh Ruang

Terhadap Psikologi Pekerja Pada Kantor M-Radio Surabaya” menggunakan

pendekatan studi kasus dan merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Jurnal ini

membahas tentang penggunaan material kontainer sebagai alternatif hunian

maupun kantor semakin banyak diterapkan di Indonesia khususnya di Jawa

Timur, Surabaya. Sebagai salah satu bentuk inovasi kantor baru yang didirikan

dengan mempertimbangkan konsep, izin pembangunan, dan lahan, konsep kantor

M-Radio Surabaya ini menarik karena mengusung konsep anak muda yang ke

kinian, sehingga dari konsep tersebut terciptalah interior yang menggunakan

warna-warna mencolok pada dindingnya, dan penggunaan furnitur yang unik.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah mengetahui pengaruh ruang terhadap psikologi

pekerja pada kantor M-Radio Surabaya yang ditinjau berdasarkan aspek well-

designed space menurut Sally Augustin, hasilnya menunjukkan bahwa kantor M-

Radio ini berhasil memenuhi hampir semua standart dan memberikan pengaruh

yang positif kepada para pekerjanya. Jurnal ini memiliki kesamaan pada jenis

penelitian kualitatif deskriptif dan metode pendekatan yang digunakan yaitu studi
kasus, dan membahas kriteria well-designed space menurut Sally Augustin namun

pengaplikasiannya pada interior kantor bukan pada interior hotel kapsul.

Angela Lisa Kusuma (2018), jurnal penelitian berjudul “Pengaruh Desain

Interior terhadap Psikologis Pengguna Hotel Kapsul di Jawa Timur”

menggunakan pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Jurnal ini dibuka dengan pembahasan maraknya kemunculan hotel kapsul

khususnya di Jawa Timur, dan akhirnya membahas 3 kriteria well-designed space

pada hotel kapsul yang dipilih oleh penulis. Hasilnya menunjukkan bahwa ke tiga

hotel kapsul tersebut berhasil memberikan pengaruh positif terhadap keamanan,

kenyamanan, dan pengalaman ruang yang dirasakan oleh penggunanya. Jurnal ini

mempunyai banyak kesamaan yaitu sama-sama merupakan jenis penelitian

kualitatif deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus, dan membahas

tentang hotel kapsul dan menyinggung kriteria well-designed space menurut Sally

Augustin namun jurnal ini membahas hotel kapsul yang berlokasi di Jawa Timur

tepatnya kota Surabaya, bukan kota Yogyakarta.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

dengan objek penelitian hotel kapsul, hotel kapsul di Yogyakarta, dan kriteria

well-designed space menurut Sally Augustin belum ditemukan ada yang

membahas tentang Analisi Tiga Kriteria Well-Designed Space Pada Lima Hotel

Kapsul Di Yogyakarta. Hasil penelitian sebelumnya hanya menemukan literatur

tentang hotel kapsul, ide desain hotel kapsul, analisis well-designed space pada

interior kantor, dan mencari dampak interior terhadap keadaan psikologi

penggunanya. Dengan ini, penelitian berjudul "ANALISIS TIGA KRITERIA

WELL-DESIGNED SPACE PADA LIMA HOTEL KAPSUL DI

YOGYAKARTA" dapat dilakukan penelitian karena belum pernah diteliti

sebelumnya. Kemudian, hasil penelitian sebelumnya dapat dijadikan sebagai


sumber penambah data dalam menemukan Tiga Kriteria Well-Designed Space

Pada Lima Hotel Kapsul Di Yogyakarta.


G. LANDASAN TEORI

Maka secara ringkas penilitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif dan didukung dengan metode studi kasus. Hal ini dapat

dijelaskan dalam bagan dibawah :

Bagan 1. Kerangka Berpikir


(Sumber: Diva Raisa. 2022)

H. METODE PENELITIAN

Lexy J. Moleong menjelaskan bahwa metode penelitian adalah langkah dan

prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna

memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam penelitian, sehingga dapat

dikatakan lebih lanjut bahwa penelitian yaitu cara atau prosedur yang ditempuh

untuk menyelidiki, menemukan dan mengembangkan kebenaran ilmu

pengetahuan.7

Sebuah penelitian memerlukan data-data yang diperlukan untuk

memecahkan masalah. Data-data yang diperoleh akan disusun secara sistematis

7
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
supaya dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun

cara penyusunannya sebagai berikut:


1. Jenis Penelitian

Penelitian berjudul “Analisis Tiga Kriteria Well-designed space Pada Lima

Hotel Kapsul Di Yogyakarta” merupakan penelitian yang membahas suatu

fenomena objek yaitu Hotel Kapsul Di Yogyakarta yang sedang berkembang.

