LAPORAN
KERJA PROFESI
Oleh
ANSAR SALIHIN
NIM: 04122010
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kerja Profesi mahasiswa jurusan Seni Kriya Fakultas Seni Rupa dan
Desain Institut Seni Indonesia Padangpanjang tahun 2013
Mengetahui
Ketua Jurusan Seni Kriya
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kerja profesi ini dengan judul “Perkembangan Ukiran Motif Aceh di
Istaghnaa Furniture”. Tujuan penulisan laporan ini sebagai persayaratan
mata Kuliah Kerja Profesi yang telah dilaksanakan selama 60 hari di
Industri Kerajinan Istaghnna Furniture di Desa Lamteh Kecamatan Peukan
Bada Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.
Dalam penulisan laporan ini penulis ucapkan terima kasih kepada
Ketua Jurusan Seni Kriya Dra. Mega Kencana, M.Sn, kemudian kepada
dosen pembimbing bapak Ahmad Bahrudin, S.Sn.,M.Sn. dan ucapan
terima kasih kepada pimpinan Istaghnaa Furniture Ikhsan S.Pd beserta
Kariawan Istaghnaa Furniture yang telah bersedia menerima penulis
sebagai peserta peraktek kerja profesi.
Padangpanjang, 1 Oktober
2013
Penulis
DAFTAR ISI
KEPUSTAKAAN ................................................................................................32
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kriya sebagai cabang dari seni rupa merupakan bagian yang penting
dalam kehidupan manusia, kriya salah satunya sebagai benda fungsional
maupun estetis. Pada prinsipnya mahasiswa kriya dipersiapkan menjadi bagian
dari konseptor dan kreator bidang kriya. Mahasiswa menguasai landasan
teoritis sekaligus memiliki kemampuan teknis dalam praktek di bidang kriya.
Mata kuliah Kerja Profesi merupakan aplikasi dari ilmu, pengetahuan
dan ketrampilan yang telah diperoleh mahasiswa selama menempuh
perkuliahan di Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut
Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Sehingga mahasiswa yang menempuh
mata kuliah ini mampu mengaplikasikan baik teori maupun prakteknya. Kuliah
Kerja Profesi juga merupakan bentuk uji kompetensi, sekaligus media penting
sebagai stimulus untuk memunculkan ide-ide kreatif bagi mahasiswa.
Jurusan Kriya memiliki 2 (dua) kompetensi utama, yaitu Penciptaan
dan Pengkajian. Guna menunjang kompetensi tersebut diperlukan sebuah mata
kuliah di mana mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dalam bidang kriya
secara langsung. Salah satu matakuliah yang menunjang kompetisi tersebut
sebagai peraktek lapangan adalah kerja profesi.
Ada bebrapa hal yang perlu diperhatiakn dalam pemilihan tempat untuk
kerja profesi, diantaranya kesesuaian tempat peraktek dengan minat yang
ditempuh di perguruan tinggi, kemudian kesesuaian tempat peraktek dengan
tujuan matakuliah kerja profesi, dan kesesuian tempat kerja dengan ilmu yang
didapatkan selama ini perguruan tinggi. Apabila ketiga hal tersebut sesuai,
maka pemilihan tempat kerja profesi dapat dijalankan dengan baik.
Mempertimbangkan hal tersebut penulis memilih Istaghnaa Furniture
sebagai tempat kerja profesi. Alasanya tempat tersebut bergerak di bidang
ukiran motif aceh, perabot kayu dan mebel. Selain itu juga desain yang
diterapkan diperusahaan adalah pengembangan desain motif aceh dalam ukiran
interior dan ekterior rumah, kantor dan hotel dan sebagainya.
B. Tujuan
Mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat pada perkuliahan ke dalam
dunia kerja.
Membangun mentalitas dalam menggali dan melakukan kreativitas
berkarya.
Memberi bekal mahasiswa dalam menggali, meneliti dan menganalisis
berbagai aspek yang ada pada dunia usaha bidang kriya.
