BIDANG PENELITIAN
SENI BUDAYA
Disusun Oleh
SMAN 3 SIDOARJO
Jl. Dr. Wahidin No. 130 Sekardangan, Sidoarjo, Jawa Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
karunia, serta taufik-Nya yang telah diberikan kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan pelaporan karya seni terapan sebagai bentuk praktek seni budaya dengan judul
“Pembuatan Kerajinan Natureglass Dari Bambu Dengan Teknik Lukis Sebagai Bentuk
Praktek Seni Terapan” Kedua, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lisa Maharani
S.Pd selaku guru mata pelajar seni budaya yang telah membimbing dan membantu dalam
proses penyusunan laporan, serta terima kasih kepada teman-teman seperjuangan atas kerja
sama hingga pelaporan karya seni terapan ini selesai tepat pada waktunya.
Kami selaku penyusun sangat berharap semoga pelaporan karya seni terapan ini
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat membantu dalam menambah wawasan mengenai
pengolahan pohon bambu menjadi suatu produk kerajinan, dan teknik lukis pada karya seni.
Kami juga berharap pembaca bisa termotivasi untuk berwirausaha serta berinovasi dengan
memanfaatkan pohon bambu menjadi kerajinan yang memiliki nilai seni terapan maupun
murni.
Kami selaku penyusun juga menyadari bahwa pelaporan ini jauh dari kata sempurna,
tentunya masih terdapat kekurangan. Maka dari itu, kami sangat berharap agar bisa
mendapatkan saran dan kritik yang membangun untuk dijadikan motivasi agar bisa
melanjutkan dan mengembangkan dalam pembuatan pelaporan ini di masa yang akan datang.
Semoga pelaporan karya seni terapan ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca
sekaligus memberikan banyak informasi yang berguna.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Judul Karya Seni.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat..................................................................................................................5
1.3.1. Tujuan................................................................................................................................5
1.3.2 Manfaat...............................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
KONSEP KARYA...............................................................................................................................6
2.1 Konsep Karya......................................................................................................................6
2.1.1 Bambu Apus........................................................................................................................6
2.1.2 Desain Kerajinan Bambu...................................................................................................7
2.1.3 Penggunaan Pernis Pada Kerajinan..................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................8
PROSES PEMBUATAN KARYA......................................................................................................8
3.1 Bahan....................................................................................................................................8
3.2 Alat........................................................................................................................................8
3.3 Teknik Pembuatan...............................................................................................................8
3.4 Tahap Pembuatan................................................................................................................9
BAB IV...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................11
4.2 Saran.........................................................................................................................................11
DOKUMENTASI..............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya, salah satunya berupa
keanekaragaman hayati flora. Hal ini dipengaruhi oleh faktor geografi dan iklim,
membuat Indonesia memiliki tanah yang subur, curah hujan yang tinggi, intensitas cahaya
matahari yang seimbang, dan berada di kawasan tropis yang memiliki iklim stabil.
Keanekaragaman hayati dan sumber daya alamnya ini tidak hanya memberikan nilai
ekologis, tetapi juga ekonomis bagi negara dan masyarakat Indonesia. nilai ekonomis
didapatkan dengan mengolah flora tersebut menjadi suatu kerajinan yang dapat
diperjualbelikan. Salah satu jenis tanaman yang memiliki beragam kegunaan adalah
bambu, dapat dijadikan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas, tekstil, pengobatan
herbal, alat musik hingga kerajinan tangan. Selain itu, bambu mudah didapatkan, dan
mampu beradaptasi di kawasan tropis Indonesia, membuat pertumbuhannya cepat karena
memiliki sistem rhizome-dependen yang unik, sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60
cm.
Bambu merupakan tanaman yang tahan lama dan jarang memiliki masalah dengan
hama. Jenis tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, pertumbuhannya
ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan intensitas cahaya matahari. bambu
memiliki karakteristik yang kuat, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk, dan mudah
dikerjakan serta ringan ketika diangkut. Hal ini menjadi alasan bambu banyak dicari oleh
para pengusaha dan perajin. Dengan memanfaatkan potensi alam yang ada dan
kreativitas, masyarakat dapat mengubah bambu biasa menjadi sebuah kerajinan yang
memiliki nilai kegunaan dan estetika, yaitu Gelas Lukis dari Bambu. Pada proses
pembuatan kerajinan gelas ini menggunakan teknik lukis dengan motif ragam hias flora
untuk menambah daya tarik.
Kerajinan gelas lukis dari bambu ini merupakan karya seni terapan yang
digunakan untuk memperindah atau melengkapi suatu fungsi utama (fungsi praktis).
Dalam pengerjaannya teknik lukis menggunakan alat lukis berupa cat akrilik, kuas, dan
palet untuk membuat motif ragam hias flora pada gelas. Teknik dalam produksi kerajinan
tangan harus disesuaikan dengan bahan, alat, dan cara, agar tercipta kesempurnaan dari
suatu bentuk karya yang dibuat. Membuat kerajinan tangan juga membutuhkan ketelitian
dalam proses pengukuran, karena dibutuhkan bentuk yang simetris untuk menciptakan
keserasian antar gelas satu dengan gelas lainnya.