Penelitian ini membahas tentang tiga kriteria well-designed space menurut Sally

Augustin (complying, comforting, dan communicating) pada lima hotel kapsul di

Yogyakarta yang telah dipilih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain

hotel kapsul yang ditinjau sudah termasuk baik atau belum berdasarkan aspek

well-designed space menurut Sally Augustin yaitu, complying, comforting, dan

communicating, untuk dapat dijadikan sebagai sumber ide perancangan desain

hotel kapsul yang baik dengan memenuhi tiga kriteria well-desiged space

menurut Sally Augustin.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif ditinjau dari rumusan masalah.


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang digunakan untuk

mengeksplorasi dan memahami makna yang berasal dari masalah sosial ataupun

kemanusiaan.8

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,

persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Menurut Nazir9

dalam buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif merupakan suatu

metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
8
Creswell, J. 2012. Research design :pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 20.
9
Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal. 63.
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antarfenomena yang diselidiki. Nantinya peneliti akan memusatkan

perhatiannya pada permasalahan yang ada, dan menggambarkan fakta tentang

keadaan yang sedang diselidiki sebagaimana adanya, selain itu peneliti juga akan

memberikan gambaran tentang fenomena-fenomena dan hubungannya dengan

permasalahan yang diteliti, lalu mendapatkan penjelasan dari masalah sosial

tersebut.

Pada penelitian ini membutuhkan pendekatan penelitian yang bertujuan

untuk mengungkap keunikan dari karakteristik suatu objek kasus, maka

diperlukan adanya penelitian studi kasus. Stake10 memaparkan bahwa penelitian

studi kasus memiliki banyak tujuan guna mengungkapkan banyak keunikan dari

karakteristik yang ada di dalam kasus yang sedang ditelaah, dan dengan demikian

kasus tersebut lah yang bisa menjadi salah satu penyebab para peneliti melakukan

studi penelitian kasus, maka tujuan dan fokus dari kasus tersebut adalah kasus

yang menjadi objek penelitian tersebut. Untuk membahas analisis tiga kriteria

well-designed space menurut Sally Augustin yaitu complying, comforting, dan

communicating dan pengimplikasiannya pada bentuk kapsul di lima hotel kapsul

maka digunakan pendekatan deskriptif didukung dengan metode studi kasus.

Pendekatan deskriptif pada penelitian ini akan digunakan untuk meneliti objek

yaitu interior pada lima hotel kapsul di Yogyakarta (Sleep Inn Box, Bunk Bed And

Breakfast Dormitory, The Capsule Malioboro, Wake Up Homestay, dan The

Packer Lodge) yang nantinya hasil penelitian pendekatan deskriptif ini akan

membuat deskripsi, gambaran secara faktual dan akurat mengenai fakta–fakta, dan

sifat–sifat pada kriteria interior setiap hotel kapsul, serta ada ya hubungan antar

10
Stake, Robert. E. 2005. Qualitative Research. New York: Guilford Publications, Inc..
Hal. 58.
fenomena dengan objek (well-designed space) yang sedang diselidiki. Untuk

mengetahui sudah diterapkan atau belumnya kriteria well-designed space di lima

hotel kapsul tersebut dan cara pengimplikasian aspek well-designed space

menurut Sally Augustin pada bentuk kapsul di lima hotel kapsul, maka

diperlukanlah metode penelitian studi kasus.


2. Lokasi

Penelitian ini mencoba mengungkap tiga kriteria well-designed space pada

interior hotel kapsul di Yogyakarta. Dari sini dapat dipahami bahwa objek formal

dari penelitian ini adalah aspek well-designed space menurut Sally Augustin,

sedangkan obyek materi dari penelitian ini adalah interior lima hotel kapsul di

Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di lima hotel yang berbeda yaitu :

a. Sleep Inn Box, Jalan Anggajaya 2, Condongcatur, Depok, Yogyakarta,

Provinsi Yogyakarta, Indonesia, 55283.

b. Bunk Bed And Breakfast Dormitory, Jalan KH Wahid Hasyim Nomor

23, Ngampilan.
c. The Capsule Malioboro, JL. Sosrowijayan 12-14, Sosromenduran,

Gedong Tengen, Malioboro Street, Yogyakarta.

d. Wake Up Homestay, Jalan Gandekan Nomor 44, Sosromenduran,

Yogyakarta.

e. The Packer Lodge, Jalan Dagen Nomor 3, Sosromenduran,

Yogyakarta.
3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini dicatat melalui

cacatan tertulis, dan pengambilan foto-foto interior ke lima hotel kapsul di

Yogyakarta sebagai sumber data utama. Pengambilan data utama tesebut


dilakukan melalui pengambilan foto. Jenis data yang diungkap berupa hasil foto–

foto mengenai bentuk dan pengaplikasian 3 aspek well-desined space pada lima

hotel kapsul. Data tertulis diperoleh dari berbagai sumber skripsi dan jurnal

penelitian yang diperoleh dari media elektronik.