Membangun berjejaring dengan lembaga, masyarakat dan institusi yang
relevan.
Merealisasikan Tridarma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan
pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
C. Manfaat
Bagi mahasiswa :
• Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa mengapresiasi secara
langsung kinerja tim produksi di dunia usaha bidang kriya.
• Menjalin hubungan kerjasama antara mahasiswa dan pihak dunia
usaha.
• Menganasisi masalah yang terjadi dilapangan kemudian dipecahkan
dengan menggunakan ilmu yang telah didapatkan di perguruang tinggi
Bagi Lembaga Pendidikan :
• Merupakan evaluasi pencapaian materi yang telah diajarkan kepada
mahasiswa
• Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak industri atau instansi.
Bagi Instansi yang dituju:
• Sarana pengabdian terhadap masyarakat di bidang pendidikan.
• Media penelusuran calon Sumber Daya Manusia sesuai dengan bidang
yang diperlukan.
D. Waktu Penyelenggaraan
E. Lokasi Pelaksanaan KP
Gambar. 1
Lokasi Kerja Profesi (Google Eart: 2013)
Gambar. 2
Denah Lokasi Kerja Profesi
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
karena tidak sesuai namanya dengan dia. Sehingga nama anaknya diganti dan
nama industrinya juga diganti dengan Istaghanaa Furniture pada tahun 2007.
Istaghnaa Furniture cukup maju selama beberapa tahun, pemesan
semakin banyak dan industri tersebut semakin dikenal. Pada tahun 2007
Istaghnaa Furniture telah memilki empat orang pekerja, diantaranya dua orang
bidang produksi, satu orang bidang transportasi dan pemasaran dan satu orang
dibidang administrasi keuangan.
Istaghnaa Furniture digemari oleh masyarakat karena industri ini
bergerak bukan hanya dibidang industri perabot, akan tetapi juga bergerak
dibidang ukiran motif Aceh. pada saat itu industri yang bergerak dibidang
ukiran motif oceh sangat jarang dijumpai di Kota Banda Aceh, sedangkan
masyarakat sangat membutuhkannya. Bukan karena kualitasnya tinggi atau
tidak ada saingan Istaghnaa digemari masyarakat. Banyak industri yang
bergerak dibidang ukiran, akan tetapi semua indutrsi ukiran Jepara. Mungkin
kualitas lebih bagus ukiran Jepara, tapi banyak masyarakat lebih
membutuhkan barang yang bernuansa motif lokal Aceh.
Ukiran motif Aceh yang dikembangkan oleh Ikshan dalam
perusahaannya tidak sama lagi dengan ukiran asli motif Aceh. akan tetapi
telah mengalami pengembangan dan penambahan untuk menjaga kualitas
barangnya. Namun nilai-nilai dan motif dasar Aceh tetap diterapkan dalam
ukiran yang diproduksinya.
Pada dasarnya ukiran motif Aceh berbentuk datar saja dan mengambil
bagian dasar sebagai pemisah motif dengan dasar. Kemudian naik turunnya
juga tidak terlalu dalam dan tidak memiliki coretan, sehingga motif lebih
sederhana. Sedangkan ukiran motif Aceh yang produksi oleh Istaghnaa
Furniture sudah mengacu kepada ukiran gaya Jawa, akan tetapi menggunakan
motif asli Aceh. Artinya pola motif yang diterapkan menggunakan motif Aceh
dan teknik pengukirannya menggunakan teknik ukiran Jawa. Kemudian
peralatannya juga menggunakan pahat Jepara. Sehingga hasil motifnya
memiliki coretan, naik turun, cekungan, cembung, cawen dan sebagainya,
namun polanya masih motif Aceh asli.