BAB II
KONSEP KARYA
2.1 Konsep Karya
Konsep karya seni rupa adalah salah satu perencanaan maupun rancangan dalam
suatu seni berupa ide atau gagasan yang akan membentuk suatu karya seni. Konsep karya
seni mencakup beberapa hal mulai dari ide, perancangan dalam membuat sebuah karya,
dan fungsinya. Tujuan dengan adanya konsep karya ini adalah untuk menjelaskan model
produk kerajinan yang akan dibuat. berikut penjelasan mengenai kerajinan Natureglass
(gelas dari bambu):
Bambu apus disebut juga sebagai bambu tali dan termasuk jenis bambu yang tumbuh
merumpun. Memilki ketinggian mencapai 20 meter dengan warna buluh hijau cerah
atau kekuning-kuningan. Bagian bawah batang bambu apus tidak bercabang,
karakteristiknya kuat, lurus, dan terdapat buku-buku yang membengkak. Tumbuhan
bambu apus paling banyak ada di wilayah Jawa, selain itu bambu apus memiliki rasa
pahit sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Maka dari itu, pemanfaatan dari
bambu apus ini paling banyak sebagai bahan dasar kerajinan tangan, salah satnya
dijadikan kerajinan Natureglass. Pada gambar 2, bambu apus semula memiliki tinggi
1 meter. Kemudian dipotong menjadi 3-4 bagian dengan tinggi masing-masing gelas
12-15 cm menggunakan penggaris.
2.1.2 Desain Kerajinan Bambu
Di setiap pembuatan sebuah karya tentu membutuhkan sketsa desain model yang
bertujuan untuk menuangkan ide sebagai gambaran awal. Dengan adanya sketsa,
perajin dapat menangkap bentuk karya yang akan dibuat dan mulai
mengembangkannya lagi, sketsa merupakan cara cepat untuk membuat komposisi
dasar ilustrasi, berikut sketsa desain kerajinan Natureglass (Gelas Lukis dari Bambu):
Gambar 3. Sketsa Desain Kerajinan Gambar 4. Bentuk Kerajinan dari sisi atas
2.1.3 Penggunaan Pernis Pada Kerajinan
Penggunaan pernis sebagai bentuk finishing yang berfungsi untuk meningkatkan nilai
estetika dan melindungi media bambu yang dilapisinya. Bambu salah satu bahan baku
kerajinan yang dapat dimakan oleh rayap atau diganggu oleh serangga lainnya, oleh
karena itu penggunaan pernis pada kerajinan Natureglass ini untuk menghindari
serangan serangga, kotoran, hujan agar tidak lembab, dan pola pada bambu yang
alami terlihat, sehingga memberikan kesan sesuai dengan namanya yaitu Natureglass.
BAB III
PROSES PEMBUATAN KARYA
3.1Bahan
Bahan utama yang digunakan pada kerajinan Natureglass adalah Bambu, jenis
bambu yang digunakan adalah bambu apus. Bambu merupakan bahan keras yang mudah
didapatkan di lingkungan sekitar, pada proses pembuatan dibutuhkan bambu dengan
ketinggian 1 meter, kemudian dipotong menjadi 3 bagian untuk membuat gelas dengan
tinggi 12-15 cm. jenis bambu yang dapat digunakan untuk kerajinan tangan antara lain,
bambu apus, bambu gombong, dan bambu betung. Perajin dapat memilih salah satu jenis
bambu yang sesuai dengan karakteristik kerajinan tersebut. Bahan pelengkapnya adalah
cat akrilik yang digunakan untuk melukis motif flora pada gelas.
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan Natureglass, sebagai berikut:
1. Gergaji 4. Penggaris
2. Gerinda 5. Lem G
3. Amplas 6. Kuas dan Palet
1.
Potong bambu menjadi
3 bagian dengan tinggi
12-15 cm dengan
diameter 7.5
5.
Kemudian, plitur 3
bambu yang sudah
diamplas menggunakan
pernis
6.
Setelah itu, diamkan
bambu yang sudah
diplitur biarkan terkena
angin hingga kering
7.
Jika sudah kering,
lanjutkan dengan
melukis menggunakan
cat akrilik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keankeragaman
hayati di Indonesia sangat melimpah, sebagai generasi muda yang hidup di era modern di
mana kemampuan kreativitas, dan kritis harus dimiliki oleh setiap orang terutama anak
muda. Kemampuan itu menumbuhkan jiwa inovatif dalam mengolah potensi alam
menjadi sebuah kerajinan yang memiliki nilai estetika, ekonomis, dan terapan. Salah
satunya tanaman bambu, dapat diolah menjadi kerajinan gelas yang lebih ramah
lingkungan. Pada proses pembuatan kerajinan, tahap terpenting adalah memilih bahan dan
menentukan teknik yang digunakan, karena memengaruhi hasil akhir sebuah kerajinan
yang telah dibuat. Tujuan utama pembuatan Natureglass adalah sebagai bentuk praktik
karya seni terapan dan alternatif untuk gelas kaca dengan sifat ramah lingkungan. Gelas
dari bambu ini dapat digunakan di kehidupan sehari-hari sebagai tempat minum, jika
dilihat model kerajinan gelas bambu ini cocok untuk jenis minuman yang berasal dari
alam juga, seperti es degan, es tebu, dan dawet.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka didapatkan saran sebagai berikut:
1) Sebagai generasi muda yang kreatif dan inovatif, sebaiknya semakin peduli
terhadap limbah bambu yang masih banyak ditemukan, jika bambu tersebut tidak
memiliki kerusakan, maka lebih baik mengolahnya menjadi sebuah kerajinan
tangan. Berupa anyaman, lonceng angin, alat musik angklung, lampu hias, dan
vas bunga.
2) Sebagai perajin bambu, sebaiknya semakin menginovasi mengenai pola ragam
hias agar tidak terkesan monoton dan lebih menarik daya minat konsumen,
perajin bambu juga dapat memanfaatkan pernis untuk membuat kerajinan
menjadi terlihat mewah.
3) Inovasi lain dalam membuat kerajinan bambu dari gelas dapat dikembangkan
menjadi lebih menarik lagi, seperti ditambahkan penutup gelas, nampan kecil
dari bambu, dan menggunakan teknik ukir.
DOKUMENTASI