Dengan demikian sumber data akan diperoleh dari beberapa sumber, di

antaranya:

a. Observasi atau pengamatan pada lima hotel kapsul di Yogyakarta,

dilakukan dengan cara melihat dan mengamati kriteria interior secara

langsung pada lima hotel kapsul di Yogyakarta yang menjadi studi

kasus dalam penelitian ini. Pengamatan kriteria interior meliputi

complying (desain sesuai dengan fungsi ruang), comforting (desain

dapat diterima baik oleh pengguna), dan communicating (desain

mengatur pengelompokan pengunjung dan menciptakan teritori).

b. Dokumentasi atau sketsa dilakukan dengan cara memotret atau

menggambar kondisi interior hotel kapsul.

c. Studi literatur dilakukan dengan cara mengkaji tulisan-tulisan dan

berbagai konsep serta berbagai teori-teori yang berkaitan dengan

kiriteria well-designed space menurut Sally Augustin dan

pengimplikasian aspek well-designed space menurut Sally Agustin,

sehingga diperoleh data-data untuk menganalisa penerapan tiga

kriteria well-designed space menurut Sally Augustin pada lima hotel

kapsul terpilih di Yogyakarta.

Sumber data tulisan akan dijadikan sebagai data sekunder atau data

pendukung. Sumber data tulisan didapat dengan teknik pengumpulan data

yaitu studi literatur. Studi literatur digunakan dalam mencari data tentang

kriteria well-designed space menurut Sally Augustin. Studi literatur akan


mengkaji, skripsi tentang hotel kapsul dan hotel kapsul di Yogyakarta,

jurnal penelitian yang membahas kriteria well-designed space menurut Sally

Augustin, sedangkan sumber data observasi, akan dijadikan sebagai sumber

data primer atau data utama. Data yang sudah terkumpul merupakan modal

awal yang sangat berharga dalam sebuah penelitian. Data–data yang

terkumpul akan dianalisis yang selanjutnya dijadikan sebagai materi

pembahasan untuk menarik kesimpulan.


4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang harus digunakan

dalam suatu penelitian agar dapat memperoleh data yang sesuai dengan masalah

yang akan diteliti. Menurut Muhadjir11, metode deskriptif dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dari hasil observasi lapangan, dokumentasi atau sketsa dan

studi literatur yang berhubungan dengan objek studi. Pengumpulan data diperoleh

melalui 3 cara, yaitu observasi, dokumentasi, dan studi literatur.

a. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan ciri yang lebih


spesifik dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi dapat

dilakukan dengan melihat langsung di lapangan dalam menentukan

serta mengidentifikasi faktor yang akan diteliti didukung teknik

wawancara.12 Observasi pada penelitian ini yaitu pengamatan tidak

berperan serta, dimana peneliti tidak masuk sebagai bagian dari

kelompok sehingga tidak mengganggu sistematika kegiatan subjek

penelitian.

b. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan pengumpulan sumber

data berupa foto-foto, catatan, serta sketsa.


11
Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasih.
12
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta. Hal. 145.
c. Studi literatur mengungkapkan dokumen atau juga dokumentasi

adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan

informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan

gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung

penelitian.13
5. Validitas Data

Sunarmi mengatakan, ada saatnya sebuah data diperoleh dari lapangan,

fakta sosial, dan dari literatur. Akan tetapi ada saatnya sebuah data hanya

diperoleh sumbernya dari literature, atau sebaliknya, data diperoleh dari ketiga

sumber itu, yang penting adalah keabsahan dari sumber data. Sumber itu layak

sebagai sumber data karena datanya valid.

Melihat begitu besar dan pentingnya posisi data dalam penelitian, maka

validitas data menjadi sangat vital. Validitas data digunakan untuk mendukung

pembahasan dengan mengidentifikasi berbagai data artefak, lisan dan tulisan

berdasarkan rumusan masalah. Teknik validitas data yang digunakan yaitu Data

triangulation. Menurut Wiliam Wiersma (1986) dalam Sugiyono14 menjelaskan

“triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the

data according to the convergence of multiple data source or multiple data

collection procedures”. (Dimana triangulasi dalam pengujian kredibilitas data

dilakukan dengan pengecekan data dari berbagai sumber, berbagai cara, dan

berbagai waktu.) Pada pengujian kredibilitas data pada penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan teknik triangulasi dengan sumber dan triangulasi teknik,

dan pada penelitian “Analisis Tiga Kriteria Well-Designed Space Pada Lima

Hotel Kapsul Di Yogyakarta.” Menggunakan teknik triangulasi. Teknik

triangulasi digunakan untuk menguji kredibilitas data, dilakukan dengan cara


13
Sugiyono. 2010. Hal. 229
14
Sugiyono. 2010. Hal. 269.
mengecek data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data

yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber

data yang bersangkutan atau yang lain.