Pada organisasi garis, atasan dituntut memiliki pengetahuan yang luas karena
ia tidak memiliki staf atau pembantu ahli. Sistem organisasi garis pada
berikut :
Manajer
Gambar. 3
Struktur Organisasi Istaghnaa Furniture, 2013
berada pada manajer tampa harus ada persetujuan dari bawahannya. Manajer
juga bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan dan segala resiko yang
bahan baku dibawa ke tempat pengolahan dan mengatar produk jadi dari
terbagi tiga bagian, setiap bagiannya memiliki tugas tersendiri dan karyawan
D. Unit Usaha
E. Pengelolaan Karyawan
1. Rekutmen
Perekrutan karyawan yang dilakukan oleh Istaghnaa Furniture
tergantung kebutuhan industri. Pada umumnya Istaghnaa Furniture
memiliki tiga bagian pengelolaan karyawan dianatarnya pemasaran,
administrasi keuangan dan produksi. Dibagian pemasaran industri kecil
hanya membutuhkan satu orang karyawan. Bagian pemasaran dan
transportasi membutuhakan dua karyawan. Kemudian dibagian produksi
membutuhkan beberapa karyawan diantaranya tiga orang bagian produksi
ukiran, Dua orang bagian perabot dan mebel, satu orang bagian bubut, satu
orang bagian finishing dan satu orang bagian desain. Perekrutan karyawan
berdasarkan kebutuhan tersebut, apabila ada penambahan tergantung
perkembangan usaha. Perekrutan biasanya dilakukan berdasarkan keahlian
yang dimiliki oleh calon karyawan.
2. Magang
4. Gaji Karyawan
Pengelolaan gaji karyawan di Istaghnaa Furniture dilakukan
dengan dua macam. Pertama gaji kontrak berdasarkan produk yang
buatnya dan yang kedua gaji perbulan. Gaji kontrak biasanya diberikan
kepada karyawan yang kerjanya berdasarkan pesanan, karyawan tersebut
hanya mengerjakan satu atau beberapa dari produk tersebut dan gajinya
ditentukan dari harga produk. Kemudian gaji perbulan diberikan kepada
karyawan yang kerjanya tetap di industri tersebut. Ada atau tidaknya
pesanan karyawan tetap bekerja walaupun hanya membersihkan tempat
atau membersihkan peralatan. Gaji yang diberikan kepada karyawan
biasanya satu juta rupiah dan makan siang ditanggung industri.
5. Penghargaan Karyawan
Penghargaan diberikan perusahaan kepada karyawan biasanya
berdasarkan perestasi karyawan atau kedisiplinan karyawan. Penghargaan
tersebut diberikan baik berupa barang, makanan dan panambahan gaji.
Misalnya target waktu pengerjaan sebuah produk satu minggu, namun
karyawan tersebut dapat mengerjakannya salama tiga hari dan hasil yang
sangat bagus maka karyawan tersebut diberikan penghargaan. Hal tersebut
dilakukan karena karyawan tersebut bersungguh-sungguh dalam bekerja,
selain itu juga ia dapat melanjutkan pekerjaan ke produk lain. Kemudian
penghargaan lainnya memberikan tunjangan pada hari besar tertentu,
misalnya lebaran industri memberi makanan, minuman atau pakaian
kepada karyawan. Dengan adanya penghargaan ini menjadikan
silaturrahmi antara pimpinan dengan karyawan semakin dekat.