Gambar 1. Teknik Triangulasi Menurut William Wiersma


(sumber : Sugiyono, 2010:269)
6. Teknik Analisis Data

Setelah diyakini keabsahan datanya, maka selanjutnya adalah perumusan

teknik analisis data. Teknik analisis data ditentukan sebelum menampilkan data-

data dalam pembahasan. Pada teknik analisis data diperlukan agar menjawab

rumusan masalah dengan tepat. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan

dengan pendekatan induktif15, dimana pencarian data tidak dilakukan untuk

membuktikan hipotesis yang dirumuskan sebelum penelitian dimulai. Analisis

data induktif bertujuan untuk membentuk sebuah kesimpulan berupa pernyataan

umum berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dikelompokkan selama

proses penelitian. Semua data yang telah diperoleh kemudian dianalisis sesuai

dengan teori well-Design space menurut Sally Augustin, Ph.D.

15
Moleong, Lexy, J. 2010. Hal. 53.
Berdasarkan rumusan masalah yaitu menganalisis tiga kriteria well-

designed space menurut Sally Augustin pada lima hotel kapsul terpilih di

Yogyakarta dan mengetahui cara pengimplikasian aspek well-designed space

menurut Sally Agustin pada bentuk kapsul di lima hotel kapsul. Maka data yang

akan dihasilkan berupa data deskripsi kualitatif. Hal ini juga didukung dengan

jenis penelitian ini yang merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

ditujukan untuk mencari pengertian yang mendalam atau terfokus tentang suatu

gejala, fakta, atau realita. Selain itu, dalam penelitian ini menggunakan metode

pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui hal–hal yang

berhubungan dengan keadaan sesuatu, dalam memahami keadaan sesuatu gejala,

atau fakta, dan atau realita maka diperlukan adanya deskripsi kualitatif yang

merupakan penelitian yang menggambarkan atau melukiskan objek penelitian

berdasarkan fakta–fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Jadi data-data

yang telah dicek keabsahan datanya akan dilakukan analisis data dengan teknik

analisis deskripsi kualitatif. Teknik analisis data deskripsi kualitatif berusaha

mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan keadaan gejala tersebut dapat

diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas dan dapat menjawab rumusan

permasalahan dengan akurat dan tepat sasaran.

Data yang sudah diperoleh dan dipastikan kebenarannya selanjutnya akan

dianalisis sesuai dengan rumusan masalah. Pertama–tama akan dijelaskan

mengenai tiga kriteria well-designed space menurut Sally Augustin, selanjutnya

diungkapnya 3 analisis penerapan well-designed space menurut Sally Agustin

pada lima hotel kapsul di Yogyakarta, lalu dilakukan penelitian untuk mengetahui

cara pengimplikasian aspek well-designed space menurut Sally Agustin pada

bentuk kapsul di lima hotel kapsul di Yogyakarta.


I. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan ini merupakan garis besar dari masalah yang dibahas

lebih lanjut, kemudian disusun secara urut dan sederhana. Garis besar tersebut

adalah :

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan penelitian,

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan. Pada dasarnya bagian pendahuluan ini berisi seperti pada

proposal tetapi lebih diperjelas, diperdalam, dan disempurnakan.

BAB II. PAPARAN OBJEK PENELITIAN

Menjelaskan tentang landasan teori untuk menjawab permasalahan desain interior.

Sajian data tentang teori desain interior, teori hostel, dan tiga kriteria well-

designed space.

BAB III. PEMBAHASAN

Menjelaskan hasil penelitian tentang bentuk interior pada lima hotel kapsul di
Yogyakarta.

BAB IV. PEMBAHASAN

Menjelaskan hasil penelitian tentang penerapan tiga kriteria well-designed space

pada lima hotel kapsul di Yogyakarta.

BAB V. PEMBAHASAN

Menjelaskan hasil penelitian tentang cara pengimplikasian tiga kriteria well-

designed space pada lima hotel kapsul di Yogyakarta.

BAB VI. PENUTUP

Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang menjelaskan tingkat

capaian penelitian tugas akhir dalam mewujudkan konsep dasar yang telah

dirumuskan.

Anda mungkin juga menyukai