Gambar. 4
Lokasi Bangunan Istaghnaa Furniture
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 5
Tempat Produksi Barang Istaghnaa Furniture
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 6
Tempat pengeringan kayu Istaghnaa Furniture
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 7
Mesin Berat (Mesin Belah)
Fotor: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 8
Mesin Bubut
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 9
Mesin Bor Petak
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 10
Mesin Ketam Tangan
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 11
Mesin Konpresor
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar.12
Mesin Amplas
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 13
Gergaji Tangan
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 14
Ketam Tangan
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 15
Pahat Ukir Jepara
Foto: Ansar Salihin (2013)
G. Hasil/Produk Perusahaan
1. Perabot
Gambar. 16
Produk Perabot Istaghnaa Furniture
Foto: Ikhsan (2013)
2. Ukiran
Ukiran yang produksi oleh Istaghnaa Furniture adalah ukiran motif
Aceh. Itulah yang menjadi keunggulan industri kecil ini, karena di daerha
tersebut tidak banyak dijumpai industri kerajinan menggunakan motif
Aceh. Motif Aceh yang diterapkan dalam produk tidak lagi seperti ukiran
Aceh asli, namun telah mengalami perngambangan untuk memperidah
bentuknya. Pengembangan tersebut bukanlah merubah pola dasar desain
motif Aceh, tapi mengembangkan bentuknya menggunakan teknik ukiran
Jawa. Namun pola dasar motif Aceh tidak ada dirubah sedikitpun. Produk
ukiran yang dihasilakan berupa ukiran kentilasi, ukiran pintu rumah,
ukiran tolak angin, ukiran hiasan rumah, ukiran pembatas di masjid,
mimbar dan produk ukiran lainnya.
Gambar. 17
Produk Ukiran Istaghnaa Furniture
Foto: Ikhsan (2013)
3. Mebel
Produk mebel yang dihasilakan Istaghnaa furniture sebagai produk
sampingan. Kalau ada konsumen yang memesan maka mebel akan
diproduksi. Produk mebelnya biasanya brupa Syofa ruang tamu, syofa
ruang keluarga dan produk mebel lainnya.
Gambar. 18
Produk Mebel Istaghnaa Furniture
Foto: Ikhsan (2011)
4. Bubutan Kayu
Produk bubutan biasanya diproduksi melengkapi atau sebagai
bahan pendukung produk lainnya. Misalnya dalam pembuatan kursi atau
meja memerlukan kaki yang bulat, kemudian pembuatan tempat tidur
memerlukan tiang yang bulat. Selain itu sering industri lainnya memesan
khusus bubutan kaki meja atau kaki kursi ke Istaghnaa Furniture.
Gambar. 19
Produk Bubutan Kayu Istaghnaa Furniture
Sumber: Ikhsan (2013)
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tolak Angin
a. Perancangan
c. Membuat Pola
d. Memotong Kerawang
e. Perakitan
f. Finshing
g. Pemasangan
h. Produk jadi
Gambar: 20
Produk Jadi Tolak Angin
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar: 21
Produk Jadi Tolak Angin
Foto: Ansar Salihin (2013)
2. Kentilasi
b. Membuat Pola
c. Memotong Kerawang
d. Pembentukan
e. Finshing
f. Pemasangan
g. Produk jadi
Gambar: 22
Produk Jadi Kentilasi Ukuran Besar
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar: 23
Produk Jadi Kentilasi Ukuran Besar
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar. 24
Produk jadi Kentilasi kecil
Foto: Ansar Salihin (2013)
3. Pintu Lemari
Pintu lemari yang dibuat selama peraktek kerja profesi adalah pintu
yang lemrinya menjorok ke dalam dinding. Pintu tersebut menyesuaikan
bentuk dan ukuran yang ada pada dinding. Kemudian sistem buka tutunya
menggunakan roda jalan ke kanan dan ke kiri. Langkah pengerjaannya
terdiri dari perancangan (telah dijelaskan sebelumnya), persiapan bahan
dan alat, perakitan, dan Finishing.
b. Perakitan
c. Finshing
d. Pemasangan
e. Produk jadi
Gambar: 25
Produk Jadi Pintu Lemari
Foto: Ansar Salihin (2013)
Gambar:26
Produk Jadi Pintu Lemari
Foto: Ansar Salihin (2013)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
KEPUSTAKAAN
Westra, I Made. 1995, Pengetahuan Bahan dan Alat Industri Kayu, Departemen
Pendidikan dana Kebudayaan: Jakarta.
Lampiran Desain